BUMN: Perum BULOG

  • Bulog Genjot Penyerapan Gabah Sesuai Target 3 Juta Ton  – Halaman all

    Bulog Genjot Penyerapan Gabah Sesuai Target 3 Juta Ton  – Halaman all

    Bulog menjalin komunikasi dengan para petani, poktan, gapoktan dan penggilingan dalam upaya penyerapan gabah/beras ini di wilayah Bali tentunya.

    Tayang: Minggu, 23 Februari 2025 13:18 WIB

    Istimewa

    BULOG SERAP GABAH — Direktur SDM dan Umum Perum Bulog Sudarsono Hardjosoekarto menyampaikan salah satu penyerapan dilakukan di Desa Bengkel, Tabanan Bali, beberapa waktu lalu. Bulog yang diamanahkan oleh pemerintah untuk melakukan penyerapan setara beras sebanyak 3 juta ton akan memfokuskan kegiatan masa panen raya mulai Bulan Februari hingga April 2025. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Perum Bulog terus menggenjot penyerapan gabah sesuai amanah pemerintah untuk melakukan penyerapan gabah atau beras sebanyak 3 juta ton juga melibatkan hampir seluruh wilayah Indonesia, termasuk Bali.

    Direktur SDM dan Umum Perum Bulog Sudarsono Hardjosoekarto menyampaikan salah satu penyerapan dilakukan di Desa Bengkel, Tabanan Bali.

    “Alhamdulillah kami melakukan penyerapan pada padi yang sudah memasuki usia masa panen dengan harga yang sudah ditentukan pemerintah Rp 6.500 per kg  tentunya hal ini akan memberikan hasil yang baik kepada petani dan penggilingan,” ujar Sudarsono dikutip Minggu (23/2/2025).

    Hasil penyerapan ini akan diolah dan dilakukan penyimpanan berupa beras oleh Bulog. Menurutnya, ke depan akan dinikmati juga bersama-sama oleh masyarakat.

    “Ya benar, ini usia tanam padi sudah mencapai 105 hari, sudah layak untuk dipanen” ujar I Made Merta Suteja, Anggota Subak Bengkel Kab.Tabanan.

    Pemimpin Wilayah Bulog Bali, Muhammad Anwar juga mengatakan bahwa akan terus menjalin komunikasi dengan para petani, poktan, gapoktan dan penggilingan dalam upaya penyerapan gabah/beras ini di wilayah Bali tentunya.

    “Tentunya koordinasi dengan para stakeholders juga seperti Dinas Pertanian, TNI-Polri juga pihak lainnya membuat kami mendapat banyak informasi terkait titik panen di Lokasi Bali,” ujar Anwar

    Perum Bulog yang diamanahkan oleh pemerintah untuk melakukan penyerapan setara beras sebanyak 3 juta ton akan memfokuskan kegiatan masa panen raya mulai Bulan Februari hingga April 2025.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’4′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Capai Swasembada Beras, Bulog Bersama BRIN Serap dan Panen Padi dengan Teknologi Budidaya Intensif – Halaman all

    Capai Swasembada Beras, Bulog Bersama BRIN Serap dan Panen Padi dengan Teknologi Budidaya Intensif – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perum Bulog menggelar kegiatan serap dan panen padi dengan penerapan teknologi budidaya intensif pada lahan kemitraan dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Cibitung, Desa Gandasari, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat. 

    Sinergitas Kemitraan Budidaya Padi antara Perum Bulog  dan BRIN merupakan bagian dari upaya bersama untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan menemukan pola budidaya padi yang lebih efisien guna mendukung pencapaian swasembada beras di Indonesia.

    “Kegiatan ini merupakan langkah nyata dalam mendukung program ketahanan pangan, khususnya untuk mencapai swasembada beras. Kami ingin memastikan bahwa para petani dapat memanfaatkan teknologi terbaru untuk meningkatkan hasil pertanian mereka,” ujar Luhur dari PMO Mitra Tani Bulog, dalam keterangannya, Minggu (23/2/2025).

    Kegiatan serap dan panen padi ini dilaksanakan di lahan seluas 6 hektar dengan menggunakan varietas Inpari 32, Inpari 49, dan IPB 9G. 

    “Kerja sama ini diharapkan dapat terus memperkuat kolaborasi antara Perum Bulog, BRIN, dan para petani untuk mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan,” tambah Umar Said Pemimpin Cabang Bulog Karawang.

