BUMN: Pertamina Patra Niaga

  • Bahlil Jamin Ketersediaan BBM untuk Nelayan Saat Nataru

    Bahlil Jamin Ketersediaan BBM untuk Nelayan Saat Nataru

    Jakarta

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan bahan bakar minyak (BBM) untuk kebutuhan nelayan dalam keadaan aman selama perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

    Hal ini ia katakan setelah melakukan kunjungan kerja ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN) 88.971.01Tantui di Ambon, Maluku, pada Rabu (18/12/2024).

    “Kami datang bersama BPH Migas dan Pertamina untuk memastikan kesiapan stok BBM Nelayan di seluruh Indonesia. Maluku adalah salah satu hub untuk wilayah Maluku Utara dan Papua, jadi kami ingin memastikan aktivitas nelayan tetap berjalan lancar selama Natal dan Tahun Baru, alhamdulillah stok BBM di sini aman,” ujar Bahlil.

    Dari hasil kunjungannya, Bahlil mengungkapkan bahwa stok BBM yang ada di SPBUN Tantui saat ini sudah cukup untuk melayani kebutuhan para nelayan.

    “Kapasitasnya bisa sampai 20-21 hari, jadi masuk dalam kategori yang aman. Dari sisi harga juga tidak mahal, harganya sesuai dengan harga subsidi yang ditetapkan,” tambahnya.

    SPBUN Tantui saat ini melayani penjualan BBM Bio solar dan Dexlite bagi nelayan dengan rata-rata penyaluran harian mencapai 4,5 KiloLiter (KL) untuk produk Solar dan 2.5 KL per hari untuk produk Dexlite. Harga solar subsidi ditetapkan sebesar Rp 6.800 per liter sesuai kebijakan pemerintah, sedangkan harga Dexlite berada pada Rp 13.700 per liter.

    Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan yang turut mendampingi dalam kunjungan tersebut, mengatakan pihaknya selalu memastikan suplai energi ke masyarakat termasuk nelayan dapat berjalan dengan baik.

    “Pertamina Patra Niaga terus menjalankan amanah dari Pemerintah dan Kementerian ESDM untuk menyalurkan bahan bakar solar subsidi guna mendukung keberlanjutan aktivitas nelayan. Dengan kesiapan stok BBM yang terjamin, nelayan di wilayah Ambon Maluku diharapkan dapat menjalankan aktivitas mereka dengan baik,” jelas Riva.

    (rrd/rrd)

  • Menteri ESDM pastikan kesiapan stok BBM Solar untuk nelayan

    Menteri ESDM pastikan kesiapan stok BBM Solar untuk nelayan

    kami juga ingin memastikan aktivitas nelayan tetap berjalan lancar selama Natal dan tahun baru

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memastikan kesiapan stok bahan bakar minyak (BBM) jenis Solar untuk nelayan di seluruh Indonesia.

    “Kami datang bersama BPH Migas dan PT Pertamina untuk memastikan kesiapan stok BBM nelayan di seluruh Indonesia,” katanya saat kunjungan kerja ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN) 88.971.01 Tantui, Ambon, Maluku, Rabu.

    Dalam keterangannya yang dikutip di Jakarta, Menteri Bahlil mengatakan Maluku adalah salah satu hub untuk wilayah Maluku Utara dan Papua.

    “Jadi, kami juga ingin memastikan aktivitas nelayan tetap berjalan lancar selama Natal dan tahun baru. Alhamdulillah stok BBM di sini aman,” ujar Bahlil saat peninjauan dalam rangka memastikan kesiapan sektor energi dalam menghadapi perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

    Dari hasil kunjungannya, Bahlil mengungkapkan bahwa stok BBM yang ada di SPBUN Tantui saat ini sudah cukup untuk melayani kebutuhan para nelayan.

    “Kapasitasnya bisa sampai 20-21 hari, jadi masuk dalam kategori yang aman. Dari sisi harga juga tidak mahal, harganya sesuai dengan harga subsidi yang ditetapkan,” tambahnya.

