BUMN: Perum BULOG

  • Perum BULOG Temui NCL I.P. Timor Leste, Bahas Ketahanan Pangan Negara

    Perum BULOG Temui NCL I.P. Timor Leste, Bahas Ketahanan Pangan Negara

    Jakarta

    Perum BULOG, diwakili oleh Wakil Direktur Utama Mayjen TNI (Purn) Marga Taufiq dan Direktur Human Capital Sudarsono Harjosoekarto, melakukan pertemuan dengan delegasi dari Centro Logistica Nacional Intittuto Public (NCL I.P.) Timor Leste beserta Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi di Kantor Pusat Perum BULOG. BULOG. Dalam pertemuan ini, kedua pihak itu membahas tentang ketahanan pangan.

    Sekretaris Perusahaan BULOG A. Widiarso menyatakan Delegasi Centro Logistica Nacional Intittuto Public (NCL I.P.) menyampaikan dua agenda yang menjadi tujuan kedatangan ke BULOG.

    “Agenda pertama adalah kerja sama dalam penguatan capacity building dalam rangka mendukung ketahanan pangan di Timor Leste, seperti manajemen pergudangan, pemberantasan hama, penyimpanan dalam SILO, dan penggilingan. Sedangkan agenda kedua adalah permintaan dari Centro Logistica Nacional Intittuto Public (NCL I.P.) adalah untuk mendapatkan personil ahli dari BULOG untuk menjadi konsultan manajemen dan teknis dalam pengembangan NCL I.P,” jelas Widiarso dalam keterangan tertulis, Selasa (19/11/2024).

    Dalam pemaparannya, Centro Logistica Nacional Intittuto Public memiliki tujuan untuk membangun ketahanan pangan di Timor Leste. Tujuan tersebut sama dengan tujuan BULOG untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Saat ini, Centro Logistica Nacional Intittuto Public baru mengelola beras (gabah dan beras) dan kacang-kacangan.

    Sebagai tindak lanjut dari pertemuan ini, delegasi Centro Logistica Nacional Intittuto Public melihat kegiatan BULOG mulai dari on-farm (kegiatan Mitra Tani), penggilingan (SPP – SPB), pergudangan (termasuk silo), dan pemberantasan hama. Selain itu, akan dilakukan pelatihan bagi 15 – 20 personil Centro Logistica Nacional Intittuto Public untuk belajar terkait manajemen logistik pangan di BULOG Corporate University.

    Lihat juga video: Jokowi Tunjuk Luhut Urus Bulog untuk Akuisisi Perusahaan Beras di Kamboja

    (prf/ega)

  • Beras Impor Banjiri RI hingga Oktober 2024, Capai 3,48 Juta Ton

    Beras Impor Banjiri RI hingga Oktober 2024, Capai 3,48 Juta Ton

    Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan total impor beras hingga Oktober 2024 mencapai 3,48 juta ton atau senilai US$2,15 miliar. Impor beras yang masuk dalam catatan BPS merupakan semua jenis beras yang masuk ke Indonesia.

    “Secara kumulatif, jumlah impor beras Indonesia sebesar 3,48 juta ton dengan nilai US$2,15 miliar,” kata Plt. Kepala BPS Amalia A. Widyasanti dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jumat (15/11/2024).

    Dia menyampaikan, beras impor yang masuk ke Tanah Air didominasi dari Thailand, Vietnam, dan Myanmar. Kendati begitu, dia tidak memerinci lebih jauh volume impor beras yang didatangkan Indonesia dari ketiga negara tersebut.

    Direktur Utama Perusahaan Umum (Perum) Bulog Wahyu Suparyono sebelumnya menyampaikan, 700.000 ton beras impor masuk ke Indonesia pada pertengahan Desember 2024. Beras tersebut merupakan sisa dari penugasan 3,6 juta ton impor pada tahun ini. 

    “Itu harus di Desember lah masuk, pertengahan. Kita lebih cepat lebih baik,” kata Wahyu, Selasa (5/11/2024).

    Wahyu mengungkap hingga Oktober 2024, sebanyak 2,9 juta ton beras impor telah terealisasi. Pengadaan impor beras tersebut diperoleh Perum Bulog dari sejumlah negara dengan melalui proses tender. Utamanya, dari Kamboja, Myanmar, Pakistan, Thailand, dan Vietnam.

