BUMN: Perum Damri

  • Cara Baru Bayar Cepat, Tinggal Tempel!

    Cara Baru Bayar Cepat, Tinggal Tempel!

    Jakarta: Bayar pakai QRIS sekarang makin simpel! Bank Indonesia (BI) baru saja meluncurkan QRIS TAP, inovasi terbaru yang memungkinkan transaksi cukup dengan mendekatkan ponsel ke mesin pembayaran. 
     
    Tanpa perlu memindai kode QR, pengguna bisa melakukan pembayaran dengan lebih cepat, praktis, dan aman.
     
    Inovasi ini hadir sebagai jawaban atas kebutuhan transaksi digital yang lebih efisien, terutama di sektor transportasi dan layanan publik. 

    Dengan teknologi Near Field Communication (NFC), QRIS TAP diharapkan dapat mempercepat ekosistem pembayaran digital di Indonesia dan semakin memudahkan masyarakat dalam bertransaksi.
     
    Dalam artikel ini akan membahas lengkap mengenai QRIS TAP seperti dirangkum dari siaran pers, Jumat, 14 Maret 2025.
     

    Apa Itu QRIS TAP?
    QRIS TAP adalah inovasi terbaru dalam sistem pembayaran digital yang memungkinkan transaksi hanya dengan menempelkan (tap) smartphone ke terminal pembayaran. 
     
    Teknologi ini berbasis Near Field Communication (NFC), yang membuat pembayaran lebih cepat dan praktis tanpa perlu memindai kode QR secara manual.
     
    Peluncuran QRIS TAP dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) bersama pemerintah dan penyelenggara sistem pembayaran. 
     
    Tujuannya adalah memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam bertransaksi, terutama di sektor transportasi dan layanan publik.
    Bagaimana cara kerja QRIS TAP?
    QRIS TAP bekerja menggunakan teknologi NFC yang memungkinkan transaksi hanya dengan mendekatkan perangkat ke mesin pembayaran. Prosesnya sebagai berikut:

    Pastikan perangkat mendukung NFC – Pengguna perlu memiliki smartphone atau kartu yang dilengkapi fitur NFC.
    Aktifkan aplikasi pembayaran – Aplikasi dompet digital atau mobile banking yang mendukung QRIS TAP harus aktif.
    Dekatkan perangkat ke terminal – Cukup tempelkan smartphone atau kartu NFC ke mesin pembayaran.
    Transaksi selesai – Pembayaran langsung diproses dalam hitungan detik, tanpa perlu memindai kode QR.

    Menurut Gubernur BI Perry WarjiyoQRIS TAP akan meningkatkan kecepatan dan kenyamanan transaksi, memperluas ekosistem pembayaran digital, dan mendukung inklusi keuangan.

    Bisa digunakan di mana saja?
    Saat ini, QRIS TAP sudah dapat digunakan di beberapa layanan transportasi dan merchant, seperti:

    MRT Jakarta (Stasiun Bundaran HI dan Lebak Bulus)
    TransJakarta (Royaltrans)
    DAMRI (JR Connexion Jabodetabek)
    Rumah Sakit (RSUD Tarakan, RSCM Kencana, RSPAD Gatot Subroto)
    Parkir dan ritel tertentu

    Ke depan, QRIS TAP akan diperluas ke LRT Jabodebek, KRL Jabodetabek, KRL Jogja-Solo, Teman Bus, serta merchant lainnya.
     

    Cara menggunakan QRIS TAP
    Untuk mulai menggunakan QRIS TAP, berikut langkah-langkahnya:

    Pastikan dompet digital atau mobile banking mendukung QRIS TAP
    Beberapa penyedia layanan sudah mulai mengimplementasikannya.
    Aktifkan fitur NFC pada smartphone
    Bisa dilakukan melalui pengaturan perangkat.
    Buka aplikasi pembayaran
    Pilih opsi pembayaran QRIS TAP.
    Tempelkan ke terminal pembayaran
    Cukup dekatkan smartphone atau kartu NFC ke mesin pembayaran.
    Konfirmasi transaksi
    Pastikan saldo mencukupi dan transaksi berhasil.

    Dengan teknologi ini, masyarakat bisa menikmati pengalaman pembayaran yang lebih cepat, mudah, dan efisien. Jadi, siapkah kamu mencoba QRIS TAP? Tinggal tap, bayar, beres!
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • QRIS Tap Mulai Diterapkan, Transaksi Tanpa Pindai Hanya 0,3 Detik

    QRIS Tap Mulai Diterapkan, Transaksi Tanpa Pindai Hanya 0,3 Detik

    Jakarta, Beritasatu.com –  Bank Indonesia yakin dengan penerapan Quick Response Indonesian Standard (QRIS) transaksi tanpa pindai atau tap akan mengurangi durasi transaksi. Dari hasil uji coba yang dilakukan BI penerapan QRIS Tap hanya memakan waktu 0,3 detik. Berbeda dengan penggunaan uang elektronik berbasis cip yang membutuhkan waktu hingga 5 detik.  

