BUMN: Pertamina Patra Niaga

  • Perizinan Digital di Lini Usaha Pertamina Bakal Berlaku Agustus 2025 – Page 3

    Perizinan Digital di Lini Usaha Pertamina Bakal Berlaku Agustus 2025 – Page 3

    Hingga fase pertama, lanjut Fadjar, sistem ini telah berhasil mengintegrasikan kebutuhan perizinan PT Pertamina Patra Niaga sebagai salah satu Subholding Pertamina.

    Dengan 322 dokumen perizinan strategis, termasuk PLO (Persetujuan Layak Operasi), KKPR (Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang), dan KKPRL (Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut) tanpa keterlambatan dalam proses sertifikasi ulang. 

    Hasilnya, Pertamina berhasil menghindari potensi biaya hingga USD 25 juta, termasuk risiko reengineering dan dikenai denda. 

    Terobosan Penting untuk Operasional

    “Sistem ini menjadi terobosan penting bagi operasional kami karena memungkinkan pemantauan status izin secara real-time, mengantisipasi kendala sejak dini, serta menjaga kelancaran operasional tanpa gangguan,” ungkap Fadjar. 

    Menurut dia, inisiatif ini membuktikan bahwa teknologi geospasial tidak hanya mendorong efisiensi internal, tetapi juga berperan penting dalam memastikan masa depan energi Indonesia yang aman dan berkelanjutan. 

    “Inovasi digitalisasi sistem ini diharapkan dapat berdampak pada kelancaran distribusi ketersediaan dan keterjangkauan  energi,” ungkap dia.

     

  • Menteri ESDM tegaskan pentingnya anak bangsa kelola migas tanah air

    Menteri ESDM tegaskan pentingnya anak bangsa kelola migas tanah air

    Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Migas Erika Retnowati (dua kiri) saat pemantauan SPBU di Ngawi, Jawa Timur, Rabu (16/7/2025). ANTARA/HO-BPH Migas

    Menteri ESDM tegaskan pentingnya anak bangsa kelola migas tanah air
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 18 Juli 2025 – 09:39 WIB

    Elshinta.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan pentingnya anak bangsa mengelola sumber daya alam Indonesia seperti minyak dan gas bumi (migas).

    “Siapa yang mengelola sumber daya migas ini semua? Harapan saya dan atas arahan Bapak Presiden, kita ingin putra-putri terbaik, yang akan mengelola sumber daya alam kita dan salah satu di antaranya ada pada kalian yang hari ini diwisuda,” katanya di hadapan ratusan wisudawan saat menghadiri wisuda ke-54 PEM Akamigas di Cepu, Jawa Tengah, Kamis (17/7).

    Saat ini, Indonesia memiliki sekitar 39.000 sumur minyak, namun hanya 16.000 yang aktif berproduksi. Sisanya merupakan sumur idle yang belum dikelola. Bahlil menilai hal ini merupakan peluang besar bagi generasi muda untuk terlibat aktif dalam sektor migas nasional.

    Ia juga mengungkapkan kebanggaannya terhadap tingginya partisipasi tenaga kerja dalam negeri di berbagai proyek migas strategis.

    “Saya bersyukur, dalam tiga bulan terakhir, kami resmikan peningkatan lifting (migas) di Natuna (Kepri), 99 persen tenaga kerjanya anak-anak domestik, pribumi Indonesia asli. Bulan lalu, kami resmikan lifting 30 ribu barel per hari di Cepu oleh Exxonmobil dan Pertamina, lagi-lagi, 99 persen tenaga kerjanya anak-anak Indonesia,” ungkapnya.

    Bahlil menegaskan kualitas tenaga kerja dalam negeri tidak kalah dengan tenaga kerja asing. Ia menilai hal ini menjadi bukti bahwa sumber daya manusia Indonesia siap mengambil alih tongkat estafet pembangunan nasional. Bahlil juga mendorong pentingnya hilirisasi migas untuk menciptakan nilai tambah dan membuka lapangan kerja baru.

    Peningkatan kapasitas teknis harus dibarengi dengan penguatan kualitas SDM melalui pendidikan vokasi seperti yang dilakukan PEM Akamigas. Di tempat yang sama, Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Migas Erika Retnowati yang turut hadir dalam acara tersebut menyampaikan apresiasi kepada para wisudawan.

    “Untuk adik-adik tadi yang diwisuda hari ini, saya ucapkan selamat dan dan bersiap-siaplah untuk mengamalkan ilmu kalian dan juga berkontribusi untuk masyarakat, bangsa dan negara. Termasuk, juga untuk memajukan sektor migas di Indonesia,” ujarnya.

