BUMN: Pertamina Patra Niaga

  • LSI Denny JA: RUU Perampasan Aset perlu jadi perhatian Presiden

    LSI Denny JA: RUU Perampasan Aset perlu jadi perhatian Presiden

    Jakarta (ANTARA) – Hasil kajian dan analisis terbaru dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan beberapa kebijakan antikorupsi yang perlu menjadi perhatian Presiden Prabowo Subianto, salah satunya pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset menjadi undang-undang.

    Denny Januar Ali (JA), pendiri LSI Denny JA, saat dihubungi di Jakarta, Kamis, menjelaskan pengesahan RUU Perampasan Aset menjadi undang-undang merupakan satu dari empat langkah konkret yang diharapkan masyarakat kepada pemerintahan Presiden Prabowo.

    Tiga langkah konkret antikorupsi lainnya, yaitu pertama, merevisi undang-undang yang memungkinkan hukuman koruptor diperberat, minimal dihukum 20 tahun penjara tanpa remisi hingga penjara seumur hidup.

    Kedua, mendorong pembahasan dan pengesahan RUU Perampasan Aset sehingga negara dapat menyita seluruh aset hasil korupsi, dan mengembalikannya kepada rakyat.

    “Ketiga membangun sistem digitalisasi penuh dalam birokrasi, menutup celah suap dan permainan proyek. Keempat, memulai dengan kasus korupsi di depan mata, yaitu kasus Pertamina,” kata Denny JA.

    Dia berpendapat pengusutan dan pemeriksaan terhadap tersangka kasus Pertamina Patra Niaga harus mengakar hingga sampai kepada mereka yang bertindak bak mafia minyak.

    “Berantas mafia minyak hingga ke akarnya, termasuk politik oligarki yang selama ini ikut menerima keuntungan, dan melindungi mereka,” kata Denny JA.

    Dia meyakini korupsi bukan sekadar kejahatan finansial, melainkan kejahatan kemanusiaan karena para pelakunya “mencuri” masa depan bangsa.

    Oleh karena itu, Denny JA menyebut masyarakat banyak berharap kepada Presiden Prabowo dan pemerintahannya.

    “Jika Prabowo ingin dikenang sebagai Presiden yang membawa Indonesia melompat ke negara maju maka Prabowo disyaratkan juga menjadi Bapak Pemberantasan Korupsi Indonesia,” kata Denny JA.

    Dari hasil kajian yang sama, Denny menyebut beberapa negara telah menjadi contoh sukses memberantas korupsi dan menjadi negara maju manakala menerapkan empat langkah konkret pemberantasan korupsi tersebut.

    “Negara-negara yang berhasil keluar dari jerat (korupsi) ini, Singapura, Denmark, Finlandia, telah membuktikan bahwa pemberantasan korupsi adalah fondasi utama tata kelola pemerintahan yang baik,” kata Denny JA.

    Walaupun demikian, Denny menilai jika upaya pemberantasan korupsi tidak berjalan konsisten dan berkelanjutan maka Indonesia akan menghadapi sejumlah tantangan.

    “Jika masalah (korupsi) ini tidak ditangani dengan serius, Indonesia akan terus kehilangan kepercayaan investor, pertumbuhan ekonomi tersendat, dan kesejahteraan rakyat akan tergadaikan,” ujar dia.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Momentum Ramadan Pertamina Patra Niaga Tingkatkan Layanan di SPBU

    Momentum Ramadan Pertamina Patra Niaga Tingkatkan Layanan di SPBU

    Jakarta: Ramadan menjadi momen umat Islam untuk mengevaluasi dan membenahi ibadah. Memaknai hikmah ramadan, Pertamina Patra Niaga sebagai anak perusahaan Pertamina, meningkatkan layanan dan program menarik di SPBU untuk semakin mendekatkan diri sekaligus mengoptimalkan layanan prima bagi pelanggan selama bulan suci Ramadan 1446 hijriah atau di tahun 2025 ini.
     
    Terapkan standar tinggi untuk jaga kualitas dan takaran BBM
    Kepala Shift SPBU Fatmawati Fiqi Prastawa  menjelaskan detail proses teknis yang dilakukan untuk memastikan bahan bakar yang diterima pelanggan selalu berkualitas tinggi. 
     
    “Ketika truk tangki datang, kami memulai dengan pengecekan dokumen surat jalan untuk memastikan jumlah bahan bakar sesuai dengan yang tertera. Selanjutnya, kami menggunakan alat seperti hidrometer dan termometer untuk mengukur densitas serta suhu bahan bakar,” ungkap Fiqi.
     

    (Foto: Dok. Pertamina)

    Ia menambahkan bahwa setiap pengiriman juga diperiksa menggunakan pasta air untuk mendeteksi adanya kandungan air. 
     
    “Jika ditemukan kandungan air atau densitasnya melebihi standar, kami wajib menolak pengiriman tersebut. Ini bagian dari SOP kami untuk menjaga kualitas bahan bakar,” jelasnya.
     
    Setelah pengecekan awal, bahan bakar dipindahkan ke Tangki Timbun sebelum didistribusikan melalui dispenser. 
     

    (Foto: Dok. Pertamina)
     
    “Setiap dispenser juga kami cek setiap hari menggunakan Bejana Ukur 20 liter yang terkalibrasi Metrologi untuk memastikan akurasi takaran. Semua ini dilakukan agar pelanggan mendapatkan kualitas dan takaran produk BBM yang sesuai standar Pertamina,” tambah Fiqi. 
     