    Produktivitas yang dihasilkan pada lahan ini mencapai 5,5 ton per hektar yang membuktikan dengan adanya penerapan teknologi budidaya ini hasil produktivitas pada lahan budidaya mengalami kenaikan dari musim tanam sebelumnya yang hanya 3 ton per hektar. 

    Keseluruhan hasil panen petani budidaya akan diserap oleh Perum Bulog Cabang Karawang dengan Harga Pembelian Pemerintah senilai 6.500 per Kg, yang kemudian siap diolah langsung oleh Sentra Penggilingan Padi (SPP Bulog) dan atau Mitra Pangan Pengadaan sebagai cadangan pangan pemerintah.

    Hal ini merupakan bentuk kongkret sinergitas huluisasi Perum BULOG dari mulai budidaya hingga panen yang melibatkan Sentra Penggilingan Padi (SPP Bulog) sebagai bagian unit bisnis industri perusahaan. 

    Program penen ini merupakan upaya percepatan penyerapan gabah dari petani, dimana di tahun 2025 Bulog mendapatkan tugas langsung dari Pemerintah untuk melakukan penyerapan gabah/beras setara 3 juta ton beras.

  • Jelang Ramadan, Bulog Sudah Serap 140 Ribu Ton Beras

    Jelang Ramadan, Bulog Sudah Serap 140 Ribu Ton Beras

    Jakarta, Beritasatu.com – Menjelang Bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri tahun ini, permintaan komoditi pangan di pasar diperkirakan naik seperti biasanya akan tetapi sejauh ini pergerakan harga tetap terkendali. Khususnya komoditi beras, pemerintah juga berencana mengambil langkah dalam upaya stabilisasi harga pasokan pangan melalui operasi pasar kebutuhan pangan pokok. 

    Di tengah mulainya masa panen, pemerintah melalui Perum Bulog tengah melakukan penyerapan gabah/beras sesuai ketentuan pemerintah dengan harga Rp 6.500,-/kg. Target sebanyak 3 juta ton penyerapan setara beras ini menjadi peluang pemerintah dalam memberikan harga yang baik kepada petani di Indonesia di tengah prakiraan surplus panen sebanyak 4,9 juta ton hingga Bulan Mei 2025 sesuai dengan informasi dari BPS dan Kementerian Pertanian.

    Dukungan pemerintah berupa pemberian tambahan bantuan dana melalui mekanisme Operator Investasi Pemerintah (OIP) sebanyak 16,5 T membuat Bulog semakin concern dalam upaya penyerapan gabah/beras secara maksimal. Hingga saat ini serapan sudah mencapai lebih dari 140 ribu ton setara beras dengan realisasi harian di atas 8 ribu ton penyerapan.

    Humas Perum Bulog Andrew R. Shahab memberikan bocoran terkait strategi Bulog dalam memenuhi target penyerapan dalam upaya tercapainya swasembada sesuai dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. 

    “Hal penting yang kami lakukan pertama kali adalah gencar dalam melakukan sosialiasi terkait Harga Pembelian Pemerintah Gabah Kering Panen (GKP) Rp 6.500,-/kg kepada petani, harga yang ditawarkan pemerintah cukup baik untuk para petani di tengah memasuki masa panen ini,” ujarnya.

    Andrew menambahkan strategi selanjutnya Bulog membentuk Tim Jemput Gabah di tingkat wilayah hingga cabang untuk bisa langsung membeli gabah hingga tingkat petani serta membentuk posko pengadaan hingga tingkat Gudang.

    “Melakukan koordinasi dengan para stakeholders, mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya mulai dari Dinas pertanian setempat, kelompok tani, gabungan kelompok tani, penyuluh pertanian hingga keterlibatan TNI-Polri hingga babinsa di tiap daerah. Selain sudah dilakukannya MoU antara Kementerian BUMN dan TNI terkait kerjasama strategis dalam upaya mencapai swasembada pangan sesuai arahan Presiden. Salah satu fokus utama dari MoU tersebut adalah menjadikan Babinsa TNI AD sebagai pendampingan pada saat pembelian gabah di petani serta mencari penggilingan untuk bekerjasama dengan Bulog. Kekuatan jaringan TNI-Polri khususnya Babinsa di desa-desa akan memudahkan pemberian informasi akurat dalam pemantauan panen di titik-titik produksi di suatu daerah,” ungkapnya.

