BUMN: Pertamina Patra Niaga

  • Pertamina AFT Babullah dan Kelompok Binaan sulap sampah plastik Ternate jadi cuan

    Pertamina AFT Babullah dan Kelompok Binaan sulap sampah plastik Ternate jadi cuan

    Foto: Aman Hasibuan/Radio Elshinta

    Pertamina AFT Babullah dan Kelompok Binaan sulap sampah plastik Ternate jadi cuan
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 30 Mei 2025 – 20:29 WIB

    Elshinta.com – Sebagai bentuk upaya mendukung Pemerintah Kota Ternate dalam menanggulangi sampah plastik, Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina Patra Niaga Aviation Fuel Terminal (AFT) Babullah bersama Kelompok Binaan Ika Mario menggelar Pelatihan dan Uji Coba Mesin Pembuat Batu Bata dan Paving Block dari Sampah Plastik yang dilaksanakan di Kelurahan Tobololo, Kecamatan Ternate Barat, Kota Ternate pada Rabu (21/5/2025) yang lalu.

    Melalui Program Batu Bata dan Furnitur Plastik (Bu Tutik) yang digagas oleh Kelompok Binaan Ika Mario bersama CSR AFT Babullah. Program tersebut berhasil memanfaatkan sampah plastik untuk dijadikan barang yang bernilai ekonomis seperti pembuatan batu bata, paving block dan batu angin.

    “Kami berkomitmen dalam meningkatkan kapasitas dan kemampuan masyarakat sekitar terutama dalam mendukung kebersihan lingkungan di Kota Ternate melalui program TJSL & CSR yang dijalankan di sekitar lokasi perusahaan,” ucap AFT Manager Babullah, Winaryanto, seperti dilaporkan Kontribuor Elshinta, Aman Hasibuan.

    Menurutnya, permasalahan sampah di Kota Ternate menjadi tanggung jawab kita semua untuk membantu mengatasinya sehingga dapat memperbaiki kualitas lingkungan. Hal ini tentunya menjadi perhatian bagi perusahaan dan masyarakat untuk bersama-sama berusaha mengelola sampah yang ada.

    “Kegiatan ini begitu penting untuk keberlanjutan perusahaan dan lingkungan, melalui kegiatan ini kami harap dapat memberikan manfaat ekonomi, sosial serta mampu membantu mengatasi permasalahan lingkungan,” ujarnya.

    Pelatihan diberikan oleh Tim Ruang Laboratorium serta didampingi pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Ternate. Tujuan dari pelatihan ini adalah mengajarkan kepada Kelompok Ika Mario cara mengoperasikan mesin sesuai dengan standar operasional yang aman. Setelah pelatihan kelompok juga turut didampingi selama beberapa bulan oleh pemateri secara daring.

    “Tentu salah satu penyebab sampah plastik begitu menumpuk di Kota Ternate disebabkan pengelolaan sampah yang belum optimal, maka bersama-sama pihak Pertamina serta Pemda setempat kami berusaha mencoba mengolah sampah plastik yang ada menjadi barang bernilai,” imbuh Mahmud selaku Ketua Kelompok Binaan Ika Mario.

    Ia berharap, melalui pelatihan dan uji coba mesin ini Kelompok Ika Mario dapat memproduksi batu bata, paving block dan batu angin ramah lingkungan secara masif. “Tujuan utama kami tentu ingin membantu mengurangi sampah plastik yang ada di Kota Ternate, karena sampah plastik kalau bisa dikelola dengan baik, bisa menghasilkan sesuatu yang lebih,” tuturnya.

    Adapun dalam pemanfaatan sampah plastik menjadi batu bata, paving block dan batu angin yang dilaksanakan CSR AFT Babullah bersama Kelompok Ika Mario, hal ini sejalan dengan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs poin 8 tentang Ekonomi Desa Meningkat yakni dari produksi tersebut dapat membuka peluang usaha baru bagi masyarakat, poin 11 tentang Lingkungan Bersih dan Lestari yakni sampah plastik yang diolah menjadi batu bata, paving block dan batu angin tidak mencemari lingkungan, serta poin 12 tentang Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab yakni dari produksi tersebut dapat digunakan untuk hal yang bermanfaat bagi sekitar. Serta, mendukung upaya Pemerintah dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat.

