BUMN: Perum BULOG

  • Mentan Minta Bulog Serap Beras 2,1 Juta Ton dari Penggilingan

    Mentan Minta Bulog Serap Beras 2,1 Juta Ton dari Penggilingan

    Jakarta

    Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memerintahkan Perum Bulog untuk menyerap 2,1 juta ton setara beras selama panen raya. Penyerapan beras itu berasal dari Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi).

    Keputusan ini berdasarkan hasil rapat Kementerian Pertanian, TNI/Polri, Perum Bulog, dan Perpadi. Rapat koordinasi dilaksanakan di Kementerian Pertanian, Senin (10/2/2024).

    “Alhamdulillah, hari ini kita sepakat serap beras gabah, setara beras 2,1 juta ton. Kita sudah sepakati dengan seluruh penggilingan se-Indonesia,” katanya dalam konferensi pers di Kementan.

    Adapun harga pembelian di gudang Bulog sebesar Rp 12.000/kg. Total target 2,1 juta ton itu merupakan bagian dari penugasan cadangan pangan pemerintah (CPP) 3 juta ton di 2025.

    “Alhamdulillah, nanti target kita adalah 3 juta ton. Jadi ini sudah 60% komitmen kita di tangan-tangan ini bersama,” terangnya.

    Sementara sisanya 900 ribu ton akan diserap Bulog dari petani. Adapun harga penyerapan gabah sebesar Rp 6.500/kg.

    Dalam pelaksanaan penyerapan beras ini, Kementan melakukan penandatanganan kerja sama untuk mengawasi. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyimpangan.

    “Kita sudah tanda tangan MoU dengan Pak Kapolri. Kita kolaborasi, jadi dari kepolisian supaya tidak ada penyimpangan di lapangan,” pungkasnya.

    Sebelumnya, Amran mengatakan Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Perum Bulog menyerap 3 juta ton setara beras sampai April 2025. Hal ini dikatakan usai rapat koordinasi bersama Badan Pangan Nasional, Perum Bulog dan Perkumpulan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (PERPADI), Kamis (30/1).

    Penyerapan itu akan menjadi cadangan beras pemerintah (CBP) sebagai pasokan untuk mengintervensi harga dan pasokan beras di pasaran.

    “Kita sudah sepakat menyerap beras sampai April 2025 itu 3 juta ton, sebagaimana arahan Bapak Presiden sebelum bertolak ke India. Dan kita tindak lanjutnya hari ini, sudah sepakat,” kata Amran.

    Amran meminta penyerapan yang cukup besar itu karena prediksinya produksi padi akan surplus mencapai 4 juta ton. Untuk itu penyerapan perlu dilakukan agar harga gabah kering panen (GKP) tidak anjlok.

    (acd/acd)

  • Perang Dagang Raksasa Ekonomi Memanas, RI Kena Dampak?

    Perang Dagang Raksasa Ekonomi Memanas, RI Kena Dampak?

    JABAR EKSPRES – Perang dagang dua raksasa ekonomi dunia mulai memanas, China menerapkan tarif tambahan 15 persen terhadap batu bara dan gas alam cair (LNG) dari Amerika Serikat, mulai hari ini, Senin (10/2/2025).

    Bahkan menurut laporan kantor berita Sputnik, sejumlah barang dari AS juga dikenakan bea masuk sebesar 10 persen oleh China.

    Pemerintah Negeri Tirai Bambu itu sebelumnya mengumumkan bahwa tarif tambahan pada sejumlah barang impor dari AS akan diberlakukan mulai 10 Februari 2025. Termasuk di antaranya, batu bara, LNG, minyak mentah, mesin pertanian, kendaraan besar dan truk pikap.

    Bukan tanpa alasan, hal itu dilakukan China sebagai reaksi atas keputusan Presiden AS terbaru, Donald Trump. Sebelumnya, Trump menandatangani perintah eksekutif untuk memajaki barang impor asal Kanada, Meksiko, dan China.

