BUMN: Pertamina Patra Niaga

  • Galaknya Prabowo pada BUMN: Hapus Tantiem Boros, Wamen Jadi CCTV
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        16 Agustus 2025

    Galaknya Prabowo pada BUMN: Hapus Tantiem Boros, Wamen Jadi CCTV Nasional 16 Agustus 2025

    Galaknya Prabowo pada BUMN: Hapus Tantiem Boros, Wamen Jadi CCTV
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Di mimbar pidato perdananya sebagai Presiden RI di MPR, Prabowo Subianto tampil galak terhadap Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang disebut terus merugi tapi memanjakan para dewan direksi.
    Prabowo menyampaikan pidato kenegaraannya di sidang Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RUU APBN) 2026 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8/2025), sore kemarin.
    Prabowo mengupas habis masalah BUMN yang terus-menerus merugi.
    Tapi di sisi lain, Prabowo heran dewan direksi dan komisaris BUMN mendapatkan tantiem, atau duit penghargaan yang nilainya bisa menyentuh Rp 40 miliar per tahun.
    Dikutip dari Peraturan Menteri BUMN Nomor Per-02/MBU/2009, tantiem memiliki pengertian penghasilan yang merupakan penghargaan yang diberikan kepada anggota direksi, dewan komisaris, dan dewan pengawas BUMN setiap tahun apabila perusahaan memperoleh laba, atau diberikan kepada direksi dan dewan komisaris persero apabila terjadi peningkatan kinerja walaupun masih mengalami kerugian.
    “Saudara-saudara, masa ada komisaris yang rapat sebulan sekali, tantiemnya Rp 40 miliar setahun,” ujar Prabowo.
    Atas dasar ini juga, Prabowo menghapus klausul tantiem ini.
    “Tadinya pengelolaannya secara tidak masuk akal, perusahaan rugi, komisarisnya banyak banget! Saya potong, setengah komisaris paling banyak enam orang, kalau bisa cukup empat atau lima dan saya hilangkan tantiem,” kata Prabowo.
    Prabowo mengatakan, dirinya sudah memerintahkan kepada Danantara untuk tidak memberikan tantiem kepada direksi yang perusahaannya merugi.
    Selain itu, kata Prabowo, kalaupun suatu perusahaan BUMN mengalami keuntungan, untungnya harus nyata.
    “Untungnya harus untung benar, jangan untung akal-akalan. Kita sudah lama jadi orang Indonesia. Dan kalau direksi itu, kalau komisaris itu, keberatan, segera berhenti saudara-saudara sekalian,” tegasnya.
     
