BUMN: Pertamina Patra Niaga

  • Kejagung Tengah Periksa 5 Perusahaan Singapura Terkait Korupsi Pertamina
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        5 Juni 2025

    Kejagung Tengah Periksa 5 Perusahaan Singapura Terkait Korupsi Pertamina Nasional 5 Juni 2025

    Kejagung Tengah Periksa 5 Perusahaan Singapura Terkait Korupsi Pertamina
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Kejaksaan Agung
    tengah memeriksa sejumlah saksi dari lima perusahaan di Singapura.
    Mereka diperiksa terkait dengan perkara dugaan
    tindak pidana korupsi
    dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina (Persero).
    “Hingga saat ini, sudah ada tiga korporasi yang bersedia untuk diperiksa dan memberikan keterangan di Singapura. Dan, ada dua korporasi yang menyatakan bersedia untuk memberikan keterangan secara
    online
    ,” ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Harli Siregar, saat ditemui di Gedung Penkum Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (5/6/2025).
    Harli enggan menyebutkan nama-nama perusahaan yang tengah dimintai keterangan oleh penyidik.
    Namun, ia menegaskan, sebanyak 22 saksi yang dijadwalkan untuk diperiksa oleh penyidik ini merupakan warga negara asing (WNA), baik asal Singapura maupun negara lain.
    Proses permintaan keterangan ini juga diprediksi akan memakan waktu lebih panjang mengingat status para saksi yang merupakan WNA.
    “Harus dipahami bahwa karena ini perbedaan yurisdiksi dan tentu yang akan diperiksa adalah warga negara-warga negara asing dan berada di yurisdiksi di luar Indonesia, maka memang sangat diperlukan prinsip-prinsip sinergisitas, kolaborasi antar-
    agency to agency
    yang berlangsung saat ini,” ujar Harli.
    Sebelumnya diberitakan, Kejaksaan Agung akan memeriksa 22 pejabat perusahaan di Singapura terkait dengan perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina (Persero).
    “Terkait dengan Pertamina, bahwa penyidik pada Jampidsus saat ini sudah berada di Singapura dan akan melakukan pemeriksaan sejak hari ini sampai tanggal 4 (Juni 2025),” ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Harli Siregar, saat ditemui di Gedung Penkum Kejaksaan Agung, Jakarta, Senin (2/6/2025).
    Harli mengatakan, sejumlah pihak perusahaan di Singapura ini sebelumnya sudah dipanggil oleh penyidik, tapi mereka tidak memenuhi panggilan penyidik.
    Sementara itu, terkait kasus dugaan korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan KKKS pada 2018-2023, Kejagung menetapkan sembilan tersangka.
    Mereka adalah Riva Siahaan (RS) selaku Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Sani Dinar Saifuddin (SDS) selaku Direktur Feedstock dan Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional, Yoki Firnandi (YF) selaku Direktur Utama PT Pertamina International Shipping, Agus Purwono (AP) selaku VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina Internasional, Maya Kusmaya (MK) selaku Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga, dan Edward Corne (EC) selaku VP Trading Operations PT Pertamina Patra Niaga.
    Kemudian, Muhammad Kerry Andrianto Riza (MKAR) selaku beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa, Dimas Werhaspati (DW) selaku Komisaris PT Navigator Khatulistiwa sekaligus Komisaris PT Jenggala Maritim, dan Gading Ramadhan Joedo (GRJ) selaku Komisaris PT Jenggala Maritim dan Direktur Utama PT Orbit Terminal Merak.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • DPD Hiswana Migas Sumsel pastikan BBM-LPG aman jelang Idul Adha 

    DPD Hiswana Migas Sumsel pastikan BBM-LPG aman jelang Idul Adha 

    Sumber foto: Adi Asmara/elshinta.com.

    DPD Hiswana Migas Sumsel pastikan BBM-LPG aman jelang Idul Adha 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 05 Juni 2025 – 15:46 WIB

    Elshinta.com – Menjelang Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Hiswana Migas Sumatera Selatan memastikan ketersediaan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan LPG di seluruh wilayah provinsi, termasuk daerah terpencil, dalam kondisi aman dan mencukupi.