    BACA JUGA:Indonesia Jadi Anggota BRICS, Erick Thohir Yakin Bisa Untungkan Perdagangan

    AS menambah tarif 10 persen terhadap barang impor China, dari tarif yang sudah diberlakukan sebelumnnya. Kebijakan ini juga mencabut aturan de minimis sebelumnya, yang membebaskan barang senilai kurang dari 800 dolar AS untuk masuk ke Negeri Paman Sam.

    Memanasnya perang dagang dua ekonomi terbesar dunia ini diakui Wakil Direktur International Institure for Marketing Research Kementerian China, Bai Ming.

    Menurutnya, tindakan yang dilakukan China ini semata-mata menargetkan sektor-sektor penting di AS, dan meminimalkan dampak perang dagang. Bahkan, Kementerian Luar Negeri China memastikan bahwa tidak akan ada yang menjadi pemenang dalam perang dagang.

    Sementara itu, Bank Indonesia tidak memungkiri bahwa perang dagang ini memberi dampak signifikan terhadap ekonomi global, termasuk Indonesia.

    BACA JUGA:Direksi Perum Bulog Dirombak, Mayjen TNI Novi Helmi Ditunjuk sebagai Direktur Utama

    Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi & Moneter (DKEM) Juli Budi Winantya, mengatakan meskipun ada banyak risiko yang dihadapi, tidak sedikit pula peluang yang dapat dimanfaatkan oleh Indonesia untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

    Salah satu dampak utama yang dirasakan Indonesia dari kebijakan tarif yang diterapkan oleh Trump, adalah risiko yang terkait dengan hubungan dagang Indonesia dengan China.

    “Dampak dari peningkatan, dari ketidakpastian ini yang terutama terkait dengan tarif. Itu di satu sisi memang ada risiko, terutama terkait dengan Tiongkok,” kata Juli.

  • Direksi Perum Bulog Dirombak, Mayjen TNI Novi Helmi Ditunjuk sebagai Direktur Utama

    Direksi Perum Bulog Dirombak, Mayjen TNI Novi Helmi Ditunjuk sebagai Direktur Utama

    JABAR EKSPRES – Direksi Perum Bulog secara resmi telah dirombak oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir serta menetapkan Mayor Jenderal TNI Novi Helmi Prasetya sebagai Direktur Utama.

    Erick juga sekaligus mengganti Direktur Keuangan Iryanto Hutagaol dengan Direktur Keuangan Hendra Susanto.

    “Keputusan tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-30/MBU/02/2025 tanggal 7 Februari 2025, yang mengakhiri pengabdian Wahyu Suparyono sebagai Direktur Utama dan Iryanto Hutagaol sebagai Direktur Keuangan Perum Bulog,” kata Erick.

    Keduanya terpilih, karena selama masa tugasnya memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan Perum Bulog. Pihaknya pun mengucapkan terima kasih atas dedikasi dan pengabdian Wahyu Suparyono dan Iryanto Hutagaol selama menjabat.

    BACA JUGA: Bulog Bandung Pastikan Ketersediaan Beras Aman Jelang Ramadan

    “Dan menyambut baik kepemimpinan baru di bawah Direktur Utama Mayor Jenderal TNI Novi Helmy Prasetya dan Direktur Keuangan Hendra Susanto,” tutupnya.

    Sebagai informasi, Mayor Jenderal TNI Novi Helmy Prasetya sebelumnya menjabat sebagai Asisten Teritorial Panglima TNi. Saat ini, ia dipercaya memimpin Perum Bulog menggantikan Wahyu Suparyono.

    Novi Helmy Prasetya memulai masa baktinya sebagai Direktur Utama bersama dengan Direktur Keuangan Hendra Susanto.

    Sementara, Hendra Susanto dipercaya menjabat sebagai Direktur Keuangan Perum Bulog sebelumnya adalah Wakjil Ketua Badan Pemeriksaan Keuangan Republik Indonesia.