    Atas penghapusan tantiem ini dari BUMN yang merugi, Prabowo menantang para direksi dan komisaris yang tidak menerima sistem baru tersebut.
    Karena menurut Prabowo, hal yang tidak masuk akal adalah perusahan merugi tetapi foya-foya membayar kinerja direksi yang tak mampu membuat perusahaan untung.
    Sebab itu, Prabowo menantang bagi direksi dan komisaris yang keberatan tak ada tantiem untuk mundur dari jabatan.
    “Tapi, ini serius, tidak masuk akal. Jadi, direksi dan komisaris, kalau keberatan tidak bersedia tidak menerima tantiem, berhenti. Banyak anak-anak muda yang mampu dan siap menggantikan mereka,” ujar Prabowo.
    Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad turut mengaminkan kebijakan Prabowo atas penghilangan tantiem bagi BUMN yang merugi.
    Dia mengatakan, kebijakan itu bisa menghemat pengeluaran negara hingga Rp 18 triliun.
    Dasco yang merupakan Ketua Harian Partai Gerindra ini menyebut, tidak hanya tantiem yang dihilangkan, Prabowo juga memangkas jumlah komisaris perusahaan BUMN.
    “Ya, “Ya, memang kebijakan itu sudah disampaikan sekitar satu setengah bulan yang lalu. Bahwa pertama, pengurangan jumlah komisaris, itu lebih dari separuh komisaris di satu BUMN jumlahnya dikurangi,” ujar Dasco.
    “Lalu yang kedua, memang tantiemnya ditiadakan. Dan itu, kalau saya tidak salah, ada penghematan sekitar Rp 17-18 triliun dari tantiem-tantiem yang ada,” sambung dia.
    Selain itu, Dasco juga mengungkapkan strategi Prabowo menempatkan 30 wakil menteri menjadi komisaris BUMN.
    Dia mengatakan, para wamen tersebut tak hanya untuk gaya-gayaan dan mendapat penghasilan lebih dari jabatan komisaris.
    Tetapi juga untuk menjadi “CCTV” Prabowo mengawasi kinerja BUMN yang selama ini terus merugi.
    Para wamen ini juga disebutkan tidak mendapatkan tantiem sebagai komisaris.
    “Justru memang wamen-wamen itu ditaruh oleh Presiden untuk perpanjangan tangan pemerintah,” imbuh dia.
    Berikut ini daftar 30 wakil menteri yang merangkap jabatan sebagai komisaris atau komisaris utama di BUMN:
    1. Sudaryono – Wakil Menteri Pertanian – Komisaris Utama PT Pupuk Indonesia (Persero).
    2. Helvy Yuni Moraza – Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) – Komisaris PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
    3. Diana Kusumastuti – Wakil Menteri Pekerjaan Umum – Komisaris Utama PT Brantas Abipraya (Persero).
    4. Giring Ganesha – Wakil Menteri Kebudayaan – Komisaris PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk.
    5. Immanuel Ebenezer Gerungan – Wakil Menteri Ketenagakerjaan – Komisaris PT Pupuk Indonesia (Persero).
    6. Donny Ermawan Taufanto – Wakil Menteri Pertahanan – Komisaris Utama PT Dahana (Persero).
    7. Yuliot Tanjung – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) – Komisaris PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
    8. Veronica Tan – Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak – Komisaris PT Citilink Indonesia.
    9. Diaz Hendropriyono – Wakil Menteri Lingkungan Hidup – Komisaris Utama PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel).
    10. Ratu Isyana Bagoes Oka – Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga – Komisaris PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel).
    11. Dyah Roro Esti Widya Putri – Wakil Menteri Perdagangan – Komisaris Utama PT Sarinah (Persero).
    12. Todotua Pasaribu – Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi / Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) – Wakil Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).
    13. Angga Raka Prabowo – Wakil Menteri Komunikasi dan Digital – Komisaris Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.
    14. Ossy Dermawan – Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional – Komisaris PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.
    15. Silmy Karim – Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan – Komisaris PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.
    16. Dante Saksono Harbuwono – Wakil Menteri Kesehatan – Komisaris PT Pertamina Bina Medika.
    17. Fahri Hamzah – Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman – Komisaris PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
    18. Ahmad Riza Patria – Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal – Komisaris PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel).
    19. Laksamana Madya TNI (Purn) Didit Herdiawan Ashaf – Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan – Komisaris Utama PT Perikanan Indonesia (Persero).
    20. Komjen Pol (Purn) Suntana – Wakil Menteri Perhubungan – Komisaris Utama PT Pelabuhan Indonesia (Persero).
    21. Suahasil Nazara – Wakil Menteri Keuangan – Komisaris PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).
    22. Aminuddin Ma’ruf – Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) – Komisaris PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).
    23. Kartika Wirjoatmodjo – Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) – Komisaris Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
    24. Christina Aryani – Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia / Wakil Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) – Komisaris PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
    25. Juri Ardiantoro – Wakil Menteri Sekretaris Negara – Komisaris Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
    26. Eko Suhariyanto – Wakil Menteri Sekretaris Negara – Komisaris PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).
    27. Taufik Hidayat – Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga – Komisaris PT PLN Energi Primer Indonesia.
    28. Ferry Juliantono – Wakil Menteri Koperasi – Komisaris PT Pertamina Patra Niaga.
    29. Stella Christie – Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi – Komisaris PT Pertamina Hulu Energi.
    30. Arif Havas Oegroseno – Wakil Menteri Luar Negeri – Komisaris PT Pertamina International Shipping.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pertamina minta tidak `panic buying`, stok Pertalite di Rembang melimpah

    Pertamina minta tidak `panic buying`, stok Pertalite di Rembang melimpah

    Sumber foto: Sutini/elshinta.com.

    Pertamina minta tidak `panic buying`, stok Pertalite di Rembang melimpah
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 15 Agustus 2025 – 15:46 WIB

    Elshinta.com – Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah (JBT) memastikan pasokan bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite di wilayah Kabupaten Rembang Jawa Tengah melimpah dan tersedia bagi masyarakat.

    Area Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah Taufiq Kurniawan menyatakan ketersediaan stok BBM jenis Pertalite di titik suplai utama hingga ke seluruh lembaga penyalur di wilayah Kabupaten Rembang saat ini dalam kondisi aman. “Kami pastikan bahwa stok BBM aman dan proses distribusi terus dilakukan secara reguler mengingat tidak ada gangguan distribusi, sehingga masyarakat diharapkan tetap membeli BBM sesuai dengan kebutuhannya saja dan tidak melakukan panic buying, karena stok mencukupi,” tuturnya

    Ia menyampaikan total terdapat 26 SPBU yang beroperasi untuk melayani kebutuhan energi bagi masyarakat di Kabupaten Rembang dan seluruhnya menyediakan produk BBM jenis Pertalite.

    “Hingga saat ini, stok Pertalite di Rembang sebesar 377 kilo liter, jika dibagi konsumsi normal harian, stok tersebut dapat memenuhi lonjakan konsumsi 4 kali lipat,” ujar Taufiq seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini, Jumat (15/8). 

    Lebih lanjut ditegaskan bahwa Kabupaten Rembang mendapat produk melalui 2 supply point utama, yakni Terminal BBM Tuban dan Terminal BBM Semarang.