    Keterlibatan Penggilingan – penggilingan padi di seluruh Indonesia juga menjadi salah satu upaya Perum Bulog untuk dapat memaksimalkan penyerapan gabah/beras. Bulog dan Perpadi (Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia) telah menjalin komitmen bersama dengan pendampingan dari Kementerian Pertanian untuk dapat bersama-sama dalam memenuhi terget penyerapan gabah/beras sebanyak 3 juta ton.

    “Komitmen bersama ini sekaligus sebagai upaya pencapaian cadangan beras pemerintah untuk mendukung swasembada pangan,” jelas Andrew.

    Melalui pemenuhan target penyerapan setara beras sebanyak 3 juta ton dan stok yang dikuasai saat ini sebanyak 2 juta ton, Bulog memproyeksikan ketercukupan stok beras/ cadangan pangan pemerintah cukup hingga akhir tahun.

  • Bulog dan BRIN gelar serap panen di Cibitung untuk dukung ketahanan pangan

    Bulog dan BRIN gelar serap panen di Cibitung untuk dukung ketahanan pangan

    Sumber foto: Radio Elshinta/ Arie Dwi Prasetyo

    Bulog dan BRIN gelar serap panen di Cibitung untuk dukung ketahanan pangan
    Dalam Negeri   
    Editor: Valiant Izdiharudy Adas   
    Sabtu, 22 Februari 2025 – 12:53 WIB

    Elshinta.com – Perum Bulog bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggelar serap panen di Lahan Kemitraan Sinergis Bulog yang berlokasi di Cibitung, Jawa Barat, pada Sabtu (22/2). Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan penyerapan hasil panen petani berjalan lancar serta mendukung pengadaan cadangan pangan pemerintah.

     

    Pimpinan Kantor Cabang Bulog Karawang, Umar Said, menyampaikan bahwa kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk perwakilan dari Komando Distrik Militer (Kodim) dan komunitas Generasi Pertanian.

     

    “Hari ini kami melakukan serap panen di lahan on-farm kami di Cibitung. Ini adalah salah satu upaya untuk memastikan penyerapan hasil panen berjalan lancar langsung dari petani serta mendukung pengadaan cadangan pangan pemerintah agar sesuai target,” ujar Umar Said.

     

    Penerapan Teknologi untuk Peningkatan Produktivitas

     

    Dalam kemitraan ini, Bulog dan BRIN menerapkan berbagai teknologi pertanian guna meningkatkan produktivitas. Kepala Bidang Penyuluhan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kabupaten Bekasi, Ade Arif Rahman, menjelaskan bahwa terdapat tiga varietas padi yang ditanam, yakni Impari 32, Impari 49, dan 9G.

     

    “Secara historis, produktivitas lahan ini sebelumnya hanya mencapai 3 ton per hektare. Namun, dengan penerapan teknologi baru, kami menargetkan hasil panen di atas 5 ton per hektare, melampaui rata-rata nasional,” ungkap Ade Arif Rahman.

     

    Beberapa teknologi yang diterapkan meliputi penggunaan biosilika untuk memperkuat batang padi, inovasi BRIN untuk meningkatkan jumlah serta bobot bulir padi, dan penyubur tanah berbasis mikroba yang menjaga kesuburan tanah setelah panen.

     

    Bulog Jamin Stabilitas Harga dan Serap Panen Maksimal

     

    Bulog Karawang, yang membawahi wilayah Bekasi, Karawang, dan Kota Bekasi, menargetkan pengadaan sebanyak 75 ribu ton beras tahun ini. Bulog juga bekerja sama dengan 15 hingga 20 mitra penggilingan untuk mengolah hasil panen menjadi stok cadangan pangan pemerintah.

     

    Di wilayah Karawang, harga gabah terpantau stabil. Umar Said menegaskan bahwa Bulog siap membeli gabah dengan harga minimal Rp6.500 per kilogram untuk menjaga kesejahteraan petani.

     

    “Ketika petani panen, harga minimal yang mereka tawarkan adalah Rp6.500 per kilogram. Jika ada harga yang lebih rendah dari itu, Bulog siap melakukan pembelian dengan harga minimal tersebut,” jelasnya. (ADP)

    Sumber : Radio Elshinta

  • Operasi pasar pangan murah sambut Ramadhan mulai 24 Februari

    Operasi pasar pangan murah sambut Ramadhan mulai 24 Februari

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Bapanas: Operasi pasar pangan murah sambut Ramadhan mulai 24 Februari
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 21 Februari 2025 – 16:52 WIB

    Elshinta.com – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa operasi pasar dalam rangka gerakan pangan murah (GPM) untuk menjaga stabilitas komoditas harga pangan menyambut Ramadhan dimulai pada 24 Februari 2025.

    “Mulai 24 Februari sampai akhir Maret 2025, pemerintah akan gotong royong bersama BUMN dan swasta akan menggelar operasi pasar murah agar masyarakat dapat memperoleh harga pangan pokok strategis yang baik dan wajar,” kata Arief dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.

    Arief menyampaikan bahwa pemerintah telah mematangkan rencana operasi pasar dalam bentuk gerakan pangan murah yang akan digelar serentak secara nasional sebelum dan sepanjang bulan Ramadhan.

    “Bapak Mentan (Menteri Pertanian) sudah menyampaikan bahwa perintah Bapak Presiden untuk menstabilkan dan juga menurunkan harga pangan,” ujarnya.

    Arief menuturkan bahwa mengenai rencana tersebut pemerintah yang dipimpin langsung Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman telah menggelar Rapat Koordinasi Terbatas di Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, pada Rabu (19/2), dengan melibatkan Kementerian Perdagangan, BUMN pangan, hingga asosiasi di sektor pangan.

    “Nanti harga beberapa komoditas yang ada di operasi pasar, tentunya akan di bawah HET (harga eceran tertinggi). Operasi pasar itu selalu akan di bawah HET. Kita ingin bulan puasa, Ramadhan sampai Lebaran, masyarakat mendapatkan harga yang baik, harga yang wajar, harga yang sesuai dengan yang sudah diatur pemerintah,” tuturnya.

    Lebih lanjut, Arief menuturkan bahwa GPM akan dilaksanakan setiap hari sejak 24 Februari sampai akhir Maret 2025. Unsur-unsur yang terlibat antara lain dinas pangan, dinas perdagangan, dan dinas pertanian di 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota serta Kantor Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementan yang ada di 34 provinsi.

    Sementara BUMN yang terlibat antara lain Perum Bulog, ID FOOD ditambah PT Pos Indonesia yang memiliki jaringan 4.500 kantor se-Indonesia.

    Selain itu juga akan didukung oleh jaringan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), PT Charoen Pokphand Indonesia, dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk serta 452 Kios Pangan di 31 provinsi dan 102 kabupaten/kota.

    Terkait itu, pemerintah telah menetapkan target kuantitas pangan pokok strategis yang akan digelontorkan dalam GPM Ramadhan tahun ini.

    Untuk minyak goreng Minyakita total sebanyak 70 ribu kiloliter dengan pembagian Bulog 50 ribu kiloliter dan 20 ribu ton disalurkan oleh ID FOOD. Gula konsumsi akan didistribusikan total 50 ribu ton dari PTPN sebanyak 43 ribu dan ID FOOD 7 ribu ton.

    Sementara bawang putih total 20 ribu ton akan dimasifkan oleh 21 pelaku usaha. Untuk daging kerbau beku total 19 ribu ton dari stok PT Berdikari 10 ribu ton dan PT PPI 9 ribu ton. Terakhir, beras sebanyak 100 ribu ton akan didistribusikan Bulog di seluruh Indonesia.

    Dengan itu, secara keseluruhan total targetnya menjadi 189 ribu ton dalam bentuk gula, bawang putih, daging kerbau beku, dan beras, ditambah Minyakita 70 ribu kiloliter.

    Untuk pengawasan, tambah Arief, Satgas Pangan Polri diharapkan dapat menertibkan agar harga pangan dalam operasi pasar tersebut dapat sesuai dengan yang telah ditetapkan.

    “Tidak boleh ada harga yang lebih tinggi daripada harga acuan. Harga petani dan peternak pun tidak boleh terganggu dengan GPM ini. Kita pastikan itu bersama-sama,” imbuh Arief.

    Sumber : Antara

  • Dirut Bulog Novi Helmy resmi jabat Danjen Akademi TNI

    Dirut Bulog Novi Helmy resmi jabat Danjen Akademi TNI

    Jakarta (ANTARA) – Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya resmi menjabat sebagai Danjen Akademi TNI setelah prosesi serah terima jabatan dari pejabat sebelumnya Letjen TNI Rudianto, Jumat.

    Prosesi serah terima jabatan tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen TNI Richard Tampubolon mewakili Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.

    Tidak hanya Helmy, beberapa pejabat tinggi juga melakukan prosesi serah terima jabatan diantaranya Aspers Panglima TNI dari Marsda TNI Mohammad Syafii kepada Marsda TNI Djohn Amarul, dan Aster Panglima TNI dari Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya kepada Mayjen TNI Mohamad Naudi Nurdika

    Letjen TNI Richard saat membacakan amanat Panglima TNI mengucapkan selamat kepada para pejabat yang telah menempati jabatan baru ini.

    Dengan adanya rotasi jabatan ini, dia berharap akan ada regenerasi yang sehat di tubuh TNI sehingga seluruh lini dapat memberikan yang terbaik dalam memajukan pertahanan Indonesia.

    “Saya berharap kepada para perwira tinggi sekalian untuk dapat menguatkan kepemimpinan dalam membina satkernya masing-masing. Tunjukkan keteladanan dan kapasitas untuk meningkatkan kinerja menuju TNI yang Prima,” kata Kasum TNI.

    Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menunjuk Novi sebagai Dirut Perum Bulog berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-30/MBU/02/2025 tanggal 7 Februari 2025.

    Di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (10/2), Erick Thohir mengatakan bahwa penunjukan Novi sebagai Dirut Perum Bulog merupakan salah satu strategi untuk mencapai target swasembada pangan.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Serap gabah petani, Dintanpan, TNI dan Bulog dorong kesejahteraan petani

    Serap gabah petani, Dintanpan, TNI dan Bulog dorong kesejahteraan petani

    Sumber foto: A Muhtarom/elshinta.com.

    Serap gabah petani, Dintanpan, TNI dan Bulog dorong kesejahteraan petani
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 21 Februari 2025 – 19:44 WIB

    Elshinta.com – Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang, bersama Kodim 0720 Rembang dan Perum Bulog, melaksanakan kegiatan serap gabah petani pada panen raya di Desa Dresi Kulon, Kecamatan Kaliori, Rembang, Kamis (20/2/2025).

    Kegiatan ini bertujuan untuk menyerap gabah hasil panen petani dengan harga yang sudah dipatok Pemerintah sebesar Rp6.500 per kilogram sehingga dapat memberikan keuntungan maksimal bagi petani. 

    Kepala Dintanpan Rembang, Agus Iwan Haswanto, mengatakan bahwa kegiatan serap gabah hasil panen bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani sehingga mereka lebih semangat dalam melaksanakan tanam padi pada musim tanam kedua. 

    “Serap gabah ini penting agar petani mendapat harga yang layak, dan pada saat yang sama mendorong mereka untuk terus menanam padi pada musim berikutnya,” ujarnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, A Muhtarom, Jumat (21/2). 

    Mekanisme serap gabah yang dilakukan dengan menggandeng Perum Bulog bekerjasama dengan kelompok tani, dan TNI melalui petugas Babinsa untuk menjangkau lahan padi yang tengah dipanen. Selanjutnya gabah yang telah dipanen oleh petani dikemas dalam karung dan ditempatkan di lokasi yang dapat diakses oleh armada angkutan Bulog. Setelah itu, Bulog akan menimbang hasil panen dan membayar secara tunai kepada petani.

    Diperkirakan hingga Maret mendatang, lebih dari 20 ribu hektar lahan padi di Rembang akan siap panen.

    “Kami berharap seluruh hasil panen dapat terserap dengan baik, baik oleh Bulog maupun tengkulak, yang diharapkan juga dapat mengikuti harga standar pemerintah,” lanjut Agus Iwan. 

    Kasdim 0720/Rembang, Mayor Inf Didik Jati Susanto mengatakan bahwa pihaknya turut berperan aktif dalam membantu masyarakat dan menjadi penghubung antara Dintanpan dan Bulog dalam penyerapan gabah petani.

    “Tugas kami adalah memastikan proses ini berjalan lancar dan memberikan manfaat bagi petani,” katanya.

    Sementara itu petugas Bulog dari Kantor Cabang Pati, Roy Wicaksono, mengungkapkan bahwa hingga saat ini mereka telah berhasil menyerap 180 ton gabah kering dari tiga kecamatan, yaitu Sumber, Sale, dan Kaliori. “Target kami adalah penyerapan sebanyak mungkin, dan kami akan terus melaksanakan serapan gabah di berbagai wilayah di Rembang,” tuturnya.

    Dengan adanya program serap gabah ini, diharapkan kesejahteraan petani Rembang akan semakin meningkat, sementara pasokan gabah juga tetap terjaga dengan harga yang stabil di pasaran.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Mendag Budi Bantah Minyakita Dijual Jadi Kemasan Curah

    Mendag Budi Bantah Minyakita Dijual Jadi Kemasan Curah

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso membantah adanya pengecer yang menjual dan mengemas ulang Minyakita dalam bentuk minyak curah sehingga membuat harga naik signifikan.

    Hal itu berbeda dengan pernyataan Staf Ahli Kemendag Tommy Andana yang sebelumnya membongkar adanya oknum pengecer yang membeli Minyakita dan menjualnya kembali dalam bentuk minyak curah.

    Mendag Budi menyampaikan Minyakita tetap didistribusikan selayaknya Minyakita dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp15.700 per liter.

    “Enggak, enggak [Minyakita dijual jadi curah], Minyakita ya Minyakita, minyak curah ada yang lain-lain lagi,” kata Budi saat ditemui di Kantor Kemendag, Jumat (21/2/2025).

    Namun demikian, Budi mengakui secara nasional, harga Minyakita masih dibanderol mahal, yakni Rp17.200 per liter atau melambung di atas HET.

    Meski begitu, Budi mengeklaim pasokan Minyakita sudah mulai bertambah. Hal ini lantaran dibantu pendistribusian oleh Perum Bulog dan ID Food. Dengan begitu, harga Minyakita diharapkan stabil sesuai dengan HET.

    Adapun, Budi menuturkan kini harga Minyakita sudah mulai bergerak ke disparitas harga rendah dari sebelumnya di zona merah. “Yang merah-merah [disparitas harga tinggi] data SP2KP kan kemarin sebelumnya banyak merah, sekarang udah mulai yang kuning dan hijau [disparitas harga rendah],” ujarnya.

    Sebelumnya diberitakan, Staf Ahli Kemendag Tommy Andana membongkar adanya oknum pengecer yang membeli Minyakita dan menjualnya kembali dalam bentuk minyak curah. Imbasnya, harga Minyakita melampaui harga eceran tertinggi (HET) yang semestinya dibanderol Rp15.700 per liter.

    Tommy mengungkap banyak ditemukan pengecer yang menjual Minyakita ke pengecer lain sehingga harga minyak goreng rakyat melambung, imbas rantai distribusinya yang panjang.

    “Ternyata banyak juga yang pengecer menjual [Minyakita] kepada pengecernya, sehingga rantainya menjadi panjang dan harganya menjadi naik,” ujar Tommy dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2025 di YouTube Kemendagri, Jakarta, Senin (17/2/2025).

    Tommy menyebut, fenomena ini terjadi saat harga minta goreng curah dan minyak premium merangkak naik. “Tren ini ternyata juga sedikit banyak ini dipengaruhi oleh misalnya pada saat terjadi kenaikan harga minyak goreng curah, harga minyak premium. Minyakita terbawa imbasnya karena ada juga yang sedikit “mereka” [penjual] membeli Minyakita lalu dia jual secara curah,” bebernya.

    Namun, Tommy mengaku bahwa sederet dugaan itu sudah Kemendag dalami melalui pengawasan secara intensif dan diharapkan harga Minyakita tetap sesuai dengan HET.

    Terpisah, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Dirjen PDN) Kemendag Iqbal Shoffan Shofwan meminta agar masyarakat melaporkan pelaku usaha atau pengecer yang menjual Minyakita dalam bentuk curah.

    “Apabila ada laporan atau temuan di lapangan terkait pelanggaran dimaksud silakan dapat laporkan ke kami dan akan ditindaklanjuti,” kata Iqbal kepada Bisnis, Rabu (19/2/2025).

    Iqbal menekankan pelaku usaha yang menjual Minyakita dalam bentuk curah akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan peraturan perundangan-undangan.

    “Bagi pelaku usaha yang terbukti melakukan pelanggaran tersebut akan diberikan sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan,” ujarnya.

    Dalam catatan Bisnis.com, Deputi III Kantor Staf Presiden (KSP) Bidang Perekonomian Edy Priyono pernah menduga rembesan Minyakita dijual dalam bentuk minyak curah, yang menyebabkan harga Minyakita melambung di atas HET.

    Dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2024 di YouTube Kemendagri, Selasa (3/12/2024), berdasarkan temuan dari Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) pada 2023, terdapat kasus Minyakita yang dibuka dan dijual sebagai minyak curah.

    “Jadi ada kasus di mana Minyakita dibuka kemasannya, dijual sebagai minyak curah karena harganya harga minyak curah lebih mahal. Apalagi sekarang minyak curah harganya tidak kendalikan. Ini adalah temuan dari KPPU,” ungkap Edy.

    Penyebab ini yang diduga harga Minyakita berada di atas HET, sebab persediaan Minyakita berkurang karena sebagian beralih ke minyak curah.

  • Harga Minyakita Tak Kunjung Turun, Mendag Budi Bantah Adanya Kabar Pengoplosan – Halaman all

    Harga Minyakita Tak Kunjung Turun, Mendag Budi Bantah Adanya Kabar Pengoplosan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso membantah adanya praktik pengemasan ulang dari minyak goreng kemasan sederhana merek Minyakita menjadi minyak goreng curah.

    “Tidak, tidak ada (praktik pengemasan ulang),” ujar Budi saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, ditulis Jumat (21/2/2025).

    Disampaikan Budi, merespon isu adanya praktik pengemasan ulang Minyakita menjadi minyak curah. Hal tersebut mencuat karena harga minyak goreng kemasan sederhana tersebut tidak kunjung turun. 

    Budi mengatakan Kementerian Perdagangan juga terus melakukan pemantauan dan penertiban terhadap pelanggaran-pelanggaran penjualan Minyakita.

    Saat ini, sambung Budi, harga Minyakita perlahan sudah mulai turun. Dia bilang pergarakan harga komoditas tersebut juga bisa dipantau melalui Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP).

    “Sudah, sudah, semua sudah tertip. Semua sudah kita tertibkan. Kan kita ada SP2KP ya, setiap hari dimonitor oleh dinas. Sehingga titik mana yang mahal itu kita tahu,” terang Budi.

    Sejauh ini, menurut Budi, harga Minyakita di wilayah timur Indonesia telah berangsur mengalami pernurunan. Harga Minyakita di wilayah timur Indonesia berada di angka Rp17.300 per liter.

    Sementara pemerintah telah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) Minyakita sebesar Rp15.700 per litar. HET tersebut berlaku untuk seluruh wilayah di Indonesia.

    Budi berujar, telah meminya BUMN Pangan dalam hal ini Perum Bulog dan juga ID FOOD untuk mendistribusikan Minyakita ke wilyah timur Indonesia agar harga bisa kembali normal.

    “Jadi yang merah-merah itu, kita minta bantuan juga dari Bulog dan ID FOOD. Ya jadi, produsen kan sudah mau membantu. Sudah mulai jalan sekarang,” kata Budi.

    Dengan bantuan distribusi dari Bulog dan ID FOOD, Budi berharap harga Minyakita bisa turun sebelum Ramadan 2025.

    “Ya, mudah-mudahan nanti segera turun ya. Ya, sebelum Ramadan, harus secepatnya,” kata dia.

  • Krisis Beras Imbas Cuaca Ekstrem: Jepang Lepas 210.000 Ton Cadangan, RI Bagaimana?

    Krisis Beras Imbas Cuaca Ekstrem: Jepang Lepas 210.000 Ton Cadangan, RI Bagaimana?

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pertanian (Kementan) menyoroti krisis pangan beras yang terjadi di Jepang, Malaysia, hingga Filipina akibat cuaca ekstrem.

    Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menilai kejadian darurat pangan di Jepang, Malaysia, hingga Filipina menjadi peringatan bagi Indonesia untuk bertindak cepat dalam menjaga ketahanan pangan.

    Menurutnya, Indonesia perlu mempercepat swasembada beras sekaligus memperkuat cadangan pangan nasional guna mengantisipasi ancaman krisis pangan global.

    Pasalnya di Jepang, untuk pertama kalinya dalam sejarah, Negeri Sakura itu melepaskan 210.000 ton beras dari cadangan darurat satu juta ton akibat lonjakan harga ekstrem.

    Amran mengatakan kenaikan harga beras di Jepang mencapai 82% dalam setahun, yakni dari 2.023 yen per kilogram atau sekitar Rp215.423 menjadi 3.688 yen per kilogram atau sekitar Rp393.000.

    “Ini dampak langsung dari gelombang panas ekstrem yang merusak produksi dan mengganggu distribusi. Kondisi ini bisa terjadi di mana saja jika negara tidak memiliki cadangan pangan yang memadai,” kata Amran dalam keterangan tertulis, Jumat (21/2/2025).

    Kondisi serupa juga terjadi di Malaysia, Amran mengatakan kelangkaan beras lokal memicu kepanikan di masyarakat. Pasokan yang menipis menyebabkan lonjakan harga, sementara harga beras impor yang lebih tinggi semakin membebani rakyat.

    “Kondisi di Malaysia menunjukkan bahwa terganggunya stok pangan bisa berakibat pada keresahan sosial. Pangan bukan sekadar kebutuhan, tetapi juga faktor stabilitas negara,” ujarnya.

    Sebelumnya, Filipina juga telah menetapkan status darurat ketahanan pangan sejak awal Februari 2025 setelah inflasi beras mencapai 24,4% yang merupakan angka tertinggi dalam 15 tahun terakhir. 

    Menurut Amran, negara yang bergantung pada impor beras seperti Filipina dan Malaysia sangat rentan ketika pasokan global terganggu. “Ini menjadi pelajaran berharga bahwa ketergantungan pada impor bukanlah solusi jangka panjang. Indonesia harus memperkuat produksi dalam negeri,” ujarnya.

    Sementara itu, Badan Pangan Dunia (FAO) melaporkan lebih dari 864 juta orang di dunia mengalami kerawanan pangan parah pada 2024, di mana Asia dan Afrika sebagai wilayah terdampak utama yang dipicu oleh perubahan iklim, konflik, dan ketidakstabilan.

    “Ini bukan sekadar peringatan, tapi bukti nyata bahwa pangan adalah isu strategis. Indonesia harus memastikan ketahanan pangan sejak sekarang,” imbuhnya.

    Untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga beras, Amran menyampaikan Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan Perum Bulog untuk menyerap 3 juta ton beras dari petani dengan acuan HPP gabah Rp6.500 per kilogram dan membeli beras Rp12.000 per kilogram.

    “Ini langkah strategis. Dengan penyerapan massal, kita tidak hanya memastikan petani mendapatkan harga yang layak, tapi juga memperkuat stok nasional guna menghadapi ketidakpastian global. Indonesia saat ini dalam kondisi pangan yang kuat,” ungkapnya.

    Lebih lanjut, Amran juga menegaskan bahwa swasembada beras bukan hanya target, melainkan sebuah keharusan bagi kemandirian bangsa.

    “Kita tidak ingin rakyat antre beras seperti di Filipina atau panik seperti di Malaysia dan Jepang. Dengan cadangan yang cukup dan sistem distribusi yang tangguh, Indonesia bisa menjadi contoh dalam ketahanan pangan global,” tandasnya. ‎

    Potensi Beras

    Dalam catatan Bisnis, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya potensi produksi beras sebanyak 8,67 juta ton pada Januari—Maret 2025.

    Produksi beras di Indonesia berpotensi mengalami lonjakan hingga 52,32% dibandingkan Januari—Maret 2024. Pada periode itu, produksi beras hanya mencapai 5,69 juta ton. Ini artinya, potensi produksi beras mencapai 2,98 juta ton.

    “Potensi produksi beras sepanjang Januari—Maret tahun ini diperkirakan akan mencapai 8,67 juta ton, atau mengalami peningkatan sebesar 2,98 juta ton atau 52,32% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu,” kata Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam Rilis BPS, Senin (3/2/2025).

    Namun, produksi beras sepanjang Januari—Maret 2025 ini merupakan angka potensi dengan menggunakan angka potensi luas panen Januari—Maret 2025 dan rata-rata produktivitas subround I 2022–2024.

    Adapun, potensi luas panen padi sepanjang Januari—Maret 2025 diperkirakan akan mencapai 2,83 juta hektare. Luas panen padi sepanjang periode itu diperkirakan mengalami peningkatan 0,97 juta hektare atau 52,08% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.