BUMN: Perum BULOG

  • Bulog Aceh pastikan distribusi beras di Lhokseumawe sesuai standar

    Bulog Aceh pastikan distribusi beras di Lhokseumawe sesuai standar

    ANTARA – Kantor Wilayah Perum Bulog Aceh bersama DPR Aceh, meninjau gudang Bulog Cabang Lhokseumawe yang terletak di Kecamatan Blang Mangat, Jumat (15/8), untuk memastikan distribusi beras kepada masyarakat tetap sesuai standar. Gudang Lhokseumawe merupakan gudang terbesar di Aceh yang mendistribusikan beras ke Aceh Utara, Lhokseumawe, dan Bireuen. Oleh karena itu pengawasan harus terus dilakukan guna memastikan beras yang diterima masyarakat dalam kondisi baik. (Try Vanny S/Arif Prada/Rijalul Vikry)

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kementan target mendistribusikan beras SPHP 7.000 ton per hari

    Kementan target mendistribusikan beras SPHP 7.000 ton per hari

    Ada target capaian hariannya. Ini sekarang sudah di atas 3.000 ton per hari, kita target 7.000 ton per hari.

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan dapat mendistribusikan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebanyak 7.000 ton per hari.

    “Ada target capaian hariannya. Ini sekarang sudah di atas 3.000 ton per hari, kita target 7.000 ton per hari,” ujar Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono saat ditemui seusai Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI Tahun 2025, di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat.

    Sudaryono mengatakan pendistribusian beras SPHP sangat penting di masa tidak ada panen raya saat ini, sebagai upaya untuk menstabilkan harga beras di pasaran.

    “Di masa sekarang ini, dimana masa sekarang tidak ada panen, ini penting untuk penstabilan harga. Ini kan sebetulnya siklus biasa tahunan, siklusnya selalu ada dan kita harus lebih siap,” ujar Sudaryono.

    Pihaknya memastikan pemerintah siap untuk mencapai target distribusi beras SPHP sebanyak 7.000 ton per hari tersebut, seiring cadangan beras nasional yang memadai.

    “Kenapa kita harus lebih siap. Dan kita siap saat ini karena kita punya cadangan berasnya,” ujar Sudaryono.

    Ia menjelaskan, peningkatan distribusi beras SPHP akan dilakukan secara bertahap, di antaranya awalnya sebanyak 2.000 ton per hari, dan saat ini telah meningkat menjadi 3.000 ton per hari, kemudian akan ditingkatkan menjadi sebanyak 7.000 ton per hari.

    “Target 7.000 per hari ini kan naik terus tiap hari. Mulai dari awalnya 2.000 ton per hari, sekarang sudah 3.000 sekian, terus kita tingkatkan terus,” ujar Sudaryono.

    Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto meminta Perum Bulog mempercepat penyaluran beras melalui program SPHP secara merata ke seluruh daerah.

    “(Program) SPHP-nya jalan terus. Kita minta supaya cepat selesai, cepat dihabiskan,” ujar Titiek.

    Ia mengatakan sejauh ini hasil pemantauan pihaknya di sejumlah daerah, termasuk Sulawesi Selatan, menunjukkan penyaluran SPHP telah berjalan.

    Meski demikian, ia menekankan agar Bulog segera mengeluarkan stok-stok lama di gudang agar perputaran pasokan berjalan lancar.

    Menjelang peringatan 80 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, program pendistribusian beras SPHP yang dijalankan Perum Bulog secara masif di seluruh wilayah mulai membuahkan hasil positif.

    Harga beras di pasar berangsur turun, yang diikuti penurunan harga gabah di tingkat petani setelah sebelumnya sempat melambung tinggi.