    SPBUN Tantui saat ini melayani penjualan BBM Biosolar dan Dexlite bagi nelayan dengan rata-rata penyaluran harian mencapai 4,5 kiloliter untuk produk Solar dan 2,5 kiloliter per hari untuk produk Dexlite.

    Harga solar subsidi ditetapkan sebesar Rp6.800 per liter sesuai kebijakan pemerintah, sedangkan harga Dexlite sesuai pasar yang berada Rp13.700 per liter.

    Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan yang turut mendampingi Menteri ESDM dalam kunjungan tersebut, mengatakan pihaknya selalu memastikan suplai energi ke masyarakat termasuk nelayan dapat berjalan dengan baik.

    Pewarta: Kelik Dewanto
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2024

  • Cara Dukung Pemberdayaan Eks ODGJ Supaya Punya Kemandirian Ekonomi

    Cara Dukung Pemberdayaan Eks ODGJ Supaya Punya Kemandirian Ekonomi

    Jakarta: PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) melalui Fuel Terminal (FT) Bandung bersama Pemerintah Desa Pangauban telah meresmikan Gedung Serbaguna Lentera Jiwa sebagai bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) di kawasan Desa Pangauban Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat.
     
    Fuel Terminal Manager Bandung Debbi Juliana Harahap mengatakan, Gedung Lentera Jiwa dapat menjadi pusat pemberdayaan dan pemulihan yang berkelanjutan bagi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang sudah pulih. Fasilitas ini dapat mendorong inklusi sosial dan kemandirian ekonomi bagi Sobat Jiwa yang sudah pulih.
     
    “Untuk berdaya dan diterima kembali di masyarakat dengan lebih baik tanpa adanya stigma negatif. Dengan fasilitas ini, kolaborasi antara Pertamina, pemerintah, dan masyarakat menjadi bukti bahwa sinergi dapat menciptakan perubahan yang nyata dan bermakna,” ucap Debbi dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 17 Desember 2024.
    Lentera Jiwa merupakan program pemberdayaan masyarakat yang telah dimulai sejak tahun 2022 dan berfokus kepada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang sudah pulih agar memiliki keberfungsian sosial kembali dan memiliki pesan yaitu “No stigma, Sayangi Jiwa dan Peduli Sesama”. 
     
    “Program pemberdayaan masyarakat untuk ODGJ ini menjadi sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang inklusif, memberikan dukungan dan meningkatkan kualitas hidup ODGJ,” ungkapnya.
     

     
    Adapun program yang telah dijalankan oleh Lentera Jiwa meliputi edukasi dan memberikan kesadaran kepada masyarakat dengan melakukan pelatihan keterampilan. Seperti menganyam bersama UMKM Jernih Rukun Kondusif (JRK), bantuan pengadaan pelumas Pertamina dan cucian motor Zibrug, pengolahan makanan dodol tomat dan berbagai olahan makanan lainnya yang melibatkan Sahabat Jiwa.
     
    Berkat hadirnya Program Lentera Jiwa, ODGJ yang telah melalui proses pemulihan tidak lagi dipandang sebagai beban bagi keluarga maupun lingkungan sekitar. Program ini berhasil mengurangi stigma negatif yang selama ini melekat di masyarakat dengan memberikan edukasi, peningkatan kesadaran, serta membangun pemahaman yang lebih inklusif.
     
    Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Eko Kristiawan menyebut, program ini sejalan dengan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) khususnya point 3 yaitu ‘Good Health and Well-being’ yang berfokus pada kesehatan mental, serta point 8 ‘Decent Work and Economic Growth’ melalui pemberdayaan ekonomi bagi ODGJ.
     
