BUMN: Perum BULOG

  • Bapanas memastikan beras SPHP tersedia hingga timur Indonesia

    Bapanas memastikan beras SPHP tersedia hingga timur Indonesia

    Kami bersama Bapak Menko Pangan memastikan beras SPHP tersedia hingga sampai Indonesia timur.

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi memastikan beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) tetap tersedia hingga wilayah timur Indonesia demi menjaga stabilitas harga serta ketahanan pangan nasional.

    “Kami bersama Bapak Menko Pangan memastikan beras SPHP tersedia hingga sampai Indonesia timur,” kata Arief seusai mendampingi Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan meninjau Koperasi Desa Merah Putih Penfui Timur, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), sebagaimana keterangan di Jakarta, Sabtu.

    Arief menyebutkan realisasi pelaksanaan beras SPHP hingga 1 Agustus 2025 telah berada di angka 188,4 ribu ton atau 12,56 persen dari total target 1,5 juta ton penyaluran di tahun ini.

    “Untuk penyaluran beras SPHP melalui Koperasi Desa Merah Putih tercatat ada 53,72 ton,” ujar Arief.

    Terhadap realisasi program beras subsidi ini, pemerintah bersama Perum Bulog terus memacu penyaluran dengan memperlebar kanal-kanal distribusi. Tak hanya melalui Koperasi Desa Merah Putih, beras SPHP disalurkan melalui ritel modern, termasuk minimarket. Namun tidak termasuk ritel grosir.

    Bapanas mendorong Perum Bulog di wilayah seluruh Indonesia untuk mempercepat distribusi beras SPHP namun tidak ke grosir, karena terdapat limitasi yakni maksimal 2 karung setiap pembelian.

    “Kalau akses ke modern market itu sebenarnya tidak hanya untuk masyarakat yang menengah ke atas saja, apalagi untuk minimarket berjejaring. Menurut kami dapat diakses oleh semua kalangan. Jaringan outletnya pun sangat luas,” ujar Arief.

    Selain SPHP, Arief menyebutkan masyarakat juga bisa mengambil bantuan pangan beras melalui Kopdes Merah Putih.

    “Dengan begitu, kopdes diharapkan bisa jadi pusat program pro-rakyat yang kemudian dapat meningkatkan ekonomi rakyat pula sebagaimana arahan Bapak Menko Pangan,” kata Arief lagi.

    Dia menyebutkan pula realisasi penyaluran bantuan pangan beras hingga 1 Agustus telah disalurkan kepada 12.502.201 Penerima Bantuan Pangan (PBP) di seluruh Indonesia atau mencapai 68,4 persen dari total target 18.277.083 PBP.

    Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menegaskan visi Presiden Prabowo Subianto yakni tidak boleh ada rakyat yang susah dan ekonomi harus mampu dimulai dari desa.

    Zulhas menekankan pemerintah ingin ada katalisator ekonomi rakyat melalui Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.

    “Jadi memang NTT ini menjadi prioritas utama. Kunjungan pertama setelah pengumuman seluruh kopdes terbentuk, kami ke NTT. Ada salam dari Bapak Presiden. Bapak Presiden ingin rakyatnya tidak boleh ada yang susah,” kata Zulhas.

    Oleh karena itu, ujar Zulhas pula, kekuatan ekonomi, pemberdayaan harus dimulai dari desa. Keberadaan Kopdes Merah Putih juga ditujukan untuk memberantas tengkulak-tengkulak yang merugikan petani di desa.

    “Kemudian ada gerai sembako, minyak goreng. Ada beras, ada gula, dan lain-lain. Jadi, kalau Bulog nanti tidak kasih beras, tidak kasih minyak, lapor sama Bupati,” ujar Zulhas pula.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bulog gandeng Polri kawal penyaluran beras SPHP agar optimal

    Bulog gandeng Polri kawal penyaluran beras SPHP agar optimal

    Kami berharap mendapatkan banyak dukungan dari Polri, sehingga beras SPHP dapat lebih tersebar merata melalui jaringan yang dimiliki sehingga stabilisasi harga dan ketersediaan dapat tercapai.

