BUMN: Pertamina Patra Niaga

  • Datangi 5 SPBU, Anggota DPRD Kepri Temukan Pertamax dan Turbo Kosong di Batam
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        27 September 2025

    Datangi 5 SPBU, Anggota DPRD Kepri Temukan Pertamax dan Turbo Kosong di Batam Regional 27 September 2025

    Datangi 5 SPBU, Anggota DPRD Kepri Temukan Pertamax dan Turbo Kosong di Batam
    Tim Redaksi
    BATAM, KOMPAS.com
    – Anggota Komisi II DPRD Kepulauan Riau, Suhadi, mempertanyakan kuota BBM non-subsidi jenis Pertamax dan Pertamax Turbo yang kosong di sejumlah SPBU di Batam.
    Hal itu ditemuinya saat berkeliling di lima SPBU berbeda pada Sabtu (27/9/2025). Dari pantauannya, stok kosong terjadi dalam rentang waktu berbeda, ada yang sejak dini hari, ada juga sejak pagi hingga sore.
    “Ada SPBU yang mengalami kekosongan sejak dini hari kemarin, dan ada yang kosong sejak pagi hingga jam sekarang,” kata Suhadi saat ditemui di kawasan Batam Center.
    Adapun SPBU yang didatangi yakni SPBU Sei Ladi, SPBU Pelita, SPBU Batam Center, SPBU Baloi Indah, dan SPBU Sukajadi. Ia melakukan pengecekan mulai pukul 09.00 WIB hingga 14.00 WIB.
    Menurut operator SPBU yang ditemuinya, kelangkaan ini dipicu berkurangnya kuota distribusi BBM non-subsidi dari Pertamina. Salah satu SPBU bahkan hanya menerima pasokan sekitar 4 ton Pertamax.
    “Salah satu operator bilang mereka hanya dapat 4 ton Pertamax. Itu sangat sedikit, apalagi volume kendaraan di Batam semakin tinggi,” ujarnya.
    Suhadi menilai kondisi ini justru menghambat tren positif masyarakat Batam yang mulai beralih dari BBM subsidi ke non-subsidi.
    Selain BBM, ia juga menyoroti kelangkaan gas elpiji non-subsidi atau gas pink di sejumlah ritel. Ia mengaku mendapat laporan bahwa pekan lalu gas pink sempat tidak tersedia di beberapa titik.
    “Kita harus menghargai kesadaran masyarakat yang sudah mulai terbiasa mengisi kendaraan dengan Pertamax. Jangan sampai mereka kecewa karena BBM itu tiba-tiba kosong,” tegas Suhadi.
    Hingga kini, Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara belum merespons konfirmasi terkait masalah ini.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • SPBU VIVO Sepakat Beli Stok BBM dari Pertamina!

    SPBU VIVO Sepakat Beli Stok BBM dari Pertamina!

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Vivo Energy Indonesia (Vivo) sepakat untuk melakukan proses business to business (b to b) dengan Pertamina Patra Niaga (PPN). Dari 100 ribu barel (MB) kargo impor yang ditawarkan, Vivo menyerap 40 MB untuk melayani kebutuhan konsumennya.

    Langkah kolaborasi untuk pemenuhan BBM antara Pertamina Patra Niaga (PPN) dan Badan Usaha Swasta (BU Swasta) sebagai tindak lanjut arahan Pemerintah melalui Menteri ESDM, Bahlil Lahadila beberapa hari yang lalu.

    Dengan niat baik, transparansi serta sesuai dengan good corporate governance PPN dan Vivo berkomitmen memastikan ketersediaan BBM serta distribusi energi dan memberikan pelayanan kepada masyarakat.

    Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun menyampaikan apresiasi atas langkah bersama ini. “Kami menyambut baik semangat kolaborasi yang terjalin dengan Vivo. Kebijakan ini bukan sekadar soal impor BBM, melainkan tentang bagaimana semua pihak bekerja sama memastikan energi tersedia dan masyarakat dapat terlayani dengan sangat baik,” ujarnya, dikutip Sabtu (27/9/2025)

    Lebih lanjut, Roberth menambahkan mekanisme penyediaan pasokan kepada Vivo dengan menggunakan prosedur sesuai dengan aturan yang berlaku. Harapan kami, dengan niat baik ini Vivo dapat berkolaborasi, dengan tetap menghormati aturan dan aspek kepatuhan yang berlaku di BUMN,” jelas Roberth.