    “Program ini menekankan aspek sosial dengan menciptakan lingkungan yang inklusif dan ramah bagi ODGJ, serta memastikan aspek tata kelola yang transparan melalui kolaborasi antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat. Dengan melibatkan berbagai pihak, kami percaya bahwa program-program keberlanjutan ini dapat menciptakan dampak positif yang signifikan,” tutup Eko.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (END)

  • Pertamina Patra Niaga JBB optimalkan pasokan selama Nataru

    Pertamina Patra Niaga JBB optimalkan pasokan selama Nataru

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Pertamina Patra Niaga JBB optimalkan pasokan selama Nataru
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 17 Desember 2024 – 17:15 WIB

    Elshinta.com – PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) mengoptimalkan pasokan energi baik BBM maupun LPG selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

    Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional JBB Deny Djukardi dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, mengatakan pihaknya telah menyediakan sarana dan fasilitas, yang andal serta menjamin keamanan pasokan BBM, LPG, dan avtur serta kelancaran distribusinya di Provinsi Banten, Jakarta, dan Jawa Barat.

    Pertamina Patra Niaga juga membentuk Tim Satuan Tugas (Satgas) Pengendalian dan Pemantauan Penyaluran BBM dan LPG Masa Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, yang dimulai 16 Desember 2024 sampai 9 Januari 2025.

    Deny menambahkan Pertamina Patra Niaga memberikan perhatian untuk wilayah titik-titik rawan kemacetan dan wisata serta bencana.

    Di Regional JBB terdapat beberapa titik rawan kemacetan seperti Anyer, Carita, Merak, Cikampek, elevated toll, Nagrek, Cirebon, dan Garut.

    Sedangkan, daerah wisata yang ada di Jawa bagian barat seperti Puncak, Lembang, Ciwidey, Pangandaran, Pelabuhan Ratu, Ancol, dan PIK.

    Deny mengatakan stok BBM dan LPG saat ini dalam kondisi aman dan seluruh infrastruktur telah disiagakan untuk memenuhi seluruh kebutuhan energi masyarakat yang meliputi enam fuel terminal (FT), empat terminal LPG, 1.559 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), 206 stasiun pengisian bulk elpiji (SPBE), 1.687 agen LPG PSO, 853 agen LPG non-PSO dan industri, serta lima aviation fuel terminal (AFT).

    “Selama masa libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 diperkirakan akan ada kenaikan permintaan BBM gasoline sebesar lima persen, sedangkan untuk permintaan BBM gasoil untuk transportasi darat diperkirakan akan turun 0,4 persen, untuk angkutan laut diperkirakan naik 23,5 persen dan untuk industri diperkirakan turun 16 persen dari permintaan normal,” sebutnya.

    Begitu juga, lanjutnya, dengan permintaan LPG PSO untuk rumah tangga diperkirakan turun 6 persen, sedangkan LPG non-PSO (NPSO) untuk rumah tangga diperkirakan naik 7,7 persen dan permintaan avtur diperkirakan naik 4,8 persen dari permintaan normal di luar masa Natal dan tahun baru.

    “Untuk memastikan layanan energi terhadap masyarakat terpenuhi, Pertamina Patra Niaga menyediakan layanan energi pendukung di jalur potensial meliputi jalur tol, jalur wisata, dan jalur lintas utama berupa 220 SPBU siaga, 825 agen dan outlet LPG siaga, 11 modular siaga/Pertashop, 40 motorist, 63 mobil tangki tambahan dan 2 Serambi MyPertamina yang dilengkapi fasilitas kesehatan,” ujar Deny.

    Area Manager Communication, Relation, & CSR Pertamina Patra Niaga Regional JBB Eko Kristiawan menambahkan layanan tambahan satgas berupa dua lokasi Serambi MyPertamina di Rest Area Km 57 Tol Jakarta-Cikampek dan Rest Area Km 43A Tol Jakarta-Merak, yang akan beroperasi mulai 20 Desember 2024 sampai 5 Januari 2025.

    Pertamina Patra Niaga Regional JBB juga menyediakan motorist di 40 titik selama satgas yang merupakan layanan pengantaran BBM jenis Pertamax Series dan Dex Series untuk konsumen di lokasi yang potensial padat kendaraan yang mengakibatkan kemacetan.