    Data Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat, dalam periode 1-14 Agustus 2025, harga GKP terkoreksi di sejumlah wilayah, antara lain: Aceh dari Rp7.750 menjadi Rp6.900 per kilogram, Jambi dari Rp6.867 menjadi Rp6.720/kg; Sumatera Selatan dari Rp6.666 menjadi Rp6.543/kg; Jawa Tengah dari Rp6.814 menjadi Rp6.809/kg; DIY dari Rp6.608 menjadi Rp6.547/kg; Banten dari Rp6.527 menjadi Rp6.500/kg; Kalimantan Selatan dari Rp6.581 menjadi Rp6.533/kg; dan Sulawesi Barat dari Rp6.759 menjadi Rp6.730/kg.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bulog Jabar salurkan 69.000 ton beras bantuan cadangan pangan

    Bulog Jabar salurkan 69.000 ton beras bantuan cadangan pangan

    Target Bulog untuk bantuan pangan di Jawa Barat adalah sekitar 69 ribu ton, dengan batas waktu penyaluran hingga akhir Agustus

    Bandung (ANTARA) – Perum Bulog Jawa Barat menyalurkan bantuan cadangan pangan pemerintah berupa beras sebanyak 69.000 ton untuk 27 kabupaten/kota di wilayah itu.

    Pimpinan Bulog Jabar Mohamad Alexander menjelaskan jumlah tersebut merupakan hasil penggabungan dua alokasi penyaluran bantuan pangan dalam satu waktu.

    “Target Bulog untuk bantuan pangan di Jawa Barat adalah sekitar 69 ribu ton, dengan batas waktu penyaluran hingga akhir Agustus,” kata Alexander di Bandung, Jumat.

    Ia mengatakan program bantuan ini menggunakan beras medium dalam kondisi baik dengan berat 10 kilogram untuk setiap penerima bantuan pangan (PBP).

    Ia mengungkapkan sebelum disalurkan kepada masyarakat, beras bantuan pangan tersebut telah melewati proses pengecekan kualitas yang ketat saat proses pendistribusian beras tersebut.

    Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk melapor jika menemukan atau mendapatkan beras yang tidak layak konsumsi.

    “Kalau ada beras yang kemasan sobek, lepas jahitan, timbangannya kurang, atau ada keluhan lainnya, bisa segera lapor ke aparat desa, kecamatan, atau petugas Bulog yang ada di lokasi. Nanti akan ditukar maksimal dalam 2×24 jam,” kata dia.

    Menurut Alexander, penyaluran bantuan ini menjadi salah satu bukti nyata untuk menunjukkan peran positif pemerintah yang senantiasa hadir dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.

    Peran Bulog, lanjut dia, sebagai penjaga ketahanan pangan terus melakukan upaya yang intens dan strategis untuk menjaga keseimbangan harga, baik di tingkat produsen maupun konsumen.

    “Penyaluran beras ini menjadi langkah nyata kami dalam mendukung program pangan nasional, dan memastikan ketersediaan bahan pangan yang cukup bagi masyarakat. Selain itu juga turut berperan mengendalikan angka inflasi, khususnya di Jawa Barat,” kata dia.

    Pewarta: Rubby Jovan Primananda
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • RAPBN 2026, Prabowo anggarkan Rp22,7 triliun untuk Perum Bulog

    RAPBN 2026, Prabowo anggarkan Rp22,7 triliun untuk Perum Bulog

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto saat menyampaikan pidatonya mengenai Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang APBN Tahun Anggaran 2026 beserta Nota Keuangan menyebut pemerintah menganggarkan Rp22,7 triliun untuk Perum Bulog dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2026.

    Sementara itu, total anggaran yang dialokasikan untuk program-program ketahanan pangan, termasuk anggaran untuk Bulog, mencapai Rp164,4 triliun.

    “Pada RAPBN 2026 akan dialokasikan Rp22,7 triliun untuk Bulog melakukan tugasnya. Secara keseluruhan, Rp164,4 triliun akan kita alokasikan di tahun 2026 untuk penguatan ketahanan pangan nasional,” kata Presiden Prabowo dalam pidatonya yang disampaikan saat Sidang Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I DPR Tahun Sidang 2025-2026 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat.

    Presiden kemudian menjelaskan Bulog, yang saat ini berbentuk BUMN, akan diperkuat fungsinya.