    BACA JUGA: Panen Belum Dimulai, Bulog Fokus Siapkan Teknis Penyerapan Gabah Beras di Bandung

    Selain Direksi, Jajaran Dewan Pengawas Perum Bulog juga mengalami perombakan sesuai SK Nomor: SK-29/MBU/02/2025 tanggal 7 Februari 2025 yang mengakhiri Wicipto Setiadi sebagai Dewan Pengawas.

    Jabatan tersebut kini diganti dengan Verdianto Iskandar Bitticaca yang merupakan seorang Purnawirawan Poliri. Terakhir ia menjabat sebagai Asisten Utama Kapolri Bidang Operasi.

    Bulog sendiri akan mengoptimalkan semua gudang-gudang penyimpanan gabah baik yang ada di internal maupun eksternal. Gudang-gudang ini disiapkan untuk menampung 3 juta ton gabah.

    Keputusan tersebut diambil setelah Bulog melakukan rapat marathon dengan Kementerian Pertanian (Kementan). Mentan Andi Amran Sulaiman menekankan bahwa serapan gabah harus tinggi.

    BACA JUGA: Serap 3 Juta Ton Beras untuk Kebutuhan Nasional, Perum Bulog Siapkan Sejumlah Strategi!

  • TNI hormati keputusan Erick Thohir tunjuk Novi sebagai Dirut Bulog

    TNI hormati keputusan Erick Thohir tunjuk Novi sebagai Dirut Bulog

    Jakarta (ANTARA) – Markas Besar TNI menghormati keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam menunjuk Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya sebagai Direktur Utama Perum Bulog.

    “TNI selalu menghormati setiap keputusan yang diambil oleh pemerintah, terutama dalam penunjukan sebagai pejabat di lingkungan BUMN,” kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayor Jenderal TNI Hariyanto saat dikonfirmasi media, Senin.

    Terkait status Novi Helmi yang masih sebagai anggota TNI aktif, Hariyanto mengaku pihaknya akan mengikuti prosedur dan ketentuan yang berlaku.

    Walau demikian, dia tidak menjelaskan dengan rinci seperti apa status Novi di tubuh TNI ketika sudah menjabat sebagai Direktur Perum Bulog.

    “Adapun nantinya proses administrasi terkait status keanggotaan Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya di lingkup TNI tentunya akan dilakukan sesuai ketentuan melalui mekanisme aturan yang berlaku,” jelas dia.

    Sebagai informasi, Erick Thohir melakukan pergantian direksi Perum Bulog dengan menetapkan Mayor Jenderal TNI Novi Helmy Prasetya sebagai Direktur Utama.

    Keputusan tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-30/MBU/02/2025 tanggal 7 Februari 2025. Mayor Jenderal TNI Novi Helmy Prasetya, sebelumnya menjabat sebagai Asisten Teritorial Panglima TNI. Ia akan memulai masa baktinya sebagai Direktur Utama bersama dengan Direktur Keuangan Hendra Susanto.

    Selain Direksi, Jajaran Dewan Pengawas Perum Bulog juga mengalami perombakan sesuai SK Nomor: SK-29/MBU/02/2025 tanggal 7 Februari 2025 yang mengakhiri Wicipto Setiadi sebagai Dewan Pengawas diganti dengan Verdianto Iskandar Bitticaca, seorang Purnawirawan Polri yang terakhir mengemban amanat sebagai Asisten Utama Kapolri Bidang Operasi.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

  • Novi Helmy Jadi Dirut Bulog, Prabowo Subianto Minta Urus Swasembada Pangan – Page 3

    Novi Helmy Jadi Dirut Bulog, Prabowo Subianto Minta Urus Swasembada Pangan – Page 3

    Dalam rapat tersebut, disepakati pemerintah menargetkan penyerapan gabah dan beras setara beras sebanyak 3 juta ton hingga April 2025. Dengan perkiraan surplus sekitar 4 juta ton pada bulan Mei 2025.

    Oleh karena itu, Pemerintah berkomitmen untuk menyerap minimal 3 juta ton dari surplus tersebut untuk menjaga kestabilan harga pangan di pasar. 

