BUMN: Pertamina Patra Niaga

  • Pertamina tambah 308.000 tabung LPG 3 kg di Riau saat libur Idul Adha

    Pertamina tambah 308.000 tabung LPG 3 kg di Riau saat libur Idul Adha

    Berdasarkan tren tahunan, konsumsi masyarakat terhadap LPG 3 kg pada Hari Raya Idul Adha selalu mengalami peningkatan

    Pekanbaru (ANTARA) – PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara melakukan penambahan pasokan 308.000 tabung LPG (Liquefied Petroleum Gas) 3 kilogram secara fakultatif selama momen libur Idul Adha 1446 H.

    “Kami melakukan penambahan LPG 3 kg sebanyak 308.000 tabung di Riau untuk memastikan bahwa kebutuhan LPG masyarakat terpenuhi saat libur Idul Adha,” kata Sales Area Manager (SAM) Retail Riau Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Wilson Eddi Wijaya di Pekanbaru, Riau, Minggu.

    Pertamina Patra Niaga memastikan pasokan yang ada di Riau selama libur Idul Adha cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

    Menurut dia, konsumsi LPG 3 kg diprediksi meningkat hingga 3,5 persen bila dibanding rata-rata harian normal Mei tahun ini atau 683 MT per hari menjadi 707 MT saat libur Idul Adha.

    “Berdasarkan tren tahunan, konsumsi masyarakat terhadap LPG 3 kg pada Hari Raya Idul Adha selalu mengalami peningkatan,” kata Wilson.

    Hal tersebut terjadi di antaranya karena meningkatnya konsumsi LPG di sektor rumah tangga.

    “Kami memperkirakan kenaikannya mencapai 3,5 persen untuk konsumsi LPG 3 kg di Riau,” jelasnya.

    Pertamina Patra Niaga, lanjut dia, juga mengimbau masyarakat untuk membeli LPG 3 kg di pangkalan resmi, dengan harga LPG sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah daerah masing-masing.

    Masyarakat dapat menemukan pangkalan LPG 3 kg terdekat, dengan mengakses situs Pertamina.

    “Dengan membeli LPG 3 kg di pangkalan resmi, masyarakat dapat memastikan LPG yang dibeli aman dan terjamin kualitas serta takarannya. Adapun segmen pengguna LPG bersubsidi yaitu rumah tangga, usaha mikro, petani sasaran dan nelayan sasaran,” kata Wilson.

    Selain memastikan ketersediaan LPG 3 kg, Pertamina Patra Niaga juga menjamin ketersediaan LPG non subsidi yaitu Bright Gas tersedia di pangkalan. SPBU Pertamina maupun gerai resmi Bright Gas untuk ini mudah diakses masyarakat.

    “Secara internal kami juga terus melakukan koordinasi dengan wilayah operasi kami baik itu Integrated Terminal LPG atau Depot LPG untuk memastikan sarana dan fasilitas dalam kondisi optimal beroperasi,” tambahnya.

    Pewarta: Bayu Agustari Adha
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • BPH Migas dorong peningkatan pemanfaatan jargas bagi sektor kesehatan

    BPH Migas dorong peningkatan pemanfaatan jargas bagi sektor kesehatan

    Semoga pemanfaatan gas bumi di sektor kesehatan dapat berjalan terus dan dapat ditingkatkan ke depannya,

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mendorong peningkatan pemanfaatan gas bumi untuk masyarakat di berbagai sektor, termasuk kesehatan.

    Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Wahyudi Anas dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, mengatakan, pemanfaatan jaringan gas bumi (jargas) di sektor pelayanan kesehatan dapat menghemat biaya operasional.

    “Hari ini kita meninjau dan memastikan penyaluran jargas untuk dimanfaatkan di sektor layanan masyarakat di rumah sakit dapat berjalan dengan lancar dan baik,” ucapnya saat mengunjungi Rumah Sakit (RS) Panti Wilasa Citarum, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (5/6/2025).

    Wahyudi menambahkan, dalam kurun waktu satu bulan, pemakaian jargas untuk pelayanan kesehatan di RS Panti Wilasa Citarum dapat menghemat biaya operasional yang signifikan.

    “Pemanfaatan gas bumi untuk rumah sakit ini bisa mendorong dan memberikan efisiensi sebesar 36 persen dari konsumsi menggunakan LPG nonsubsidi,” sebutnya.

    Jargas di rumah sakit dimanfaatkan untuk kebutuhan dapur dalam membuat makanan bagi pasien dan laundry.

    “Semoga pemanfaatan gas bumi di sektor kesehatan dapat berjalan terus dan dapat ditingkatkan ke depannya,” harapnya.

    Selanjutnya, Wahyudi juga mengunjungi pelanggan jargas untuk sektor rumah tangga di Kompleks Perumahan Tlogosari, Kota Semarang.