    Secara terperinci, hingga Januari-Oktober 2024, Indonesia paling banyak mendatangkan beras dari Thailand yakni sebanyak 1.041.154.300 kilogram atau 1,04 juta ton. Kemudian, ada Vietnam dengan total sebanyak 1,02 juta ton, diikuti Myanmar 451.468 ton, Pakistan 388.675 ton, dan Kamboja 22.500 ton.

    Dalam catatan Bisnis, pemerintah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) menambah kuota impor beras tahun ini sebanyak 1,6 juta ton dari semula hanya 2 juta ton. Dengan demikian, total kuota impor beras di 2024 ditetapkan sebanyak 3,6 juta ton.  

    Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi kala itu menuturkan, Indonesia harus memiliki cadangan pangan pemerintah (CPP) dalam rangka mengantisipasi kekurangan pangan, gejolak harga pangan, bencana alam, hingga keadaan darurat.  

    “Jadi ini yang namanya early warning system. Jangan udah kejadian kita nggak punya stok, atau baru nyari-nyari [stok beras],” kata Arief usai menghadiri rakornas Bapanas di Depok, Jawa Barat, Selasa (27/2/2024).

  • Bapanas komitmen jaga kestabilan pangan hilir demi swasembada nasional

    Bapanas komitmen jaga kestabilan pangan hilir demi swasembada nasional

    Tentunya arah kebijakan pangan akan bermuara pada pencapaian visi swasembada panganJakarta (ANTARA) – Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi berkomitmen menjaga stabilitas pangan hilir untuk mendukung tercapainya swasembada nasional, memastikan pasokan pangan yang aman dan berkelanjutan bagi seluruh rakyat Indonesia.

    “Kami di Badan Pangan Nasional siap mendukung visi swasembada pangan sesuai komando Bapak Presiden Prabowo Subianto. Tentunya arah kebijakan pangan akan bermuara pada pencapaian visi swasembada pangan,” kata Arief dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

    Arief mendampingi Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Soeharto dalam kunjungan kerja menyerap aspirasi Kelompok Tani Ngesti Mulyo di Desa Mojorejo, Sukoharjo, Jawa Tengah.

    Menurut Arief, swasembada pangan optimis dapat tercapai. Namun harus dilakukan dengan kolaborasi yang menyeluruh mulai dari hulu hingga hilir.

    Ia mengatakan, di sisi hulu, produksi akan dimaksimalkan oleh Kementerian Pertanian, sedangkan Bapanas siap melanjutkan peran sebagai penjaga stabilitas harga.

    “Dengan kelembagaan baru Kemenko Bidang Pangan, visi swasembada pangan tersebut akan terorkestrasi dengan sangat baik,” ujarnya,

    Arief menyatakan bahwa saat produksi dalam negeri surplus, Badan Pangan Nasional berkomitmen menjaga kepastian harga bagi petani. Fokus utama lembaga ini adalah memastikan harga yang stabil, baik di tingkat petani maupun konsumen.

    Menurutnya, kepastian harga yang baik akan mendorong semangat produktivitas petani, yang menjadi faktor penting dalam mencapai swasembada pangan.

    “Dengan kepastian harga yang baik, maka semangat produktivitas petani pun akan selalu ada. Ini karena pencapaian swasembada pangan salah satunya dipengaruhi oleh tingkat produktivitas,” lanjutnya.

    Salah satu yang dikerjakan Bapanas adalah menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah dan beras yang selanjutnya dijadikan basis Perum Bulog dalam menyerap produksi dalam negeri.

    Sementara itu, Komisi IV DPR RI melaksanakan kunjungan kerja turun langsung menemui petani sebagai langkah konkret untuk memastikan program peningkatan produktivitas beras dalam negeri,

    “Komisi IV DPR RI melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sukoharjo guna melihat sejauh mana pelaksanaan program pompanisasi dalam rangka peningkatan produktivitas lahan pertanian,” kata Titiek, panggilan akrab Ketua Komisi IV DPR RI.

    Dia menyebutkan, lokasi itu anggap relevan mengingat pada Agustus 2024, Kabupaten Sukoharjo meraih penghargaan sebagai kabupaten dengan produktivitas tertinggi kedua nasional.

    Titiek menyebutkan bahwa kunjungan dilakukan untuk menggali informasi dan masukan serta aspirasi terkait program pompanisasi dan upaya peningkatan produksi pertanian padi.

