BUMN: Pertamina Patra Niaga

  • Pertamina Patra Niaga wilayah Maluku-Papua selesaikan 40 titik BBM Satu Harga

    Pertamina Patra Niaga wilayah Maluku-Papua selesaikan 40 titik BBM Satu Harga

    Sumber foto: Aman Hasibuan/elshinta.com.

    Pertamina Patra Niaga wilayah Maluku-Papua selesaikan 40 titik BBM Satu Harga
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Kamis, 31 Oktober 2024 – 23:11 WIB

    Elshinta.com – PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Patra Niaga kembali menambah jumlah lembaga penyalur BBM Satu Harga dengan meresmikan 40 lembaga penyalur BBM Satu Harga yang dioperasikan pada tahun 2024 dengan sebaran tambahan titik BBM Satu Harga tersebar di Klaster Maluku – Papua (14 titik), Klaster Sulawesi – Nusa Tenggara (12 titik), Klaster Kalimantan (7 titik) dan Klaster Sumatera (7 titik).

    Peresmian dilakukan secara serentak di 4 lokasi diantaranya Ternate untuk klaster Maluku Papua, Padang untuk klaster Sumatera, Kubu Raya untuk klaster Kalimantan dan Banggai Kepulauan untuk klaster Sulawesi & Nusa Tenggara pada Rabu, 30 Oktober 2024.

    Peresmian Lembaga Penyalur BBM Satu Harga untuk Klaster Maluku Papua di Ternate ini diresmikan langsung oleh Wakil Menteri ESDM RI, Yuliot Tanjung, Kepala BPH Migas, Erika Retnowati, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan dan Sekda Provinsi Maluku Papua, Abubakar Abdullah.

    Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan mengatakan, sejak tahun 2017 hingga September 2024, Pertamina Patra Niaga telah mengoperasikan 542 lembaga penyalur BBM Satu Harga yang tersebar di Sumatera sebanyak 84 titik, Kalimantan 108 titik, Sulawesi 58 titik, Nusa Tenggara 98 titik, Maluku 78 titik dan Papua 111 titik, serta Jawa dan Bali sebanyak 5 titik. 

    Hingga akhir tahun 2024, ditargetkan sebanyak 573 titik lembaga penyalur BBM Satu Harga dioperasikan oleh Pertamina Patra Niaga. “Kami berkomitmen hingga akhir tahun 2024, target 71 titik BBM Satu Harga pada 2024 ini dapat terselesaikan tepat waktu,” ucap Riva dalam peresmian lembaga penyalur BBM Satu Harga, di Fuel Terminal Ternate, Maluku Utara, pada Rabu (30/10).

    Riva menambahkan, Program BBM Satu Harga merupakan komitmen dan bukti nyata kehadiran Pertamina dalam memastikan ketersediaan energi yang terjangkau bagi masyarakat di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

    “Peresmian 40 lembaga penyalur BBM Satu Harga ini merupakan wujud komitmen berkelanjutan Pertamina dalam memastikan accessibility, affordability dan acceptability energi bagi seluruh masyarakat Indonesia,” tambah Riva seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Aman Hasibuan, Kamis (31/10).

    Melalui BBM Satu Harga, Pertamina Patra Niaga berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi di seluruh pelosok Indonesia.

    “Kami juga berterima kasih atas dukungan Kementerian ESDM, BPH Migas, Pemerintah Daerah dan seluruh stakeholder terkait yang telah berkolaborasi dalam mewujudkan dan memastikan penyaluran BBM Satu Harga berjalan dengan lancar sehingga multiplier effect bagi masyarakat atas kehadiran energi ini dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia,” pungkas Riva.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Kreativitas Ros yang mengubah goni jadi karya bernilai tinggi

    Kreativitas Ros yang mengubah goni jadi karya bernilai tinggi

    Bandung (ANTARA) – Goni selama ini banyak digunakan sebagai bahan baku karung wadah berbagai komoditas seperti beras, kopi, gula pasir, atau biji-bijian. Namun di tangan Neneng Rosita, serat alami ini menjadi beragam kriya yang cantik dan bernilai ekonomi tinggi.

    Serat goni itu oleh  Rosita diolah menjadi tas, sepatu, sandal, ransel, aksesori, hingga dekorasi rumah (home decor) dengan sentuhan seni dan kearifan lokal. Selain itu, lewat penggunaan aksen kain nusantara seperti batik, eceng gondok, batu, hingga manik kayu, yang menunjukkan keanggunan sekaligus dukungan terhadap keberlanjutan lingkungan.

    Ros, sapaan Neneng Rosita, menceritakan awalnya dia terinspirasi dari cerita orang tuanya mengenai kelam dan menyedihkannya kehidupan di bawah penjajahan Jepang. Kala itu, selain pangan yang susah, sandang pun sulit sehingga harus menggunakan goni sebagai bahan pakaian.

    Berangkat dari kisah pada masa lalu, Ros memutuskan membuat karya-karya yang unik dan eksklusif dari bahan goni sejak 2016. Ide datang dari dia sendiri dan dikembangkan secara autodidak. Karya Ros dengan jenama Arcisu itu bercirikan unik dengan sentuhan kreativitas tinggi.

    Seiring perjalanan waktu, akhirnya Ros bisa memasarkan produknya tidak hanya Indonesia, bahkan menembus pasar Amerika Serikat, Korea Selatan, Uzbekistan, Timur Tengah, Hungaria, Italia (Milan). Produknya juga menjadi salah satu suvenir yang dipilih pada KTT-G20 pada 2022 di Bali.

    Bahkan, usahanya ini telah berkembang sedemikian rupa sehingga sedikitnya beromzet Rp60 juta sebulan dan memberikan lapangan pekerjaan pada masyarakat sekitar, termasuk pekerja yang memiliki keterbatasan fisik.

    Iwan Hermawan, penderita strok (stroke) sebagian, turut berkarya sebagai pengrajin. Ia berkarya bukan hanya rentang waktu hitungan bulanan. Sudah 5 tahun lamanya Iwan belajar hingga bisa berkontribusi lebih dalam membantu usaha Neneng Rosita yang kini memiliki enam karyawan.

    Perjalanan Ros bisa sejauh ini dan mencapai hasil membanggakan karena selain aktif mengikuti pelatihan yang diselenggarakan pemerintah daerah, dia juga menerima bantuan pelatihan terkait pemasaran online dan bantuan permodalan dari berbagai pihak termasuk PT Pertamina.

    Pertamina disebutnya telah menjadi pembinanya sejak awal. Pada tahun 2016, ia diberi pinjaman modal Rp25 juta dengan cicilan Rp300 ribu per bulan.

    Ia juga rutin dilibatkan mengikuti pameran di Jakarta, Bandung, Bali, Makassar, bahkan sampai ke luar negeri seperti Houston (AS) dan Seoul (Korea Selatan) untuk memperkenalkan produknya sekaligus budaya Indonesia.

    Semula Ros tidak tahu apa-apa, tapi karena rajin ikut pelatihan-pelatihan, termasuk dari Pertamina, yang juga membantu permodalan, akhirnya memiliki pengetahuan bagaimana cara promosi online dan menjual di jagat maya.

    Satu hal yang melekat pada karya-karyanya, Ros senantiasa mempertahankan kekhasan produk di tengah persaingan yang makin sengit saat ini.  

    Neneng Rosita bersama karya-karyanya di gerainya di Bandung. ANTARA/Ricky Prayoga

    Kolaborasi

    Usaha yang selama ini Neneng Rosita geluti disebutkan Manager CSR & SMEPP Management PT Pertamina Patra Niaga Subholding C&T Retno Wahyuningsih sejalan dengan tujuan pihaknya dalam membantu perkembangan usaha rakyat dalam hal ini usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), untuk menggerakkan perekonomian bangsa.

    Komitmen BUMN itu memberikan pembinaan dan bantuan permodalan pada UMKM dalam program kemitraan, telah dimulai sejak 2003, dan makin intens pada 2020 demi membantu usaha kecil dan menengah yang terdampak pandemi COVID-19 agar bisa mandiri dan memastikan keberlanjutannya, bahkan sampai mengorbit ke pasar global.

    Tujuan Pertamina memberi bantuan dan pelatihan untuk membuka kesempatan usaha skala mikro, kecil, dan menengah mampu menembus pasar global sehingga nantinya bisa mandiri.

    Sampai saat ini, BUMN tersebut telah menyalurkan kepada lebih dari 60 ribu mitra binaan dengan total dana bantuan senilai Rp3,3 triliun, yang tersebar dari Sabang hingga Merauke.

    Penyaluran bantuan itu tersebar di berbagai sektor yakni industri (8.213 usaha), jasa (9.130), perdagangan (23.584), perikanan (3.304), perkebunan (5.470), pertanian (7.938), peternakan (4.005), dan sektor lainnya (761).

    Hubungan BUMN itu dengan UMKM sebagai pendamping dan binaannya, merupakan kolaborasi positif guna menaikkan kelas usaha, dari semula berjangkauan pasar lokal menjadi regional, hingga internasional melalui dukungan sertifikasi, pembinaan, hingga permodalan.

    Menurut pengamat ekonomi Universitas Padjadjaran Yayan Satyakti hal tersebut patut diapresiasi. Namun, alangkah lebih baik bila ada juga jalinan hubungan yang kuat antara BUMN dengan UMKM.

    Hal ini bertujuan sebagai jaring pengaman ketika terjadi instabilitas pasar, baik di level lokal atau internasional sehingga produk-produk UMKM tetap bisa terserap.

    “Kalau bisa ada juga UMKM yang lini bisnisnya tidak jauh. Jadi BUMN ini bisa jadi off-tacker (penampung produk), agar jika terjadi instabilitas pasar, BUMN bisa sebagai off-tacker-nya, kemudian secara perlahan melakukan ekskalasi lagi,” ujar Yayan.

    Setelah itu, diperlukan juga peta jalan yang jelas sebagai jalur pengembangan UMKM dari usaha kecil, menengah, hingga menjadi besar.

    Perlunya perhatian serius pada UMKM karena usaha skala ini merupakan soko guru perekonomian Indonesia, mengingat 80–90 persen dari perekonomian Indonesia digerakkan oleh UMKM.

    Karena itu, UMKM harus didukung penuh dan ada pembinaan berkelanjutan, seperti yang dilakukan Korea Selatan pada tahun 1960-an.

    Apa yang dilakukan Neneng Rosita dengan produk-produk dengan sentuhan kreativitas tinggi, menunjukkan pasar domestik dan mancanegara selalu terbuka menerima karya-karya pelaku UMKM.

    Jumlah UMKM yang mencapai lebih dari 64 juta unit usaha sejauh ini telah menjadi tulang punggung perekonomian nasional dengan menyerap 97 persen tenaga kerja dan berkontribusi sebesar 61 persen terhadap PDB nasional. 

    Oleh karena itu, dibutuhkan kerja sama banyak pihak, termasuk BUMN, untuk berkolaborasi dalam pengembangan UMKM demi kemajuan Indonesia.

    Editor: Achmad Zaenal M

    Editor: Achmad Zaenal M
    Copyright © ANTARA 2024

  • Perjuangan Pak Udin, Olah Limbah Jadi Berkah Melalui Bank Sampah 
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        31 Oktober 2024

    Perjuangan Pak Udin, Olah Limbah Jadi Berkah Melalui Bank Sampah Medan 31 Oktober 2024

    Perjuangan Pak Udin, Olah Limbah Jadi Berkah Melalui Bank Sampah
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com 

    Burhanuddin Saragih
    resah sampah menggunung mencemari kampungnya. Di tengah kesibukannya mencari kepiting, dia berusaha mengajak warga setempat untuk mengolah
    limbah
    menjadi berkah.
    Pria berusia 55 tahun ini tinggal di Kampung Nelayan Seberang, Lingkungan XII, Kelurahan Belawan I, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan. Kampungnya dikelilingi dua aliran sungai. Yakni Sungai Nonang dan Sungai Hiu.
    Akses menuju kampung ini cukup sulit. Setiap orang mesti menaiki perahu yang ada di dermaga Kelurahan Belawan I. Sekali berlayar, penumpang membayar Rp 5.000.
    Senin (28/10/2024) sore, Burhanuddin baru saja siap menyambut kunjungan staf
    Pertamina
    . Ayah dari tiga orang anak ini beristirahat sejenak di
    bank sampah
    yang telah dibangun sejak Juli 2024.
    Bangunan bank sampah itu dibangun di atas air. Bercat hijau dengan penanda papan nama bertuliskan, “
    Bank Sampah
    Horas Bah”.
    Sembari mengajak melihat bagian dalam bangunan, pria bertopi abu-abu ini menceritakan kegelisahannya.
    Sudah puluhan tahun Burhanuddin tinggal di Kampung Nelayan Seberang sebagai seorang nelayan kepiting. Setiap kali air pasang, bau menyengat menusuk hidungnya. Sebab, sampah kiriman yang dibawa sungai dari daerah lain kerap kali terdampar di kampungnya.
    “Sampah di sini kian hari, kian menumpuk. Setiap air pasang, bertambah terus sampahnya. Karena ada sampah kiriman juga dari daerah Hamparan Perak, Sicanang, dan lainnya,” kata pria yang akrap disapa Pak Udin.
    Pencemaran lingkungan dari sampah ini tak hanya berdampak pada kesehatan warga sekitar. Tapi turut mempengaruhi hasil tangkapan nelayan. Kini, dia mengaku sulit mendapat kepiting di perairan dekat kampungnya.
    “Seperti udang, ikan, dan kepiting itu tidak mau dekat dengan sampah. Makanya situasi itu membuat tangkapan nelayan semakin berkurang dan ujungnya berdampak ke ekonomi,” sebut Udin.
    Tak ingin mendiamkan situasi itu, Udin mulai belajar dari media sosial bagaimana caranya mengelola sampah menjadi berkah. Didapatinya salah satu jalan keluar dengan membangun bank sampah.
    Beruntung keinginan Udin didukung PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Medan yang menjadikan Kampung Nelayan Seberang sebagai binaan Corporate Social Responsibility (CSR). Selanjutnya, Udin mulai menggaet warga setempat untuk turut serta.
    Akan tetapi, tak sedikit warga memandang niat mulianya sebelah mata. Warga tak percaya sampah dapat menjadi berkah. Bahkan, sejumlah orang menganggap upaya Udin akan kandas sebelum setahun. Meski begitu, dia tak goyah dan terus melangkah.
    “Saya punya mimpi, bagaimana generasi ke depan dapat mencintai lingkungan,” ujar Udin.
    Sampailah akhirnya, Udin menjadi ketua pengurus Bank Sampah Horas Bah dengan anggota yang kini berjumlah 17 orang. Perlahan, pengelolaan bank sampah mulai berkembang dan berpotensi menghasilkan cuan.
    Sewaktu masuk ke bangunan bank sampah, ia memperlihatkan beberapa ruangan. Ada yang dijadikan tempat budidaya maggot, gudang berisi sampah plastik, hingga ruangan kerajinan tangan. Di bagian belakang, ada dua kolam ikan lele.
    Caranya mengelola sampah organik cukup kreatif. Diajaknya warga untuk memberikan sisa-sisa makanan. Tidak dengan cuma-cuma. Per kilonya diberi imbalan Rp 200. Tujuannya, agar warga termotivasi.
    “Tapi imbalan itu akan diberi per 3 bulan, per 6 bulan, dan per 1 tahun. Ya beragam lah,” ujar Udin.
    Limbah
    itu diolah menjadi pakan maggot. Ketika umur maggot sudah dua minggu, sebagian dijadikan pakan lele. Tapi sebagian lagi dibiarkan sampai bertelur. Dengan begitu, rantai budidayanya tak terputus.
    “Nah, maggot ini kan kalau sudah bertelur pasti mati. Bangkainya itu rencananya dimanfaatkan menjadi pupuk sayuran ibu-ibu di sini,” sebut Udin.
    Diakuinya, belum ada pendapatan dari usahanya itu. Tapi dia berharap lele yang diternak dapat dijual sehingga menghasilkan uang. Targetnya, setiap pengurus bank sampah dapat membangun kolam lele di rumahnya masing-masing.
    Untuk mengelola sampah non organik, ia punya cara berbeda. Setiap warga yang menyetor akan diberi upah Rp 300 per kilo. Lalu, sampah itu dipilah-pilah. Ada yang diolah menjadi kerajinan tangan berupa keranjang, tas, gelang, celemek, dan lainnya.
    “Tapi ini belum ada dijual. Masih untuk pemakaian pribadi karena terkendala di mesin jahit misalnya. Jadi kurang bisa produktif. Meski begitu, kami berharap langkah ini, di satu sisi melestarikan lingkungan sekaligus meningkatkan ekonomi warga,” sebut Udin.
    Diakuinya, bantuan dari Pertamina sangat meringankan langkahnya. Oleh karena itu, Udin berharap agar Pertamina dapat terus membantu produk bank sampah dinikmati masyarakat luas.
    Agustina Mandayat selaku Senior Supervisor CSR & SMEPP Pertamina Sumatera Bagian Utara menyampaikan, telah hadir di tengah-tengah masyarakat Kampung Nelayan Seberang sejak tahun 2021.
    Pertamina memiliki program Kampung Pesisir Berdaya (Kabaya). Tujuannya, untuk melakukan pemberdayaan masyarakat.
    “Ada beragam kegiatan di dalam program itu. Ada pembangunan jaring apung, pembinaan ibu-ibu untuk membuat UMKM, pengelolaan sampah, penanaman sayur, dan lainnya,” kata Agustina kepada Kompas.com melalui saluran telepon pada Kamis (31/10/2024).
    “Programnya itu saling terhubung. Latar belakangnya, Pertamina mempunyai kewajiban untuk memiliki kepedulian terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan,” tambahnya.
    Agustina tak memungkiri, Kampung Nelayan Seberang dipilih karena termasuk daerah terpinggirkan dari Kota Medan. Mereka prihatin dengan kehidupan masyarakat yang dikelilingi banyak sampah. Oleh karena itu, pihaknya hadir untuk mencari solusi.
    “Dari kegiatan bank sampah itu, kita ingin ada perubahan
    mindset
    , bahwa sampah bisa jadi berkah,” sebut Agustina.
    Ia menyampaikan, selain bank sampah, pihaknya memiliki terobosan baru tahun ini. Yakni, pengadaan
    trash boom
    yang berfungsi membendung sampah-sampah kiriman masuk ke areal pemukiman warga.
    “Tentu program ini akan berlanjut. Semoga ini dapat menjadi percontohan dan diwujudkan di tempat lain,” ucapnya.
    Di lain pihak, Sarawiyah, selaku Kepala Lingkungan XII menyampaikan, program CSR Pertamina tersebut cukup menjawab apa yang menjadi masalah masyarakat. Sebab, setiap kegiatannya berkaitan dengan kehidupan nelayan.
    “Di sini masyarakat dominan nelayan dan belakang sudah sulit mendapatkan ikan. Makanya keramba ikan itu membantu. Bagusnya lagi, di keramba itu kan ada ikan bandeng. Terus ibu-ibu di sini diajari lah buat produk abon dan kerupuk dari ikan bandeng,” sebut Sarawiyah saat diwawancarai di Kampung Nelayan Seberang pada Senin (28/10/2024).
    “Syukurnya, produk itu sudah dipasarkan seharga Rp 22.000 per bungkusnya. Pembelinya ada dari Medan dan lainnya. Nah, masalahnya sekarang, bagimana produk itu dapat dipasarkan lebih luas lagi. Itu harapannya,” tutupnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut gelar latihan OKD Level 2 

    Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut gelar latihan OKD Level 2 

    Sumber foto: Diurnawan/elshinta.com.

    Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut gelar latihan OKD Level 2 
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Kamis, 31 Oktober 2024 – 15:56 WIB

    Elshinta.com – PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) melaksanakan Latihan Organisasi Keadaan Darurat (OKD) Level 2 di Fuel Terminal (FT) Medan Group, Rabu (30/10). Kegiatan ini dilakukan untuk melatih cara bertindak saat menangani suatu insiden atau keadaan darurat dan meningkatkan aspek HSSE (Health, Safety, Security & Environment).

    Pjs. Executive General Manager (EGM) Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Tiara Thesaufi mengatakan, pada hari ini, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut melakukan Latihan Organisasi Keadaan Darurat (OKD) Level 2 di Fuel Terminal (FT) Medan Group. Kegiatan ini rutin dilakukan sebagai antisipasi bilamana dikemudian hari, pihaknya menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan.

    “Dalam latihan OKD ini, kita melatih bagaimana cara penanggulangannya, semua yang terkait dengan operasional di fuel terminal sampai layanan ke masyarakat tidak ada gangguan. Kita juga di kantor regional dan kantor pusat saling berkoordinasi dengan tim FT Medan Group untuk mengatasi insiden tersebut,” ujar Tiara di Kantor Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Medan.

    Dalam latihan yang berlangsung intensif ini, teroris dinarasikan menyusup ke FT Medan Group dan melakukan penyanderaan. Teroris kemudian menyampaikan tuntutan kepada pekerja FT Medan Group. Menghadapi kondisi tersebut, FT Manager (FTM) Medan Group melaporkan kondisi penyanderaan ke Pjs. EGM Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut via handphone. Tim FT Medan Group juga segera melaporkan kejadian tersebut ke aparat penegak hukum baik kepolisian dan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) I Belawan. 

    Selain itu, FTM juga mencoba bernegosiasi dengan teroris untuk mengulur waktu menggunakan HT.

    Kemudian Lantamal sampai di lokasi penyanderaan, teroris yang gugup karena kedatangan tim anti teror (Lantamal) mendorong sandera dan memberikan tembakan peringatan yang ternyata mengenai paha kanan sandera sehingga korban terjatuh menahan sakit dan terjadi perdarahan hebat. Lalu teroris membawa sandera lainnya menuju tangki 17 dan mengancam akan menembak tangki tersebut. 

    Kondisi yang semakin rumit membuat teroris melepaskan tembakan dan dibalas oleh Lantamal. Baku tembak tersebut menyebabkan salah satu peluru mengenai tangki dan mengakibatkan ledakan dan kebakaran. Kemudian Lantamal berhasil melumpuhkan teroris dan menyelamatkan korban ke titik aman dan menghubungi pihak Pertamina untuk melakukan evakuasi. 

    Latihan OKD di FT Medan Group ini terjadi pada pukul 09.00 WIB, dengan mengikuti prosedur HSSE maka api berhasil dipadamkan selama dua jam dan keadaan menjadi terkendali kembali dalam waktu tiga jam. Selain itu, kegiatan  ini juga turut melibatkan gubernur, wali kota, Damkar, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan warga di sekitar wilayah FT Medan Group.

    “Ada empat skenario yang kami selenggarakan yaitu insiden terorisme, kebakaran, evakuasi medis dan evakuasi warga. Kondisi seperti ini tentunya kita tidak harapkan terjadi, dan alhamdullilah latihan OKD ini terlaksana dengan baik,” kata Tiara seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Diurnawan, Kamis (31/10). 

    Dalam keadaan darurat, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut menerapkan skema disribusi RAE (Reguler Alternative Emergency). Jika FT Medan Group mengalami keadaan darurat, supply BBM akan dialihkan melalui FT lainnya untuk memenuhi kebutuhan BBM di wilayah Sumatera Utara. BBM yang biasanya dipasok dari FT Medan Group, dialihkan pasokan BBM dari FT Pematangsiantar, FT Kisaran, FT Sibolga dan Integrated Terminal Lhokseumawe. “Kami pastikan untuk pasokan BBM di Sumatera Utara aman,” ujarnya.

    Bagi masyarakat dan pelanggan setia Pertamina yang membutuhkan informasi terkait produk dari Pertamina dapat mengakses web MyPertamina dan dapat memanfaatkan layanan Pertamina Call Center di nomor 135. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • CSR Pertamina Ternate dukung UMKM lokal milik disabilitas

    CSR Pertamina Ternate dukung UMKM lokal milik disabilitas

    Kerajinan tangan yang kita lakukan menerapkan prinsip daur ulang, mengolah kain sisa tidak terpakai menjadi busana dengan kearifan lokalTernate (ANTARA) – Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung memberikan apresiasi kepada mitra binaan CSR Pertamina Fuel Terminal (FT) Ternate, Koko Craft merupakan kelompok disabilitas yang bergerak dalam kerajinan tangan di Kelurahan Jambula.

    “Kelompok disabilitas ini termasuk dalam mitra binaan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku melalui Fuel Terminal Ternate, kata “Koko” dalam bahasa Ternate berarti Bangkit. Mereka (Koko Craft) hebat bisa membuat bahan kain yang tidak terpakai, lalu diambil, kemudian jadi topi dan pakaian khas Ternate yang cantik. Program CSR dari Pertamina yang memberdayakan masyarakat disabilitas ini perlu kita apresiasi,” kata Wakil Menteri ESDM Yuliot di Ternate, Kamis.

    Wamen ESDM diketahui sebelumnya ikut pelaksanaan Peresmian BBM Satu Harga bersama Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan; Kepala BPH Migas Erika Retnowati; dan Pj Sekretariat Daerah Maluku Utara Abubakar Abdullah bertempat di Fuel Terminal Ternate, pada Rabu 30 Oktober 2024 kemarin.

    Dia menyebut, kelompok ini memanfaatkan limbah non-B3 seperti tempurung kelapa dan kain sisa sebagai produk kerajinan tangan, kelompok disabilitas ini memiliki daya juang tinggi untuk mematahkan stigma masyarakat.

    Setelah acara Peresmian BBM Satu Harga di Kantor FT Ternate, Aisah yang termasuk dalam kelompok disabilitas penerima manfaat program CSR Pertamina tersebut memberikan cenderamata berupa topi dan baju khas daerah Ternate kepada Wamen ESDM, Kepala BPH Migas serta Pj Sekda Maluku.

    “Kerajinan tangan yang kita lakukan menerapkan prinsip daur ulang, mengolah kain sisa tidak terpakai menjadi busana dengan kearifan lokal,” ujar Aisah.

    Sunardi selaku Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku mengatakan Program CSR Pertamina adalah contoh nyata dan menjadi kekuatan positif yang menginspirasi, memberdayakan, dan membawa berkah bagi masyarakat yang membutuhkan tanpa terkecuali.

    “Apresiasi dari Wamen ESDM merupakan bukti bahwa Pertamina hadir untuk memberdayakan masyarakat melalui program CSR yang berkelanjutan,” ujarnya.

    Sunardi pun berharap adanya kolaborasi antar pemangku kepentingan demi menunjukkan komitmen untuk memajukan kelompok ini secara berkelanjutan.

    “Dari sini kedepannya perlu adanya kolaborasi antar pemangku kepentingan baik Pemerintah dan Perusahaan berupaya meningkatkan kualitas SDM yang tangguh, berdaya saing dan mandiri,” lanjut Sunardi.

    Program CSR Pertamina Fuel Ternate bersama Kelompok Kerajinan Tangan Koko Craft bertujuan untuk mendukung Program Pemerintah dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Poin 8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi dan Poin 10 Berkurangnya Kesenjangan.

    Baca juga: Wakil Menteri ESDM resmikan 14 penyalur BBM Satu Harga
    Baca juga: Wamen ESDM resmikan 40 klaster BBM

    Pewarta: Abdul Fatah
    Editor: Ahmad Wijaya
    Copyright © ANTARA 2024

  • 40 Penyalur BBM Satu Harga Tuntas Terbangun pada 2024, Terbaru di Maluku dan Papua – Page 3

    40 Penyalur BBM Satu Harga Tuntas Terbangun pada 2024, Terbaru di Maluku dan Papua – Page 3

    Sebelumnya, PT Patra Logistik salah satu perusahaan Pertamina Group yang bergerak di sektor logistik energi Minyak dan Gas nasional kembali memperoleh penugasan baru untuk melakukan Distribusi BBM satu Harga di Wilayah 3T Krayan, Regional Kalimantan.

    Direktur Pemasaran & Operasi PT Patra Logistik Tri Yudha Nurmansyah dalam acara peresmian Distribusi BBM satu Harga menyambut baik penugasan dan kepercayaan yang diberikan oleh PT Pertamina Patra Niaga serta menyampaikan komitmennya dalam pendistribusian BBM

    “Kami menyambut dengan sangat baik penugasan yang diberikan oleh PT Pertamina Patra Niaga, penugasan ini merupakan bentuk kepercayaan kepada PT Patra Logistik atas penugasan lainnya yang telah dijalankan selama ini, tentunya kami akan selalu memastikan dan menjaga distribusi BBM agar terus dapat dirasakan oleh Masyarakat, khusunya di Krayan, Kalimantan Utara,” ujarnya dikutip Rabu (28/2/2024).

    Tri Yudha Nurmansyah juga menyampaikan kesiapan armada untuk mendukung pendistribusian BBM satu Harga di suluruh wilayah Indonesia.

    “Kami telah memiliki pengelolaan armada darat, laut dan udara yang siap medukung distibusi BBM diseluruh penjuru wilayah Indonesia demi memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat,” ucap dia.

    Dalam kesempatan yang sama, Tri Yudha Nurmansyah mengucapkan terima kasih kepada PT Pertamina Patra Niaga yang telah memberikan kepercayaan selama ini untuk melakukan distibusi energi kepada Masyarakat dari sabang hingga Merauke.

     

     

  • Siap-Siap Harga BBM 1 November Bisa Berubah, Ini Kata Pertamina

    Siap-Siap Harga BBM 1 November Bisa Berubah, Ini Kata Pertamina

    Ternate, CNBC Indonesia – Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), baik milik PT Pertamina (Persero), Shell Indonesia, BP-AKR, maupun Vivo Energy Indonesia, biasanya melakukan penyesuaian harga setiap tanggal 1 pada setiap bulan.

    Penyesuaian harga BBM non subsidi ini biasanya mengikuti pergerakan harga rata-rata minyak mentah, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat atau kurs, maupun harga rata-rata BBM di Platts Singapura pada bulan sebelumnya.

    Lantas, apakah PT Pertamina (Persero) kembali akan melakukan penyesuaian harga BBM non subsidi per besok, Jumat, 1 November 2024?

    PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial and Trading Pertamina, menyebut hingga kini masih mengkaji rencana penyesuaian harga terhadap produk BBM non subsidi untuk bulan November mendatang.

    Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan menjelaskan bahwa pihaknya masih menghitung-hitung harga keekonomian BBM non subsidi untuk 1 November mendatang.

    “Masih dihitung, masih dihitung. Belum tahu masih dihitung,” kata Riva ditemui di Ternate, dikutip Kamis (31/10/2024).

    Sebagaimana diketahui, sejumlah badan usaha penyedia Bahan Bakar Minyak (BBM) seperti PT Pertamina (Persero), Shell Indonesia, BP-AKR hingga PT Vivo Energy Indonesia kompak menurunkan harga produk BBM non subsidi pada periode Oktober 2024.

    Sebagai contoh Pertamina, untuk wilayah DKI Jakarta, harga BBM jenis Pertamax menjadi Rp 12.100 turun dari yang sebelumnya Rp 12.950 per liter. Penurunan juga terpantau pada BBM jenis Pertamax Turbo dari yang sebelumnya Rp 14.475 per liter menjadi Rp 13.250 per liter.

    Sementara itu, untuk BBM solar jenis Dexlite turun dari yang sebelumnya dipatok Rp 14.050 per liter menjadi Rp 12.700 per liter. Berikutnya, produk Pertamina Dex dari yang sebelumnya Rp 14.550 per liter menjadi Rp 13.150 per liter.

    Sementara untuk Pertamax Green 95 pada periode Oktober 2024 ini dibanderol Rp 12.700 per liter, turun dari Rp 13.650 per liter pada periode September 2024 lalu.

    Harga tersebut berlaku untuk provinsi dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5%, seperti di wilayah DKI Jakarta.

    Sementara untuk harga BBM bersubsidi untuk BBM Solar/Biosolar dan Pertalite tidak mengalami perubahan, masing-masing masih dibanderol Rp 6.800 dan Rp 10.000 per liter.

    Berikut Daftar Harga BBM di DKI Jakarta untuk bulan Oktober 2024:

    BBM Pertamina DKI Jakarta:

    Solar Subsidi: Rp 6.800/liter

    Pertalite: Rp 10.000 per liter

    Pertamax: 12.100 per liter

    Pertamax Turbo: Rp 13.250 per liter

    Pertamina Dex: Rp 13.150 per liter

    Dexlite: Rp 12.700 per liter

    Pertamax Green 95: Rp 12.700 per liter

    BBM Shell:

    Shell Super: Rp 12.290 per liter

    Shell V-Power: Rp 13.070 per liter

    Shell V-Power Diesel: Rp 13.250 per liter (kecuali di Jawa Timur)

    Shell Diesel Extra: Rp 12.840 per liter (hanya di Jawa Timur)

    Shell V-power Nitro: Rp 13.260 per liter (kecuali di Jawa Timur)

    BBM BP-AKR:

    BP Ultimate: Rp 13.070 per liter

    BP 92: Rp 12.290 per liter

    BP diesel: Rp 12.840 per liter (hanya di Jawa Timur)

    BP Ultimate Diesel: Rp 13.250 per liter

    BBM Vivo:

    Revvo 95: Rp12.950/liter

    Revvo 92: Rp12.190/liter

    Revvo 90: Rp 11.995/liter.

    (wia)

  • Daftar Harga BBM di Seluruh SPBU RI, Berlaku 31 Oktober

    Daftar Harga BBM di Seluruh SPBU RI, Berlaku 31 Oktober

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan usaha penyedia Bahan Bakar Minyak (BBM) resmi mengubah harga produk BBM-nya per 1 Oktober 2024. PT Pertamina (Persero), Shell Indonesia, BP-AKR hingga PT Vivo Energy Indonesia resmi menurunkan harga BBM non subsidi untuk periode Oktober 2024.

    Hingga Kamis, 31 Oktober 2024, terpantau harga BBM masih sama seperti perubahan terakhir per 1 Oktober 2024 lalu.

    Pertamina misalnya, untuk wilayah DKI Jakarta, harga BBM jenis Pertamax (RON 92) kini turun menjadi Rp 12.100 per liter, dari sebelumnya Rp 12.950 per liter pada September 2024. Penurunan juga terpantau pada BBM jenis Pertamax Turbo (RON 98) dari yang sebelumnya Rp 14.475 per liter, kini dibanderol menjadi Rp 13.250 per liter.

    Sementara itu, untuk BBM Solar non subsidi jenis Dexlite juga turun dari yang sebelumnya dipatok Rp 14.050 per liter pada September 2024, kini menjadi Rp 12.700 per liter. Berikutnya, produk Pertamina DEX dari sebelumnya dibanderol Rp 14.550 per liter, kini turun menjadi Rp 13.150 per liter.

    Sementara untuk Pertamax Green 95 pada periode Oktober 2024 ini dibanderol Rp 12.700 per liter, turun dari Rp 13.650 per liter pada periode September 2024 lalu.

    Harga tersebut berlaku untuk provinsi dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5%, seperti di wilayah DKI Jakarta.

    Sementara untuk harga BBM bersubsidi untuk BBM Solar/Biosolar dan Pertalite tidak mengalami perubahan, masing-masing masih dibanderol Rp 6.800 dan Rp 10.000 per liter.

    Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari menyatakan bahwa harga BBM non subsidi selalu dievaluasi berkala mengikuti tren harga rata-rata publikasi minyak yakni Mean of Platts Singapore (MOPS) atau Argus dan juga mempertimbangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

    “Evaluasi dan penyesuaian harga untuk BBM non subsidi rutin dilakukan. Bisa tetap, bisa naik dan bahkan bisa turun, tergantung trend harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah. Pada Oktober ini, semua harga BBM Non Subsidi Pertamina mengalami penurunan harga,” jelas Heppy, dalam keterangan resmi.

    Penurunan harga BBM non subsidi ini pun berlaku di semua daerah, mulai dari Aceh hingga Papua.

    Tak hanya Pertamina, harga BBM di SPBU Shell, BP-AKR, hingga Vivo juga turun per 1 Oktober 2024.

    Berikut daftar lengkap harga BBM di seluruh SPBU RI, berlaku sejak 1 Oktober 2024:

    BBM Pertamina DKI Jakarta:

    Solar Subsidi: Rp 6.800/liter

    Pertalite: Rp 10.000 per liter

    Pertamax: 12.100 per liter

    Pertamax Turbo: Rp 13.250 per liter

    Pertamina Dex: Rp 13.150 per liter

    Dexlite: Rp 12.700 per liter

    Pertamax Green 95: Rp 12.700 per liter

    BBM Shell:

    Shell Super: Rp 12.290 per liter

    Shell V-Power: Rp 13.070 per liter

    Shell V-Power Diesel: Rp 13.250 per liter (kecuali di Jawa Timur)

    Shell Diesel Extra: Rp 12.840 per liter (hanya di Jawa Timur)

    Shell V-power Nitro: Rp 13.260 per liter (kecuali di Jawa Timur)

    BBM BP-AKR:

    BP Ultimate: Rp 13.070 per liter

    BP 92: Rp 12.290 per liter

    BP diesel: Rp 12.840 per liter (hanya di Jawa Timur)

    BP Ultimate Diesel: Rp 13.250 per liter

    BBM Vivo:

    Revvo 95: Rp12.950/liter

    Revvo 92: Rp12.190/liter

    Revvo 90: Rp 11.995/liter.

    (wia)

  • ESDM Tambah 40 Penyalur BBM Satu Harga di Sumatra hingga Maluku

    ESDM Tambah 40 Penyalur BBM Satu Harga di Sumatra hingga Maluku

    Bisnis.com, TERNATE – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) dan PT Pertamina Patra Niaga telah menyelesaikan pembangunan 40 penyalur BBM satu harga pada tahun ini.

    Tambahan penyalur BBM satu harga tersebut tersebar di klaster Maluku – Papua (14 titik), klaster Sulawesi – Nusa Tenggara (12 titik), klaster Kalimantan (7 titik), dan klaster Sumatra (7 titik).

    Peresmian penyalur BBM satu harga tahap I tahun 2024 itu dilaksanakan serentak pada Rabu (30/10/2024) dan dipusatkan pada empat lokasi. Salah satunya di Terminal BBM Pertamina Kota Ternate oleh Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot.

    Yuliot mengatakan, adanya penyalur BBM satu harga ini merupakan bentuk keberpihakan pemerintah untuk memberikan kesejahteraan yang merata untuk masyarakat di seluruh pelosok Indonesia.

    “Kebijakan BBM satu harga ini adalah meminimalkan bagaimana terjadinya ketimpangan sosial antardaerah. Tentu dengan kebijakan BBM satu harga ini kita melihat adanya keterjangkauan harga BBM bagi seluruh masyarakat terutama di daerah 3T, tertinggal, terdepan, terluar di seluruh wilayah Indonesia,” ujar Yuliot.

    Kepala BPH Migas Erika Retnowati melaporkan bahwa sejak 2017 hingga September 2024, secara kumulatif pembangunan penyalur BBM satu harga telah mencapai 552 penyalur.

    Sampai akhir tahun ini, penambahan penyalur BBM satu harga ditargetkan mencapai 71 penyalur.

    “Kebijakan BBM satu harga yang berkelanjutan, merata dan terintegrasi ini perlu terus didorong agar dapat memenuhi pelayanan dasar, menopang kegiatan ekonomi dan pertumbuhan bangsa yang berkualitas dalam rangka menyongsong visi Indonesia Emas ke depan,” kata Erika.

    Lebih lanjut, Erika menyampaikan, untuk Provinsi Maluku Utara, lokasi pembangunan penyalur Program BBM Satu Harga periode 2017-2024 sebanyak 52 lokasi. Adapun, Jumlah penyalur BBM satu harga yang sudah terbangun di Maluku Utara sampai dengan September 2024 adalah 46 penyalur BBM satu harga.
     
    Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan menambahkan, Program BBM Satu Harga merupakan komitmen dan bukti nyata kehadiran Pertamina dalam memastikan ketersediaan energi yang terjangkau bagi masyarakat di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).
     
    “Peresmian 40 lembaga penyalur BBM Satu Harga ini merupakan wujud komitmen berkelanjutan Pertamina dalam memastikan accessibility, affordability dan acceptability energi bagi seluruh masyarakat Indonesia,” imbuh Riva.
     
    Melalui BBM satu harga, Pertamina Patra Niaga berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi di seluruh pelosok Indonesia.

  • Pro Kontra Uji Coba QR Code BBM Subsidi Pertamina

    Pro Kontra Uji Coba QR Code BBM Subsidi Pertamina

    Malang, Beritasatu.com – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka berkomitmen untuk mengakselerasi digitalisasi di berbagai sektor. Salah satunya penyaluran bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. 

    Tujuan dari akselerasi digitalisasi adalah untuk memperluas akses teknologi digital bagi masyarakat, mendorong ekonomi digital, serta menciptakan ekosistem yang inklusif dan kompetitif di tingkat nasional dan global.

    Digitalisasi ini juga sebagai langkah terpadu untuk membantu efisiensi sistem pengelolaan satu data, serta meminimalisir kecurangan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab.

    Pertamina Patra Niaga terus berupaya melakukan transformasi digital sebagai upaya menguatkan positioning di mata dunia. Hal ini dilakukan untuk merubah pola bisnisnya serta meningkatkan sumber daya manusia (SDM).

    Transformasi digital yang diterapkan Pertamina, yakni teknologi quick response code atau QR code untuk BBM subsidi Pertalite dan Solar. Hal ini bertujuan untuk pengetatan penjualan BBM bersubsidi kendaraan roda empat agar tepat sasaran.

    Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga mengeluarkan peraturan yang mewajibkan masyarakat yang memiliki kendaraan roda empat yang akan membeli BBM Bersubsidi Pertalite maupun Solar di SPBU, harus menunjukkan barcode QR code subsidi tepat Pertalite. 

    Jika masyarakat tidak bisa menunjukkan QR code My Pertamina, maka pelanggan tidak akan dilayani petugas.

    Pantauan Beritasatu.com, di sejumlah SPBU Pertamina di Kota Malang, telah melakukan uji coba teknologi QR code subsidi Pertalite yang dimulai pada 25 Oktober 2024. Namun, banyak pengendara kendaraan roda empat yang belum mendaftarkan QR code My Pertamina, sehingga mereka harus gigit jari tidak mendapatkan BBM Pertalite.

    Ironisnya, jika biasanya, setiap hari SPBU tersebut ramai penuh antrean, tapi setelah dilakukan uji coba QR code, SPBU kelihatan sepi. Tidak terlihat lagi mobil antre panjang di barisan Pertalite.

    Warga Tulungagung Quna mengaku kecewa karena tidak dilayani petugas SPBU di Kota Malang gara-gara dirinya belum mendaftar QR code.

    “Saya waktu itu akan membeli BBM Pertalite di salah satu SPBU di Kota Malang tidak dilayani petugas dengan alasan tidak bisa menunjukkan QR Code,” ungkapnya, kepada Beritasatu.com, Selasa (29/10/2024).

    Menurut dia, selain kurangnya sosialisasi, syarat menunjukkan QR Code tersebut menyulitkan masyarakat. Padahal, Presiden Prabowo sendiri pun menegaskan di era pemerintahannya, ia tidak ingin ada birokrasi yang membuat resah dan mempersulit kebutuhan masyarakat.

    Quna mengaku tidak hanya dirinya saja yang tidak dilayani petugas SPBU, tetapi puluhan kendaraan yang tidak bisa menunjukkan QR code juga tidak dilayani. Akhirnya kendaraan yang tidak mendapatkan Pertalite memilih membeli BBM di SPBU non-Pertamina.

    “Karena saya tidak mendapatkan BBM Pertalite, maka saya dan pengendara lain akhirnya memilih membeli BBM di SPBU non-Pertamina. Cepat dan tidak ribet,” ujarnya.

    Sementara, warga Kota Malang Anwar mengaku sebagai pelanggan BBM, dirinya sangat setuju dengan kebijakan Pertamina menerapkan teknologi QR Code Subsidi BBM. Selain untuk literasi kepada masyarakat, juga agar subsidi tepat sasaran.

    “Saya setuju dengan kebijakan teknologi QR Code. Tujuannya baik agar tepat sasaran dan tidak disalahgunakan oleh konsumen nakal. Namun, harusnya saat sosialisasi di SPBU-SPBU petugas menjelaskan kendaraan jenis apa saja yang boleh atau tidak boleh membeli Subsidi Pertalite agar masyarakat tidak dibuat bingung,” katanya.

    Sementara itu, pengusaha SPBU Kota Malang, yang hanya mau ditulis inisial namanya, SS, menyatakan mendukung program uji coba QR Code yang dilakukan Pertamina. Bahkan, di SPBU miliknya juga mulai dilakukan uji coba pembelian Pertalite.

    “Kami sebagai mitra Pertamina harus mematuhi dan ikut menyosialisasikan kebijakan pemerintah yang mewajibkan masyarakat membeli BBM subsidi  harus menunjukkan QR Code Subsidi Pertalite maupun Solar,” katanya.

    Meskipun dirinya setuju, SS mengaku dengan adanya peraturan membeli BBM subsidi dengan syarat QR Code, berdampak pada berkurangnya pelanggan BBM di SPBU-nya. Ia menilai sejak uji coba penerapan QR Code subsidi diberlakukan mulai 25 Oktober 2024, keadaannya menjadi ribet dan tidak efektif.

    “Bukannya kami tidak setuju dengan uji coba QR Code, tetapi sangat tidak efektif dari segi waktu, dan menjadi ribet, karena harus memerlukan beberapa waktu untuk melayani satu pelanggan,” ungkap SS.

    Dengan adanya aturan pembelian BBM bersubsidi ini, kata SS, para pengusaha SPBU tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka dengan terpaksa mengikuti kebijakan tersebut.

    “Kita sebagai pengusaha tidak punya wewenang untuk itu (mengusulkan pembatalan QR Code Subsidi Pertalite dan Solar, red). Seandainya mengusulkan pun suara kita kecil, karena sebagai mitra sangat tergantung sekali suplai BBM ke Pertamina,” jelasnya.

    Menurut SS dengan diberlakukannya syarat pembelian BBM bersubsidi tersebut, Pertamina seharusnya memberi margin tambahan ke SPBU, atau setidaknya Pertamina tidak membatasi kiriman BBM ke SPBU. “Karena kita membantu mengurangi penyalahgunaan subsidi,” tandasnya.