    Menurutnya, perkembangan jargas rumah tangga di kawasan Kota Semarang saat ini mencapai 14.099 sambungan rumah tangga (SR) dengan total konsumsi gas bumi sekitar 2,9 juta meter kubik per tahun.

    “Dalam kesempatan ini, kita memastikan perkembangan jaringan gas mandiri yang dikelola oleh PT PGN Tbk di wilayah Kota Semarang, saat ini terhitung sebanyak 3.419 SR dan untuk jargas APBN kurang lebih 10.680 SR,” ungkapnya.

    Pemanfaatan gas bumi di rumah tangga sebagai bahan bakar memasak memberikan kenyamanan bagi masyarakat, di samping harganya yang kompetitif.

    “Semoga manfaat pembangunan jargas untuk sektor masyarakat, baik rumah tangga dan/atau pelanggan kecil, semakin berkembang dan dapat mendukung program pemerintah dalam kemandirian energi di sektor minyak dan gas bumi,” sebutnya.

    Kegiatan tersebut turut dihadiri Anggota Komite BPH Migas Iwan Prasetya Adhi dan Area Head PT PGN Tbk Semarang Sugianto Eko Cahyono.

    Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Iwan Prasetya Adhi (dua dari tengah) saat mengunjungi SPBU di Jawa Tengah, Kamis (5/6/2025). ANTARA/HO-BPH Migas

    Pemantauan SPBU

    BPH Migas juga melakukan pemantauan terhadap pasokan dan distribusi BBM di beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di wilayah Boyolali dan Kendal, Jawa Tengah, pada 4-5 Juni 2025.

    Anggota Komite BPH Migas Iwan Prasetya Adhi menuturkan, monitoring dilakukan untuk memastikan pasokan dan distribusi BBM subsidi dan kompensasi berjalan lancar dan tidak ada kendala.

    “Kami juga melakukan evaluasi terhadap ketaatan dari pihak manajemen atau pengelola SPBU dalam menyalurkan BBM subsidi dan kompensasi,” ucapnya.

    Dari hasil pemantauan lapangan, Iwan mendapati pemanfaatan BBM subsidi dan kompensasi yang menggunakan surat rekomendasi perlu dibenahi.

    Perbaikan tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya penyelewengan dan penyalahgunaan BBM.

    “Hal ini perlu dilakukan pengaturan dan penertiban lebih lanjut, sehingga ke depan kita bisa mengurangi atau meminimalisir indikasi penyalahgunaan BBM tersebut,” tegasnya.

    Iwan mengharapkan badan usaha penugasan ikut mengawasi pendistribusian BBM subsidi dan kompensasi hingga sampai ke masyarakat yang berhak.

    “Tentunya, kami berharap rekan-rekan di Pertamina Patra Niaga juga bisa ikut membantu dalam kegiatan pengawasan distribusi BBM subsidi dan kompensasi ini, supaya tidak ada lagi penyimpangan dan penyalahgunaan,” ujarnya.

    Kegiatan pengawasan BBM di Jawa Tengah tersebut turut dihadiri Anggota Komite BPH Migas Wahyudi Anas dan Sales Branch Manager PT Pertamina Patra Niaga Rayon VI Gas Semarang Raditya RS Djanegara.

    Pewarta: Kelik Dewanto
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Ini Kolab Anak Muda dan Warga, Terapkan Teknologi di Desa Energi Berdikari Pertamina

    Ini Kolab Anak Muda dan Warga, Terapkan Teknologi di Desa Energi Berdikari Pertamina

    Cilacap, Beritasatu.com – Tak pernah terpikirkan oleh Suyitno, bahwa ia dan kelompoknya akan mampu mengoperasikan alat teknologi. Sebelumnya, Suyitno dan warga desa Mernek selalu bercocok tanam seperti dilakukan turun temurun. Menanam, memanen, lalu mengeringkan gabah di bawah mentari. tergantung pada cuaca.

    Melalui program Desa Energi Bedikari Pertamina, Suyitno dan petani di Desa Mernek berhasil mengatasi ketergantungan cuaca dalam pengeringan gabah. Alat pengering gabah bertenaga hibrida elpiji Bright Gas dan energi surya ini dinamakan Pingky Rudal. Berkapasitas 5 ton untuk 8 jam pengeringan, Pinky Rudal dan teknologi tepat guna lain mampu meningkatkan produksi tani dari 2,5 ton per hektar menjadi 4 ton per hektar.

    “Kami sampai terpaksa menolak orderan jika musim hujan. Karena saking banyaknya kelompok tani lain yang ingin memanfaatkan Pinky Rudal,” ujar Suyitno.

