BUMN: Perum BULOG

  • Mendagri Tito Sesumbar Harga Beras Turun sejak Akhir Agustus

    Mendagri Tito Sesumbar Harga Beras Turun sejak Akhir Agustus

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengeklaim harga rata-rata beras di daerah mengalami penurunan sejak akhir Agustus lalu, atau setelah pemerintah menggencarkan gerakan pangan murah.

    Tito menyampaikan bahwa pada akhir Agustus, sebanyak 214 kabupaten/kota tercatat memiliki rerata harga beras di atas harga eceran tertinggi (HET). Namun, jumlah itu berkurang menjadi 109 daerah pada pekan kedua September ini.

    “Tadinya di 214 kabupaten, kira-kira 3 minggu lalu ada kenaikan sedikit lah, tetapi kemudian kita melakukan operasi pasar dengan beras Bulog di seluruh kecamatan,” kata Tito kepada wartawan di Kantor Badan Gizi Nasional, Jakarta Pusat, Kamis (18/9/2025).

    Menurutnya, gerakan pangan murah yang antara lain dilakukan bersama dengan Perum Bulog, Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional (Bapanas) itu efektif mengendalikan harga beras.

    Tito lantas menjelaskan bahwa program tersebut akan berlanjut, terutama dalam bentuk penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bulog.

    Ketika ditanya perihal target penyaluran beras SPHP, dia mengeklaim bahwa pemerintah saat ini sanggup menyalurkan hingga 7.400 ton per hari. Gerakan pangan murah disebutnya akan berlanjut untuk mengerek distribusi beras murah tersebut.

    “Nanti minggu depan, Sabtu ini, kita akan operasi [pasar] besar di seluruh kecamatan di 105 kabupaten/kota, ya,” ujar mantan Kapolri ini.

    Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap sebanyak 109 kabupaten/kota mengalami kenaikan harga beras pada pekan kedua September 2025.

    “Yang perlu kita cermati bersama adalah beras, di mana jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga beras dibandingkan minggu lalu naik sedikit menjadi 109 kabupaten/kota di mana minggu lalu ada 100 kabupaten/kota,” kata Kepala BPS Amalia Adininggar dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi di YouTube Kemendagri, Selasa (16/9/2025).

    Berdasarkan data BPS, harga rata-rata beras baik medium maupun premium di semua zona mengalami kenaikan pada pekan kedua September ini.

    Harga beras medium di zona 1 mencapai Rp13.924 per kg, di atas HET Rp13.500. Zona 2 dan zona 3 mencatatkan rerata harga beras medium masing-masing Rp14.744 dan Rp18.939, di atas HET Rp14.000 dan Rp15.500.

    Sementara itu, rerata harga beras premium zona 1 berada di atas HET Rp14.900, yakni mencapai Rp15.634 per kg. Demikian pula dengan zona 2 dan zona 3 dengan rerata harga beras premium Rp16.497 dan Rp20.749.

  • Pemkab Banyuwangi Jaga Stabilitas Harga dan Daya Beli Melalui Program Berikut

    Pemkab Banyuwangi Jaga Stabilitas Harga dan Daya Beli Melalui Program Berikut

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Operasi pasar untuk menjaga stabilitas harga pangan terus digeber Pemkab Banyuwangi. Bahkan jangkauannya menyasar hingga ke desa-desa.

    Bupati Ipuk Fiestiandani mengatakan, seperti operasi pasar yang digelar di Desa Gintangan, Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi yang disambut antusiasme. Para warga datang berbondong-bondong datang untuk membeli kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.

    “Pemkab bekerjasama dengan Bulog, Bank Indonesia (BI) Jember, dan pelaku usaha di Banyuwangi rutin menggelar operasi pasar. Hal ini agar menjaga harga bahan-bahan pokok di masyarakat. Lokasinya kita gilir di tiap kecamatan atau desa,” kata Bupati Ipuk.

    Operasi pasar murah itu diselenggarakan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan (Diskop UMP) Banyuwangi bersama Perum Bulog, Bank Indonesia (BI) Jember, dan pelaku usaha lainnya. Operasi pasar ini digelar tiga hari, mulai 15-17 September di Balai Desa Gintangan.

    Kepala Diskop UMP Banyuwangi, Nanin Oktaviantie, menyampaikan operasi pasar rutin dilaksanakan sebagai upaya menjaga ketersediaan pangan. “Kami ingin harga tetap stabil, semoga upaya ini juga memberikan dampak bagi warga” ujarnya.