    Proses berikutnya akan dilanjutkan dengan uji kualitas dan kuantitas produk BBM menggunakan surveyor yang sudah disepakati bersama.

    Roberth menegaskan, kolaborasi dengan badan usaha swasta menjadi bukti nyata bahwa menjaga energi adalah kerja bersama. Dengan semangat gotong royong, layanan energi diharapkan semakin merata, adil, dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia.

    Sementara itu untuk empat BU swasta lainnya hingga saat ini masih berkoordinasi dengan kantor pusat masing-masing.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ini Sebabnya Ada SPBU Pertamina Wajibkan Pembeli Pertalite-Solar Tunjukkan STNK

    Ini Sebabnya Ada SPBU Pertamina Wajibkan Pembeli Pertalite-Solar Tunjukkan STNK

    Jakarta

    Ada SPBU Pertamina yang mewajibkan pembeli Pertalite dan Biosolar menunjukkan STNK. Apa sebabnya?

    Di media sosial, viral video yang berisikan informasi terkait pembelian BBM jenis Pertalite dan Biosolar. Dalam video itu, ada pengumuman di SPBU yang mewajibkan pembeli Pertalite dan Biosolar menunjukkan QR Code dan juga STNK.

    Soal menunjukkan QR Code saat membeli Pertalite dan Biosolar bukanlah hal baru. Pertamina diketahui telah membuka pendaftaran untuk kendaraan pengguna Pertalite dan Biosolar. Lewat pendaftaran itu, pemilik kendaraan pengguna Pertalite akan mendapatkan QR Code. Nantinya QR Code akan digunakan setiap kali bertransaksi.

    Lalu, kenapa harus menunjukkan STNK? Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun tak menampik ada SPBU yang meminta pembeli Pertalite dan Biosolar menunjukkan QR Code dan STNK. Ini dilakukan SPBU semata-mata untuk pengecekan ketepatan data kendaraan.

    “Terkait dengan pembelian BBM subsidi (Biosolar dan Pertalite) ini, dari sisi aturan yang diwajibkan disiapkan untuk pengecekan adalah hanya QR code saja yang sama dengan nopol,” jelas Roberth saat dikonfirmasi detikOto, Jumat (26/9/2025).

    Roberth menambahkan, hal ini dilakukan apabila terdapat permintaan pembelian yang dianggap anomali. Dia juga menyebut, kewajiban untuk menunjukkan STNK ini tak berlaku di semua SPBU Pertamina.

    “Penerapan ini tidak menyeluruh, tudak semuanya dilakukan di SPBU, biasanya SPBU yang pernah terkoreksi karena penyaluran tidak tepat sasaran. Langkah proaktif mereka dengan mitigasinya cek nopol dan STNK,” lanjut Roberth.

    Roberth juga mengingatkan agar para pengguna Pertalite dan Biosolar mendaftarkan kendaraannya ke laman subsiditepat.mypertamina.id. Untuk mendaftar, jangan lupa siapkan dokumen-dokumen berikut:

    – Foto KTP Pemilik/Operator/Pengemudi
    – Foto STNK
    – FOto kendaraan tampak dari sudut depan agak miring ke samping kurang lebih 45 derajat.

    “Saya pikir konsumen lebih baik secara terpisah mendaftar dahulu, supaya tidak menunda pelayanan di SPBU karena operator melayani konsumen yang sudah memiliki QR Code,” pungkas Roberth.

    (dry/din)

  • Pertamina Sediakan Layanan SPBU Signature, Ini Kelebihannya

    Pertamina Sediakan Layanan SPBU Signature, Ini Kelebihannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Patra Niaga meningkatkan pelayanan konsumen dengan menghadirkan pengalaman baru yang lebih nyaman di SPBU Pertamina Signature 31.122.04 Pondok Indah.

    SPBU Pertamina Signature menawarkan berbagai layanan tambahan, sehingga konsumen yang melakukan pengisian BBM minimal Rp350 ribu, misalnya, akan mendapatkan layanan semir ban gratis. Selain itu, petugas juga menyediakan box sampah bagi konsumen yang ingin membuang sampah kecil seperti tisu atau kertas.