    Erika turut bangga atas prestasi akademik yang diraih para wisudawan, termasuk dominasi lulusan perempuan dalam capaian akademik tertinggi.

    “Meskipun ini adalah sekolah teknik, tetapi ternyata yang paling unggul adalah wanita. Jadi, untuk wanita-wanita jangan ragu untuk berkarir di bidang migas. Saya juga sangat bangga karena ternyata mahasiswanya itu berasal dari seluruh pelosok Indonesia, termasuk dari Pulau Tanimbar,”tuturnya.

    Wisuda juga dihadiri oleh pejabat tinggi Kementerian ESDM, antara lain Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana, Inspektur Jenderal Kementerian ESDM Bambang Suswantono,
    Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia ESDM Prahoro Yulijanto Nurtjahyo, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman P Hutajulu, Direktur Jenderal Penegakan Hukum ESDM Rilke Jeffri Huwae, Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid, dan Bupati Blora Arief Rohman.

    Pemantauan SPBU

    Selain menghadiri wisuda, Erika juga melakukan monitoring penyediaan dan pendistribusian jenis bahan bakar minyak (BBM) tertentu (JBT) dan jenis BBM khusus penugasan (JBKP) di Ngawi, Jawa Timur dan Blora, Jawa Tengah pada Rabu-Kamis (16-17/7/2025).

    “Secara umum pelayanan beberapa SPBU (stasiun pengisian bahan bakar umum) sudah cukup baik,” katanya.

    Di samping itu, Erika menyarankan sejumlah perbaikan teknis, seperti penempatan closed circuit television (CCTV) agar nomor polisi kendaraan terlihat jelas dan penyediaan genset yang andal agar pelayanan tidak terganggu jika listrik padam.

    “Kami juga meminta agar operator SPBU memastikan bahwa kendaraan yang diisi tersebut memiliki nomor polisi yang sama dengan data di EDC (electronic data capture). Kami sampaikan juga supaya para operator SPBU diberitahu walaupun di EDC sudah ada fotonya, tapi tetap harus dipastikan kembali nomor polisi sama,” ujarnya.

    Turut mendampingi dalam monitoring SPBU tersebut Sales Branch Manager Kediri III Fuel PT Pertamina Patra Niaga Muhammad Tsaqif Fauzan Suwardi dan Sales Branch Manager Semarang IV Fuel PT Pertamina Patra Niaga Nur Fitriany.

    Sumber : Antara

  • Pertamina Perkenalkan Inovasi Sistem Perizinan Real-Time di Esri User Conference 2025

    Pertamina Perkenalkan Inovasi Sistem Perizinan Real-Time di Esri User Conference 2025

    Jakarta, Beritasatu.com — PT Pertamina (Persero) memperkenalkan inovasi digital terbaru dalam pengelolaan perizinan melalui penerapan berbasis teknologi geospasial ArcGIS. Inisiatif terobosan ini diluncurkan pada Esri User Conference 2025 di San Diego, Amerika Serikat (16/7/2025), sebuah ajang global terkemuka yang mempertemukan para profesional dan organisasi dari seluruh dunia untuk mengeksplorasi kemajuan dalam sistem informasi geografis (GIS).

    Sistem inovatif ini dirancang untuk menjawab tantangan kompleksitas dan fragmentasi pengelolaan perizinan di seluruh anak perusahaan Pertamina. Melalui pendekatan terintegrasi, solusi geospasial ini memungkinkan pemantauan real-time terhadap lebih dari 5.000 dokumen perizinan. Sistem ini tidak hanya menghadirkan dashboard visualisasi spasial, tetapi juga dilengkapi fitur chatbot pencarian berbasis teks dan sistem peringatan dini untuk masa berlaku izin.

    Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengatakan digitalisasi ini bukan sekadar menyimpan data izin, tapi bagaimana kami bisa melihatnya secara spasial lokasi, status, hingga potensi kondisi kedepan dalam satu peta dinamis. 

    “Kecerdasan data lokasi ini mendukung optimalisasi aset, menghindari risiko dikenai denda dan meningkatkan efisiensi lintas anak perusahaan. Ini bagian dari roadmap Pertamina menuju tata kelola kelas dunia,” jelas Fadjar.

    Hingga fase pertama, lanjut Fadjar, sistem ini telah berhasil mengintegrasikan kebutuhan perizinan PT Pertamina Patra Niaga sebagai salah satu Subholding Pertamina dengan 322 dokumen perizinan strategis, termasuk PLO (Persetujuan Layak Operasi), KKPR (Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang), dan KKPRL (Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut) tanpa keterlambatan dalam proses sertifikasi ulang. Hasilnya, Pertamina berhasil menghindari potensi biaya hingga US$ 25 juta, termasuk risiko reengineering dan dikenai denda.