    “Sehingga dipastikan sangat aman dalam kondisi saat ini, apalagi tidak terdapat gangguan distribusi seperti bencana ataupun kerusuhan,” tegasnya.

    Taufiq mengajak seluruh pihak, baik masyarakat, Pemerintah, dan pihak berwajib untuk turut mengawasi penyaluran konsumsi BBM bersubsidi agar tepat sasaran.

    “Sesuai peraturan perundangan, apabila masyarakat menemukan kecurangan dalam penyaluran BBM bersubsidi, masyarakat dapat melaporkan kepada pihak berwajib untuk dilakukan penindakan lebih lanjut,” tutup Taufiq.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Produk unggulan Pertamina di Surabaya Great Expo 2025

    Produk unggulan Pertamina di Surabaya Great Expo 2025

    Produk unggulan Pertaminan siap bersaing di Surabaya Great Expo, Kamis (14/8/2025)

    Produk unggulan Pertamina di Surabaya Great Expo 2025
    Dalam Negeri   
    Editor: Nandang Karyadi   
    Kamis, 14 Agustus 2025 – 20:57 WIB

    Elshinta.com – PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus meneruskan komitmen berkelanjutan dalam peningkatan ekonomi masyarakat dengan mengikuti kegiatan Surabaya Great Expo 2025 yang resmi dibuka oleh Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi di Grand City Convention & Exhibition.

    Eri menyampaikan keyakinan bahwa pameran Surabaya Great Expo bukan hanya untuk UMKM dari Kota Surabaya, tetapi juga dari seluruh penjuru Jawa Timur. Ini menunjukkan setiap daerah saling menguatkan agar UMKM dapat bersaing.

    “Kita harus bangga dengan produk lokal karena ini menunjukkan potensi luar biasa yang dimiliki dan manfaat besar bagi seluruh peserta. SGE 2025 menjadi wadah untuk mengenalkan potensi Surabaya, Sidoarjo, dan daerah lainnya di Jawa Timur, agar masyarakat tahu bahwa kita memiliki produk UMKM yang hebat,” tambah Eri dalam sambutannya, Kamis (14/8/2025), dikutip dari keterangan tertulis.

    Empat mitra binaan dari Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus turut dihadirkan dalam memeriahkan kegiatan ini. Berbagai produk kerajinan tangan dihadirkan mulai dari perhiasan, produk kulit, produk batik, hingga produk ecoprint yang ramah lingkungan bisa dinikmati di booth Pertamina.

    Salah satu mitra binaan Pertamina, Rafi Rasyad Rahmatullah pemilik usaha Sendy Leather menyatakan bahwa dukungan dari Pertamina merupakan ajang pembuktian bagi pengrajin kulit di Tanggulangin di ajang besar. Mengikuti pameran di Surabaya Great Expo 2025 menjadi pengalaman yang luar biasa bagi Sendy Leather.

    “Undangan langsung dari Pertamina untuk bergabung di acara ini adalah sebuah kehormatan, apalagi posisi stand kami berada tepat didepan pintu masuk, sehingga banyak pengunjung bisa langsung melihat dan mencoba koleksi tas kulit full grain kami. Dukungan Pertamina bukan hanya membuka peluang untuk bertemu lebih banyak pelanggan baru, tapi juga menjadi bukti nyata bahwa karya pengrajin Tanggulangin layak mendapat panggung di ajang besar,” papar Rafi.

    Area Manager Communication, Relations & CSR Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi, menambahkan, “Partisipasi mitra binaan Pertamina merupakan cerminan nyata dari komitmen kuat kami terhadap nilai-nilai ESG. Kami mendukung UMKM melalui pemberdayaan ekonomi berkelanjutan, pendampingan usaha, hingga inklusif sosial yang transparan dan akuntabel.”

    Keterlibatan Pertamina saat ini juga dibuktikan dengan jalannya program Pertamina UMK Academy 2025, yang merupakan sebuah program pelatihan hybrid gratis yang dirancang untuk membantu UMKM naik kelas melalui jalur Go Online, Go Digital, Go Modern, dan Go Global. Program yang sudah berjalan dari tahun 2024 ini berfokus untuk memperkuat kapasitas digital, management usaha, hingga akses pasar UMKM.

    Dengan suasana kolaborasi dan keberlanjutan, partisipasi PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus dalam Kegiatan Surabaya Great Expo 2025 membuktikan dedikasi Pertamina dalam memperkuat ekosistem UMKM.

    Selain itu juga membuka peluang jejaring bisnis baru, serta mempercepat pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan yang tergambar dalam Sustainable Development Goals, seperti pada poin pemberdayaan usaha lokal, pengembangan perempuan pelaku usaha, serta peningkatan akses pasar dan lapangan kerja layak. (Yua/Ter)

     

    Sumber : Radio Elshinta

  • Ombudsman RI apresiasi penyaluran LPG Pertamina tepat sasaran

    Ombudsman RI apresiasi penyaluran LPG Pertamina tepat sasaran

    menjaga stabilitas harga dan pasokan LPG 3 kilogram bersubsidi hingga bisa dinikmati oleh kelompok penerima manfaat yang berhak

    Surabaya, Jawa Timur (ANTARA) – Ombudsman Republik Indonesia (RI) mengapresiasi pelaksanaan distribusi LPG 3 kilogram oleh Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus yang dinilai telah berjalan sesuai dengan ketentuan, khususnya dalam hal kepatuhan harga dan ketersediaan pasokan di tingkat pangkalan.