    Berlokasi di Jl. Sultan Iskandar Muda, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, SPBU ini dilengkapi fasilitas umum yang lengkap, mulai dari musala bersih dengan perlengkapan salat (mukena, sarung, dan Al-Quran), area wudhu, hingga toilet yang bersih.

    Untuk kebutuhan istirahat, tersedia Bright Store dengan beragam pilihan snack, minuman, bakery, popcorn, ramen instan yang bisa langsung dimasak, serta produk pelumas Pertamina. Pecinta kopi juga dimanjakan dengan kehadiran coffee shop, sementara Bright Olimart siap melayani kebutuhan perawatan kendaraan seperti tambal ban dan nitrogen. Konsumen juga bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga dengan adanya outlet LPG di SPBU ini.

    Suasana modern terasa sejak pintu masuk, berkat desain kanopi membran yang tetap terang di malam hari. Area parkir luas menambah kenyamanan, sementara petugas SPBU tampil rapi dengan seragam polo putih bercorak merah khas Pertamina yang menghadirkan kesan bersih dan energik.

    Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun, menjelaskan, SPBU Signature Pondok Indah menjadi bentuk nyata peningkatan layanan Pertamina kepada masyarakat.

    “SPBU Pertamina Signature kami hadirkan untuk memberikan pengalaman lebih bagi para konsumen. Kami ingin setiap konsumen merasa nyaman dan dilayani dengan ramah. Harapannya, siapa pun yang singgah bisa merasakan pengalaman berbeda dan membuat mereka betah hingga ingin kembali lagi,” ujar Roberth.

    Selain fasilitas, Pertamina Patra Niaga juga rutin memberikan promo menarik melalui aplikasi MyPertamina. Promo tersebut di antaranya:

    • I Like Monday – potongan Rp300/liter untuk Pertamax dan Pertamax Turbo setiap Senin.

    • Thank God It’s Fuel Day – potongan Rp300/liter untuk Pertamax dan Pertamax Turbo setiap Jumat.

    • Bonus Akhir Pekan double point MyPertamina tiap Sabtu dan bonus E-Voucher MyPertamina Rp10.000 tiap Minggu.

    “Pertamina Patra Niaga berkomitmen meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, mulai dari penyediaan SPBU yang lebih nyaman dengan fasilitas umum yang bersih dan gratis. Harapannya, SPBU Pertamina tidak hanya menjadi tempat mengisi BBM, tetapi juga “one stop solution” bagi masyarakat untuk mengisi energi sebelum beraktivitas,” tutup Roberth.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pertamina Hadirkan SPBU Signature, Ini Fasilitasnya

    Pertamina Hadirkan SPBU Signature, Ini Fasilitasnya

    Jakarta

    Pertamina Patra Niaga menghadirkan pengalaman baru di SPBU Pertamina Signature 31.122.04 Pondok Indah. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari Pertamina meningkatkan pelayanan konsumen.

    Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun mengatakan SPBU Pertamina Signature menawarkan berbagai layanan tambahan yang bisa dinikmati oleh konsumen. Misalnya pelanggan dapat melakukan pengisian BBM minimal Rp 350 ribu tersebut akan mendapatkan layanan semir ban gratis.

    Roberth mengatakan SPBU ini juga dilengkapi fasilitas umum yang lengkap, mulai dari musala bersih dengan perlengkapan salat (mukena, sarung, dan Al-Quran), area wudhu, hingga toilet yang bersih.

    Untuk kebutuhan istirahat, tersedia Bright Store dengan beragam pilihan snack, minuman, bakery, popcorn, ramen instan yang bisa langsung dimasak, serta produk pelumas Pertamina. Konsumen juga bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga dengan adanya outlet LPG di SPBU ini.

    “SPBU Pertamina Signature kami hadirkan untuk memberikan pengalaman lebih bagi para konsumen. Kami ingin setiap konsumen merasa nyaman dan dilayani dengan ramah. Harapannya, siapa pun yang singgah bisa merasakan pengalaman berbeda dan membuat mereka betah hingga ingin kembali lagi,” ujar Roberth dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/9/2025).

    Roberth menambahkan, Pertamina juga memberikan promo menarik melalui aplikasi MyPertamina. Promo tersebut di antaranya potongan Rp 300/liter untuk Pertamax dan Pertamax Turbo setiap Senin, potongan Rp 300/liter untuk Pertamax dan Pertamax Turbo setiap Jumat, dan Bonus Akhir Pekan double point MyPertamina tiap Sabtu dan bonus E-Voucher MyPertamina Rp 10.000 tiap Minggu.