    Kini, mereka kembali dikenalkan dengan teknologi tepat guna baru. Adalah Adosistering, start up mahasiswa Telkom University, yang mengusung alat irigisasi berbasis IoT. Mereka mendemokan kemampuan inovasinya pada warga Desa Mernek, disaksikan Wakil Bupati Cilacap, Ammy Amalia Fatma Surya dan Asisten Deputi BUMN bidang TJSL, Edi Eko Cahyono pada acara Hari Lingkungan Hidup Sedunia (5/6/2025).

    “Alat irigasi berbasis Internet of Things ini mampu mengoptimalkan penggunaan air hingga 50 persen dan mengurangi penggunaan pupuk hingga 20 persen,” jelas Dewi, penggagas Adosistering.

    Perusahaan rintisan besutan program Pertamuda Pertamina ini, sebelumnya telah menerapkan teknologi mereka di Desa Kedungbenda, Jawa Tengah. Mereka berhasil meningkatkan produksi tani hingga 30 persen.

    “Hari ini, kita menyaksikan banyak teknologi tepat guna, terutama dalam hal pertanian Cilacap. Saya sangat mengapresiasi inovasi teknologi tepat guna yang sudah diterapkan di masyarakat. Penerapan teknologi tepat guna ini, menjadi contoh untuk daerah-daerah lain,” ujar Ammy.

    Selain Adosistering dan Pinky Rudal, dipertunjukkan juga sederet teknologi tepat guna lainnya. Di antaranya kincir air tenaga hibrida surya yang diterapkan di Desa Lomanis, inovasi Fuel Terminal Pertamina Lomanis. Alat ini mampu menghemat biaya listrik hingga 2,3 juta per tahun dan meningkatkan produksi budidaya ikan sidat.

    Sementara itu, warga Desa Kalijaran bersama Pertamina Refinery Unit IV Cilacap, mengoperasikan teknologi pengairan terintegrasi bertenaga hibrida. Terdapat tujuh pompa irigasi PLTS dan PLTB, 8 kolam water reservoir dan satu pompa air terintegrasi. Teknologi ini mampu mengairi 15 Ha lahan dan meningkatkan produksi tani hingga 2 kali lipat.

    Selaras dengan tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 yaitu memerangi polusi plastik, diwujudkan dalam bentuk teknologi pengelolaan sampah terpadu melalui program Bank Sampah Abhipraya. Di komunitas binaan RU IV Cilacap ini, plastik diolah dengan mesin cacah bertenaga surya. Sedangkan sampah organik diproses dengan biokomposter dan maggot. Alhasil memberikan nilai tambah ekonomi, sekaligus menyelamatkan lingkungan dari pembakaran dan pencemaran sungai.

    Edi Eko menyambut baik penerapan teknologi tepat guna di pedesaan.

    “Kami akan dorong inovasi di Desa Energi Berdikari Pertamina, baik melalui inovasi yang diciptakan oleh internal Pertamina maupun dari luar Pertamina. Melalui kompetisi-kompetisi yang kami buat, agar bisa memberikan dampak langsung ke masyarakat,” ucap Edi Eko.

    Dalam kegiatan tersebut, Pertamina bersama Kepala DLH Kabupaten Cilacap Sri Murniyati dan warga juga menanam 100 bibit pohon mangrove di kawasan konservasi mangrove Jagapati (SIMANJA). Ini merupakan bagian dari rencana penanaman hingga 5.000 bibit mangrove, di sekitar wilayah operasi Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Cilacap.

    Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

  • Kenapa Kejagung Terus Monitor Keberadaan Pengusaha Minyak Riza Chalid?
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        6 Juni 2025

    Kenapa Kejagung Terus Monitor Keberadaan Pengusaha Minyak Riza Chalid? Nasional 6 Juni 2025