    “Apresiasi kami kepada Pertamina Patra Niaga yang menjaga stabilitas harga dan pasokan LPG 3 kilogram bersubsidi hingga bisa dinikmati oleh kelompok penerima manfaat yang berhak,” kata Asisten Pemeriksa pada Keasistenan Utama III Ombudsman RI Muhammad Wildan di Surabaya, Jawa Timur, Kamis.

    Wildan mengatakan, pihaknya telah melakukan inspeksi mendadak (sidak) terkait penyaluran LPG 3 kilogram di Surabaya dan didapati hasil bahwa distribusi ini berlangsung lancar, kondisi persediaan aman, serta harga di pangkalan tetap terkendali sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan.

    Kegiatan sidak dalam rangka agenda Uji Petik Lapangan dari Ombudsman RI ini, kata Wildan, selain dalam rangka pengawasan terhadap distribusi LPG 3 kilogram juga sebagai bagian dari rencana kebijakan pengecer menjadi sub pangkalan LPG 3 kilogram.

    Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Ahad Rahedi memastikan komitmen perusahaan untuk terus melakukan pembenahan menyeluruh untuk peningkatan pelayanan dan memperkuat kolaborasi lintas sektor guna memastikan LPG subsidi tersalurkan secara tepat sasaran.

    Ia menegaskan setiap masukan dari Ombudsman RI menjadi bagian dari continuous improvement perusahaan.

    “Jika ditemukan agen atau pangkalan yang melanggar, kami akan menindak tegas sesuai ketentuan, hingga pencabutan izin jika diperlukan. Kami berkomitmen menjaga integrasi rantau distribusi LPG subsidi di seluruh wilayah Jatimbalinus,” ujar Ahad.

    Sementara sebagai bentuk upaya pengawasan berkelanjutan dalam rangka penyaluran LPG subsidi tepat sasaran, Pertamina Patra Niaga memasifkan pembinaan terhadap pangkalan serta memperkuat mekanisme kontrol digital melalui sistem Subsidi Tepat.

    Sistem Subsidi Tepat tersebut dapat memantau pencatatan transaksi secara real time sehingga menjaga akurasi data dan ketepatan sasaran distribusi LPG subsidi.

    “Kami berkomitmen untuk selalu meningkatkan pelayanan dan terbuka untuk mendapat masukan dan perbaikan untuk melakukan pengawasan bersama dengan pihak-pihak terkait yang melakukan pengawasan, termasuk dalam hal ini Ombudsman RI,” kata Ahad.

    Sebagaimana diketahui, pemerintah pada awal 2025 secara resmi mengumumkan rencana transformasi pengecer menjadi sub pangkalan.

    Namun, pada prakteknya banyak tantangan yang harus dihadapi dibalik peluang-peluang yang ada sehingga Uji Petik Lapangan penting dilakukan untuk meminimalisir dan memitigasi potensi permasalahan pada saat implementasi kebijakan diberlakukan sekaligus memaksimalkan potensi peningkatan layanan dalam distribusi LPG 3 kilogram.

    Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Komisaris Utama tinjau wilayah operasional Pertamina Patra Niaga Sumbagut 

    Komisaris Utama tinjau wilayah operasional Pertamina Patra Niaga Sumbagut 

    Sumber foto: Diurnawan/elshinta.com.

    Komisaris Utama tinjau wilayah operasional Pertamina Patra Niaga Sumbagut 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 12 Agustus 2025 – 18:57 WIB

    Elshinta.com – Komisaris Utara PT Pertamina Patra Niaga, Sudung Situmorang bersama Komisaris PT Pertamina Patra Niaga, Tina Talisa melakukan kunjungan kerja atau Management Walkthrough (MWT) ke wilayah operasional Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) pada 7–8 Agustus 2025. Kegiatan ini bertujuan meninjau langsung kesiapan infrastruktur energi, tata kelola operasional, dan pelayanan kepada masyarakat di lapangan.

    Kunjungan dilakukan di beberapa titik penting yaitu Terminal LPG Pangkalan Susu serta SPBU Nelayan dan Terminal BBM Medan Group yang menjadi tulang punggung distribusi energi di wilayah Sumatera Utara dan sekitarnya.

    Komisaris Utama PT Pertamina Patra Niaga, Sudung Situmorang, menyampaikan bahwa MWT ini merupakan bagian dari tanggung jawab Dewan Komisaris dalam memastikan bahwa seluruh proses bisnis perusahaan berjalan dengan prinsip kehati-hatian dan standar operasional yang tinggi.

