BUMN: Pertamina Patra Niaga

  • Harga BBM Pertamina, Shell, bp, Vivo stabil meski minyak dunia naik

    Harga BBM Pertamina, Shell, bp, Vivo stabil meski minyak dunia naik

    Petugas SPBU melayani pengisian bahan bakar minyak di salah satu SPBU di kota Ambon. ANTARA/ HO- Pertamina Patra Niaga.

    Harga BBM Pertamina, Shell, bp, Vivo stabil meski minyak dunia naik
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Senin, 16 Juni 2025 – 11:15 WIB

    Elshinta.com – Harga bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Pertamina, Shell, Vivo, dan BP pada pekan ketiga Juni 2025 terpantau stabil, meski harga minyak dunia mengalami lonjakan akibat perang Israel-Iran.

    Dikutip dari laman resmi Pertamina di Jakarta, Senin, harga BBM di SPBU Pertamina terpantau stabil apabila dibandingkan dengan awal bulan Juni.

    Rincian harga BBM SPBU Pertamina (Jakarta) adalah sebagai berikut:

    Pertalite: Rp10.000 per liter;

    Solar Subsidi: Rp6.800 per liter;

    Pertamax: Rp12.100 per liter;

    Pertamax Turbo: Rp13.050 per liter;

    Pertamax Green: Rp12.800 per liter;
    Dexlite: Rp12.740 per liter; dan

    Pertamina Dex: Rp13.200 per liter.

    Sementara itu, harga BBM di SPBU Shell juga tidak mengalami perubahan apabila dibandingkan dengan awal Juni 2025.

    Adapun rincian harga BBM di SPBU Shell sebagaimana yang dikutip dari laman resmi SPBU Shell adalah sebagai berikut:

    Super: Rp12.370 per liter;

    V-Power: Rp12.840 per liter;

    V-Power Diesel: Rp13.250 per liter; serta

    V-Power Nitro+: Rp13.070 per liter.

    Selanjutnya, harga BBM di SPBU bp juga stabil sejak awal Juni 2025. Berikut ini adalah rincian harga BBM di SPBU bp:

    BP Ultimate: Rp12.840 per liter;

    BP 92: Rp12.370 per liter; dan

    BP Ultimate Diesel: Rp13.250 per liter.

    Selaras dengan yang lainnya, harga BBM di SPBU Vivo juga stabil sejak pekan pertama Juni 2025.

    Berikut ini adalah rincian harga BBM di SPBU Vivo:

    Revvo 90: Rp12.260 per liter;

    Revvo 92: Rp12.340 per liter;

    Revvo 95: Rp12.810 per liter; serta

    Diesel Primus Plus: Rp13.210 per liter.

    Sumber : Antara

  • Pertamina Cari Rute Aman, Antisipasi Dampak Konflik Panas Israel-Iran

    Pertamina Cari Rute Aman, Antisipasi Dampak Konflik Panas Israel-Iran

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) akan memitigasi dampak dari konflik Israel dan Iran yang tengah memanas dengan melakukan pengalihan rute jalan yang lebih aman. 

    VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan hingga saat ini dampak langsung yang dirasakan terhadap harga maupun pasokan minyak belum terpengaruh. 

    “Itu kita mitigasi kan Timur Tengah memang selalu fluktuatif di sana dan sudah terjadi beberapa kali jadi kita mitigasi dengan biasanya kalau kapal kita re-route melalui rute-rute yang aman,” kata Fadjar kepada wartawan, Jumat (13/6/2025). 

    Dalam hal ini, dia menyebut Pertamina International Shipping dan PT Pertamina Patra Niaga yang akan menganalisis dampak lebih lanjut dari konflik Timur Tengah tersebut. 

    “Biasanya kalau kemaren kemaren yang beberapa konflik, biasanya caranya reroute, cari jalur pelayanan distribusi yang aman, kemudian mencari sumber-sumber negara lain yang bisa kita impor,” jelasnya. 