     

     
    Fiqi juga memberikan gambaran teknis mengenai bagaimana Pertamina memastikan kualitas bahan bakarnya.
     
    “Kami memiliki lemari sampel berisi semua jenis produk yang ada di SPBU, seperti Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo, dan lainnya. Ini bertujuan mengedukasi pelanggan tentang perbedaan jenis dan kualitas produk kami,” jelasnya.
     

    (Foto: Dok. Pertamina)
     
    Lebih lanjut, Fiqi menjelaskan bahwa setiap proses penerimaan bahan bakar mengikuti SOP yang ketat.
     
    “Kami selalu memastikan bahwa penerimaan dan penyaluran bahan bakar memenuhi standar, sehingga pelanggan merasa puas dengan kualitas produk di SPBU kami,” tambahnya.
     
    Program Ramadan: Berbagi dan memberi nilai tambah
    Selama Ramadan hingga Idulfitri, Pertamina Patra Niaga hadirkan berbagai program sosial dan promo menarik. Operator di SPBU Fatmawati Chaila Nanda Salsabila menceritakan kegiatan berbagi takjil yang dilakukan setiap sore.
     

    (Foto: Dok. Pertamina)
     
    “Kami berbagi takjil setiap sore selama Ramadan sebagai bentuk kepedulian sosial. Respons pelanggan sangat baik, mereka senang dan menerima dengan antusias,” ujarnya. 
     
     

     
    Selain berbagi takjil, Pertamina juga menawarkan promo-promo menarik seperti I Like Monday dan Thanks God It’s Fuel Day (TGIF). Program ini memberikan Harga Hemat sebesar Rp300/liter untuk pembelian bahan bakar tertentu pada hari-hari tertentu dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.
     
    Selain itu, ada banyak cashback jika pembayaran dilakukan dengan aplikasi MyPertamina yang dihubungkan dengan Source of Fund, misalnya: cashback senilai Rp45.000 untuk pembayaran dengan kartu Kredit Co Brand MyPertamina-BNI, cashback hingga Rp30.000 untuk pembayaran dengan kartu Kredit cobrand MyPertamina-Mandiri, cashback hingga 15.000 OVO points, dan cashback hingga 20 persen dengan Astrapay. Promo cashback dengan berbagai source of fund ini dengan syarat dan ketentuan berlaku.
     

    (Foto: Dok. Pertamina)
     
    “Promo ini diadakan untuk memberikan apresiasi kepada pelanggan setia kami sekaligus menambah kebahagiaan selama Ramadan,” jelas Chaila.
     
    Chaila berharap program ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk terus berbagi dengan sesama. 
     
    Suara pelanggan: Tentang kenyamanan dan kepercayaan
    Pelanggan Pertamina pun berbagi pengalaman mereka. Ali, seorang pelanggan dari Bekasi, mengatakan, “Saya pengguna Pertamax, menurut saya kualitasnya bagus, terutama kalau saya keluar kota. Jarak tempuhnya lebih jauh dan tarikan kendaraan lebih responsif.”
     

    (Foto: Dok. Pertamina)
     
    Alasan yang sama datang dari Jupri yang berasal dari Ciganjur. “Pertamax itu bagus, nggak panas di mesin, lebih irit, dan tarikannya juga kencang. adapun terkait berita berita kemaren, terus terang saya juga sempat ragu, tetapi saya percaya Pertamina akan terus berbenah.”
     
    Sementara bagi Slamet, pelanggan dari Cilandak, keunggulan Pertamax Turbo menjadi pilihannya. 
     

    (Foto: Dok. Pertamina)
     
    “Tarikan mobil jadi lebih ringan, beda dengan BBM lain yang bikin busi cepat kotor. Selama 20 tahun pakai Pertamax Turbo, kualitasnya selalu konsisten,” katanya. 
     
     

    Harapan Pelanggan untuk Pertamina
    Kualitas layanan Pertamina tidak hanya dilihat dari produknya, tetapi juga fasilitas di SPBU. 
     
    “Saya suka SPBU yang punya fasilitas lengkap seperti ATM, Toko, Café, Isi Air Angin, Mushola yang nyaman, dan toilet yang bersih. Tapi belum semua SPBU Pertamina punya fasilitas yang lengkap, harapannya, agar terus ditingkatkan,” ujar Slamet.
     

    (Foto: Dok. Pertamina)
     
    Ali juga menambahkan, “Mungkin RON dari Pertamax bisa ditingkatkan lagi di masa depan. Dan pelayanan di SPBU ini sudah bagus, tinggal terus dijaga.”
     
     
    Ajak pelanggan berbagi kebahagiaan di Ramadan
    Ramadan ini, Pertamina Patra Niaga mengajak masyarakat untuk merasakan kualitas bahan bakar terbaik mereka, sekaligus ikut berbagi kebahagiaan melalui program sosial di SPBU. Selain takjil gratis, ada berbagai promo menarik yang dapat dinikmati pelanggan.
     
    Fiqi berharap agar pelanggan terus percaya pada produk dan layanan Pertamina. “Kami selalu memastikan kualitas terbaik dengan SOP yang ketat. Ke depannya, kami berharap program-program Ramadan seperti ini bisa terus dikembangkan, sehingga memberikan manfaat lebih besar bagi pelanggan dan masyarakat luas,” katanya.
     