    Nanin menguatakan, kegiatan ini berlangsung dengan dua pola. Operasi pasar mandiri bekerja sama dengan Bulog digelar setiap hari, sementara operasi gabungan bersama Bank Indonesia Jember dilakukan bulanan antara 3-4 hari.

    Beragam bahan pokok disediakan, mulai telur dengan pasokan harian 450 kilogram selama tiga hari hingga beras medium sebanyak tiga ton per hari seharga 67.500 tiap 5 kilogram.

    Komoditas lain juga dijual, termasuk beras premium dengan pasokan 500 kilogram selama tiga hari dijual seharga Rp74.000 per 5 kilogram, serta beras SPHP yang mencapai 990 kilogram, dengan harga Rp 57.500 tiap lima kilogramnya.

    Selain itu, tersedia minyak goreng sebanyak 272 liter, 45 dos mi instan, tepung 40 kilogram, gula pasir hingga 80 kilogram, serta gas elpiji 3 kg selama tiga hari. “Masyarakat bisa membeli kebutuhan dengan harga lebih terjangkau lewat operasi pasar yang kami gelar ini,” jelas Nanin. [kun]

  • Kejari Sampang Kawal Distribusi Bantuan Pangan di Desa Banyukapah

    Kejari Sampang Kawal Distribusi Bantuan Pangan di Desa Banyukapah

    Sampang (beritajatim.com) – Distribusi bantuan pangan berupa beras 10 kilogram di Desa Banyukapah, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang, mendapat perhatian serius dari aparat penegak hukum. Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Sampang, Fadilah Helmi, bersama jajaran serta pihak Perum Bulog, turun langsung melakukan inspeksi ke lapangan pada Rabu (17/9/2025).

    Langkah ini dilakukan untuk memastikan proses penyaluran bantuan pangan berjalan sesuai aturan dan tepat sasaran bagi masyarakat yang berhak.

    “Pak Kajari hanya ingin memastikan distribusinya tepat sasaran dan berjalan tanpa kendala,” kata Kasi Intel Kejari Sampang, Dicky, saat dikonfirmasi.

    Dicky menegaskan, meski kehadiran kejaksaan di lapangan bukan bagian dari proses penyelidikan dugaan penyimpangan, pihaknya tetap menaruh perhatian pada laporan masyarakat.

    “Semua aduan akan kami tindak lanjuti sesuai prosedur hukum yang berlaku. Hanya saja, karena saat ini kami sedang menangani sejumlah agenda, penanganannya dilakukan secara bertahap,” ujarnya.

    Bantuan pangan berupa beras 10 kilogram ini merupakan salah satu program pemerintah pusat yang disalurkan melalui Bulog untuk menjaga daya beli dan ketahanan pangan masyarakat. Atensi aparat hukum diharapkan dapat mencegah terjadinya praktik penyimpangan dalam distribusi bantuan di daerah. [sar/beq]

  • Zulhas Jamin Beras di Ritel Tersedia: Harga Sesuai HET

    Zulhas Jamin Beras di Ritel Tersedia: Harga Sesuai HET

    Jakarta

    Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan (Zulhas) memastikan stok beras premium sudah tersedia di ritel modern. Zulhas menyampaikan informasi tersebut sembari menunjukkan foto-foto premium yang sudah tersedia di ritel.

    “Ya, premium sudah ada. Di ritel modern sudah ada, sudah,” kata Zulhas saat ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (15/9/2025).

    Zulhas memastikan harga beras di ritel juga sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET). Untuk beras premium, HET-nya Rp 14.500/kg dan beras medium Rp 13.500/kg.

    “Harga sesuai HET beras premium Rp 14.500, yang medium Rp 13.500,” jelasnya.

    Ia juga menerangkan pemerintah telah menyalurkan beras Stabilisasi Pasokan Harga dan Pangan (SPHP) sebesar 360 ribu ton untuk dua bulan.

    “SPHP kita kasih bantuan untuk 2 bulan. Semuanya 360.000 ton 2 bulan (kemasan) 20 kg,” jelasnya.

    Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani memastikan tidak ada lagi kelangkaan beras di ritel modern. Hal ini merupakan hasil inspeksi mendadak (sidak) terhadap ritel modern seperti Indomaret, Alfamart hingga supermarket besar Grand Lucky.

    Sidak ini dilakukan di sekitar kawasan Radio Dalam Raya, Jakarta Selatan, Minggu (14/9/2025). Lokasi pertama, Rizal sidak ke gerai Alfamart. Ia mengecek bagaimana ketersediaan beras baik itu Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), beras premium Bulog, hingga beras premium merek lainnya.

    Untuk di gerai Alfamart ini, stok beras terpantau sedikit, karena hanya tersedia dalam rak kecil bertingkat yang terletak di antara mesin ATM. Meski begitu, hasil percakapan antara Rizal dengan petugas Alfamart tersebut, ketersediaan beras terutama SPHP selalu tersedia.

    Tonton juga video “Zulkifli Hasan Bicara Percepatan Kawasan Swasembada Pangan, Energi, dan Air” di sini:

    (acd/acd)

  • Bulog Gelontorkan 400.000 Ton Beras SPHP ke KopDes-Ritel

    Bulog Gelontorkan 400.000 Ton Beras SPHP ke KopDes-Ritel

    Bisnis.com, JAKARTA — Perum Bulog mencatat telah menggelontorkan hampir 400.000 ton beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) ke Koperasi Desa (KopDes) Merah Putih hingga gerai ritel modern.

    Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani mengatakan masyarakat kini sudah banyak mengonsumsi beras SPHP. Hal ini terlihat dari realisasi penyaluran beras SPHP yang mencapai 400.000 ton. Meski begitu, realisasinya masih jauh dari total 1,31 juta ton yang ditargetkan hingga akhir tahun.

    “Untuk update penyalurannya sampai dengan hari ini [Minggu, 14 September 2025], lebih kurang sudah masuk hampir 400.000 ton [beras SPHP],” kata Rizal seusai meninjau beras SPHP dan beras medium di beberapa gerai ritel di sekitaran Jl. Radio Dalam, Jakarta Selatan, Minggu (14/9/2025).

    Rizal menuturkan, 400.000 ton beras SPHP itu telah disalurkan ke berbagai saluran, mulai dari pengecer pasar, KopDes Merah Putih, hingga ritel modern.

    “Itu seluruh, mulai dari pengecer pasar, Koperasi Desa Merah Putih, kemudian dengan institusi pemerintah lainnya TNI Polri, kemudian dengan ritel-ritel modern, maupun RPK-RPK [Rumah Pangan Kita]. Jadi itu hampir 400.000 ton [beras SPHP],” tuturnya.

    Untuk DKI Jakarta, ungkap Rizal, realisasi beras SPHP yang telah disalurkan ke ritel modern mencapai 16,9% atau 26.071 ton.

    Masih di DKI, realisasi beras SPHP yang telah disalurkan ke pengecer lebih besar, yakni mencapai 55,32%, program gerakan pangan murah (GPM) 5,51%, dan kegiatan lainnya sebanyak 22,27%. 

    Rizal menjelaskan, Bulog tetap menyalurkan beras SPHP. Hal ini mengingat stok beras yang dimiliki Bulog mencapai 3,9 juta ton cadangan beras pemerintah (CBP).

    “Jadi memang ini [beras SPHP] kan tergantung yang beli. Jadi bukan karena kita tidak menyalurkan. Kita stok banyak dan bahkan kita siap 6.000 ton per hari untuk siap untuk didistribusikan,” tuturnya.

    Rizal memastikan beras SPHP milik Bulog terjaga dari sisi kualitas, seiring dengan pemeliharaan yang dilakukan di tingkat harian, mingguan, bulanan, triwulan, hingga semester.

    “Jadi dengan pemeliharaan yang sedemikian bertingkat, bertahap, dan berlanjut ini. Kami jamin beras-beras kita ini betul-betul sehat, bersih, tidak berkutu, dan tidak berkuman,” imbuhnya.

    Dalam hal skema penyaluran, Rizal menjelaskan bahwa beras SPHP yang dikeluarkan Bulog menggunakan sistem First In, First Out (FIFO), serta secara kualitas beras tersebut.

    Lebih lanjut, dia membeberkan, kadang kala beras baru yang disimpan di gudang Bulog harus segera disalurkan, lantaran masa panen yang terburu-buru.

    “Jadi belum tentu beras yang lama harus segera dikeluarkan. Nah, kadang beras yang baru pun harus segera dikeluarkan. Kenapa? Karena yang beras yang baru ini kadang-kadang juga ada yang cepat rusak. Karena waktu mungkin panennya dulu nggak bagus. Belum waktunya panen sudah dipanen, sehingga begitu diolah jadi beras, cepat menguning,” terangnya.

    Sehingga, sambung dia, Bulog akan melakukan seleksi sesuai dengan aturan. Di samping itu, Bapanas juga memberikan aturan petunjuk teknis (juknis), yakni memberikan ketentuan mixing.

    “Jadi Bulog diberikan izin untuk mixing beras, baik beras yang lama dan baru di mixing untuk mencapai preferensi rasa. Karena kita kan harus mengikuti seleranya pasar,” pungkasnya.

  • Bos Bulog Sidak Beras SPHP-Premium di Alfamart Cs, Begini Kondisinya

    Bos Bulog Sidak Beras SPHP-Premium di Alfamart Cs, Begini Kondisinya

    Bisnis.com, JAKARTA — Perum Bulog melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa gerai ritel modern seperti Alfamart Cs di sekitaran Jl. Radio Dalam, Jakarta Selatan, untuk mengecek harga dan stok beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP).

    Setidaknya, ada tiga gerai ritel modern yang disidak Bulog bersama Satuan Tugas (Satgas) Pangan, yakni Alfamart, Indomaret, dan Grand Lucky.

    Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani memastikan pemerintah telah menyalurkan beras SPHP dan beras premium ke Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa.

    “Kami dari pemerintah sudah semaksimal mungkin untuk menyalurkan beras-beras, baik SPHP maupun beras premium ke ritel-ritel yang ada di Jakarta dan sekitarnya,” kata Rizal seusai meninjau beras SPHP dan beras medium di beberapa gerai ritel di sekitaran Jl. Radio Dalam, Jakarta Selatan, Minggu (14/9/2025).

    Rizal juga memastikan beras SPHP dan beras premium tersedia di seluruh gerai ritel modern, termasuk di Sumatera, Kalimantan, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi, Bali, hingga Papua.

    Berdasarkan sidak pada Minggu (14/9/2025), beras SPHP dan merek beras premium milik Bulog seperti Sentra Ramos dan Punokawan berjejer di gerai Alfamart di Jl. Radio Dalam, Jakarta Selatan.

    Untuk beras SPHP, dibanderol Rp62.500 per kemasan 5 kilogram. Harganya sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah.

    Khusus untuk beras SPHP, Bulog membatasi hanya boleh membeli 2 pack kemasan per orang. Hal ini sesuai dengan petunjuk teknis (juknis) dari Badan Pangan Nasional (Bapanas).

    Sementara itu, beras Setra Ramos dan Punokawan masing-masing dibanderol Rp74.500 per kemasan 5 kilogram. Harganya sesuai dengan HET.

    Begitu pula dengan beras premium swasta merek Raja yang dibanderol Rp74.500 per kemasan 5 kilogram, atau harganya sesuai dengan HET premium.

    Masih di wilayah yang sama, Bulog kembali meninjau ketersediaan beras SPHP dan beras premium di gerai Indomaret.

    Berdasarkan pantauan Bisnis, berjejer berbagai merek beras, mulai dari beras SPHP, Setra Ramos, Punokawan, Sania, Sumo, hingga Topi Koki. Terlihat, harga beras SPHP dibanderol Rp62.500 per kemasan 5 kilogram.

    Terakhir, Bulog mengunjungi Grand Lucky di Jl. Radio Dalam, Jakarta Selatan. Di sana, terdapat beras SPHP, Setra Ramos, Punokawan, Anak Raja, SLYP Super, hingga Hok-1 berjejer di rak etalase Grand Lucky.

    “Jadi teman-teman bisa lihat bukan hanya beras Bulog. Tapi juga ada beras-beras swasta. Beras Anak Raja, beras Topi Koki, beras Hok-1, dan lain sebagainya,” ujar Rizal.

    Rizal menyebut, keberadaan berbagai merek beras di gerai ritel modern merupakan upaya pemerintah agar beras tak lagi langka.

    “Ini menunjukkan bahwa pemerintah mendorong sepenuhnya untuk penyaluran beras ke seluruh ritel-ritel modern maupun nanti ke pasar-pasar. Supaya isu terkait dengan kelangkaan beras bisa dijawab dengan apa yang ada sekarang saat ini,” tuturnya.

    Ke depan, Rizal berharap keberadaan stok beras akan terus berlanjut hingga akhir tahun sehingga masyarakat dapat dengan murah mendapatkan beras, termasuk di gerai ritel modern.

  • Dirut Ungkap Proses Bulog Jadi Badan Khusus

    Dirut Ungkap Proses Bulog Jadi Badan Khusus

    Jakarta

    Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani buka-bukaan perkembangan Perum Bulog akan menjadi badan di bawah Presiden. Rencana ini muncul sebulan setelah Prabowo Subianto dilantik menjadi Presiden, tepatnya pada November 2024.

    Rizal memastikan pembahasan Perum Bulog menjadi badan masih terus dilakukan antara Bulog dengan pemerintah. Untuk merealisasikan rencana tersebut, pemerintah akan merevisi Peraturan Presiden (Perpres) No. 125 Tahun 2022 dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 13 Tahun 2016 tentang Perusahaan Umum Perum Bulog.

    “Intinya kita akan kan sedang mau direvisi itu Perpres 125. Mungkin ke depan Bulog akan diharapkan jadi badan,” kata dia ditemui di Kementerian Koodinator Bidang Pangan, Jumat (12/9/2025).

    Saat ditanya kapan target realisasi rencana tersebut, Rizal mengatakan perubahan itu harus dibahas dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. Rizal juga enggan menanggapi terkait Bulog yang akan lepas dari Kementerian BUMN jika sudah menjadi badan sendiri.

    “Kita tergantung anggota dewan (DPR) nanti. Ya kan nanti harus persetujuan di sana. Kita ikutin aturan ada dari hasil itu bagaimana pertunjuknya,” tuturnya.

    Ia hanya berharap bahwa rencana tersebut dapar terealisasi secepatnya. “Ya kita harapkan seperti itu. Semuanya berharap as soon as possible. Kami belum berani ngomong (target) karena belum juga disidangkan,” tambahnya.

    Untuk diketahui, Perum Bulog bakal ditransformasikan menjadi sebuah badan khusus di bawah Presiden Prabowo Subianto. Bulog bakal diubah statusnya tidak lagi jadi unit usaha BUMN.

    Informasi terkait pembahasan Perum Bulog menjadi badan berawal dari unggahan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo (Tiko). Dalam story Instagramnya @tiko1973, dia mengunggah foto rapat di Kementerian PPN/Bappenas.

    Keterangan dalam unggahan tersebut, rapat itu membahas terkait tranformasi kelembagaan Bulog. Dalam rapat itu hadir juga Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani.

    Rencan ini muncul pada November 2024. Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan pernah mengatakan rencana tersebut telah mendapatkan restu dari Presiden Prabowo Subianto.

    “Atas persetujuan rapat dan izin bapak presiden, kita akan membahas mulai Jumat besok mengenai transformasi lembaga Bulog agar seperti apa. Agar Bulog karena swasembada pangan ini akan sangat tergantung kepada Bulog. Beli gabah dan beli jagung dan lain-lain,” ungkap pria yang akrab disapa Zulhas itu di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (26/11/2024).

    Eks Menteri Perdagangan itu juga menyinggung soal transformasi keuangan Bulog. Keuangan Bulog dirasa akan lebih baik bila nantinya menjadi sebuah badan khusus.

    (ada/rrd)

  • Komunitas ojol berkomitmen ikut jaga keamanan wilayah Jaksel

    Komunitas ojol berkomitmen ikut jaga keamanan wilayah Jaksel

    Jakarta (ANTARA) – Komunitas Ojek Online Unit Reaksi Cepat (URC) berkomitmen untuk terus terlibat dalam kegiatan positif yang dilakukan Polres Metro Jakarta Selatan, termasuk dalam upaya menjaga keamanan melalui “Jaga Jakarta”.

    Menurut Ketua Komunitas Ojek Online URC, Hasanah di Polres Jakarta Selatan (Jaksel) pada Jumat, selain melalui “Jaga Jakarta”, kolaborasi yang telah dilaksanakan adalah pembagian sembako.

    Dia berterima kasih kepada Polres Metro Jaksel yang telah memberikan bantuan sembako kepada warga termasuk kepada Komunitas Ojek Online URC.

    Hasanah mengatakan, anggotanya ada yang tidak punya keluarga dan hanya tidur di tempat seadanya. Saat menerima bantuan beras tersebut, mereka benar-benar bersyukur.

    “Mereka makan bareng dari pas kemarin dibagi, Alhamdulillah mereka hanya beli telur aja dan makan nasi enak pulen, putih dan bersih,” katanya.

    Beras yang dibagikan dalam kegiatan bantuan sosial itu disiapkan oleh Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) DKI Jakarta.

    Pimpinan Wilayah Kanwil DKI Jakarta Perum Bulog, Taufan Akib mengatakan bahwa beras yang dibagikan tersebut merupakan beras medium yang dibeli dari petani dalam negeri dan berasal dari gabah terbaik di Indonesia.

    Beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) itu jika dimasak akan menghasilkan butiran nasi yang empuk dan pulen. “Hasil tanak nasinya itu empuk dan pulen,” katanya.

    Kabag Logistik Polres Metro Jaksel AKBP Sri Mukminin menambahkan, kegiatan bakti sosial (baksos) tersebut sasarannya adalah komunitas ojek online, tokoh agama, tokoh masyarakat, organisasi kemasyarakatan (ormas) dan warga kurang mampu.

    “Sudah dibuktikan para penerima bahwa saat beras sudah dimasak, dimakan dan rasanya enak,” katanya.

    Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Selatan membagikan bantuan sembako dan helm bagi 400 pengemudi ojek daring untuk mempererat hubungan kekeluargaan dan menciptakan rasa aman di wilayah Jaksel pada Selasa (9/9).

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bapanas Bongkar Penyebab Bulog Beli Gabah Petani Secara Komersial

    Bapanas Bongkar Penyebab Bulog Beli Gabah Petani Secara Komersial

    JAKARTA – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi buka suara terkait dengan penyebab Perum Bulog membeli gabah petani secara komersial.

    Dia bilang, mekanisme penyerapan Bulog kini lebih fleksibel.

    Arief juga bilang penyerapan gabah dan beras oleh Bulog juga mempertimbangkan kondisi harga di lapangan.

    “Kalau harga GKP (Gabah Kering Panen) di bawah Rp6.500 per kg maka Bulog harus menyerap. Kalau harga di atas Rp6.500 per kg, ya sudah biarkan saja udah orang menyerap,” katanya kepada wartawan di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Kamis, 11 September.

    Contohnya, kata Arief, harga GKP di Lampung berada di angka Rp6.200 per kg, maka Bulog wajib membelinya dengan harga Rp6.500 per kg. Sementara di Jawa Timur harganya berada di level Rp7.200 hingga Rp7.400 per kg, Bulog tak perlu membelinya.

    “Nggak (perlu beli). Karena kalau Bulog masuk beli, nanti harganya naik, maka HET-nya enggak masuk. Tapi kalau misalnya harganya di bawah, ya Bulog wajib beli. Karena perintah presiden itu Rp6.500 GKP,” jelasnya.

    Arief bilang prinsipnya, Bulog menyerap untuk membantu harga di tingkat petani tetap terjaga, bukan malah membantu harga beras di tingkat konsumen tidak terkendali.

    Lebih lanjut, Arief bilang, perusahaan besar dengan modal dan teknologi lebih maju dapat membeli gabah hingga Rp8.000 per kg.

    Tetapi, sambung dia, kondisi ini berisiko mendorong harga beras melebihi harga eceran tertinggi (HET).

    “Misalnya ada yang beli gabah Rp7.000 GKP, Rp7.200, Rp7.400, Rp8.000, maka HET-nya nggak akan tercapai. Nah yang beli Rp8.000 GKP biasanya siapa? Produsen yang gede,” ucapnya.

    “Kenapa yang gede bisa beli segitu? Karena efisien. Pabriknya efisien, kerjanya ini mesinnya bagus, modalnya gede. Nah itu yang nggak boleh,” sambungnya.

    Sebelumnya, Perum Bulog buka suara terkait dengan isu menghentikan pembelian gabah dan beras produksi petani dalam negeri.

    Bulog memastikan tetap membeli gabah dan beras petani lewat skema komersial.

    Direktur Pengadaan Perum Bulog Prihasto Setyanto mengatakan pihaknya melaksanakan penyerapan gabah dan beras sesuai penugasan pemerintah.

    Pada tahun ini, sambung dia, berdasarkan Inpres nomor 6 tahun 2025, Bulog mendapat tugas mengadakan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak 3 juta ton setara beras, dan saat ini target tersebut telah tercapai.

    “Prinsipnya, untuk CBP Bulog bekerja berdasarkan regulasi dan penugasan yang diberikan Pemerintah. Namun di luar itu, Bulog tetap melakukan penyerapan gabah dan beras melalui skema komersial,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis, 11 September.

    Dalam skema ini, sambung Prihasto, Bulog tidak pernah menghentikan penyerapan, tetapi mekanismenya disesuaikan dengan kebutuhan penjualan.

    “Baik dari sisi jenis, kualitas, maupun kuantumnya,” ucap Prihasto.

    Dia bilang, Bulog juga mengoperasikan Sentra Penggilingan Padi (SPP) yang tersebar di 10 wilayah di seluruh Indonesia yang terus menyerap gabah sesuai standar kualitas untuk menghasilkan beras premium maupun beras sesuai preferensi konsumen dan kebutuhan pasar.

    Adapun lokasi SPP tersebut berada di Subang, Karawang, Sragen, Kendal, Bandar Lampung, Bojonegoro, Banyuwangi, Magetan, Jember, dan Sumbawa.

    “Dengan demikian, dapat kami tegaskan bahwa Bulog masih melakukan penyerapan gabah maupun beras. Perbedaannya hanya terletak pada skema CBP mengikuti regulasi pemerintah, sedangkan komersial menyesuaikan dinamika dan kebutuhan pasar,” jelasnya.

  • Wamentan: Keseimbangan harga demi sejahterakan petani-konsumen

    Wamentan: Keseimbangan harga demi sejahterakan petani-konsumen

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menekankan pentingnya keseimbangan harga pangan untuk memastikan petani memperoleh keuntungan layak sementara konsumen tidak terbebani biaya tinggi dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.

    “Petani sebagai produsen, peternak sebagai produsennya juga harus sejahtera, konsumennya juga tidak terbebani dengan harga kebutuhan pokok yang tinggi. Intinya itu sebetulnya,” kata Wamentan ditemui seusai membuka Seminar Nasional Mahasiswa Pertanian yang tergabung dalam Perhimpunan Organisasi Profesi Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian Indonesia (Popmasepi) di Jakarta, Rabu (10/9)..

    Menurutnya harga pangan idealnya berada dalam koridor normal, tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah, dengan intervensi negara sebagai pengatur stabilitas untuk menjaga kesejahteraan bersama seluruh masyarakat.

    Dia menuturkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah, jagung, dan komoditas strategis lain menjadi instrumen memastikan petani tidak merugi, sekaligus mengatur harga eceran tertinggi (HET) agar konsumen terlindungi.

    “Kalau rendah, jangan lama-lama rendahnya. Harus dijaga pada tataran koridor harga yang ditentukan. Kalau di produsen kan ada namanya flooring price, harga HPP,” ujarnya.

    “Misalnya gabah, jagung, itu kan ada semua. Kita harus jaga harga gabah di sawah, harga jagung, itu harus sesuai dengan HPP supaya menjamin petaninya sejahtera yang nanem. Ada lagi namanya ceiling price, harga eceran tertinggi, itu harusnya kita jaga,” tambahnya.

    Dikatakan saat harga melonjak tinggi seperti beras, pemerintah segera menurunkannya melalui intervensi Perum Bulog dengan beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP).

    Ia menekankan stabilitas harga pangan mencerminkan prinsip “leave and let live”, di mana produsen tetap hidup layak dan konsumen dapat mengakses pangan dengan harga sesuai kemampuan penghasilannya.

    Menurut Wamentan, keseimbangan harga bukan sekadar menjaga inflasi, melainkan bagian dari tanggung jawab negara menyejahterakan petani, peternak, dan masyarakat secara berkeadilan.

    Dengan menjaga keseimbangan harga, Wamentan meyakini Indonesia dapat memperkuat ketahanan pangan sekaligus menciptakan iklim ekonomi yang sehat dan berkeadilan bagi seluruh rakyat.

    Sementara itu, Berdasarkan data dari Panel Harga Badan Pangan Nasional dilansir di Jakarta, Rabu pukul 23.50 WIB, harga komoditas pangan di tingkat konsumen seperti beras premium Rp16.031 per kg turun dari sebelumnya Rp16.037 per kg, begitu pun beras medium Rp13.905 per kg turun dari sebelumnya Rp13.918 per kg.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Triono Subagyo
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.