    “Kita sepakat menyerap gabah, beras, setara beras, 3 juta ton sampai dengan April. Mudah-mudahan Mei sudah selesai. Kemudian yang ketiga, sesuai BPS, kita surplus dibanding tahun lalu,” ujarnya.

    Mentan menyampaikan, berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), surplus pangan pada Januari hingga Maret diperkirakan mencapai 2,9 juta ton, dan diharapkan dapat mencapai lebih dari 4 juta ton pada bulan April. 

    “Sesuai BPS, kita surplus dibanding tahun lalu. Untuk Januari, Februari, Maret itu 2,9 atau kurang lebih 3 juta ton. Kalau dengan April, itu kita estimasi 4 juta ton lebih. Oleh karena itu, kita harus menyerap minimal 3 juta ton dari surplus tadi,” ujarnya.

    Pemerintah pun menegaskan komitmennya untuk berperan aktif dalam menyerap hasil pertanian guna memastikan petani mendapatkan harga yang layak, dan konsumen tetap dapat memperoleh pangan dengan harga yang stabil.

     

    Bincang Liputan6 kali ini menghadirkan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, yang sebelumnya juga pernah menjabat sebagai Kabareskrim Polri dan Kepala BNN. Kali ini, Buwas menjelaskan tentang kondisi beras di tanah air serta upayanya memerangi mafi…

  • Top 3: Orang Kaya Haram Pakai Gas LPG 3 Kg – Page 3

    Top 3: Orang Kaya Haram Pakai Gas LPG 3 Kg – Page 3

    Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menegaskan bahwa harga gabah petani tidak boleh dibeli di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP), yaitu sebesar Rp 6.500 per kilogram.

    Jika ada petani yang mendapatkan harga di bawah HPP, Perum Bulog akan turun tangan untuk membeli langsung dengan harga yang telah ditetapkan.

    “Jika harga gabah di bawah HPP, maka Bulog akan membeli langsung dari petani dengan harga Rp6.500 per kg,” ujar Menko Pangan Hasan saat berdialog dengan petani di Desa Danda Jaya, Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan, dikutip dari Antara, Minggu (9/2/2025).

    Selengkapnya

  • Satu Per Satu Jabatan Sipil Diduduki Militer Aktif…
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        10 Februari 2025