    “Butuh dukungan dari berbagai pihak, seperti Pemerintah Daerah dan masyarakat setempat agar program ini dapat berjalan baik dan membawa banyak manfaat untuk masyarakat Tobololo, bisa saja program ini menjadi tempat percontohan bagi kelompok lain,” tutup Winaryanto.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Kapal BBM Belum Bisa Sandar, Pertamina Optimalkan Distribusi Melalui Tiga Terminal Penyangga untuk Pasok BBM di Bengkulu

    Kapal BBM Belum Bisa Sandar, Pertamina Optimalkan Distribusi Melalui Tiga Terminal Penyangga untuk Pasok BBM di Bengkulu

    Bengkulu, Beritasatu.com – Pertamina Patra Niaga melalui Pertamina Regional Sumbagsel terus memperkuat upaya pemulihan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah Bengkulu paska tidak bisa sandarnya kapal pemasok BBM di dermaga Pelabuhan Pulau Baai karena pendangkalan alur masuk. Pertamina Patra Niaga berharap Pelindo dapat segera melakukan pengerukan agar pasokan BBM Bengkulu kembali normal.

    “Kami terus berupaya maksimal memenuhi kebutuhan BBM masyarakat Bengkulu dengan melakukan pengiriman dari Terminal BBM Lubuk Linggau, Teluk kabung Padang dan Lampung. Kami memahami hal ini berdampak langsung kepada masyarakat yang harus antri untuk mendapatkan BBM. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan situasi ini,” ujar Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari.

  • Pertamina Siapkan 64 Mobil Tangki, Penuhi BBM di Bengkulu

    Pertamina Siapkan 64 Mobil Tangki, Penuhi BBM di Bengkulu

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Pertamina (Persero) lewat Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel terus memastikan ketersediaan pasokan dan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) serta terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Bengkulu.

    Saat ini Pertamina telah mengerahkan sebanyak 64 mobil tangki BBM untuk menyuplai BBM Bengkulu yang di pasok dari tiga wilayah yakni Teluk Kabung, Sumatera Barat dengan jarak tempuh 26 jam jalur darat. Lubuk Linggau jarak tempuh 12 jam. Ketiga dari Lampung menyuplai Kabupaten Bengkulu Selatan dengan jarak tempuh 18 jam.

    “Kami berkomitmen penuh untuk menjaga pasokan energi di wilayah Bengkulu dan terus memaksimalkan distribusi hingga situasi kembali stabil,” ujarnya Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan, dikutip Jumat (30/5/2025).

    Selain itu juga pendistribusian dan penyaluran melalui Fuel Teminal bekerja 24 jam untuk membantu memenuhi kebutuhan masyarakat di Bengkulu.

    Pertamina juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembelian secara berlebihan dan tetap tenang karena upaya pemulihan terus dilakukan.

    Nikho juga berharap kondisi pelabuhan Pulau Baai segera membaik agar suplai menggunakan jalur laut kembali normal.

    (pgr/pgr)

  • Pertamina Tingkatkan Armada dan Jam Operasional Pastikan BBM Bengkulu Aman

    Pertamina Tingkatkan Armada dan Jam Operasional Pastikan BBM Bengkulu Aman

    Bengkulu: Pertamina melalui Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel mengoptimalkan seluruh armada dan infrastruktur untuk memastikan distribusi energi di Bengkulu tetap aman dan lancar.
     
    Hal itu dilakukan pascagempa bumi berkekuatan 6,3 magnitudo yang mengguncang provinsi itu pada Jumat dini hari, 23 Mei 2025.
     
    Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan, menegaskan pihaknya bergerak cepat menjaga kelancaran suplai BBM ke Bengkulu.

    “Kami berkomitmen penuh untuk menjaga pasokan energi di wilayah Bengkulu dan terus memaksimalkan distribusi hingga situasi kembali stabil,” ujar Nikho dalam keterangan tertulis, Kamis, 29 Mei 2025.
     

    64 mobil tangki dikerahkan, suplai dari tiga titik
    Pertamina mengerahkan 64 mobil tangki BBM untuk menyuplai wilayah Bengkulu. BBM didatangkan dari tiga lokasi utama yaitu Teluk Kabung, Sumatera Barat, dengan jarak tempuh hingga 26 jam via jalur darat, Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, dengan waktu tempuh sekitar 12 jam, dan Lampung, khusus menyuplai ke Kabupaten Bengkulu Selatan dengan estimasi perjalanan 18 jam.
     