    “Sistem ini menjadi terobosan penting bagi operasional kami karena memungkinkan pemantauan status izin secara real-time, mengantisipasi kendala sejak dini, serta menjaga kelancaran operasional tanpa gangguan,” ungkap Fadjar.

    Menurut Fadjar, inisiatif ini membuktikan bahwa teknologi geospasial tidak hanya mendorong efisiensi internal, tetapi juga berperan penting dalam memastikan masa depan energi Indonesia yang aman dan berkelanjutan. Fadjar melanjutkan, kegiatan ini sejalan dengan yang Asta Cita Pemerintahan Presiden Prabowo khususnya dalam penerapan inovasi teknologi.

    “Inovasi digitalisasi sistem ini diharapkan dapat berdampak pada kelancaran distribusi ketersediaan dan keterjangkauan energi,” tambah Fadjar.

    Mendukung transformasi ini, Esri Indonesia menegaskan keunggulan adaptibilitas platform ArcGIS yang telah diterapkan oleh Pertamina.

    “Solusi geospasial ini menunjukkan bagaimana teknologi Esri dapat diadaptasi secara fleksibel untuk menjawab kebutuhan industri seperti pada industri Migas energi, Teknologi geospasial kini berkembang jauh melampaui bukan hanya fungsi visualisasi namun juga menjadi fondasi dalam pengambilan keputusan strategis yang berbasis lokasi,” ujar Presiden Direktur Esri Indonesia Leslie Wong.

    Pertamina menargetkan penerapan sistem ini secara penuh pada Agustus 2025 dengan integrasi menyeluruh di seluruh sub-holding. Solusi ini menjadi salah satu tonggak penting dalam upaya digitalisasi dan transformasi perusahaan, yang sejalan dengan prinsip keberlanjutan dan efisiensi yang diusung BUMN energi nasional tersebut.

  • UMKM Bali ikuti pameran di Korsel perluas pangsa pasar 

    UMKM Bali ikuti pameran di Korsel perluas pangsa pasar 

    Denpasar (ANTARA) –

    Tujuh pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) asal Bali binaan Pertamina Patra Niaga Wilayah Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara mengikuti pameran bisnis di Korea Selatan untuk memperluas pangsa pasar.

    “Pameran itu langkah tepat untuk produk UMKM dalam negeri mendapat akses pasar ekspor,” kata Manajer Komunikasi, Relasi dan TJSL Pertamina Patra Niaga Wilayah Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Ahad Rahedi di Denpasar, Bali, Kamis.

    UMKM binaan itu telah melalui kurasi dengan produk unggulan khas daerah Bali yang ditampilkan kepada pelaku bisnis dan publik di Pameran Koima Seoul, Korea Selatan.

    Tujuh UMKM itu yakni Haluan Bali, Dian Art, Bali Ayu, Dede Satoe, Bali Conservana, Bali Pure dan Bali Honey dengan membawa produk unggulan mulai dari fesyen, aksesori, makanan olahan hingga produk spa.

    Total ada 23 pelaku UMKM tanah air yang diboyong ke negeri ginseng itu untuk pameran bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Korea Selatan.

    Salah satu UMKM asal Pulau Dewata itu yakni Bali Pure yang merupakan salah satu mitra binaan yang berasal dari Kabupaten Buleleng, Bali.

    UMKM itu memamerkan produk herbal yaitu minyak kelapa organik, produk perawatan tubuh, bahkan mendapatkan penawaran untuk menjajaki potensi kerja sama dengan pengusaha di Korea Selatan.

    Ada pun performa penjualan untuk produk UMKM Indonesia terjual lebih dari 80 persen dan potensi transaksi menembus lebih dari Rp500 juta.

    Sementara itu, Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Seoul Ali Andhika Wardhana mengapresiasi BUMN bidang minyak dan gas bumi itu dan Kementerian Perdagangan yang telah membawa UMKM binaan terbaiknya di Seoul.

    “Ini tentunya sebagai bentuk dukungan kepada para UMKM dengan berbagai produk unggulannya untuk dapat menembus pasar global khususnya di Korea Selatan,” kata Ali Andhika.

    Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
    Editor: Adi Lazuardi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Inovasi Eco-Briket di Tuban, dihadirkan Pertamina

    Inovasi Eco-Briket di Tuban, dihadirkan Pertamina

    meluncurkan program bertajuk \\

    Kang Ebit: Inovasi Eco-Briket di Tuban, dihadirkan Pertamina
    Dalam Negeri   
    Editor: Nandang Karyadi   
    Selasa, 15 Juli 2025 – 13:34 WIB

    Elshinta.com – Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus melalui Fuel Terminal Tuban meluncurkan program bertajuk “Kang Ebit” (Kampung Eco-Briket). Program unggulan ini merupakan inovasi sosial dan lingkungan yang mengubah limbah organik seperti siwalan dan batok kelapa menjadi briket ramah lingkungan yang bernilai ekonomi tinggi, demikian dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Elshinta.