    “So far uji coba kita bisa sampai 0,3 detik, kalau dibandingkan dengan chip based itu 4-5 detik. Kalau digunakan di transportasi, itu mengurangi  antrean,” ucap Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Dicky Kartikoyono dalam Taklima Media di Kantor Pusat BI pada Jumat (14/3/2025).

    QRIS Tap berbasis Near Field Communication (NFC) yang akan meningkatkan kecepatan dan kenyamanan transaksi nirsentuh atau transaksi tanpa pindai bagi masyarakat.

    BI sudah meluncurkan  QRIS Tap pada Jumat (14/3/2025). QRIS Tap turut memberikan alternatif cara pembayaran yang cepat, mudah, murah, aman, dan handal bagi masyarakat, khususnya dalam mendukung layanan publik dan transaksi ritel secara digital.

    Dengan QRIS Tap, transaksi dilakukan cukup dengan mendekatkan smartphone ke terminal pembayaran. Dengan adanya QRIS Tap diharapkan akan meningkatkan inklusi keuangan di masyarakat

    “Penggunaan digital pada sektor layanan umum ini juga akan mendorong inklusi keuangan,” terang dia.

    Dia mengatakan, saat ini QRIS Tap baru bisa digunakan untuk ponsel jenis Android. Pasalnya, Android lebih banyak menjangkau merk ponsel. Namun, BI juga membuka diri agar QRIS Tap juga bisa digunakan oleh ponsel Apple.

    “Apple bersifat eksklusif, sehingga aksesnya masih perlu dibuka oleh mereka. Ke depannya, tentu kami bersama industri akan mendorong hal ini. Jika pasar Indonesia besar dan Apple berinvestasi di sini, semoga layanan tersebut juga bisa digunakan,” tuturnya.

    Penggunaan  QRIS Tap dilakukan dengan cara  pengguna membuka aplikasi mobile banking atau aplikasi pembayaran lainnya terlebih dahulu. Lalu  pilih menu QRIS dan pilih fitur QRIS Tap.

    Pengguna akan  memilih sumber dana yang akan digunakan untuk pembayaran seperti berasal dari simpanan hingga kartu kredit. Lalu pengguna diminta untuk memasukkan PIN mobile banking atau aplikasi pembayaran lain. Terakhir, ponsel dapat langsung didekatkan ke NFC Reader dan transaksi pun selesai.

    Implementasi QRIS Tap akan diterapkan secara bertahap hingga akhirnya dapat digunakan secara luas di kanal-kanal moda transportasi, layanan publik, dan merchant lainnya.

    Pada tahap awal, saat ini bisa digunakan di beberapa lokasi layanan transportasi, parkir, rumah sakit, serta ritel dan UMKM, antara lain Stasiun MRT Bundaran HI dan Stasiun MRT Lebak Bulus, Transjakarta (terbatas pada Royaltrans), DAMRI (terbatas pada JR Connexion Jabodetabek), merchant parkir, serta rumah sakit diantaranya RSUD Tarakan, RSCM Kencana, dan RSPAD Gatot Subroto Paviliun Kartika.

    Pada tahap selanjutnya, implementasi QRIS Tap akan diperluas ke seluruh stasiun MRT, Transjakarta, LRT Jakarta dan Jabodebek, perluasan ticketing DAMRI, KRL (rute Jabodetabek dan Jogja-Solo), Teman Bus, dan perluasan secara berkelanjutan pada merchant lainnya.

    Masyarakat dapat memperoleh informasi terkini terkait teknis dan tahapan implementasi QRIS Tap di sektor transportasi dan merchant lainnya pada kanal-kanal informasi milik masing-masing operator dan merchant.

  • Begini Cara Pakai QRIS Tap, Mudah dan Cepat

    Begini Cara Pakai QRIS Tap, Mudah dan Cepat

    Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia resmi meluncurkan layanan QRIS Tap untuk pembayaran berbagai transaksi non tunai mulai hari ini, Jumat (14/3/2025). Lantas, bagaimana cara dan tahapan memakai QRIS Tap?

    Kepala Departemen Sistem Informasi Pembayaran Bank Indonesia (BI) Dicky Kartikoyono mengungkapkan pembayaran menggunakan QRIS Tap akan jauh lebih cepat dibanding dengan QRIS konvensional.

