BUMN: Pertamina Patra Niaga

  • Soal Kasus Korupsi Minyak Mentah, Kejagung Telah Periksa 147 Saksi

    Soal Kasus Korupsi Minyak Mentah, Kejagung Telah Periksa 147 Saksi

    JABAR EKSPRES – Terkait kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018-2023, Penyidik Kejaksaan Agung telah memeriksa 147 orang saksi.

    “Hingga saat ini sudah dilakukan pemeriksaan terhadap setidaknya 147 orang saksi dari berbagai pihak,” kata Kepala Penerangan Hukum Kejagung Harli Siregar, dikutip dari ANTARA, Jumat (21/3).

    Dalam kasus ini, penyidik juga telah memeriksa dua orang ahli dan sembilan orang tersangka.

    Harli mengatakan bahwa beberapa saksi yang sudah diperiksa, di antaranya direksi dari Pertamina, salah satunya adalah mantan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

    BACA JUGA: Ahok Siap Bantu Penyidikan Kasus Korupsi Pertamina, Beri Kesaksian di Kejagung

    Terkait apakah penyidik juga akan periksa direksi Pertamina lainnya, ia mengatakan bahwa keputusan tersebut tergantung kebutuhan penyidik.

    “Tentu saat ini penyidik sedang mendalami bagaimana urgensinya dan kalau penyidik merasa bahwa itu menjadi kebutuhan penyidikan, tentu penyidik akan melakukan pemeriksaan,” ucapnya.

    Ia menegaskan bahwa penyidik akan terus periksa pihak-pihak yang diduga memiliki keterkaitan dalam kasus korupsi tata kelola minyal mentah ini.

    “Karena kalau kita lihat dari 147 orang ini, saya kira sudah sangat banyak sekali, tetapi penyidik tidak akan berhenti dalam rangka mengungkapkan bagaimana tindak pidana ini semakin terang,” katanya.

    BACA JUGA: Dirut Pertamina, Simon Siap Jalankan Instruksi Presiden Prabowo!

    Kejagung saat ini sedang melakukan penyidikan kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) tahun 2018-2023.

    Penyidik telah menetapkan sembilan tersangka dalam kasus dugaan korupsi minyak mentah ini diantaranya Riva Siahaan (RS) selaku Direktur Utama PT Pertamina Patra NIaga, Sani Dinar Saifudding (SDS) selaku Direktur Feedstock dan Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional.

    Kemudian, Yoki Firnandi (YF) selaku Direktur Utama PT Pertamina International Shiping, Agus Purwono (AP) selaku VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina Internasional, Maya Kusmaya (MK) selaku Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga, dan Edward Corne (EC) selaku VP Trading Operations PT Pertamina Patra Niaga.

  • Pertamina Siap Hadapi Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025, Begini Persiapannya – Page 3

    Pertamina Siap Hadapi Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025, Begini Persiapannya – Page 3

    Sebelumnya, PT Pertamina Patra Niaga bakal memaksimalkan pelayanan pada stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang berada di jalur mudik, utamanya di Pulau Jawa.

    Tak hanya SPBU yang berada di rest area jalan tol, Pertamina Patra Niaga juga bersiaga menghadapi antrean panjang di POM bensin yang berada di jalan nasional non-tol.

    Pelaksana Tugas Harian (PTH) Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra mengatakan, pihaknya sudah mengidentifikasi titik-titik mana saja yang ramai dilalui pemudik.

    Tak hanya bagi pemudik, Pertamina juga bakal menyiapkan SPBU jika nantinya digunakan sebagai tempat peristirahatan kendaraan angkutan logistik. Menyusul adanya pembatasan waktu untuk truk besar bisa masuk tol di masa mudik Lebaran 2025 nanti.

    “Ada memang SPBU yang dulu sebelum adanya tol, jalur ini jadi jalur utama. Ini tetap kita aktifkan. Jadi ada SPBU-SPBU tertentu yang jadi tempat peristirahatan masyarakat, yang di luar jalur tol, khususnya Pantura,” kata Mars Ega di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (20/3/2025).