    “Prediksi puncak arus mudik gelombang pertama tanggal 21-23 Desember 2024 dan gelombang kedua 28-29 Desember 2024, sedangkan arus balik gelombang pertama tanggal 28-29 Desember 2024 dan gelombang kedua 4-5 Januari 2025

    Eko berharap masyarakat mempersiapkan liburannya dengan baik, di antaranya memastikan kondisi rumah aman ketika ditinggalkan, memastikan kondisi kendaraan baik saat dikendarai dan memanfaatkan fasilitas tambahan dari Pertamina seperti layanan motorist bila mengalami kehabisan BBM di jalan dan Serambi MyPertamina yang menyediakan layanan kesehatan, nursery room atau berbagai fasilitas istirahat lainnya. 

    Sumber : Antara

  • Pertamina: Konsumsi BBM di Aceh naik 7,1 persen pada libur akhir tahun

    Pertamina: Konsumsi BBM di Aceh naik 7,1 persen pada libur akhir tahun

    Kami memastikan pasokan BBM di seluruh Terminal BBM dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Aceh mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat

    Banda Aceh (ANTARA) – PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) memprediksi konsumsi bahan bakar minyak (BBM) di Aceh selama periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 mengalami kenaikan mencapai 7,1 persen dibanding dengan kondisi normal.

    “Kami memproyeksikan adanya peningkatan kebutuhan BBM di Aceh, terutama untuk produk jenis Gasoline yakni Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo,” kata Sales Area Manager (SAM) Retail Aceh PT Pertamina Patra Niaga, Surya Suganda di Banda Aceh, Selasa.

    Ia menyebutkan konsumsi BBM (Gasoline) selama libur di Aceh diperkirakan meningkat sebesar 7,1 persen yakni dari rata-rata normal 1.884 Kilo Liter (KL) menjadi 2.018 KL per hari.

    Kemudian konsumsi Gasoil (Solar, Dexlite, Pertamina Dex) diprediksi mengalami penurunan hanya 0,04 persen.

    Ia mengatakan peningkatan tersebut seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat yang melakukan perjalanan liburan.

    “Stok BBM dan LPG dalam keadaan aman serta seluruh infrastruktur telah disiagakan yang meliputi 20 SPBU Siaga, 131 Agen LPG Siaga, 3 mobil tangki standby atau SPBU Kantong, dan 1 motorist di Aceh,” kata Surya.

    Area Manager Communication, Relation, & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria mengatakan dalam memastikan kelancaran pendistribusian energi selama Natal dan Tahun Baru, Pertamina Patra Niaga Regional telah membentuk membentuk Satuan Tugas (Satgas) dan beroperasi mulai Senin, 16 Desember 2024 hingga Kamis, 9 Januari 2025.

    “Kami memastikan pasokan BBM di seluruh Terminal BBM dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Aceh mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama periode Satgas Natal dan Tahun Baru,” kata Satria.

    Ia menjelaskan Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut juga menyediakan layanan energi dan layanan tambahan di wilayah Sumbagut berupa 287 SPBU Siaga, 932 Agen LPG Siaga, 45 mobil tangki standby atau SPBU Kantong, 7 Modular Pertashop, 32 motorist dan 6 fasilitas kesehatan.

    “Kami menyediakan layanan energi pendukung berupa 2 mobil tangki standby (SPBU Kantong) dan 2 Modular Pertashop (Pertamax) di Jalur Tol Binjai-Langsa,” kata Satria.

    PT Pertamina Patra Niaga juga telah berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah, BUMN lain, TNI, Polri, Perbankan, Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) untuk memastikan distribusi energi berjalan dengan aman dan lancar selama periode libur Natal dan tahun baru.

    Pewarta: M Ifdhal
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2024

  • Dibongkar Kepolisian, Begini Modus Pengoplosan LPG 3 Kg di Sukabumi – Page 3

    Dibongkar Kepolisian, Begini Modus Pengoplosan LPG 3 Kg di Sukabumi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Kepolisian Resor (Polres) Sukabumi mengungkap kasus penyalahgunaan LPG bersubsidi ukuran 3 kilogram (kg) yang dioplos ke tabung LPG nonsubsidi di Sukabumi. 