    Kenapa Kejagung Terus Monitor Keberadaan Pengusaha Minyak Riza Chalid?
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Kejaksaan Agung
    (
    Kejagung
    ) menyebut, masih terus memonitor keberadaan pengusaha minyak
    Riza Chalid
    terkait kasus perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan KKKS pada 2018-2023.
    Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Harli Siregar mengatakan, penyidik memonitor Riza Chalid melalui berbagai cara dan sarana.
    “Kita monitor dengan berbagai sarana, dengan berbagai kerja sama,” kata Harli saat ditemui di Gedung Penkum Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (5/6/2025).
    Harli mengungkapkan bahwa Riza Chalid hingga kini belum diperiksa dalam kasus korupdi tata kelola minyak mentah tersebut.
    “Sepertinya belum (diperiksa). Karena keberadaannya masih sedang terus dimonitor,” ujar Harli.
    Selain itu, Riza Chalid diketahui adalah ayah dari salah satu tersangka kasus
    korupsi tata kelola minyak mentah
    dan produk kilang di Pertamina, Muhammad Kerry Andrianto Riza (MKAR).
    Kerry ditetapkan tersangka selaku beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa pada 27 Februari 2025 lalu.
    Total ada sembilan orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan KKKS pada 2018-2023.
    Mereka adalah Riva Siahaan (RS) selaku Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga; Sani Dinar Saifuddin (SDS) selaku Direktur Feedstock dan Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional.
    Yoki Firnandi (YF) selaku Direktur Utama PT Pertamina International Shipping; Agus Purwono (AP) selaku VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina Internasional; Maya Kusmaya (MK) selaku Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga; dan Edward Corne (EC) selaku VP Trading Operations PT Pertamina Patra Niaga.
    Kemudian, Muhammad Kerry Andrianto Riza (MKAR) selaku beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa; Dimas Werhaspati (DW) selaku Komisaris PT Navigator Khatulistiwa sekaligus Komisaris PT Jenggala Maritim; dan Gading Ramadhan Joedo (GRJ) selaku Komisaris PT Jenggala Maritim dan Direktur Utama PT Orbit Terminal Merak.
    Selain itu, Kejagung diketahui menggeledah rumah dan kantor milik Riza Chalid pada 25 Februari 2025.
    Rumah tersebut berada di Jalan Jenggala 2, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dan kantornya di Plaza Asia Lantai 20, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan.
    Harli mengungkapkan bahwa rumah Riza Chalid digeledah karena digunakan sebagai kantor dari tiga orang tersangka.
    “Jadi, rumah Pak Riza Chalid kan sekarang jadi kantor, di mana para tersangka dari tiga orang kemarin dari pengusaha itu berkantornya di sana, sehingga kita geledah,” ujar Harli.
    Dari penggeledahan di dua lokasi tersebut, penyidik menyita sejumlah dokumen hingga uang senilai Rp 833 juta.
    “Untuk hasil penggeledahan yang di Jalan Jenggala penyidik itu menyita, Ada 34 ordner yang berisi dokumen-dokumen dan itu sekarang sedang diteliti karena di dalam ordner. Kemudian, ada 89 bundel dokumen,” kata Harli pada 26 Februari 2025.
    “Kemudian, ada uang tunai sebanyak Rp 833 juta dan 1.500 dollar Amerika Serikat (AS),” ujarnya lagi.
    Tak hanya itu, penyidik juga menyita dua buah CPU dari rumah Riza di Jalan Jenggala. Sedangkan dari kantor di Plaza Asia, penyidik menyita empat kardus berisi surat-surat dan dokumen.
    Berdasarkan hasil penggeledahan tersebut, Harli mengatakan, penyidik jaksa agung muda tindak pidana khusus (Jampidsus) akan mendalami ada tidaknya kaitan Riza Chalid dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan KKKS tahun 2018-2023.
    “Itu yang mau dipelajari, dikembangkan. Kenapa ada di rumah yang bersangkutan apakah (terlibat), bagaimana perannya, dan seterusnya tentu, ya, itu yang akan dicari benang merahnya oleh penyidik,“ kata Harli.
    Namun, hingga penyidikan berjalan lebih dari tiga bulan, Riza Chalid belum juga diperiksa oleh penyidik Kejagung.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pertamina pastikan stok BBM dan LPG di Papua Maluku aman jelang Idul Adha 

    Pertamina pastikan stok BBM dan LPG di Papua Maluku aman jelang Idul Adha 

    Sumber foto: Aman Hasibuan/elshinta.com.

    Pertamina pastikan stok BBM dan LPG di Papua Maluku aman jelang Idul Adha 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 05 Juni 2025 – 22:10 WIB

    Elshinta.com – Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 H, PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku memastikan stok BBM dan LPG dalam kondisi aman. Hal ini disampaikan Area Manager Comm, Rel & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku Ispiani Abbas, dalam keterangan persnya pada Kamis (5/6/2025).

    Diperkirakan tahun ini, menjelang Idul Adha 1446 H, akan ada peningkatan permintaan sebesar 5 persen untuk BBM jenis Gasoline (Pertamax Series dan Pertalite), terjadi penurunan 4 persen untuk BBM Jenis Gasoil (Dex Series dan Solar) dan peningkatan 10,1 persen untuk LPG. Sementara untuk Minyak Tanah (mitan) terjadi peningkatan sebesar 2,5 persen.

    “Kenaikan konsumsi BBM jenis Gasoline, LPG dan mitan dikarenakan adanya peningkatan aktivitas masyarakat dalam menghadapi Idul Adha yang bertepatan juga dengan libur akhir pekan. Sementara BBM jenis Gasoil terjadi penurunan dikarenakan menurunnya aktivitas logistik saat Idul Adha,” ujar Ispi.

    Ispi menambahkan bahwa stok BBM dan LPG di wilayah Papua Maluku dipastikan dalam kondisi aman saat dan setelah Idul Adha 1446 H.