    Kang Ebit lahir dari kepedulian terhadap dua isu besar yang saling berkaitan diantaranya persoalan limbah rumah tangga dan keterbatasan akses ekonomi masyarakat rentan. Dengan memanfaatkan limbah lokal yang melimpah, terutama limbah siwalan yang merupakan hasil olahan khas masyarakat wilayah Tuban serta batok kelapa yang kerap terbuang, program ini berhasil mengolah bahan-bahan tersebut menjadi briket berkualitas yang telah dipasarkan ke berbagai wilayah di Indonesia.

    Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Tuban, Alek Mashadi menyampaikan bahwa program Kang Ebit merupakan inovasi yang unik sebagai langkah konkret dalam mendukung energi terbarukan dan pemanfaatan limbah secara berkelanjutan. “Kehadiran briket ramah lingkungan ini tidak hanya memberikan solusi alternatif terhadap bahan bakar fosil, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat lokal,” ujar Alek.

    Lebih dari sekadar program pengelolaan limbah, Kang Ebit menjadi motor penggerak pemberdayaan masyarakat. Pertamina menggandeng kelompok-kelompok rentan, seperti ibu rumah tangga, lansia produktif, hingga pemuda tidak produktif untuk dilatih dalam proses produksi briket, mulai dari pengumpulan bahan baku, pengolahan, pencetakan, hingga pengemasan, dan pemasaran. Hasilnya, para anggota kelompok kini memiliki keterampilan baru serta penghasilan tambahan yang stabil dan berkelanjutan.

    “Program Kang Ebit adalah wujud nyata kontribusi Pertamina dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), khususnya dalam hal pengurangan limbah, pemanfaatan energi alternatif, dan pengentasan kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat. Kami percaya bahwa solusi terhadap tantangan sosial dan lingkungan harus datang dari akar rumput dan Kang Ebit adalah contoh konkret bagaimana kolaborasi dan inovasi bisa membawa dampak positif yang luas,” ujar Rahmad Febriadi, Fuel Terminal Manager Tuban.

    Hingga pertengahan tahun 2025, program Kang Ebit telah memproduksi hingga 14 ton briket setiap bulannya dengan distribusi yang telah menjangkau berbagai wilayah di Indonesia. Permintaan terhadap briket eco-friendly ini terus meningkat, baik dari sektor rumah tangga maupun pelaku UMKM yang membutuhkan sumber energi alternatif yang hemat, bersih, dan efisien.

    Kang Ebit menjadi bukti bahwa pendekatan berbasis komunitas, bila didukung oleh perusahaan dan didesain secara partisipatif, mampu memberikan dampak nyata yang berkesinambungan. Fuel Terminal Tuban berharap program ini dapat direplikasi di berbagai daerah lainnya sebagai model inovatif pengelolaan limbah berbasis ekonomi sirkular, dan pemberdayaan masyarakat.

    Terpisah, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi menyampaikan bahwa program yang diperkenalkan oleh Fuel Terminal Tuban ini merupakan program yang berfokus pada pengumpulan, pengolahan, dan pembuangan limbah B3 (Bahan Bebahaya dan Beracun) dengan tujuan menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

    Program ini juga sejalan dengan komitmen Pertamina Patra Niaga dalam menjaga kelestarian lingkungan. Dengan pengelolaan limbah yang baik, program ini dapat mengurangi dampak negatif limbah terhadap lingkungan sekitar khususnya wilayah Fuel Terminal Tuban.

    “Kami berharap dengan adanya Kang Ebit, Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus melalui Fuel Terminal Tuban akan menjadi contoh dalam pengelolaan lingkungan di sektor energi, khususnya dalam penanganan limbah B3 serta dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar, termasuk pengembangan ekonomi kreatif, pelestarian lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat,” tutup Ahad.

    Penulis: Yuyun Arbaiyah/Ter

    Sumber : Radio Elshinta

  • Pertamina tingkatkan ekonomi masyarakat Desa Wayame melalui akses air bersih dan pemberdayaan UMKM

    Pertamina tingkatkan ekonomi masyarakat Desa Wayame melalui akses air bersih dan pemberdayaan UMKM

    Sumber foto: Aman Hasibuan/elshinta.com.