    Ketua DPD Hiswana Migas Sumsel, Didik Cahyono, menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi intensif dengan PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) guna menjamin kelancaran distribusi energi kepada masyarakat selama periode hari besar keagamaan.

    “Kami pastikan stok BBM dan LPG tersedia dengan baik di seluruh wilayah Sumatera Selatan, termasuk daerah-daerah yang memiliki akses distribusi menantang seperti perairan. Ini kami lakukan agar masyarakat dapat merayakan Iduladha dengan tenang dan nyaman,” ujar Didik, Kamis (5/6/2025).

    Ia juga menambahkan, DPD Hiswana Migas Sumsel memberikan dukungan penuh terhadap seluruh kebijakan dan program strategis yang dijalankan Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel.

    “Kami mendukung sepenuhnya kebijakan dan program Pertamina Patra Niaga Sumbagsel. Sinergi ini penting untuk menjaga distribusi energi yang merata dan berkeadilan, terlebih dalam menghadapi momen besar seperti Iduladha,” tambahnya.

    Lebih lanjut, Didik mengimbau masyarakat agar membeli BBM dan Elpiji sesuai kebutuhan serta tidak melakukan penimbunan, karena stok telah dipastikan dalam kondisi mencukupi. Hiswana Migas bersama Pertamina juga akan terus memantau kondisi di lapangan untuk menjaga ketersediaan energi.

    Sebelumnya, Area Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan, juga menegaskan bahwa Pertamina hadir untuk memastikan masyarakat tidak perlu khawatir terhadap ketersediaan energi selama momen Iduladha.

    “Guna menghadapi potensi lonjakan permintaan, kami terus memantau kondisi di lapangan dan menyiapkan proyeksi kebutuhan masyarakat. Jika diperlukan, penyaluran BBM maupun LPG akan ditambah sesuai kebutuhan. Untuk produk subsidi dan penugasan, tentunya disesuaikan dengan kuota yang telah ditetapkan,” ujar Nikho.

    Pertamina mencatat, rata-rata konsumsi harian BBM jenis Biosolar di wilayah Sumsel mencapai sekitar 1.653 kiloliter (KL), sedangkan Pertalite sekitar 2.022 KL per hari. Untuk Elpiji, konsumsi harian tercatat sekitar 895 metrik ton (MT).

    Nikho juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembelian berlebihan atau panic buying, serta tetap membeli energi secara bijak dan sesuai kebutuhan.

    “Kami mengimbau masyarakat agar tidak terpancing isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Jangan sampai kekhawatiran ini dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab,” katanya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Adi Asmara, Kamis (5/6). 

    Terkait penyaluran LPG bersubsidi, Nikho menegaskan bahwa pembelian Elpiji 3 kilogram (kg) hanya dapat dilakukan oleh pengguna yang telah terdaftar.

    “Kami mengajak masyarakat untuk segera melakukan pendaftaran dan pencocokan data NIK KTP dan KK ke pangkalan LPG terdekat. Hal ini penting agar dapat mengakses LPG bersubsidi di pangkalan resmi yang menjamin harga dan kualitas,” tutup Nikho.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Pertamina Patra Niaga siap penuhi kebutuhan BBM di Sumbar jelang Idul Adha 1446 H

    Pertamina Patra Niaga siap penuhi kebutuhan BBM di Sumbar jelang Idul Adha 1446 H

    Sumber foto: Musthofa/elshinta.com.

    Pertamina Patra Niaga siap penuhi kebutuhan BBM di Sumbar jelang Idul Adha 1446 H
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 04 Juni 2025 – 14:16 WIB

    Elshinta.com – Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 H, PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) memprediksi konsumsi BBM akan meningkat di wilayah operasionalnya, yang meliputi Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat (Sumbar), Riau dan Kepulauan Riau.

    Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria mengatakan kenaikan konsumsi ini diperkirakan terjadi pada BBM jenis Gasoline (Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo) karena adanya peningkatan perjalanan kendaraan saat hari raya Idul Adha, yang juga bertepatan dengan akhir pekan (libur panjang). 

