BUMN: Pertamina Patra Niaga

  • Bukti Daya Beli Lemah! Konsumsi BBM Selama Mudik Lebaran Turun

    Bukti Daya Beli Lemah! Konsumsi BBM Selama Mudik Lebaran Turun

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengakui bahwa penurunan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) pada musim mudik Lebaran 2025, salahsatunya karena turunnya angka pemudik.

    “Tadi sebelum saya mulai, saya ngobrol dengan Ibu Kepala BPH, karena saya yakin ini akan ditanyakan. Salah satu yang kami temukan, bahwa jumlah pemudik sekarang dibandingkan tahun lalu itu kan turun. Jadi salah satu angka yang kemungkinan ada korelasinya,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana dalam acara Penutupan Posko RAFI 2025 sektor ESDM, di Kantor BPH Migas, Jakarta, Jumat (11/4/2025).

    Tak cuma jumlah pemudik yang turun, Dadan mensinyalir turunnya konsumsi BBM karena kendaraan yang diisi oleh lebih banyak orang yang menyebabkan jumlah kendaraan menurun.

    “Misalkan, jadi yang tadinya pakai mobil satu orang, sekarang diisi tiga orang. Itu juga kan menghemat, menghemat dari sisi BBM,” tambahnya.

    Alasan lainnya, jumlah pengguna kendaraan listrik (electric vehicle) mengalami peningkatan “Atau naiknya misalkan listrik, karena angka-angkanya tadi sudah disampaikan,” tandasnya.

    Direktur BBM BPH Migas Sentot Harijady mengatakan bahwa konsumsi BBM jenis bensin pada sepanjang masa kerja posko Ramadan dan Idul Fitri (RAFI) 2025 terpantau menurun hingga 6% dan konsumsi avtur juga menurun hingga 4%.

    “Dan penyaluran BBM pada periode posko tahun 2025 ini apabila dibandingkan dengan tahun 2024, secara umum mengalami penurunan. Dan dengan perincian yaitu gasoline mengalami penurunan 6%, avtur penurunan 4%, kerosin mengalami penurunan 9%,” katanya dalam kesempatan yang sama.

    Adapun, khusus BBM jenis gasoil atau solar sepanjang masa Posko RAFI 2025, konsumsinya justru meningkat hingga 11% bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024. “Sementara untuk penyaluran gasoil mengalami kenaikan sebesar 11%,” ujarnya.

    Volume penyaluran

    Berdasarkan data PT Pertamina (Persero) melalui subholding commercial and trading PT Pertamina Patra Niaga, volume penyaluran BBM jenis gasoline atau bensin sepanjang RAFI 2025 sebanyak 103.843 kilo liter per hari. Hal itu terpantau menurun dibandingkan periode sebelumnya pada tahun 2024 yakni sebesar 105.081 KL.

    Sedangkan, untuk jenis solar atau gasoil volume penyaluran sepanjang RAFI 2025 sebesar 38.757 kl per hari atau menurun dari tahun 2024 lalu sebesar 40.155 kl per hari.

    “Kemudian untuk kerosin ini untuk yang di Indonesia Timur ya, realisasi tahun lalu 1.389 KL per hari, tahun ini 1.366, KL per day. Kemudian yang untuk LPG ya, sektor LPG ini mengalami kenaikan, agak berbeda dengan yang BBM. Jadi tahun ini naiknya sekitar 4,2% ya. Jadi terdiri dari yang PSO dan yang non-PSO,” kata Direktur Rekayasa dan Infrastruktur Darat Pertamina Patra Niaga.

    (pgr/pgr)

  • Kejagung Periksa Pejabat Ditjen Migas ESDM di Kasus Pertamina

    Kejagung Periksa Pejabat Ditjen Migas ESDM di Kasus Pertamina

    Bisnis.com, JAKARTA — Kejaksaan Agung (Kejagung) telah memeriksa pejabat Kementerian ESDM dalam perkara dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang Pertamina-KKKS periode 2018-2023.