    “Untuk ketahanan stok hingga 59 hari kedepan untuk BBM Gasoline (Pertamax Series dan Pertalite) dan 28 hari untuk Gasoil (Dex Series dan Solar) serta 89 hari untuk LPG. Sementara mitan sekitar 18 hari kedepan, dimana stok ini akan terus dijaga seiring dengan supplai secara berkala yang dilakukan dari kilang-kilang Pertamina,” kata Ispi.

    Sementara itu, Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku melalukan penambahan pasokan mitan untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan di wilayah tertentu. “Ya tentu, untuk itu (penambahan pasokan minyak tanah) telah kami siapkan, karena di Hari Raya pasti identik dengan kegiatan masak-memasak, sebagai langkah antisipasi kami lakukan penambahan pasokan,” terangnya.

    Selain memastikan keamanan stok, Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku juga memastikan kehandalan sarana dan fasilitas Pertamina hingga kesiapan personil yang akan melakukan pelayanan distribusi.

    “Kami juga harus memastikan kesiapan personil hingga kehandalan sarana dan fasilitas pendukung dalam pelayanan distribusi baik BBM, LPG maupun mitan,” imbuh Ispi seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Aman Hasibuan, Kamis (5/6). 

    Pertamina juga terus menghimbau agar masyarakat untuk tetap tenang dan membeli BBM sesuai kebutuhan dan tidak melakukan pembelian secara berlebihan serta bagi masyarakat yang mampu secara ekonomi untuk tidak menggunakan BBM serta mitan bersubsidi yang diprioritaskan bagi masyarakat yang kurang mampu. Hal ini juga sebagai bentuk dukungan terhadap penyaluran BBM bersubsidi yang tepat sasaran.

    “Memang biasanya menjelang Hari Raya pasti ada peningkatan intensitas pembelian bahan bakar seiring dengan meningkatnya aktivitas masyarakat, maka kami himbau kepada masyarakat agar membeli BBM sesuai dengan kebutuhan dan menghindari pembelian yang berlebihan. Jika ada kendala distribusi di lapangan, itu bersifat sementara dan langsung kami tindak lanjuti,” tambah Ispi.

    Sebagai sub holding Commercial & Trading dari PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Patra Niaga terus berkomitmen untuk menyalurkan energi kepada masyarakat. “Apabila masyarakat membutuhkan informasi terkait produk ataupun menemukan adanya kendala dan hambatan distribusi yang terjadi di lapangan, dapat disampaikan melalui contact Pertamina 135,” pungkas Ispi.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Pertamina pastikan stok dan distribusi LPG aman di Sumut saat Idul Adha 2025

    Pertamina pastikan stok dan distribusi LPG aman di Sumut saat Idul Adha 2025

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Pertamina pastikan stok dan distribusi LPG aman di Sumut saat Idul Adha 2025
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 05 Juni 2025 – 22:57 WIB

    Elshinta.com – Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) menjamin stok dan distribusi LPG dalam kondisi aman di Sumatera Utara (Sumut). Pertamina juga telah menyiapkan langkah antisipatif untuk menghadapi potensi kenaikan konsumsi LPG saat Idul Adha 1446 H.

    “Pertamina Patra Niaga menjamin stok dan distribusi LPG dalam kondisi aman dan lancar di Sumut saat Idul Adha. Jika dibutuhkan, penambahan LPG 3 Kg secara fakultatif dapat kami lakukan sesuai kebutuhan di lapangan,” ujar Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria, Kamis (5/6).

    Satria menambahkan, untuk konsumsi LPG 3 Kg diprediksi naik hingga 4,6% bila dibanding rata-rata harian normal Mei 2025 atau 3.368 Metrik Ton (MT) menjadi 3.522 MT per hari di wilayah Sumbagut yang meliputi Provinsi Aceh, Sumut, Sumatera Barat, Riau dan Kepulauan Riau. Khusus di Sumut, konsumsi LPG 3 Kg diprediksi meningkat hingga 4% bila dibanding rata-rata harian normal Mei tahun ini atau 1.588 MT per hari menjadi 1.651 MT saat Idul Adha.

    “Berdasarkan tren tahunan, konsumsi masyarakat terhadap LPG 3 Kg pada Hari Raya Idul Adha selalu mengalami peningkatan. Hal tersebut terjadi diantaranya karena meningkatnya konsumsi LPG di sektor rumah tangga. Kami memperkirakan kenaikannya mencapai 4% untuk konsumsi LPG 3 Kg di Sumut,” jelasnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Diurnawan.