    “Bulog, kita perkuat sebagai penyangga stok pangan, pelindung petani, dan penjaga daya beli masyarakat. Hadirnya pemerintah sudah nyata dirasakan sejak awal 2025. Pemerintah telah memangkas 145 regulasi penyaluran pupuk yang rumit. 145 peraturan kita pangkas. Hasilnya, produksi beras meningkat. Stok beras di gudang pemerintah berada di atas 4 juta ton. Harga stabil, petani semakin sejahtera. Ke depan, akan kita lanjutkan cerita sukses ini,” ujar Presiden Prabowo.

    Dalam pidato yang sama, Presiden juga menyebutkan anggaran yang dialokasikan untuk lumbung pangan dan cadangan pangan sebesar Rp53,3 triliun, kemudian subsidi pupuk pada tahun 2026 sebesar Rp46,9 triliun untuk 9,62 juta ton pupuk.

    “Indonesia harus berdaulat dalam urusan pangan. Untuk itu, kita akan cetak sawah baru. Kita akan salurkan pupuk bersubsidi yang tepat sasaran. Kita akan dukung bibit-bibit unggul, alat mesin pertanian modern, dan pembiayaan murah. Juga, kita menjamin harga pembelian pemerintah untuk gabah,” sambung Presiden.

    Dalam RAPBN 2026, Presiden menekankan anggaran dialokasikan utamanya untuk membiayai delapan agenda prioritas pemerintah, di antaranya bidang ketahanan pangan, ketahanan energi, program makan bergizi gratis (MBG), peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, perekonomian rakyat, pertahanan rakyat semesta, dan percepatan investasi.

    DPR RI menggelar Sidang Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I DPR Tahun Sidang 2025-2026 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat siang. Dalam acara tersebut, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka Penyampaian Pengantar/Keterangan Pemerintah atas Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2026 beserta Nota Keuangannya.

    Agenda sidang itu dihadiri oleh 473 anggota yang mencakup seluruh fraksi DPR RI. Ketua DPR RI Puan Maharani membuka dan menutup sidang tersebut.

    Dalam acara itu, jajaran pimpinan lembaga dan menteri-menteri Kabinet Merah Putih hadir langsung di Gedung Nusantara. Beberapa dari mereka mencakup Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, Jaksa Agung ST Burhanuddin, Kepala Badan Pemeriksa Keuangan Isma Yatun, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno.

    Kemudian, ada pula Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Permasyarakatan Yusril Ihza Mahendra, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemerintah pangkas 145 regulasi penyaluran pupuk yang rumit

    Pemerintah pangkas 145 regulasi penyaluran pupuk yang rumit

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto mengatakan pemerintah telah memangkas 145 regulasi terkait penyaluran pupuk ke petani yang rumit.

    “Hadirnya pemerintah sudah nyata dirasakan sejak awal 2025. (Sebanyak) 145 peraturan kita pangkas,” katanya dalam Penyampaian Pengantar/Keterangan Pemerintah atas RUU tentang APBN Tahun Anggaran 2026 beserta Nota Keuangannya di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat.

    Berkait pemangkasan tersebut, Prabowo mengatakan produksi beras meningkat dengan total stok komoditas tersebut di gudang pemerintah berada di atas 4 juta ton.

    “Harga stabil, petani semakin sejahtera. Ke depan, akan kita lanjutkan cerita sukses ini,” kata Prabowo.

    Dalam hal ini, ia mengatakan penguatan Perum Bulog yang dilakukan pemerintah membuat perusahaan tersebut mampu berperan sebagai penyangga stok pangan, pelindung petani, dan penjaga daya beli masyarakat.

    Pada 2026, Prabowo mengatakan pemerintah juga menyiapkan anggaran sebesar Rp53,3 triliun untuk lumbung dan cadangan pangan. Sedangkan alokasi subsidi pupuk sebesar Rp46,9 triliun dengan total 9,62 juta ton pupuk.