    Ia memprediksi konsumsi Gasoline di wilayah Sumbagut naik hingga 4,2%, bila dibanding rata-rata harian normal Mei 2025 atau 13.116 Kilo Liter (KL) menjadi 13.673 KL per hari. 

    “Khusus di Sumbar, konsumsi BBM jenis Gasoline diperkirakan meningkat hingga 5% bila dibanding rata-rata harian normal Mei 2025 atau 2.186 KL menjadi 2.295 KL per hari. Pertamina Patra Niaga menjamin ketersediaan pasokan BBM dan LPG dan saat ini dalam kondisi aman serta distribusi energi berjalan lancar,” ujar Satria. 

    Sementara itu, konsumsi BBM jenis Gasoil (Biosolar, Dexlite, Pertamina Dex) di Sumbar diprediksi mengalami penurunan 1% bila dibandingkan rata-rata harian normal Mei 2025 atau 1.592 KL menjadi 1.513 KL per hari. Konsumsi Gasoil diperkirakan menurun karena penurunan aktivitas logistik saat Idul Adha.

    Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut juga rutin melakukan pengecekan kesiapan dan kehandalan sarana dan fasilitas (sarfas) SPBU, SPBE, Agen LPG dan Pangkalan. Pertamina juga melakukan penguatan stok BBM dan LPG di lembaga penyalur serta pengecekan kehandalan perangkat digitalisasi SPBU. 

    “Sarfas, lembaga penyalur serta sub penyalur di Sumbagut (Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau dan Sumatera Barat) dalam kondisi baik dan siap untuk melayani. Kami juga juga telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan dan Polri untuk pengawalan mobil tangki BBM apabila diperlukan saat terjadi kemacetan,” jelas Satria.

    Di samping itu, Pjs. Sales Area Manager (SAM) Retail Sumbar Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Rizal Julianto mengajak pelanggan untuk dapat memanfaatkan Aplikasi MyPertamina dan turut berpartisipasi dalam promo MyPertamina Tebar Hadiah 2025 yang akan berlangsung hingga 31 Oktober 2025. Beberapa hadiah istimewa MyPertamina Tebar Hadiah tahun ini yaitu 2 paket haji furoda, 3 mobil, 9 paket umroh, dan lain-lain.

    “Kami memberikan apresiasi kepada pelanggan setia yang melakukan pembeliaan produk Pertamax Series, Dex Series dan Bright Gas melalui aplikasi MyPertamina. Setiap 10 poin MyPertamina dapat ditukar menjadi 1 kupon undian di Aplikasi MyPertamina, jadi semakin sering pelanggan isi BBM berkualitas dan bertransaksi dengan aplikasi MyPertamina, maka besar peluang bagi pelanggan untuk mendapat hadiah istimewa,” ucap Rizal seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Musthofa, Rabu (4/6). 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Libur Idul Adha 1446 H, Pertamina pastikan pasokan energi di Jateng DIY aman

    Libur Idul Adha 1446 H, Pertamina pastikan pasokan energi di Jateng DIY aman

    Sumber foto: Sutini/elshinta.com.

    Libur Idul Adha 1446 H, Pertamina pastikan pasokan energi di Jateng DIY aman
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 04 Juni 2025 – 15:46 WIB

    Elshinta.com –  Antisipasi saat momen Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah dan libur panjang akhir pekan tanggal 6-9 Juni, Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah melakukan sejumlah pengamanan pasokan energi di Jateng dan DIY.

    “Ketersediaan stok BBM, LPG, dan Avtur di titik suplai utama hingga ke seluruh lembaga penyalur di wilayah Jawa Tengah dan DIY saat ini dalam kondisi aman. Setiap hari, Pertamina menjaga stok BBM jenis Gasoline sebanyak 16,3 kali lipat dari rata-rata konsumsi harian, sementara untuk Gasoil mencapai 17,9 kali lipat. Untuk LPG rumah tangga, stok tersedia hingga 3,2 kali lipat dari kebutuhan harian, dan untuk Avtur disiapkan hingga 21,8 kali lipat dari rata-rata pemakaian harian,” ujar Taufiq Kurniawan Area Manager Communication Relation and CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah.