    Jakarta (ANTARA) – Perum Bulog menggandeng Kepolisian Negara RI (Polri) untuk mengawal penyaluran beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) agar tepat sasaran, transparan, dan optimal dalam menjaga stabilitas harga serta ketahanan pangan nasional.

    Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani mengatakan, pihaknya telah bertemu langsung Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo untuk meminta dukungan dalam penyaluran beras SPHP.

    “Melalui pertemuan ini, kami berharap mendapatkan banyak dukungan dari Polri, sehingga beras SPHP dapat lebih tersebar merata melalui jaringan yang dimiliki sehingga stabilisasi harga dan ketersediaan dapat tercapai,” kata Rizal dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.

    Dalam pertemuan tersebut, Rizal yang didampingi Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto menuturkan pihaknya melakukan pembahasan langkah-langkah kongkret terkait sinergi antara Bulog dan Polri dalam mendukung program pemerintah menuju swasembada pangan.

    Ia menambahkan, kolaborasi pihaknya bersama Polri menjadi bagian dari upaya bersama untuk menciptakan ekosistem pangan nasional yang tangguh, terjaga, dan berkelanjutan, sebagai upaya nyata dalam mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.

    Rizal menambahkan, pihaknya bersama Polri juga bersinergi melaksanakan pengawasan terhadap peredaran beras di pasar guna memastikan distribusi tepat sasaran.

    “Kami berterima kasih atas sambutan hangat Kapolri serta kesamaan visi dalam mendukung terwujudnya Astacita Presiden RI dengan memperkuat ketahanan pangan nasional,” ujar Rizal.

    Sesuai petunjuk teknis pelaksanaan SPHP di tahun 2025, saluran distribusi Beras SPHP dapat dilakukan melalui beberapa cara, di antaranya yaitu pedagang eceran di pasar rakyat, Koperasi Desa atau Kelurahan Merah Putih, pemerintah daerah melalui outlet pangan binaan dan gerakan pangan murah (GPM), outlet BUMN (Bulog dan ID Food).

    Selanjutnya PT Pos Indonesia, PT Perkebunan Nusantara, dan Pupuk Indonesia Holding Company), Rumah Pangan Kita (RPK), toko ritel modern/swalayan, serta instansi pemerintah seperti TNI dan Polri melalui koperasi atau GPM.

    Program SPHP merupakan penugasan Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang tertuang dalam Surat Kepala Bapanas Nomor 173/TS.02.02/K/7/2025 tertanggal 8 Juli 2025.

    “Program ini berlangsung di periode bulan Juli sampai dengan Desember 2025 dengan target penyaluran sebesar 1,3 juta ton beras di seluruh Indonesia,” kata Rizal.

    Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengatakan salah satu dukungan pihaknya yaitu dengan melakukan penyaluran beras SPHP kepada masyarakat melalui gerakan pangan murah dan bazar jajaran Polri di seluruh Indonesia.

    Kapolri mengatakan dalam waktu dekat pihaknya segera melakukan pertemuan secara virtual (video conference) dengan seluruh jajaran Polri dan Bulog untuk menyamakan persepsi dan memasifkan program SPHP.

    “Baik melalui Primkopol di masing-masing satuan jajaran Polri, maupun GPM dan bazar di masing-masing wilayah,” kata Listyo Sigit.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • NFA Percepat Penyaluran Beras SPHP

    NFA Percepat Penyaluran Beras SPHP

    Jakarta: Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) mengoptimalkan penyaluran beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) melalui berbagai jalur distribusi. Hal itu untuk memperkuat upaya menjaga ketersediaan dan keterjangkauan pangan, khususnya komoditas beras.

    Hal itu diungkapkan Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan NFA, I Gusti Ketut Astawa, seusai menghadiri  konferensi pers terkait temuan beras tidak sesuai mutu, bersama sejumlah instansi terkait di Gedung Mabes Polri, Jakarta.

    “Kami sudah menugaskan Bulog untuk mempercepat penyaluran beras SPHP ke berbagai jalur Mitra Perum Bulog. Pemerintah Daerah, unit pelaksana teknis Kementerian Pertanian, kita dorong untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan serta menjamin akses masyarakat terhadap pangan pokok strategis,” kata Ketut.