    Selain mitigasi dengan mengambil rute perjalanan impor minyak yang lebih aman, menurut dia, saat ini impor minyak mentah juga terbilang lebih fleksibel sehingga tidak terlibat dengan kontrak panjang. 

    “Jadi kita tidak terlibat kontrak panjang, kita bisa modifikasi kalau ada gangguan di satu titik, bisa shift misalnya dari Afrika,” ujarnya. 

    Diberitakan Bisnis, harga minyak mentah melonjak lebih dari 12% pada Jumat (13/6/2025), setelah serangan Israel ke Iran yang meningkatkan ketegangan di Timur Tengah dan memicu kekhawatiran gangguan pasokan energi global. 

    Melansir Reuters, harga minyak berjangka Brent melonjak 11,66% atau US$8,09 ke level US$77,45 per barel pada pukul 10.03 WIB, tertinggi sejak Februari 2025. Sementara itu, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) naik US$8,47 atau 12,45% menjadi US$76,51 per barel.

    Reli harga minyak dipicu oleh serangan Israel pada Jumat dini hari waktu setempat terhadap Iran. Media Iran juga melaporkan adanya ledakan di ibu kota Teheran. 

    Ketegangan meningkat seiring upaya Amerika Serikat untuk mencapai kesepakatan agar Iran menghentikan produksi material nuklir yang berpotensi digunakan untuk senjata atom. 

  • Konflik Timur Tengah Memanas, Pertamina Siapkan Skenario Reroute

    Konflik Timur Tengah Memanas, Pertamina Siapkan Skenario Reroute

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Pertamina (Persero) telah menyiapkan skenario reroute atau pengubahan jalur pelayaran logistik apabila konflik di kawasan Timur Tengah semakin memanas.

    Diketahui, Israel telah melancarkan serangan besar-besaran ke Iran. Serangan tersebut memicu aksi balasan dari Iran dan menimbulkan kekhawatiran global terhadap potensi gangguan pasokan minyak.

    “Kalau kemarin-kemarin saat terjadi beberapa konflik, biasanya melakukan reroute, cari jalur pelayaran distribusi yang aman,” ujar VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso, Jumat (13/6/2025).

    Fadjar menyampaikan, mitigasi dampak dari konflik di Timur Tengah nantinya akan dilakukan oleh Pertamina International Shipping (PIS) dan Pertamina Patra Niaga. Sejauh ini, kata Fadjar, konflik yang terjadi antara Israel dan Iran belum berdampak kepada Pertamina. Oleh karena itu, reroute masih menjadi skenario mitigasi.

    Selain reroute, Pertamina juga mempersiapkan diri untuk mengimpor crude (minyak mentah) dari negara lain yang berlokasi di luar kawasan Timur Tengah.

    Dilansir dari Reuters, harga minyak dunia melonjak lebih dari 7% pada Jumat (13/6/2025) mendekati level tertinggi dalam beberapa bulan terakhir, setelah Israel melancarkan serangan ke Iran.

    Analis dari SEB, Ole Hvalbye mengatakan kekhawatiran utama saat ini adalah apakah situasi ini akan memengaruhi Selat Hormuz, jalur pelayaran penting yang sebelumnya juga berisiko terkena dampak volatilitas kawasan. Hingga saat ini, belum ada gangguan pada aliran minyak melalui selat tersebut.

    Diketahui, sekitar 20% dari total konsumsi minyak dunia, atau sekitar 18-19 juta barel per hari, melewati Selat Hormuz. Dalam skenario terburuk, analis JPMorgan memperkirakan apabila selat tersebut ditutup atau negara-negara produsen minyak utama membalas secara langsung, harga minyak bisa melonjak ke kisaran US$ 120 hingga US$ 130 per barel.