    Kapuspenkum Kejagung RI Harli Siregar mengatakan pejabat Kementerian ESDM itu berinisial MHD selaku Koordinator Pelayanan dan Pengawasan Kegiatan Usaha Hilir Gas Bumi pada Ditjen Migas.

    “Kejagung periksa MHD selaku Koordinator Pelayanan dan Pengawasan Kegiatan Usaha Hilir Gas Bumi pada Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (11/4/2025).

    Dia menambahkan Kejagung juga turut memeriksa empat orang saksi dari pihak PT Pertamina Patra Niaga. Perinciannya, PJ selaku Manager Trading Support PT Pertamina Patra Niaga.

    Kemudian, tiga lainnya senior account manager pada PT Pertamina Patra Niaga, mereka berinisial RSA, EHS dan IK.

    Selain itu, RF selaku Manager Operasional M&E PT Orbit, Terminal Merak dan AB selaku VP Crude & Product Trading & Commercial ISC PT Pertamina (Persero) turut diperiksa.

    Hanya saja, Harli tidak merinci secara detail terkait pemeriksaan ini. Dia hanya menyebut bahwa pemeriksaan dilakukan untuk melengkapi berkas perkara atas tersangka Yoki Firnandi Cs.

    “Pemeriksaan saksi dilakukan untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan dalam perkara dimaksud,” pungkasnya.

    Sebagai informasi, Kejagung telah menetapkan sembilan tersangka dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang Pertamina-KKKS 2018-2023.

    Sembilan tersangka itu mulai dari Riva Siahaan (RS) selaku Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga; Yoki Firnandi (YF) selaku Direktur Utama PT Pertamina International Shipping; hingga anak Riza Chalid, Muhammad Kerry Andrianto Riza selaku Beneficial Owner PT Navigator Khatulistiwa.

    Pada intinya, kasus ini melibatkan penyelenggara negara dengan broker. Kedua belah pihak diduga bekerja sama dalam pengaturan proses pengadaan impor minyak mentah dan impor produk kilang periode 2018-2023.

    Adapun, akibat adanya beberapa perbuatan melawan hukum tersebut, Kejagung mengungkap bahwa negara dirugikan sekitar Rp193,7 triliun.

  • Kasus BBM Tercampur Air di Klaten, 12 Kendaraan Mogok, 2 Oknum Dipecat hingga Polisi Tetapkan 1 Tersangka
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        11 April 2025

    Kasus BBM Tercampur Air di Klaten, 12 Kendaraan Mogok, 2 Oknum Dipecat hingga Polisi Tetapkan 1 Tersangka Regional 11 April 2025