    Sales Area Manager (SAM) Retail Medan Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Tito Rivanto Marsono menambahkan pihaknya juga meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Daerah, Kepolisian, Agen LPG dan pangkalan untuk menjaga kelancaran distribusi LPG. Ia mengimbau masyarakat untuk membeli LPG 3 Kg di pangkalan resmi, dengan harga LPG sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah daerah masing-masing. Masyarakat dapat menemukan pangkalan LPG 3 kg terdekat, dengan mengakses link berikut subsiditepatlpg.mypertamina.id/infolpg3kg.

    “Dengan membeli LPG 3 Kg di pangkalan resmi, masyarakat dapat memastikan LPG yang dibeli aman dan terjamin kualitas serta takarannya. Adapun segmen pengguna LPG bersubsidi yaitu rumah tangga, usaha mikro, petani sasaran dan nelayan sasaran,” jelas Tito. 

    Selain memastikan ketersediaan LPG 3 Kg, Pertamina Patra Niaga juga menjamin ketersediaan LPG non subsidi yaitu Bright Gas tersedia di pangkalan, SPBU Pertamina maupun outlet resmi Bright Gas yang tentunya mudah diakses masyarakat.

    “Secara internal kami juga terus melakukan koordinasi dengan wilayah operasi kami baik itu Integrated Terminal LPG atau Depot LPG untuk memastikan sarfas dalam kondisi optimal beroperasi,” kata Tito.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Kejagung Periksa 5 Korporasi Singapura Terkait Kasus Pertamina

    Kejagung Periksa 5 Korporasi Singapura Terkait Kasus Pertamina

    Bisnis.com, JAKARTA — Kejaksaan Agung (Kejagung) memeriksa lima korporasi di Singapura dalam perkara kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang Pertamina-KKKS periode 2018-2023.

    Kapuspenkum Kejagung RI Harli Siregar mengatakan pemeriksaan itu telah dilakukan usai berkoordinasi dengan pihak otoritas Singapura.

    “Total ada 5 korporasi yang diperiksa,” ujarnya, Kamis (5/6/2025).

    Namun demikian, Harli tidak menjelaskan secara detail terkait lima korporasi yang diperiksa tersebut. Namun demikian, total ada tiga korporasi yang bersedia diperiksa di Singapura.

    “Dan ada dua korporasi yang menyatakan bersedia untuk memberikan keterangan secara online,” katanya. 

    Adapun hal ini merupakan tindak lanjut dari keberangkatan penyidik ke Singapura dalam memeriksa 22 pihak untuk dimintai keterangannya. Rencananya, pemeriksaan itu akan selesai dalam tiga hari atau 2 Juni hingga 4 Juni 2025.

    Namun, karena waktu pemeriksaan belum mencukupi, maka penyidik pada Jampidsus Kejagung RI bakal memperpanjang rencana pemeriksaan tersebut.

    “Kemungkinan masih akan diperpanjang karena kita masih menunggu apakah masih ada pihak-pihak lain yang bersedia memberikan keterangan secara sukarela sesuai dengan panggilan kita,” katanya. 

    Sekadar informasi, Kejagung telah menetapkan sembilan tersangka dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang Pertamina-KKKS 2018-2023.

    Sembilan tersangka itu mulai dari Riva Siahaan (RS) selaku Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga; Yoki Firnandi (YF) selaku Direktur Utama PT Pertamina International Shipping; hingga anak Riza Chalid, Muhammad Kerry Andrianto Riza selaku Beneficial Owner PT Navigator Khatulistiwa.

    Pada intinya, kasus ini melibatkan penyelenggara negara dengan broker. Kedua belah pihak diduga bekerja sama dalam pengaturan proses pengadaan impor minyak mentah dan impor produk kilang periode 2018-2023.

    Akibat adanya beberapa perbuatan melawan hukum tersebut, Kejagung mengungkap bahwa negara dirugikan sekitar Rp193,7 triliun.

  • Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Pertamina Luncurkan Pertamax Green 95 di Jawa Tengah

    Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Pertamina Luncurkan Pertamax Green 95 di Jawa Tengah

    Semarang: Bertepatan dengan momentum Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Pertamina luncurkan produk Pertamax Green 95 untuk wilayah Jawa Tengah.
     
    Peluncuran tersebut dilaksanakan dengan penyaluran perdana produk Pertamax Green 95 di 3 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) wilayah Regional Jawa Bagian Tengah, salah satunya bertempat di SPBU Coco Pertamina 41.502.02 di Kota Semarang, Jawa Tengah hari ini .
     
    Dengan dimulainya pemasaran produk ini di Jawa Tengah maka sampai saat ini Pertamina telah memiliki 119 SPBU yang menjual produk Pertamax Green 95. Wilayahnya tersebar di DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. 