    Pertamina tingkatkan ekonomi masyarakat Desa Wayame melalui akses air bersih dan pemberdayaan UMKM
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 15 Juli 2025 – 16:19 WIB

    Elshinta.com – Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku melalui Integrated Terminal (IT) Wayame sukses menghadirkan Wayame Hydro Bae, sebuah Program CSR inovasi sosial berbasis teknologi pompa ramah lingkungan yang tidak hanya menjawab tantangan krisis air bersih, tetapi juga menjadi katalis peningkatan ekonomi masyarakat lokal, khususnya UMKM minyak atsiri dan petani hortikultura di Desa Wayame, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, Provinsi Maluku.

    “Melalui Program CSR Wayame Hydro Bae ini kami berfokus pada penguatan ekonomi masyarakat di Desa Wayame. Kami ingin mengintegrasikan akses air bersih untuk masyarakat yang nantinya dapat berdampak baik untuk kegiatan pertanian dan pemberdayaan UMKM minyak atsiri,” ujar Ispiani Abbas selaku Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Selasa (15/7/2025)

    Menurutnya, transformasi teknologi Pompa Ramah Lingkungan (Porling) menjadi jantung dari program Wayame Hydro Bae. Pemanfaatan energi terbarukan melalui Porling mampu menyalurkan air ke wilayah perbukitan tanpa biaya listrik tambahan dan menghemat waktu selama dua jam demi mengambil air bersih dengan berjalan kaki.

    “Desa Wayame ini kan potensi sumber daya alamnya melimpah, namun kami lihat akses air bersih masih sulit. Dan itu menyulitkan pertanian dan pemberdayaan UMKM. Dengan adanya Porling membuka jalan untuk masyarakat sekitar, terutama pada aspek perekonomian,” ucapnya.

    Dampak nyata di lini produksi dan pendapatan sebelum kehadiran Wayame Hydro Bae, UMKM minyak atsiri berada pada titik stagnasi. Kini, produksi meningkat, sertifikasi halal MUI telah diperoleh serta proses BPOM tengah berjalan. 

    Produk lokal mulai menembus pasar modern dengan adanya pendampingan sertifikasi produk. Di sektor pertanian, hasil panen tomat melonjak dari 2,5 ton (2021) menjadi 9,5 ton (2024), dan pendapatan petani meningkat drastis dari Rp5 juta menjadi Rp29 juta per bulan.

    “Dalam implementasi program, kami membersamai dan menggandeng masyarakat lokal, serta melibatkan seluruh kelompok masyarakat, baik petani, lansia, perempuan, kelompok rentan untuk berpartisipasi aktif, dari tahap perencanaan hingga evaluasi. Sehingga masyarakat bisa maju bersama-sama,” imbuhnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Aman Hasibuan, Selasa (15/7). 

    Berkat program tersebut, IT Wayame dianugerahi penghargaan Gold dalam kategori Economic Empowerment dalam ajang Indonesia Social Responsibility Award (ISRA) 2025 melalui program CSR Inovasi Sosial Wayame Hydro Bae di mana program tersebut selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin 6 khususnya Air Bersih dan Sanitasi serta poin 8 yakni Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.

    Pencapaian ini menunjukkan komitmen kuat Pertamina Patra Niaga dalam mengimplementasikan program CSR dan TJSL yang berkelanjutan serta berdampak nyata bagi masyarakat sekitar wilayah operasi perusahaan.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Pertamina kembali distribusikan BBM di Bengkulu gunakan kapal tanker

    Pertamina kembali distribusikan BBM di Bengkulu gunakan kapal tanker

    Bengkulu (ANTARA) – PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel kembali mendistribusikan bahan bakar minyak (BBM) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Provinsi Bengkulu dengan menggunakan kapal tanker usai pembukaan alur Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu.

    “Terkait kapal tanker yang sudah sandar di Pelabuhan Pulau Baai yaitu kapal tanker Srikandi 515 dengan membawa kargo BBM sebanyak 2.200 kiloliter,” kata Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel Rusminto Wahyudi lewat pesan elektronik diterima di Bengkulu, Selasa.

    Suplai bahan bakar minyak menggunakan kapal tanker kata Rusminto, didistribusikan dari terminal BBM Teluk Kabung, Padang, Provinsi Sumatera Barat.

    “Kapal Srikandi 515 membawa, BBM jenis biosolar,” kata dia.

    Pendistribusian BBM Pertamina untuk Provinsi Bengkulu lewat jalur laut terhambat akibat tertutupnya alur pelayaran Pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu, oleh karena sedimentasi pasir.

    Distribusi BBM menggunakan kapal dari akhir Maret 2025 sudah tidak bisa dilakukan karena pendangkalan alur.

    Hal itu akibat kapal tanker Pertamina tidak bisa masuk ke dalam dermaga pelabuhan untuk aktivitas bongkar BBM.