    Dengan menggunakan QRIS Tap, pengguna tidak perlu memindai (scan) kode seperti QRIS konvensional. Bahkan, sambungnya, uji coba BI mengungkapkan pemindaian atau pembacaan QRIS Tap hanya membutuhkan waktu 0,3 detik.

    “Sangat cepat lah. Ini [QRIS Tap] kalau digunakan di transportasi [umum], itu mengurangi antrian,” jelas Dicky dalam acara Taklimat Media QRIS Tap di Kantor BI, Jakarta Pusat, Jumat (14/3/2025).

    Per 14 Maret 2025, Dicky mengungkapkan sudah ada 2.353 merchant yang bisa menggunakan QRIS Tap. Perinciannya, ada 1.528 ritel, 134 transportasi umum (satu armada Trans Sarbagita, 120 Damri, 12 RoyalTrans, dan satu MRT Bundaharan HI—Lebak Bulus), 550 rumah sakit, 138 UMKM, dan 3 parkir.

    Hanya saja khusus untuk MRT, penggunaan QRIS Tap masih baru bisa digunakan untuk rute dari Stasiun Bundaharan HI sampai dengan Stasiun Lebak Bulus—atau sebaliknya. Pengguna tidak bisa turun di stasiun antar Bundaharan HI—Lebak Bulus.

    Dicky menjelaskan bahwa QRIS Tap tahap awal ini hanya bisa digunakan untuk tarif tunggal. Masalahnya, sambungnya, MRT merupakan transportasi yang multi tarif: tarif dari Bundaran HI ke Senayan dengan tarif dari Bundaran HI ke Blok M berbeda.

    “Karena membaca berbagai tarif yang berlaku pada sebuah trip, itu membutuhkan algoritma yang berbeda-beda. Nah ini yang kemudian dalam pengembangannya membutuhkan waktu. Sekarang ini kita launch [luncurkan] untuk luas yang single tariff, yaitu masuk di HI, keluar di Lebak Bulus,” ucapnya.

    Dicky menjelaskan BI akan memperluas cakupan penggunaan QRIS Tap di transportasi umum. BI menargetkan QRIS Tap bisa digunakan untuk LRT pada Juni 2025 dan untuk KRL serta KCI pada September 2025.

    Berikut Cara Menggunakan QRIS TAP:

    Buka aplikasi mobile banking atau aplikasi pembayaran lainnya dan pilih menu QRIS
    Pilih fitur QRIS Tap
    Pilih sumber dana
    Masukkan PIN transaksi
    Dekatkan atau tempel gawai (smartphone) ke terminal contacless di merchant
    Transaksi selesai.

  • Apple Belum Beri Izin untuk iPhone

    Apple Belum Beri Izin untuk iPhone

    Jakarta

    Layanan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) berbasis Near Field Communication (NFC) atau QRIS Tap resmi berlaku sebagai sistem pembayaran di 2.353 merchant mulai hari ini. Dengan begitu masyarakat semakin mudah melakukan pembayaran secara digital tanpa harus memindai (scan) kode lewat kamera ponsel.

    Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Dicky Kartikoyono mengatakan layanan QRIS Tap saat ini baru bisa digunakan di Handphone (HP) Android, tentunya dengan HP yang memiliki kapabilitas NFC. Sementara untuk pengguna iPhone belum bisa merasakan layanan ini.

    “Handphone yang bisa digunakan saat ini adalah handphone Android karena bisa dikatakan Android aksesnya dibuka, bisa untuk semua merek handphone, sedangkan kalau Apple dia eksklusif jadi masih perlu dibuka aksesnya oleh Apple,” kata Dicky dalam media briefing di kantornya, Jakarta, Jumat (14/3/2025).

    Dicky menyebut sampai saat ini Apple belum memberikan izin untuk iPhone bisa digunakan sebagai sistem pembayaran QRIS Tap. Dengan Apple investasi di Indonesia, harapannya layanan QRIS Tap bisa juga untuk pengguna Apple.

    “Kalau Apple melihat ada use case yang besar, manfaat yang besar buat mereka, bisa saja Apple itu menerima pengembangan QRIS Tap di mobile phone-nya. Yang pasti sekarang mereka belum memberikan izin untuk digunakan sebagai pembayaran di Indonesia, QRIS Tap,” beber Dicky.

    Per hari ini QRIS Tap bisa melayani pengguna di 2.353 merchant. Jumlah itu terdiri dari 1.528 di sektor retail, 550 rumah sakit, 138 UMKM, 3 parkir, serta 134 transportasi umum (120 armada DAMRI & TemanBus, MRT rute Bundaran HI-Lebak Bulus, dan 12 moda Royal Trans).