    Satu Per Satu Jabatan Sipil Diduduki Militer Aktif… Nasional 10 Februari 2025

    Satu Per Satu Jabatan Sipil Diduduki Militer Aktif…
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Daftar perwira aktif yang menduduki jabatan sipil pada era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto semakin panjang setelah Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya ditunjuk sebagai Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog.
    Asisten Teritorial Panglima TNI ini ditunjuk oleh Menteri BUMN Erick Thohir untuk menggantikan Wahyu Suparyono, Dirut Bulog sebelumnya yang baru menjabat selama lima bulan.
    Novi mengakui bahwa ia memang masih aktif sebagai perwira tinggi (pati) TNI.
    “Ya masih aktivitas, iya (masih prajurit aktif),” kata Novi Helmy usai rapat dengan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan jajaran di kantor Kementan, Jakarta Selatan, Minggu (9/2/2025).
    Novi mengaku, dirinya hanya menjalankan arahan dari pimpinan meski tak menyebutkan secara gamblang pimpinan tersebut.
    Ia mengaku ditugaskan untuk mempercepat swasembada pangan.
    “Wah, ini sudah petunjuk dan arahan daripada pimpinan,” ujar Novi.
    “Sudah langsung untuk melaksanakan tugas ini (menjadi Dirut Bulog) supaya kita cepat swasembada pangan,” ucap dia.
    Sebelum Novi, satu per satu jabatan yang selama ini diduduki sipil memang mulai dikuasai oleh militer.
    Salah satu yang paling diingat publik tentu saja pos Sekretaris Kabinet yang diduduki Mayor Teddy Indra Wijaya, ajudan Prabowo saat menjadi Menteri Pertahanan.
    Penunjukan Mayor Teddy sebagai Seskab pada Oktober tahun lalu menuai reaksi pro dan kontra di tengah masyarakat, terutama mengenai statusnya sebagai prajurit aktif.
    Namun, TNI Angkatan Darat menyebut hal itu tidak masalah karena jabatan yang disandang Teddy merupakan bagian dari penugasan di luar stuktur.
    “Ini statusnya adalah penugasan di luar struktur sehingga tidak perlu menyelesaikan dinas aktifnya atau pensiunan itu tidak perlu,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen Wahyu Yudhayana, 21 Oktober 2024.
    Ia juga menyebut Seskab adalah jabatan yang berada di bawah Kementerian Sekretariat Negara, seperti Sekretaris Militer Presiden, sehingga dapat diduduki TNI aktif.
    Selain Teddy, sejumlah jabatan di berbagai kementerian juga sudah diisi oleh tentara, antara lain, Mayjen Maryono sebagai Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan, Mayjen Irham Waroihan sebagai Irjen Kementerian Pertanian, dan Laksamana Pertama Ian Heriyawan di Badan Penyelenggara Haji.
    Ketiganya ditunjuk oleh Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto melalui Surat Keputusan Panglima TNI 1545/XII/2024, Desember 2024.
    Pakar hukum tata negara Universitas Andalas, Feri Amsari, menilai kasus ditempatkannya Mayjen TNI Novi Helmy pada Dirut Bulog jelas menyalahi aturan Undang-Undang (UU) Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI.
    “Itu melanggar ketentuan Undang-Undang TNI dan Undang-Undang Dasar ya, soal bagaimana ketahanan keamanan wilayah kewenangannya hanya ada di ruang pertahanan dan keamanan,” ujar Feri kepada
    Kompas.com
    , Minggu (9/2/2025).
    Feri tidak memungkiri bahwa UU tidak melarang TNI menduduki jabatan sipil.
    Namun, berdasarkan UU, tentara aktif hanya dapat mengisi jabatan sipil yang berkaitan dengan pertahanan dan keamanan.
    Pasal 47 UU TNI menyebutkan, prajurit aktif dapat menduduki jabatan pada kantor yang