    Pada 7 Juli 2025, keterisolasian alur pelabuhan sudah dibuka usai proses pengerukan yang dilakukan sejak tertutupnya alur, dan pada saat itu Kapal penyeberangan KMP Pulo Tello dari dan ke pulau terluar Indonesia di Bengkulu, Pulau Enggano berhasil bersandar di dermaga Pulau Baai.

    Kemudian pada Selasa 15 Juli 2025 ini, kapal tanker pengangkut BBM milik Pertamina untuk pertama kalinya kembali dapat mendistribusikan kebutuhan BBM Provinsi Bengkulu lewat distribusi jalur laut.

    Sebelumnya, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel memastikan kecukupan pasokan energi di pulau terluar Indonesia di Provinsi Bengkulu, Pulau Enggano.

    “Kami memastikan bahwa stok BBM di Pulau Enggano saat ini masih mencukupi untuk kebutuhan masyarakat. Namun demikian, distribusi lanjutan tetap kami siapkan guna menjaga keberlanjutan pasokan energi,” kata Rusminto.

    Proses distribusi tersebut, kata dia, dilakukan secara terukur dan terus dengan berkoordinasi bersama pihak-pihak terkait agar berjalan aman dan lancar.

    Pertamina kembali menyalurkan BBM ke Pulau Enggano melalui Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu.

    Menurut dia, sebelumnya pengiriman dilakukan lewat jalur alternatif dari IT Panjang, Lampung, kini distribusi kembali difokuskan dari Bengkulu seiring membaiknya kondisi akses pelabuhan.

    “Ini (11 Juli 2025) merupakan pengiriman perdana kembali melalui Pelabuhan Pulau Baai setelah sebelumnya jalur ini sempat tidak bisa diakses karena pendangkalan alur pelayaran akibat pergeseran pasir pantai,” kata dia.

    Rusminto mengatakan meskipun jalur dari Bengkulu telah bisa digunakan kembali, koordinasi intensif tetap dilakukan dengan otoritas pelabuhan dan pihak terkait agar distribusi bisa berjalan lancar dan berkelanjutan.

    Pertamina Patra Niaga berkomitmen penuh untuk terus menjaga pasokan dan memaksimalkan distribusi energi di wilayah Bengkulu.

    Pewarta: Boyke Ledy Watra
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku raih 3 penghargaan CSR di ISRA 2025

    Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku raih 3 penghargaan CSR di ISRA 2025

    Sumber foto: Aman Hasibuan/elshinta.com.

    Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku raih 3 penghargaan CSR di ISRA 2025
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 14 Juli 2025 – 17:46 WIB

    Elshinta.com – PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku kembali mencatatkan prestasi membanggakan dalam ajang Indonesia Social Responsibility Award (ISRA) 2025 yang diselenggarakan oleh Prospectus Media by Arjuna Wijaya Karya. Penganugerahan penghargaan ini digelar di The Alana Yogyakarta Hotel & Convention Center, Jalan Palagan Tentara Pelajar KM 7, Sleman, Yogyakarta pada Kamis, 10 Juli 2025 yang lalu.

    Dalam ajang bergengsi tersebut, Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku berhasil meraih tiga penghargaan atas program CSR unggulan di tiga lokasi kerja. Integrated Terminal (IT) Wayame dianugerahi penghargaan Gold dalam kategori Economic Empowerment melalui program CSR Inovasi Sosial Wayame Hydro Bae. Sementara itu, Aviation Fuel Terminal (AFT) Pattimura menerima penghargaan Silver untuk kategori Education atas pelaksanaan program CSR PAUD Sadar Lingkungan (Darling). Tak ketinggalan, Fuel Terminal (FT) Ternate turut menyumbangkan prestasi dengan meraih penghargaan Bronze pada kategori Gender Equality and Social Inclusion melalui program CSR Ternate Madoto.

    Pencapaian ini menunjukkan komitmen kuat Pertamina Patra Niaga dalam mengimplementasikan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang berkelanjutan serta berdampak nyata bagi masyarakat sekitar wilayah operasi perusahaan.

    Ispiani Abbas selaku Area Manager Communication Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku menyampaikan apresiasinya atas penghargaan yang diraih.

    “Kami sangat mengapresiasi pencapaian ini sebagai bentuk pengakuan atas komitmen perusahaan dalam menjalankan program CSR yang berkelanjutan. Program-program yang kami laksanakan tidak hanya menjawab kebutuhan masyarakat, tetapi juga mendorong kemandirian dan pembangunan sosial di wilayah operasional kami,” ujar Ispi seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Aman Hasibuan, Senin (14/7).