    Menurut dia, akan ada banyak SPBU di jalan nasional yang membentang dari Jawa Barat hingga Jawa Timur, yang bakal dipakai sebagai tempat peristirahatan. Khususnya pada jalan non tol menuju Yogyakarta.

    “Selain itu, tadi juga disinggung mengenai kepadatan di Jawa Tengah. Sesungguhnya kalau kita melihat, Jawa Tengah ini ada jalur utara, selatan, dan yang menghubungkan antara utara dan selatan,” ungkapnya.

    “Ini yang jadi salah satu titik krusial kami. Oleh karena itu kami mengidentifikasi beberapa ruas jalur di Jawa Tengah,” dia menekankan.

    Berdasarkan hasil survei yang diterimanya, Yogyakarta memang jadi tempat tujuan mudik terbesar di Lebaran 2025 ini. Pintu masuk menujunya pun bisa diakses melalui tiga jalur.

    “Tjuan mudik terbesar ke Yogyakarta, bisa dari utara masuk ke selatan melalui Brebes-Purwokerto-Purworejo, atau melalui Semarang-Magelang, atau mungkin dari Semarang masuk ke Solo. Memang ada tiga pintu. Ini yang harus kita antisipasi. Kami tambahkan layanan di beberapa ruas non-tol,” tuturnya.

     

  • Pemudik Dapat Istirahat di Serambi MyPertamina

    Pemudik Dapat Istirahat di Serambi MyPertamina

    Jakarta

    Serambi MyPertamina hadir kembali untuk melayani masyarakat yang melakukan perjalanan mudik di Lebaran 2025.

    Layanan ekstra dari Pertamina Patra Niaga tersebut akan tersedia di berbagai titik rest area dan lokasi pelabuhan dan bandara mulai 22 Maret hingga 9 April 2025.

    “Serambi MyPertamina di tahun ini kami sebar lebih luas, tidak hanya di Rest Area Tol tetapi juga di Bandara, Pelabuhan dan Kawasan Wisata untuk membuat perjalanan masyarakat semakin lancar dan aman selama masa libur lebaran,” jelas Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra.

    Dalam konferensi pers kesiapan dan keandalan pasokan energi selama Ramadan dan Idul Fitri 1446 H di Kementerian BUMN pada Kamis (20/3), Ega menjelaskan layanan tambahan tersebut untuk mendukung kelancaran perjalanan pemudik agar bisa beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan. Serambi MyPertamina merupakan layanan tempat istirahat yang dapat dimanfaatkan secara gratis dan hadir di berbagai jalur mudik dengan fasilitas mushola, nursery room, mini klinik, barber shop, area santai, kursi pijat, WiFi spot, arena bermain anak, game konsole, dan snack.

    Dengan sederet layanan tersebut, pelanggan bisa beristirahat dengan maksimal sebelum melanjutkan perjalanan ke tujuan. Ega juga menjelaskan Serambi MyPertamina merupakan bagian dari layanan tambahan yang hadir pada masa satgas Ramadan Idul Fitri 2025 yang dibentuk sejak 17 Maret hingga 13 April 2025.

    “Pada Satgas Ramadan Idul Fitri ini kami berfokus pada empat pilar layanan yaitu Layanan Energi untuk memastikan ketersediaan BBM, LPG dan Avtur, kemudian Layanan Wilayah Atensi untuk mengoptimalkan built-up stock di daerah rawan bencana dan cuaca buruk, lalu Layanan Promosi untuk mengapresiasi konsumen Pertamina dengan berbagai cashback dan promo menarik dan yang terakhir Layanan Tambahan, untuk menghadirkan serambi MyPertamina,” jelas Ega.

    Terdapat 27 titik serambi dan mini serambi MyPertamina yang dapat dimanfaatkan oleh pemudik, lima diantaranya adalah Serambi MyPertamina yang tersedia di Rest Area Tol Japek-Karawang KM 57A, Rest Area Tol Jakarta-Merak KM 43A, Rest Area Tol Pemalang-Batang KM 379A, Rest Area Tol Pemalang-Pejagan KM 260B dan Rest Area Tol Malang-Pandaan KM 66A, sementara 22 titik lainnya merupakan Mini Serambi berupa Area Santai dan Mini Klinik yang tersedia di Bandara, Pelabuhan, Kawasan Wisata dan beberapa rest area lainnya.

    Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso menambahkan pihaknya mengoptimalkan sinergi grupnya dalam memberikan layanan energi memenuhi kebutuhan pemudik di Ramadan Idul Fitri tahun ini.

    “Serambi MyPertamina memberikan kenyamanan untuk pemudik dengan beragam fasilitas pendukung, selamat mudik bersama keluarga, semoga lancar sampai tujuan,” kata Fadjar.

    Informasi mengenai titik layanan dan fasilitas Serambi MyPertamina dapat diakses melalui aplikasi MyPertamina dan website https://pertaminasiaga.com atau dapat menghubungi Pertamina Call Center (PCC) 135.

    (hnu/ega)

  • Kejaksaan Periksa 147 Saksi di Kasus Korupsi Tata Kelola Minyak Pertamina

    Kejaksaan Periksa 147 Saksi di Kasus Korupsi Tata Kelola Minyak Pertamina

    loading…

    Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Harli Siregar menjelaskan, 147 orang saksi yang diperiksa itu dari berbagai pihak. Foto/Danandaya

    JAKARTA – Kejaksaan Agung (Kejagung) masih menyelidiki kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina . Sejauh ini, penyidik Korps Adhyaksa sudah memeriksa 147 saksi terkait perkara tersebut.

    Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Harli Siregar menjelaskan, 147 orang saksi yang diperiksa itu dari berbagai pihak. “Hingga saat ini sudah dilakukan pemeriksaan terhadap setidaknya 147 orang saksi dari berbagai pihak,” kata Harli, dikutip Jumat (21/3/2025).

    Tak hanya itu, 147 saksi itu di antaranya merupakan ahli dan 9 para tersangka yang sudah dilakukan penahanan. “Kemudian ada 2 ahli dan tentu juga dilakukan pemeriksaan terhadap 9 yang sudah ditetapkan menjadi tersangka,” ujarnya.

    Dia menambahkan, tim penyidik juga masih mendalami keterangan dari seluruh direksi di PT Pertamina Patra Niaga untuk mencari tersangka lainnya. “Penyidik tidak akan berhenti dalam rangka mengungkap bagaimana tindak pidana ini semakin terang,” jelasnya.

    Dalam kasus ini, Kejagung menetapkan sembilan orang tersangka yakni Riva Siahaan (RS) selaku Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, SDS selaku Direktur Feed stock and Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional.

    YF selaku Direktur Utama PT Pertamina International Shiping, AP selaku VP Feed stock Management PT Kilang Pertamina International, MKAN selaku Beneficial Owner PT Navigator Khatulistiwa, ⁠DW selaku Komisaris PT Navigator Khatulistiwa sekaligus Komisaris PT Jenggala Maritim, dan ⁠YRJ selaku Komisaris PT Jenggala Maritim sekaligus Dirut PT Orbit Terminal Mera.

    Selanjutnya, Maya Kusmaya selaku Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga Pertamina Patra Niaga dan Edward Corne selaku VP Trading Operation Pertamina Patra Niaga.

    (rca)

  • Kejagung Periksa Mantan Dirut Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution Hari Ini

    Kejagung Periksa Mantan Dirut Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution Hari Ini

    loading…

    Kejaksaan Agung (Kejagung) bakal melakukan pemeriksaan terhadap mantan Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution pada hari ini, Jumat (21/3/2025). Foto/Dok.SindoNews

    JAKARTA – Kejaksaan Agung (Kejagung) bakal melalukan pemeriksaan terhadap mantan Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada hari ini, Jumat (21/3/2025).

    “Direncanakan penyidik akan melakukan pemeriksaan terhadap Direktur Utama PT PPN (Pertamina Patra Niaga) yang direncanakan besok (hari ini) pukul 09.00 WIB. Kalau tidak salah yang bersangkutan berinisial AN yang merupakan mantan direksi di PT Pertamina Patra Niaga,” kata Kapuspenkum Kejagung, Harli Siregar.