    DPR RI menggelar Sidang Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I DPR Tahun Sidang 2025-2026 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat siang.

    Presiden menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka Penyampaian Pengantar/Keterangan Pemerintah atas Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2026 beserta Nota Keuangannya.

    Agenda sidang dihadiri oleh 473 anggota yang mencakup seluruh fraksi DPR RI. Ketua DPR RI Puan Maharani membuka dan menutup sidang tersebut.

    Pada acara itu, jajaran pimpinan lembaga dan menteri-menteri Kabinet Merah Putih hadir langsung di Gedung Nusantara.

    Beberapa dari mereka antara lain Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, Jaksa Agung ST Burhanuddin, Kepala Badan Pemeriksa Keuangan Isma Yatun, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno.

    Kemudian, ada pula Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Permasyarakatan Yusril Ihza Mahendra, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bulog Sumut salurkan bantuan pangan 14.128 ton untuk masyarakat

    Bulog Sumut salurkan bantuan pangan 14.128 ton untuk masyarakat

    Realisasi sebanyak 14.128 ton beras itu sudah mencapai 88 persen dari total target sekitar 16.655 ton beras

    Medan (ANTARA) – Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara (Sumut) menyalurkan bantuan cadangan pangan pemerintah berupa beras di wilayah itu sekitar 14.128 ton untuk masyarakat penerima manfaat.

    “Realisasi sebanyak 14.128 ton beras itu sudah mencapai 88 persen dari total target sekitar 16.655 ton beras, untuk diberikan kepada 832.772 keluarga penerima manfaat di wilayah Sumut,” ujar Pemimpin Wilayah Perum Bulog Sumut Budi Cahyanto di Medan, Jumat.

    Budi melanjutkan penyaluran bantuan pangan yang sudah menyeluruh dilakukan yakni Kota Medan, Kota Binjai, Kabupaten Langkat, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Asahan, Kabupaten Labuhanbatu.

    Tinggal wilayah yang belum menyeluruh bantuan pangan itu, kata dia, berada di wilayah Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Samosir, Kabupaten Nias Selatan.

    “Kami diberikan target diperpanjang sampai 24 Agustus ini dari pusat. Kami optimistis realisasi bantuan pangan dapat tersalurkan secara menyeluruh,” kata dia.

    Ia mengatakan alokasi penyaluran sebanyak 20 kilogram beras setiap keluarga penerima manfaat itu, untuk periode Juni-Juli 2025.

    “Penyaluran bantuan pangan itu langsung kami memberikan kepada keluarga penerima manfaat yang bekerja sama dengan pemerintah setempat,” kata dia.

    Budi mengatakan adanya kerja sama dengan pemerintah desa atau kelurahan, diharapkan penyaluran bantuan pangan tersebut dapat selesai tepat waktu.

    Perum Bulog sebelumnya memastikan kesiapan dalam menyalurkan bantuan pangan beras kepada 18,27 juta penerima bantuan pangan (PBP) di seluruh Indonesia.

    Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog M Suyamto sebelumnya mengatakan penyaluran dilakukan setelah terbitnya penugasan resmi dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) melalui Surat Nomor 170/TS.03.03/K/7/2025 perihal Penugasan Penyaluran Bantuan Pangan Beras Periode Bulan Juni dan Juli Tahun 2025.

    Pewarta: M. Sahbainy Nasution
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polda NTT dan Bulog distribusikan beras SPHP lewat pasar murah

    Polda NTT dan Bulog distribusikan beras SPHP lewat pasar murah

    ANTARA – Dalam upaya menjaga kestabilan harga dan ketersediaan bahan pokok di wilayah Nusa Tenggara Timur, Kepolisian Daerah (Polda) NTT, Polres Kota Kupang dan Perum Bulog berkolaborasi menggelar Gerakan Pangan Murah di Kota Kupang, pada Kamis (14/8). Kegiatan ini menargetkan penjualan minimal dua ton beras SPHP per hari, dengan melibatkan seluruh jajaran polsek dan bhabinkamtibmas di wilayah hukum Polresta Kupang Kota. (Johanes Viandinando/Fahrul Marwansyah/Roy Rosa Bachtiar)

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polres Metro Jakpus sediakan 2,5 ton beras pada GPM Polri

    Polres Metro Jakpus sediakan 2,5 ton beras pada GPM Polri

    Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Pusat menyediakan sebanyak 2,5 ton beras dalam rangka gerakan pangan murah (GPM) Polri untuk membantu warga dalam mendapatkan komoditas itu dengan harga terjangkau.

