BUMN: Pertamina Patra Niaga

  • Kewajiban Transaksi BBM JBKP (Pertalite) Menggunakan QR Code di Kediri

    Kewajiban Transaksi BBM JBKP (Pertalite) Menggunakan QR Code di Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Pj Wali Kota Kediri membuka sekaligus memberikan arahan pada Sosialisasi Penerapan Kewajiban Transaksi BBM JBKP (Pertalite) menggunakan QR Code, Rabu (4/12/2024).

    Sosialisasi ini bertempat di Ruang Ki Hajar Dewantara BKPSDM Kota Kediri dan menghadirkan narasumber dari PT. Pertamina Patra Niaga Sales Brand Manager Kediri I Fuel Wicaksono Ardi Nugroho.

    Pada kesempatan ini, PJ Wali Kota Kediri menjelaskan bahwa pemerintah pusat telah mengambil kebijakan baru terkait pembelian BBM jenis Pertalite. Mulai per 1 Oktober, pembelian Pertalite untuk kendaraan roda empat akan menggunakan sistem QR Code.

    Kebijakan ini bertujuan untuk mengendalikan distribusi dan memantau bahan bakar bersubsidi agar tepat sasaran. Adanya sosialisasi ini, menjadi bagian dari upaya Pemkot Kediri untuk mengimplementasikan teknologi dalam sistem pembelian bahan bakar guna memberikan kemudahan bagi masyarakat dan meningkatkan akurasi data para pengguna.

    “Tentunya kita semua berharap, edukasi berkelanjutan terkait transisi ke sistem baru ini tidak mengganggu kebutuhan sehari-hari masyarakat,” imbuhnya.

    Zanariah menambahkan melalui data subsidi tepat, Pemerintah Kota Kediri akan dapat memberikan manfaat diantaranya, mengatur penyaluran kuota BBM subsidi secara lebih efektif, sehingga dapat mengurangi potensi terjadinya antrian panjang di SPBU.

    Lalu, dengan adanya data yang jelas, dapat meningkatkan potensi pendapatan daerah melalui penerimaan pajak bahan bakar kendaraan bermotor dari BBM non-subsidi. Membantu dalam melakukan pengawasan terhadap penyaluran subsidi, sehingga dapat memastikan bahwa subsidi BBM benar-benar dinikmati oleh masyarakat yang berhak.

    Di akhir arahannya, Pj Wali Kota Kediri berharap sosialisasi ini bisa menjadi forum yang produktif, di mana narasumber dan seluruh peserta dapat saling bertukar pikiran, bersama-sama mencari solusi serta memperkuat kolaborasi guna mencapai target-target yang telah ditentukan.

    Di samping itu, pengetahuan yang diperoleh dari sosialisasi ini, ke depan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan masyarakat terkait sistem baru dalam pengisian BBM ini.

    Perlu diketahui, Kota Kediri mendapatkan kouta Pertalite sebesar 59.973 kilo liter, dan telah terealisasi 80 persen atau sebanyak 49.192 kilo liter dan estimasi kuota habis pada 31 Desember 2024. Untuk tahun 2025, diusulkan sebanyak 65.970 kilo liter atau meningkat 10% dari kuota per 31 Oktober 2024.

    Hadir pula Kepala Bagian Perekonomian Tetuko Erwin Sukarno, Kepala Disperdagin Wahyu Kusuma Wardani, Camat Pesantren Widiantoro, Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Kediri Hasanuddin, serta peserta sosialisasi dari kelurahan se-Kota Kediri. [nm/ted]

  • DPR Minta Truk ODOL dan Pajero-Fortuner Dilarang Beli Solar Subsidi

    DPR Minta Truk ODOL dan Pajero-Fortuner Dilarang Beli Solar Subsidi

    Jakarta

    Skema baru subsidi bahan bakar minyak (BBM) masih disiapkan. Kendaraan-kendaraan seperti Pajero Sport dan Fortuner diminta untuk dilarang menggunakan BBM subsidi.

    Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade berharap penggunaan BBM subsidi lebih tepat sasaran. Untuk itu, dibutuhkan revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 yang mengatur penyediaan, pendistribusian, dan harga jual eceran BBM.