    Di sisi lain, Harli menerangkan, penyidik Kejagung telah melakukan pemeriksaan terhadap beberapa direksi lainnya di Pertamina Persero. Meski begitu, ia tidak merinci terkait identitas dari saksi yang diperiksa tersebut.

    “Saat ini penyidik juga sedang mendalami apakah kemungkinan ada pihak-pihak lain yang akan terus digali keterangannya dan dilakukan pemanggilan serta diperiksa sebagai saksi dalam perkara ini,” jelasnya.

    Dalam kasus ini, Kejagung menetapkan sembilan orang tersangka yakni Riva Siahaan (RS) selaku Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, SDS selaku Direktur Feed stock and Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional.

    YF selaku Direktur Utama PT Pertamina International Shiping, AP selaku VP Feed stock Management PT Kilang Pertamina International, MKAN selaku Beneficial Owner PT Navigator Khatulistiwa, DW selaku Komisaris PT Navigator Khatulistiwa sekaligus Komisaris PT Jenggala Maritim, dan YRJ selaku Komisaris PT Jenggala Maritim sekaligus Dirut PT Orbit Terminal Mera.

    Selanjutnya, Maya Kusmaya selaku Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga Pertamina Patra Niaga dan Edward Corne selaku VP Trading Operation Pertamina Patra Niaga.

    (shf)

  • Komisi Kejaksaan: Penegakan Hukum Bukan untuk Membunuh Pertamina

    Komisi Kejaksaan: Penegakan Hukum Bukan untuk Membunuh Pertamina

    Komisi Kejaksaan: Penegakan Hukum Bukan untuk Membunuh Pertamina
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Komisi Kejaksaan
    (Komjak) RI menilai, penyidikan kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada
    PT Pertamina
    Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018-2023 hendaknya tidak dimaknai sebagai upaya membunuh PT Pertamina (Persero).
    Ketua Komjak
    Pujiyono Suwadi
    menyatakan, penegakan hukum yang dilakukan
    Kejaksaan Agung
    itu justru mesti dipandang sebagai upaya agar Pertamina tumbuh dan berkembang lebih baik.
    “Saya pikir penegakan hukum itu bukan bagian dari upaya untuk membunuh atau mematikan Pertamina, tetapi bagaimana untuk mempertahankan Pertamina itu tetap tembus setelah penegakan hukum, bagaimana pertama Pertamina itu menjadi tumbuh, itu lebih berkembang lagi,” kata Ketua Komjak, Pujiyono Suwadi dalam
    Kompas.com Talks
    , Kamis (20/3/2025).
    Pujiyono menilai, Kejaksaan Agung hanya perlu memperbaiki pola komunikasi atas penegakan hukum yang tengah dilakukan.
    Misalnya, terkait dengan kata oplosan yang membuat masyarakat tidak percaya kepada Pertamina.
    Padahal, kasus yang dibongkar Kejaksaan Agung tidak ada kaitannya dengan kualitas bahan bakar yang dijual kepada masyarakat.
    Ketua Komjak pun menyinggung Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin yang kerap memberikan pesan yang pada intinya adalah untuk mengambil ikan jangan sampai mengeruhkan air.
    “Korelasinya apa? bahwa penyelidikan ini kan dilakukan sejak Oktober 2024 dan diawali dengan pengumpulan bahan keterangan terlebih dahulu, terus kemudian penyidikan hingga kemudian pada Maret itu kemudian menemukan tersangka,” kata dia.
    Pujiyono menuturkan, tahapan proses penegakan hukum terhadap dugaan korupsi di lingkungan Pertamina ini tidak pernah disampaikan sejak awal.
    Hal ini membuat publik menjadi kaget dan berasumsi atas kasus yang diusut Kejaksaan Agung.
    “Kemudian jadi perhatian pas Kejaksaan itu merilis pertama kali lalu melalui konferensi bahwa soal oplosan ini yang kemudian menimbulkan gejolak publik,” kata Pujiyono.
    “Ya seterusnya kan ada proses klarifikasi segala macam sehingga melibatkan Komisi III dan juga melibatkan sampai Pak Jaksa Agung,” ucap dia.
    Kasus tersebut terjadi di lingkup PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) pada 2018-2023 dengan kerugian keuangan negara senilai Rp 193,7 triliun.
    Salah satu pihak yang ditetapkan sebagai tersangka adalah Riva Siahaan (RS) selaku Dirut Pertamina Patra Niaga.
    Perbuatan tersebut melibatkan dua tersangka, yakni Maya Kusmaya (MK) selaku Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga dan Edward Corne (EC) selaku VP Trading Operations PT Pertamina Patra Niaga.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kementerian ESDM Pastikan Pasokan BBM dan LPG di Pontianak Aman Jelang Lebaran 2025 – Halaman all