    Menurutnya, terdapat 8 Supply Point BBM, 4 Terminal LPG, dan 5 Supply Point Avtur yang tersebar se-Jateng & DIY yang terus beroperasi termasuk pada hari libur.

    Dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan LPG saat Hari Raya Idul Adha, khususnya LPG 3 Kg subsidi, Pertamina mengalokasikan tambahan fakultatif berdasarkan koordinasi dan permintaan dari pemerintah daerah setempat.

    ”Secara keseluruhan dilakukan penambahan LPG 3 kg dengan total lebih dari 1,3 juta tabung atau sebesar 87 persen dari penyaluran harian,” terangnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini, Rabu (4/6). 

    Penambahan fakultatif LPG 3 kg yang dilakukan di Provinsi Jawa Tengah sebanyak lebih dari 1,1 juta tabung sedangkan di Provinsi DIY sebanyak lebih dari 162.000 tabung. Dimana, tambahan tersebut akan disalurkan melalui pangkalan-pangkalan LPG resmi Pertamina dan disesuaikan dengan kebutuhan di setiap daerah. Untuk di Kudus 33040 tabung sedangkan Muria Raya total 161.200 tabung.

    ”Meskipun kami tambah, kami tetap menghimbau kepada masyarakat agar melakukan pembelian produk LPG hanya di pangkalan resmi Pertamina, selain stoknya terjamin, harganya juga dipastikan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Cara mendeteksi pangkalan terdekat dengan tempat tinggal dapat diakses melalui ptm.id/infolpg3kg,” pungkasnya. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Jelang Idul Adha 1446 H, Pertamina Patra Niaga pastikan BBM di Sumut aman

    Jelang Idul Adha 1446 H, Pertamina Patra Niaga pastikan BBM di Sumut aman

    Sumber foto: Diurnawan/elshinta.com.

    Jelang Idul Adha 1446 H, Pertamina Patra Niaga pastikan BBM di Sumut aman
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 04 Juni 2025 – 17:06 WIB

    Elshinta.com – Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 H, PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) memprediksi konsumsi BBM akan meningkat di wilayah operasionalnya, yang meliputi Provinsi Aceh, Sumatera Utara (Sumut), Sumatera Barat, Riau dan Kepulauan Riau. 

    Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria mengatakan kenaikan konsumsi ini diperkirakan terjadi pada BBM jenis Gasoline (Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo) karena adanya peningkatan perjalanan kendaraan saat hari raya Idul Adha, yang juga bertepatan dengan akhir pekan (libur panjang). 

    Ia memprediksi konsumsi Gasoline di wilayah Sumbagut naik hingga 4,2%, bila dibanding rata-rata harian normal Mei 2025 atau 13.116 Kilo Liter (KL) menjadi 13.673 KL per hari. 

    “Khusus di Sumut, konsumsi BBM jenis Gasoline diperkirakan meningkat hingga 3,5% bila dibanding rata-rata harian normal Mei 2025 atau 5.001 KL menjadi 5.176 KL per hari. Pertamina Patra Niaga menjamin ketersediaan pasokan BBM dan LPG dan saat ini dalam kondisi aman serta distribusi energi berjalan lancar,” ujar Satria. 

    Sementara itu, konsumsi BBM jenis Gasoil (Biosolar, Dexlite, Pertamina Dex) di Sumut diprediksi mengalami penurunan 1% bila dibandingkan rata-rata harian normal Mei 2025 atau 3.268 KL menjadi 3.235 KL per hari. Konsumsi Gasoil diperkirakan menurun karena penurunan aktivitas logistik saat Idul Adha.

    Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut juga rutin melakukan pengecekan kesiapan dan kehandalan sarana dan fasilitas (sarfas) SPBU, SPBE, Agen LPG dan Pangkalan. Pertamina juga melakukan penguatan stok BBM dan LPG di lembaga penyalur serta pengecekan kehandalan perangkat digitalisasi SPBU. 