    Adapun praktik pengoplosan gas LPG berhasil diungkap pasca penggrebekan oleh Satreskrim Unit III Polres Sukabumi Kota di sebuah gudang di wilayah Kampung Cikujang, Desa Gunung Guruh, Sukabumi pada pekan lalu.

    Terkuak, modus yang dilakukan para pelaku adalah menggunakan alat suntik khusus untuk mengisi tabung gas ukuran 5,5 kg, 12 kg dan 50 kg dari tabung gas bersubsidi 3 kg.

    Pengungkapan ini pun menuai apresiasi Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB). Area Manager Communication, Relation dan CSR Regional Jawa Bagian Barat PT Pertamina Patra Niaga Eko Kristiawan, menyampaikan pihaknya terus mendukung kepolisian untuk melakukan penegakan hukum terhadap penyalahgunaan penyaluran LPG bersubsidi di wilayah Sukabumi.

    “ Pertamina juga siap mendukung proses penegakan hukum tindak penyalahgunaan tabung LPG bersubsidi karena apabila praktik pengoplosan terjadi, tidak hanya merugikan namun juga membahayakan masyarakat,” ucap Eko.

    Apresiasi ini pun disampaikan langsung Pertamina Patra Niaga Regional JBB melalui Sales Area Manager Retail Sukabumi Erlangga Prabhasasri bersama Hiswana Migas DPC Sukabumi beserta jajaran dalam konferensi pers yang diadakan Polres Sukabumi Kota pada Senin (16/12/2024). Apresiasi disampaikan kepada Kapolres Sukabumi Kota AKBP Rita Suwadi yang telah berhasil mengungkap sindikat penyalahgunaan gas LPG di wilayah Sukabumi.

     

     

  • Hingga November 2024, Pendaftar LPG 3 Kg Mencapai 57 Juta NIK – Halaman all

    Hingga November 2024, Pendaftar LPG 3 Kg Mencapai 57 Juta NIK – Halaman all

     

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan skema penyaluran subsidi energi untuk LPG 3 kilogram (kg) tidak akan diubah menjadi Bantuan Langsung Tunai (BLT).

    Upaya mendukung kebijakan Pemerintah mewujudkan subsidi tepat LPG 3Kg terus dilakukan Pertamina Patra Niaga, diantaranya dengan terus mendata pengguna LPG 3Kg dengan sistem digital Merchant Application Pertamina (MAP), yang digunakan di seluruh pangkalan LPG 3 kg di seluruh Indonesia.

    Hingga akhir November 2024, sebanyak 57 juta Nomor Induk Kependudukan (NIK) telah terdaftar di sistem MAP.

    Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari,  menjelaskan upaya pendataan ini sangat penting untuk memastikan subsidi diberikan tepat sasaran. 

    “Dengan tercatatnya pengguna secara digital, memudahkan kami untuk mengetahui siapa saja pengguna LPG 3 kg hingga berapa kebutuhannya,”jelas Heppy dalam keterangannya, Senin (20/12/2024).

    Saat ini, LPG 3 kg diperuntukkan untuk empat sektor pengguna utama, yaitu rumah tangga, usaha kecil, petani sasaran dan nelayan.

    Dari seluruh sektor tersebut, rumah tangga mendominasi penggunaan LPG 3 kg dengan kontribusi sebesar 85 persen sementara 14%  sisanya oleh digunakan Usaha Mikro. 

    “Jumlah konsumen Rumah Tangga dan Usaha Mikro yang melakukan transaksi masih terus bertambah selama periode Januari hingga November 2024, ini menandakan bahwa masyarakat sudah banyak yang melakukan pendaftaran pembelian LPG 3Kg di pangkalan,” ungkap Heppy.

    Data yang tercatat melalui MAP juga memungkinkan Pertamina Patra Niaga untuk memonitor distribusi dan kebutuhan LPG 3 kg di seluruh Indonesia dengan lebih akurat.

    “Dari data pangkalan ini kami juga dapat melihat berapa rata rata pembelian LPG 3Kg per keluarga di setiap bulan, data ini membantu kita melihat jumlah kewajaran pembelian dan rata rata penggunaan LPG 3Kg,” jelas Heppy. 