    “Melalui GPM ini, kami ingin meringankan beban warga dengan menyediakan beras berkualitas harga terjangkau, sekaligus menjaga stabilitas harga di pasaran,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Kamis.

    Menurut dia, pihaknya menyediakan sebanyak 2,5 ton beras untuk warga, dengan perkiraan jumlah pembeli mencapai 300 orang.

    Susatyo mengatakan, program ini merupakan bentuk dukungan Polri dalam membantu ketersediaan pangan masyarakat.

    Ia menambahkan, kegiatan tersebut tidak sekadar penyaluran beras murah, tetapi juga bentuk kepedulian Polri terhadap kehidupan warga sehari-hari.

    “Bagi kami, kebahagiaan bukan hanya saat masyarakat mendapatkan harga pangan yang terjangkau, tetapi juga ketika kami melihat senyum mereka saat membawa pulang kebutuhan pokok untuk keluarga,” ujarnya.

    Pada program ini, warga dapat membeli beras murah seharga Rp55 ribu per karung berisi lima kg. Setiap KTP mendapatkan jatah maksimal dua karung, dengan proses pembelian melalui pendataan, pembayaran dan pengambilan beras di lokasi.

    Sebelumnya, Polri menyalurkan 2.424 ton beras dalam acara peluncuran (kick off) puncak GPM secara serentak di Indonesia.

    “Hari ini kami melaksanakan ‘kick off’ Gerakan Pangan Murah serentak sampai 16 Agustus 2025,” kata Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo di Perum Bulog Kanwil DKI Jakarta dan Banten, Jakarta Utara.

    Jenderal polisi bintang empat itu mengatakan, ribuan ton beras tersebut disalurkan di 1.552 titik dengan penerima manfaat sebanyak 484.977 orang.

    “Jadi, hari ini, baik beras, kemudian gula dan minyak, semua dijual dengan harga sesuai harga standar Bulog,” katanya.

    Hingga Rabu (13/8), sambung Kapolri, telah disalurkan 5.706 ton beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di 4.705 titik.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Beli Beras Murah Bulog di Alfamart-Indomaret Cs Dibatasi Maksimal 2 Pak

    Beli Beras Murah Bulog di Alfamart-Indomaret Cs Dibatasi Maksimal 2 Pak

    Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menyatakan ritel modern akan membatasi pembelian beras murah alias stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) dari Perum Bulog maksimal 2 kemasan (pack) per orang.

    Ketua Umum Aprindo Solihin mengatakan, pembatasan beras SPHP ini dilakukan agar bisa terdistribusi secara merata kepada masyarakat.

    Adapun, beras SPHP akan didistribusi di setiap gerai ritel modern seperti Alfamart—Indomaret Cs untuk menstabilkan harga beras. Hal ini sejalan dengan penugasan dari Perum Bulog.

    “Kalau untuk Bulog, saya batasin cuma hanya dua pieces. Untuk beras yang ditugasi oleh Bulog ya, [beras] SPHP,” kata Solihin saat ditemui seusai acara Indonesia Shopping Festival (ISF) 2025 di Lippo Mall Nusantara, Jakarta, Kamis (14/8/2025).

    Solihin menjelaskan pembatasan ini hanya berlaku untuk beras SPHP yang merupakan penugasan dari Perum Bulog. Dia menerangkan bahwa ritel modern mendapatkan penugasan untuk membantu pendistribusian beras di tengah meroketnya harga beras.