    Kasus BBM Tercampur Air di Klaten, 12 Kendaraan Mogok, 2 Oknum Dipecat hingga Polisi Tetapkan 1 Tersangka
    Tim Redaksi
    KLATEN, KOMPAS.com
    – SPBU 44.574.29 Trucuk, Klaten, Jawa Tengah ditutup sampai batas waktu yang tidak ditentukan terkait kasus BBM Pertalite tercampur air.
    Peristiwa itu terjadi pada Selasa (8/4/2025), setelah ada laporan konsumen atau warga kendaraan mogok setelah mengisi BBM Pertalite diduga tercampur air.
    Ada 12 kendaraan yakni empat mobil dan delapan sepeda motor mogok setelah mengisi BBM tercampur air.
    Kasat Reskrim Polres Klaten Iptu Taufik Frida Mustofa mengatakan, telah melakukan pengecekan usai adanya laporan warga yang kendaraannya mogok setelah mengisi BBM Partalite diduga tercampur air.
    “Itu kami cek yang pertama di tempat pengisian tersebut atau SPBU memang riil dari keluaran token dari SPBU tersebut terdapat tercampur dengan zat lain dari BBM perlaite tersebut,” kata Taufik kepada wartawan di Klaten, Jawa Tengah, Selasa.
    Pihaknya juga mengatakan mengecek kendaraan mogok yang dibawa ke bengkel. Dari pengecekan itu tangki BBM kendaraan tersebut diduga tercampur air.
    “Kami cek kendaraan yang mogok di bengkel memang di dalam tangkinya juga terdapat campuran yang sama halnya keluar dari token SPBU tersebut,” tambahnya.
    Polisi kemudian menyelidiki dan meminta kepada SPBU tidak menjual BBM Pertalite yang diduga tercampur air.
    Dalam penyelidikan tersebut polisi juga melibatkan Pertamina Patra Niaga.
    Investigasi internal yang dilakukan Pertamina mengungkap adanya pelanggaran operasional yang dilakukan oleh oknum awak mobil tangki (AMT) dan kelalaian petugas SPBU dalam mendistribusikan produk Pertalite ke SPBU tersebut.
    “Dari investigasi, didapati adanya pelanggaran prosedur operasional yang dilakukan secara sengaja oleh oknum AMT dan kelalaian oknum petugas SPBU yang mengakibatkan adanya kandungan air pada BBM yang dijual di SPBU,” ujar Taufiq Kurniawan, Area Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, dalam keterangannya pada Rabu (9/4/2025).
    Oknum AMT yang terlibat dalam pelanggaran ini berinisial MJW dan Y.
    Keduanya telah diberikan sanksi tegas berupa pemecatan setelah terbukti melakukan pelanggaran.
    Selain itu, petugas SPBU yang terlibat juga telah dinonaktifkan.
    Taufiq menambahkan bahwa kedua oknum tersebut telah diserahkan kepada Polres Klaten untuk proses hukum lebih lanjut.
    “Kami mendukung proses hukum yang dilakukan Polres,” ungkap Taufiq.
    Berdasarkan pemeriksaan pelaku baru pertama kali melakukan aksinya.
    Pelaku diduga sengaja mengurangi isi tangki BBM dan memasukkan sekitar 4.000 liter air ke dalam tangki berkapasitas 24.000 liter. Adapun aksi tersebut untuk keuntungan pribadi pelaku.
    Polisi telah menetapkan satu tersangka kasus BBM Pertalite tercampur air di SPBU 44.574.29 Trucuk.
    Tersangka merupakan sopir dari awak mobil tangki (AMT) BBM.
    “Saat ini sudah kami tetapkan satu orang tersangka inisial M dan kami tahan di Rutan Mapolres,” kata Kasat Reskrim Polres Klaten, Iptu Taufik Frida Mustofa, Kamis (10/4/2025).
    Pihaknya masih mendalami beberapa orang terkait kasus BBM tercampur air tersebut.
    “Mohon doanya cepat tuntas semuanya,” kata dia.
    Polisi juga masih mendalami motif pelaku sengaja mengganti BBM tersebut dengan air.
    “Ini masih kami dalami terkait motifnya. Intinya dia menuangkan BBM tersebut di suatu tempat dan digantikan dengan air,” ungkap Taufik.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ombudsman dan Pertamina Kaltara periksa dugaan BBM oplosan

    Ombudsman dan Pertamina Kaltara periksa dugaan BBM oplosan

    ANTARA – Ombudsman RI Provinsi Kalimantan Utara dan Pertamina Patra Niaga Kaltim-Kaltara mengecek dugaan campuran atau oplosan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite di Tarakan, Kamis (10/4). Berdasarkan hasil pemeriksaan terdapat perbedaan warna dan kandungan mencurigakan pada Pertalite tersebut yang diduga mengakibatkan ratusan kendaraan rusak. (Cica Andriyani/Andi Bagasela/Gracia Simanjuntak)

  • Selama mudik lebaran, konsumsi Pertamax naik 77 persen di Jateng & DIY

    Selama mudik lebaran, konsumsi Pertamax naik 77 persen di Jateng & DIY

    Sumber foto: Sutini/elshinta.com.