    Upaya digitalisasi ini diharapkan dapat mempercepat proses penyaluran subsidi dan mengurangi potensi penyalahgunaan distribusi. 

     

  • Penuhi BBM Sumbar, layanan energi pendukung saat Natal & tahun baru

    Penuhi BBM Sumbar, layanan energi pendukung saat Natal & tahun baru

    ANTARA – PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) menyiapkan sejumlah layanan untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat di Sumatera Barat selama Natal dan tahun baru. Layanan tersebut berupa 54 SPBU Siaga, 164 Agen LPG Siaga, 4 unit motoris, 18 mobil standby (SPBU Kantong), dan 1 fasilitas kesehatan. (Melani Friati/Andi Bagasela/Farah Khadija)

  • Pertamina Patra Niaga: Pendaftar LPG subsidi 3 kg capai 57 juta NIK

    Pertamina Patra Niaga: Pendaftar LPG subsidi 3 kg capai 57 juta NIK

    Jakarta (ANTARA) – PT Pertamina Patra Niaga mencatat hingga akhir November 2024, jumlah pendaftar LPG bersubsidi 3 kg telah mencapai sebanyak 57 juta nomor induk kependudukan (NIK).

    Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari dalam keterangannya di Jakarta, Senin, mengatakan pihaknya mendukung penuh program pemerintah mewujudkan subsidi LPG 3 kg tepat sasaran.

    Menurut dia, dukungan yang dilakukan perusahaan di antaranya adalah terus mendata pengguna LPG 3 kg dengan sistem digital Merchant Application Pertamina (MAP), yang digunakan di pangkalan LPG 3 kg seluruh Indonesia.

    “Hingga akhir November 2024, tercatat sebanyak 57 juta NIK yang telah terdaftar di sistem MAP,” sebut Heppy.

    Ia menjelaskan bahwa upaya pendataan sangat penting untuk memastikan subsidi diberikan tepat sasaran.

    “Dengan tercatatnya pengguna secara digital, memudahkan kami untuk mengetahui siapa saja pengguna LPG 3 kg hingga berapa kebutuhannya,” jelas Heppy.

    Saat ini, LPG 3 kg diperuntukkan bagi empat sektor pengguna utama, yaitu rumah tangga, usaha kecil, petani sasaran, dan nelayan.

    Dari seluruh sektor tersebut, rumah tangga mendominasi penggunaan LPG 3 kg dengan kontribusi sebesar 85 persen, sementara 15 persen sisanya oleh digunakan usaha mikro dan lainnya.

    “Jumlah konsumen rumah tangga dan usaha mikro yang melakukan transaksi masih terus bertambah selama periode Januari hingga November 2024. Hal ini menandakan bahwa masyarakat sudah banyak yang melakukan pendaftaran pembelian LPG 3 kg di pangkalan,” ungkap Heppy.

    Data yang tercatat melalui MAP juga memungkinkan Pertamina Patra Niaga untuk memonitor distribusi dan kebutuhan LPG 3 kg di seluruh Indonesia dengan lebih akurat.

    “Dari data pangkalan ini kami juga dapat melihat berapa rata-rata pembelian LPG 3 kg per keluarga setiap bulan. Data ini membantu kita melihat jumlah kewajaran pembelian dan rata-rata penggunaan LPG 3 kg,” sebut Heppy.

    Upaya digitalisasi tersebut diharapkan dapat mempercepat proses penyaluran subsidi dan mengurangi potensi penyalahgunaan distribusi.

    Selain itu, Pertamina Patra Niaga juga berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan kepada masyarakat agar kebutuhan energi bisa terpenuhi secara optimal, terutama bagi mereka yang berhak menerima subsidi.

    Sebelumnya, pemerintah sudah menyatakan skema penyaluran subsidi energi untuk LPG 3 kg tidak akan diubah. Hal itu makin meneguhkan komitmen pemerintah dalam menjaga keberlanjutan subsidi bagi masyarakat yang berhak.