    Menurut Ketut, NFA terus memantau kondisi lapangan secara intensif dan berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan untuk memastikan kebutuhan pangan masyarakat terpenuhi dengan harga yang wajar. 

    Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Brigjen Helfi Assegaf mengatakan, masyarakat tak perlu khawatir, pemerintah telah mengantisipasi dan memastikan kecukupan pangan bagi masyarakat di tengah kondisi ini. 

    “Kami sudah memastikan kepada Aprindo, ritel modern, pasar tradisional, serta Satgas Pangan Daerah maupun Pusat, minta agar mereka tetap mengisi, dengan catatan perbaikan produksi dilakukan,” kata Helfi.

    Kepala NFA Arief Prasetyo Adi mengimbau masyarakat tidak khawatir dengan pasokan beras di pasaran. Arief menegaskan, stok beras di Bulog aman dan cukup, distribusi beras SPHP menjadi instrumen stabilisasi yang terus dipercepat.

    Arief juga mengimbau pelaku usaha mematuhi standar mutu dan melakukan perbaikan terhadap praktik produksi yang tidak sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan pemerintah.

    “Kami imbau kepada para pelaku usaha untuk melakukan penyesuaian harga dengan kualitas aktual produknya, serta memperbaiki proses produksinya. Tidak ada larangan untuk menjual beras tersebut, asalkan sesuai aturan yang berlaku,” ujar Arief dalam kunjungan kerja di Kota Kupang, NTT.

    Jakarta: Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) mengoptimalkan penyaluran beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) melalui berbagai jalur distribusi. Hal itu untuk memperkuat upaya menjaga ketersediaan dan keterjangkauan pangan, khususnya komoditas beras.
     
    Hal itu diungkapkan Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan NFA, I Gusti Ketut Astawa, seusai menghadiri  konferensi pers terkait temuan beras tidak sesuai mutu, bersama sejumlah instansi terkait di Gedung Mabes Polri, Jakarta.
     
    “Kami sudah menugaskan Bulog untuk mempercepat penyaluran beras SPHP ke berbagai jalur Mitra Perum Bulog. Pemerintah Daerah, unit pelaksana teknis Kementerian Pertanian, kita dorong untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan serta menjamin akses masyarakat terhadap pangan pokok strategis,” kata Ketut.

    Menurut Ketut, NFA terus memantau kondisi lapangan secara intensif dan berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan untuk memastikan kebutuhan pangan masyarakat terpenuhi dengan harga yang wajar. 
     
    Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Brigjen Helfi Assegaf mengatakan, masyarakat tak perlu khawatir, pemerintah telah mengantisipasi dan memastikan kecukupan pangan bagi masyarakat di tengah kondisi ini. 
     
    “Kami sudah memastikan kepada Aprindo, ritel modern, pasar tradisional, serta Satgas Pangan Daerah maupun Pusat, minta agar mereka tetap mengisi, dengan catatan perbaikan produksi dilakukan,” kata Helfi.
     
    Kepala NFA Arief Prasetyo Adi mengimbau masyarakat tidak khawatir dengan pasokan beras di pasaran. Arief menegaskan, stok beras di Bulog aman dan cukup, distribusi beras SPHP menjadi instrumen stabilisasi yang terus dipercepat.
     
    Arief juga mengimbau pelaku usaha mematuhi standar mutu dan melakukan perbaikan terhadap praktik produksi yang tidak sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan pemerintah.
     
    “Kami imbau kepada para pelaku usaha untuk melakukan penyesuaian harga dengan kualitas aktual produknya, serta memperbaiki proses produksinya. Tidak ada larangan untuk menjual beras tersebut, asalkan sesuai aturan yang berlaku,” ujar Arief dalam kunjungan kerja di Kota Kupang, NTT.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (FZN)

  • Bulog memastikan distribusi beras SPHP Serang sesuai dan bebas oplosan

    Bulog memastikan distribusi beras SPHP Serang sesuai dan bebas oplosan

    Alhamdulillah semua beras SPHP sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

    Serang (ANTARA) – Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani memastikan distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di wilayah Banten, khususnya Kota Serang, berjalan sesuai aturan dan bebas oplosan.