    “Tinggal Perpres 191/2014 itu direvisi, Pak Simon (Direktur Utama Pertamina) bisa usulkan ke Presiden, itu jelas tuh, truk industri, truk ODOL (over dimension over loading), mobil-mobil kayak Pajero, Fortuner, kelas menengah itu nggak boleh (pakai BBM subsidi). Itu surplus Pertamina itu aman itu soal subsidi,” kata Andre dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Pertamina dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (3/11/2024).

    Menurut Andre, kelemahan Perpres tersebut adalah masih banyak ditemukan kendaraan mewah dan kendaraan yang tidak sesuai peruntukannya menggunakan BBM subsidi. Padahal menurutnya, BBM subsidi tersebut semestinya dinikmati oleh masyarakat yang tidak mampu, ekonomi lemah.

    “Mulai dari yang tidak berhak seperti truk ODOL, truk industri bahkan mobil-mobil yang berharga Rp 700 juta, Pajero, Fortuner, dan rasanya orang mampu, bisa mengonsumsi solar subsidi,” ucap Andre.

    Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan mengatakan, saat ini pengguna bahan bakar Solar subsidi sudah tercatat 100 persen. Profil pengguna dan pembeli serta aktivitas pembeli di SPBU sudah bisa didapatkan.

    “Sehingga sistem tersebut nantinya akan kita gunakan untuk men-support keputusan pemerintah pada saat nanti Perpres 191 itu ditetapkan siapa-siapa saja yang akan menjadi target yang akan diberikan izin untuk memperoleh produk subsidi,” kata Riva.

    “Begitu juga untuk produk Pertalite, bahwa per saat ini pendaftarannya itu sudah di angka 83 persen. Dan Insyaallah untuk tahun 2024 ini seluruh pengguna gasoline Pertalite itu nanti sudah bisa dicatatkan sehingga data tersebut juga nantinya akan bisa digunakan untuk me-manage siapa-siapa saja yang dapat memperoleh produk subsidi tersebut,” ujarnya.

    (rgr/din)

  • Konsumsi BBM di Jateng-DIY meningkat 7,4 persen pada libur akhir tahun

    Konsumsi BBM di Jateng-DIY meningkat 7,4 persen pada libur akhir tahun

    ANTARA – PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah memprediksi bakal terjadi peningkatan konsumsi BBM sebesar 7,4 persen untuk jenis gasoline (Pertalite dan Pertamax Series) dari rata-rata harian normal selama libur akhir tahun mendatang. Pertamina Patra Niaga telah memaksimalkan layanan di Provinsi Jawa Tengah dan DIY yaitu 242 SPBU yang disiagakan 24 jam di wilayah jalur potensial seperti jalur tol, jalur wisata, dan jalur logistik.
    (Fx. Suryo Wicaksono/Denno Ramdha Asmara/Ludmila Yusufin Diah Nastiti)

  • AHY Ingin Penurunan Harga Tiket Pesawat Terwujud di Lapangan Saat Nataru

    AHY Ingin Penurunan Harga Tiket Pesawat Terwujud di Lapangan Saat Nataru

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memimpin rapat koordinasi terkait penurunan harga tiket pesawat menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), pada Selasa (3/12/2024). 

    Sejumlah menteri terkait, seperti Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, tampak hadir dalam rapat ini. 

    Hadir juga jajaran petinggi Pertamina Patra Niaga, Garuda Indonesia, Angkasa Pura Indonesia, Airnav Indonesia, Citilink Indonesia, Pelita Air Service, dan Lion Grup.

    Menko AHY menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras untuk mendukung kebijakan penurunan harga tiket pesawat. Ia menegaskan pentingnya sinergi antara kementerian, lembaga, dan badan usaha untuk mewujudkan kebijakan prorakyat ini.

    “Kemarin baru saja digelar Sidang Kabinet Paripurna yang dipimpin Bapak Presiden Prabowo Subianto. Ketika berbicara nataru, beliau secara khusus mengapresiasi kita atas upaya menurunkan harga tiket pesawat, spesifik periode Natal dan Tahun Baru terdekat ini, kita perlu duduk kembali benar-benar untuk memastikan semua telah berjalan di lapangan,” ujar Menko AHY.

    Menko AHY menegaskan, tiga langkah utama yang telah diambil untuk menurunkan harga tiket pesawat. Pertama, mengurangi biaya jasa kebandarudaraan baik bagi konsumen maupun maskapai hingga 50%. Kedua, menurunkan harga avtur hingga 5,3% pada November, dengan tujuan mendekati harga avtur di Bandara Soekarno-Hatta. 