    Pewarta: Kelik Dewanto
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2024

  • Pertamina Sumbagut prediksi konsumsi BBM dan LPG naik saat Nataru

    Pertamina Sumbagut prediksi konsumsi BBM dan LPG naik saat Nataru

    Sumber foto: Diurnawan/elshinta.com.

    Pertamina Sumbagut prediksi konsumsi BBM dan LPG naik saat Nataru
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 16 Desember 2024 – 16:06 WIB

    Elshinta.com – Pihak Manajemen Pertamina Patra Niaga Sumatera Bagian Utara (Sumbagut ) memprediksi kenaikan permintaan konsumsi BBM jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). 

    Menurut manajemen PT Pertamina Patra Niaga, prediksi kenaikan permintaan dan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) serta Elpiji ukuran 3 kilogram di wilayah Sumatra Bagian Utara akan meningkat sekitar 5 persen pada musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 ini.

    Pertamina pun telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Untuk memastikan proses distribusi BBM dan LPG berjalan lancar selama musim Nataru, mulai 16 Desember 2024 hingga 9 Januari 2025.

    Executive General Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Freddy Anwar, mengatakan untuk kebutuhan BBM Gasoline (Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo) selama Satgas Nataru di Sumbagut diperkirakan meningkat sebesar 6,1% dari rata-rata harian 13.038 Kilo Liter (KL) menjadi 13.833 KL per hari.

    Sementara itu, konsumsi Gasoil (Solar, Dexlite, Pertamina Dex) diprediksi mengalami penurunan sebesar 4,5% atau 9.383 KL menjadi 8.965 KL per hari karena adanya pembatasan operasional kendaraan angkutan barang atau truk.

    “Penurunan solar ini terjadi karena kegiatan industri yang selama ini paling banyak menggunakan solar, akan mengurangi atau bahkan menghentikan operasi selama libur Nataru ini,” kata Freddy seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Diurnawan, Senin (16/12).

    Freddy memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) dan LPG aman di seluruh wilayah Sumbagut. Meliputi Provinsi Aceh, Riau, Kepulauan Riau, Sumatra Barat (Sumbar) dan Sumatra Utara (Sumut).

    “Stok BBM dan LPG kita dalam kondisi aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Sumbagut. Stok eksisting kita saat bisa bertahan hingga 15-17 hari dan stok terus kita perkuat setiap harinya. Kita juga tetap standby di lokasi kita untuk memastikan penyaluran BBM dan LPG lancar,” kata Freddy,

    Ia menjelaskan, pihaknya telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Nataru, yang akan beroperasi mulai 16 Desember 2024 hingga 9 Januari 2025. Pertamina Patra Niaga juga telah berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah, BUMN lain, TNI, Polri, Perbankan, Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) untuk memastikan distribusi energi berjalan dengan aman dan lancar.

    “Satgas Nataru akan mulai bekerja pada 16 Desember 2024 hingga 9 Januari 2025. Kami siaga 24 jam untuk menjamin pasokan energi dan menjaga kelancaran distribusi energi dengan dukungan dan kerja sama dengan instansi terkait,” ucapnya.

    Di samping itu, lanjutnya, kebutuhan LPG untuk konsumsi rumah tangga selama Satgas Nataru diprediksi meningkat sekitar 5,4% dibanding rerata normal atau 3.514 Metrik Ton (MT) menjadi 3.705 MT per hari di Sumbagut. 

    Sementara itu, konsumsi Avtur diprediksi mengalami peningkatan sekitar 15% dari 775 KL menjadi 893 KL per hari di wilayah Sumbagut.

    “Kami perkirakan konsumsi Avtur paling besar berada di Bandara Kualanamu, kemudian Bandara Hang Nadim, lalu Bandara Sultan Syarif Kasim II dan Bandara Minangkabau. Seluruh AFT (Aviation Fuel Terminal) di wilayah operasi Sumbagut dalam kondisi baik dan siap dalam mendukung pelaksanaan Satgas Natal 2024 dan Tahun Baru 2025,” ujar Freddy.

    Sumber : Radio Elshinta