    Hal itu disampaikan usai inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pasar dan outlet SPHP, di Pasar Rau, Kota Serang, Sabtu.

    “Alhamdulillah semua beras SPHP sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Penjualannya tidak boleh lebih dari dua pack, dan pemesanan oleh pengecer juga dibatasi maksimal dua ton melalui aplikasi klik SPHP,” ujar Rizal.

    Ia menyebut animo masyarakat terhadap beras SPHP cukup tinggi karena dianggap murah, berkualitas baik, dan rasanya enak. “Rata-rata masyarakat bilang senang, apalagi kalau dibuat nasi goreng,” ujarnya.

    Selain memastikan kualitas dan distribusi, Rizal mengimbau aparat kewilayahan seperti babinsa, babinkamtibmas, danramil, dan kapolsek turut menyosialisasikan keberadaan beras SPHP agar masyarakat lebih mudah menjangkaunya. Ia menyarankan penggunaan grup WhatsApp aparat untuk menyebarkan informasi lokasi penjualan SPHP.

    “Dengan cara ini, masyarakat tahu di mana lokasi SPHP terdekat. Bahkan, bisa juga dilakukan operasi pasar saat Car Free Day. Sambil olahraga, sambil jualan beras,” katanya lagi.

    Rizal menegaskan penjualan beras SPHP harus mematuhi ketentuan harga eceran tertinggi (HET), yakni maksimal Rp62.500 per kemasan lima kilogram, serta tidak boleh dijual lebih dari dua pack per orang. Ia juga mengingatkan pedagang untuk tidak membuka kemasan resmi, mengoplos, atau menjual kemasan melebihi batas ketentuan.

    “Setiap pedagang sudah menandatangani surat pernyataan. Kami cek di pasar, tidak ditemukan karung beras SPHP maupun Bulog dijual bebas. Ini penting agar tidak disalahgunakan,” ujar Rizal.

    Pemeriksaan juga dilakukan terhadap warung dan pasar karung. Menurut Rizal, tak ditemukan pelanggaran seperti di wilayah lain.

    “Tidak seperti di Pekanbaru atau Mataram yang pernah ditemukan menjual karung SPHP. Di Serang ini bagus, tertib,” katanya lagi.

    Terkait isu beras oplosan, Rizal memastikan tak ditemukan kasus serupa dalam sidak tersebut. Bahkan, seluruh kemasan beras yang dibeli masyarakat telah ditimbang dan hasilnya melebihi lima kilogram.

    “Semua di atas lima kilogram, ada yang 5,02 kg sampai 5,22 kg. Aman. Alhamdulillah di Serang ini luar biasa,” ujar Rizal.

    Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bulog pastikan program bantuan pangan dan SPHP di Makassar optimal

    Bulog pastikan program bantuan pangan dan SPHP di Makassar optimal

    Jakarta (ANTARA) – Perum Bulog memastikan program bantuan pangan beras 10 kilogram (kg) dan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di wilayah Kota Makassar, Sulawesi Selatan berjalan optimal dan tepat sasaran.

    “Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan nasional dan memastikan penyaluran beras pemerintah berjalan optimal, kami melakukan kunjungan kerja ke Kelurahan Pa’baeng-Baeng, Kota Makassar, Sulawesi Selatan,” kata Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

    Dalam kunjungannnya, Febby turut didampingi Pemimpin Wilayah Bulog Sulselbar, jajaran Satgas Pangan, dan Aster Kodam XIV/Hassanudin, sebagai bentuk sinergi lintas sektor dalam menjaga stabilitas pangan di daerah.

    Dia menuturkan pihaknya melakukan kunjungan untuk memastikan distribusi beras SPHP dan bantuan pangan terlaksana secara adil, tepat sasaran, serta menjaga mutu dan keterjangkauannya.

    Febby mengunjungi Pasar Tradisional Pa’baeng-Baeng dengan tujuan untuk memantau langsung harga dan kualitas beras SPHP.

    “Kita memastikan ketersediaan beras SPHP di pasar-pasar dengan harga dan kualitas sesuai ketetapan pemerintah,” ucapnya.

    Dia mengatakan beras SPHP menjadi solusi agar masyarakat tetap bisa memperoleh beras dengan harga terjangkau, maksimal Rp12.500 per kg atau Rp62.500 untuk 5 kg.