    membidangi koordinator bidang Politik dan Keamanan Negara, Pertahanan Negara, Sekretaris Militer Presiden, Intelijen Negara, Sandi Negara, Lembaga Ketahanan Nasional, Dewan Pertahanan Nasional, Search and Rescue (SAR) Nasional, Narkotika Nasional, dan Mahkamah Agung.
    Dengan demikian, menurut Feri, penunjukan Novi sebagai Dirut Bulog melanggar UU TNI karena Bulog tidak masuk daftar jabatan sipil yang dapat diduduki perwira aktif.
    “Undang-undang TNI membuka ruang militer untuk menjabat di jabatan sipil, sepanjang itu jabatan yang sudah ditentukan di pasal 47 UU TNI. Di luar itu tidak bisa, dan Bulog bukanlah salah satunya (yang termasuk diperbolehkan),” kata Feri.
    Senada, pengamat militer Khairul Fahmi juga menekankan bahwa jabatan sipil yang diisi militer hendaknya adalah jabatan yang memiliki hubungan langsung dengan tugas-tugas pertahanan atau yang berkaitan dengan keahlian militer.
    Akan tetapi, Khairul menduga, bisa saja pemerintah memiliki persepsi bahwa Bulog berkaitan erat dengan urusan ketahanan pangan dan logistik strategis, yang dalam beberapa hal dapat beririsan dengan tugas-tugas pertahanan.
    “Karena itu, penempatan prajurit aktif di posisi tersebut mungkin dipandang sebagai langkah strategis untuk memanfaatkan kecakapan, kedisiplinan, dan pengalaman militer dalam mengelola hal-hal yang berkaitan dengan ketahanan negara,” kata Khairul.
    Berdasarkan aturan yang ada, Khairul menyebutkan, prajurit TNI semestinya mengundurkan diri atau pensiun sebelum menduduki jabatan sipil, termasuk di BUMN seperti Bulog, agar tidak menggangu profesionalitas TNI.
    “Selain itu, hal ini berpotensi mengganggu netralitas TNI, yang pada akhirnya dapat memengaruhi independensi dan objektivitas TNI dalam menjalankan tugas-tugas utamanya,” tutur Khairul.
    Kendati demikian, ia menilai pendudukan jabatan sipil oleh militer bukanlah barang baru, hal ini juga sudah dilakukan pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyonno dan Joko Widodo.
    Menurut dia, hal ini menunjukkan adanya pelonggaran praktik dan ketidakjelasan dalam pelaksanaan aturan yang ada.
    “Karena itu, perubahan pada Pasal 47 UU TNI sebenarnya memang diperlukan agar lebih relevan dengan kebutuhan dan perkembangan struktur pemerintahan saat ini,” kata Khairul.
    “Kalau keterlibatan prajurit aktif dalam jabatan sipil, khususnya di BUMN, diproyeksikan terus berkembang, maka penting untuk melakukan perubahan atau penyesuaian terhadap aturan hukum yang ada, terutama dalam rangka memberikan dasar hukum yang lebih jelas dan mengakomodasi kebutuhan negara,” ujar dia.
    Wacana merevisi UU TNI memang sempat bergulir beberapa waktu lalu untuk menambah posisi jabatan sipil yang dapat diisi militer aktif.
    Berdasarkan draf
    revisi UU TNI
    yang tersebar, prajurit aktif TNI direncanakan dapat menduduki posisi di kementerian/lembaga yang membutuhkan tenaga dan keahlian prajurit aktif sesuai dengan kebijakan presiden, tidak lagi dibatasi pada kementerian/lembaga tertentu.
    Prajurit yang menduduki jabatan di kementerian/lembaga juga didasarkan atas permintaan pimpinan kementerian dan lembaga pemerintah non-kementerian serta tunduk pada ketentuan administrasi yang berlaku.
    Jika rancangan aturan ini gol, publik mesti bersiap untuk melihat lebih banyak lagi tentara yang menduduki jabatan sipil.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Perwira Aktif Jadi Dirut Bulog, Pakar Hukum: Langgar UU TNI
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        10 Februari 2025

    Perwira Aktif Jadi Dirut Bulog, Pakar Hukum: Langgar UU TNI Nasional 10 Februari 2025

    Perwira Aktif Jadi Dirut Bulog, Pakar Hukum: Langgar UU TNI
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pakar hukum tata negara Universitas Andalas
    Feri Amsari
    menyatakan, pemerintah menyalahi Undang-Undang TNI dan Undang-Undang Dasar 1945 dengan menunjuk periwra TNI aktif, Mayjen Novi Helmy Prasetya, menjadi Direktur Utama Bulog.
    “(Penempatan Novi jadi
    Dirut Bulog
    ) Itu melanggar ketentuan Undang-undang TNI dan Undang-undang Dasar ya, soal bagaimana ketahanan keamanan wilayah kewenangannya hanya ada di ruang pertahanan dan keamanan,” kata Feri kepada 
    Kompas.com

    Minggu (9/2/2025).
    Feri tidak memungkiri bahwa UU tidak melarang TNI menduduki jabatan sipil.
    Namun, berdasarkan UU, tentara aktif hanya dapat mengisi jabatan sipil yang berkaitan dengan pertahanan dan keamanan.
    Pasal 47 UU TNI menyebutkan, prajurit aktif dapat menduduki jabatan pada kantor yang