    “Saya juga senang sekali bahwa petani-petani di sini masih semangat, banyak yang muda-muda, 18 persen ya. (Jadi) yang muda bisa ngajak yang lainnya lagi, bahwa pertanian ini menguntungkan, satu tahun sekarang bisa 3 kali (panen). Tentunya keuntungannya bisa bertambah,” kata Titiek.

    Di kesempatan sama, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo Bagas Windaryatno mengemukakan perlunya dukungan agar Sukoharjo dapat menjadi kawasan pertanian modern.

    Bagas mengaku bahwa ke depan pihaknya ingin menjadi satu kawasan tanaman padi yang modern. Sehingga dia berharap ada dukungan dari Komisi IV sehingga daerah Sukoharjo yang memiliki potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia, bisa didorong untuk maju.

    “Kepada Bapak Kepala Badan Pangan Nasional, karena di Sukoharjo itu ada dinas pangan yang mengurus hilir, kami di Sukoharjo membutuhkan satu unit bantuan mobil untuk pengawasan keamanan pangan. Mohon kiranya nanti bisa dialokasikan,” kata Bagas.

    Baca juga: ID FOOD siapkan terobosan untuk sukseskan swasembada pangan di 2025
    Baca juga: Mentan pastikan kolaborasi perguruan tinggi di program petani milenial
    Baca juga: Menko Zulkifli: Swasembada pangan tidak boleh ditawar

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2024

  • Bapanas: Bantuan CPP siap dikirim ke daerah terdampak erupsi Lewotobi

    Bapanas: Bantuan CPP siap dikirim ke daerah terdampak erupsi Lewotobi

    Pokoknya berapa yang terdampak, kita harus bantu, itu prinsip pemerintahJakarta (ANTARA) – Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebutkan bantuan cadangan pangan pemerintah (CPP) siap dikirim untuk membantu masyarakat terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

    Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa di Jakarta, Rabu, menyampaikan pihaknya mendukung daerah-daerah terdampak bencana melalui penyediaan bantuan CPP untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.

    “Badan Pangan Nasional bisa membantu dalam rangka pengendalian, membantu dalam rangka bencana alam melalui CPP (cadangan pangan pemerintah) kita,” kata Astawa di sela Rapat Koordinasi Harga Beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) bersama seluruh kepala dinas provinsi, kabupaten/kota, dan Perum Bulog secara daring.

    Oleh karena itu, Astawa mengimbau dinas di daerah terdampak segera mengajukan permintaan CPP kepada Bapanas agar bantuan dapat secepatnya didistribusikan oleh Perum Bulog ke wilayah bencana.

    Menurutnya, prosedur pendistribusian bantuan CPP telah diatur dengan baik, dan setiap daerah terdampak harus segera menyampaikan surat resmi ke Bapanas untuk mempercepat proses bantuan.

    Pendistribusian akan dilakukan oleh Bulog sesuai permintaan dari Bapanas setelah mendapat informasi jumlah korban dan kebutuhan bantuan dari daerah yang terdampak.

    “Mohon nanti dinas yang mengalami bencana mengajukan surat kepada Badan Pangan Nasional untuk meminta CPP untuk didistribusikan. Itu sudah ada aturannya, tolong segera dikirimkan surat kepada kami,” ujarnya.

    Bapanas juga turut menyampaikan duka cita mendalam atas bencana alam yang menimpa masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi dan berharap keselamatan bagi semua yang terdampak.

    Astawa menegaskan pentingnya kolaborasi antara pusat dan daerah untuk mempercepat distribusi bantuan CPP.

    Bantuan CPP khususnya berupa beras yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakat yang terdampak bencana alam.

    Dalam prosesnya, daerah terdampak akan menetapkan status tanggap darurat dan mendata jumlah warga terdampak sebelum mengajukan bantuan ke Bapanas.

    Sebagai contoh, jika terdapat 1.000 orang terdampak, maka jumlah tersebut dikirim ke Bapanas. Data itu kemudian diteruskan ke Perum Bulog.

    Astawa menambahkan bahwa Bulog akan bertugas menyalurkan bantuan beras tersebut langsung ke wilayah terdampak dengan berkoordinasi bersama dinas daerah setempat.

    Bantuan CPP akan diberikan sesuai kebutuhan setiap daerah terdampak, dengan prinsip pemerintah untuk selalu hadir membantu masyarakat yang mengalami bencana.