    “Kami mengapresiasi Perwira Pertamina Patra Niaga di wilayah Sumbagut yang tetap sigap dan profesional menjaga ketersediaan energi bagi masyarakat. Pengawasan langsung seperti ini penting untuk menjamin bahwa tata kelola operasional, keselamatan kerja, dan pelayanan pelanggan terus ditingkatkan,” ujar Sudung.

    Selama kunjungan, Dewan Komisaris tidak hanya mendengarkan paparan manajemen, tetapi juga secara langsung menyapa Awak Mobil Tangki (AMT) dan operator SPBU Nelayan serta membagikan bingkisan simbolis sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka.

    Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Sunardi, dalam paparannya menjelaskan bahwa Regional Sumbagut bertanggung jawab atas distribusi energi di lima provinsi—Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, dan Kepulauan Riau—melalui 842 SPBU Reguler, 1.089 Pertashop, 791 Agen LPG PSO, 38.489 pangkalan LPG, serta berbagai infrastruktur pendukung lainnya.

    “Dengan cakupan wilayah yang luas dan tantangan geografis yang tinggi, kami memastikan distribusi energi tetap andal dan aman. Saat ini rata-rata coverage days untuk BBM dan LPG dalam kondisi aman. Di sisi lain, realisasi penjualan produk-produk utama seperti Pertalite dan Biosolar terus dikelola agar sesuai kuota,” jelas Sunardi seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Diurnawan, Selasa (12/8). 

    Ia juga menyampaikan bahwa kontribusi Regional Sumbagut terhadap target nasional sangat signifikan, termasuk pertumbuhan positif di sektor Avtur dan LPG non subsidi (NPSO), serta upaya efisiensi distribusi dengan memanfaatkan enam jenis pola supply (Channel of Distribution/COD).

    Kunjungan ini juga diisi dengan diskusi strategis antara Dewan Komisaris dan Manajemen Regional terkait penguatan sistem distribusi, efisiensi operasional, pengawasan HSSE, dan respons terhadap tantangan demand pasca pandemi.

    Pertamina Patra Niaga berkomitmen terus menjaga keandalan energi nasional melalui proses bisnis yang terintegrasi, pengawasan berkelanjutan, serta kolaborasi seluruh elemen perusahaan dalam mendukung ketahanan energi Indonesia.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Metro Sepekan: Curhat Warga Pinggiran Jakarta Tekor di Ongkos Cuma Buat Ngantor – Page 3

    Metro Sepekan: Curhat Warga Pinggiran Jakarta Tekor di Ongkos Cuma Buat Ngantor – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Jika melihat di peta, wilayah Cibubur ke Jakarta hanya belasan kilometer. Tetapi bagi para pekerja di kota penyangga yang saban hari pulang pergi, melalui dua kawasan itu bak melewati dua dunia berbeda.

    Seperti pengakuan Tio (32), pekerja di industri kreatif Jakarta. Baginya, perjalanan dari rumah ke tempat kerja bukan sekadar rutinitas. Lebih dari itu, bagian pengorbanan besar demi keluarga. Meski diakuinya ongkos transportasi untuk menuju tempat kerja bikin ‘boncos’.

    Tio sebelumnya tinggal di sebuah apartemen di Kalibata, Jakarta Selatan. Lokasinya lebih dekat ke kantor. Tetapi lama kelamaan, dia dan keluarga kecilnya merasa hidup di apartemen terlalu sempit untuk anak mereka yang sedang bertumbuh.

    Sementara itu, PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) menjatuhkan sanksi tegas kepada SPBU 34.116.12 Meruya Utara, Kembangan atau SPBU Kembangan, Jakarta Barat, buntut dari viralnya sejumlah kendaraan yang mogok usai mengisi BBM di lokasi tersebut pada Senin 4 Agustus 2025.

    Menurut Area Manager Communications, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional JBB Susanto Satria, sanksi tegas yang diberikan yaitu penghentian kegiatan operasional SPBU tersebut sambil dilakukan investigasi. Sanksi berlaku maksimal selama 1 bulan.

    Dia menambahkan, SPBU Meruya Utara dikelola oleh mitra Pertamina. Begitu kasus mencuat, pihak pengelola langsung bergerak cepat menindaklanjuti keluhan konsumen.

    Berita lain yang terpopuler dalam sepekan terakhir dalam sub kanal Megapolitan, News Liputan6.com adalah terkait Hera Puji Astuti kaget bukan kepalang. Niat hati datang ke rumah sakit hanya ingin melahirkan bayi. Jarinya malah diamputasi usai persalinan.

    Cerita bermula saat Hera ingin menjalani proses persalinan di Rumah Sakit Islam Pondok Kopi, Jakarta Timur. Namun dalam prosesnya, Hera kaget. Tangan kirinya mulai dari pergelangan mendadak mengalami pembusukan.