    Kementerian ESDM Pastikan Pasokan BBM dan LPG di Pontianak Aman Jelang Lebaran 2025 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Menteri ESDM, Yuliot, melakukan kunjungan kerja ke Pontianak untuk memastikan kesiapan energi menjelang libur mudik lebaran tahun 2025. 

    Dalam kunjungannya, Yuliot melakukan peninjauan ke Integrated Terminal Pontianak, SPBE Pesona Asia Gas, dan SPBU 64.78.203 Pontianak didampingi Direktur SDM dan Penunjang Bisnis Pertamina Patra Niaga, Mia Krishna Anggraini.

    Yuliot menegaskan, stok BBM dan LPG dalam kondisi aman dan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama periode libur Idul Fitri 2025.

    “Pada hari ini, dari Posko Nasional Sektor ESDM untuk Ramadan dan Idulfitri 2025, kami melakukan pengecekan terhadap ketersediaan BBM, LPG, serta keandalan kelistrikan. Secara keseluruhan, stok BBM lebih dari cukup, dan sebagai langkah antisipasi, kami telah menambah stok sebesar 10–20 persen agar kebutuhan masyarakat selama Ramadan dan Idulfitri tetap tercukupi,” ujar Yuliot dalam keterangannya, Kamis (20/3/2025).

    Selain memastikan kecukupan stok, pengecekan juga dilakukan terhadap kualitas BBM, saat peninjauan ke SPBU termasuk Biosolar, Pertalite, Pertamax, serta jenis BBM lainnya yang dijual di SPBU. 

    “Kami memastikan bahwa kualitas BBM sesuai standar yang ditetapkan. Selain itu, kami juga mengecek kesesuaian takaran dari nozzle SPBU untuk memastikan pelayanan optimal bagi masyarakat,” tambahnya.

    Sebagai bagian dari Satgas Ramadan dan Idulfitri, PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan telah menyiagakan seluruh infrastruktur energi untuk memastikan kelancaran distribusi BBM dan LPG.

    “Melalui Satgas Ramadan dan Idulfitri, kami telah menyiagakan 17 terminal BBM, 3 terminal LPG, 11 Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU), 762 SPBU, 546 Pertashop, 515 agen LPG, 16.154 pangkalan LPG, 47 SPBE, dan 17 agen minyak tanah di seluruh Kalimantan,” ungkap Mia.

    Lebih lanjut Mia menambahkan untuk memastikan layanan tetap optimal, Pertamina juga telah menyiapkan layanan tambahan di jalur potensial, termasuk jalur tol, jalur wisata, dan jalur lintas utama. 

    Khusus di Kalimantan, fasilitas tambahan yang disiapkan mencakup 90 SPBU beroperasi 24 jam, 246 agen LPG, 1 titik layanan BBM & Kiosk Pertamina Siaga, 4 unit Motorist, 2 unit Mobil Tangki Standby, dan 3 unit Serambi MyPertamina.

    “Seluruh upaya ini dilakukan agar masyarakat, khususnya di wilayah Kalimantan, dapat merayakan Hari Raya Idulfitri dengan tenang dan nyaman,” tegas Mia.
     
     
     

  • Soroti Korupsi di Pertamina, Komisi III: Jangan Sensasional di Awal!