    “Retail sudah 1.528 retail, kemudian transport sudah bisa 134 dan ongoing terus, rumah sakit 550 rumah sakit, kemudian 138 UMKM dan 3 parkir. Jadi 2.353 saat launching hari ini sudah bisa menerima QRIS Tap,” kata Dicky.

    Sejauh ini terdapat 15 Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) yang bisa melayani penggunaan QRIS Tap. Terdiri dari BCA, BRI, BNI, Bank Mega, CIMB Niaga, Mandiri, Gopay, ShopeePay, Dana, Bank DKI, Permata Bank, Bank Sinarmas, Bank BPD Bali, Nobu Bank, serta Netzme.

    “Kita akan terus ekspansi semua PJP diharapkan mampu untuk bisa memberikan layanan Qris Tap,” ujar Ketua Umum Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) Santoso Liem dalam kesempatan yang sama.

    (acd/acd)

  • Maaf Pengguna iPhone, QRIS Tap Baru Bisa Digunakan di Android

    Maaf Pengguna iPhone, QRIS Tap Baru Bisa Digunakan di Android

    Bisnis.com, JAKARTA — Layanan QRIS Tap sudah bisa digunakan untuk berbagai transaksi berbagai pembayaran mulai hari ini, Jumat (14/3/2025). Hanya saja, gawai yang berbasis iOS atau merek Apple, seperti iPhone belum bisa menggunakan layanan QRIS Tap.

    Kepala Departemen Sistem Informasi Pembayaran Bank Indonesia (BI) Dicky Kartikoyono menjelaskan saat ini gawai (smartphone) yang bisa menggunakan QRIS Tap adalah yang berbasis Android dan sudah memiliki fitur NFC.

    Dicky mengaku BI terus berkomunikasi dengan pihak Apple agar QRIS Tap bisa segera digunakan di gawai berbasis iOS.

    “Kalau Indonesia pasarnya besar, apalagi Apple investasi di Indonesia, ya pasti semoga bisa juga digunakan [segera],” ujar Dicky di Kantor BI, Jakarta Pusat, Jumat (14/3/2025).

    Lebih lanjut, dia menyatakan pembayaran menggunakan QRIS Tap akan jauh lebih cepat dibanding dengan QRIS konvensional.

    Dengan menggunakan QRIS Tap, pengguna hanya tidak perlu memindai (scan) kode seperti QRIS konvensional. Tahapannya, pengguna hanya perlu membuka aplikasi mobile banking atau aplikasi pembayaran lainnya dan pilih menu QRIS.

    Selanjutnya pengguna pilih fitur QRIS TAP, kemudian pilih sumber dana. Lalu, pengguna memasukkan PIN Transaksi.

    Akhirnya, gawai tinggal didekatkan atau ditempel ke terminal contacless di merchant. Transaksi selesai.

    “Sangat cepat lah. Ini [QRIS Tap] kalau digunakan di transportasi, itu mengurangi antrian,” jelas Dicky.

    Bahkan, sambungnya, uji coba BI mengungkapkan pemindaian atau pembacaan QRIS Tap hanya membutuhkan waktu 0,3 detik.

    Per 14 Maret 2025, Dicky mengungkapkan sudah ada 2.353 merchant yang bisa menggunakan QRIS Tap. Perinciannya, ada 1.528 ritel, 134 transportasi umum (satu armada Trans Sarbagita, 120 Damri, 12 RoyalTrans, dan satu MRT Bundaharan HI—Lebak Bulus), 550 rumah sakit, 138 UMKM, dan 3 parkir.

    Hanya saja khusus untuk MRT, penggunaan QRIS Tap masih baru bisa digunakan untuk rute dari Stasiun Bundaharan HI sampai dengan Stasiun Lebak Bulus—atau sebaliknya. Pengguna tidak bisa turun di stasiun antar Bundaharan HI—Lebak Bulus.

    Dicky menjelaskan bahwa QRIS Tap tahap awal ini hanya bisa digunakan untuk tarif tunggal. Masalahnya, sambungnya, MRT merupakan transportasi yang multi tarif: tarif dari Bundaran HI ke Senayan dengan tarif dari Bundaran HI ke Blok M berbeda.

    “Karena membaca berbagai tarif yang berlaku pada sebuah trip, itu membutuhkan algoritma yang berbeda-beda. Nah ini yang kemudian dalam pengembangannya membutuhkan waktu. Sekarang ini kita launch [luncurkan] untuk luas yang single tariff, yaitu masuk di HI, keluar di Lebak Bulus,” ucapnya.