    Hera datang ke Rumah Sakit tersebut pada Senin 5 Mei 2025. Karena saat itu, memang sudah waktunya untuk melakukan persalinan. Namun setelah menjalani prosedur medis, kondisinya memburuk. Dia terpaksa dilarikan ke ICU.

    Berikut deretan berita metro yang paling banyak dicari pembaca Liputan6.com dalam sepekan terakhir:

    Perkembangan teknologi yang kian melesat menjadi akar dari fenomena bergesernya tren pekerjaan impian bagi anak muda di Indonesia khususnya para Gen Z. Didukung dengan jurusan jenjang pendidikan perguruan tinggi yang beraneka ragam, Gen Z dapat menge…

  • Nggak Ngaruh ke Takaran, Kecepatan Nozzle BBM SPBU Cuma Atur Ini

    Nggak Ngaruh ke Takaran, Kecepatan Nozzle BBM SPBU Cuma Atur Ini

    Jakarta

    Setiap kali mengisi bahan bakar minyak (BBM) di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), operator SPBU biasanya menyesuaikan kecepatan nozzle. Tapi, belakangan ada anggapan penyesuaian kecepatan nozzle berpengaruh terhadap takaran BBM yang dikeluarkan. Faktanya, anggapan itu salah.

    Di media sosial ramai dibicarakan video dengan narasi bahwa kecepatan nozzle SPBU harus di level yang lambat. Narasi itu menganggap kecepatan nozzle yang lambat dapat membuat takaran BBM yang diisi ke kendaraan sesuai.

    Pertamina Patra Niaga membantah anggapan tersebut. Pertamina Patra Niaga menegaskan bahwa speed nozzle tidak memiliki kaitan dengan akurasi takaran BBM yang dikeluarkan oleh dispenser SPBU. Menurut mereka, kecepatan nozzle hanya mengatur laju aliran BBM dari dispenser.

    “Kecepatan nozzle hanya mengatur laju aliran BBM, bukan volume atau takaran yang diberikan. Speed satu merupakan kecepatan paling lambat, sedangkan speed tiga adalah kecepatan paling cepat,” kata VP Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari dalam keterangan tertulisnya.

    “Setiap dispenser di SPBU Pertamina sudah melalui proses kalibrasi dan tera ulang secara rutin, untuk memastikan volume BBM yang dikeluarkan sesuai dengan jumlah yang ditampilkan,” ujar Heppy.

    Heppy memastikan, takaran BBM tetap akurat karena proses pengukuran dilakukan oleh sistem penghitungan digital yang terpisah dari kecepatan aliran. Artinya, lambat atau cepatnya pengisian BBM tidak mempengaruhi jumlah liter bahan bakar yang keluar dan tetap sesuai dengan angka yang tertera di dispenser.

    Pertamina juga membuka ruang pengaduan kepada masyarakat jika ditemukan indikasi ketidaksesuaian takaran BBM di SPBU melalui: Pertamina Call Center 135, email pcc135@pertamina.com, dan chat melalui aplikasi MyPertamina.

    (rgr/dry)

  • Pertamina Pacu Bisnis Gas CNG, Targetkan Optimalisasi 30 SPBG

    Pertamina Pacu Bisnis Gas CNG, Targetkan Optimalisasi 30 SPBG

    Jakarta

    PT Pertamina Patra Niaga menjalin kerja sama strategis dengan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) dalam memperkuat pemasaran Compressed Natural Gas (CNG) sebagai energi alternatif. Kolaborasi ini dikukuhkan lewat penandatanganan Energy Resilience Commitment 2025 di Bandung.

    Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Oki Muraza menyebut kolaborasi ini menunjukkan komitmen antar-subholding Pertamina dalam menyediakan energi yang lebih bersih dan efisien. Sinergi tersebut juga membuka peluang bagi Pertamina Patra Niaga memperluas pasar CNG sekaligus mendongkrak performa komersial perusahaan.

    “CNG menjadi bagian penting dalam strategi efisiensi energi nasional. Dengan potensi penghematan hingga setengah juta ton LPG, sinergi ini menjadi langkah konkret mendukung ketahanan energi dan peningkatan kapasitas bisnis Pertamina secara grup,” ujar Oki dalam keterangan tertulis, Kamis (7/8/2025).

    Kerja sama ini juga sejalan dengan agenda besar pemerintah dalam meningkatkan efisiensi energi, mengurangi ketergantungan terhadap impor, dan membangun rantai pasok energi nasional yang lebih terintegrasi.

    Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra menegaskan kerja sama ini bukan hanya memperluas portofolio produk, tetapi juga mendorong pemasaran CNG sebagai alternatif yang kompetitif untuk kebutuhan industri dan transportasi.

    “Kami memandang kerja sama ini sebagai peluang untuk memperkuat penetrasi pasar CNG. Produk ini menawarkan efisiensi harga, keandalan pasokan, serta relevansi tinggi dengan kebutuhan industri dan transportasi. Dengan dukungan PGN, Pertamina Patra Niaga siap memperluas jaringan layanan dan bisnisnya,” kata Mars Ega.

    Dalam waktu dekat, salah satu fokus utama adalah optimalisasi 30 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) berkapasitas sekitar 30 MMSCFD. Langkah ini diharapkan menjadi bagian dari solusi energi yang berkelanjutan dan responsif terhadap dinamika pasar.

    “Melalui langkah terintegrasi ini, diharapkan Pertamina Patra Niaga dapat menghadirkan solusi energi yang berkelanjutan, efisien, dan adaptif terhadap dinamika kebutuhan pasar,” tambahnya.

    (rrd/rrd)

  • Menagih Taji Kejagung Memburu Saudagar Minyak Riza Chalid

    Menagih Taji Kejagung Memburu Saudagar Minyak Riza Chalid

    Bisnis.com, JAKARTA — Aksi Kejaksaan Agung belum membuahkan asil untuk menangkap buronan Riza Chalid yang menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada Pertamina.

    Kejaksaan Agung (Kejagung) baru-baru ini sudah menyita lima mobil mewah Riza Chalid yakni Mini Cooper, Toyota Alphard dan tiga Mercedes-Benz. Tidak hanya itu, Kejagung juga sudah menyita rupiah dan dolar. Namun, hingga saat ini, nominalnya belum disebutkan.

    Kapuspenkum Kejagung RI, Anang Supriatna mengatakan penggeledahan ke rumah Riza Chalid dilakukan setelah Riza Chalid tidak mengindahkan pemanggilan ketiga sebagai tersangka. Lantas, Kejagung pun menyita sebagian kecil aset yang dimiliki Riza Chalid.

    “Di mana yang bersangkutan sudah dipanggil, tetapi pada saat pemanggilan tidak diindahkan dan kita melakukan penggeledahan,” ujarnya di Kejagung, Selasa (5/8/2025).

    Adapun lokasi penggeledahan rumah Riza Chalid dilakukan di tiga lokasi yakni mulai dari Depok hingga Jakarta Selatan. Namun, Kejagung hingga saat ini belum menemukan jejak dan tanda-tanda Riza Chalid.

    “Untuk terkait dengan nominal nilai jumlah. Itu kita dapatkan sejumlah uang baik dalam bentuk dolar maupun juga dalam bentuk rupiah. Dan mata uang asing lainnya,” pungkas Yandi.

    Kejagung menyita mobil Riza Chalid, karena sudah 3 kali dipanggil, tetapi tidak datang

    Pengajuan Red Notice Jalan Ditempat

    Sudah sejak Juli 2025, Kejagung membeberkan bahwa Riza Chalid kemungkinan tidak berada di Indonesia. Lantas, pihaknya kini sedang melakukan proses pengajuan red notice dan penerbitan DPO terhadap pengusaha minyak Riza Chalid.

    Namun, proses pengajuan red notice masih belum membuahkan hasil sejak Juli 2025.

    Anang Supriatna mengatakan saat ini pihaknya tengah mengurus data dan dokumen untuk melakukan upaya paksa itu. Red notice adalah peringatan kepada internasional, untuk seseorang yang dicari, tetapi bukan surat perintah penangkapan.

    “Kami on process karena dilengkapi dulu data-data semua yang termasuk mekanisme pemanggilan, kan dilengkapi dulu. Nanti setelah semua syarat-syarat itu kita lengkapi kita ajukan,” tutur Anang.

    Dia menambahkan, khusus pengajuan red notice, maka pihaknya bakal melakukan rapat terlebih dahulu secara internal, termasuk Hubinter Polri. Jika sudah disepakati maka korps Adhyaksa bakal meneruskan hasil rapat itu ke markas pusat interpol di Lyon, Francis.

    Selanjutnya, apabila pengajuan red notice itu mendapat konfirmasi dari interpol, maka status pencarian Riza Chalid dan Jurist Tan itu bakal diumumkan di seluruh keimigrasian secara global.

    “Jika di-approve lanjut diumumkan red notice terhadap yang bersangkutan ke seluruh negara dan semua imigrasi di dunia akan terdaftar,” imbuhnya.

    Adapun, penyidik Jampidsus Kejagung RI telah memanggil Riza Chalid yang ketiga kali usai ditetapkan tersangka pada kasus Pertamina sejak Kamis (11/7/2025).

    Riza Chalid Bersembunyi di Malaysia

    Pemerintah mendeteksi keberadaan Riza Chalid masih berada di Malaysia, setelah mangkir Ketika dipanggil oleh Kejagung. Pemerintah juga berencana untuk melakukan penangkapan terhadap buronan ini.

    Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto membeberkan bahwa dari informasi yang dimiliki, tersangka kasus dugaan korupsi minyak mentah Riza Chalid masih berada di Malaysia.

    “Kita monitor. Info pastinya masih di Malaysia ya,” ujar Agus dikutip dari Antara, Rabu (6/8/2025).