    Selain itu, Program CSR Inovasi Sosial Wayame Hydro Bae dari IT Wayame selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin 8 yakni Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, Program CSR Paud Darling dari AFT Pattimura selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin 12 yakni Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, sementara Program CSR Ternate Madoto dari FT Ternate selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin 5 yakni Kesetaraan Gender.

    Penghargaan ISRA 2025 menjadi semangat baru bagi Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku untuk terus menghadirkan inisiatif sosial yang inklusif, inovatif dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat serta lingkungan, selaras dengan prinsip Environmental, Social and Governance (ESG).

    Sumber : Radio Elshinta

  • Cak Imin ‘Ngiler’ Melihat Para Wamen Rangkap Jabatan jadi Komisaris BUMN

    Cak Imin ‘Ngiler’ Melihat Para Wamen Rangkap Jabatan jadi Komisaris BUMN

    Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sekaligus Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengaku ‘ngiler’ melihat sejumlah wakil menteri (wamen) yang kini merangkap jabatan sebagai komisaris di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

    Pernyataan itu Dia sampaikan saat menyapa para wamen yang hadir dalam acara pengukuhan Ikatan Alumni Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PB PMII), seperti dikutip dari kanal YouTube PMII Channel, Senin (14/7/2025)

    “Jadi, wamen yang saya hormati, Aminuddin Ma’ruf, Faisol Riza, sahabat Juri. Ini wamen-wamen yang membuat saya agak terpuruk,” ungkapnya dalam kesempatan tersebut, yang dikutip dari YouTube PMII Channel, Senin (14/7/2025). 

    Dia kemudian menceritakan bahwa ketiga tokoh tersebut membuatnya merasa ‘terpuruk’ karena sebelumnya dia tidak pernah terlalu peduli terhadap dompetnya.

    “Karena bagi saya, dompet ada isi, enggak ada isi, yang penting ada kartu kredit, kan gitu. Nah, gara-gara wamen-wamen pada jadi komisaris, kita ngiler juga kan,” kata dia. 

    Lanjutnya, Cak Imin juga mengaku mulai berpikir apakah nasibnya kelak bisa seperti mereka.

    “Jadi mikir, ini kira-kira bisa seperti mereka tidak nasib ini. Kira-kira dapil masih aman apa tidak, kira-kira gitu. Wamen-wamen ini luar biasa,” tuturnya. 

    Meski demikian, dia meyakini bahwa urusan rezeki sudah ada yang mengatur.

    Diberitakan Sebelumnya, Sebanyak 30 wakil menteri (Wamen) di Kabinet Merah Putih pemerintahan Presiden Prabowo Subianto merangkap jabatan menjadi komisaris di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) per Kamis (10/7/2025). 

    Terbaru, sejumlah wakil menteri ditunjuk menjadi komisaris di beberapa subholding PT Pertamina (Persero).

    Beberapa nama itu seperti Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie yang ditunjuk sebagai Komisaris PT Pertamina Hulu Energi (PHE). Lalu, Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono sebagai Komisaris PT Pertamina Patra Niaga

    Selanjutnya, Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Arif Havas Oegroseno ditunjuk sebagai Komisaris PT Pertamina International Shipping (PIS). 

    Di samping itu, Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora) Taufik Hidayat ditunjuk sebagai Komisaris PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI). Adapun, Kabinet Merah Putih terdiri dari 7 kementerian koordinator dan 41 kementerian. Banyak di antaranya merupakan kementerian baru yang merupakan nomenklatur dari kementerian sebelumnya.

    Untuk lebih rincinya, berikut daftar lengkap 30 wakil menteri (Wamen) yang rangkap jabatan jadi komisaris BUMN: 

    1. Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie: Komisaris PT Pertamina Hulu Energi (PHE) 

    2. Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono: Komisaris PT Pertamina Patra Niaga 

    3. Wakil Menteri Luar Negeri Arif Havas Oegroseno: Komisaris PT Pertamina International Shipping (PIS) 

    4. Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora) Taufik Hidayat: Komisaris PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) 

    5. Wakil Menteri Perempuan dan Perlindungan Anak Veronica Tan: Komisaris di PT Citilink Indonesia 

    6. Wakil Menteri Sekretaris Negara Bambang Eko Suhariyanto: Komisaris PLN 

    7. Wakil Menteri Pertanian Sudaryono: Komisaris Utama PT Pupuk Indonesia 

    8. Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha: Komisaris Garuda Maintenance Facility Aero Asia 

    9. Wakil Menteri Komunikasi & Digital Angga Raka Prabowo: Komisaris Utama Telkom 

    10. Wakil Menteri ATR/BPN Ossy Dermawan: Komisaris Telkom 

    11. Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenazer: Komisaris Pupuk Indonesia 