    Sementara penggunaan QRIS TAP untuk bus Damri hingga RoyalTrans sudah bisa untuk hampir semua rute karena tarifnya sama.

    Dicky menjelaskan BI akan memperluas cakupan penggunaan QRIS Tap di transportasi umum. BI menargetkan QRIS Tap bisa digunakan untuk LRT pada Juni 2025 dan untuk KRL serta KCI pada September 2025.

  • QRIS Tap Resmi Berlaku Mulai Hari Ini, Begini Kecanggihannya

    QRIS Tap Resmi Berlaku Mulai Hari Ini, Begini Kecanggihannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Layanan terbaru Bank Indonesia untuk transaksi melalui QR Code Indonesian Standard (QRIS) yakni QRIS Tap berlaku mulai hari ini, Jumat (14/3/2025).

    Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Dicky Kartikoyono menjelaskan QRIS Tap atau QRIS Tanpa Pindai adalah layanan pembayaran yang menggabungkan teknologi QRIS Consumer Presented Mode (CPM) dengan NFC.

    Dengan menggunakan Near Field Communication atau NFC. Teknologi ini, menggunakan jaringan nirkabel jarak dekat yang menggunakan gelombang radio.

    Dengan NFC, masyarakat tak perlu memindai atau scan barcode QRIS untuk melakukan pembayaran. Yakni hanya perlu melakukan ‘tap’ melalui aplikasi mobile banking.

    “NFC ini bisa dikatakan yang dibaca adalah radio frekuensinya, bukan membaca melalui kamera. Ini yang bisa mendorong kecepatan dalam transaksi penggunaan QRIS,” ujar Dicky dalam konferensi pers, Jumat (14/3/2025).

    Menurutnya, penggunaan QRIS Tap akan jauh lebih cepat dibandingkan menggunakan QRIS dengan cara melakukan scan barcode. Bahkan, kecepatan penggunaan QRIS Tap bisa mencapai 0,3 detik.

    “So far uji coba kita bisa sampai 0,3 detik. Dibandingkan dengan UE chip based yang hanya gampangnya membaca di reader dengan chip based itu 4-5 detik, hampir berapa persen lebih cepat. Sangat cepat kalau digunakan di transportasi, mengurangi antrian,” ujarnya. 

    Layanan QRIS Tap ditujukan untuk transaksi di moda transportasi dan layanan umum, Rumah Sakit (RS) hingga Universitas.

    Dicky menjelaskan bahwa saat ini layanan QRIS Tap saat ini sudah bisa dilakukan di 2.353 merchant. Dengan rincian, 1.528 ritel, 134 transport, 550 rumah sakit, 138 UMKM dan 3 parkir.

    Adapun pada Maret 2025, QRIS Tap pada transportasi umum baru berlaku di 120 armada JRConn, MRT untuk Stasiun Bundaran HI-Stasiun Lebak Bulus, dan 12 Royal Trans.

    “Sekarang ini kita glance bertahap untuk luas yang single tarif, yaitu masuk di ujung di HI, keluar di lebak bulus. Satu untuk MRT. Kalau yang di bus sudah hampir semua, karena banyak yang single tarif kalau bus. Royal Trans dan Damri itu single tarif ya, umumnya semua single tarif bisa,” ujar Dicky.

    Berikut ini, langkah-langkah menggunakan QRIS Tap NFC:

    Buka aplikasi mobile banking atau aplikasi sistem pembayaran lain yang mendukung NFC di smartphone Anda.
    Lalu, pilih menu QRIS dan pilih fitur QRIS Tap.
    Masukkan PIN transaksi Anda.
    Dekatkan smartphone ke terminal di merchant.
    Kemudian, transaksi akan tertera di layar
    Transaksi selesai

    (haa/haa)

  • Resmi! QRIS Tap Bisa Dipakai di MRT hingga Damri Mulai Hari Ini

    Resmi! QRIS Tap Bisa Dipakai di MRT hingga Damri Mulai Hari Ini

    Bisnis.com, JAKARTA — Layanan QRIS Tap mulai bisa digunakan untuk pembayaran moda transportasi umum seperti MRT, Damri, hingga RoyalTrans mulai hari ini, Jumat (14/3/2/2025).

    Kepala Departemen Sistem Informasi Pembayaran Bank Indonesia (BI) Dicky Kartikoyono mengungkapkan pembayaran menggunakan QRIS Tap akan jauh lebih cepat dibanding dengan QRIS konvensional.

    Dengan menggunakan QRIS Tap, pengguna tidak perlu memindai (scan) kode seperti QRIS konvensional. Tahapannya, pengguna hanya perlu membuka aplikasi mobile banking atau aplikasi pembayaran lainnya dan pilih menu QRIS.