    Soroti Korupsi di Pertamina, Komisi III: Jangan Sensasional di Awal!

    Soroti Korupsi di Pertamina, Komisi III: Jangan Sensasional di Awal!
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Anggota Komisi III
    DPR RI

    Rudianto Lallo
    meminta lembaga penegak hukum tidak sensasional dalam mengungkap kasus dugaan korupsi, termasuk perkara tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada
    PT Pertamina
    Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018-2023.
    Rudianto meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kejaksaan Agung (Kejagung), maupun Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk membongkar perkara korupsi murni dalam kerangka penegakan hukum.
    “Kami tentu menyoroti agar penegakan hukum yang dilakukan oleh lembaga penegak hukum, apakah KPK, Kejaksaan, atau Polri, senantiasa meluruskan dan memurnikan hukumnya,” kata Rudianto, dalam acara Kompas.com Talks, Kamis (20/3/2025).
    Rudianto menekankan bahwa DPR sebagai pengawas kekuasaan bakal terus menyoroti tindakan lembaga penegak hukum dalam membongkar perkara dugaan tindak pidana korupsi.
    Ketua Fraksi Partai Nasdem ini pun meminta penegakan hukum tidak hanya menargetkan orang-orang tertentu.
    “Kita tidak mau penegakan hukum yang dilakukan oleh kejaksaan atau lembaga penegak hukum lainnya hanya dilakukan untuk menargetkan orang-orang tertentu, lalu kemudian melindungi orang-orang tertentu,” kata Rudianto.
    “Harapan kita setiap pengungkapan
    kasus korupsi
    itu betul-betul murni motifnya hukum, betul-betul pemberantasan korupsinya diluruskan, gitu. Jangan kemudian kesannya sensasional bombastis di awal dalam proses perjalanannya, kemudian itu melempem,” ucap dia.
    Rudianto pun menyinggung kasus korupsi tata kelola timah yang diusut Kejaksaan Agung.
    Ia menilai, perkara tersebut hanya bombastis di awal tanpa pembuktian yang kuat dalam proses persidangan.
    “Contoh kasus Timah (kerugian negara) Rp 300 triliun disebut dalam proses fakta persidangan hanya melibatkan pemain-pemain lapangannya saja, lalu tuntutannya tidak maksimal, malah dianulir oleh hakim pada tingkat banding menghukum lebih tinggi dari tuntutan,” kata Rudianto.
    “Kalau hakim memvonis lebih tinggi dari tuntutan, itu tamparan bagi Kejagung seharusnya. Jadi, pengungkapannya besar, tetapi fakta persidangan melempem, ini yang kita tidak mau terjadi,” tambah dia.
    Kasus yang terjadi di lingkup PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) pada 2018-2023 ditaksir telah merugikan keuangan negara senilai Rp 193,7 triliun.
    Salah satu pihak yang ditetapkan sebagai tersangka adalah Riva Siahaan (RS) selaku Dirut Pertamina Patra Niaga.
    Perbuatan tersebut melibatkan dua tersangka, yakni Maya Kusmaya (MK) selaku Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga, dan Edward Corne (EC) selaku VP Trading Operations PT Pertamina Patra Niaga.
    Total ada sembilan tersangka dalam kasus ini.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dalami Korupsi Tata Kelola Minyak Pertamina, Kejagung Periksa 147 Orang Saksi

    Dalami Korupsi Tata Kelola Minyak Pertamina, Kejagung Periksa 147 Orang Saksi

    Bisnis.com, JAKARTA – Kejaksaan Agung membeberkan bahwa penyidik telah memeriksa 147 orang saksi dan 2 saksi ahli terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi PT Pertamina (Persero).

    Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Harli Siregar mengatakan jumlah saksi yang bakal diperiksa terkait perkara itu diprediksi bisa bertambah lagi, mengingat tim penyidik Kejagung tengah melengkapi pemberkasan dan mencari tersangka lainnya.

    “Jadi hingga saat ini sudah dilakukan pemeriksaan terhadap 147 orang saksi dari berbagai pihak dan ada juga 2 saksi ahli lainnya,” tuturnya di Jakarta, Kamis (20/3/2025).