    Lebih lanjut, Solihin menerangkan, keberadaan beras SPHP sudah mulai dilakukan pengiriman dari gudang ke setiap gerai ritel di Indonesia.

    “Tapi jangan salah, kalau saya sebut mulai pengiriman bukan berarti ada di toko. Karena pengiriman itu dikirim ke gudang. Nah, dari gudang baru dikirim ke toko-toko. Jadi perlu waktu,” terangnya.

    Di sisi lain, masyarakat dapat dengan bebas membeli beras kemasan premium alias tanpa pembatasan selama ada stok beras.

    “Untuk SPHP kita batasin. Untuk beras SPHP, karena itu beras subsidi ya, itu kita batasin hanya dua [kemasan setiap orang]. Kalau premium, tergantung stoknya,” ujarnya.

    Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal menuturkan, pihaknya mendapatkan lampu hijau dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk menjual beras SPHP ke ritel modern.

    Rizal menjelaskan, beras SPHP Bulog yang didistribusikan ini mengingat pasokan beras di gerai ritel yang semakin menipis. 

    “Sesuai dengan izin dari Bapanas, kami dikasih izin untuk juga dijual [beras SPHP], dikirim ke ritel-ritel, seperti Alfamart, Indomaret, itu diizinkan. Nah, ini sekarang dikasih izin, kami kirim ke mereka [ritel]. Karena di Alfamart, Indomaret ini kan sekarang kosong barang, makanya kami masukkan dengan beras SPHP, supaya masyarakat jangan sampai tidak ada beras,” jelas Rizal di Jakarta, Rabu (13/8/2025).

    Adapun, pengiriman beras SPHP ke gerai ritel modern dilakukan berdasarkan permintaan distribution center (DC) masing-masing perusahaan. Setelahnya, DC mengajukan ke Bulog setempat. Dia mengatakan, pemerintah melalui Bulog mendorong beras SPHP dengan tetap menjaga kualitas dan kuantitas.

    “Kami jaga kualitas maupun kuantitasnya. Beras Bulog itu bersih, tidak ada kutu, dan tidak ada hama, dan beratnya juga 5 kilogram. Bahkan 5 kilogram lebih,” pungkasnya.

  • Aprindo batasi pembelian beras SPHP maksimal dua kemasan per orang

    Aprindo batasi pembelian beras SPHP maksimal dua kemasan per orang

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Solihin mengatakan pembelian beras program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) di toko ritel modern dibatasi pembelian maksimal dua kemasan 5 kg atau total 10 kg per orang.

    “Saya batasin cuma dua pieces, untuk beras yang ditugasi oleh Bulog ya, SPHP,” ujar Solihin ditemui di Jakarta, Kamis.

    Solihin menyampaikan Aprindo telah mendapat penugasan untuk membantu mendistribusikan SPHP, khususnya dalam rangka menstabilkan harga beras di pasaran.

    Penugasan ini tercantum dalam surat yang dikeluarkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) melalui Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan kepada Aprindo.

    Dalam warkat bernomor 589/TS.02.02/B/07/2025 disampaikan agar peritel tetap menjalankan transaksi penjualan beras seperti biasa serta tetap menjual stok yang ada di gudang dan display penjualan.

    Penyaluran beras SPHP dilakukan pada 17 Juli sampai dengan 31 Desember 2025. Perum Bulog akan menyalurkan beras SPHP ke toko-toko ritel modern seluruh Indonesia.

    Saat ini, stok beras SPHP sedang dalam pengiriman.

    Namun, ia menegaskan bahwa beras-beras tersebut baru dikirim ke gudang-gudang distribusi ritel, sehingga tidak akan langsung tersedia di toko.

    “Kita sudah mulai ada pengiriman, sudah mulai ya. Tapi jangan salah, kalau saya sebut mulai pengiriman bukan berarti ada di toko. Karena pengiriman itu dikirim ke gudang. Nah, dari gudang baru dikirim ke toko-toko. Jadi, perlu waktu,” jelasnya.

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.