  • Kejagung Periksa Eks Dirjen Migas Tutuka Ariadji di Kasus Pertamina

    Kejagung Periksa Eks Dirjen Migas Tutuka Ariadji di Kasus Pertamina

    Bisnis.com, JAKARTA — Kejaksaan Agung (Kejagung) telah memeriksa 10 saksi dalam perkara dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang Pertamina-KKKS periode 2018-2023.

    Kapuspenkum Kejagung RI, Harli Siregar mengatakan satu saksi yang diperiksa itu adalah bekas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Tutuka Ariadji (TA).

    “TA selaku Dirjen Migas periode 2020-2024,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (13/6/2025).

    Dia menambahkan, saksi dari Kementerian ESDM yang ikut diperiksa yaitu SN selaku Direktur Pemberian Usaha Hilir Migas; EED selaku Kasubdit Subsidi & Harga BBM; dan CMS selaku Koordinator Subsidi.

    Kemudian, saksi lainnya yang diperiksa DS selaku mantan Manajer Fungsional Supply Operation periode ISC PT Pertamina (Persero); TYA selaku Karyawan PT Asuransi Tugu Pertamina Indonesia; dan MS selaku VL Legal Consial Downstream.

    Adapun, tiga saksi dari PT Pertamina International Shipping di antaranya EP selaku VP Operasional & Puspent Risk Management; AS selaku Officer Cherming; dan DA selaku eks Manager Chief Operation.

    “Pemeriksaan saksi dilakukan untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan dalam perkara dimaksud,” pungkas Harli.

    Sekadar informasi, Kejagung telah menetapkan sembilan tersangka dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang Pertamina-KKKS 2018-2023.

    Sembilan tersangka itu mulai dari Riva Siahaan (RS) selaku Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga; Yoki Firnandi (YF) selaku Direktur Utama PT Pertamina International Shipping; hingga anak Riza Chalid, Muhammad Kerry Andrianto Riza selaku Beneficial Owner PT Navigator Khatulistiwa.

    Pada intinya, kasus ini melibatkan penyelenggara negara dengan broker. Kedua belah pihak diduga bekerja sama dalam pengaturan proses pengadaan impor minyak mentah dan impor produk kilang periode 2018-2023.

    Akibat adanya beberapa perbuatan melawan hukum tersebut, Kejagung mengungkap bahwa negara dirugikan sekitar Rp193,7 triliun.

  • Kejagung Sita Kilang Minyak Milik Perusahaan Anak Riza Chalid

    Kejagung Sita Kilang Minyak Milik Perusahaan Anak Riza Chalid

    Bisnis.com, JAKARTA — Kejaksaan Agung (Kejagung) telah menyita kilang minyak milik PT Orbit Terminal Merak (OTM) dalam perkara dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang Pertamina-KKKS periode 2018-2023.

    Kapuspenkum Kejagung, Harli Siregar mengatakan tempat penyimpanan minyak milik anak pengusaha minyak Riza Chalid, Muhammad Kerry Andrianto Riza (MKAR) itu disita lantaran diduga berkaitan dengan kasus rasuah tersebut.

    “Benar penyidik pada jajaran Jampidsus sejak tadi pagi, sekira pukul 07.00 WIB sudah berada di lokasi dan melakukan penyitaan,” ujarnya di Kejagung, Rabu (11/6/2025).

    Dia menambahkan, penyitaan itu dilakukan untuk dua bidang tanah dengan luas total 222.615 m2 milik PT OTM. Di atas tanah tersebut terdapa bangunan dengan lima tangki berkapasitas 24.400 kiloliter.

    Tiga tangki berkapasitas 20.200 kiloliter; empat tangki 12.600 kiloliter; tujuh tangki 7.400 kiloliter; dan dua tangki kapasitas 7.000 kiloliter.

    Kemudian, dua dermaga yang digunakan untuk kapal tanker dan kapal LNG untuk melakukan aktivitas bongkar muat minyak. Selain itu, satu SPBU juga turut disita dalam penyitaan itu.