    Selanjutnya pengguna pilih fitur QRIS TAP, kemudian pilih sumber dana. Lalu, pengguna memasukkan PIN Transaksi.

    Terakhir, gawai (smartphone) tinggal didekatkan atau ditempel ke terminal contacless di merchant. Transaksi selesai.

    “Sangat cepat lah. Ini [QRIS Tap] kalau digunakan di transportasi, itu mengurangi antrian,” jelas Dicky dalam acara Taklimat Media QRIS Tap di Kantor BI, Jakarta Pusat, Jumat (14/3/2025).

    Bahkan, sambungnya, uji coba BI mengungkapkan pemindaian atau pembacaan QRIS Tap hanya membutuhkan waktu 0,3 detik.

    Per 14 Maret 2025, Dicky mengungkapkan sudah ada 2.353 merchant yang bisa menggunakan QRIS Tap. Perinciannya, ada 1.528 ritel, 134 transportasi umum (satu armada Trans Sarbagita, 120 Damri, 12 RoyalTrans, dan satu MRT Bundaharan HI—Lebak Bulus), 550 rumah sakit, 138 UMKM, dan 3 parkir.

    Hanya saja khusus untuk MRT, penggunaan QRIS Tap masih baru bisa digunakan untuk rute dari Stasiun Bundaharan HI sampai dengan Stasiun Lebak Bulus—atau sebaliknya. Pengguna tidak bisa turun di stasiun antar Bundaharan HI—Lebak Bulus.

    Dicky menjelaskan bahwa QRIS Tap tahap awal ini hanya bisa digunakan untuk tarif tunggal. Masalahnya, sambungnya, MRT merupakan transportasi yang multi tarif: tarif dari Bundaran HI ke Senayan berbeda dengan tarif dari Bundaran HI ke Blok M.

    “Karena membaca berbagai tarif yang berlaku pada sebuah trip itu membutuhkan algoritma yang berbeda-beda. Nah, ini yang kemudian dalam pengembangannya membutuhkan waktu. Sekarang ini kita launch [luncurkan] untuk luas yang single tariff, yaitu masuk di HI, keluar di Lebak Bulus,” jelasnya.

    Sementara penggunaan QRIS TAP untuk bus Damri hingga RoyalTrans sudah bisa untuk hampir semua rute karena tarifnya tunggal.

    Dicky menjelaskan BI akan memperluas cakupan penggunaan QRIS Tap di transportasi umum. BI menargetkan QRIS Tap bisa digunakan untuk LRT pada Juni 2025 dan untuk KRL serta KCI pada September 2025.

    Sementara itu, untuk saat ini gawai yang bisa menggunakan QRIS Tap adalah yang berbasis Android dan sudah memiliki fitur NFC. BI, sambungnya, masih mengusahakan agar QRIS Tap bisa digunakan untuk gawai yang berbasis iOS atau merek Apple.

    “Kalau Indonesia pasarnya besar, apalagi Apple investasi di Indonesia, ya pasti semoga bisa juga digunakan [QRIS Tap],” tutup Dicky.

  • ASDP Hapus Tarif Ekspres di Lintas Merak-Bakauheni Mulai H-5 Lebaran – Page 3

    ASDP Hapus Tarif Ekspres di Lintas Merak-Bakauheni Mulai H-5 Lebaran – Page 3

    Diberitakan sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan tidak ada kenaikan harga tiket pada angkutan kereta api hingga kapal penyeberangan saat masa libur Lebaran 2025.

    Hal tersebut dipastikan Erick usai memanggil sejumlah petinggi BUMN di sektor transportasi. Di antaranya, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau PELNI, PT Pelabuhan Indonesia atau Pelindo, Perum Damri dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

    “Alhamdulillah hari ini juga kami mengundang dari KAI, Damri, Pelni, ASDP, Pelindo, Jasa Marga, untuk tadi memaparkan bagaimana hasil kinerja selama Nataru, tetapi apa persiapan untuk lebaran saat ini,” ungkap Erick dalam konferensi pers di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (22/1/2025).

    Dia mengatakan, salah satu hasil diskusinya mengerucut pada keputusan tidak adanya kenaikan harga tiket selama masa libur Lebaran 2025.

    “Kita sepakati yang nanti juga kita laporkan tentu sesuai dengan tupoksinya tentu kebijakan dari pemerintah pusat bahwa, satu, tidak ada kenaikan harga tiket baik di Pelni, di ASDP, di Jasa Marga, di Damri, dan semua,” katanya.