    Febby menegaskan berdasarkan aturan yang berlaku beras SPHP tidak boleh dibuka, direpak, atau diselewengkan, serta hanya boleh dibeli maksimal dua pack atau 10 kg per orang.

    “Kami sudah cek langsung kepada para pedagang, dan mereka memahami bahwa produk SPHP tidak boleh dibuka. Ini juga sesuai petunjuk teknis dari Badan Pangan Nasional,” tambahnya.

    Dalam kesempatan tersebut, Febby juga menekankan program SPHP merupakan bentuk intervensi pasar oleh pemerintah, khususnya saat harga beras meningkat karena belum masuk masa panen.

    “Masyarakat tidak perlu panik, karena pemerintah hadir dengan pilihan beras SPHP yang terjangkau dan berkualitas,” tuturnya.

    Selain itu, kunjungan juga dilaksanakan ke salah satu titik distribusi bantuan pangan yaitu Kelurahan Pabaeng Baeng, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar guna memastikan penyaluran bantuan pangan pemerintah berlangsung lancar dan tepat sasaran.

    Terkait penyaluran bantuan pangan nasional, Febby menjelaskan program bantuan pangan nasional menyasar sebanyak 18,3 juta penerima di seluruh Indonesia.

    “Untuk wilayah Sulselbar, distribusi bantuan pangan tinggal menyisakan sekitar 10 persen lagi. Dalam satu alokasi, kami mengeluarkan sekitar 183 ribu ton beras per bulan, jadi total untuk dua bulan bisa mencapai 366 ribu ton,” jelasnya.

    Febby juga berkunjung ke kantor Koramil 1408-10/PNK, sebagai bentuk penguatan kolaborasi dalam mendukung kelancaran distribusi pangan di wilayah Makassar dan sekitarnya.

    “Dengan pantauan langsung di lapangan dan kolaborasi lintas pihak, Bulog terus menjalankan perannya dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan nasional, serta melindungi hak-hak konsumen di seluruh Indonesia,” kata Febby.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Harga Beras di Pasar Tradisional Makassar Naik, Pedagang Ogah Jual Beras Bulog, Alasannya Logis

    Harga Beras di Pasar Tradisional Makassar Naik, Pedagang Ogah Jual Beras Bulog, Alasannya Logis

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Harga beras kembali mengalami kenaikan, termasuk di sejumlah pasar tradisional di Kota Makassar.

    Salah satunya terjadi di Pasar Toddopuli, Kecamatan Panakkukang, yang selama ini menjadi salah satu sentra perniagaan bahan pokok di wilayah timur kota.

    Dari pantauan fajar.co.id, Jumat (1/8/2025), sejumlah pedagang mengakui bahwa harga beberapa jenis beras premium melonjak sejak sepekan terakhir.

    “Kalau Rahma sekarang sudah Rp160 ribu per 10 kilogram. Dulu masih bisa Rp145 ribu,” kata Aco, salah satu pedagang beras sambil merapikan dagangannya.

    Sementara itu, beras kepala, yang tergolong beras kelas menengah, dijual dengan harga Rp80 ribu per 5 kilogram.

    Kenaikan harga ini dinilai menyulitkan sebagian warga, terutama kalangan ekonomi menengah ke bawah.

    Tak sedikit yang memilih membeli beras eceran dengan sistem literan.

    “Kalau saya biasa beli per liter ja, tergantung uang. Ada yang Rp12.500 sampai Rp13.000 per liter. Itu pun tergantung kualitasnya,” ujar Ramlah, ibu rumah tangga yang ditemui sedang berbelanja.

    Membawa uang pecahan Rp50 ribu dua lembar, Ramlah sudah tampak senang bisa membawa pulang beras delapan liter.

    Menariknya, sejumlah pedagang mengaku tidak menjual beras SPHP dari Bulog.

    Alasannya, selain permintaan yang minim, beras tersebut disebut-sebut tidak diminati konsumen karena rasanya yang kurang enak.

    “Banyak yang tidak mau beli. Katanya agak keras,” ungkap Daeng Naba, pedagang lainnya.

    Beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) yang merupakan program subsidi dari pemerintah melalui Perum Bulog, idealnya menjadi solusi pengendalian harga di pasar.

  • 900 Ton Beras SPHP Disebar di Wilayah Sumatera dan Kalimantan – Page 3

    900 Ton Beras SPHP Disebar di Wilayah Sumatera dan Kalimantan – Page 3

     

    Liputan6.com, Jakarta PTPN IV PalmCo melalui sinergi bersama Perum BULOG dalam Gerakan Pangan Murah (GPM), menunjukkan komitmennya dalam mendukung program Pemerintah dalam Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

    Dari target 900 ton di 150 titik wilayah kerja Palmco, hingga saat ini telah terealisasi sebanyak 134 ton beras SPHP di 75 titik operasional. Hal tersebut disampaikan Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa.

    Sejak program ini diluncurkan oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan pada 18 Juli 2025, PalmCo telah merealisasikan distribusi beras SPHP di 75 titik operasional yang tersebar di berbagai daerah di Pulau Sumatera, dan Kalimantan.

    “Alhamdulillah progres distribusi SPBP sudah mencapai 15%. Bersama Bulog kita optimis untuk dapat mendistribusikannya secara penuh hingga akhir tahun nanti,” buka Jatmiko.

    Menariknya, meskipun sebagian besar wilayah operasional PalmCo berada di zona harga eceran tertinggi sebesar Rp13.100 per kilogram, perusahaan mampu menjual beras SPHP di bawah HET tersebut, yakni Rp12.500 per kilogram.

    “Tentunya harapan kita, hal ini semakin membantu stabilisasi harga di masyarakat,” tambahnya.

    Dalam hal stabilisasi harga pangan, disamping penyaluran beras SPHP, PalmCo juga sebelumnya mendukung program serupa saat momen Hari Besar Keagamaan Nasional seperti Puasa dan Idulfitri 1446 H/2025 M dengan menyalurkan 131 ton minyak goreng dan 145 ton gula kristal putih kemasan kepada masyarakat.

    “Kita semua satu langkah untuk bersatu padu memastikan setiap piring terisi. Bersama kita bisa,” tukasnya.

     

     

  • Bapanas Ungkap Alasan Harga Beras Mahal Meski Stok Melimpah

    Bapanas Ungkap Alasan Harga Beras Mahal Meski Stok Melimpah

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pangan Nasional (Bapanas) ungkap alasan harga beras lampaui harga eceran tertinggi (HET), di tengah stok yang diklaim melimpah.

    Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menyampaikan, meningkatnya harga beras di tingkat masyarakat disebabkan oleh produksi gabah setara beras yang mengalami penurunan pada Juni-Juli 2025.

    “Pada saat produksi turun, maka harga akan naik. Kalau harga gabah naik, maka harga beras akan naik. Itu jawabannya,” kata Arief ketika ditemui di Kantor Koordinator Bidang Pangan, Jakarta Pusat, Selasa (29/7/2025).

    Menyitir data Panel Harga Bapanas, Selasa (29/7/2025), pukul 16.29 WIB, rata-rata harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani mencapai Rp6.813 per kilogram (kg). Nominal itu meningkat 0,21% dibanding hari sebelumnya.

    Sementara itu, harga beras premium di tingkat konsumen secara rata-rata berada di level Rp16.140 per kg, atau melampaui harga eceran tertinggi (HET) yang dipatok pemerintah yakni di kisaran Rp14.900 per kg – Rp15.800 per kg.

    Kondisi serupa juga terjadi pada komoditas beras medium. Bapanas merekam, harga beras medium di tingkat konsumen berada di level Rp14.410 per kg, atau berada di atas HET untuk beras medium di kisaran Rp12.500 per kg – Rp13.500 per kg.

    Untuk beras SPHP, Bapanas mencatat harga komoditas ini berada di level Rp12.586 per kg, atau berada dalam rentang HET yang ditetapkan pemerintah yakni Rp12.500 per kg – Rp13.500 per kg. 