    “Sarfas, lembaga penyalur serta sub penyalur di Sumbagut (Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau dan Sumatera Barat) dalam kondisi baik dan siap untuk melayani. Kami juga juga telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan dan Polri untuk pengawalan mobil tangki BBM apabila diperlukan saat terjadi kemacetan,” jelas Satria.

    Di samping itu, Sales Area Manager (SAM) Retail Medan Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Tito Rivanto Marsono mengajak pelanggan untuk dapat memanfaatkan Aplikasi MyPertamina dan turut berpartisipasi dalam promo MyPertamina Tebar Hadiah 2025 yang akan berlangsung hingga 31 Oktober 2025. Beberapa hadiah istimewa MyPertamina Tebar Hadiah tahun ini yaitu 2 paket haji furoda, 3 mobil, 9 paket umroh, dan lain-lain.

    “Kami memberikan apresiasi kepada pelanggan setia yang melakukan pembeliaan produk Pertamax Series, Dex Series dan Bright Gas melalui aplikasi MyPertamina. Setiap 10 poin MyPertamina dapat ditukar menjadi 1 kupon undian di Aplikasi MyPertamina, jadi semakin sering pelanggan isi BBM berkualitas dan bertransaksi dengan aplikasi MyPertamina, maka besar peluang bagi pelanggan untuk mendapat hadiah istimewa,” kata Tito seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Diurnawan, Rabu (4/6). 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Alasan Kejagung Periksa Eks Dirut Pertamina Nicke Widyawati 2 Kali

    Alasan Kejagung Periksa Eks Dirut Pertamina Nicke Widyawati 2 Kali

    Bisnis.com, JAKARTA — Kejaksaan Agung (Kejagung) kembali memeriksa eks Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang Pertamina-KKKS periode 2018-2023.

    Kapuspenkum Kejagung RI, Harli Siregar mengatakan pemeriksaan Nicke masih seputar tugas dan fungsinya sebagai pimpinan tertinggi di holding perusahaan plat merah tersebut.

    “Inilah yang menjadikan yang bersangkutan sangat esensial untuk didalami lebih jauh. Memang banyak hal yang harus dipertanyakan oleh penyidik,” ujarnya di Kejagung, dikutip Selasa (3/6/2025).

    Dia menambahkan, penyidik berfokus memeriksa Nicke dalam tugas fungsinya dalam memberikan pengawasan dan pengambilan keputusan atas kebijakan dari holding ke subholding yang berkaitan dalam tiga aspek.

    Tiga aspek yang disorot dalam perkara ini yakni kaitannya dengan pengadaan minyak mentah, pengadaaan produk kilang hingga terkait hubungan berbagai kontrak kerja yang dilakukan Pertamina.

    “Yang bersangkutan ini kan pimpinan tertinggi di holding. Nah, bagaimana peran tugas fungsinya dari holding ke subholding,” pungkasnya.

    Dalam catatan Bisnis, Nicke Widyawati tercatat telah diperiksa dua kali yakni pada Selasa (6/5/2025) dan Rabu (28/5/2025). Khusus pemeriksaan perdananya, Nicke diperiksa selama 14 jam oleh penyidik Jampidsus Kejagung RI.

    Sekadar informasi, Kejagung telah menetapkan sembilan tersangka dalam kasus ini. Sembilan tersangka itu mulai dari Riva Siahaan (RS) selaku Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga; Yoki Firnandi (YF) selaku Direktur Utama PT Pertamina International Shipping; hingga anak Riza Chalid, Muhammad Kerry Andrianto Riza selaku Beneficial Owner PT Navigator Khatulistiwa.

    Pada intinya, kasus ini melibatkan penyelenggara negara dengan broker. Kedua belah pihak diduga bekerja sama dalam pengaturan proses pengadaan impor minyak mentah dan impor produk kilang periode 2018-2023.

    Akibat adanya beberapa perbuatan melawan hukum tersebut, Kejagung mengungkap bahwa negara dirugikan sekitar Rp193,7 triliun.