    Selama mudik lebaran, konsumsi Pertamax naik 77 persen di Jateng & DIY
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 09 April 2025 – 20:10 WIB

    Elshinta.com – Menjelang berakhirnya arus balik Lebaran 2025, Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah mencatat konsumsi Pertamax melonjak signifikan sebanyak 77 persen bila dibandingkan dengan konsumsi normal harian yang mencapai 2.800 kilo liter (kl) per hari.

    Area Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah mengungkapkan, meningkatnya konsumsi Pertamax ini menunjukan pelanggan masih loyal terhadap produk Pertamax.“Kami mengapresiasi konsumen atas pilihanya setia menggunakan produk Pertamax Series,” ujarnya, Rabu (9/4).

    Taufiq menambahkan dari data penjualan BBM di Jateng & DIY, puncak arus mudik terjadi pada Sabtu (29/03) dengan konsumsi gasoline (bensin) total mencapai  18.643 KL atau naik sebesar 44 persen dari sales normal. 

    “Sedangkan puncak arus balik terjadi pada Sabtu (05/04) dengan konsumsi gasoline mencapai 19.128 kl atau naik sebesar 47 persen dari sales normal. Penjualan BBM jenis gasoline di Jalur Tol terbanyak berada di SPBU Rest Area KM 429 A Tol Semarang – Solo dengan rata-rata penjualan harian sebesar 66,5 KL dan untuk jalur non tol terbanyak di SPBU 43.511.29 Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang dengan rata-rata penjualan harian sebesar 60,4 KL. Layanan Modular terlaris terdapaf di SPBU Rest Area 456 A dengan rerata konsumsi harian sebesar 5.189 liter,” imbuh Taufiq.

    Pertamina juga menempatkan motoris di 19 titik yang siap melayani konsumen secara on call. Layanan ini terbukti sangat membantu, terutama ketika terjadi penumpukan kendaraan sebelum penerapan sistem satu arah. Pertamina Delivery Service Call Center 135 juga berperan penting dalam menangani kebutuhan BBM pemudik dengan efektif.

    Sementara itu, Ika, salah satu pemudik mengaku menggunakan Pertamax tidak hanya untuk mobilnya. Tetapi juga untuk dua kendaraan roda dua, yang sehari-hari digunakan beraktivitas. Ika yang hendak pulang ke Kuningan dari Pemalang ini, menegaskan sebagai konsumen setia Pertamax sudah hafal keunggulan dan keandalan bahan bakar non subsidi tersebut. 

    Senada diungkapkan oleh Wisnu yang hendak balik ke Bekasi dari Boyolali. Menurutnya, performa mesin mobilnya selalu maksimal dengan bahan bakar Pertamax Turbo. Pertamax Turbo selalu ia gunakan termasuk saat perjalanan mudik dan balik Lebaran tahun ini.

    “Saya isi full tank dengan Pertamax Turbo, saat di Salatiga. Alhamdulillah saat beristirahat di Rest Area Banjaratma ini, mesin mobil tetap maksimal dengan tarikan yang enteng,” ujarnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini, Rabu (9/4). 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Kecelakaan Tanki Pertashop di Madiun: Pertamina Pastikan Pasokan BBM Aman

    Kecelakaan Tanki Pertashop di Madiun: Pertamina Pastikan Pasokan BBM Aman

    Madiun (beritajatim.com) -PT Pertamina Patra Niaga menyampaikan permohonan maaf atas insiden kecelakaan lalu lintas yang melibatkan mobil tangki BBM Pertashop berkapasitas 5 KL dengan sebuah mobil dump truck. Kecelakaan tersebut terjadi pada tanggal 8 April 2025, pukul 15.00 WIB di Jalan Raya Kajang, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

    Pertamina Patra Niaga memastikan penyaluran produk BBM tetap berjalan lancar dan tepat waktu.