    “Katakanlah ada 1.000 orang (terdampak). Kirimkan ke kami datanya, lalu kami kirimkan ke Bulog, sehingga mungkin 100 ton atau berapa ton nanti kami kirimkan melalui Bulog. Bulog distribusi ke wilayah terdampak dengan berkoordinasi kepada dinas dari daerah yang terdampak. Jumlah yang didistribusikan disesuaikan. Pokoknya berapa yang terdampak, kita harus bantu, itu prinsip pemerintah,” kata Astawa.

    Baca juga: Hunian tetap bagi korban bencana Lewotobi pakai teknologi tahan gempa
    Baca juga: BMKG sebut hanya angin yang mampu kurangi partikel debu vulkanik
    Baca juga: Gubernur: Wapres dijadwalkan tinjau korban erupsi Lewotobi Laki-Laki

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2024

  • Bapanas minta intervensi beras SPHP di pasar untuk stabilkan harga

    Bapanas minta intervensi beras SPHP di pasar untuk stabilkan harga

    Masyarakat dominan belanja di sana, jadi paling mudah intervensi dilakukan di pasar-pasarJakarta (ANTARA) – Badan Pangan Nasional (Bapanas) meminta pemerintah daerah fokus mengintervensi beras jenis Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di pasar-pasar tradisional untuk menjaga ketersediaan dan stabilitas harga beras masyarakat.

    Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa di Jakarta, Rabu, mengatakan dari pemetaan yang dilakukan, beberapa daerah mengalami harga beras di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

    “Optimalisasi penyaluran beras SPHP harus diutamakan di pasar-pasar. Masyarakat dominan belanja di sana, jadi paling mudah intervensi dilakukan di pasar-pasar,” kata Astawa.

    Dalam upaya stabilisasi tersebut, Bapanas menggelar Rapat Koordinasi SPHP Beras bersama seluruh kepala dinas provinsi, kabupaten/kota, dan Perum Bulog secara daring.

    Menurut Astawa, sejumlah daerah yang berada dalam kategori merah atau di atas HET, termasuk wilayah Papua, Kepulauan Riau, Kalimantan, Sulawesi, dan sebagian wilayah di Sumatera.

    Dia mengungkapkan ada 101 daerah yang harga berasnya masih di atas HET, dengan wilayah Papua mendominasi.

    Oleh sebab itu, Bapanas menekankan pentingnya intervensi oleh dinas provinsi dan kabupaten/kota melalui kolaborasi dengan Perum Bulog untuk menyalurkan beras SPHP ke pasar-pasar utama.

    Selain intervensi di pasar, Bapanas juga mendorong pemerintah daerah untuk menyelenggarakan Gerakan Pangan Murah (GPM) sebagai langkah pengendalian harga beras yang terjangkau bagi masyarakat.

    Melalui GPM, harga beras diharapkan dapat dijaga pada tingkat wajar, sehingga masyarakat di berbagai wilayah tetap memperoleh pangan dengan harga terjangkau dan stabil.

    Program GPM juga diharapkan mampu menekan laju inflasi yang kerap meningkat akibat kenaikan harga pangan, terutama menjelang Natal dan Tahun Baru.

    Dalam persiapan menghadapi periode akhir tahun, Bapanas juga mendorong pemerintah daerah memperbanyak pengembangan kios pangan di berbagai wilayah untuk menjangkau konsumen.

    Astawa mengatakan melalui intervensi dan pembukaan kios-kios pangan di pasar, diharapkan distribusi beras dapat menjangkau masyarakat dengan harga yang sesuai HET.

    Lebih lanjut, Bapanas menekankan monitoring harga beras harus terus dilakukan secara rutin di lapangan, bukan hanya sekali atau dua kali saja, demi menjaga kestabilan.

    Monitoring dinilai penting untuk melihat perkembangan distribusi dan ketersediaan beras serta mencegah kenaikan harga beras yang memberatkan masyarakat di berbagai wilayah.

    Selain intervensi beras di pasar, Bapanas juga bekerja sama dengan Bulog untuk menjaga distribusi beras di seluruh Indonesia agar tetap terjaga hingga tingkat pedesaan.

    Dengan demikian, Bapanas berharap intervensi beras SPHP dan kerja sama dengan pemerintah daerah mampu menjaga ketersediaan beras dan stabilitas harga pangan bagi seluruh masyarakat.

    Beras program SPHP merupakan beras yang berasal dari cadangan beras pemerintah (CBP) yang disalurkan ke masyarakat lewat skema subsidi dengan harga penjualan sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan.