  • Kejagung Periksa 22 Saksi dari Perusahaan Singapura Terkait Kasus Korupsi Pertamina

    Kejagung Periksa 22 Saksi dari Perusahaan Singapura Terkait Kasus Korupsi Pertamina

    Bisnis.com, JAKARTA — Kejaksaan Agung (Kejagung) bakal memeriksa 22 saksi dari pihak terkait perusahaan di Singapura dalam perkara dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang Pertamina-KKKS periode 2018-2023.

    Kapuspenkum Kejagung RI, Harli Siregar mengatakan 22 saksi yang bakal diperiksa itu bakal didalami kaitannya dengan perkara rasuah tersebut. Pemeriksaan itu dilakukan mulai 2 hingga 4 Juni 2025.

    “Ada sekitar 22 pihak, [atau] lebih dari 20 pihak,” ujarnya di Kejagung, Senin (2/6/2025).

    Kemudian, dia menjelaskan, urgensi pihaknya memeriksa saksi dari Singapura tersebut lantaran puluhan saksi itu sempat mangkir dalam pemanggilan penyidik Jampidsus sebelumnya.

    Kemudian, alasan jaksa penyidik pada direktorat Jampidsus Kejagung itu berangkat ke Singapura lantaran terbentur dengan aturan yurisdiksi yang ada.

    “Nah, apa urgensinya? Bahwa beberapa waktu yang lalu penyidik melakukan pemanggilan terhadap beberapa perusahaan yang ada di Singapura.Tetapi, yang bersangkutan tidak hadir dengan alasan-alasan yurisdiksi,” imbuhnya.

    Hanya saja, Harli tidak menjelaskan puluhan saksi yang dimaksud secara detail. Meskipun begitu, pemeriksaan ini dilakukan untuk melengkapi berkas perkara para tersangka dalam kasus pertamina tersebut.

    “Jadi, saya kira ini sangat penting dalam rangka bagaimana melengkapi berkas perkara. Apalagi, dari sisi penahanannya kalau tidak salah tinggal hampir satu bulan,” pungkas Harli.

    Sekadar informasi, Kejagung telah menetapkan sembilan tersangka dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang Pertamina-KKKS 2018-2023.

    Sembilan tersangka itu mulai dari Riva Siahaan (RS) selaku Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga; Yoki Firnandi (YF) selaku Direktur Utama PT Pertamina International Shipping; hingga anak Riza Chalid, Muhammad Kerry Andrianto Riza selaku Beneficial Owner PT Navigator Khatulistiwa.

    Pada intinya, kasus ini melibatkan penyelenggara negara dengan broker. Kedua belah pihak diduga bekerja sama dalam pengaturan proses pengadaan impor minyak mentah dan impor produk kilang periode 2018-2023.

    Akibat adanya beberapa perbuatan melawan hukum tersebut, Kejagung mengungkap bahwa negara dirugikan sekitar Rp193,7 triliun.

  • Krisis BBM di Selatan Gunungkidul, Masyarakat Menjerit

    Krisis BBM di Selatan Gunungkidul, Masyarakat Menjerit

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Krisis bahan bakar minyak (BBM) kini tengah menghantui warga di wilayah selatan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

    Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM), terutama jenis bersubsidi, seperti Pertalite dan Solar, membuat aktivitas pertanian dan perikanan terganggu.

    Akses terhadap SPBU yang sangat terbatas serta banyaknya Pertashop yang tak lagi beroperasi memperparah kondisi ini.

    Meskipun pemerintah pusat baru-baru ini menurunkan harga BBM nonsubsidi, seperti Pertamax menjadi Rp 12.100 per liter, Pertamax Turbo Rp 13.050, Dexlite Rp 12.740, dan Pertamina Dex Rp 13.200, harga BBM subsidi tetap pada angka semula, yakni Pertalite Rp 10.000 dan Solar Rp 6.800 per liter.

    Namun, bagi masyarakat selatan Gunungkidul, harga bukanlah masalah utama, melainkan ketiadaan akses.