     

  • Investasi Danantara Diharapkan Geliatkan Angkutan Damri Perintis di Wilayah 3T   – Halaman all

    Investasi Danantara Diharapkan Geliatkan Angkutan Damri Perintis di Wilayah 3T   – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  – Pembentukan sovereign wealth fund Danantara yang resmi diluncurkan pada Februari 2025 diyakini akan membawa dampak positif bagi sektor transportasi Indonesia, terutama dalam mendukung penyelenggaraan angkutan perintis di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).

    Corporate Secretary DAMRI Chrystian RM Pohan mengungkapkan, kehadiran Danantara diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap anggarab subsidi angkutan perintis dari Kementerian Perhubungan setiap tahunnya untuk melayani kebutuhan transportasi masyarakat di daerah terpencil.

    “Kehadiran Danantara semoga dapat mengurangi ketergantungan terhadap anggaran tahunan dari Kemenhub yang selama ini menjadi sumber utama pendanaan bagi layanan transportasi daerah terpencil,” kata Pohan di Jakarta, Jumat, 7 Maret 2025.

    Dia mengatakan, DAMRI selama ini diberi tanggung jawab menyediakan aksesibilitas transportasi di daerah dan telah melaksanakan public service obligation (PSO) selama lebih dari dua dekade.

    Dengan tambahan investasi dari Danantara, DAMRI dapat memperluas jangkauan dan meningkatkan kualitas layanan angkutan umum, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di wilayah yang sulit dijangkau.

    Pohan menjelaskan bahwa peningkatan alokasi anggaran subsidi angkutan perintis yang mencapai Rp3,51 triliun pada 2023 adalah salah satu indikasi komitmen pemerintah dalam mendukung sektor transportasi di daerah-daerah tersebut.

    “Kami berharap, dengan masuknya investasi Danantara, tidak hanya kualitas layanan yang akan meningkat, tetapi juga keberlanjutan pelayanan transportasi dapat terjamin tanpa terpengaruh oleh fluktuasi anggaran tahunan,” ujar Pohan.

    Investasi Danantara diyakini akan mempercepat pengembangan infrastruktur transportasi yang lebih inklusif dan efisien, serta mendukung program-program pemerintah dalam meningkatkan konektivitas antar daerah, sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.

    Pengamat transportasi Djoko Setijowarno juga memberikan pandangan positif terhadap langkah tersebut.

    “Ya, saya berharap itu serius. Jangan hanya mengambil keuntungan finansial, tetapi ini juga menjadi penopang. Dengan adanya akses transportasi yang bagus, itu akan membantu program utama,” ujarnya.

    Menurut Setijowarno, investasi yang dilakukan tidak hanya bertujuan untuk keuntungan ekonomi, tetapi juga untuk keberlanjutan pembangunan yang lebih luas, termasuk program-program pemerintah yang bertujuan untuk memajukan daerah-daerah tertinggal. (tribunnews/fin)

  • Rumah Al-Barokah, Inisiatif Bripka Abdullah Berantas Buta Aksara Al-Qur’an di Jambi

    Rumah Al-Barokah, Inisiatif Bripka Abdullah Berantas Buta Aksara Al-Qur’an di Jambi

    Jakarta

    Anggota Direktorat Polairud Polda Jambi, Bripka Abdullah, mendirikan Rumah Al-Qur’an bernama ‘Al-Barokah’ di Alam Barajo, Kota Jambi. Rumah Al-Qur’an ini didirikan dengan harapan dapat membantu dalam memberantas buta aksara Al-Qur’an di wilayah tersebut.

    Pengabdian Bripka Abdullah itu membuatnya diusulkan oleh pembaca detikcom sebagai kandidat di program Hoegeng Awards 2025. Selain itu, detikcom juga memverifikasi informasi mengenai pengabdian Bripka Abdullah kepada warga setempat.

    “Yang kami ketahui, kami sering lewat situ, mau salat lima waktu sering lewat situ ke masjid. Alhamdulillah kalau sore-sore itu ramai anak-anak ngaji dan beliau aktif di masjid apabila ada acara, ceramah,” kata salah seorang warga di Alam Barajo, Jambi, bernama Damri saat dihubungi.

    Damri mengenal Bripka Abdullah sebagai sosok yang sering bergaul dengan warga.

    “Pak Abdullah ini bergaul dengan masyarakat, kapanpun ada kegiatan dia datang dia hadiri, dengan masyarakat baik,” ujar dia.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    Saat dihubungi terpisah, Bripka Abdullah menceritakan awal mula pendirian Rumah Al-Quran di Jambi. Inisiatif itu muncul saat momen pandemi COVID-19 pada 2020.