    Agus menambahkan bahwa Kejagung juga berencana untuk menerbitkan red notice bagi Riza Chalid. Dia mengatakan hal tersebut merupakan kewenangan aparat penegak hukum (APH), dalam hal ini melalui Kejaksaan Agung.

    “Nanti aparat penegak hukum yang mengajukan dari Kejaksaan Agung ya,” kata dia.

    Agus juga meyakini bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menerima laporan dari aparat penegak hukum mengenai perkembangan kasus tersebut.

    Pihak Istana memberikan dukungan untuk menangkap Riza Chalid

    Istana Presiden Dukung Tangkap Riza Chalid

    Pemerintahan Kabinet Merah Putih juga mendukung untuk memberantas korupsi di Indonesia sampai ke akar-akarnya. Hal ini juga sejalan dengan visi dan misi Presiden Prabowo-Gibran saat melakukan kampanye.

    Pihak lingkaran istana kepresiden juga memberikan sinyal untuk menangkap Riza Chalid sesegera mungkin. Pemerintah juga mendukung hal yang dilakukan oleh Kejagung.

    Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyatakan Pemerintah siap memberikan dukungan penuh kepada Kejaksaan Agung dalam upaya mencari keberadaan Riza Chalid.

    “Pemerintah jelas bagian dari tugasnya pemerintah kita mem-back up penuh,” kata Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (5/8).

    Prasetyo menyebut upaya komunikasi dengan Kejaksaan Agung terkait masalah ini telah dilakukan. Namun, proses penanganannya tetap menjadi kewenangan aparat penegak hukum, khususnya Kejaksaan Agung.

    Diberitakan sebelumnya, Kejagung telah menetapkan sembilan tersangka dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang Pertamina-KKKS 2018-2023.

    Sembilan tersangka itu mulai dari Riva Siahaan (RS) selaku Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga; Yoki Firnandi (YF) selaku Direktur Utama PT Pertamina International Shipping; hingga anak Riza Chalid, Muhammad Kerry Andrianto Riza selaku Beneficial Owner PT Navigator Khatulistiwa.

    Pada intinya, kasus ini melibatkan penyelenggara negara dengan broker. Kedua belah pihak diduga bekerja sama dalam pengaturan proses pengadaan impor minyak mentah dan impor produk kilang periode 2018-2023.

    Akibat adanya beberapa perbuatan melawan hukum tersebut, Kejagung mengungkap kerugian negara sekitar Rp285 triliun.

  • Ternyata Ini Tantangan Mengembangkan Bahan Bakar SAF di Industri Penerbangan – Page 3

    Ternyata Ini Tantangan Mengembangkan Bahan Bakar SAF di Industri Penerbangan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Upaya menciptakan industri penerbangan yang rendah emisi melahirkan inovasi bahan bakar, seperti Sustainable Aviation Fuel (SAF). Keberadaan produk keluaran Pertamina ini mendukung transisi energi dan dekarbonisasi di sektor aviasi.

    Direktur Perencanaan & Pengembangan Bisnis Pertamina Patra Niaga, Harsono Budi Santoso, memaparkan berbagai tantangan dalam pengembangan bahan bakar SAF di Indonesia, khususnya dari sisi feedstock, proses produksi, serta infrastruktur distribusi.

    “Kami telah mengembangkan teknologi co-processing di kilang untuk memproduksi SAF, dan kini sedang memasuki fase baru dengan pengembangan katalis khusus untuk menghasilkan SAF berbasis Used Cooking Oil (UCO). Namun, tantangannya tidak sederhana. Kualitas dan spesifikasi UCO yang masuk ke kilang sangat bervariasi, berbeda dengan pengalaman kami dalam mengolah minyak mentah konvensional,” jelas dia dalam forum kolaboratif Indonesia Aero Summit (IAS) 2025 yang digelar di Jakarta.

     

    Di sisi hilir, Harsono mengungkap, pihaknya juga memastikan kesiapan infrastruktur distribusi. Saat ini, bandara seperti Halim, Soekarno-Hatta, dan Ngurah Rai sudah disiapkan untuk mendukung penyaluran SAF kepada maskapai. Namun, untuk menjamin keberlanjutan rantai pasok dan menekan biaya produksi, diperlukan dukungan kebijakan dari pemerintah.

    Harsono juga menekankan pentingnya regulasi yang konsisten, insentif ekonomi, serta pengaturan harga feedstock agar pelaku industri memiliki kepastian dalam membangun kilang baru khusus SAF.

    “Kunci keberhasilan adopsi SAF tidak hanya terletak pada sisi produksi, tetapi juga pada bagaimana seluruh ekosistem dari penyedia feedstock, kilang, hingga maskapai dapat terhubung dalam satu rantai pasok yang solid dan efisien. Di sinilah peran regulasi dan kolaborasi lintas sektor menjadi sangat penting, agar solusi ini dapat tumbuh secara berkelanjutan,” ujar Harsono.