    Namun, Arief memastikan pemerintah tidak tinggal diam dalam menyikapi kondisi ini. Dia mengatakan, pemerintah telah meluncurkan dua program untuk mengendalikan harga beras di tingkat konsumen, melalui penyaluran bantuan pangan beras dan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

    Adapun, penyaluran bantuan pangan beras sebanyak 360.000 ton menyasar 18,2 juta penerima bantuan pangan (PBP) yang dilakukan sepanjang Juni-Juli 2025. Merujuk data Bapanas, realisasi penyaluran bantuan pangan beras telah mencapai 88.632 ton hingga 24 Juli 2025 atau 4,43 juta penerima dari total 18,2 juta PBP.

    Sementara, penyaluran beras SPHP 1,3 juta ton yang berasal dari cadangan beras pemerintah (CBP) digelontorkan hingga akhir tahun ini.

    Arief mengatakan, Bapanas telah meminta Perum Bulog untuk mempercepat proses penyaluran bantuan pangan beras dan beras SPHP.

    “Dua ini saya sudah minta Bulog untuk mempercepat,” ungkapnya.

  • Penyaluran beras SPHP permudah warga dapat harga terjangkau

    Penyaluran beras SPHP permudah warga dapat harga terjangkau

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Bapanans: Penyaluran beras SPHP permudah warga dapat harga terjangkau
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 28 Juli 2025 – 16:05 WIB

    Elshinta.com – Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Rachmi Widiriani mengatakan penyaluran beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) guna mempermudah warga mendapatkan harga terjangkau.

    “Kami perhatikan perbedaan harga beras SPHP dengan medium cukup jauh,” ujar Rachmi Widiriani saat melakukan pemantauan di Pasar Sei Sikambing Medan, Sumatera Utara, Senin.

    Rachmi melanjutkan dari hasil pantauan beras SPHP dijual Rp13.100 per kilogram atau Rp65 ribu per untuk lima kg, sedangkan beras medium Rp15 ribu per kg.

    Untuk itu, ia mengatakan, beras SPHP dengan medium itu selisih Rp2 ribu per kg, atau yang mengambil lima kilogram memiliki selisih Rp10 ribu.

    “Diharapkan dengan beras SPHP harga di pasar lebih stabil, agar menjangkau masyarakat, karena ini merupakan bahan pokok,” ujar dia pula.

    Rachmi mengatakan, Bapanas telah menugaskan Bulog untuk menyalurkan ke seluruh Indonesia sekitar 1,3 juta sampai Desember 2025.

    “Karena kami mengetahui harga naik, siklus produksi juga turun. Semester satu puncak produksi, kami tunggu juga Agustus sampai akhir tahun ini,” kata dia.

    Pemimpin Wilayah Perum Bulog Sumut Budi Cahyanto mengatakan untuk saat ini pihaknya menyalurkan sebanyak 200 ton kepada penyalur.

    Ia mengatakan pula penyaluran beras SPHP itu, di antaranya toko binaan, gerakan pangan, toko di pasar dan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.

    Sumber : Antara

  • Pemerintah luncurkan penjualan beras SPHP untuk stabilitas harga dan pasokan beras ke masyarakat

    Pemerintah luncurkan penjualan beras SPHP untuk stabilitas harga dan pasokan beras ke masyarakat

    Jumat, 18 Juli 2025 12:32 WIB

    Menteri Pertanian Amran Sulaiman (kedua kanan) didamping Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramadhani (kanan) melihat pasokan beras usai Peluncuran Gerakan Pangan Murah Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Kantor Pos Indonesia Fatmawati, Jakarta, Jumat (18/7/2025). Peluncuran penjualan beras SPHP menandai dimulainya penyaluran beras oleh Perum Bulog untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan beras ke masyarakat serta memastikan ketersediaan beras yang terjangkau bagi konsumen, terutama di tengah fluktuasi harga beras. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/nym.

    Petugas melayani warga membeli beras medium SPHP usai Peluncuran Gerakan Pangan Murah Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Kantor Pos Indonesia Fatmawati, Jakarta, Jumat (18/7/2025). Peluncuran penjualan beras SPHP menandai dimulainya penyaluran beras oleh Perum Bulog untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan beras di masyarakat serta memastikan ketersediaan beras yang terjangkau bagi konsumen, terutama di tengah fluktuasi harga beras. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/nym.

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.