    “Kami manajemen Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus melalui Fuel Terminal Madiun telah berkoordinasi dengan pihak terkait dalam penanganan kecelakaan tersebut,” beber Ahad Rahedi, Area Manager Comm, Rel & CSR PT Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus.

    Mengenai penyebab kecelakaan, dikonfirmasi pada saat di Jalan Raya Kajang dengan kecepatan estimasi 22 km/jam dengan kondisi jalan ramai lancar, mobil tangki (MT) berpaspasan dengan dump truck yang secara tiba-tiba menghindari kendaraan roda dua yang pindah jalur sehingga mobil tangki tidak bisa menghindari dump truck yang masuk ke jalur mobil tangki sehingga terjadi tabrakan antara MT dan dump truck.

    Ketika terjadi kecelakaan telah langsung dilaksanakan isolasi area kecelakaan dengan melapor ke Satlantas setempat, pengaturan lalu lintas dan evakuasi serta evaluasi mobil tanki dan awaknya. Dalam insiden laka lantas ini tidak terdapat korban jiwa. Awak mobil tangki (AMT) dan supir dump truck langsung dibawa ke Rumah Sakit terdekat (RS Sudono) untuk mendapatkan penanganan medis segera. Dapat disampaikan, hasil evaluasi kondisi mobil tangki maupun awaknya dalam kondisi fit untuk bekerja.

    Dilaporkan terkini (9/4/2025), kondisi AMT 1 saat ini dalam kondisi sadar dan tidak ada keluhan apapun, hanya pelipis dahi sebelah kanan telah selesai dioperasi karena terkena pecahan kaca dan untuk kondisi AMT 2 dalam keadaan sehat walafiat. Sementara supir dump truck kondisi sehat dan sudah kembali ke rumah.

    “Untuk penanganan insiden ini juga telah dilaksanakan mediasi damai antara pemilik MT dengan pemilik dump truck dan proses pengurusan pengeluaran barang bukti (unit MT & dump truck) di Polres akan dilaksanakan (10/4/2025) pagi sesuai arahan dari pihak Polres setempat (Madiun),” tandasnya.[rea]

  • Kejagung Periksa Pejabat Patra Niaga dan Kementerian ESDM pada Kasus Korupsi Pertamax

    Kejagung Periksa Pejabat Patra Niaga dan Kementerian ESDM pada Kasus Korupsi Pertamax

    Bisnis.com, JAKARTA – Kejaksaan Agung (Kejagung) telah memeriksa tujuh orang saksi salam kasus tata kelola minyak mentah dan produk kilang Pertamina-KKKS periode 2018-2023.

    Kapuspenkum Kejagung, Harli Siregar mengatakan dari satu dari tujuh saksi itu merupakan Vice President Industrial Fuel & Marine PT Pertamina Patra Niaga berinisial MTS.

    Selain MTS, pejabat Pertamina Patra Niaga yang diperiksa lainnya yaitu FYP selaku Manager Management Reporting. Keduanya diperiksa pada Rabu (9/4/2025).

    “MTS selaku Vice President Industrial Fuel & Marine PT Pertamina Patra Niaga dan FYP selaku Manager Management Reporting PT Pertamina Patra Niaga diperiksa,” ujar Harli dalam keterangan tertulis, Kamis (10/4/2025).

    Kemudian, Harli menyampaikan saksi yang diperiksa lainnya yaitu SN selaku Direktur Pembinaan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

    Adapun, RA selaku Staf pada Fungsi Crude Oil Supply PT Kilang Pertamina Minyak Internasional dan RDF selaku Specialist 1 HPO PT Kilang Pertamina Internasional periode 2020 hingga 2024.

    Selanjutnya, RH selaku GA dan QC Lab. PT Orbit Terminal Merak dan GM selaku Senior Manager Commercial Medco E & P Grissik Ltd. pada 2022 turut diperiksa.

    Namun, Harli tidak merinci secara detail terkait pemeriksaan ini. Dia hanya menyebut bahwa pemeriksaan dilakukan untuk melengkapi berkas perkara atas tersangka Yoki Firnandi Cs.

    “Pemeriksaan saksi dilakukan untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan dalam perkara dimaksud,” pungkasnya.

    Sebagai informasi, Kejagung telah menetapkan sembilan tersangka dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang Pertamina-KKKS 2018-2023.

    Sembilan tersangka itu mulai dari Riva Siahaan (RS) selaku Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga; Yoki Firnandi (YF) selaku Direktur Utama PT Pertamina International Shipping; hingga anak Riza Chalid, Muhammad Kerry Andrianto Riza selaku Beneficial Owner PT Navigator Khatulistiwa.

    Pada intinya, kasus ini melibatkan penyelenggara negara dengan broker. Kedua belah pihak diduga bekerja sama dalam pengaturan proses pengadaan impor minyak mentah dan impor produk kilang periode 2018-2023.

    Adapun, akibat adanya beberapa perbuatan melawan hukum tersebut, Kejagung mengungkap bahwa negara dirugikan sekitar Rp193,7 triliun.

  • Pertalite di SPBU Trucuk Klaten Dioplos Air, Pertamina Patra Niaga: Oknum sudah Diserahkan ke Polisi

    Pertalite di SPBU Trucuk Klaten Dioplos Air, Pertamina Patra Niaga: Oknum sudah Diserahkan ke Polisi

    TRIBUNJATENG.COM, KLATEN – Geger kasus pertalite oplosan di SPBU Trucuk Klaten akhirnya menemukan titik terang.

    Dimana sejumlah kendaraan mogok setelah mengisi bahan bakar di SPBU tersebut.

    Kemudian diketahui kalau itu akibat pertalite yang bercampur air.

    Pertamina Patra Niaga memastikan, Pertalite yang bercampur air di SPBU Trucuk Klaten itu karena sengaja dioplos.

    Terungkap sosok yang mengoplos adalah awak mobil tangki (AMT).

    Oknum AMT berinisial MWJ itu kini sudah dipecat.

    Tak hanya itu, Taufiq Kurniawan, Area Manager Comm, Rel, & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah juga sudah menyerahkan oknum AMT itu ke Polres Klaten.

    Tak hanya MWJ, oknum AMT lainnya berinisial Y juga terancam dipecat.

    Hanya saja, pemecatan itu menunggu hasil penyelidikan yang dilakukan Polres Klaten.

    “Hasil investigasi, didapati adanya pelanggaran prosedur operasional yang dilakukan secara sengaja oknum AMT dan kelalaian oknum petugas SPBU yang mengakibatkan adanya kandungan air pada SPBU,” jelas Taufiq, Rabu (9/4/2025).

    Selain itu, pihaknya juga membekukan  SPBU 44.574.29 Trucuk Klaten.

    Pembekuan ini dilakukan hingga batas  waktu yang tidak ditentukan hingga proses investigasi secara menyeluruh selesai.

    “Menonaktifkan oknum petugas SPBU yang terlibat,” ujarnnya.

    Pertamina Patra Niaga menyerahkan oknum AMT dan oknum petugas SPBU kepada Polres Klaten.

    “Kami  mendukung proses hukum yang dilakukan Polres Klaten,” pungkasnya.

    Pernyataan Resmi

    Berikut pernyataan lengkap Taufiq Kurniawan selaku Area Manager Comm, Rel, & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah

    “Bersama ini kami sampaikan keterangan update dari Pertamina Patra Niaga perihal case SPBU Trucuk, sebagai berikut :

    1. Pasca laporan konsumen terkait kualitas BBM di SPBU 44.574.29 Trucuk Klaten, Pertamina Patra Niaga  segera melakukan investigasi internal pada pihak SPBU dan oknum awak mobil tangki (AMT) yang melakukan distribusi produk Pertalite ke SPBU tersebut

    2. Dari investigasi tersebut, didapati adanya pelanggaran prosedur operasional yang dilakukan secara sengaja oknum AMT dan kelalaian oknum petugas SPBU yang mengakibatkan adanya kandungan air pada SPBU 

    3. Pertamina Patra Niaga memberikan sanksi tegas berupa :

    – Pemecatan terhadap Oknum AMT Berinisial MJW yang terbukti melakukan pelanggaran, dan AMT berinisal Y menunggu proses hukum lebih lanjut

    – Pemberhentian operasional (pembekuan) SPBU 44.574.29 Trucuk Klaten sampai batas waktu yang tidak ditentukan hingga proses investigasi secara menyeluruh selesai.

    – ⁠Menonaktifkan oknum petugas SPBU yang terlibat

    4. Selanjutnya, Pertamina Patra Niaga menyerahkan oknum AMT dan oknum petugas SPBU kepada Polres Klaten untuk proses hukum lebih lanjut dan mendukung proses hukum yang dilakukan Polres.

    6. Adapun SPBU 4457429 Trucuk Klaten juga telah bertanggungjawab menyelesaikan aduan kepada 12 kendaraan (4 R4 dan 8 R2) yang dikeluhkan oleh konsumen terkait kasus tersebut berupa perbaikan kendaraan di bengkel dan isi ulang kendaraannya dengan BBM Pertamax pada 8 April 2025 pagi hari.” (*)

    Sebagian artiket tayang di  TribunSolo.com

  • SPBU Trucuk Klaten Ditutup Sementara, 2 Oknum Diserahkan ke Polisi
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        9 April 2025

    SPBU Trucuk Klaten Ditutup Sementara, 2 Oknum Diserahkan ke Polisi Regional 9 April 2025

    SPBU Trucuk Klaten Ditutup Sementara, 2 Oknum Diserahkan ke Polisi
    Tim Redaksi
    KLATEN, KOMPAS.com –

    Pertamina
    Patra Niaga menemukan pelanggaran prosedur terkait kasus tercampurnya air dengan BBM Pertalite di SPBU 44.574.29 Trucuk, Klaten, Jawa Tengah.
    Investigasi internal yang dilakukan Pertamina mengungkap adanya pelanggaran operasional yang dilakukan oleh oknum awak mobil tangki (AMT) dan kelalaian petugas SPBU dalam mendistribusikan produk Pertalite ke SPBU tersebut.
    “Dari investigasi, didapati adanya pelanggaran prosedur operasional yang dilakukan secara sengaja oleh oknum AMT dan kelalaian oknum petugas SPBU yang mengakibatkan adanya kandungan air pada BBM yang dijual di SPBU,” ujar Taufiq Kurniawan, Area Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, dalam keterangannya pada Rabu (9/4/2025).
    Oknum AMT yang terlibat dalam pelanggaran ini berinisial MJW dan Y.
    Keduanya telah diberikan sanksi tegas berupa pemecatan setelah terbukti melakukan pelanggaran. Selain itu, petugas SPBU yang terlibat juga telah dinonaktifkan.
    Taufiq menambahkan bahwa kedua oknum tersebut telah diserahkan kepada Polres Klaten untuk proses hukum lebih lanjut.
    “Kami mendukung proses hukum yang dilakukan Polres,” ungkap Taufiq.
    Sebagai langkah tindak lanjut, Pertamina juga memutuskan untuk menghentikan sementara operasional SPBU 44.574.29 Trucuk hingga batas waktu yang tidak ditentukan, sampai proses investigasi menyeluruh selesai dilakukan.
    Kasus tercampurnya air dengan BBM Pertalite di SPBU tersebut telah mengakibatkan empat pengendara mobil dan delapan pengendara sepeda motor mogok, yang menjadi dampak langsung dari kelalaian tersebut.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pertalite Bercampur Air Bikin Motor dan Mobil Mogok di Klaten, SPBU Ganti Rugi