    membidangi koordinator bidang Politik dan Keamanan Negara, Pertahanan Negara, Sekretaris Militer Presiden, Intelijen Negara, Sandi Negara, Lembaga Ketahanan Nasional, Dewan Pertahanan Nasional,
    Search and Rescue
    (SAR) Nasional, Narkotika Nasional, dan Mahkamah Agung.
    Dengan demikian, menurut Feri, penunjukkan Novi sebagai Dirut Bulog melanggar UU TNI karena Bulog tidak masuk daftar jabatan sipil yang dapat diduduki perwira aktif.
    “Undang-undang TNI membuka ruang militer untuk menjabat di jabatan sipil, sepanjang itu jabatan yang sudah ditentukan di pasal 47 UU TNI. Di luar itu tidak bisa, dan Bulog bukanlah salah satunya (yang termasuk diperbolehkan),” kata Feri.
    Senada dengan Feri, pengamat militer
    Khairul Fahmi
    menilai penempatan Novi sebagai Dirut Bulog bahkan dapat menciptakan ambiguitas hukum.
    Hal ini berpotensi mengganggu netralitas TNI, yang pada akhirnya dapat memengaruhi independensi dan objektivitas TNI dalam menjalankan tugas-tugas utamanya.
    “Tantangannya, undang-undang dan peraturan yang ada saat ini mengharuskan prajurit aktif untuk mengundurkan diri atau pensiun sebelum menduduki jabatan sipil, termasuk di BUMN seperti Bulog,” kata Khairul kepada
    Kompas.com
    , Minggu.
    “Memang ada beberapa potensi dampak yang kemudian perlu diperhatikan, terutama dalam hal profesionalisme TNI,” ujar dia.
    Di lain sisi, ia menduga pemerintah memiliki persepsi bahwa Bulog memiliki kaitan erat dengan urusan ketahanan pangan dan logistik strategis, yang dalam beberapa hal dapat beririsan dengan tugas-tugas pertahanan.
    Karena itu, menurut Khairul, bisa saja penempatan Mayjen Novi dipandang sebagai langkah strategis untuk memanfaatkan kecakapan, kedisiplinan, dan pengalaman militer dalam mengelola hal-hal yang berkaitan dengan ketahanan negara.
    “Secara keseluruhan, meskipun penempatan prajurit dalam jabatan strategis seperti Bulog bisa dimaknai sebagai kebutuhan negara, langkah ini harus tetap berlandaskan pada kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang ada,” kata dia.
    Adapun sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengganti jajaran direksi Perum Bulog.
    Pergantian itu tertuang dalam Keputusan Menteri BUMN Nomor SK-30/MBU/02/2025 tertanggal 7 Februari 2025.
    Sosok yang diganti salah satunya pada posisi Dirut Bulog, Wahyu Suparyono.
    Wahyu diganti oleh seorang perwira TNI aktif,
    Mayjen TNI Novi Helmy
    Prasetya.
    Adapun Novi Helmy saat ini masih menjabat Asisten Teritorial (Aster) Panglima TNI.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemerintah Sebut Harga Beli Gabah Rp 6.500/Kg Tak Cuma buat Bulog

    Pemerintah Sebut Harga Beli Gabah Rp 6.500/Kg Tak Cuma buat Bulog

    Jakarta

    Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menyampaikan semua orang yang membeli gabah petani harus sesuai dengan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah yakni Rp 6.500/kg.

    “Siapa saja yang membeli gabah petani Itu mutlak harganya Rp 6.500/kg tanpa kecuali, bukan berlaku untuk Bulog saja. Berlaku untuk semua orang,” kata Amran usai melakukan pertemuan dengan Dewan Pengawas dan Direksi baru Perum Bulog, di Jakarta, Minggu (9/2).

    Oleh sebab itu, Amran mengatakan pihaknya akan melakukan rapat dengan 1.000 penguasa penggilingan gabah pada esok hari, Senin (10/2). Rapat tersebut terkait arahan Presiden Prabowo soal harga pembelian pemerintah (HPP) gabah petani sebesar Rp 6.500/kg.

    “Kita besok InsyaAllah Rapat dengan penggilingan besar sedang, penggilingan besar, kurang lebih seribu orang. Kita akan tandan tangan kontrak atau PO kita berikan, langsung action, langsung bergerak,” katanya.

    Di sisi lain, Amran menyampaikan Bulog diwajibkan untuk menyerap 3 juta Ton beras hingga April mendatang dengan harga pembelian gabah sebesar Rp 6.500/kg. Hal ini guna meningkatkan kesejahteraan petani.