    Langkah ini diambil untuk mengantisipasi gangguan pasokan akibat kendala operasional di pelabuhan.
    Fuel Terminal buka 24 jam
    Selain mengandalkan armada darat, Pertamina juga mengoperasikan Fuel Terminal secara penuh 24 jam. Hal ini demi memastikan distribusi BBM tetap berjalan optimal dan tidak mengganggu aktivitas masyarakat.
     
    “Operasional kami di terminal bahan bakar tetap berjalan nonstop. Upaya pemulihan terus kami lakukan,” lanjut Nikho.
     
    Jangan panic buying
     
    Pertamina juga mengingatkan masyarakat Bengkulu agar tidak panik dan tidak membeli BBM secara berlebihan. Pasokan sedang dalam proses stabilisasi dan suplai terus berjalan.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Bantu Korban Gempa Bengkulu, Pertamina Salurkan Bantuan Energi hingga Sembako

    Bantu Korban Gempa Bengkulu, Pertamina Salurkan Bantuan Energi hingga Sembako

    Bengkulu: Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel menyalurkan bantuan untuk korban gempa bumi berkekuatan 6,3 magnitudo yang mengguncang Bengkulu pada Jumat dini hari, 23 Mei 2025.
     
    Melalui Fuel Terminal (FT) Pulau Baai, Pertamina menyalurkan bantuan sosial senilai Rp50 juta untuk warga terdampak. 
     
    Bantuan terdiri dari paket sembako, perlengkapan kesehatan, serta kebutuhan pokok lainnya yang sangat dibutuhkan warga selama masa pemulihan.

    Gempa yang terjadi pada pukul 02.52 WIB itu menyebabkan kerusakan di berbagai wilayah, dengan total 314 rumah terdampak di tujuh kecamatan di Kota Bengkulu. 
     

    Bantuan lengkap untuk warga terdampak
    Bantuan yang disalurkan mencakup Bright Gas 5,5 kg sebanyak 3 tabung dan Bright Gas 12 kg 3 tabung, beras 250 kg, telur 100 krat, tepung 50 bungkus, minyak goreng 30 liter, air mineral 20 dus, kopi dan teh 50 dus, gula pasir 40 kg, sarden 30 kaleng, obat-obatan 100 box, termasuk alat tensi dan vitamin.
     
    Bantuan tersebut secara simbolis diserahkan langsung oleh FT Manager Pulau Baai, Erik Imam Kasmianto, kepada Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Bengkulu, Denny Martin, pada Selasa, 27 Mei 2025.
     
    Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan, menegaskan bahwa aksi cepat ini merupakan bagian dari komitmen sosial perusahaan.
     
    “Sebagai bagian dari perusahaan yang beroperasi di Bengkulu, kami merasa memiliki tanggung jawab moral untuk turut serta membantu saudara-saudara kita yang terdampak bencana. Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian kami, dan diharapkan dapat meringankan beban warga yang terdampak selama masa pemulihan,” ujar Nikho dalam keterangan tertulis, Rabu, 28 Mei 2025.
     
    Bantuan Pertamina ini disambut baik oleh BPBD Kota Bengkulu. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Denny Martin, mengapresiasi kepedulian yang diberikan.
     
    “Bantuan ini sangat membantu, khususnya untuk wilayah yang mengalami kerusakan paling parah. Kepedulian seperti ini sangat berarti bagi percepatan penanganan di lapangan,” ungkap Denny.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Distribusi BBM di Bengkulu terganggu, Pelindo II harus gerak cepat pengerukan

    Distribusi BBM di Bengkulu terganggu, Pelindo II harus gerak cepat pengerukan

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Analis: Distribusi BBM di Bengkulu terganggu, Pelindo II harus gerak cepat pengerukan
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 27 Mei 2025 – 13:11 WIB

    Elshinta.com – Analis Kebijakan Publik Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah meminta Pelindo II untuk mempercepat pengerukan Pelabuhan Pulau Baai. Karena berlarut-larutnya pengerjaan, sangat berdampak terhadap berbagai sektor ekonomi, termasuk terganggunya distribusi BBM Pertamina kepada masyarakat. 