    Bagi pelanggan, Ramadan adalah waktu yang tepat untuk menikmati layanan unggulan Pertamina sekaligus merasakan momen kebersamaan melalui program berbagi.
     
    “Pertamina selalu berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik bagi masyarakat. Kami berharap program ini dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan menjadi bagian dari momen Ramadan yang istimewa,” tutup Fiqi.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Konsumsi BBM Diprediksi Naik saat Mudik Lebaran, Indef Soroti Kesiapan Pertamina

    Konsumsi BBM Diprediksi Naik saat Mudik Lebaran, Indef Soroti Kesiapan Pertamina

    Bisnis.com, JAKARTA — Kelancaran pasokan energi bahan bakar minyak atau BBM menjadi kunci kesuksesan selama momentum mudik Lebaran 2025. Pasalnya, konsumsi BBM diproyeksikan akan meningkat pada periode tersebut. 

    Ekonom Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Abra Tallatov mengatakan, peran PT Pertamina Patra Niaga sangat penting dalam menjaga keandalan energi untuk bahan bakar pengendara selama mudik Lebaran. 

    “Kalau dari sisi BBM, tadi saya sampaikan bahwa tetap ada proyeksi peningkatan kebutuhan produk BBM, khususnya Pertalite dan Pertamax,” kata Abra dalam Bisnis Indonesia Forum, Rabu (19/3/2025). 

    Sementara itu, untuk penggunaan solar diproyeksi akan turun seiring dengan kebijakan pembatasan angkutan logistik selama periode Lebaran. 

    Dalam hal ini, dia melihat infrastruktur yang dipersiapkan Pertamina untuk menunjang kebutuhan selama libur Lebaran 2025 telah memadai dengan cukup. 

    “Ketika kita bicara mudik juga tentu jumlah infrastrukturnya akan berbeda antara swasta dan Pertamina, tetapi yang paling penting adalah bagaimana pasokan BBM itu ke SPBU itu memadai, juga aman logistiknya,” terangnya. 

    Tak hanya itu, layanan digitalisasi dan antisipasi permasalahan kekurangan BBM lewat layanan Motoris juga menjadi penting untuk ditingkatkan keandalannya. 

    “Adanya SPBU mobil tadi, mobil SPBU itu juga automatik, Pertamina juga bisa memitigasi adanya risiko tadi, ketika terjadi backlog ataupun penumpukan di titik tertentu,” jelasnya. 

    Untuk diketahui, Motoris merupakan layanan antar bahan bakar yang disediakan Pertamina bagi pengendara yang kehabisan BBM di jalur tol maupun di jalanan. Layanan tersebut juga tersedia saat mudik Lebaran 2025 sebanyak 200 unit. 

    Selama periode Satgas Ramadan dan Idulfitri 2025, Pertamina melalui Subholding Commercial & Trading yaitu PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok BBM dan LPG dalam kondisi aman.  

    Pertamina juga menyiagakan SPBU 24 jam di 1.832 titik, Agen LPG Siaga di 5.801 agen, mobil tangki standby sebanyak 211 unit, Layanan BBM dan Kios Pertamina Siaga di 57 titik dan Serambi MyPertamina di 26 titik.

  • SPBU di Sentul Bogor Pasang Alat Tambahan untuk Kurangi Takaran Bensin, Masyarakat Rugi Rp3,4 Miliar – Halaman all

    SPBU di Sentul Bogor Pasang Alat Tambahan untuk Kurangi Takaran Bensin, Masyarakat Rugi Rp3,4 Miliar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Empat unit mesin pompa ukur bahan bakar minyak (BBM) di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, telah diamankan.

    Mesin pompa ukur tersebut diduga tidak sesuai dengan ketentuan karena terdapat pemasangan alat yang mampu mengurangi takaran. 

    Akibat dari mesin pompa ukur yang tidak sesuai itu, konsumen berpotensi mengalami kerugian sekitar Rp 3,4 miliar per tahun.

    Pengamanan ini dilakukan atas kolaborasi Kementerian Perdagangan dan Kepolisian RI pada Rabu (19/3/2025). 

    “Kami mengamankan empat pompa ukur BBM untuk memastikan hak konsumen dapat terpenuhi, terutama mendekati Lebaran. Ini dikarenakan pada momen ini biasanya terdapat peningkatan konsumsi oleh masyarakat,” kata Menteri Perdagangan Budi Santoso dikutip dari siaran pers.

    Budi menjelaskan, ekspose ini berawal dari aduan masyarakat terkait dugaan pemasangan alat tambahan pada mesin pompa ukur.

    Alat tersebut dapat memengaruhi hasil pengukuran saat konsumen mengisi BBM jenis media Pertalite dan Pertamax.

    Alat tambahan tersebut berupa seperangkat modul yang terdiri atas satu pemutus arus listrik mini (Miniature Circuit Breaker/MCB), dua buah relay, dan sebuah alat berupa saklar pintar mini (Mini Smart Switch).

    Apabila alat tersebut diaktifkan, proses penakaran pompa ukur diperkiraan dapat berkurang sekitar 4 persen atau rata-rata 740 ml per 20 liter.

    Budi mengatakan modus ini cukup baru, yaitu dengan menggunakan alat tambahan seperti remote.

    Remote tersebut terhubung melalui telepon genggam, yang secara otomatis akan terhubung dengan saklar pintar mini.

    Melalui telepon genggam, pengawas SPBU dapat menyalakan dan memfungsikan alat tambahan, sehingga memengaruhi penakaran.