    “Jadi oleh penyidik melihat bahwa ini ada kaitannya dengan proses penanganan perkara terkait dengan pengadaan minyak mentah dan produk kilang di PT PPN [Pertamina Patra Niaga],” pungkasnya.

    Sekadar informasi, Kejagung telah menetapkan sembilan tersangka dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang Pertamina-KKKS 2018-2023.

    Sembilan tersangka itu mulai dari Riva Siahaan (RS) selaku Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga; Yoki Firnandi (YF) selaku Direktur Utama PT Pertamina International Shipping; hingga anak Riza Chalid, Muhammad Kerry Andrianto Riza selaku Beneficial Owner PT Navigator Khatulistiwa.

  • 3 Program EBT Muncul di Cilacap, Sasar Sektor Perikanan dan Pertanian

    3 Program EBT Muncul di Cilacap, Sasar Sektor Perikanan dan Pertanian

    Jakarta

    Tiga program berbasis energi terbarukan dan teknologi ramah lingkungan mulai diterapkan di beberapa desa di Kabupaten Cilacap. Program-program ini menyasar sektor perikanan, pertanian, dan komunitas pesisir dengan tujuan merespons dampak perubahan iklim sekaligus mendukung aktivitas ekonomi warga.

    Di Desa Sidamukti, teknologi panel surya dimanfaatkan untuk menggerakkan kincir air dan mengolah limbah plastik rumah tangga menjadi bahan bakar mesin pencetak pelet ikan. Di sisi lain, kelompok petani di Maos menggunakan alat pengering padi bertenaga alternatif untuk mempercepat proses pasca-panen. Sementara di wilayah pesisir, ikan rucah dan mikroalga diolah menjadi pelet hemat biaya bagi para nelayan.

    Ketiga inisiatif ini menunjukkan bagaimana pendekatan berbasis komunitas dan teknologi sederhana bisa menjadi alternatif dalam menjawab tantangan iklim dan produksi pangan di tingkat lokal. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, menyampaikan inovasi lingkungan harus menyatu dengan pemberdayaan masyarakat.

    “Kita tidak hanya menyelamatkan alam, tapi juga menggerakkan ekonomi masyarakat. Kita bergerak bersama masyarakat untuk menciptakan solusi nyata yang berdampak ekologis dan ekonomis,” ujar Heppy dalam keterangan resminya, Rabu (11/6/2025).

    Program Bu Petra (Budidaya Perikanan Terintegrasi) binaan Fuel Terminal Lomanis di Desa Sidamukti telah memanfaatkan energi panel surya untuk kincir air dan mengolah sampah plastik menjadi bahan bakar mesin pencetak pelet ikan.

    Sepanjang 2025, kelompok PUR 123 berhasil memanen 263 kilogram ikan. Program ini telah memberikan dampak manfaat kepada 100 orang warga masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung. Mesin “Waste to Pellet” juga mengurangi biaya produksi pakan secara signifikan sambil mengelola limbah plastik rumah tangga menjadi energi produktif.

    Di sektor pertanian, PINKY RUDAL (Pengering Padi Siasat Perubahan Iklim) binaan Fuel Terminal Maos membantu ratusan petani kelompok KAWISTA dengan alat pengering padi berbasis energi terbarukan. Alat ini mengurangi waktu pengeringan dari tiga hari menjadi beberapa jam, meningkatkan kualitas gabah, dan menjawab tantangan perubahan iklim akibat curah hujan tinggi yang tidak menentu. Dampaknya terasa langsung dalam peningkatan harga jual dan penurunan tingkat kerugian hasil panen.

    Sementara itu, Integrated Terminal Cilacap mengembangkan program Pepes SEGA K CAP yang telah mengolah 13,5 ton ikan rucah menjadi pelet ramah lingkungan sejak program ini berjalan. Inovasi SENOPATI mampu mempersingkat proses sortir ikan dan sampah dari 3 jam menjadi 1 jam, sementara alat SEGA RAHARJA menghemat hingga Rp1.160.000 per bulan dalam biaya pakan nelayan.