    ”Besar sekali dampaknya, termasuk distribusi BBM. Makanya, Pelindo II harus gerak cepat terhadap pengerukan. Ini adalah bagian dari tanggung jawab,” tegas Trubus kepada media hari ini. 

    Menurut Trubus, percepatan pekerjaan pengerukan, hanya satu bagian dari tanggung jawab BUMN tersebut. Tak kalah penting, kata dia, Pelindo II juga harus bertanggung jawab kepada masyarakat. Karena ada kerugian publik di sana, termasuk bertambahnya cost masyarakat. ”Ekspor terdampak, roda perekonomian masyarakat juga sangat terdampak. Jadi, efek dominonya besar sekali, termasuk kepada publik,” lanjutnya. 

    Selain itu, imbuh Trubus, tentu saja harus ada perbaikan tata kelola, dimana di dalamnya ada transparansi. 

    Sebelumnya, Gubernur Bengkulu Helmi Hasan juga meminta PT Pelindo II serius menangani pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu.

    “Ini sudah darurat. Masyarakat terus bertanya, kapan bisa pulang ke Enggano? Kapan anak-anak bisa kembali sekolah di Kota Bengkulu? Kalau Pelindo tidak bisa memastikan kapan alur bisa dilewati kapal, lalu apa yang sudah dikerjakan selama ini,” kata Gubernur Bengkulu Helmi Hasan.

    Menurutnya, kapal-kapal pengangkut BBM milik Pertamina serta kapal penumpang dan logistik yang melayani Enggano sangat membutuhkan akses pelayaran yang aman dan lancar.  “Ini menyangkut hajat hidup orang banyak. Kita ingin semuanya aman dan arus pelayaran berjalan lancar,” kata Helmi ketika itu.

    Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Doni Swabuana, menyebut, Pertamina juga sangat terdampak dengan pendangkalan tersebut. Biasanya Pertamina menggunakan jalur laut untuk mengirim BBM ke Bengkulu, tetapi sekarang harus beralih ke jalur darat. “Kerugian yang disampaikan Pertamina kepada kami sebesar Rp 500 juta per hari,” kata dia. 

    Di sisi lain, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel terus berkomitmen untuk menjaga keandalan distribusi dan menjamin ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bagi masyarakat Bengkulu. 

    Seperti disampaikan Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan, Pertamina terus memperkuat langkah percepatan distribusi melalui penambahan armada mobil tangki, percepatan penyaluran dari berbagai titik suplai, serta koordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk suplai ke FT Lubuk Linggau dan pemerintah daerah setempat, terus dilakukan agar distribusi energi di wilayah Bengkulu tetap berjalan dengan aman dan berkesinambungan.

    “Kami terus menghimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak melakukan pembelian BBM secara berlebihan. Pasokan akan terus dimaksimalkan sesuai kebutuhan masyarakat di wilayah Bengkulu dan sekitarnya,” jelasnya.

    Selain itu, lanjut Nikho, Petamina Patra Niaga Regional Sumbagsel juga menyampaikan permohonan maaf atas terjadinya antrean dan keterbatasan pasokan BBM yang sempat terjadi di sejumlah SPBU di wilayah Bengkulu dalam beberapa hari terakhir.

    “Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang sempat terjadi. Situasi ini merupakan dampak dari kondisi di luar kendali kami, namun Pertamina berkomitmen penuh untuk menjaga ketersediaan energi. Kami pastikan pasokan BBM untuk masyarakat Bengkulu terus diupayakan agar kembali normal secara bertahap,” ujar Nikho. 

    Sumber : Elshinta.Com

  • Pertamina Siap Replikasi Proyek Avtur dari Jelantah di Dua Kilang Ini

    Pertamina Siap Replikasi Proyek Avtur dari Jelantah di Dua Kilang Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pertamina bersiap melaksanakan ekspansi dan replikasi proyek Used Cooking Oil to Sustainable Aviation Fuel (USAF) berbahan minyak jelantah yang telah dikembangkan di Kilang Cilacap. Ekspansi dan replikasi ini juga akan dilakukan di Kilang Dumai dan Kilang Balongan.