    12. Wakil Menteri Imigrasi Silmy Karim: Komisaris Telkom Indonesia 

    13. Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah: Komisaris BTN 

    14. Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Komisaris PLN 

    15. Wakil Menteri BUMN Aminuddin Ma’ruf: Komisaris PLN 

    16. Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo: Komisaris Utama BRI 

    17. Wakil Menteri UMKM Helvy Yuni Moraza: Komisaris BRI 

    18. Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti: Komisaris Utama Brantas Abipraya 

    19. Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung: Komisaris Bank Mandiri 

    20. Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Laksamana Madya TNI (Purn) Didit Herdiawan Ashaf: Komisaris Utama Perikanan Indonesia 

    21. Wakil Menteri Perhubungan Komjen Pol (Purn) Suntana: Komisaris Utama Pelindo 

    22. Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono : Komisaris Pertamina Bina Medika 

    23. Wakil Menteri Pertahanan Donny Ermawan Taufanto: Komisaris PT Dahana 

    24. Wakil Menteri P2MI/Wakil Kepala BP2MI Christina Aryani: Komisaris Semen Indonesia 

    25. Wakil Menteri Lingkungan Hidup Diaz Hendropriyono: Komisaris Utama PT Telekomunikasi Seluler 

    26. Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Ratu Isyana Bagoes Oka: Komisaris PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk 

    27. Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri: Komisaris Utama PT Sarinah 

    28. Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinator Penanaman Modal Todotua Pasaribu: Wakil Komisaris Utama Pertamina 

    29. Wakil Menteri Sekretaris Negara Juri Ardiantoro: Komisaris Utama Jasa Marga 

    30. Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Ahmad Riza Patria: Komisaris PT Telekomunikasi Seluler 

  • Difel Cafe, Kedai Kopi yang Dikelola Sobat Disabilitas di Denpasar

    Difel Cafe, Kedai Kopi yang Dikelola Sobat Disabilitas di Denpasar

    Jakarta

    Pertamina terus mendukung kemandirian masyarakat berkelanjutan, termasuk kepada sobat disabilitas. Salah satu bentuk dukungan Pertamina adalah melalui Difel Cafe.

    Difel Cafe adalah sebuah usaha kopi yang dikelola oleh teman-teman disabilitas di bawah kelompok usaha KUB Gantari Jaya di Kota Denpasar. Program ini merupakan binaan PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Fuel Terminal Sanggaran.

    Dukungan ini merupakan hasil kerja sama Pertamina dengan Dinas Sosial Kota Denpasar. Pertamina tidak hanya membantu menyediakan perlengkapan kafe seperti mesin kopi, bahan baku, meja, dan kursi, tapi juga memberikan pelatihan dan kesempatan belajar usaha ke Rumah BUMN Pertamina di Klungkung.

    Ketua KUB Gantari Jaya, I Nyoman Juniarta, atau yang biasa disapa Jigo, menyampaikan rasa syukurnya atas kepercayaan yang diberikan Pertamina.

    “Kami jadi lebih percaya diri. Melalui pelatihan dan dukungan Pertamina, kami bisa berkembang dan membuktikan bahwa kami juga mampu,” ujar Jigo dikutip, Senin (14/7/2025).

    Jigo mengatakan itu saat mengikuti kegiatan pasar energi dalam peresmian Desa Energi Berdikari Kayangan Besakih, Jumat (11/7).

    Dalam acara tersebut, Jigo bersama teman-teman disabilitas lainnya menunjukkan keahlian mereka meracik kopi langsung di hadapan pengunjung.

    Ia berharap program seperti ini terus berlanjut agar semakin banyak sobat disabilitas yang mendapat kesempatan.

    “Terima kasih Pertamina yang sudah mengajak kami untuk berkolaborasi di setiap kesempatan. Kami berharap program ini terus berlanjut agar lebih banyak sobat disabilitas yang merasakan manfaatnya. Salam inklusi untuk kehidupan yang lebih baik,” tutup Jigo.

    Sementara itu Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar, Laxmy Saraswaty memberikan apresiasi atas dukungan yang telah Pertamina berikan untuk kemandirian ekonomi para disabilitas di Denpasar.

    “Kami sangat mengapresiasi hadirnya Pertamina dalam program Difel Café sebagai wujud nyata pemberdayaan penyandang disabilitas. Program ini tidak hanya membuka ruang partisipasi aktif bagi teman-teman difabel, tetapi juga membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah halangan untuk berkarya dan berdaya saing,” paparnya.

    “Kami berharap Difel Café menjadi inspirasi bagi banyak pihak dalam membangun Denpasar yang inklusif dan ramah disabilitas. Program Difel Cafe kami gadang juga menjadi juara 1 program inovasi kami di Kota Denpasar,” pungkasnya.

    (mpr/ega)