    “Pertamina Patra Niaga berkomitmen meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, mulai dari penyediaan SPBU yang lebih nyaman dengan fasilitas umum yang bersih dan gratis. Harapannya, SPBU Pertamina tidak hanya menjadi tempat mengisi BBM, tetapi juga “one stop solution” bagi masyarakat untuk mengisi energi sebelum beraktivitas,” tutup Roberth.

    (hns/hns)

  • Pertamina Pasok 40 Ribu Barel BBM ke Vivo

    Pertamina Pasok 40 Ribu Barel BBM ke Vivo

    Jakarta

    PT Vivo Energy Indonesia (Vivo) menyatakan sepakat untuk melakukan proses business to business (B2B) dengan Pertamina Patra Niaga (PPN) dalam pemenuhan Bahan Bakar Minyak (BBM). Dalam hal ini, Vivo akan menyerap 40 ribu barel (MB) dari Pertamina untuk melayani kebutuhan konsumennya.

    “Dengan niat baik, transparansi serta sesuai dengan good corporate governance PPN dan Vivo berkomitmen memastikan ketersediaan BBM serta distribusi energi dan memberikan pelayanan kepada masyarakat,” kata Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/9/2025).

    Roberth menyampaikan mekanisme penyediaan pasokan kepada Vivo dengan menggunakan prosedur sesuai dengan aturan yang berlaku. Proses berikutnya akan dilanjutkan dengan uji kualitas dan kuantitas produk BBM menggunakan surveyor yang sudah disepakati bersama.

    Ia mengatakan kolaborasi dengan badan usaha swasta menjadi bukti nyata bahwa menjaga energi adalah kerja bersama.

    “Dengan semangat gotong royong, layanan energi diharapkan semakin merata, adil, dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia,” katanya.

    Sementara itu untuk empat BU swasta lainnya hingga saat ini masih berkoordinasi dengan kantor pusat masing-masing.

    Sebelumnya, Pertamina Patra Niaga (PPN) menyatakan kesiapannya untuk menyalurkan Bahan Bakar Minyak (BBM) murni atau base fuel ke badan usaha swasta yang memiliki SPBU sebagai bagian dari upaya menjaga stabilitas pasokan yang saat ini sedang kosong. Hal ini dikarenakan kargo base fuel atau Bahan Bakar Minyak (BBM) telah tiba di Jakarta, hari ini (24/9/2025).

    Adapun penyediaan BBM murni tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut arahan pemerintah melalui Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, yang mendorong kolaborasi pemenuhan kebutuhan BBM antara Pertamina dan Badan Usaha Swasta (BU swasta).

    Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Roberth MV Dumatubun menegaskan bahwa Pertamina membuka ruang kolaborasi dengan semangat saling menghormati aturan dan tata kelola yang berlaku. Ia mengatakan, seluruh aspek komersial juga akan dibahas lebih lanjut, dengan penekanan agar mekanisme berada dalam koridor hukum, aturan pemerintah, serta prinsip good corporate governance.

    “Pertamina Patra Niaga menawarkan mekanisme penyediaan pasokan dengan menggunakan prosedur yang ada. Harapan kami, BU swasta dapat berkolaborasi dengan niat baik, sambil tetap menghormati aturan dan aspek kepatuhan yang berlaku di BUMN,” jelas Roberth dalam keterangan tertulis, Rabu (24/9/2025).

    (eds/eds)

  • Pertamina Mulai Pasok BBM Impor Buat Vivo

    Pertamina Mulai Pasok BBM Impor Buat Vivo

    Jakarta

    Pertamina mulai menyalurkan BBM ke Vivo. Dari 100 ribu barel yang diimpor, Vivo menyerap 40 ribu barel untuk memenuhi kebutuhan konsumennya.

    PT Vivo Energy Indonesia (Vivo) sepakat untuk melakukan proses b to b dengan Pertamina Patra Niaga (PPN). Dari 100 ribu barel (MB) kargo impor yang ditawarkan, Vivo menyerap 40 MB untuk melayani kebutuhan konsumennya. Pertamina dan Vivo berkomitmen memastikan ketersediaan BBM serta distribusi energi dan memberikan pelayanan kepada masyarakat.

    “Kami menyambut baik semangat kolaborasi yang terjalin dengan Vivo. Kebijakan ini bukan sekadar soal impor BBM, melainkan tentang bagaimana semua pihak bekerja sama memastikan energi tersedia dan masyarakat dapat terlayani dengan sangat baik,” ungkap Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun dalam siaran pers yang diterima detikOto.

    Lebih lanjut, Roberth menambahkan mekanisme penyediaan pasokan kepada Vivo dengan menggunakan prosedur sesuai dengan aturan yang berlaku. Proses berikutnya akan dilanjutkan dengan uji kualitas dan kuantitas produk BBM menggunakan surveyor yang sudah disepakati bersama.

    Roberth menegaskan, kolaborasi dengan badan usaha swasta menjadi bukti nyata bahwa menjaga energi adalah kerja bersama. Dengan semangat gotong royong, layanan energi diharapkan semakin merata, adil, dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia.
    Sementara itu untuk empat BU swasta lainnya hingga saat ini masih berkoordinasi dengan kantor pusat masing-masing.

    “Harapan kami, dengan niat baik ini Vivo dapat berkolaborasi, dengan tetap menghormati aturan dan aspek kepatuhan yang berlaku di BUMN,” terang Roberth.

    Pertamina sebelumnya diketahui telah melakukan pertemuan dengan pihak swasta. Dalam pertemuan pertama, BU swasta menyatakan kesediaannya untuk membeli produk BBM berbasis base fuel yang belum dicampur aditif dan pewarna.

    Pertamina dan BU swasta juga bersepakat menggunakan mekanisme harga secara open book dan melibatkan pihak independen (join surveyor) untuk memastikan kualitas produk yang disalurkan. Kesepakatan ini menjadi dasar penting bagi terjaminnya transparansi dan kepastian pasokan di lapangan.

    Kemudian, pada pertemuan kedua hari Selasa (23/9), seluruh BU swasta hadir, yakni VIVO, AKR, Exxon, BP, dan Shell. Beberapa perusahaan masih memerlukan waktu untuk melakukan koordinasi dengan kantor pusat global masing-masing, namun mereka menyampaikan komitmen yang sama untuk segera menyampaikan kebutuhan kuota tambahan.

    (dry/din)

  • Viral Lexus Mogok Setelah Isi Pertamax, Ini Kata Pertamina

    Viral Lexus Mogok Setelah Isi Pertamax, Ini Kata Pertamina

    Jakarta

    Viral di media sosial seorang pemilik Lexus RX 300 mengeluhkan mobilnya tiba-tiba mogok setelah mengisi Pertamax. Pertamina melakukan investigasi terkait masalah tersebut.

    Pemilik Lexus itu mengeluhkan kendala teknis usai mengisi bensin jenis Pertamax (RON 92) di SPBU 34.14413 Benyamin Sueb, Jakarta Utara. Pertamina mengklaim, kasus tersebut telah terselesaikan. Disebutkan, kendalanya ada pada kesalahan pemilihan jenis bahan bakar yang tepat untuk spesifikasi mesin mobil itu.

    Proses penyelesaian dilakukan melalui pertemuan antara perwakilan Pertamina Patra Niaga, pemilik kendaraan, serta bengkel resmi Lexus untuk memastikan penanganan yang menyeluruh.

    Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Roberth MV Dumatubun mengatakan pihaknya telah memastikan kualitas produk dan layanan. Salah satunya dengan penyelesaian pengaduan konsumen.Pertamina Patra Niaga melakukan pengecekan kualitas produk BBM di SPBU terkait, dan memastikan kualitas produk yang tersedia sesuai dengan standar dan spesifikasi yang berlaku.

    “Pertamina Patra Niaga terus memastikan setiap isu atau laporan dari masyarakat ditangani secara cepat dan tuntas. Peduli konsumen adalah prioritas kami, kami sangat mengapresiasi pemilik kendaraan yang terbuka dan kooperatif bersama mencari solusi serta menerima penjelasan terkait pemilihan bahan bakar yang sesuai untuk jenis kendaraan high powertersebut,” kata Roberth dalam keterangan tertulisnya dikutip Jumat (26/9/2025).

    Dari hasil pengecekan teknis, diketahui bahwa mobil Lexus memiliki spesifikasi mesin yang membutuhkan perlakuan khusus, termasuk pemilihan jenis bahan bakar dengan oktan yang sesuai rekomendasi pabrikan. Mobil Lexus tersebut membutuhkan bahan bakar dengan oktan minimal 95, bukan Pertamax yang oktannya 92.

    Pertamina menyebut, kendaraan dengan teknologi mesin modern dan berkompresi tinggi pada umumnya memerlukan BBM berkualitas tinggi seperti Pertamax Turbo dengan angka oktan 98 agar performa terjaga secara optimal, pembakaran mesin aman, dan terhindar dari potensi kendala performa.

    “Pilihan BBM jenis Pertamax Turbo dengan RON 98 telah diisi ke kendaraan Lexus (milik konsumen yang mengalami kendala setelah isi Pertamax) sebagai pilihan BBM yang sesuai menunjang performa kendaraan sejenis Lexus,” ujar Roberth.

    Pihak bengkel resmi Lexus juga telah memberikan edukasi dan mengingatkan kepada pemilik mobil tersebut soal pemilihan bahan bakar yang tepat. Edukasi ini bertujuan agar konsumen lebih memahami bahwa pemilihan BBM berperan penting dalam menjaga performa kendaraan, sekaligus memberikan pilihan bagi setiap pemilik kendaraan untuk mengunakan BBM yang paling sesuai dengan spesifikasi mobilnya.

    “Pertamina Patra Niaga menegaskan komitmennya untuk terus memberikan pelayanan terbaik, menghadirkan produk BBM berkualitas, serta melakukan edukasi berkelanjutan kepada masyarakat terkait penggunaan bahan bakar yang tepat.Kami juga membuka layanan pengaduan konsumen jika terdapat keluhan mengenai produk maupun layanan Pertamina Patra Niaga melalui contact center 135 atau social media @pertamina135,” ujar Roberth.

    (rgr/dry)

  • Isi Pertalite-Solar Wajib Tunjukkan STNK? Begini Penjelasan Pertamina

    Isi Pertalite-Solar Wajib Tunjukkan STNK? Begini Penjelasan Pertamina

    Jakarta

    Beredar video di media sosial yang memperlihatkan keterangan wajib menyiapkan barcode dan STNK saat mengisi Pertalite dan Biosolar. Begini penjelasan Pertamina terkait hal itu.

    Pengguna Pertalite dan Biosolar tengah didata. Pemilik kendaraan roda empat yang menggunakan Pertalite dan Biosolar diminta untuk mendaftarkan kendaraannya di laman subsiditepat.mypertamina.id. Usai mendaftar, kamu nantinya akan mendapatkan QR Code yang digunakan untuk bertransaksi saat membeli Pertalite ataupun Biosolar di SPBU Pertamina.

    Namun beredar di media sosial yang menampilkan video bahwa pembelian Pertalite dan Biosolar juga harus menunjukkan STNK. Benarkah demikian? Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun, menjelaskan bahwa sejatinya untuk pembelian Pertalite dan Biosolar hanya perlu menunjukkan QR Code yang didapat setelah pendaftaran. Kendati demikian, dia tak menampik bahwa ada SPBU yang memang meminta pemilik kendaraan untuk menunjukkan STNK.

    “Beberapa operator/ SPBU secara proaktif melakukan tambahan langkah kontrol QR Code Subsidi tepat dengan melihat pelat nomor dan STNK. Hal ini dilakukan apabila terdapat permintaan pembelian yang dianggap anomali permintaannya,” kata Roberth saat dikonfirmasi detikOto, Jumat (26/9/2025).

    Meski begitu, tidak semua SPBU menerapkan hal itu. Kata Roberth, kewajiban memperlihatkan STNK saat pembelian Pertalite dan Biosolar itu berlaku di SPBU yang pernah terkoreksi karena penyalurannya tidak tepat sasaran.

    “Langkah proaktif mereka dengan mitigasinya cek nopol (pelat nomor dan STNK),” lanjut Roberth.