    Pertamax Green 95 yang dipasarkan melalui Subholding Commercial & Trading PT Pertamina Patra Niaga adalah jenis bahan bakar berkualitas tinggi ramah lingkungan yang memiliki kandungan Research Octane Number (RON) 95 yang dicampur dengan bioetanol 5% berbasis nabati seperti tebu, sehingga menghasilkan emisi yang lebih rendah dan lebih ramah lingkungan.
     
    Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri yang hadir pada acara peluncuran menyampaikan bahwa produk Pertamax Green 95 melibatkan petani lokal dan industri bioenergi nasional, sehingga produk ini bukan hanya berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon, tapi juga mendorong ekonomi hijau dan kemandirian energi nasional dengan memanfaatkan pasokan bioetanol dari dalam negeri. 
     
    “Upaya menghadirkan Pertamax Green 95 menjadi bukti komitmen Pertamina menghadirkan BBM bersih dan ramah lingkungan. Langkah ini mencerminkan strategi Pertamina dalam mendorong inovasi energi terbarukan, mengedepankan kolaborasi lintas sektor, dan memberikan solusi nyata bagi masyarakat. Kami mengajak masyarakat untuk menjadi bagian dari perubahan, karena setiap liter Pertamax Green 95 yang digunakan adalah kontribusi langsung bagi lingkungan yang lebih baik,” ungkap Simon.
     
    Di kesempatan yang sama Komisaris Utama Pertamina Mochamad Iriawan, menyambut baik peluncuran Pertamax Green 95, menurutnya hal ini merupakan bagian dari upaya konkret Pertamina dalam transisi energi rendah karbon dan mendukung komitmen Indonesia menuju Net Zero Emission 2060. Hal ini sejalan dengan misi Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
     
    “Ini launching produk yang sangat bagus, terima kasih kepada Pertamina Patra Niaga, saya bangga atas inovasi energi bersih yang dilakukan. Ini sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, dimana swasembada energi harus terus dilakukan,” turur Iriawan.
     
    Plt Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, menambahkan bahwa produk Pertamax Green 95 resmi dihadirkan ke masyarakat Indonesia sejak Juli 2023 dan secara bertahap terus diperluas jaringan distribusinya. Perluasan distribusi BBM ramah lingkungan ini juga bertujuan memperkuat rantai pasok energi hijau berbasis lokal.
     
    “Kami ingin menciptakan dampak ganda, yaitu menurunkan emisi karbon dan mendorong pertumbuhan ekonomi hijau. Kami menargetkan Pertamax Green 95 hadir di 150 SPBU hingga akhir 2025,” ungkap Ega.
     
    Aksi nyata Pertamina dalam menghadirkan BBM ramah lingkungan diapresiasi oleh Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi. Dengan perluasan pemasaran Pertamax Green 95 memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mendapatkan BBM kualitas terbaik.
     
    “Hari ini Jawa Tengah mendapatkan kehormatan yang luar biasa sekali di saat merayakan Hari Lingkungan Hidup, bersamaan dengan launchingnya Pertamax Green 95 di Jawa Tengah. Dengan BBM hijau ini indeks lingkungan hidup di Jawa Tengah diharapkan akan meningkat kembali. Index lingkungan hidup di Jawa Tengah 60-70 persen, dengan ini kita berharap dapat meningkatkan kontribusi untuk energi terbarukan,” jelas Luthfi.
     
    Di Semarang, produk Pertamax Green 95 saat ini sudah dapat dibeli di SPBU Pertamina 41.502.02 di Jl. Sisingamangaraja, SPBU 44.501.44 Jl. Moch. Ichsan dan SPBU 44.502.32 Jl. Kompol Soekanto.
     
    Masih dalam momen Hari Lingkungan Hidup Sedunia, selain meluncurkan Pertamax Green 95, Pertamina juga menggelar kampanye peduli lingkungan sebagai di SPBU, dimulai dengan aktivitas uji emisi gratis, hingga kampanye waste management yang mengajak masyarakat untuk menukarkan minyak jelantah dan botol plastik ke SPBU Pertamina yang kemudian dapat ditukar menjadi e-voucher MyPertamina ataupun saldo e-wallet. 
     
    Terdapat juga Pojok UMKM di Bright Store, yang hadirkan produk UMKM unggulan mitra binaan, kolaborasi Kolaborasi TJSL (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan) Regional Jawa Bagian Tengah dengan PT Pertamina Retail.
     
    Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (MMI)

  • Mengapa Kejagung Tak Kunjung Periksa Riza Chalid di Kasus Pertamina?

    Mengapa Kejagung Tak Kunjung Periksa Riza Chalid di Kasus Pertamina?

    Bisnis.com, JAKARTA — Kejaksaan Agung (Kejagung) menyatakan masih melakukan monitoring terhadap keberadaan pengusaha minyak pengusaha, Mohammad Riza Chalid atau Riza Chalid.