    Ketiga, mengurangi fuel surcharge untuk mesin jet dan propeller hingga masing-masing turun 8% dan 2%. Dengan langkah ini, diproyeksikan harga tiket pesawat secara nasional dapat turun hingga 10% selama periode Nataru.

    Dudy Purwagandhi menyampaikan apresiasi atas dukungan Menko AHY dalam proses ini. Pihaknya juga telah menerbitkan beberapa produk hukum yang mendukung pelaksanaan penurunan tiket ini. 

    Sejalan dengan hal ini, Erick Thohir menyampaikan kebijakan yang dibuat tetap propasar, tetapi memastikan adanya peningkatan pelayanan kepada masyarakat. 

    Sedangkan Widiyanti Putri Wardhana, juga menyampaikan komitmen kementeriannya untuk turut membantu mengawal implementasi penerapan penurunan harga tiket di lapangan.

    Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani Panjaitan dalam rapat ini juga menegaskan komitmennya untuk menyukseskan penurunan harga tiket pesawat periode nataru 2024/2025. 

  • Bocoran Kendaraan yang Bisa ‘Minum’ BBM Subsidi, Pelat Hitam Nggak Termasuk?

    Bocoran Kendaraan yang Bisa ‘Minum’ BBM Subsidi, Pelat Hitam Nggak Termasuk?

    Jakarta

    Pengguna BBM subsidi jenis Pertalite dan solar akan diperketat. Berikut ini calon kendaraan yang berpotensi tak lagi bisa menenggak BBM subsidi.

    Pemerintah masih terus menyusun skema pembatasan BBM subsidi. Tujuannya agar BBM subsidi lebih tepat sasaran dan dinikmati oleh mereka yang berhak. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Bahlil Lahadalia) mengungkap pemerintah masih akan memberikan subsidi pada BBM jenis Pertalite dan juga solar subsidi. Dikutip CNBC Indonesia, Bahlil membocorkan nantinya BBM subsidi itu masih bisa dikonsumsi oleh kendaraan pelat kuning.

    “Saya kasih bocoran, salah satu di antaranya, jangan tanya detail ya, detailnya nanti kita jelaskan di hari dan tanggal yang tepat. Salah satu di antaranya adalah yang berhak menerima subsidi adalah kendaraan yang berpelat kuning, (seperti) angkot, transportasi umum,” tutur Bahlil.

    Sedangkan kendaraan pelat hitam, menurutnya tak termasuk yang berhak mendapatkan BBM subsidi.

    “Karena kita kan ingin memberikan ini kan kepada yang berhak. Nggak enak dong pelat hitam dapat (subsidi), ternyata yang diurus bukan angkutan umum, dia angkutan tambang dia, atau angkutan sawit dia, atau angkutan barang pabrik dia. Masa dikasih Solar pakai, atau kasih minyak subsidi,” lanjut Bahlil.

    Di lain pihak, Pertamina sebagai penyalur BBM subsidi masih menanti arahan pemerintah. Dalam catatan Pertamina, data penerima solar subsidi sudah menyentuh 100 persen. Sementara peserta pengguna Pertalite yang sudah mendaftar baru mencapai 83 persen.

    “Insyaallah untuk tahun 2024 ini seluruh pengguna gasoline Pertalite sudah bisa dicatatkan, sehingga data tersebut juga nantinya akan bisa digunakan untuk mengunci dan juga manage siapa-siapa yang dapat memperoleh produk subsidi tersebut,” ungkap Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan dilansir detikFinance.

    Adapun pencatatan pengguna solar subsidi dan Pertalite dilakukan untuk mendukung keputusan pemerintah terkait Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak. Lewat pencatatan itu, penerima BBM subsidi jadi bisa lebih tepat sasaran.

    (dry/din)

  • Optimalisasi Produksi LPG: Peran Nyata Pertagas Demi Swasembada Energi

    Optimalisasi Produksi LPG: Peran Nyata Pertagas Demi Swasembada Energi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto memiliki visi untuk mewujudukan swasembada energi. Berbagai program untuk merealisasikan target tersebut pun terus digencarkan.

    Salah satu langkah untuk mencapai swasembada energi ini melalui pengurangan impor Liquefied Petroleum Gas (LPG). Seperti diketahui, LPG merupakan salah satu sumber bahan bakar yang masih didominasi oleh impor.

    Berdasarkan data Handbook of Energy and Economic Statistics of Indonesia 2023, yang dirilis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), kebutuhan LPG pada 2023 mencapai 8,71 juta ton. Namun, produksi dari dalam negeri pada 2023 tercatat hanya 1,97 juta ton. Artinya, Indonesia masih harus mengimpor LPG sebesar 6,95 juta ton pada 2023.

    Kebutuhan LPG tersebut mendorong Menteri ESDM Bahlil Lahadalia agar badan usaha semakin menggencarkan pengembangan LPG di dalam negeri.

    Bahlil pun meminta Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan perusahaan migas untuk menggencarkan temuan lapangan migas yang mengandung Propana (C3) dan Butana (C4) sebagai bahan baku LPG.

    “Gas itu 8 juta ton per tahun konsumsi kita tapi produksi kita hanya 1,7 juta ton, selebihnya kita impor jadi impor kita 6-7 juta ton. Maka program ke depan adalah bangun industri gas untuk konversi ke LPG C3 C4,” kata Bahlil dalam acara Rakornas REPNAS 2024 di Jakarta, beberapa waktu lalu.

    Lebih lanjut, Bahlil membeberkan bahwa berdasarkan hitungan pihaknya bersama SKK Migas dan Pertamina, Indonesia masih mempunyai potensi untuk memproduksikan LPG hingga 2 juta metrik ton.

    Di sisi lain, cadangan gas bumi Indonesia semakin turun setiap tahunnya. Berdasarkan data Handbook of Energy and Economic Statistics of Indonesia 2023, yang dirilis Kementerian ESDM 2023, per 1 Januari 2023, jumlah cadangan gas bumi nasional tercatat sebesar 54,76 triliun standar kaki kubik (TSCF), terdiri dari cadangan terbukti (proven) 35,30 TSCF dan potensial 19,46 TSCF.

    Jumlah cadangan gas bumi ini terpantau menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Per 1 Januari 2022, cadangan gas bumi nasional tercatat mencapai 54,83 TSCF, terdiri dari cadangan terbukti 36,34 TSCF dan potensial 18,49 TSCF.

    Dengan semakin menurunnya cadangan gas bumi nasional, maka ini akan berimbas pada suplai gas untuk LPG itu sendiri. Dengan demikian, diperlukan dukungan pemerintah untuk menggiatkan kembali eksplorasi guna meningkatkan temuan cadangan gas bumi nasional.

    Menurut Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Djoko Siswanto, pemerintah juga akan menggiatkan eksplorasi dan pengembangan lapangan gas yang ada. Apalagi, lanjutnya, adanya sejumlah penemuan lapangan gas bumi baru di Tanah Air.

    “Alhamdulillah kita diberkati oleh Tuhan yang maha kuasa, temuan-temuan pada akhir-akhir ini adalah banyak di gas bumi dan banyak yang sedang kita akan kembangkan sebagai contoh di Masela, di Genting Oil Papua, di Andaman, kemudian di Sakakemang dan beberapa lapangan migas lainnya nanti kita sampaikan,” ucapnya saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XII DPR RI, Senin (18/11/2024).

    Peran Nyata Pertagas

    Salah satu perusahaan yang memiliki peran nyata untuk mendukung ketahanan energi dan swasembada energi nasional yaitu PT Pertamina Gas (Pertagas), anak usaha PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN).

    Pertagas merupakan perusahaan yang bergerak dalam pembangunan infrastruktur energi terintegrasi, mulai dari regasifikasi gas, pemrosesan gas menjadi LPG, transportasi gas, termasuk pengoperasian pipa transmisi gas bumi, hingga pengelola pipa Bahan Bakar Minyak (BBM).

    PT Perta-Samtan Gas (PSG), merupakan anak usaha Pertagas sebagai bagian dari Subholding Gas PT Pertamina (Persero), memiliki kontribusi besar dalam memenuhi kebutuhan LPG domestik. PSG mengelola dua kilang utama, yaitu Kilang Ekstraksi di Prabumulih dan Kilang Fraksinasi di Sungai Gerong, Sumatera Selatan. Dengan kapasitas desain 250 MMSCFD, PSG mampu memproduksi ±710 MT LPG dan ±2.200 barel kondensat per hari.

    Produksi ini disalurkan melalui PT Pertamina Patra Niaga untuk kebutuhan domestik dengan rute distribusi dari Depot LPG Pulau Layang (Sungai Gerong) dan Jetty 01 RU III menggunakan kapal ke wilayah Pontianak dan Bangka. Dengan konsistensinya, PSG turut mendukung pencapaian swasembada energi nasional sekaligus membantu pengurangan ketergantungan impor LPG.

    Selain PSG, peran strategis lainnya juga datang dari Kilang LPG Plant Gresik yang dioperasikan oleh Pertamina Gas di Gresik, Jawa Timur. Kilang LPG Plant Gresik ini memiliki kapasitas feed gas sebesar 100 MMSCFD, dan mampu menghasilkan ±350 ton LPG per hari, serta kondensat sebesar ±880 barel per hari.

    Keberadaan LPG Plant Gresik menjadi pelengkap dalam upaya memperkuat produksi LPG domestik, sejalan dengan visi pemerintah untuk meningkatkan kemandirian energi nasional. Kilang LPG Plant Gresik ini secara konsisten memberikan kontribusi nyata dalam mengurangi impor LPG dan memperkuat ketahanan energi negara.

    Pada tahun 2023, Pertagas Bersama dengan anak usahanya telah mampu mengoptimalkan produksi gas menjadi LPG melalui Perta-Samtan Gas mencapai + 184.305 ton dan LPG Plant Gresik mencapai + 38.783 Ton.

    Sehingga, dengan kapasitas yang dimiliki, Pertagas memiliki potensi besar untuk lebih maksimal dalam melakukan pemrosesan gas menjadi LPG. Langkah ini tidak hanya memperkuat pasokan energi domestik tetapi juga turut mendukung pencapaian swasembada energi melalui produksi LPG domestik yang berkesinambungan.

    Peran perusahaan dalam negeri ini menjadi krusial dalam mendukung program pemerintah, seperti konversi minyak tanah ke LPG, yang bertujuan menyediakan energi yang lebih bersih dan efisien bagi masyarakat serta mengurangi beban subsidi BBM.

    Dengan konsistensinya dalam menghasilkan LPG berkualitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, perusahaan – perusahaan ini telah berkontribusi langsung terhadap pengurangan ketergantungan impor energi dan penguatan pasokan LPG nasional. Hal ini mendukung upaya pemerintah mewujudkan kemandirian energi Tanah Air, sejalan dengan visi pemerintah untuk menciptakan sektor energi yang berdaya saing dan berkelanjutan.

    (pgr/pgr)

  • Pascalongsor Karo, Pertamina recovery jalur penyaluran LPG 3 kg di Aceh Tenggara

    Pascalongsor Karo, Pertamina recovery jalur penyaluran LPG 3 kg di Aceh Tenggara

    Sumber foto: Diurnawan/elshinta.com.

    Pascalongsor Karo, Pertamina recovery jalur penyaluran LPG 3 kg di Aceh Tenggara
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 03 Desember 2024 – 15:34 WIB

    Elshinta.com – Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) memastikan stok penyaluran Liquified Petroleum Gas (LPG) 3 Kg di Kabupaten Aceh Tenggara tetap tersedia pascalongsor yang sempat memutus akses jalur utama Medan menuju Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut) pada Rabu (27/11) lalu.

    Sebagai informasi terdapat lima lembaga penyalur (Agen) LPG 3 Kg yang menyalurkan LPG 3 Kg untuk wilayah Aceh Tenggara, kelima lembaga penyalur tersebut dipasok oleh Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) PT Bahma Putra Mandiri yang berada di Kabupaten Karo.

    Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Sumbagut, Susanto August Satria mengatakan, pasca longsor – Pertamina telah mengambil beberapa langkah percepatan dengan mengalihkan jalur pengisian Skid Tank kepada Lembaga Penyalur di Aceh Tenggara melalui Terminal LPG Pangkalan Susu. 

    “Recovery telah dilakukan dengan prioritas pada distribusi LPG 3 Kg untuk wilayah Aceh Tenggara. Upaya memastikan ketersediaan, kami melakukan pengalihan jalur pasokan pengisian skid tank ke Terminal LPG Pangkalan Susu”, kata Satria seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Diurnawan, Selasa (3/12). 

    Mempercepat normalisasi pasokan, pihaknya juga meningkatkan jam operasional di SPPBE dan Terminal LPG Pangkalan Susu, termasuk beroperasi pada hari Minggu. Langkah ini diambil untuk mempercepat proses distribusi dan pasokan LPG 3 Kg untuk masyarakat Aceh Tenggara terpenuhi.

    “Upaya memenuhi kebutuhan masyarakat Aceh Tenggara operasional di SPBE dan Terminal LPG Pangkalan Susu juga ditingkatkan dengan beroperasi pada hari Minggu untuk mempercepat proses distribusi,” ujarnya. 

    Satria menambahkan, membutuhkan waktu untuk recovery stok, Pertamina Patra Niaga Sumbagut melalui Sales Area Retail Pertamina Aceh telah berkordinasi dengan Pemerintah Daerah Kab. Aceh Tenggara untuk menggelar operasi pasar. Hal ini dilakukan agar pengelolaan stok elpiji efektif langsung ke masyarakat.

    “Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan operasi pasar. Kita sudah berkordinasi dengan Pemda untuk mengidentifikasi di mana lokasi-lokasi yang harus kita buka operasi pasar,” tambah Satria.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Pemerintah Masih Siapkan Aturan agar LPG 3 Kg Tak Lagi Dijual Bebas – Page 3

    Pemerintah Masih Siapkan Aturan agar LPG 3 Kg Tak Lagi Dijual Bebas – Page 3

    Sebelumnya, Proyek Strategis Nasional (PSN) pembangunan Terminal LPG Bima yang ditugaskan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kepada PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Patra Niaga, telah rampung sepenuhnya.

    Proyek ini mendapatkan pengawalan dan pengamanan intensif dari Jamintel Kejaksaan Agung RI melalui Program Pengamanan Pembangunan Strategis (PPS). Melalui kegiatan exit meeting PPS Pembangunan Tangki Terminal LPG Bima pada 14 November 2024 di Surabaya, Jawa Timur pengawalan dan pengamanan pembangunan Terminal LPG Bima ini secara resmi berakhir dan proyek dinyatakan berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

    Direktur Rekayasa dan Infrastruktur Darat PT Pertamina Patra Niaga, Eduward Adolof Kawi mengatakan, dengan ada infrastruktur Terminal LPG Bima, PT Pertamina Patra Niaga berkomitmen untuk memperkuat kehandalan distribusi LPG di Indonesia Timur.

    “Proyek pembangunan Terminal LPG Bima merupakan wujud nyata dari komitmen Pertamina untuk memperkuat ketahanan energi nasional. Kami sangat mengapresiasi pengawalan dan pengamanan dari PPS Jamintel Kejaksaan Agung RI yang memastikan proyek ini berjalan sesuai GCG. Dengan selesainya proyek ini, kebutuhan LPG masyarakat NTB dapat terjamin lebih andal,” ujar Eduward.

    Eduward pun menambahkan Terminal LPG Bima mulai melakukan commissioning pada akhir Desember 2023 dan sejak awal Januari 2024 telah beroperasi secara reguler.

    Infrastruktur ini menjadi salah satu penguat distribusi LPG untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang sebelumnya distribusi dilakukan dengan pengiriman skid tank menggunakan kapal landing craft tank (LCT) dari Terminal LPG Lombok ke Pulau Sumbawa.

    “Penyelesaian PSN ini penting karena dampaknya sangat besar dalam memberikan manfaat bagi masyarakat, yakni ketersediaan energi yang berkeadilan hingga ke seluruh pelosok Indonesia,” imbuh Eduward.

  • Pertamina Patra Niaga cek kualitas BBM jelang Natal dan Tahun Baru

    Pertamina Patra Niaga cek kualitas BBM jelang Natal dan Tahun Baru

    PT Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus mengecek takaran dan kualitas BBM di SPBU Ketapang, Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (29/11/2024). ANTARA/HO-Pertamina Patra Niaga

    Pertamina Patra Niaga cek kualitas BBM jelang Natal dan Tahun Baru
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 02 Desember 2024 – 13:03 WIB

    Elshinta.com – PT Pertamina Patra Niaga Region Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) mengecek seluruh lembaga penyalurnya guna memastikan layanan terbaik kepada konsumen menjelang momen Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Pengecekan tersebut dilakukan secara menyeluruh mulai dari pengecekan takaran dan kualitas BBM di SPBU, pengujian layanan pembayaran, hingga fasilitas mushola dan toilet.

    “Saat ini, kami mempersiapkan seluruh aspek, baik teknis (mengecek tera SPBU) maupun nonteknis,” kata Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Ahad Rahedi di Surabaya, Jawa Timur, Senin.

    Bahkan, Pertamina juga melaksanakan simulasi keadaan darurat kebakaran untuk menguji emergency response konsumen, damkar, RS terdekat di SPBU dan stasiun bulk pengisian elpiji (SPBE). Ahad menuturkan langkah yang dilakukan di SPBU Ketapang dan SPBE Bhumi Permata Indah Probolinggo itu untuk memastikan dalam kondisi emergency layanan dapat kembali pulih dengan penanganan yang cepat, efektif dan efisien.

    Ia menjelaskan upaya ini sekaligus untuk menguji semua kemungkinan yang akan terjadi termasuk apabila terjadi kebakaran di lembaga penyalur BBM dan LPG sehingga cepat tertangani dan tidak mengganggu pelayanan ke konsumen. Ia mengatakan simulasi ini juga menjadi edukasi untuk masyarakat ketika mengalami keadaan darurat di SPBU serta melatih pola koordinasi komunikasi dengan tenaga bantu keadaan darurat (TBKD) seperti damkar dan RS terdekat.

    Kasubbag TU UPTD Metrologi Surabaya A Mujadid mengatakan pihaknya bersama Pertamina dan Hiswana Migas melakukan pengecekan di beberapa SPBU di Surabaya dan didapatkan hasil yang diperoleh sesuai ketentuan yang ada atau masih dalam batas toleransi.

    “Adapun cairan yang kami uji antara lain Pertalite dan juga Bio Solar,” ujarnya.

    Sumber : Antara

  • Pakai Cara Ini BUMN Dukung Eksistensi UMKM

    Pakai Cara Ini BUMN Dukung Eksistensi UMKM

    Jakarta: Pertamina melalui Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui program kemitraan bersama pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
     
    Sebagai bagian dari inisiatif tanggung jawab sosial perusahaan memberikan rumah produksi dan alat-alat produksi kepada kelompok UMKM mitra binaannya untuk memulai dan mengembangkan usaha.
     
    Selain memberikan fasilitas itu, Pertamina Patra Niaga JBB juga mengadakan UMK Baking Class Baking Class di Cafe DB, Gereja Katolik St. Yohanes Bosco, Taman Sunter, Jakarta Utara yang diikuti oleh sepuluh peserta dari mitra binaan yang membuat produk aneka kue kering mulai dari Almond Crispy, Sari Choco Cookies dan Peanut Cookies dengan sistem hands-on yaitu demo masak yang dipraktekan oleh Chef Lutfi dari Sari Roti dan diikuti langsung oleh para peserta.
     

    Fasilitas-fasilitas itu diharapkan produk-produk tersebut dapat menjadi variasi tambahan dari usaha kelompok dan dipasarkan secara kolektif.
    Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Regional Jawa Bagian Barat  Eko Kristiawan mengatakan bahwa program UMK Baking Class menjadi salah satu wujud komitmen Pertamina untuk mendukung pengembangan ekonomi masyarakat lokal.
     
    Ia menambahkan, berjalannya program ini juga berkat kerja sama dan kolaborasi dari berbagai pihak.
     
    “Dengan menghadirkan chef berpengalaman dalam bidangnya, kami berharap pelatihan dan fasilitas yang telah diberikan mampu mendorong keterampilan baru dan juga kepercayaan diri bagi para pelaku UMK untuk dapat mengembangkan inovasi produk agar lebih beragam lagi,” ucap Eko dalam keterangan tertulis, Senin, 2 Desember 2024
     
    “Kami percaya segala bentuk bantuan yang telah kami berikan dapat menghasilkan dampak yang positif dan bermanfaat,” imbuh Eko.
     
    Eko menyampaikan, keberhasilan kegiatan ini juga tidak lepas dari dukungan dan juga kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah setempat dan mitra pendukung seperti program Sentra Bimbingan Usaha Kecil (SABUK) dari Gereja Katolik St. Yohanes Bosco.
     
    “Bersama-sama mari kita bangun perekonomian lokal dengan memberdayakan UMK dalam negeri,” ujar Eko.
     
     
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)