    Tidak sendirian, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) dan PT Pertamina Patra Niaga bersinergi, demi komitmen Pertamina mendukung agenda nasional transisi energi, sekaligus mewujudkan dual growth strategy, yakni penguatan core business dan pengembangan new business. Project USAF ini adalah bukti nyata komitmen Pertamina tidak hanya dalam menjaga ketahanan energi nasional, tetapi juga mengembangkan portofolio energi rendah karbon yang berkelanjutan.

    Untuk menandai komitmen untuk replikasi tersebut, dilakukan penandatanganan komitmen pengembangan Project USAF Pertamina yang digelar di di Grha Pertamina. Direktur Utama KPI, Taufik Aditiyawarman mengatakan, Project USAF atau Used Cooking Oil to Sustainable Aviation Fuel merupakan inisiatif yang sangat relevan untuk menuju pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) yang ramah lingkungan.

    Project USAF diperkuat dengan lahirnya Peraturan Menteri ESDM nomor 4 Tahun 2025 dan selaras dengan roadmap dari Kemenko Marves yang akan mendorong implementasi SAF lebih cepat dari rencana awal, yaitu dari tahun 2027 menjadi 2026. Melalui project ini, KPI akan mengolah minyak jelantah menjadi avtur, kemudian Patra Niaga akan membuka peluang bisnisnya agar USAF dapat digunakan secara luas dan komersil.

    “Sebagai bagian dari Pertamina Group, KPI memiliki mandat besar dalam mendukung agenda tersebut. Project USAF ini adalah bukti nyata bahwa kami berkomitmen untuk tidak hanya menjaga ketahanan energi nasional, tetapi juga mengembangkan portofolio energi rendah karbon yang berkelanjutan,” ujar Taufik dalam keterangan resmi, Selasa (27/5/2025).

    Menurut Taufik, jejak pengembangan SAF di Pertamina, khususnya KPI, telah dimulai sejak 2020. Ketika itu KPI, melalui Kilang Cilacap, berhasil memproduksi Bioavtur J2.4 dari Palm Kernel Oil. Setahun kemudian, produk tersebut digunakan dalam penerbangan uji coba dengan pesawat CN-235. Kemudian dilanjutkan pada 2023 dengan penerbangan komersial Garuda Indonesia rute Jakarta-Solo. Taufik mengatakan, dua uji coba tersebut membuktikan bahwa bahan bakar aviasi berbasis nabati bukan lagi konsep, tetapi realitas.

    Pada 2024, KPI mencanangkan Project USAF (UCO to SAF) sebagai langkah penting untuk memulai komersialisasi SAF berbahan baku waste (minyak jelantah) dan bersertifikat sustainability. Serangkaian aktivitas dilaksanakan antara lain pengembangan teknologi katalis bersama Pertamina Technology Innovation, manufacturing katalis oleh PT Katalis Sinergi Indonesia, melakukan sertifikasi sustainability ISCC EU dan CORSIA, dan puncaknya pada Turn Around Januari 2025, PT KPI telah melaksanakan change out catalyst USAF di RU IV dan menandai siap untuk melakukan uji komersial produksi certified SAF dari minyak jelantah di awal kuartal III-2025.

    Visi menjadi produsen SAF bersertifikat sustainable dan berbahan baku minyak jelantah pertama kali di Indonesia ini di dukung oleh ekosistem hulu-hilir SAF Pertamina Group yang melibatkan beberapa subholding antara lain Pertamina Patra Niaga, Pelita Air dan Pertamina Persero sebagai Project Coordinator. Sebagai bukti komitmen terhadap Project USAF, KPI akan memperluas proyek ini ke kilang lain, seperti Kilang Dumai dan Kilang Balongan dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kapabilitas produksi SAF, sekaligus memulai trial komersial.

    Menurut Taufik, Project USAF tak hanya sekadar memproduksi bahan bakar berkelanjutan, tapi juga bagian dari blueprint besar circular SAF ecosystem yang membentuk rantai pasok yang kuat bersama pelaku pengumpulan UCO, transporter, serta off-taker seperti maskapai dan BUMN Aviasi.

    “Pada tahun 2028, kami berharap dapat menyaksikan startup Green Refinery Project di Cilacap, dengan kapasitas 6 MBSD, mengolah feedstock dari UCO, POME, dan lainnya. Ini akan menjadikan Pertamina sebagai pelopor energi hijau,” pungkas Taufik.

    Dalam kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra mengatakan, upaya KPI dan PT Pertamina Patra Niaga dalam mengembangkan USAF merupakan sebuah kolaborasi bersejarah bagi Pertamina dan Indonesia. Sebab program ini tertera dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yakni mengenai kemandirian energi.

    Dan untuk mendukung realisasi Project USAF, Mars Ega mengatakan, PT Pertamina Patra Niaga telah menyiapkan alat untuk mengumpulkan Used Cooking Oil (UCO) di sepuluh SPBU yang tersebar di Jakarta. Dengan alat itu pula, PT Pertamina Patra Niaga menggandeng masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam pengembangan USAF. Menurut Mars Ega, masyarakat sangat antusias untuk memberikan minyak jelantah yang mereka miliki, sebagai bahan baku utama pembuatan USAF.

    “Alat ini masih dalam skala piloting, tapi sampai hari ini sudah tercatat sedikitnya 6.042 orang yang secara sukarela menyetorkan UCO di alat-alat yang tersebar di sepuluh SPBU di Jakarta,” ungkap Mars Ega

    Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri mengapresiasi manajemen dan seluruh perwira Pertamina atas ditandatanganinya komitmen pengembangan Used Cooking Oil (UCO) to Sustainable Aviation Fuel (SAF). Menurutnya, Project USAF adalah jawaban dari tantangan global untuk menjamin ketahanan energi, keterjangkauan harga bagi masyarakat, dan keberlanjutan lingkungan secara bersamaan.

    Namun Simon mengingatkan agar project ini tidak hanya berakhir di seremoni penandatanganan komitmen. Ia menyatakan, pengembangan USAF yang telah dilakukan Pertamina sejak beberapa waktu lalu, harus terwujud dan memberikan manfaat bagi banyak pihak.

    “Ini adalah prestasi yang sudah diukir Pertamina, kita harus wujudkan sampai terimplementasi dengan baik. Kita juga harus saling berkolaborasi satu sama lain, agar Pertamina terus menjadi yang terdepan dalam menyediakan energi yang baik bagi negeri ini,” papar Simon.

    Acara penandatanganan komitmen pengembangan Project USAF turut dihadiri oleh Komisaris Utama Pertamina, Mochamad Iriawan. Ia mengatakan, kini transisi energi bukan lagi sebuah pilihan, namun sudah menjadi keniscayaan strategis. Terlebih Indonesia telah menetapkan target Net Zero Emission pada tahun 2060. Karena itulah Mochamad Iriawan menyambut baik proyek Used Cooking Oil to Sustainable Aviation Fuel (USAF) atau Avtur berbahan minyak jelantah.

    Menurutnya, SAF tidak bisa dilihat sebagai proyek semata, melainkan sebuah misi besar membangun ekosistem pengolahan energi baru yang ramah lingkungan. Karena itulah ia meminta Pertamina Group membangun kolaborasi internal yang melibatkan seluruh subholding. Kolaborasi itu lalu diperluas dengan menggandeng sektor lainnya, seperti pemerintah, maskapai penerbangan, lembaga riset dan penyedia feedstock hingga mitra internasional.

    “SAF harus menjadi solusi yang berkelanjutan secara menyeluruh dan pastikan Pertamina Group menjadi pemimpin utama di bisnis SAF, baik sebagai produsen utama maupun market leader dalam pasar domestik dan global. Proyek ini harus diimplementasikan secara terarah dan konsisten sesuai target yang telah ditetapkan,” pungkas Mochamad Iriawan.

    (rah/rah)

  • Pertamina Replikasi Proyek Avtur Berbahan Minyak Jelantah di Kilang Balongan dan Dumai – Page 3

    Pertamina Replikasi Proyek Avtur Berbahan Minyak Jelantah di Kilang Balongan dan Dumai – Page 3

    Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra mengatakan, upaya KPI dan pihaknya dalam mengembangkan USAF merupakan sebuah kolaborasi bersejarah bagi Pertamina dan Indonesia.

    Ega mengungkapkan, untuk mendukung realisasi Project USAF, Pertamina Patra Niaga telah menyiapkan alat untuk mengumpulkan Used Cooking Oil (UCO) di 10 SPBU yang tersebar di Jakarta.

    “Dengan alat itu pula, Pertamina Patra Niaga menggandeng masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam pengembangan USAF, karena masyarakat sangat antusias untuk memberikan minyak jelantah yang mereka miliki, sebagai bahan baku utama pembuatan USAF,” ungkapnya.

    “Alat ini masih dalam skala piloting, tapi sampai hari ini sudah tercatat sedikitnya 6.042 orang yang secara sukarela menyetorkan UCO di alat-alat yang tersebar di sepuluh SPBU di Jakarta,” jelas Ega.

    Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri mengungkapkan bahwa project USAF jadi jawaban dari tantangan global untuk menjamin ketahanan energi, keterjangkauan harga bagi masyarakat, dan keberlanjutan lingkungan secara bersamaan.

    Namun Simon mengingatkan agar project ini tidak hanya berakhir di seremoni penandatanganan komitmen. Ia menyatakan, pengembangan USAF yang telah dilakukan Pertamina sejak beberapa waktu lalu, harus terwujud dan memberikan manfaat bagi banyak pihak.

    “Ini adalah prestasi yang sudah diukir Pertamina, kita harus wujudkan sampai terimplementasi dengan baik. Kita juga harus saling berkolaborasi satu sama lain, agar Pertamina terus menjadi yang terdepan dalam menyediakan energi yang baik bagi negeri ini,” ujarnya.

  • Pelindo Segera Keruk Pendangkalan Pulau Baai agar Pasokan BBM Segera Normal

    Pelindo Segera Keruk Pendangkalan Pulau Baai agar Pasokan BBM Segera Normal

    Jakarta: Pendangkalan alur pelayaran di Pelabuhan Pulau Baai menjadi penyebab Kapal Tanker Pengiriman BBM gagal sandar di pelabuhan dan menghambat pasokan distribusi BBM di Bengkulu, sehingga Pertamina lakukan alih suplai dari berbagai Terminal BBM terdekat di luar Bengkulu melalui jalur darat. 
     
    Baca juga: Tingkatkan Kapasitas Domestik, Strategi Pertamina Hadapi Tantangan Global
     
    Gubernur Bengkulu Helmi Hasan menyatakan bahwa pendangkalan alur Pulau Baai merupakan penyebab kapal pertamina tidak bisa masuk ke dermaga sehingga pengiriman BBM dilakukan Pertamina dari wilayah lain yang tentu biayanya besar bagi Pertamina.

    (Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan, turut menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan masyarakat. Pertamina juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembelian secara berlebihan dan tetap tenang karena upaya pemulihan terus dilakukan. Foto: Dok. Pertamina)
     
    “Sekarang kapal keruk sudah datang dan akan segera dilakukan pengerukan dalam waktu dekat. Pelindo yang harus kerja untuk pengerukan. Semoga dalam waktu dekat BBM bisa kembali lancar dan kapal Pertamina bisa masuk,” tegas Helmi.
     
    Sementara, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel telah melakukan berbagai langkah mitigasi, termasuk mengalihkan pasokan dari FT Lubuk Linggau dan FT Teluk Kabung, mempercepat penyaluran, dan menambah armada mobil tangki. Distribusi BBM melalui jalur kereta api juga terus ditingkatkan dengan dukungan dari PT Kereta Api Indonesia (KAI).
     
    Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan, turut menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan masyarakat. 
     
    “Kami berkomitmen penuh untuk menjaga pasokan energi dan terus memaksimalkan distribusi hingga situasi kembali stabil,” ujarnya.
     
    Baca juga: Konsorsium PHE, Petronas, dan SK earthon Tandatangani Kontrak PSC Wilayah Kerja Binaiya
     
    Pertamina juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembelian secara berlebihan dan tetap tenang karena upaya pemulihan terus dilakukan. Informasi lebih lanjut, masyarakat dapat menghubungi Pertamina Call Center 135 atau mengunjungi website resmi Pertamina.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (TIN)

  • Pertagas gelar RUPS, catat kinerja positif selama 2024

    Pertagas gelar RUPS, catat kinerja positif selama 2024

    Tahun lalu kami telah memperluas portofolio bisnis, tidak hanya di sektor gas alam dan minyak bumi, tetapi juga mendapatkan komitmen pengangkutan BBM melalui pipa dan pengembangan energi terbarukan…

    Jakarta (ANTARA) – PT Pertamina Gas (Pertagas), sebagai bagian dari Subholding Gas Pertamina, menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 2024 pada Kamis (22/5) di Jakarta, dalam rangka menyampaikan capaian kinerja perusahaan sepanjang 2024 kepada pemegang saham.