    Atas kecurangan ini, pelaku dapat dikenakan Pasal 62 ayat 1 huruf A Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dengan ancaman pidana penjara paling lama lima tahun atau denda Rp 2 miliar.

    Pelaku juga dapat dikenakan Pasal 27 ayat 1 UU Nomor 2 tahun 1981 tentang Metrologi Legal dengan ancaman pidana penjara paling lama satu tahun atau denda Rp 1 juta.

    “Kami mengimbau pelaku usaha, khususnya SPBU, untuk menaati aturan metrologi legal. Jangan rugikan masyarakat,” ujar Budi.

    “Kami juga mengajak Pemerintah Daerah dan masyarakat untuk berperan aktif dalam mengawasi dan melaporkan kecurangan kepada Kemendag dan Polri, sehingga dapat segera
    ditindaklanjuti,” ucapnya.

    Plt. Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Mars Eko Legowo Putra mengatakan, pengelolaan SPBU 34.167.12 ini akan dialihkan ke anak perusahaan mereka, yaitu Pertamina Retail.

    “Tujuan alih kelola ini untuk memastikan bahwa konsumen mendapat layanan prima dari SPBU dan operasional SPBU berjalan lancar sesuai dengan standar operasional yang telah diatur perusahaan,” katanya.

  • Pertamina Tegas Tindak SPBU Nakal, Utamakan Layanan Masyarakat

    Pertamina Tegas Tindak SPBU Nakal, Utamakan Layanan Masyarakat


    PIKIRAN RAKYAT
    – Penyegelan dispenser SPBU 34.431.11 di Jalan Alternatif Sentul, Kabupaten Bogor pada Rabu (19/03) menandai langkah tegas Pertamina Patra Niaga, Kementerian Perdagangan, dan Polri dalam meningkatkan pengawasan BBM menjelang Arus Mudik Idul Fitri 2025.

    Menteri Perdagangan Budi Santoso, bersama Direktur Tipidter Bareskrim Polri Brigjen Polisi Nunung Syaifuddin dan Pelaksana Tugas (PLT) Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra, hadir dalam aksi penyegelan sebagai komitmen melindungi hak-hak konsumen atas BBM yang tepat dan berkualitas.

    Menteri Perdagangan, Budi Santoso, menyampaikan apresiasinya terhadap kerja sama antara Kemendag, Pertamina Patra Niaga, dan Polri dalam menindaklanjuti aduan masyarakat terkait dugaan kecurangan di SPBU.

    Budi juga menyampaikan komitmen Kementerian Perdagangan untuk mengawasi alat ukur, alat takar, alat timbang, dan alat perlengkapan (UTTP) metrologi legal di seluruh Indonesia.

    ”Kami mengimbau kepada pengusaha SPBU yang berkaitan dengan takaran, ukuran, dan alat timbangan agar tidak melakukan praktik seperti ini lagi, karena ini merugikan masyarakat. Pemerintah akan bertindak tegas untuk melakukan tindakan setiap pelanggaran yang dilakukan oleh pengusaha,” tegasnya.

    Sementara, Direktur Tipidter Bareskrim Polri, Brigjen Polisi Nunung Syaifuddin, mengungkapkan hasil penelusuran timnya yang menemukan praktik pengurangan volume BBM yang melampaui batas toleransi.

    ”Penyembunyian alat tambahan berupa komponen elektronik pada PCB yang terbukti berfungsi mencurangi atau mengurangi takaran BBM yang dibeli oleh konsumen pengguna BBM,” jelas Nunung.

    Nunung juga menambahkan kepolisian akan terus mengawasi dan menindak tegas setiap praktik ilegal yang merugikan konsumen.

    “Terhadap penggunaan alat tambahan secara ilegal yang dipasang pada dispenser BBM secara melanggar hukum, pemilik SPBU diduga telah menimbulkan kerugian bagi masyarakat. Semoga ini bisa menjadi shock therapy bagi pengusaha SPBU untuk tidak melakukan kecurangan – kecurangan lagi karena cepat atau lambat kami pasti akan menemukan kecurangan itu dan akan kita tindak tegas,” pungkasnya.

    Terpisah, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari tegaskan bahwa penyegelan SPBU 34.167.12 bentuk keseriusan Pertamina Patra Niaga bersama Bareskrim Polri dan Kementerian Perdagangan menjaga hak konsumen atas jumlah dan kualitas BBM yang diterima masyarakat.

    “Kami tidak mentolerir segala bentuk kecurangan dan menindak secara hukum kepada SPBU yang melanggar ketentuan dan mengapresiasi kerja sama kepolisian serta Kementerian Perdagangan yang membantu mengungkap kasus ini,” ujar Heppy.

    Heppy juga menambahkan bahwa sebagai bukti keseriusan Pertamina benahi layanan operasional SPBU, pengelolaan SPBU 34.167.12 akan di alih kelola oleh Pertamina Retail, anak perusahaan Pertamina Patra Niaga.

    “Tujuan alih kelola ini untuk memastikan bahwa konsumen mendapat layanan prima dari SPBU dan operasional SPBU berjalan lancar sesuai dengan SOP yang telah diatur perusahaan,” tambahnya.

    Kegiatan penyegelan ini diharapkan dapat memberikan rasa percaya dan aman pada konsumen untuk bertransaksi di SPBU, terutama jelang perjalanan mudik Lebaran.

    VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menambahkan Pertamina akan menindak tegas lembaga penyalur yang terbukti melakukan pelanggaran dan merugikan masyarakat.

    “Pertamina terus mendorong pengecekan kualitas produk dan pembenahan layanan. Fokus saat ini adalah memberikan jaminan pasokan energi dan layanan terbaik untuk masyarakat selama Ramadan dan jelang Hari Raya Idulfitri,” jelas Fadjar.

    Untuk mencegah adanya praktik penggunaan alat manipulatif di dispenser SPBU, Pertamina Patra Niaga bersama Direktorat Metrologi Kementerian Perdagangan membekali pengetahuan tim di lapangan guna memastikan keakuratan dispenser SPBU dan mempertebal pengawasan kualitas di lapangan.

    Jika masyarakat menemukan adanya indikasi praktik pelayanan yang tidak sesuai di SPBU, masyarakat dapat melaporkannya kepada aparat penegak hukum atau menghubungi Pertamina Call Center 135. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Terungkap Modus SPBU Nakal di Bogor: Akali Takaran dari HP

    Terungkap Modus SPBU Nakal di Bogor: Akali Takaran dari HP

    Jakarta

    Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengungkap modus curang pengusaha SPBU dalam mengurangi takaran Bahan Bakar Minyak (BBM). Modus ini dilakukan dengan menambahkan perangkat elektronik pada dispenser SPBU di mana melalui perangkat itu takaran BBM bisa dikendalikan melalui handphone.

    Hal tersebut diungkapkan Budi saat melakukan penyegelan SPBU 34.167.12 di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor pada Rabu (19/3/2025). Hadir dalam penyegelan tersebut, Direktur Tindak Pidana Tertentu Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri Brigadir Jenderal Polisi Nunung Syaifuddin, Pelaksana Tugas Harian (PTH) Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra.

    “Ditemukan ada kecurangan yang dilakukan oleh pengusaha SPBU ini dengan memasang perangkat elektronik, yang saya pikir ini bentuknya baru. Jadi perangkat elektronik dipasang pada kabel, disambungkan di pompa ukur, kemudian dibawa ke ruangan yang jauh. Jadi pengurangan atau pengoperasionalannya bisa difungsikan dengan handphone,” katanya.

    Ia mengatakan, ada 4 dispenser SPBU yang digunakan untuk mengakali takaran BBM Pertalite dan Pertamax. BBM yang dikurangi sebesar 750 ml per 20 liter. Dari hitungannya, kerugian per tahun yang dialami masyarakat yang membeli BBM di SPBU mencapai Rp 3,4 miliar.

    “Jadi dengan perangkat elektronik ini maka takaran bensin itu berkurang rata-rata -4% atau setiap 20 liter itu berkurang 750 ml. Sehingga konsumen atau masyarakat dirugikan kira-kira Rp 3,4 miliar dalam setahun,” katanya.

    Lebih lanjut, Budi meminta kepada para pengusaha SPBU agar tidak melakukan praktik-praktik curang yang dapat merugikan masyarakat. Budi mengatakan, pemerintah akan menindak tegas setiap pelanggaran tersebut. Ia juga mengajak peran aktif masyarakat untuk melaporkan jika menemukan adanya praktik curang di SPBU.

    “SPBU ini melakukan pelanggaran terhadap Undang-Undang Meteorologi Ilegal dan Undang-Undang Perlindungan Konsumen. Pemerintah akan tegas untuk melakukan tindakan setiap pelanggaran oleh pengusaha khususnya berkaitan dengan SPBU,” katanya.

    Ditempat yang sama,Direktur Tindak Pidana Tertentu Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri Brigadir Jenderal Polisi Nunung Syaifuddinmenyampaikan, dari hasil pemeriksaan awal terhadap terduga pelaku kecurangan pada kasus ini diketahui praktik ini berjalan selama dua bulan. Namun, berdasarkan pengecekan lebih lanjut, ia menduga praktik ini memang sengaja direncanakan sejak awal SPBU berdiri.

    “Dari pengecekan dengan Pak Menteri beserta tim, kalau melihat kabel yang tersambung dari mesin pompa ke dalam gudang, tidak mungkin baru dua bulan. Kenapa? Karena tidak ada bekas bongkaran baru untuk penyambungan kabel,” katanya.

    “Artinya kegiatan ini sudah dipersiapkan dari awal. Kecurangan ini memang sudah diniati sejak SPBU ini dioperasionalkan atau berdiri. Walaupun pengakuan calon tersangka ini baru dua bulan Pak Menteri,” tambahnya.

    (acd/acd)

  • Pertamina Segera Uji Coba Produksi Bioavtur Berbahan Minyak Jelantah

    Pertamina Segera Uji Coba Produksi Bioavtur Berbahan Minyak Jelantah

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) akan memulai uji coba produksi bioavtur berbahan baku minyak jelantah (used cooking oil) pada kuartal II/2025. 

    Direktur Utama KPI Taufik Aditiyawarman mengatakan, uji coba dilakukan di Kilang Cilacap, Jawa Tengah dengan target produksi awal sebesar 9.000 barel per hari. 

    “Kilang Cilacap bisa memproses used cooking oil 9.000 barel per hari,” ujar Taufik melalui keterangan resmi dikutip Rabu (14/3/2025).

    Menurutnya, langkah ini menjadi bagian dari upaya holding PT Pertamina (Persero) dalam mengembangkan bahan bakar ramah lingkungan untuk sektor penerbangan. Dia mengatakan, produksi bioavtur ini bisa menjadi solusi bagi maskapai penerbangan yang harus memenuhi standar energi bersih. 

    Taufik menjelaskan, produksi bioavtur ini menggunakan metode coprocessing dengan campuran minyak jelantah sebanyak 3% dalam setiap produksi harian. Dengan skema ini, untuk 9.000 barel avtur yang diproduksi, dibutuhkan sekitar 270 barel minyak jelantah. 

    “KPI telah menyiapkan kerja sama dengan berbagai kolektor minyak jelantah guna memastikan ketersediaan bahan baku,” imbuh Taufik. 

    Selain itu, KPI juga menjalin sinergi dengan PT Pertamina Patra Niaga untuk memperoleh pasokan minyak jelantah. Pertamina menargetkan bioavtur ini dapat memenuhi kebutuhan penerbangan internasional yang sudah menerapkan kebijakan bahan bakar ramah lingkungan. 

    Taufik menyebut, negara seperti Singapura dan Malaysia telah mewajibkan maskapai menggunakan 1% bahan bakar berkelanjutan dalam operasionalnya. Dengan produksi bioavtur ini, maskapai yang transit di Indonesia dapat mengisi ulang bahan bakar sesuai regulasi yang berlaku di negara tujuan.

    Dia menuturkan, bioavtur berbahan minyak jelantah ini juga akan dilakukan pengujian sebelum digunakan. Adapun, pengujian tersebut meliputi uji statis dan uji terbang untuk memastikan kualitas dan performa bahan bakar. 

    Dalam tahap awal, Pelita Air akan menjadi maskapai pertama yang menggunakan bioavtur dari minyak jelantah ini. Sebelumnya, uji coba serupa telah dilakukan dengan campuran 2,4% menggunakan bahan baku refined bleached deodorized palm kernel oil (RBDPKO).

    Kilang Cilacap menjadi lokasi pertama produksi bioavtur berbahan minyak jelantah, dan apabila ekosistem bisnisnya telah berjalan secara sustain, maka kilang Plaju dan Kilang Dumai juga bisa menjadi opsi kilang lainnya untuk memproduksikan avtur berbahan minyak jelantah ini. 

    Dengan tambahan fasilitas ini, kapasitas produksi biavtur nantinya bisa meningkat dan memaksimalkan penggunaan bioavtur di Indonesia.

    Dalam proyek ini, tidak diperlukan banyak investasi baru dalam pengembangan kilang karena mengandalkan teknologi coprocessing yang sudah ada.

    “Skema kemitraan strategis dengan kolektor minyak jelantah dan pelaku pasar sedang dijajaki untuk mendukung kelangsungan proyek ini.” ujar Taufik.

  • Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut bentuk Satgas RAFI 2025

    Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut bentuk Satgas RAFI 2025

    Sumber foto: Diurnawan/elshinta.com.

    Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut bentuk Satgas RAFI 2025
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 18 Maret 2025 – 16:14 WIB

    Elshinta.com – Dalam menjamin ketersediaan kebutuhan BBM, LPG dan Avtur, PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Ramadan dan Idul Fitri (RAFI) 1446H/2025.

     Satgas RAFI ini  bertugas mulai tanggal 17 Maret hingga 13 April 2025 mendatang.

    “Kami membentuk Satgas RAFI 2025 mulai Senin 17 Maret hingga 13 April mendatang. Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut berkomitmen untuk menjamin ketersediaan BBM, LPG dan Avtur di wilayah operasional Sumbagut, khususnya Provinsi Sumatera Utara (Sumut),” ujar Group Head Operation Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Teddy Bariadi dalam Press Conference Satgas RAFI 2025 di Medan, Senin (17/3).

    Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut juga menyediakan layanan energi pendukung di jalur potensial meliputi jalur toll, jalur wisata, dan jalur lintas utama, berupa 106 SPBU 24 Jam, 385 Agen LPG Siaga, 4 titik Layanan BBM & Kiosk Pertamina Siaga, 32 Motorist/ PDS BBM, 20 Mobil tangki stand by, 16 mobil tangki standby, 4 layanan kesehatan dan 1 Serambi MyPertamina di Bandara Kualanamu. Selain itu, khusus layanan LPG pada masa satgas, sebanyak 332 Agen LPG PSO Siaga, 53 Agen LPG NPSO Siaga, 2.221 Pangkalan LPG NPSO Siaga, 13.768 Pangkalan LPG PSO Siaga, 40 SPBE LPG PSO/NPSO Siaga akan melayani kebutuhan masyarakat Sumatera Utara.

    Region Manager Retail Sales PPN Regional Sumbagut, Edith Indra Triyadi menjelaskan untuk konsumsi produk Gasoline (Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo) di Sumatera Bagian Utara yang terdiri dari 5 provinsi selama periode Satgas RAFI tahun ini diperkirakan meningkat 15 persen, bila dibandingkan rata-rata harian normal atau 12.890 Kilo Liter (KL) menjadi 14. 832 KL per hari. Sementara konsumsi produk Gasoil (Biosolar, Dexlite, Pertamina Dex) diprediksi mengalami penurunan 8 persen bila dibandingkan rata-rata harian normal yaitu dari 8.957 KL menjadi 8.244 KL.

    “Konsumsi Gasoline kami prediksi mengalami kenaikan karena adanya peningkatkan perjalanan kendaraan pribadi saat mudik lebaran. Sedangkan untuk konsumsi Gasoil diperkirakan mengalami penurunan sebab turunnya aktivitas logistik selama Ramadan dan Idul Fitri, menyikapi hal tersebut, seluruh sarfas kami dalam kondisi baik dan siap melayani kebutuhan energi Masyarakat,” ucapnya.

    “Selain sarfas yang berjalan normal, kami memberikan layanan tambahan untuk mendukung kelancaran perjalanan konsumen selama Ramadan dan Idul Fitri. Selain itu, kami pun telah menyiapkan berbagai skema atau Pola RAE (Reguler Alternatif Emergency) jika sewaktu-waktu terjadi kendala dalam pendistribusian energi seperti terjadi bencana dan lainnya” tambah Edith.

    Sementara itu, Area Manager Comm, Rel & CSR PPN Regional Sumbagut, Susanto August Satria menambahkan selain memastikan keamanan stok dan distribusi, pihaknya juga mengundang partisipasi dari awak media untuk bisa memberikan Informasi kepada Posko Satgas Rafi 2025 Sumbagut apabila terdapat layanan-layanan yang perlu cepat diintervensi penanganannya missal bencana alam ataupun kemacetan di suatu wilayah.

    “Informasi dari awak media diperlukan sebagai bentuk partisipasi dalam menyukseskan kegiatan selama Satgas Rafi 2025 ini,” tukas Satria seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Diurnawan, Selasa (18/3). 

    Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut juga telah berkoordinasi dengan berbagai pihak diantaranya, pemerintah daerah, aparat penegak hukum untuk mendukung kelancaran distribusi energi kepada masyarakat.

    Dengan dukungan dan kerja sama seluruh stakeholder, Pertamina siap melayani masyarakat Sumut yang mudik tahun ini,pungkas Satria. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus jamin ketersediaan stok BBM dan LPG di Bali 

    Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus jamin ketersediaan stok BBM dan LPG di Bali 

    Sumber foto: Eko Sulestyono/elshinta.com.

    Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus jamin ketersediaan stok BBM dan LPG di Bali 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 18 Maret 2025 – 21:11 WIB

    Elshinta.com – Selama Bulan Ramadhan dan menjelang perayaan Hari Raya Nyepi yang berdekatan dengan Hari Raya Idul Fitri  2025, Pertamina Patra Niaga Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) memastikan kesiapan pasokan energi di seluruh wilayah kerja, salah satunya di Pulau Dewata.

    Hal ini dilakukan guna mendukung kelancaran aktivitas masyarakat, pariwisata, dan transportasi baik darat maupun udara dengan memastikan kelancaran pendistribusian energi selama Bulan Ramadhan, Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri di Bali.

    Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Ramadhan dan Idul Fitri (RAFI) yang dimulai pada tanggal 17 Maret 2025 sampai dengan 13 April 2025. 

    Adapun prediksi puncak arus mudik akan terjadi pada 23 hingga 30 Maret 2025. Sementara itu puncak arus balik diperkirakan akan terjadi pada 5 hingga 8 April 2025. 

    Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus menyampaikan bahwa Pertamina memproyeksi adanya peningkatan kebutuhan BBM dan LPG di Bali, terutama untuk jenis Gasoline.

    “Peningkatan (konsumsi masyarakat) ini terjadi seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat yang melakukan perjalanan mudik dan liburan”, kata Ahad Rahedi seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Eko Sulestyono, Selasa (18/3). 

    Ia menambahkan bahwa proyeksi konsumsi  BBM selama periode Satgas ini diperkirakan meningkat sekitar 5,6 persen dari rata-rata normal 3.058 KL/hari untuk Gasoline dan untuk Gasoil turun sekitar 12,6 persen dari konsumsi normal 659 KL/hari.

    “Dikarenakan adanya pembatasan operasional kendaraan angkutan barang dan truk. Sedangkan untuk kebutuhan LPG meningkat 8,9 persen dari normal harian 940 MT/hari,” tegasnya.

    Sementara itu selain BBM dan LPG, Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus  juga memastikan pasokan Avtur untuk kebutuhan penerbangan di bandara yang ada di Bali. Pasokan Avtur dipastikan cukup untuk mendukung peningkatan mobilitas penumpang udara selama arus mudik dan arus balik.

    “Untuk sektor aviasi (penerbangan) kami juga telah menyiapkan pasokan Avtur dengan kapasitas yang memadai, terutama mengingat tingginya volume penerbangan selama arus mudik dan arus balik,” tambahnya 

    Adapun konsumsi Avtur untuk penerbangan di Bali diperkirakan naik sebesar 4,2 persen dari rerata normal harian 2276 KL/hari.

    Sedangkan selama periode Bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2025, Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus memastikan ketersediaan stok BBM dan LPG di seluruh SPBU dan agen LPG dalam kondisi yang optimal.

    Dengan mengutamakan distribusi yang merata di seluruh daerah, termasuk daerah-daerah yang rawan atau terpencil, Pertamina berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tanpa adanya gangguan.

    “Untuk memastikan ketersediaan BBM dan LPG kami telah menyiapkan cadangan stok yang cukup di seluruh wilayah Jatimbalinus,” sambungnya. 

    “Selain itu, kami juga mengoptimalkan distribusi melalui pengawasan intensif terhadap jalur distribusi, terutama di wilayah-wilayah dengan permintaan tinggi seperti destinasi wisata dan jalur transportasi utama,” tambahnya. 

    Untuk wilayah Bali, stok BBM dan LPG saat ini dalam kondisi aman dan seluruh infrastruktur telah disiagakan yang meliputi 2 Terminal BBM (Fuel Terminal dan Integrated Terminal), 206 SPBU, 19 SPBE, 165 Pertashop, 147 Agen LPG, 19 SPBE, dan 1 Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU).

    “Selama Bulan Ramadhan, hari raya Nyepi dan Idul Fitri 2025, stok BBM dan LPG dalam kondisi aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah Bali. Kita juga tetap standby di lokasi kita untuk memastikan penyaluran BBM dan LPG lancar,” terangnya. 

    Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus juga telah berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah, BUMN lain, TNI, Polri, Perbankan, Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) untuk memastikan distribusi energi berjalan dengan aman dan lancar selama periode libur arus mudik dan arus balik. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Sobat Aksi Ramadan 2025 Wujud Kehadiran Pertamina Bagi Masyarakat Aimas Sorong, Papua Barat

    Sobat Aksi Ramadan 2025 Wujud Kehadiran Pertamina Bagi Masyarakat Aimas Sorong, Papua Barat


    PIKIRAN RAKYAT – 
    PT Pertamina (Persero) menggelar kegiatan Sobat Aksi Ramadan 2025 di Yayasan Baitul Mualaf Al-Kautsar Kecamatan Aimas, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya (17/3). Program Sobat Aksi Ramadan berupa kegiatan bersih-bersih lingkungan dan penghijauan area Masjid, serta pembagian Al-Quran dan santunan kepada 30 anak yatim.

    Program Sobat Aksi Ramadan 2025 ini diinisiasi oleh Kementerian BUMN, di mana Pertamina hadir sebagai wujud kepedulian BUMN kepada masyarakat untuk berbagi kebahagiaan, meningkatkan kesejahteraan dan membantu masyarakat di bulan suci Ramadan.

    Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso mengatakan, Sobat Aksi Ramadan 2025 mendukung harmoni sosial dan meningkatkan toleransi antarumat beragama. Sejalan dengan Asta Cita ke-8 Presiden Prabowo Subianto, Pertamina berharap program ini bisa semakin mendekatkan Pertamina dengan masyarakat terutama di sekitar wilayah operasinya.

    “Di bulan Ramadan yang baik ini, kami rasa inisiasi dari Kementerian BUMN untuk melakukan kegiatan ini dapat memperkuat rasa kebersamaan dan nilai gotong royong, kepedulian, dan solidaritas antara BUMN dan masyarakat,” ujar Fadjar

    Lebih lanjut Fadjar menjelaskan melalui program ini BUMN juga berfokus pada menciptakan dampak sosial nyata yang kontribusi dan manfaatnya bisa dirasakan oleh rakyat. Pada kegiatan Sobat Aksi Ramadan di Sorong ini, Pertamina melibatkan Perwira Pertamina Group sebagai relawan untuk melakukan kegiatan sosial. Di samping untuk meningkatkan loyalitas dan semangat karyawan, program ini semakin membangun budaya perusahaan yang lebih baik dengan meningkatkan empati dan kepedulian sosial terhadap lingkungan sekitarnya.

    Sebanyak 53 Relawan gabungan dari Pertamina Patra Niaga, Kilang Pertamina Internasional, Pertamina EP dan Pertamina Bina Medika IHC, bahu membahu bersama masyarakat melakukan aktivitas bersih-bersih mesjid dan area sekitar Yayasan Baitul Mualaf Al-Kautsar. Selain itu, Pertamina membagikan Al-Quran dan santunan kepada 30 anak yatim, sehingga dapat mendukung kelancaran ibadahnya di bulan Ramadan ini.

    Ketua Yayasan Baitul Mualaf Al-Kautsar Hono Salendro mengatakan, kegiatan yang dilakukan Pertamina bersama Kementerian BUMN melibatkan warga Sorong luar biasa. “Kita lihat sendiri tadi halaman masjid sudah bersih, ditanami bunga dan pohon buah supaya lahan lebih produktif. Tadinya masjid juga kosong, sekarang sudah ada karpetnya. Toiletnya juga sudah ada pintunya. Jadi kegiatannya sangat luar biasa. Selain bersih-bersih, kegiatan juga dilengkapi dengan buka bersama. Harapannya BUMN semoga semakin tambah bermanfaat kepada masyarakat, khususnya kita yang dipinggiran,” kata Hono.

    Senada, Suwarto salah satu warga yang hadir, mengatakan bahwa kegiatan Sobat Aksi Ramadan ini akan lebih mempererat antara Pertamina dengan warga setempat. Setelah kegiatan ini, ia berencana untuk menanam beberapa tanaman lain seperti papaya dan pinang. Hasil panennya diharapkan bisa menambah perekonomian santri yang belajar di pesantren dan masjid tersebut.

    “Kegiatan ini bagus, apalagi ini pondok masih dalam proses. Rencananya, saya akan menanam lebih banyak pohon papaya dan pinang. Syukur-syukur bisa berbuah, jadi hasilnya bisa untuk anak-anak santri. Kalau pinangnya seandainya berbuah bisa dibeli oleh banyak orang dan menambah pemasukan untuk yayasan. Semoga, BUMN dan Pertamina selalu maju dan kegiatan begini bukan hanya disini tapi juga di tempat lain,” pungkasnya.

    Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.**

     

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News