    Di delapan kapanewon (kecamatan) yang membentang di pesisir dan perbukitan karst selatan, tak satu pun SPBU beroperasi.

    Pertashop yang semula diharapkan menjadi solusi, kini banyak yang tutup. Akibatnya, warga terpaksa bergantung pada pengecer BBM di warung-warung kecil meski dengan risiko harga lebih tinggi dan distribusi yang tidak menentu.

    Suroyo, seorang petani sekaligus perangkat kalurahan di Purwodadi, Tepus, menggambarkan betapa parahnya krisis BBM di wilayah selatan Gunungkidul.

    Untuk mendapatkan solar subsidi, dia harus menempuh perjalanan sejauh 24 kilometer ke pusat Kota Wonosari. Sementara itu, Pertashop terdekat di daerahnya sudah tidak aktif lagi.

    Dia juga menjelaskan, beberapa kelompok nelayan di pesisir selatan sebenarnya telah memiliki surat rekomendasi agar bisa membeli BBM subsidi. Namun, distribusinya belum merata dan tak semua nelayan bisa mengaksesnya.

    “Saya berharap pemerintah memikirkan kebutuhan di wilayah selatan Gunungkidul yang sangat bergantung pada BBM untuk aktivitas baik pertanian, nelayan, perkantoran, maupun untuk akses sekolah karena angkutan umum hampir tidak ada,” kata Suroyo.

    Asih, seorang pengecer bensin di Kanigoro, Kapanewon Saptosari, mengeluhkan ketatnya aturan pembelian BBM menggunakan jeriken.

    Padahal, dia hanya ingin membantu warga yang kesulitan transportasi akibat minimnya angkutan umum.

    “Sekarang beli BBM pakai jeriken itu susah, harus ada rekomendasi. Padahal kami ini hanya membantu warga yang butuh BBM untuk motornya, untuk anak-anak sekolah dan mesin pertanian,” keluh Asih.

    Regulasi yang ketat memang diterapkan Pertamina untuk mencegah penyalahgunaan BBM bersubsidi.

    Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga, Taufiq Kurniawan menjelaskan, penyaluran BBM telah diatur berdasarkan karakteristik wilayah.

    Namun dia menegaskan, pihaknya terbuka untuk mencari solusi bersama jika ada kebutuhan khusus, terutama di wilayah terpencil.

    Meski demikian, warga berharap pemerintah pusat dan Pertamina bisa mengambil langkah nyata.

    Untuk mengatasi krisis BBM di wilayah selatan Gunungkidul, masyarakat mendesak adanya pembangunan SPBU baru, penguatan jaringan Pertashop, atau setidaknya skema distribusi khusus yang menjangkau desa-desa yang selama ini tertinggal dalam pemerataan energi.

  • Harga Pertamax Series dan Dex Series turun pada Juni 2025

    Harga Pertamax Series dan Dex Series turun pada Juni 2025

    Ilustrasi – Petugas SPBU Pertamina tengah mengisi BBM ke kendaraan pelanggan. ANTARA/HO-PT Pertamina Patra Niaga

    Harga Pertamax Series dan Dex Series turun pada Juni 2025
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 01 Juni 2025 – 09:23 WIB

    Elshinta.com – PT Pertamina (Persero) mengumumkan pembaruan harga bahan bakar minyak (BBM) untuk beberapa wilayah tertentu yang berlaku mulai 1 Juni 2025, dengan jenis BBM nonsubsidi Pertamax Series dan Dex Series mengalami penurunan harga.

    Berdasarkan laman resmi Pertamina yang dikutip dari Jakarta, Minggu, Pertamina melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) umum dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai Perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.

    Seperti di Jabodetabek, tercatat harga BBM di wilayah tersebut mengalami perubahan. Dexlite (CN 51) menjadi Rp12.740 per liter atau turun Rp610 per liter dari sebelumnya Rp13.350 per liter. Pertamina Dex (CN 53) menjadi Rp13.200 per liter atau turun Rp550 per liter dari sebelumnya Rp13.750 per liter.