    Penyaluran beras SPHP tahun 2024 dilaksanakan secara merata di seluruh wilayah Indonesia dalam bentuk curah maupun kemasan 5 kg dengan harga untuk Zona 1 yang meliputi Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, dan Sulawesi Rp10.900 per kg.

    Kemudian untuk Zona 2 meliputi Sumatra selain Lampung dan Sumsel, NTT, dan Kalimantan Rp11.500 per kg; dan Zona 3 meliputi Maluku dan Papua Rp11.800 per kg.

    Baca juga: Bapanas: Bantuan beras disalurkan sesuai rencana guna tekan inflasi
    Baca juga: Bapanas catat realisasi penyerapan beras Bulog capai 908 ribu ton
    Baca juga: Bapanas: Harga beras Indonesia tinggi karena biaya produksi yang besar

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2024

  • Harga Gabah Anjlok, Bulog Diminta Segera Turun Tangan

    Harga Gabah Anjlok, Bulog Diminta Segera Turun Tangan

    Jakarta, Beritasatu.com – Guru besar Universitas Gajah Mada (UGM) Lilik Sutiarso mengusulkan Perum Bulog (Badan Urusan Logistik) segera melakukan intervensi terhadap anjloknya harga gabah di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Untuk diketahui, harga rata-rata gabah di Pati kini turun Rp 1.000 dari Rp 7.200 menjadi Rp 6.200 per kilogram (kg).

    “Sebetulnya tidak hanya Bulog saja yang bisa berperan dalam memberikan solusi permasalahan, ada banyak pihak terkait, tetapi memang Bulog menjadi pihak yang sangat diharapkan untuk mengatasi permasalahan ini,” katanya dikutip dari keterangan tertulis, Senin (11/11/2024).

    Menurut Lilik, Bulog adalah otoritas yang memiliki mekanisme kebijakan stabilitas harga layak pada petani sehingga ke depan tidak menimbulkan kerugian harga yang berkepanjangan. Bulog diharapkan segera mengurangi beban yang dirasakan petani.

    “Bulog dengan mekanisme kebijakan penstabilan harga gabah yang layak di tingkat petani tentunya dapat meringankan beban masyarakat petani saat ini,” tambahnya.

    Lilik mengatakan, anjloknya harga gabah di Pati karena turunnya kualitas gabah. Selain itu karena anomali iklim dan kurang optimalnya penanganan pascapanen.

    “Solusi jangka pendek untuk memberikan jalan keluar yang berpihak kepada petani tentunya melalui program terintegrasi dari berbagai pihak, melalui intensifikasi teknologi pascapanen sampai dengan intervensi pemerintah melalui program yang mendukung ketahanan petani,” jelasnya.

    Lilik menambahkan, tingginya biaya produksi juga dipengaruhi banyak faktor. Hal ini membuktikan tingkat ketahanan petani di Indonesia masih dalam kondisi lemah.

  • Zulkifli Hasan: Menko Pangan adalah Jabatan Impian Saya – Page 3

    Zulkifli Hasan: Menko Pangan adalah Jabatan Impian Saya – Page 3

    Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menjamin stok dan harga beras aman terkendali pada momen Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). 

    Menurut dia, stok cadangan beras pemerintah (CBP) akan berada di kisaran 2 juta ton lebih. Pemerintah siap menggelontorkannya sebagai antisipasi jika harga beras selama Nataru nanti melonjak. 

    “Nataru seperti biasa, stok cukup dan enggak perlu khawatir, 2 juta lebih (ton) jadi enggak perlu khawatir. Nanti kalau harganya naik, beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) kita kucurkan,” ujarnya di Graha Mandiri, Jakarta, Senin (11/11/2024).

    Di sisi lain, Zulhas juga memastikan tak akan ada kebijakan penambahan impor beras baru hingga akhir 2024. Meskipun ada risiko penurunan tingkat produksi beras di dalam negeri (shortage) pada Januari-Februari 2025.

    Sebab menurut perhitungannya, stok cadangan beras pemerintah (CBP) di gudang Perum Bulog sudah mencukupi. Terlebih masih ada sisa sekitar 850 ribu ton beras impor dari kuota 3,6 juta ton kontrak pada 2024.