    Cara Dapat QR Code Buat Beli Pertalite dan Biosolar

    Buat kamu pengguna Pertalite dan Biosolar jangan lupa untuk mendaftarkan kendaraan kamu ya. Pendaftaran ini hanya wajib dilakukan untuk kendaraan roda empat. Sedangkan kendaraan roda dua dan roda tiga belum wajib melakukan pendaftaran subsidi tepat. Untuk mendaftar, jangan lupa siapkan dokumen-dokumen berikut:

    – Foto KTP Pemilik/Operator/Pengemudi
    – Foto STNK
    – Foto kendaraan tampak dari sudut depan agak miring ke samping kurang lebih 45 derajat. Pastikan nomor polisi kendaraan terbaca dan jumlah roda terlihat jelas dan dapat dihitung atau diperkirakan.

    Nantinya satu kendaraan itu akan diberikan satu QR Code. Jika QR Code hilang atau rusak, kamu bisa merest QR Code maksimal satu kali dalam sehari. Perlu diingat, QR Code bersifat pribadi dan harus dijaga kerahasiaannya agar tidak dipergunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

    (dry/rgr)

  • Cuma 4 SPBU Shell yang Jualan BBM Super di Jabodetabek, Ini Daftarnya

    Cuma 4 SPBU Shell yang Jualan BBM Super di Jabodetabek, Ini Daftarnya

    Jakarta

    Per 26 September 2025, hanya tersisa 4 SPBU Shell yang masih menyediakan BBM Super. Ini dia rinciannya.

    Stok BBM di SPBU Shell makin tipis, bahkan sudah nyaris habis. Di Jabodetabek misalnya, hanya tersisa empat SPBU Shell yang masih menjual BBM Super.

    Dilihat detikOto dalam laman Shell Indonesia, per 26 September 2025 pagi, dua SPBU yang menjual BBM Super itu ada di Jakarta. Sedangkan dua SPBU lagi terletak di Tangerang dan Bekasi. Di Bogor dan Depok stoknya sudah tidak ada lagi. Nah berikut ini daftar empat SPBU Shell yang masih menjual BBM Super di Jabodetabek.

    4 SPBU Shell Jualan BBM Super

    Jakarta

    – Shell Peta Selatan-1
    – Shell Semper-1

    Tangerang

    – Shell Suvarna Sutera-1 TGR

    Bekasi

    – Shell Mangunjaya-1

    Nah itu tadi SPBU Shell yang masih menjual BBM Super. Belum diketahui dengan pasti kapan stok BBM Shell akan kembali tersedia secara normal. Namun, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebut, swasta menyetujui kolaborasi dengan Pertamina dalam hal penyediaan bahan bakar. Ada empat kesepakatan yang dihasilkan dalam rapat antara Badan Usaha Swasta dan juga Pertamina. Pertama, swasta menyetujui kolaborasi dengan Pertamina, dengan syarat harus berbasis base fuel atau BBM murni tanpa campuran.

    Kesepakatan lainnnya adalah menyangkut kualitas yang mana akan ada joint surveyor. Adapun joint surveyor tersebut sama-sama disetujui oleh kedua belah pihak. Kemudian, menyangkut harga, pemerintah dan Pertamina mau harga harus fair dan tidak ada yang dirugikan. Pertamina diketahui telah melakukan pertemuan dengan pihak swasta. Dalam pertemuan pertama, BU swasta menyatakan kesediaannya untuk membeli produk BBM berbasis base fuel yang belum dicampur aditif dan pewarna.

    Pertamina dan BU swasta juga bersepakat menggunakan mekanisme harga secara open book dan melibatkan pihak independen (join surveyor) untuk memastikan kualitas produk yang disalurkan. Kesepakatan ini menjadi dasar penting bagi terjaminnya transparansi dan kepastian pasokan di lapangan.

    Kemudian, pada pertemuan kedua hari Selasa (23/9), seluruh BU swasta hadir, yakni VIVO, AKR, Exxon, BP, dan Shell. Beberapa perusahaan masih memerlukan waktu untuk melakukan koordinasi dengan kantor pusat global masing-masing, namun mereka menyampaikan komitmen yang sama untuk segera menyampaikan kebutuhan kuota tambahan.

    “Harapan kami adalah segera mendapatkan informasi kebutuhan pasokan dari BU swasta, sehingga penyaluran ke masyarakat bisa berjalan lancar. Langkah ini sejalan dengan arahan Menteri ESDM agar stok BBM, baik subsidi maupun nonsubsidi, dapat segera tersedia sesuai kebutuhan masyarakat,” beber Pj Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Roberth MV Dumatubun dikutip detikFinance.

    (dry/rgr)