    Sementara itu, harga BBM yakni Pertamax (RON 92) menjadi Rp12.100 per liter atau turun Rp300 per liter dari sebelumnya Rp12.400 per liter. Pertamax Green (RON 95) menjadi Rp12.800 per liter atau turun Rp350 per liter dari sebelumnya Rp13.150 per liter. Pertamax Turbo (RON 98) menjadi Rp13.050 per liter atau turun Rp250 per liter dari sebelumnya Rp13.300 per liter.

    Sedangkan, sejumlah BBM penugasan dan subsidi tidak mengalami perubahan harga, yaitu Pertalite Rp10.000 per liter dan Biosolar Rp6.800 per liter.

    Sumber : Antara

  • Pertamina Patra Niaga Terus Pastikan Penyaluran BBM di Bengkulu

    Pertamina Patra Niaga Terus Pastikan Penyaluran BBM di Bengkulu

    Bengkulu: Dalam upaya memastikan kelancaran distribusi dan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) kepada masyarakat, Pertamina Patra Niaga melalui Sales Area Retail Bengkulu melakukan kegiatan monitoring langsung ke sejumlah lembaga penyalur BBM di wilayah Bengkulu.
     
    Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa penyaluran BBM berjalan dengan lancar, sesuai prosedur, dan tidak terjadi penumpukan kendaraan saat pembelian BBM di SPBU. Monitoring dilakukan terhadap ketersediaan stok, kelancaran pengiriman, serta kesiapan layanan SPBU dalam melayani kebutuhan masyarakat.
     
    Sales Area Manager Retail Bengkulu, Mochammad Farid Akbar, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi sangat penting mengingat wilayah Bengkulu saat ini menghadapi tantangan logistik akibat pendangkalan alur laut di Pelabuhan Pulau Baai. Dalam kondisi tersebut, pengawasan terhadap kelancaran dan efektivitas distribusi menjadi prioritas utama agar masyarakat tidak terdampak kekurangan suplai BBM.

    “Kami terus memantau kondisi lapangan guna memastikan proses distribusi berjalan optimal dan tidak ada kendala berarti, terutama dalam menjaga agar tidak terjadi penumpukan kendaraan di lembaga penyalur,” ujarnya.
     
    Pada kesempatan yang sama, PJ.Sekda Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni mengatakan bahwa kondisi di SPBU saat ini antrian sudah kondusif dan normal lancar.
     
    “Satgas ini juga akan mengawasi mulai dari pengiriman hingga distribusinya kepada masyarakat,” ungkapnya.
     
    Pertamina memonitoring beberapa SPBU diantaranya SPBU km 6,5 24.382.20, SPBU Padang Jati 24.382.02, SPBU Panorama 24.382.05, SPBU KM 8 24.382.04, dan SPBU Pagar Dewa 24.382.19.
     
    Dari hasil pantauan, SPBU masih dalam kondisi melayani masyarakat meski terjadi antrean di waktu-waktu tertentu, terutama pada jam sibuk. Pengelola SPBU juga menyampaikan bahwa pasokan BBM tetap masuk secara bertahap melalui jalur darat dari Fuel Terminal terdekat.
     
    Salah satu konsumen, Dedi, yang berprofesi sebagai ojek online, mengapresiasi upaya Pertamina yang telah dilakukan. 
     
    “Alhamdulillah, saat ini antrean sudah mulai terurai tidak seperti sebelumnya. Kami paham kondisinya sedang tidak baik, tapi Pertamina terus berusaha agar kami tetap bisa kerja. Semoga distribusinya makin lancar dan permasalahan pendangkalan ini cepat teratasi,” ujarnya.
     
    Pertamina Patra Niaga menyampaikan apresiasi kepada masyarakat atas kesabaran dan pengertian yang ditunjukkan dalam menghadapi kondisi ini. Seluruh upaya percepatan distribusi tengah dilakukan. Pertamina juga berkomitmen untuk terus hadir di tengah masyarakat dan memastikan kebutuhan energi tetap terpenuhi.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (MMI)