    “Dulu kita sering anak-anak ini diliburkan sekolah, kita bergantian sama teman-teman kadang masuk kadang nggak. Tapi melihat di lingkungan ini banyak sekali anak-anak yang tidak ada kegiatan, banyak di luar, main, dan juga main gadget,” kata Bripka Abdullah.

    Akhirnya dia bersama istri mengumpulkan anak-anak di rumahnya untuk diajarkan mengaji Al-Qur’an. Jumlah anak yang ikut belajar mengaji saat itu baru 15 orang.

    “Dengan berjalannya waktu kita berdayakan juga marbut, penjaga masjid yang di sebelah rumah saya. Jadi itulah yang membantu kita untuk mengajar anak-anak yang tidak sekolah,” ujar Bripka Abdullah.

    Bripka Abdullah Foto: Dok Ist

    Ada lima program yang diadakan di Rumah Al-Qur’an tersebut yaitu mengenal huruf, hafalan atau tahfiz, belajar salat, mengenal sejarah Nabi dan Rasul hingga nonton bersama. Bripka Abdullah bersyukur program tersebut dapat diterima oleh masyarakat setempat.

    “Jadi alhamdulillah itu berjalan dengan lancar dan anak-anak bisa terarah. Kalau dulunya anak-anak itu main, jadi alhamdulillah kita berikan pemahaman mengajar ngaji, anak-anak senang, kami biasanya juga ada makanan, kita kumpul sama anak-anak,” ujar Bripka Abdullah.

    Seiring berjalannya waktu, Rumah Al-Qur’an itu terus berkembang hingga mencapai 100 anak-anak. Tempat untuk belajar menggunakan rumah kosong di dekat rumah Bripka Abdullah.

    “Bertambah setiap tahun berubah-ubah, kalau yang sudah masuk SMP kadang ada yang keluar untuk masuk pesantren, itu berkisar anak ini di tahun 2021, 2022 itu ada mencapai hampir 100 santri. Kita belajar kebetulan dipinjami di sebelah rumah kita ada rumah kosong, jadi saya buat per kelas ada enam kelas,” ujar dia.

    Karena rumah kosong itu digunakan lagi oleh pemiliknya, tempat belajar Rumah Al-Qur’an dialihkan ke ruko di dekat rumah Bripka Abdullah. Namun tempat tersebut tidak bisa memuat seluruh siswa.

    “Jadi kita pisah waktu itu ada yang pagi, ada yang sore, ada yang malam tapi mengingat untuk kalau itu kan dengan anak-anak belajar rata-rata yang sekolah pagi, kalau kita pasti kita bisa masuk,” kata Bripka Abdullah.

    Selain itu, penggunaan ruko sebagai tempat belajar juga membutuhkan biaya operasional. Akhirnya Bripka Abdullah memberlakukan iuran kepada siswa yang mampu sebanyak Rp 50 ribu per bulan.

    “Kalau dulu pas 100 kita gratis semuanya, dari awal yang ini sampai 2022 itu gratis. Jadi kita pindah ke ruko anak-anak itu baru kita pungut Rp 50 ribu bagi yang mampu kalau yang nggak mampu ada surat keterangan kita bebaskan juga waktu itu,” ujar dia.

    Jumlah siswa yang belajar di Rumah Al-Qur’an kini sebanyak 40 orang dengan tenaga pengajar 6 orang. Selain itu, waktu belajar juga kembali ke awal yaitu hanya di sore hari.

    “Sekarang 40-an anak tapi kita kenakan biayanya juga administrasinya 50 ribu per bulan, untuk tenaga pengajar kita,” ujar dia.

    Uang yang diterima dari anak-anak itu digunakan Bripka Abdullah untuk biaya operasional dan gaji tenaga pengajar. Meskipun, dalam perjalanannya, dia mengaku sering nombok untuk membiayai hal tersebut.

    “Jadi setiap bulannya itu minus, tapi alhamdulillah berjalan kita yang nutupin,” kata Bripka Abdullah.

    “Setiap bulan kita yang nombok dari sedikit rezeki gaji kita bisa disisihkan dari situ,” sambung dia.

    Selain itu, Bripka Abdullah juga kerap mengadakan kegiatan buka bersama setiap Senin dan Kamis. Biaya untuk buka bersama itu berasal dari para donatur.

    “Alhamdullillah ada donatur yang ngasih, ada juga kita harus mengeluarkan. Tapi alhamdulillah sekarang sudah rutin 20 paket dari hamba Allah, jadi kan kurang lebih 40 kadang 45 kita pesan itu. Jadi kalau untuk makannya 20, 25 dari Rumah Quran yang bayar,” imbuh dia.

    (knv/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu