BUMN: Perum BULOG

  • Biaya Operasional Bulog Diklaim Tak Terdampak Penetapan HPP GKG

    Biaya Operasional Bulog Diklaim Tak Terdampak Penetapan HPP GKG

    Bisnis.com, JAKARTA — Perum Bulog memastikan biaya operasionalnya tetap aman, jika nantinya pemerintah menetapkan harga pembelian pemerintah untuk gabah kering giling (HPP GKG). Pasalnya, tidak ada perbedaan signifikan antara membeli gabah kering panen (GKP) dengan GKG.

    Sekretaris Perum Bulog Arwakhudin Widiarso meyakini, Badan Pangan Nasional (Bapanas) dalam menetapkan HPP GKG telah memperhitungkan sejumlah faktor.

    Sebagai informasi, pemerintah sebelumnya telah menetapkan HPP GKP di tingkat petani sebesar Rp6.500 per kilogram (kg), sedangkan untuk HPP GKG tengah digodok, sejalan dengan Instruksi Presiden (Inpres) 6/2025 tentang Pengadaan dan Pengelolaan Gabah/Beras dalam Negeri serta Penyaluran Cadangan Beras Pemerintah.

    “Sama saja sih itu, jatuhnya kan nanti GKP kalau dibeli sekian maka akan menjadi GKG sekian, menjadi beras sekian. Tentu Bapanas menghitungnya akan seperti itu,” kata Wiwiet, sapaannya, kepada Bisnis, Rabu (7/5/2025).

    Dari sisi penyimpanan, Wiwiet mengatakan bahwa pengadaan dalam bentuk gabah kering giling memberikan fleksibilitas penyimpanan dan kualitas beras yang lebih baik. 

    Dia menuturkan, Perum Bulog saat ini menyerap dalam bentuk GKP. Dalam hal ini, GKP yang diserap harus langsung dikeringkan dan diolah menjadi beras, sehingga stok yang disimpan oleh Perum Bulog dalam bentuk beras. 

    “Kalau tidak diolah, hanya hitungan 2-3 hari bisa berkecambah itu,” ujarnya.

    Berbeda dengan pengadaan dalam bentuk GKG. Wiwiet menuturkan, jika Perum Bulog menyerap dalam bentuk GKG, maka stok yang disimpan Perum Bulog dalam bentuk gabah. 

    Hal ini lantas memberi keuntungan yaitu masa simpan yang lebih panjang dan beras tetap segar, lantaran proses penggilingan akan dilakukan ketika diperlukan.

    “Sekarang stok kita besar dalam bentuk beras, jadi ketika kita punya cadangan gabah kering giling, maka bisa disimpan, punya masa simpan yang lebih panjang,” jelasnya. 

    Di sisi lain, Perum Bulog terus memaksimalkan gudang penyimpanan Bulog, termasuk gudang filial, gudang yang digunakan Perum Bulog yang berlokasi di wilayah sentra produksi, dan dikelola oleh mitra kerja atau pihak ketiga dengan sistem pinjam pakai untuk mempercepat proses pengadaan dan penyerapan gabah/beras dari petani.

    Adapun sampai dengan hari ini, Wiwiet menyebut bahwa Bulog telah menggunakan gudang filial dengan kapasitas 1,2 juta ton. Dia menjelaskan, skema kerja sama penggunaan gudang tersebut dapat dilakukan dengan cara sewa dan pinjam pakai.

    “Gudang tersebut milik sesama BUMN, ada juga milik TNI dan dari masyarakat,” pungkasnya. 

  • Bulog Sulselbar catat rekor tertinggi serapan gabah dalam satu dekade

    Bulog Sulselbar catat rekor tertinggi serapan gabah dalam satu dekade

    ANTARA – Perum Bulog Kanwil Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) telah menyerap 365.000 ton gabah setara beras hingga April 2025. Kepala Kanwil Perum Bulog Sulselbar, Fahrurozi saat ditemui di Kota Makassar, pada Rabu (7/5) mengatakan dari target 579 ribu ton, 65 persen sudah tercapai. Fahrurozi juga mengatakan capaian tersebut tertinggi selama 10 tahun terakhir. 
    (Shintia Aryanti Krisna/Rizky Bagus Dhermawan/I Gusti Agung Ayu N)

  • Optimalkan Potensi Alumni, KA Fisip UNS Gelar Ruang Rindu

    Optimalkan Potensi Alumni, KA Fisip UNS Gelar Ruang Rindu

    Bisnis.com, JAKARTA – Keluarga Alumni (KA) FISIP Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo terus berusaha memperkuat potensi para alumni kampus tersebut untuk bisa berkontribusi positif, baik untuk kemajuan UNS maupun kebutuhan alumni sendiri. Sejumlah kegiatan telah diagendakan oleh KA Fisip UNS untuk memperkuat jejaring alumni yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

    “Hari ini kami mengadakan kegiatan Ruang Rindu, mempertemukan para alumni lintas generasi sekalian halal bi halal Idul Fitri 1446H. Alhamdulillah ratusan alumni bisa hadir, sehingga banyak hal positif yang diperoleh dari kegiatan ini,” jelas Ketua KA FISIP UNS Reza Fahmi Riawan di Gedung Serba Guna Oryza Perum BULOG, Jakarta, Minggu (4/5).

    Diantara alumni Fisip UNS yang hadir adalah Budi Santoso, Menteri Perdagangan Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

    “Kegiatan Ruang Rindu seperti ini sangat baik untuk memperkuat jaringan alumni Fisip UNS yang banyak berkiprah di berbagai sektor, baik pemerintahan, BUMN maupun swasta. Sebagai alumni Fisip saya akan terus mendukung kegiatan teman-teman alumni untuk terus berkontribusi positif bagi kampus maupun alumni. Bravo Fisip UNS,” ujar Budi Santoso di sela-sela perbincangannya dengan teman angkatannya, Komunikasi 1987.

    Dalam kesempatan yang sama, Reza Fahmi Riawan Ketua KA FISIP UNS mengatakan, jaringan alumni FISIP UNS adalah aset yang harus saling menguatkan dan mendorong kemajuan bersama. “Kami menantikan peran aktif alumni FISIP UNS untuk selalu mengikuti kegiatan Keluarga Alumni FISIP UNS,” paparnya.

    Sebagai bentuk dukungan terhadap kampus, KA FISIP UNS juga membantu para mahasiswa untuk bisa magang kuliah di lembaga pemerintah, BUMN dan swasta yang sesuai dengan bidang keilmuan mereka. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan daya saing alumni FISIP UNS setelah lulus kuliah.

    Reza mengatakan, KA FISIP UNS secara kontinyu juga membuat Program Alumni Mengajar dalam bentuk diskusi di Kampus Kentingan, Solo. Melalui kolaborasi antara alumni dan kampus ini diharapkan para lulusan FISIP UNS mampu menjadi solusi terhadap kebutuhan dunia kerja yang makin kompleks saat ini.

    Bisnis Indonesia Group turut mendukung acara ini dengan menghadirkan aktivasi khusus bagi para fresh graduate. Bersama dengan perusahaan lainnya, Bisnis Indonesia membuka kesempatan bagi alumni FISIP UNS untuk drop CV melalui link barcode yang disediakan panitia. Siska Kartika Candra, Head of Digital Marketing & Communication Bisnis Indonesia Group, yang juga merupakan alumni FISIP UNS, menyatakan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari program kampanye 4 Dekade Bisnis Indonesia pada 2025. Melalui kegiatan ini, Bisnis Indonesia berharap dapat berkontribusi dalam memperkuat jejaring alumni dan memberikan dukungan konkret bagi pengembangan karier para lulusan baru.  

  • Stok Beras Tembus 3,5 Juta Ton, Bulog Sewa Gudang BUMN-TNI

    Stok Beras Tembus 3,5 Juta Ton, Bulog Sewa Gudang BUMN-TNI

    Bisnis.com, JAKARTA — Perum Bulog menyatakan pihaknya menyewa gudang milik BUMN hingga TNI untuk menyimpan stok cadangan beras pemerintah yang melimpah. Langkah Bulog menyewa gudang juga untuk menampung gabah petani selama musim panen berlangsung.

    Sampai dengan 4 Mei 2025, stok beras di gudang Perum Bulog mencapai 3,5 juta ton beras, yang merupakan angka tertinggi sepanjang 57 tahun terakhir, atau sejak Perum Bulog berdiri pada 1967. Adapun, pemerintah meminta Bulog untuk menyimpan 4 juta ton beras pada 2025.

    Sekretaris Perusahaan Bulog Arwakhudin Widiarso mengatakan PT Bhanda Ghara Reksa yang merupakan perusahaan BUMN penyedia jasa logistik menjadi salah satu tempat yang disewa oleh Bulog untuk menyimpan stok beras.

    Pria yang akrab disapa Wiwiet itu merincikan, gudang yang disewa Bulog tersebar di beberapa provinsi produsen seperti Sulawesi Selatan, Aceh, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sumatra Selatan, dan seluruh Pulau Jawa.

    “Gudang kami sewa dari BUMN seperti BGR [PT Bhanda Ghara Reksa] dan swasta juga gudang milik para pengusaha penggilingan padi serta pinjam pakai milik TNI,” kata Wiwiet kepada Bisnis, Selasa (6/5/2025).

    Lebih lanjut, Wiwiet menuturkan saat ini Bulog telah menyewa gudang dengan kapasitas 1,1 juta ton untuk menampung gabah petani selama musim panen raya.

    Namun, dia menjelaskan bahwa gudang yang kapasitas 1,1 juta ton ini tidak semuanya disewa. “Tetapi Bulog juga memanfaatkan gudang milik mitra pengadaan tanpa sewa [pinjam pakai],” terangnya.

    Wiwiet juga menyebut hingga saat ini, Perum Bulog tidak membatasi anggaran untuk penyediaan gudang bagi penyerapan gabah petani.

    Adapun, perihal berapa besar anggaran yang harus dibayar oleh Bulog akan diketahui di akhir pemakaian.

    “Karena perhitungannya adalah dibayar berdasarkan kuantum penggunaan dan jangka waktu,” terangnya.

    Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan Bulog telah menyewa gudang sebanyak 1,1 juta ton untuk menyerap beras selama musim panen raya guna menampung produksi petani.

    Amran menuturkan produksi beras dalam negeri yang melonjak salah satunya disebabkan oleh proses intensifikasi dan ekstensifikasi.

    “Intensifikasi adalah IP [indeks pertanaman]-nya 1 menjadi 2, IP [dari] 2 bisa menjadi 3. Caranya adalah untuk Pulau Jawa pompanisasi, luar Jawa perbaikan irigasi, [sedangkan] Jawa dan luar Jawa seluruh Indonesia rehab irigasi,” kata Amran dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (5/5/2025).

    Selain itu, melimpahnya produksi beras dalam negeri juga lantaran adanya pemberian pupuk subsidi yang tepat waktu, tepat volume, dan tepat sasaran.

    Dengan demikian, lanjut Amran, proses intensifikasi akan membuat sebagian wilayah bisa mengalami musim tanam menjadi dua kali dari mulanya hanya satu kali.

    Sementara itu, Amran juga menuturkan realisasi pengadaan beras dalam negeri oleh Perum Bulog telah mencapai 1,88 juta ton setara beras pada 5 Mei 2025 pukul 10.41 WIB. Angkanya setara dengan 62,9%. Dia menyebut serapan beras yang diperoleh ini merupakan dalam negeri tanpa keran importasi.

    Dalam catatan Bisnis, Direktur Utama Perum Bulog Novi Helmy Prasetya sempat mengatakan saat ini ada beberapa gudang Bulog yang sudah penuh dengan stok pangan, terutama beras. 

    Namun, Novi menyatakan Bulog tetap menggandeng BUMN atau instansi lainnya yang bisa digunakan untuk mengamankan stok beras.

    Pasalnya, dia menjelaskan gudang yang digunakan tidak boleh sembarang dan harus memenuhi standar, lantaran komoditas ini sangat rentan terkena hama.

    “Bagi orang awam mungkin, ‘itu ada gudang kenapa gak ditaruh di situ’, tapi harus ada standarnya. Karena yang kita simpan itu nanti bapak-bapak kalau kunjungan kan ‘wah ini kenapa ada ini ada ini, Pak’,” kata Novi dalam Rapat Dengar Pendapat (RPD) dengan Komisi VI di Kompleks Senayan, DPR, Jakarta, Selasa (29/4/2025).

  • Panen raya padi di Kabupaten Purbalingga, BAZNAS RI dorong kemandirian ekonomi petani lokal

    Panen raya padi di Kabupaten Purbalingga, BAZNAS RI dorong kemandirian ekonomi petani lokal

    Foto: Istimewa

    Panen raya padi di Kabupaten Purbalingga, BAZNAS RI dorong kemandirian ekonomi petani lokal
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 06 Mei 2025 – 17:28 WIB

    Elshinta.com – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI melakukan panen raya padi bersama para petani binaan Program Lumbung Pangan BAZNAS di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.

    Panen raya dilakukan di lahan pertanian seluas 150 hektare di Desa Cilapar, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Senin (5/5).

    Hadir Pimpinan BAZNAS RI Bidang SDM, Keuangan, dan Hukum Kolonel Caj (Purn.) Drs. Nur Chamdani, Deputi 2 BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Dr. H. M. Imdadun Rahmat, M.Si., Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan RI Dr. Akhmad Musyafak, S.P., M.P., Wakil Bupati Purbalingga Dimas Prasetyahani, S.E., M.M., serta Ketua BAZNAS Provinsi Jawa Tengah KH. Dr. Ahmad Daroji.

    Pimpinan BAZNAS Bidang SDM, Keuangan, dan Hukum, Kolonel Caj (Purn.) Drs. Nur Chamdani menyampaikan, panen raya tersebut merupakan bukti nyata dan komitmen BAZNAS dalam menjalankan amanah dan tanggung jawab sebagai lembaga pemerintahan nonstruktural (LPNS) yang peduli terhadap kesejahteraan umat, pengentasan kemiskinan, dan penanganan stunting.

    “Melalui Program Lumbung Pangan BAZNAS, mari kita bersama-sama berkomitmen untuk terus berbuat kebaikan dan membantu sesama, sehingga sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan lembaga amil zakat semakin kuat dalam mewujudkan ketahanan pangan dan kesejahteraan bersama,” katanya, seperti dalam rilis yang diterima Redaksi Elshinta.com.

    Nur Chamdani menjelaskan, Lumbung Pangan Purbalingga merupakan Lumbung Pangan Padi ke-8 dari 9 titik Program Lumbung Pangan yang dikembangkan BAZNAS RI dalam kurun waktu 2020–2025.

    “Lumbung Pangan ini diharapkan menjadi bagian dalam pengembangan usaha ekonomi bagi para petani,” ujarnya.

    Dalam kesempatan ini, dilakukan penyerahan secara simbolis satu unit hand tractor dari total bantuan sebanyak 10 unit yang diberikan oleh Kementerian Pertanian RI. Penyerahan dilakukan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan RI, Dr. Akhmad Musyafak, S.P., M.P.

    Nur Chamdani juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Kementerian Pertanian RI atas bantuan traktor yang diberikan untuk mendukung para petani di wilayah setempat. Bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan meringankan beban petani dalam mengolah lahan.

    “Semoga Program Lumbung Pangan Berkah ini dapat terus berjalan dan memberikan manfaat yang besar bagi seluruh masyarakat Purbalingga. Semoga kita senantiasa diberikan kekuatan untuk terus berbuat kebaikan dan berbagi rezeki dengan mereka yang membutuhkan,” katanya.

    Hal ini pun disambut baik Menteri Pertanian yang diwakili oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan RI, Dr. Akhmad Musyafak, S.P., M.P. Pihaknya menyampaikan, Program Lumbung Pangan BAZNAS merupakan langkah konkret yang dilaksanakan oleh BAZNAS RI dalam mendukung program swasembada pangan yang digalakkan oleh Presiden Prabowo.

    Sejalan dengan hal itu, Wakil Bupati Kabupaten Purbalingga Dimas Prasetyahani, S.E., M.M. menyampaikan, “Melalui kegiatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada BAZNAS baik itu dari pusat, provinsi, dan kabupaten, Kementerian Pertanian RI serta unsur-unsur lainnya yang telah membantu kegiatan ini.”

    “Program ini sangat membantu meningkatkan produktivitas petani di Kabupaten Purbalingga. Mudah-mudahan ke depannya kegiatan ini bisa kita perbanyak, kita replikasi di tempat lain, sehingga ini betul-betul menjadi program unggulan,” ujarnya.

    Sementara itu, Deputi 2 BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Dr. H. M. Imdadun Rahmat, M.Si., mengatakan, Program Lumbung Pangan BAZNAS merupakan program pemberdayaan ekonomi bagi mustahik pedesaan di bidang pertanian melalui pendekatan agribisnis berkelanjutan.

    “Dalam program ini mustahik didorong untuk membentuk kelompok usaha yang mampu mengelola produktivitas, kualitas, dan kontinuitas pasokan produk pertanian. Alhamdulillah, untuk di Purbalingga, Jawa Tengah ini saat ini jumlah petani sebanyak 250 orang dengan total luasan lahan 150 hektare,” kata Imdad.

    “Selain bantuan dana, tentunya pendampingan intensif juga dilaksanakan untuk menambah kemampuan petani. Setelah mendapat pelatihan dan pendampingan, diharapkan ke depan Kelompok Petani Citra Cilapar dapat memproduksi pupuk organik dan pestisida nabati secara mandiri,” jelasnya.

    Program Lumbung Pangan Berkah BAZNAS Purbalingga ini bekerja sama dengan BAZNAS Purbalingga dan Pemerintah Kabupaten Purbalingga. Sebagai bentuk dukungan terhadap ketahanan pangan dan kesejahteraan petani, Perum BULOG bersama BAZNAS Kabupaten Purbalingga melakukan pembelian secara simbolis hasil panen padi petani setempat.

    Sumber : Sumber Lain

  • Pemerintah & DPR Bahas Nasib Bulog di RUU Pangan, Ini Bocorannya

    Pemerintah & DPR Bahas Nasib Bulog di RUU Pangan, Ini Bocorannya

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah dan DPR RI tengah membahas penyusunan Rancangan Undang-undang tentang Perubahan Ketiga UU No.18/2012 tentang Pangan. Salah satu yang dibahas yakni menjadikan Perusahaan Umum (Perum) Bulog sebagai Badan Otonom.

    Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi menyampaikan, transformasi Perum Bulog diperlukan untuk mendukung target swasembada pangan. Mengingat, pemerintah saat ini menargetkan agar swasembada pangan dapat tercapai dalam waktu dekat.

    “Fokusnya transformasi Bulog untuk ke depannya. Jadi perubahan rancangan UU Pangan ini intinya ya transformasi Bulog, Bulog mau dikemanain kelembagaannya,” kata Titiek ketika ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (6/5/2025).

    Titiek juga tidak menutup kemungkinan bahwa Perum Bulog akan kembali seperti di masa pemerintahan Presiden ke-2 RI Soeharto. Sebagai informasi, kala itu Bulog bertanggung jawab langsung kepada Presiden. 

    Dia mengatakan, kala itu, Bulog berhasil membawa Indonesia mencapai swasembada pangan.

    “Dulu aja Bulog bisa berfungsi, bisa bikin kita swasembada, kenapa sekarang mesti terlalu banyak lembaga macem-macem,” ujarnya.

    Adapun, rencana transformasi kelembagaan Perum Bulog telah bergulir sejak awal kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. 

    Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog saat itu, Wahyu Suparyono mengungkap, Perum Bulog ke depan akan menjadi lembaga pemerintah yang langsung berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden Prabowo Subianto. Dengan demikian, Bulog nantinya tak lagi menjadi Badan Usaha.  

    Wahyu menyampaikan, Presiden Prabowo Subianto telah memintanya untuk mempersiapkan transformasi kelembagaan tersebut, sembari menunggu terbitnya Keputusan Presiden (Keppres).  

    “Nanti, kita Bulog, menjadi lembaga pemerintah lainnya,” ungkap Wahyu saat ditemui di Kompleks Parlemen, Selasa (5/11/2024).

    Untuk diketahui, Bulog pertama kali dibentuk berdasarkan Keputusan Presidium Kabinet Nomor 114/U/KEP/5/1967 tanggal 10 Mei 1967 dengan nama Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) BULOG dengan tujuan pokok untuk mengamankan penyediaan pangan dan stabilisasi harga dalam rangka menegakkan eksistensi Pemerintahan baru. 

    Setelah melakukan sejumlah perubahan tugas, pemerintah pada 2000 mendorong Bulog menuju suatu bentuk badan usaha mulai terlihat dengan terbitnya Keputusan Presiden No.29/2000 Kemudian, melalui Keputusan Presiden No.103 tanggal 13 September 2001, sebagai LPDN Bulog berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia. 

    Pada 20 Januari 2003, LPND Bulog berubah statusnya menjadi Perusahaan Umum (Perum) Bulog (selanjutnya disebut Perum Bulog) berdasarkan Peraturan Pemerintah No.7/2003 tentang Pendirian Perusahaan Umum Bulog dan Peraturan Pemerintah No.61/2003 tentang Perubahan atas PP No.7/2003 pasal 70 dan 71.

    Kemudian, melalui Peraturan Pemerintah No. 13/2016 tentang Perusahaan Umum (Perum) Bulog, Perum Bulog yang selanjutnya disebut perusahaan merupakan badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 19/2003 tentang BUMN. 

  • Stok Beras Melimpah, Bulog Sewa Gudang TNI-BUMN buat Simpan

    Stok Beras Melimpah, Bulog Sewa Gudang TNI-BUMN buat Simpan

    Jakarta

    Perum Bulog telah menyewa gudang tambahan dengan kapasitas 1,1 juta ton untuk menampung hasil panen petani dari penugasan serapan gabah. Bulog ditargetkan menyerap hasil panen petani sebanyak 3 juta ton setara beras.

    Sekretaris Perusahaan Bulog Arwakhudin Widiarso mengatakan sewa gudang tersebut tersebar di beberapa wilayah, seperti seluruh Jawa, Sulawesi Selatan, Aceh, Sumatera Selatan, hingga Nusat Tenggara Barat (NTB)

    “Sewa gudang kami tersebar di beberapa provinsi produsen seperti Sulawesi Selatan, Aceh, NTB , Sumatera Selatan dan seluruh Jawa,” kata Arwakhudin kepada detikcom, Selasa (6/5/2025).

    Arwakhudin mengatakan sewa gudang ini tidak semuanya langsung dibayar di awal karena ada yang skema pinjam-pakai. Untuk itu, dia menerangkan belum bisa menyebut anggaran yang dihabiskan untuk menyewa gudang dengan kapasitas 1,1 juta ton. Arwakhudin pun menekankan Bulog tidak membatasi anggaran untuk penyediaan gudang bagi petani.

    “1,1 juta ini tidak semuanya membayar karena ada yang pinjam pakai. Tentang berapa besar yang harus dibayar oleh Bulog akan diketahui di di akhir pemakaian karena perhitungannya adalah dibayar berdasarkan kuantum penggunaan dan jangka waktu,” terang Arwakhudin.

    Adapun gudang yang disewakan itu dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), seperti milik Banda Ghara Reksa (BGR) dan ID Food, serta milik dari pengusaha penggilingan padi. Lalu, ada juga skema pinjam pakai milik TNI.

    “Gudang kami sewa dari BUMN seperti BGR dan ID Food, juga gudang milik para pengusaha penggilingan padi serta pinjam pakai milik TNI,” terang dia.

    Seperti diketahui, stok beras di gudang Perum Bulog terus melonjak seiring jalannya penugasan untuk menyerap hasil panen dari petani. Hingga 4 Mei 2025, stok beras di gudang Bulog mencapai 3,5 juta ton.

    Direktur Utama Perum Bulog Novi Helmy Prasetya menilai stok beras Bulog saat ini merupakan stok terbaik. Menurut dia, stok beras ini sebagai upaya untuk menjaga stok cadangan pangan pemerintah. Novi pun mengakui saat ini ada beberapa gudang milik Bulog sudah penuh dengan stok beras.

    “Memang sekarang ini gudang, ada beberapa gudang Bulog yang penuh, yaitu sudah penuh dengan stok. Namun kita tetap melaksanakan kerjasama, baik itu dengan BUMN atau instansi lainnya yang bisa kita gunakan untuk stok beras,” kata Novi saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (29/4/2025).

    Adapun kapasitas gudang yang ada di Bulog saat ini adalah sebesar 4.929.760 ton. Dari total tersebut, terdiri dari 3.255.898 ton gudang operasional Bulog, 1.161.490 ton gudang sewa dan filial, serta 512.372 ton yang termasuk dalam kategori broken space.

    (acd/acd)

  • Stok Beras RI Mencapai 3,5 Juta Ton, Mentan Amran Ingatkan Hal Ini ke Bulog – Halaman all

    Stok Beras RI Mencapai 3,5 Juta Ton, Mentan Amran Ingatkan Hal Ini ke Bulog – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta Perum Bulog menjaga kualitas beras yang saat ini ada di gudang mereka.

    Berdasarkan data per 4 Mei 2025 pukul 23.59 WIB, stok beras yang ada di Perum Bulog sebesar 3.517.294 ton. Menurut Amran, ini adalah angka tertinggi selama kurang lebih 57 tahun ke belakang.

    “Kami beritahu ke Bulog agar menjaga kualitas,” kata Amran dalam konferensi pers di kantor Kementan, Ragunan, Jakarta Selatan, Senin (5/5/2025).

    Amran mengakui kualitas beras yang dimiliki Indonesia tak sempurna 100 persen. Meski demikian, ia menilai tidak masalah jika yang rusak hanya sebanyak kilogram hingga 2 ton.

    Ia juga memperkirakan jika yang rusak itu hanya 0,1 persen dari total keseluruhan stok beras yang dimiliki.

    “Kalau ada yang rusak, 1 kilo, 2 kilo, 1 ton, 2 ton, itu sedikit. [Stok beras yang RI miliki] tidak sempurna 100 persen, iya.  Mungkin ada 0,1 persen. Tetapi itu bukan kendala untuk menjaga stok pangan nasional,” ujar Amran.

    Ia mengungkap stok beras saat ini dapat mencapai 4 juta ton dalam 15 hingga 20 hari ke depan.

    Amran yakin stok beras bisa mencapai 4 juta ton karena serapan dari dalam negeri yang dilakukan Perum Bulog mencapai 50 ribu ton per hari.

    “Ada kemungkinan 15 hari ke depan, paling lambat 20 hari, stok kita mencapai 4 juta ton. Besar kemungkinan,” ucap Amran.

     

  • Video: Stok Beras RI Tertinggi – Apple Diujung Tanduk

    Video: Stok Beras RI Tertinggi – Apple Diujung Tanduk

    Jakarta, CNBC Indonesia –Pemerintah mengumumkan stok cadangan beras yang ada di gudang perum bulog saat ini mencapai 3,5 Juta ton per 4 Mei pukul 13.16 WIB

    Sedangkan di tengah ancaman tarif dagang baru dari Amerika Serikat, Apple dikabarkan kesulitan dalam menjual produknya.

    Selengkapnya saksikan di Program Evening Up CNBC Indonesia, Senin (05/05/2025).

  • Mentan Amran Ramal 20 Hari Lagi Stok Beras RI Capai 4 Juta Ton – Halaman all

    Mentan Amran Ramal 20 Hari Lagi Stok Beras RI Capai 4 Juta Ton – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkap stok beras Indonesia dapat mencapai 4 juta ton dalam 20 hari ke depan.

    Berdasarkan data per 4 Mei 2025 pukul 23.59 WIB, stok beras yang ada di Perum Bulog sebesar 3.517.294 ton. Menurut Amran, ini adalah angka tertinggi selama kurang lebih 57 tahun ke belakang.

    Amran yakin stok beras bisa mencapai 4 juta ton karena serapan dari dalam negeri yang dilakukan Perum Bulog mencapai 50 ribu ton per hari.

    “Paling lambat 20 hari stok [beras] kita mencapai 4 juta ton. Besar kemungkinan. Kenapa? Serapan per hari itu mencapai 50 ribu ton per hari,” kata Amran dalam konferensi pers di kantor Kementan, Ragunan, Jakarta Selatan, Senin (5/5/2025).

    Dengan banyaknya stok beras, Amran mengatakan pemerintah telah menambah gudang penyimpanan yang bisa menampung produksi petani hingga 1,1 juta ton.

    Selain penyewaan, ia mengatakan gudang darurat juga akan segera dibangun. Ini merupakan perintah langsung dari Presiden Prabowo Subianto.

    Prabowo menginstruksikan pembangunan 25 ribu gudang improvisasi berbahan tahan lama di berbagai wilayah.

    Gudang-gudang ini dirancang untuk bertahan 5 hingga 10 tahun sembari menunggu pembangunan gudang permanen di setiap desa.

    Gudang darurat ini didirikan di sejumlah wilayah yang gudang utamanya telah mencapai kapasitas maksimum.

    “[Dibangun di] daerah yang gudangnya sudah penuh. Sudah sewa gudang, tapi masih kekurangan, contohnya Aceh dan NTB,” ujar Amran.