    Dari total 980 nelayan di Kelurahan Kutawaru, program ini mulai mengalirkan manfaatnya kepada komunitas pesisir yang menjadi tulang punggung ekonomi daerah. Selain itu, 135 kilogram mikroalga telah diolah menjadi bahan campuran pelet, menambah nilai ekonomis dari potensi lokal yang sebelumnya tak termanfaatkan.

    “Bukan hanya narasi tentang peningkatan kualitas lingkungan, namun program ini membuktikan bahwa pembangunan keberlanjutan harus dibangun dari bawah bersama masyarakat”, tutup Heppy.

    (igo/fdl)

  • Pertamina dukung sukses WSL Krui Pro 2025 di Pesisir Barat Lampung

    Pertamina dukung sukses WSL Krui Pro 2025 di Pesisir Barat Lampung

    Dukungan kami tak sebatas dukungan logistik bahan bakar minyak, tetapi juga bagian dari kontribusi perusahaan terhadap sektor pariwisata.

    Bandarlampung (ANTARA) – PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung kesuksesan ajang berskala internasional yakni World Surf League (WSL) Krui Pro 2025 di Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung.

    “Dukungan kami tak sebatas dukungan logistik bahan bakar minyak, tetapi juga bagian dari kontribusi perusahaan terhadap sektor pariwisata,” kata Sales Branch Manager (SBM) Lampung II Fuel,Azzam Akbar Hawariy, di Krui, Pesisir Barat, Selasa.

    Pihaknya mendukung WSL Krui Pro 2025 ini adalah untuk memastikan berjalan dengan lancar dan sukses terutama terkait ketersediaan pasokan bahan bakar minyak (BBM).

    Menurutnya, ajang internasional yang digelar di Kabupaten Pesisir Barat memerlukan dukungan semua pihak termasuk Pertamina.

    “Kami melihat pentingnya menjaga ketahanan energi di lokasi acara,” ujar Azzam.

    Pertamina memberikan dukungan penuh berupa suplai bahan bakar avtur untuk kebutuhan penerbangan serta produk-produk unggulan seperti pertamax dan pertamina dex bagi kebutuhan operasional selama acara.

    “Kami siapkan 1.600 liter avtur, 5.000 liter pertamax (setara 5 ton), dan 6.500 liter pertamina dex, sesuai dengan permintaan,” katanya lagi.

    Azzam menyebutkan, ajang ini juga menjadi sarana penting bagi Pertamina untuk memperkenalkan produk-produk energi berkualitas tinggi kepada masyarakat dan peserta internasional.

    “Produk high tier kami seperti pertamax dan pertamina dex digunakan dalam event ini. Ini juga merupakan bagian dari promosi kami terhadap energi yang lebih bersih dan efisien,” katanya lagi.

    Tak hanya itu, Pertamina juga mengadakan kegiatan edukatif dan interaktif bagi masyarakat. “Kami turut memeriahkan acara dengan membuka booth yang menyediakan berbagai edukasi mengenai energi bersih dan juga permainan menarik bagi pengunjung,” kata Azzam.

    Mengenai keberlanjutan dukungan Pertamina, Azzam menegaskan bahwa ini bukan kali pertama pihaknya terlibat dalam WSL. “Kami sudah mendukung event ini selama beberapa tahun terakhir. Sebelumnya kami juga hadir. Ini bukti komitmen kami terhadap pengembangan event internasional yang membawa dampak positif bagi daerah,” ujarnya pula.

    Dengan dukungan yang konsisten dari Pertamina, diharapkan event seperti WSL Krui Pro dapat terus menjadi daya tarik pariwisata sekaligus momentum penting bagi promosi energi berkualitas dan berkelanjutan di Indonesia.