    Direktur Utama Pertagas, Gamal Imam Santoso mengungkapkan bahwa pencapaian 2024 memiliki hasil yang sangat baik dan positif bagi Pertagas.

    “Tahun lalu kami telah memperluas portofolio bisnis, tidak hanya di sektor gas alam dan minyak bumi, tetapi juga mendapatkan komitmen pengangkutan BBM melalui pipa dan pengembangan energi terbarukan. Hal ini sejalan dengan visi kami untuk menjadi perusahaan infrastruktur energi berkelas dunia,” ujar Gamal di Jakarta, Senin.

    Pada 2024, menurut Gamal, Pertagas mencatatkan pertumbuhan kinerja operasional yang positif dengan volume gas transportasi mencapai 560.523 MMSCF serta volume transportasi minyak sebesar 58.990 MBOE. Selain itu juga volume niaga gas diperoleh sebesar 31.898 BBTU dan pemrosesan gas sejumlah 163.730 ton.

    “Dalam bidang regasifikasi LNG volume yang diproses sebesar 53.341 BBTU selama setahun. Capaian ini menegaskan kontribusi nyata Pertagas dalam mendukung ketahanan energi nasional,” katanya.

    Atas pencapaian operasional tersebut, Pertagas membukukan kinerja keuangan yang positif dengan pendapatan sebesar 843,45 juta dolar AS, meningkat dibanding 2023 sebesar 793 juta dolar AS. Kenaikan pendapatan diikuti dengan kenaikan laba bersih menjadi 222,4 juta dolar AS, dibanding raihan 2023 sebesar 196,7 juta dolar AS.

    Gamal menyebutkan bahwa pencapaian laba yang terus meningkat ini didorong oleh portofolio bisnis yang beragam, mencakup niaga gas, komersialisasi aset, regasifikasi, pemrosesan LPG, serta berbagai upaya perluasan bisnis lainnya yang selaras dengan kompetensi utama Pertagas.

    Pertagas melaksanakan sejumlah proyek strategis, di antaranya persiapan pembangunan Pipa BBM Cikampek – Plumpang bekerja sama dengan PT Pertamina Patra Niaga, serta memasang Booster Pump Batang HO dan Booster Pump KBJ SLC.

    Pemasangan Booster Pump menjadi langkah akhir penyelesaian Proyek Pipa Rokan untuk optimalisasi penyaluran minyak bumi di Wilayah Kerja Rokan sebagai salah satu wilayah produksi minyak bumi nasional terbesar.

    Selain itu, perusahaan berhasil menyelesaikan proyek pembangunan pipa gas bumi Senipah–Balikpapan yang dapat mendukung kontribusi efisiensi operasi Kilang Balikpapan dan ketahanan energi domestik.

    Rencana diversifikasi usaha juga dilakukan melalui kontribusi aktif dalam rantai bisnis Subholding Gas serta menjalin kolaborasi strategis dengan Pertamina Group, antara lain melalui kajian pengembangan renewable energy bersama PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) dan kajian pemanfaatan teknologi Carbon Capture and Storage/Carbon Capture Utilization and Storage (CCS/CCUS) bersama PT Pertamina EP Cepu (PEPC).

    Seluruh pencapaian perusahaan di 2024, baik dari aspek operasional, keuangan, pengembangan bisnis, pengelolaan SDM, maupun aspek HSSE, tercermin dalam pencapaian Key Performance Indicator (KPI) perusahaan yang mencapai 112 persen, melebihi level maksimal sebesar 110 persen.

    Dari sisi pengakuan eksternal, sepanjang 2024 Pertagas meraih 116 penghargaan, terdiri dari 25 penghargaan internasional dan 91 penghargaan nasional.

    Di antaranya, Pertagas memperoleh 3 Proper Emas, 1 Proper Hijau (beyond compliance), dan 1 Proper Biru dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai bentuk pengakuan atas komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan dan tanggung jawab sosial.

    Pewarta: Faisal Yunianto
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025