BUMN: Pertamina Patra Niaga

  • Pertamina Patra Niaga mengapresiasi pelanggan BBM berkualitas

    Pertamina Patra Niaga mengapresiasi pelanggan BBM berkualitas

    apa yang mereka gunakan untuk kendaraan pribadi, juga dipakai di lintasan balap kelas dunia

    Jakarta (ANTARA) – PT Pertamina Patra Niaga mengapresiasi pelanggan setia pengguna BBM berkualitas di SPBU Kota Mataram, NTB, yang telah turut mendukung penyediaan energi saat ajang MotoGP Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 di Sirkuit Internasional Mandalika, NTB.

    “Pertamax adalah produk unggulan kami yang mendukung performa kendaraan sehari-hari, sekaligus menjadi bahan bakar resmi MotoGP Mandalika,” kata Pj Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Roberth MV Dumatubun, yang mendampingi Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra, menyapa pelanggan setia Pertamax Series di SPBU Kota Mataram, NTB, Sabtu (4/10/2025).

    Dalam rilis yang diterima di Jakarta, Minggu, kehadiran jajaran Direksi Pertamina Patra Niaga ini menjadi bentuk apresiasi kepada masyarakat yang telah setia menggunakan bahan bakar berkualitas untuk kendaraan sehari-hari.

    Dalam kesempatan tersebut, Mars Ega Legowo juga membagikan merchandise kepada pelanggan setia Pertamax.

    “Saya senang bisa bertemu langsung dengan pelanggan setia di SPBU ini, karena apa yang mereka gunakan untuk kendaraan pribadi, juga dipakai di lintasan balap kelas dunia,” ujar Roberth.

    Pertamina Patra Niaga juga menghadirkan berbagai promo dan program loyalitas khusus bagi pelanggan Pertamax dan Pertamax Turbo di SPBU kawasan Mandalika.

    Menurut Roberth, hal ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan konsumen, tetapi juga menumbuhkan kebanggaan masyarakat menggunakan BBM berkualitas sekaligus mendukung agenda transisi energi rendah emisi di Indonesia.

    “Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 adalah panggung global yang membanggakan bangsa. Pertamina Patra Niaga bangga menjadi bagian dari sejarah ini, sekaligus menegaskan komitmen kami untuk menghadirkan energi berkualitas, mendukung prestasi olahraga, serta memperkuat posisi Indonesia di mata dunia,” tambahnya.

    Kehadiran Pertamina Patra Niaga melalui penyediaan energi baik dari SPBU, avtur, hingga LPG untuk gelaran internasional, sehingga menghasilkan dampak berantai, menjadi simbol bahwa perusahaan tidak hanya hadir sebagai penyedia energi, tetapi juga sebagai sahabat masyarakat dalam perjalanan pemenuhan energi kebanggaan bangsa.

    Pewarta: Kelik Dewanto
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • SPBU Swasta Batal Beli, Ini Kata Pakar Soal Kandungan Etanol di BBM

    SPBU Swasta Batal Beli, Ini Kata Pakar Soal Kandungan Etanol di BBM

    Jakarta

    SPBU swasta membatalkan pembelian base fuel dari Pertamina. Alasannya terkait kandungan etanol. Namun pakar menyebut etanol sudah hal lazim digunakan.

    Pusat Kajian Ketahanan Energi Untuk Pembangunan Berkelanjutan Universitas Indonesia (Puskep UI) menyatakan kandungan etanol untuk bahan bakar minyak (BBM) sudah lazim dilakukan di luar negeri, bahkan mencapai 5 persen, 8 persen, dan 10 persen, selain itu keberadaannya positif untuk lingkungan, karena bisa mengurangi emisi karbon.

    “Itu sudah lazim dipakai dan berpengaruh sangat baik untuk lingkungan, mereduksi emisi karbon, di Eropa mereka biasa gunakan 5-8 persen. Di Amerika dan Australia begitu juga. Karena ada beberapa tujuan lain, tidak semata-mata kepentingan bisnis, namun agar mengurangi minyak dari fosil,” kata Direktur Eksekutif Puskep UI Ali Ahmudi, di Jakarta, dikutip dari Antara.

    Menurut Ali, perusahaan-perusahaan energi di berbagai negara juga pasti ingin terlibat dalam proses transisi energi untuk mereduksi emisi dan global warming. Salah satunya, adalah menggunakan bahan bakar ramah lingkungan.

    “Jadi ini sudah global, bukan lagi lokal dan regional. Dan itu dilakukan oleh Shell, Total, BP di luar negeri. Hampir semuanya,” katanya pula.

    Ali mempertanyakan, alasan penolakan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta di tanah air terhadap BBM impor Pertamina dengan alasan mengandung etanol 3,5 persen, padahal angka tersebut jauh di bawah kandungan etanol di luar negeri dan tentu saja aman untuk mesin kendaraan bermotor. Apalagi mesin-mesin terbaru, yang memang dirancang lebih ramah lingkungan.

    “Apalagi kendaraan 2010-an ke sini sudah relatif ramah lingkungan, teknologinya rata-rata sudah adaptif. Sudah dipersiapkan untuk itu. Justru di berbagai negara, jauh di atas 3,5 persen. Makanya kalau sebesar itu (kandungan etanol 3,5 persen) tidak masalah,” ujar dia lagi.

    Diberitakan detikcom sebelumnya, BP dan Vivo batal membeli BBM base fuel dari Pertamina. Wakil Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Achmad Muchtasyar mengungkap bahwa dua SPBU swasta itu enggan membeli dari Pertamina lantaran ada kandungan etanol dalam base fuel yang diimpor.

    “Isu yang disampaikan rekan-rekan SPBU ini adalah mengenai konten, kontennya itu ada kandungan etanol dimana secara regulasi itu diperkenankan etanol dalam jumlah tertentu kalau tidak salah sampai 20 persen, nah sedangkan ada etanol 3,5 persen nah ini yang membuat kondisi temen-temen SPBU swasta untuk tidak melanjutkan pembelian karena konten etanol tersebut,” jelas Achmad.

    BP mengamini hal tersebut. Menurutnya, kargo BBM yang sudah berlabuh di Tanjung Priok itu tak sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan perusahaan. Alasannya karena ada kandungan etanol pada base fuel tersebut.

    “Kalau yang sudah sampai di Priok memang sampai saat ini kami belum menerima, salah satu concernnya karena etanol, memang diformulasi kami sampai saat ini belum mengandung etanol,” jelas Presiden Direktur BP-AKR, Vanda Laura.

    (riar/riar)

  • Pertamina pastikan distribusi BBM di Sumba Timur berjalan lancar

    Pertamina pastikan distribusi BBM di Sumba Timur berjalan lancar

    SPBU sementara tidak dapat beroperasi, namun Pertamina pastikan pelayanan dan distribusi tetap berjalan lancar

    Kupang (ANTARA) – PT Pertamina Patra Niaga Jawa Timur Bali Nusa Tenggara (Jatimbalinus) memastikan distribusi bahan bakar minyak (BBM) di wilayah Kabupaten Sumba Timur tepatnya di Kecamatan Kambera tetap berjalan lancar walaupun salah satu stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Desa Kambaniru terbakar pada Sabtu (4/10) sore.

    “SPBU sementara tidak dapat beroperasi, namun Pertamina pastikan pelayanan dan distribusi tetap berjalan lancar,” kata Area Manager Comm, Rel & CSR PT Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Ahad Rahedi dalam keterangannya saat dihubungi di Kupang, NTT, Minggu.

    Ia menyampaikan hal itu berkaitan dengan akses penyaluran dan distribusi BBM kepada masyarakat di Kabupaten Sumba Timur khususnya di Desa Kambaniru Kecamatan Kambera yang terbakar saat sedang melakukan pengisian BBM.

    Ahad mengatakan pengisian BBM oleh masyarakat dapat dilakukan melalui SPBU alternatif di dua SPBU terdekat, yakni SPBU 54.87101 yang berjarak 2,7 kilometer dari lokasi dan SPBU 54.87102 dengan berjarak 5 kilometer dari lokasi.

    Ahad mengatakan SPBU yang terbakar di Desa Kambaniru tidak menimbulkan korban jiwa namun sempat membuat panik masyarakat serta petugas, walaupun akhirnya bisa dipadamkan.

    “Tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Api juga langsung dipadamkan saat itu,” ujar dia.

    Ahad menambahkan kebakaran yang terjadi di SPBU tersebut dari hasil penyidikan sementara disinyalir terjadi akibat korsleting kelistrikan pada kendaraan mobil konsumen yang memicu terbakarnya kendaraan konsumen.

    Saat ini, Pertamina Patra Niaga melaksanakan pengecekan sarana dan prasarana terdampak akibat kebakaran. SPBU itu sementara tidak dapat beroperasi.

    Pewarta: Kornelis Kaha
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pertamina Patra Niaga Sediakan Pertamax Turbo Di MotoGP Mandalika

    Pertamina Patra Niaga Sediakan Pertamax Turbo Di MotoGP Mandalika

    JAKARTA – PT Pertamina Patra Niaga menyediakan bahan bakar jenis Pertamax Turbo di SPBU modular, yang berada di area MotoGP, Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Lombok, NTB, 3-5 Oktober 2025.

    Pj Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Roberth MV Dumatubun mengatakan SPBU modular dengan pasokan 9 kiloliter ini berfungsi khusus melayani kendaraan operasional resmi seperti safety car, marshall, dan medical rescue agar performa kendaraan tetap terjaga dengan bahan bakar beroktan tinggi.

    “Selain itu, Pertamina Patra Niaga juga menghadirkan Pertamax Turbo di SPBU Pertamina Kuta Mandalika dengan pasokan sebanyak 12 kiloliter,” ujar Roberth MV Dumatubun dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

    Roberth menambahkan bahwa kehadiran Pertamax Turbo tidak hanya mendukung operasional penyelenggaraan, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai tuan rumah ajang balap kelas dunia sekaligus menunjukkan kualitas BBM yang dimiliki Pertamina sudah diakui dan sesuai standar internasional.

    “Kehadiran Pertamax Turbo di Pertamina Mandalika International Circuit membuktikan kesiapan infrastruktur energi Indonesia untuk mendukung event berskala global,” jelasnya.

    Pertamina Patra Niaga berkomitmen memberikan layanan terbaik untuk kelancaran perhelatan internasional Pertamina Grand Prix of Indonesia Tahun 2025, sebagai bagian dari dukungan menyukseskan ajang sport tourism dunia yang menghadirkan wisatawan dari berbagai negara.

    Atas dukungan energi tersebut, lanjut Roberth, Pertamina Patra Niaga mendapatkan apresiasi dari salah satu safety car driver MotoGP, Cardido, yang menyampaikan kesan terhadap penyelenggaraan Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025, khususnya di Mandalika yang didukung penuh oleh Pertamina.

    “Bagi kami, bahan bakar berkualitas penting karena safety car membutuhkan tenaga maksimal di setiap momen, terutama saat prosedur start atau mengikuti laju pembalap.

    Menurut dia, Pertamax Turbo dari Pertamina memberikan performa yang baik sekaligus menjaga kondisi mesin tetap prima.

    “Saya ingin selalu menggunakan Pertamina di setiap balapan dan itu pengalaman yang luar biasa bagi saya,” ungkap Cardido.

    Pertamax Turbo dengan RON 98 serta teknologi Ecosave dan Ignition Boost Formula (IBF) dirancang untuk mesin dengan performa tinggi, meningkatkan efisiensi pembakaran, menjaga kebersihan mesin, dan memberikan akselerasi lebih responsif.

    “Dengan menggunakan BBM berkualitas tinggi ini, kendaraan operasional selama perhelatan Pertamina Grand Prix of Indonesia dapat beroperasi dengan performa maksimal dan emisi yang lebih rendah,” sebut Roberth.

  • Pertamina Distribusikan BBM Berkualitas untuk MotoGP Mandalika

    Pertamina Distribusikan BBM Berkualitas untuk MotoGP Mandalika

    Bisnis.com, PRAYA — Pertamina Patra Niaga memastikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang didistribusikan ke Mandalika selama ajang Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 atau MotoGP Mandalika merupakan BBM yang berkualitas. 

    Seperti Pertamax Turbo yang disediakan di modular yang terletak di area sirkuit Mandalika, merupakan Pertamax Turbo yang berkualitas, sama seperti yang disediakan di SPBU dan Prestashop. 

    Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi menjelaskan Pertamina Patra Niaga melakukan uji kuantitas dan kualitas berkala (QQ) pada Modular Pertamax Turbo untuk memastikan dan menjaga energi tetap berkualitas demi sirkuit kebanggaan negeri, Pertamina Mandalika International Circuit (PMIC). 

    Peran Modular ini juga tak main-main. Modular Pertamax Turbo yang ada di PMIC menjadi pendukung untuk kegiatan operasional race termasuk safety car. Semua melalui proses pengujian yang ketat, sehingga dipastikan energi yang didistribusikan tetap terjaga keamanan kuantitas dan kualitasnya. 

    Dalam proses pengecekan QQ Modular Pertamax Turbo tersebut, pemeriksaan dilakukan terhadap seluruh sarana prasarana yang terdapat di Modular, mulai dari dispenser, tera metrologi, APAR, hingga digitalisasi. 

    Kandungan air pun dilakukan pengecekan pada tangki modular dengan menggunakan stick dipping dan pasta air untuk memastikan tidak ada kandungan air pada BBM. Selain itu, pengecekan juga dilakukan terhadap visual, density, dan nozzle. Terakhir yang tak kalah penting, Pertamax Turbo yang digunakan telah dilakukan pengambilan rutin sampel untuk pengujian lab. 

    “Dalam menjalankan proses distribusi, serangkaian prosedur dilaksanakan Pertamina Patra Niaga demi menjamin energi yang berkualitas, tentunya termasuk untuk perhelatan Pertamina Grand Prix of Indonesia tahun ini. Sarana prasarana serta kuantitas dan kualitas telah dilakukan pengecekan dan dipastikan siap untuk mendukung kegiatan,” jelas Ahad dikutip dari siaran pers, Sabtu (4/10/2025).

    Ahad menambahkan bahwa pengecekan ini tidak hanya mendukung operasional penyelenggaraan tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai tuan rumah ajang balap kelas dunia sekaligus menunjukkan kualitas BBM yang dimiliki sudah diakui dan sesuai standar Internasional.

    Terkait kualitas produk, Pertamina Patra Niaga senantiasa memastikan kualitas BBM sesuai spesifikasi yang ditentukan oleh pihak berwenang dalam hal ini tertuang dalam SK Dirjen Migas No. 110 Tahun 2022. Mulai dari kapal tanker tiba, proses di depot hingga penyaluran melalui SPBU, Petrashop maupun Modular. 

    “Serangkaian proses dan pemeriksaan telah dilakukan sebagai bentuk quality control (QC) produk. Dengan semua proses ini, Pertamina Patra Niaga senantiasa jaga energi berkualitas demi sirkuit kebanggan negeri,” ujar Ahad. 

  • Kata Pertamina Soal Etanol pada Base Fuel BBM

    Kata Pertamina Soal Etanol pada Base Fuel BBM

    Jakarta

    Pertamina Patra Niaga merespons soal kandungan etanol pada base fuel bahan bakar minyak yang tidak jadi dibeli SPBU Swasta.

    Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun mengatakan, kandungan etanol dalam produk BBM merupakan praktik yang lazim atau biasa dikalangan perusahaan migas dan berlaku secara international.

    “Penggunaan BBM dengan campuran etanol hingga 10% telah menjadi best practice di banyak negara seperti di Amerika, Brasil, bahkan negara tetangga seperti Thailand, sebagai bagian dari upaya mendorong energi yang lebih ramah lingkungan sekaligus mendukung pengurangan emisi karbon,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (2/10/2025) kemarin, dikutip detikFinance.

    Terkait kolaborasi dengan badan usaha swasta, Pertamina Patra Niaga juga menekankan pentingnya ruang negosiasi yang saling menghormati prosedur internal masing-masing pihak.

    “Sinergi ini diharapkan dapat memperkuat sistem layanan energi nasional secara menyeluruh demi masyarakat,” katanya.

    Selanjutnya Wakil Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Achmad Muchtasyar menjelaskan pasokan base fuel atau Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diimpor oleh Pertamina hingga Rabu (1/10/2025) belum dibeli oleh Badan Usaha (BU) swasta penyalur BBM. Baik dari Shell, APR (join venture BP-AKR) maupun dari Vivo.

    SPBU Shell Arteri Pondok Indah Foto: detikcom/Heri Purnomo

    Achmad menyampaikan bahwa alasan kedua SPBU swasta tersebut membatalkan pembelian BBM karena base fuel Pertamina diketahui mengandung etanol sebesar 3,5%. Hal ini tidak sesuai dengan kriteria mereka.

    Padahal, kata Achmad, berdasarkan regulasi, kandungan etanol dalam BBM diperbolehkan hingga batas 20%.

    “Isu yang disampaikan kepada rekan-rekan SPBU ini, adalah mengenai konten. Kontennya itu ada kandungan etanol. Nah, dimana secara regulasi itu diperkenankan, etanol itu sampai jumlah tertentu kalau tidak salah sampai 20% etanol, kalau tidak salah. Sedangkan ada etanol 3,5%,” katanya saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XII DPR RI, Rabu (1/10/2025) kemarin.

    (lth/lth)

  • Pertamina Pasok Pertamax Turbo, BBM Resmi Safety Car & Marshall Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 – Page 3

    Pertamina Pasok Pertamax Turbo, BBM Resmi Safety Car & Marshall Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 – Page 3

    Atas dukungan energi tersebut, Pertamina Patra Niaga mendapatkan apresiasi dari salah satu Safety Car Driver MotoGP, Cardido yang menyampaikan kesan terhadap penyelenggaraan Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025, khususnya di Mandalika yang didukung penuh oleh Pertamina.

    “Bagi kami, bahan bakar berkualitas sangat penting karena Safety Car membutuhkan tenaga maksimal di setiap momen, terutama saat prosedur start atau mengikuti laju pembalap. Pertamax Turbo dari Pertamina memberikan performa yang sangat baik sekaligus menjaga kondisi mesin tetap prima. Saya ingin selalu menggunakan Pertamina di setiap balapan dan itu pengalaman yang luar biasa bagi saya,” ungkap Cardido.

    Pertamax Turbo dengan RON 98 serta teknologi Ecosave dan Ignition Boost Formula (IBF) dirancang untuk mesin berperforma tinggi, meningkatkan efisiensi pembakaran, menjaga kebersihan mesin, dan memberikan akselerasi lebih responsif.

    Dengan menggunakan BBM berkualitas tinggi ini, kendaraan operasional selama perhelatan Pertamina Grand Prix of Indonesia dapat beroperasi dengan performa maksimal dan emisi yang lebih rendah.

  • Pertamina pastikan SPBU di Mandalika siaga melayani pengunjung MotoGP

    Pertamina pastikan SPBU di Mandalika siaga melayani pengunjung MotoGP

    Langkah ini dilakukan untuk melayani ribuan penonton, wisatawan, dan masyarakat lokal yang akan memadati kawasan Mandalika.

    Jakarta (ANTARA) – Pertamina Patra Niaga memastikan seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Lombok siaga secara optimal untuk melayani kebutuhan energi bagi pengunjung gelaran MotoGP Mandalika 2025 atau Pertamina Grand Prix of Indonesia, di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

    “Langkah ini dilakukan untuk melayani ribuan penonton, wisatawan, dan masyarakat lokal yang akan memadati kawasan Mandalika,” kata Penjabat Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Roberth MV Dumatubun dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

    Ia menegaskan komitmen pihaknya dalam mendukung kelancaran perhelatan akbar Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 yang berlangsung pada 3-5 Oktober 2025 di Pertamina Mandalika International Circuit. Ajang balap dunia itu sekaligus pengembangan sport tourism di Indonesia.

    Untuk menyukseskan ajang internasional itu, katanya lagi, Pertamina Patra Niaga memastikan ketersediaan pasokan energi, mulai dari Avtur, BBM hingga LPG di seluruh titik layanan utama di NTB.

    “Upaya ini kami lakukan melalui penguatan stok, penambahan armada distribusi, serta koordinasi intensif dengan berbagai pihak,” ujarnya pula.

    Menurutnya, kehadiran Mandalika sebagai tuan rumah Pertamina Grand Prix of Indonesia juga menjadi kebanggaan bagi Indonesia, karena mampu memperkuat posisi sebagai destinasi sport tourism kelas dunia.

    Dengan kesiapan tersebut, Pertamina Patra Niaga berkomitmen menghadirkan layanan energi terbaik, sekaligus ikut mendorong pertumbuhan pariwisata olahraga yang membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat Lombok dan Indonesia.

    Salah satu titik layanan utama adalah SPBU Pertamina 54.835.14 Kuta Mandalika, SPBU terdekat dari area sirkuit.

    Selain menyediakan beragam jenis BBM, SPBU itu juga menghadirkan fasilitas lengkap seperti minimarket, mushala, toilet gratis, bengkel Enduro, hingga layanan isi angin gratis untuk memberikan kenyamanan lebih bagi para pengunjung.

    Tak hanya menjadi ajang balap motor dunia, Pertamina Grand Prix of Indonesia juga menjadi magnet sport tourism yang menghadirkan wisatawan dari berbagai negara.

    Kehadiran ribuan pengunjung di Mandalika bukan hanya berdampak pada sektor transportasi dan akomodasi, tetapi juga mendorong ekonomi lokal, mulai dari UMKM, kuliner, hingga layanan publik.

    “Kesiapan energi yang andal menjadi salah satu faktor penting untuk memastikan kenyamanan wisatawan sekaligus memperkuat citra Mandalika sebagai destinasi sport tourism kelas dunia,” ujar Roberth lagi.

    Operator SPBU Pertamina Kuta Mandalika Lalu mengatakan sejak adanya event Pertamina Grand Prix of Indonesia, jumlah pengunjung yang mengisi BBM di SPBU itu meningkat signifikan.

    “Tidak hanya masyarakat lokal, tetapi juga wisatawan mancanegara yang datang langsung ke Mandalika,” kata Lalu.

    Roberto, wisatawan asal Italia, merasa puas saat mengisi BBM untuk motornya di Mandalika, karena pelayanan SPBU Pertamina dinilai ramah, cepat, serta memberikan pengalaman menyenangkan selama menyaksikan MotoGP.

    “Saya biasa mengisi BBM untuk motor di sini. Saya senang sekali karena orang-orangnya ramah dan pelayanannya sangat baik. Terima kasih Pertamina,” kata Roberto.

    Hal serupa juga disampaikan Navitra, warga Lombok Timur yang bertugas sebagai Marshall di Pertamina GP of Indonesia 2025. Baginya pelayanan di SPBU Pertamina sangat baik dan ramah.

    “Selain itu, lokasinya dekat dengan tempat kerja saya sehingga lebih mudah dan cepat untuk mengisi BBM setiap hari,” kata Navitra.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Labuan Bajo Kini Punya Fuel Terminal BBM, Berkapasitas 488 Kiloliter – Page 3

    Labuan Bajo Kini Punya Fuel Terminal BBM, Berkapasitas 488 Kiloliter – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina Patra Niaga meresmikan Fuel Terminal Labuan Bajo di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur demi memperkuat ketahanan energi nasional sekaligus mendukung sektor pariwisata Labuan Bajo sebagai salah satu Destinasi Wisata Super Prioritas (DPSP).

    Fuel Terminal Labuan Bajo yang diresmikan ini memiliki kapasitas 488 Kiloliter (KL) dengan 8 tangki untuk produk Pertamax dan Pertamina Dex untuk melayani kebutuhan 4 SPBU dan 1 SPDN untuk Nelayan di sekitar wilayah Labuan Bajo.

    Peresmian Fuel Terminal Labuan Bajo ini, turut diresmikan Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, Komisaris Pertamina Patra Niaga, Sudung Situmorang, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra serta Direktur Rekayasa dan Infrastruktur Darat, Hari Purnomo.

    Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, yang menyambut baik kehadiran Fuel Terminal Labuan Bajo ini. “Dengan hari ini kita meresmikan Fuel Terminal di kawasan Labuan Bajo, maka ada harapan pertumbuhan ekonomi di tempat ini di berbagai sektor akan melaju begitu pesat,” ujar Edistasius saat acara peresmian Fuel Terminal Labuan Bajo, Kamis (2/10/2025).

    Pembangunan Fuel Terminal Labuan Bajo tidak hanya untuk mendukung pariwisata, tetapi juga bagian dari komitmen yang sejalan dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia khususnya tentang mewujudkan kemandirian bangsa melalui swasembada energi dalam menjaga dan memperkuat ketahanan energi nasional.

    Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, menjelaskan bahwa dengan hadirnya Fuel Terminal ini, pasokan Labuan Bajo yang sebelumnya bergantung pada Fuel Terminal Reo, saat ini akan jauh lebih efisien dan distribusi lebih cepat.

  • BBM Pertamina Mengandung Etanol Bakal Ganggu Performa? Ini Kata ESDM

    BBM Pertamina Mengandung Etanol Bakal Ganggu Performa? Ini Kata ESDM

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan kandungan etanol yang terdapat dalam base fuel atau bahan bakar minyak (BBM) murni tidak akan mengganggu performa mesin kendaraan.

    Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Laode Sulaeman menyebutkan bahkan base fuel yang mengandung etanol bahkan lebih baik untuk mesin kendaraan. “Etanol itu di internasional sudah banyak yang pakai sebenarnya. Jadi tidak mengganggu performa bahkan bagus dengan menggunakan etanol itu,” kata Laode ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (3/10/2025).

    Etanol juga dinilai sudah lumrah digunakan oleh berbagai negara di dunia. Seperti Brazil, negara tersebut bahkan sudah memanfaatkan etanol dalam kandungan BBM-nya. Bahkan, Brazil dikatakan sudah menggunakan etanol lebih dari 20%. “Jadi nggak ada masalah sih sebenarnya,” ujarnya.

    Selain Brazil, Amerika sendiri bahkan saat ini sudah menggunakan etanol dalam kandungan BBM-nya. Salah satu badan usaha di Amerika yakni Shell, juga menggunakan etanol sebagai salah satu kandungan dalam BBM-nya.

    “Kalau di Amerika aja Shell juga udah pake etanol. Di Amerika sendiri mereka bensinnya pake etanol,” tandasnya.

    Sebelumnya, Wakil Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Achmad Muchtasyar mengungkapkan, salah satu yang menjadi kendala dalam kerja sama antara pihak swasta dengan Pertamina adalah adanya kandungan etanol pada BBM murni atau base fuel milik Pertamina.

    Kandungan etanol tersebut dinilai tidak sesuai spesifikasi BBM SPBU swasta.

    “Kontennya itu ada kandungan etanol. Nah, di mana secara regulasi itu diperkenankan. Etanol itu sampai jumlah tertentu. Kalau tidak salah sampai 20% etanol. Kalau tidak salah. Nah, sedangkan ada etanol 3,5%,” bebernya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi XII DPR RI, Jakarta, dikutip Kamis (2/10/2025).

    Padahal menurutnya, konten etanol yang terdapat dalam base fuel Pertamina sebetulnya masih masuk ambang yang diperkenankan oleh pemerintah.

    “Nah, tetapi teman-teman SPBU swasta berkenan jika nanti pada kargo selanjutnya siap bernegosiasi kalau memang nanti kualitasnya. Ini bukan masalah kualitas, masalah konten. Kontennya ini aman bagi karakteristik spesifikasi produk yang masing-masing. Karena ini beda-beda merek, beda spesifikasi,” ujarnya.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]