    Pertalite Bercampur Air Bikin Motor dan Mobil Mogok di Klaten, SPBU Ganti Rugi

    Jakarta

    Terjadi lagi kasus mobil dan motor mogok gara-gara isi Pertalite bercampur air di SPBU Pertamina. Kejadian ini dialami sejumlah pengendara mobil dan motor yang mengisi bahan bakar Pertalite di SPBU 44.574.29 Desa Wonosari, Kecamatan Trucuk, Klaten. Pihak SPBU pun bertanggung jawab dan akan mengganti kerugian.

    Area Manager Comm, Rel, & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Taufiq Kurniawan memberikan penjelasan terkait kasus mobil dan motor mogok sebab Pertalite bercampur air. Taufiq membenarkan kasus tersebut.

    “Penjelasan sehubungan dengan informasi yang beredar di media sosial terkait konsumen yang menemukan kandungan air pada produk Pertalite setelah mengisi di satu SPBU di Kabupaten Klaten,” terang Taufiq dikutip dari detikJateng.

    Taufiq mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Selasa (8/4/2025) pukul 01.33 WIB. Ada belasan kendaraan yang mengalami masalah setelah mengisi Pertalite di SPBU tersebut.

    “Konsumen yang mengalami kejadian tersebut di antaranya 4 pengendara mobil dan 8 pengendara sepeda motor yang melaporkan kejadian serupa ke SPBU dimaksud,” bilang Taufiq.

    Pihak SPBU, lanjutnya, merespons keluhan tersebut dan bertanggungjawab memberikan ganti rugi kepada setiap konsumen. Ganti rugi itu yakni, memberikan biaya perbaikan dan mengisi ulang BBM pada setiap kendaraan.

    Pihak Pertamina kini tengah berkoordinasi dengan Polres Klaten untuk menyelidiki penyebab kejadian ini. Sementara itu, penyaluran BBM di SPBU tersebut dihentikan untuk sementara.

    “Untuk sementara penyaluran BBM di SPBU tersebut dihentikan untuk dilakukan pembersihan secara menyeluruh. Pertamina juga berkoordinasi dengan Polres Klaten untuk melakukan investigasi dan pengecekan produk hingga nanti dinyatakan aman untuk disalurkan kembali,” kata Taufiq.

    Pertamina Patra Niaga menyampaikan permintaan maaf atas kejadian ini. Pihaknya menyebut pengecekan rutin dilakukan di setiap SPBU.

    “Adapun pengecekan terakhir di SPBU tersebut dilakukan pada 7 April 2025 pukul 8.04 WIB pagi dan didapati hasil yang aman sesuai standar kualitas spesifikasi setiap produk BBM,” pungkasnya.

    Diberitakan sebelumnya, sejumlah kendaraan mengalami macet setelah mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di SPBU Trucuk, Klaten. Mesin kendaraan tersebut macet diduga karena Pertalite tercampur dengan zat lain.

    “Betul ada laporan tadi pagi beberapa kendaraan macet setelah mengisi di SPBU tersebut. BBM Pertalite diduga tercampur dengan zat lain,” jelas Kasat Reskrim Polres Klaten Iptu Taufik Frida Mustofa kepada detikJateng, Selasa (8/4/2025) siang.

    Dijelaskan Taufik, setelah ada laporan pihaknya mengamankan sampel barang bukti BBM. Untuk sementara operasional SPBU juga diminta buat dihentikan. “Kami minta untuk sementara dihentikan. Penyelidikan sedang kami lakukan untuk menelusuri kejadian tersebut,” kata Taufik.

    (lua/din)