    “Tapi tidak usah khawatir, stok kita di Bulog terakhir 2 juta ton. Sampai nanti akhir Desember memang tidak bisa masuk semua sisa impor kemarin. Kita impor 3 juta ton lebih itu, ada yang belum bisa masuk tahun ini. Jadi masih ada sisa,” ungkapnya 

    Dari impor beras tersisa 850 ribu ton, Zulhas target lebih dari separuhnya sudah bisa masuk ke Indonesia pada akhir tahun ini. “Yang 500 ribu (ton) diusahakan sampai Desember (2024, masuk). Jadi sisanya sedikit kan? (350 ribu ton) akan dilanjutkan tahun depan,” imbuhnya. 

     

     

     

  • Bulog Diminta Gerak Cepat Timbun Stok, Ternyata Ini Penyebabnya

    Bulog Diminta Gerak Cepat Timbun Stok, Ternyata Ini Penyebabnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perum Bulog diminta segera melakukan penyerapan gabah/ padi petani secara maksimal dan segera, untuk mengisi dan menambah stok cadangan beras pemerintah (CBP). Langkah itu diharapkan bisa meningkatkan penguatan cadangan pangan pemerintah (CPP).

    Deputi bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) I Gusti Ketut Astawa mengatakan, Bulog perlu memanfaatkan kondisi harga gabah kering gilong (GKG) di tingkat produsen (petani).

    “Kalau kita melihat posisi di tingkat produsen, kalau melihat GKG, ada beberapa lokasi yang masih di bawah harga acuan yang kita tetapkan,” katanya dalam Rapar Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024, Senin (11/11/2024).

    “Artinya, ini potensi bagi Bulog untuk segera melakukan penyerapan di wilayah tersebut. Sehingga dapat meningkatkan stok Bulog sebagai penguatan cadangan pangan pemerintah,” tambah Ketut Astawa

    Langkah itu, imbuh dia, juga sekaligus akan dapat menaikkan harga GKG petani. Dia berharap, Bulog segera menindaklanjuti dengan memanfaatkan momentum harga rendah GKG saat ini.

    Mengutip paparan Ketut Astawa dalam rapat tersebut, jumlah kabupaten/ kota yang mengalami harga rendah GKG di bawah harga acuan yang ditetapkan pemerintah terus bertambah setiap minggunya. Yakni tercatat 70 kabupaten/ kota di pekan ketiga bulan Oktober, bertambah jadi 79 kabupaten/ kota di pekan pertama bulan November 2024.

    Sejumlah daerah yang mengalami harga GKG di bawah yang ditetapkan pemerintah yang sebesar Rp7.400 per kg diantaranya Kabupaten Katingan, Kabupaten Konawe Selatan, Kabupaten Polewali Mandar, Kabupaten Aceh Utara, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupatan Bireuen, Kabupaten Aceh Timur, Kabupaten Magelang, Kabupaten Aceh Besar, dan Kabupaten Jeneponto.

    “Ini 10 besar di bawah harga acuan yang kita tetapkan Rp7.400-an (per kg). Sementara rerata di wilayah tersebut Rp6.100-6.500. Ini potensi teman-tteman Bulog segera melakukan penyerapan, sekaligus menyesuaikan harga di tingkat produsen,” kata Ketut Astawa.

    Lampaui Target

    Dalam kesempatan yang sama, Kadiv Hubungan Kelembagaan Bulog Epi Sulandari mengungkapkan, realisasi pengadaan gabah/ beras dari produksi dalam negeri hingga 3 November 2024 suda mencapai 1,179 juta ton.

    Dari angka itu, sebanyak 776.843 ton adalah pengadaan dalam negeri untuk CBP. Disebutkan, pencapaian ini adalah 118% dari target awal.

    Sementara 402.230 ton lainnya merupakan pengadaan dalam negeri setara stok beras komersial.

    Foto: Perkembangan harga pangan di tingkat produsen, paparan Deputi Bapanas dalam Rakor Pegendalian Inflasi Daerah Tahun 2024 (Senin 11/11/2024). (Tangkapan Layar Youtube Kemendag RI)
    Perkembangan harga pangan di tingkat produsen, paparan Deputi Bapanas dalam Rakor Pegendalian Inflasi Daerah Tahun 2024 (Senin 11/11/2024). (Tangkapan Layar Youtube Kemendag RI)

    (dce/dce)

  • Zulhas Buka-bukaan Stok Beras Aman, Akhir Tahun Bulog Punya 2 Juta Ton

    Zulhas Buka-bukaan Stok Beras Aman, Akhir Tahun Bulog Punya 2 Juta Ton

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan memastikan stok beras di akhir tahun ini masih tergolong aman. Padahal secara tren biasanya produksi di akhir tahun cenderung turun, namun kondisinya mulai berbalik pada awal tahun mendatang.