    Ajang internasional WSL Krui Pro 2025 QS6000 berlangsung 10 hingga 17 Juni 2025. Event ini mempertandingkan empat kategori utama, yakni Men’s QS6000, Women’s QS6000, Men’s Junior QS, dan Women’s Junior QS.

    Sebanyak 302 peserta dari 17 negara ambil bagian dalam kejuaraan bertaraf internasional ini. Dari jumlah tersebut, 24 peserta lokal Indonesia mendapat wildcard, sebagai upaya pembinaan sekaligus pemberian kesempatan bagi atlet selancar muda untuk bertanding di level internasional.

    Pewarta: Agus Wira Sukarta
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pertamina Patra Niaga bagikan daging kurban untuk 50.000 duafa

    Pertamina Patra Niaga bagikan daging kurban untuk 50.000 duafa

    Pembagian daging kurban dilaksanakan bertahap dari tanggal 6 Juni hingga hari ini, 9 Juni 2025

    Jakarta (ANTARA) – PT Pertamina Patra Niaga membagikan hewan kurban kepada sekitar 50.000 duafa di seluruh wilayah operasional dari Sabang hingga Merauke dalam momentum Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah.

    Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari dalam keterangannya di Jakarta, Senin, mengatakan total hewan kurban yang dibagikan sebanyak 833 ekor yang terdiri atas 464 sapi dan 369 kambing.

    “Daging kurban kami bagikan kepada lebih dari 50 ribu duafa di sekitar wilayah operasional Pertamina Patra Niaga, baik terminal BBM, terminal LPG maupun aviation fuel terminal,” ujarnya.

    Heppy menyampaikan dalam pelaksanaannya, selain melibatkan Badan Dakwah Islam (BDI), Pertamina Patra Niaga juga menggandeng masjid dan yayasan di sekitar wilayah operasi.

    “Idul Adha merupakan momen kebersamaan kami bersama masyarakat sekitar. Pembagian daging kurban dilaksanakan bertahap dari tanggal 6 Juni hingga hari ini, 9 Juni 2025,” ujarnya.

    Ia pun berharap kehadiran Pertamina Patra Niaga tidak hanya dirasakan lewat pasokan energi, tetapi juga melalui kontribusi sosial yang menyentuh kehidupan masyarakat.

    Heppy menambahkan perusahaan bersyukur dapat menjangkau berbagai wilayah, termasuk daerah-daerah dengan akses yang menantang di wilayah operasional terminal BBM dan DPPU daerah perintis.

    Seperti Fuel Terminal Reo NTT, Fuel Terminal Labuha Maluku, Fuel Terminal Bula Maluku Utara, Fuel Terminal Sanana Maluku Utara, Aviation Fuel Terminal Rendani Manokwari, Aviation Fuel Terminal Deo Sorong, Fuel Terminal Fak Fak Papua Barat, dan Aviation Fuel Terminal Mopah Merauke.

    Salah satu penerima daging kurban di Palembang, Sumsel, Jaka Ridho mengucapkan terima kasih kepada Pertamina atas kepeduliaan kepada masyarakat.

    “Alhamdulillah, sangat bersyukur bisa mendapat daging kurban dari Pertamina, semoga menjadi berkah,” katanya.

    Senada, penerima daging kurban lainnya di Jakarta, Hikmah juga menyatakan yang sama.

    “Sudah beberapa tahun ini kami selalu kebagian kurban dari Pertamina. Alhamdulillah, semoga berkah buat semuanya,” ujarnya.

    Heppy berharap kegiatan tahunan ini dapat menjadi bagian dari upaya menghadirkan tidak hanya energi untuk kehidupan, tetapi juga energi kebaikan yang mempererat hubungan dan menumbuhkan semangat kebersamaan di tengah masyarakat.

    Pewarta: Kelik Dewanto
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut pastikan distribusi BBM pada libur panjang aman 

    Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut pastikan distribusi BBM pada libur panjang aman 

    Sumber foto: Diurnawan/elshinta.com.

    Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut pastikan distribusi BBM pada libur panjang aman 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 09 Juni 2025 – 15:08 WIB

    Elshinta.com – Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut melalui Sales Area Manager Medan dan Sibolga melakukan inspeksi ke beberapa SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) di Wilayah Sumut pada Minggu (8/6). Hal ini dilakukan sebagai bentuk pengecekan terhadap pelayanan SPBU kepada masyarakat dan juga memastikan kehandalan sarfas di SPBU. Libur panjang pada pekan ini turut meningkatkan konsumsi masyarakat terhadap BBM. 

    “Kami melakukan pengecekan secara random ke beberapa SPBU di Kota Medan. Selain memastikan stok BBM, kami memastikan pelayanan petugas kepada masyarakat juga berjalan sesuai dengan prosedur yang ditentukan,” terang Tito Rivanto Marsono selaku Sales Area Manager Medan Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Minggu (8/6).

    Selain melakukan pengecekan secara langsung ke SPBU, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut turut melakukan monitoring stok dan planning penyaluran beberapa hari ke depan. 

    “Selain pengecekan ke lapangan, kami secara rutin melakukan koordinasi dengan rekan-rekan Hiswana Migas dan rekan-rekan yang bertugas di FT (Fuel Terminal) atau IT (Integrated Terminal) Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut. Koordinasi dilakukan guna memastikan perencanaan pendistribusian BBM berjalan dengan baik dan memastikan kualitas BBM yang disalurkan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan,” tambah Tito.

    Ketua DPC Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Sumut, Haris Razali menambahkan bahwa Hiswana Migas secara internal terus menjalin komunikasi diantara seluruh anggotanya sebagai pengelola  SPBU di Wilayah Sumatera Utara. Menurutnya kerjasama atau koordinasi antara Hiswana Migas dan Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut pun sudah berjalan dengan baik diantaranya melakukan inspeksi ke SPBU-SPBU di Sumatera Utara.

    “Saya dan rekan-rekan Hiswana Migas hari ini turun ke SPBU untuk memastikan kondisi sarana dan fasilitas yang ada di SPBU berjalan dengan baik saat melayani masyarakat khususnya pada libur panjang akhir pekan ini. Saya dan rekan-rekan Pertamina langsung meninjau beberapa SPBU dan saya lihat stok BBM cukup, kondisi antrian dalam keadaan normal tertib, dan tentunya operator SPBU dalam keadaan yang fit dalam bertugas” terang Haris ketika melakukan pengecekan SPBU di Medan, Minggu (8/6). 

    Selain itu, Susanto August Satria selaku Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut mengungkapkan bahwa stok BBM untuk Provinsi Sumatera Utara sangat aman, baik itu untuk produk BBM Subsidi Bio Solar, Pertalite atau pun BBM Non-Subsidi seperti Pertamax dan lainnya.

    “Sebagai dampak kenaikan konsumsi, maka kami pun perlu melakukan penguatan terhadap stock kami, secara data historis peningkatan memang selalu terjadi ketika mendekati hari raya keagamaan atau pada saat libur panjang,” terang Satria seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Diurnawan, Senin (9/6). 

    Satria menambahkan bahwa kekuatan stok berjalan untuk produk BBM Subsidi Pertalite dan Biosolar di Provinsi Sumut dalam keadaan aman dengan ketahanan stok berjalan rata-rata hingga 10 hari . Tentu stok ini belum termasuk stok yang ada di kilang Pertamina dan stok yang ada di kapal tanker yang tengah melakukan pelayaran. 

    “Kami menyampaikan terimakasih kepada masyarakat yang sejauh ini mendukung pendistribusian BBM pada masa Hari Raya Idul Adha dan libur panjang akhir pekan kali ini berjalan dengan lancar. Sebagian besar masyarakat juga sudah sadar untuk beralih menggunakan BBM sesuai dengan spesifikasi kendaraannya. Menjadi tanggung jawab kami untuk terus memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat khususnya masyarakat Provinsi Sumut,” tambah Satria.

    Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut terus melakukan koordinasi dengan Pemerintah Setempat dan Aparat Penegak Hukum dalam mengawasi pendistribusian BBM ini khususnya BBM Subsidi. Penyalahgunaan terhadap BBM Subsidi merupakan tindakan melanggar dan akan diproses sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Pertamina: Tambahan Alokasi 30.000 Elpiji 3 Kg di Sumenep Bukan karena Langka
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        8 Juni 2025

    Pertamina: Tambahan Alokasi 30.000 Elpiji 3 Kg di Sumenep Bukan karena Langka Surabaya 8 Juni 2025

    Pertamina: Tambahan Alokasi 30.000 Elpiji 3 Kg di Sumenep Bukan karena Langka
    Tim Redaksi
    SUMENEP, KOMPAS.com
    – Beredar informasi elpiji bersubsidi 3 kilogram langka di Kabupaten
    Sumenep
    , Jawa Timur. Pemerintah Kabupaten Sumenep pun meminta tambahan kuota 30.000 tabung elpiji.
    Menanggapi hal ini, Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus melalui Sales Area untuk klaster Kabupaten Sumenep telah melakukan pengecekan lapangan, termasuk agen dan pangkalan, terkait kabar kelangkaan ini.
    Hasilnya, stok elpiji 3 kilogram masih aman. Tambahan kuota 30.000 tersebut berdasarkan permintaah Pemkab Sumenep untuk memenuhi kebutuhan pada momen
    Idul Adha
    .
    Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga, Ahad Rahedi menyampaikan, Pertamina sudah melakukan pengecekan situasi di lapangan. Dari hasil penelusuran, stok elpiji bersubsidi 3 kilogram masih aman dan kondusif di tengah terjadinya peningkatan kebutuhan elpiji sejak bulan Syawal hingga Idul Adha.
    Peningkatan konsumsi pada momen Idul Adha ini sudah diantisipasi. Pemerintah Kabupaten Sumenep mengirimkan permohonan penambahan pasokan.
    “Koordinasi bersama pemerintah daerah setempat untuk konsumsi elpiji bersubsidi 3 kilogram merupakan hal yang sudah rutin dilaksanakan Pertamina sebagai antisipasi lonjakan konsumsi pada masa-masa tertentu, salah satunya momen Idul Adha ini,” kata Ahad kepada
    Kompas.com,
    Minggu (8/6/2024).
    “Sebagai hasil koordinasi bersama Pemerintah Kabupaten Sumenep, pada perayaan Idul Adha Jumat lalu (6/6/2025), Pertamina telah menyalurkan lebih dari 30.000 tabung dalam bentuk penyaluran fakultatif, yakni penyaluran tambahan di luar penyaluran reguler, jadi permintaan bukan atas dasar isu kelangkaan tetapi memang sudah ditetapkan pelaksanaannya,” tegas Ahad.
    Selanjutnya, Ahad menjelaskan, selama terjadinya lonjakan permintaan pada momen Idul Adha, Pertamina juga telah mengingatkan kepada seluruh pangkalan dan agen elpiji 3 kilogram untuk menyalurkan elpiji sesuai ketentuan, memprioritaskan konsumen pengguna langsung dengan harga sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp 18.000.
    Pertamina juga berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Sumenep untuk mengimbau masyarakat melakukan pembelian secara wajar di pangkalan terdekat dan tidak
    panic buying
    memborong elpiji 3 kilogram.
    “Pertamina telah memprioritaskan penyaluran fakultatif untuk wilayah yang terindikasi mengalami kekurangan stok dan terus melakukan monitoring lebih lanjut bersama Pemerintah Kabupaten Sumenep untuk mengantisipasi kelangkaan elpiji 3 kilogram. Dengan segala upaya dan antisipasi ini, diharapkan stok aman dan penyaluran kondusif untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya Kabupaten Sumenep,” tutur Ahad.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.