    Kapuspenkum Kejagung RI Harli Siregar mengatakan giat pemantauan tersebut berkaitan dengan kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang Pertamina-KKKS periode 2018-2023.

    “Karena keberadaannya [Riza Chalid[ masih sedang terus dimonitor,” ujarnya di Kejagung, Jakarta, Kamis (5/6/2025).

    Harli menambahka, tidak diketahuinya posisi dari ayah salah satu tersangka kasus Pertamina, Kerry Andrianto Riza, itu membuatnya belum dilakukan pemeriksaan hingga saat ini.

    “Belum [Riza Chalid belum diperiksa],” pungkasnya.

    Dalam catatan Bisnis, nama Riza Chalid sempat menjadi sorotan publik usai kantor maupun kediamannya itu telah dilakukan penggeledahan.

    Perinciannya, penyidik korps Adhyaksa telah menggeledah dua rumah milik Riza Chalid di Jakarta Selatan dan kantornya di lantai 20 Plaza Asia.

    Dalam penggeledah itu, penyidik telah menyita uang tunai, dokumen hingga barang bukti elektronik (BBE).

    Sekadar informasi, Kejagung telah menetapkan sembilan tersangka dalam kasus ini. Sembilan tersangka itu mulai dari Riva Siahaan (RS) selaku Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga; Yoki Firnandi (YF) selaku Direktur Utama PT Pertamina International Shipping; hingga Kerry Andrianto Riza selaku Beneficial Owner PT Navigator Khatulistiwa.

    Pada intinya, kasus ini melibatkan penyelenggara negara dengan broker. Kedua belah pihak diduga bekerja sama dalam pengaturan proses pengadaan impor minyak mentah dan impor produk kilang periode 2018-2023.

    Akibat adanya beberapa perbuatan melawan hukum tersebut, Kejagung mengungkap bahwa negara dirugikan sekitar Rp193,7 triliun.

  • Kementerian BUMN siapkan 22 titik Kopdes Merah Putih percontohan

    Kementerian BUMN siapkan 22 titik Kopdes Merah Putih percontohan

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Kementerian BUMN siapkan 22 titik Kopdes Merah Putih percontohan
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 04 Juni 2025 – 23:23 WIB

    Elshinta.com – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan menyiapkan 22 titik piloting Koperasi Desa Merah Putih untuk menguji skema pendanaan perbankan dan model bisnis koperasi yang terintegrasi dengan ekosistem bisnis BUMN.

    Dalam rapat koordinasi antar kementerian dan lembaga di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Rabu, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, beberapa BUMN besar akan terlibat dalam piloting ini, antara lain PT Bank Rakyat Indonesia, Perum Bulog, PT Pos Indonesia, dan PT Pertamina Patra Niaga.

    “Piloting ini akan sama-sama kita kawal supaya berhasil, dengan begitu tingkat kegagalan Kopdes/Kelurahan Merah Putih nantinya dapat diminimalisir,” ujar pria yang akrab disapa Tiko itu.

    Tiko menyebut Kementerian BUMN juga akan menyiapkan beberapa mock up Kopdes Merah Putih yang siap menjadi percontohan. Mock up ini akan memiliki standar tampilan dan ekosistem bisnis yang sudah terbentuk, yang diharapkan dapat menjadi referensi terbaik bagi seluruh Kopdes Merah Putih secara nasional.

    Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono mengatakan bahwa telah diputuskan akan ada 80 mock up Kopdes Merah Putih, yang nantinya akan menjadi percontohan secara nasional, mulai dari bangunan fisik koperasi, ekosistem koperasi hingga skema bisnis yang dijalankan.

    “Mock up yang sudah kita identifikasi di beberapa titik akan kita seleksi lagi mana-mana yang kita setujui dan akan kita lakukan dengan pendekatan seideal mungkin,” ucap Ferry.

    Ia menyampaikan bahwa peran satgas wilayah sangat krusial dalam menentukan mock-up koperasi. Selain itu, satgas juga diharapkan dapat memverifikasi dan mengoptimalkan aset yang akan digunakan untuk kegiatan koperasi.

    Pemerintah menargetkan pembentukan Koperasi Desa Merah Putih di seluruh Indonesia, yang akan diluncurkan pada 12 Juli 2025. Sebanyak 80 ribu koperasi ditargetkan beroperasi pada 28 Oktober 2025.

    Anggaran yang dibutuhkan untuk pembentukan 80 ribu kopdes diperkirakan mencapai Rp400 triliun. Pemerintah akan memberikan plafon pinjaman modal awal hingga Rp3 miliar per unit koperasi.

    Dana ini bukan hibah, melainkan berupa pinjaman dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Koperasi Desa Merah Putih wajib mengembalikan pinjaman tersebut melalui mekanisme cicilan dalam jangka waktu enam tahun.

    Sumber : Antara