    Bahkan, kata dia, Perum Bulog bakal punya stok 2 juta ton.

    “Jadi memang biasa itu suka siklus musim hujan. Selalu kalau Januari-Februari itu puncaknya shortage. Biasanya bisa 2,5 juta (ton), bisa 1-1,5 juta (ton). Tapi Maret, itu surplus, banyak. Jadi kalau Januari-Februari 2,5 (juta ton), Maret-April-Mei itu produksi bisa 3,5 juta (ton) lebih,” kata Zulhas di Graha Mandiri, Senin (11/11/2024).

    Karenanya masyarakat tidak perlu khawatir dengan kenaikan harga beras dalam beberapa waktu ke depan. Bulog juga memiliki cadangan stok di gudangnya.

    “Tapi tidak usah khawatir, stok kita di Bulog terakhir 2 juta ton. Sampai nanti akhir Desember memang tidak bisa masuk semua sisa impor kemarin. Kita impor 3 juta ton lebih itu, ada yang belum bisa masuk tahun ini. Jadi masih ada sisa,” sebut Zulhas.

    Oleh karena itu, Ia menyebut kalau stok kita banyak, cukup, kemungkinan tahun depan kita usahakan bisa tidak impor. Kalau pun harus maka cukup sedikit aja. Ia pun menyinggung nasib rencana sisa impor beras sebesar 850 ribu ton.

    “Yang 500 ribu (ton) diusahakan sampai Desember (2024, masuk). Jadi sisanya sedikit kan? (350 ribu ton) akan dilanjutkan tahun depan,” sebut Zulhas.

    (dce)

  • Produksi Minus pada Awal 2025 dan Tak Akan Impor Beras, Stok Aman? – Page 3

    Produksi Minus pada Awal 2025 dan Tak Akan Impor Beras, Stok Aman? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) memastikan tak akan ada kebijakan penambahan impor beras baru hingga akhir 2024. Padahal, ada risiko penurunan tingkat produksi beras di dalam negeri (shortage) pada Januari-Februari 2024. 

    Meskipun demikian, Zulhas menyatakan masyarakat tak perlu khawatir. Sebab menurut perhitungannya, stok cadangan beras pemerintah (CBP) di gudang Perum Bulog sudah mencukupi. Terlebih masih ada sisa sekitar 850 ribu ton beras impor dari kuota 3,6 juta ton kontrak pada 2024.

    “Tapi tidak usah khawatir, stok kita di Bulog terakhir 2 juta ton. Sampai nanti akhir Desember memang tidak bisa masuk semua sisa impor kemarin. Kita impor 3 juta ton lebih itu, ada yang belum bisa masuk tahun ini. Jadi masih ada sisa,” ungkapnya di Graha Mandiri, Jakarta, Senin (11/11/2024).

    Dari impor beras tersisa 850 ribu ton, Zulhas target lebih dari separuhnya sudah bisa masuk ke Indonesia pada akhir tahun ini. “Yang 500 ribu (ton) diusahakan sampai Desember (2024, masuk). Jadi sisanya sedikit kan? (350 ribu ton) akan dilanjutkan tahun depan,” imbuhnya. 

    Di sisi lain, ia tak memungkiri jika Indonesia akan mengalami defisit neraca produksi-konsumsi beras pada Januari-Februari 2025. Namun, Zulhas tidak cemas lantaran tingkat produksi beras akan kembali meroket pada  bulan-bulan setelahnya. 

    “Selalu kalau Januari-Februari itu puncaknya shortage. Biasanya bisa 2,5 juta (ton), bisa 1-1,5 juta (ton). Tapi Maret, itu surplus, banyak. Jadi kalau Januari-Februari 2,5 (juta ton), Maret-April-Mei itu produksi bisa 3,5 juta (ton) lebih,” jelasnya. 

    Sehingga, ia buka kemungkinan pemerintah tak akan membuka pintu impor beras pada 2025. Selama neraca produksi-konsumsi tidak minus.  

    “Oleh karena itu, kalau stok kita banyak, cukup, kemungkinan tahun depan kita usahakan bisa tidak impor. Kalau pun (harus), sedikit saja,” pungkas Zulkifli Hasan.