    Selain itu, menurut Harli, tim penyidik juga masih mendalami keterangan dari seluruh direksi di PT Pertamina Patra Niaga untuk mencari tersangka lainnya.

    “Jadi ini semua keterangan masih kita gali terus ya. Kami terus menggali keterangan dari direksi Pertamina Persero ini,” katanya

    Harli menjamin bahwa perkara korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang di Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja sama (KKKS) tahun 2018—2023 akan terus dikembangkan ke pihak lainnya.

    “Penyidik tidak akan berhenti hanya pada 9 tersangka saja, akan kita cari keterlibatan pihak lainnya,” ujarnya.

  • Wamen ESDM pastikan pasokan BBM-LPG di Pontianak aman selama Lebaran

    Wamen ESDM pastikan pasokan BBM-LPG di Pontianak aman selama Lebaran

    Secara keseluruhan, stok BBM lebih dari cukup, dan sebagai langkah antisipasi, kami telah menambah stok sebesar 10-20 persen agar kebutuhan masyarakat selama Ramadhan dan Idul Fitri tercukupi

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung memastikan pasokan energi berupa BBM dan LPG di Pontianak, Kalbar, dalam kondisi aman dan andal guna memenuhi kebutuhan masyarakat selama periode mudik dan balik Lebaran 2025.

    “Secara keseluruhan, stok BBM lebih dari cukup, dan sebagai langkah antisipasi, kami telah menambah stok sebesar 10-20 persen agar kebutuhan masyarakat selama Ramadhan dan Idul Fitri tercukupi,” ujar Yuliot saat meninjau sejumlah fasilitas energi yakni Integrated Terminal Pontianak, SPBE Pesona Asia Gas, dan SPBU di Pontianak, Kalbar, Kamis, dengan didampingi Direktur SDM dan Penunjang Bisnis PT Pertamina Patra Niaga Mia Krishna Anggraini.

    Pada kunjungannya tersebut, Wamen Yuliot juga melakukan pengecekan terhadap keandalan pasokan kelistrikan.

    Menurut Wamen, pihaknya memastikan kecukupan stok dan mengecek kualitas BBM saat meninjau SPBU termasuk Biosolar, Pertalite, Pertamax, serta jenis BBM lainnya yang dijual di SPBU.

    “Kami memastikan bahwa kualitas BBM sesuai standar yang ditetapkan. Selain itu, kami juga mengecek kesesuaian takaran dari nozzle SPBU untuk memastikan pelayanan optimal bagi masyarakat,” tambahnya dalam keterangannya yang dikutip di Jakarta.

    Sebagai bagian dari Satgas Ramadhan dan Idul Fitri, Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan telah menyiagakan seluruh infrastruktur energi untuk memastikan kelancaran distribusi BBM dan LPG.

    “Melalui Satgas Ramadhan dan Idul Fitri, kami telah menyiagakan 17 terminal BBM, 3 terminal LPG, 11 depot pengisian pesawat udara (DPPU), 762 SPBU, 546 Pertashop, 515 agen LPG, 16.154 pangkalan LPG, 47 SPBE, dan 17 agen minyak tanah di seluruh Kalimantan,” sebut Direktur SDM dan Penunjang Bisnis Pertamina Patra Niaga Mia Krishna Anggraini.

    Mia menambahkan untuk memastikan layanan tetap optimal, Pertamina juga menyiapkan layanan tambahan di jalur potensial, termasuk tol, wisata, dan jalur lintas utama.

    Khusus di Kalimantan, fasilitas tambahan yang disiapkan mencakup 90 SPBU beroperasi 24 jam, 246 agen LPG, 1 titik layanan BBM & Kiosk Pertamina Siaga, 4 unit motorist, 2 unit mobil tangki standby, dan 3 unit Serambi MyPertamina.

    “Seluruh upaya ini dilakukan agar masyarakat, khususnya di wilayah Kalimantan, dapat merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan tenang dan nyaman,” kata Mia.

    Pewarta: Kelik Dewanto
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025