    Ia mengatakan penyerapan beras dalam negeri ini penting dilakukan lantaran berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras dalam negeri mengalami surplus dibandingkan tahun lalu. Di mana pada selesai, Februari, Maret itu ada 2.9 juta ton beras yang dihasilkan petani.

    “Kalau dengan April itu kita estimasi 4 juta ton lebih. Oleh karena itu kita harus menyerap minimal 3 juta ton dari surplus,” katanya.

    Ditempat yang sama, Direktur Utama Perum Bulog Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Novy Helmy Prasetya mengatakan apa yang telah disepakati dalam rapat tadi akan dilaksanakan dengan semestinya.

    Terkait dengan target penyerapan beras 3 juta ton hingga April 2025, Novy menyampaikan pihaknya optimis target tersebut dapat tercapai.

    “InsyaAllah 3 bulan kurang lebih ke depan target (penyerapan beras) 3 juta ton beras itu kita harus optimis bisa kita dapatkan,” katanya.

    (kil/kil)

  • Bos Baru Bulog Pede Serap 3 Juta Ton Beras di Musim Panen 2025 – Page 3

    Bos Baru Bulog Pede Serap 3 Juta Ton Beras di Musim Panen 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Perum Bulog menargetkan penyerapan 3 juta ton beras dari petani hingga April 2025, dengan perkiraan surplus sekitar 4 juta ton pada Mei 2025.

    Direktur Utama Perum Bulog, Novi Helmy Prasetya, menyatakan optimisme tersebut setelah melakukan koordinasi dengan Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaeman dan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono. Dalam rapat tersebut, disepakati berbagai langkah strategis untuk mencapai target tersebut.

    “Kami baru saja menyelesaikan rapat dengan Pak Mentan dan Pak Wamentan. Sudah ada kesepakatan, dan Bulog bersama pimpinan wilayah di 26 daerah siap melaksanakan penyerapan ini,” ujar Novi dalam konferensi pers di Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Minggu (9/2/2025).

    Menurut Novi, keberhasilan penyerapan beras tidak hanya bergantung pada Bulog, tetapi juga memerlukan dukungan berbagai pihak, termasuk TNI dan Polri, guna memastikan kelancaran distribusi.

    “Kami optimistis bisa mencapai target 3 juta ton dalam waktu tiga bulan ke depan. Dukungan TNI dan Polri di lapangan sangat penting dalam memastikan kelancaran proses ini,” tegasnya.Bulog berkomitmen untuk mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada demi mendukung ketahanan pangan nasional dan menjaga stabilitas harga beras di pasaran.

    Harga Gabah Petani Rp6.500 per Kilogram

    Menteri Pertanian Amran Sulaeman menegaskan bahwa harga gabah di tingkat petani harus dibeli minimal Rp6.500 per kilogram.

    “Sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, harga ini wajib diterapkan oleh semua pihak, bukan hanya Bulog, tetapi juga seluruh penggilingan dan pembeli lainnya,” ujarnya.

    Kebijakan ini bertujuan untuk menjamin kesejahteraan petani dan mencegah harga gabah anjlok di bawah standar yang telah ditetapkan pemerintah.

    Selain itu, dalam rapat koordinasi tersebut, disepakati bahwa pemerintah menargetkan penyerapan gabah setara 3 juta ton beras hingga April 2025, dengan perkiraan surplus mencapai 4 juta ton pada Mei 2025.

    “Berdasarkan data BPS, surplus pangan pada Januari-Maret diperkirakan 2,9 juta ton, dan diproyeksikan lebih dari 4 juta ton pada April. Oleh karena itu, minimal 3 juta ton harus diserap, guna menjaga keseimbangan harga di pasar,” jelas Amran.

    Pemerintah berkomitmen untuk aktif menyerap hasil panen petani, memastikan harga tetap stabil, serta menjaga pasokan pangan nasional tetap aman.