BUMN: Pertamina Patra Niaga

  • Pertamina Tambah 8.400 Tabung Amankan Pasokan LPG 3 Kg di Bali

    Pertamina Tambah 8.400 Tabung Amankan Pasokan LPG 3 Kg di Bali

    Bisnis.com, DENPASAR – PT Pertamina Patra Niaga mengalokasikan tambahan fakultatif mencapai 8.400 tabung atau setara dengan 25,2 MT LPG 3 Kg Subsidi di Bali khususnya di wilayah Kabupaten Badung, Denpasar dan Gianyar.

    Penambahan alokasi diberikan untuk antisipasi adanya peningkatan kebutuhan masyarakat yang cukup tinggi di wilayah kabupaten tersebut. 

    Area Manager Communication & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Ahad Rahedi menjelaskan tambahan alokasi LPG 3 kg subsidi dengan alokasi untuk kota Denpasar sebanyak 3.360 tabung LPG 3 kg di 29 Pangkalan, Kabupaten Badung 3.360 tabung di 26 Pangkalan dan Kabupaten Gianyar sebanyak 1.680 tabung di 19 Pangkalan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah-wilayah tersebut.  

    Alokasi di wilayah Badung, Denpasar dan Gianyar tersebut jadi yang terbesar dibanding wilayah lainnya di Bali dikarenakan faktor pertumbuhan pelaku usaha mikro dan kepadatan yang terpusat di wilayah tersebut. Langkah tersebut diambil menyusul peningkatan kebutuhan di masyarakat.  

    ”Secara keseluruhan tambahan 8.400 tabung LPG 3 kg yang dialokasikan pada bulan Februari ini naik sekitar 13,6% dari total penyaluran harian di Bali sejumlah 61.600 tabung,” jelas Ahad dari siaran pers dikutip Minggu (9/2/2024).

    Ahad menyebut apabila masyarakat melihat antrian di pangkalan LPG beberapa hari terakhir ini, tambahan suplai LPG 3 Kg ini diberikan untuk memastikan bahwa di pangkalan resmi Pertamina LPG 3 Kg bersubsidi tetap ada bagi masyarakat yang berhak.

    Pertamina telah menyalurkan tambahan fakultatif tersebut melalui pangkalan-pangkalan LPG resmi Pertamina sesuai dengan kuota yang ditetapkan di setiap daerah. Saat ini untuk ketahanan stok LPG 3 kg di 9 Kota/Kabupaten di provinsi Bali relatif aman. Untuk ketahanan stok di Bali sekitar 604 metrik ton (MT) atau setara 201.202 tabung LPG 3 Kg subsidi.

    Produk LPG 3 kg tersebut telah tersedia di pangkalan resmi Pertamina dan harganya juga dipastikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan pemerintah.

    ”Kami menghimbau masyarakat membeli LPG 3 kg di pangkalan resmi Pertamina karena selain stoknya terjamin, harganya dipastikan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah, paling murah harga eceran tertinggi (HET) Rp18.000,” tutup Ahad.

    Sebagai dukungan program Subsidi LPG Pemerintah agar tepat sasaran, bagi masyarakat yang mampu dapat menggunakan LPG non subsidi seperti Bright Gas.

  • Resmi, Inilah Harga LPG Pertamina 3 Kg, 5,5 Kg dan 12 Kg Seluruh Indonesia, Minggu 9 Februari 2025

    Resmi, Inilah Harga LPG Pertamina 3 Kg, 5,5 Kg dan 12 Kg Seluruh Indonesia, Minggu 9 Februari 2025

    Resmi, Inilah Harga LPG Pertamina 3 Kg, 5,5 Kg dan 12 Kg Seluruh Indonesia, Minggu 9 Februari 2025

    TRIBUNJATENG.COM- Berikut adalah pembaruan terbaru mengenai harga elpiji tabung 5,5 kg dan 12 kg di seluruh wilayah Indonesia untuk bulan Februari 2025.

    Mengutip Kompas.com, Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari mengatakan, harga elpiji mulai bulan depan masih sama dengan Januari 2025. “Masih tetap,” ujar Heppy kepada Kompas.com, Jumat (17/1/2025).

    Sementara itu tabung gas melon 3 kg tetap di harga Rp18.000 per tabung.

    Sebelumnya di bulan September 2024 sempat naik, namun bulan Oktober hingga tahun 2025 kini masih sama.  

    Sumarno menyebutkan, perubahan HET itu bukanlah kenaikan, tetapi hanya menyesuaikan saja.  

    “Sebetulnya bukan naik, tapi menyesuaikan saja,” ungkap Sumarno mengutip Kompas.com, Senin (9/9/2024). 

    Menurutnya, penyesuaian HET LPG 3 kg itu telah melalui pertimbangan yang matang dari berbagai pihak.  

    Dia menambahkan, HET LPG 3 kg tidak pernah mengalami kenaikan sejak 2015 silam. 

    Namun terjadinya inflasi turut menjadi faktor kenaikan HET LPG 3 kg.  

    Sementara untuk harga gas non subsidi Bright Gas hari ini Minggu 9 Februari 2025 sebagai berikut:

    1. Aceh (Aceh Besar, Langsa, dan Lhokseumawe)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    2. Sumatera Utara (Binjai, Deli Serdang, Labuhanbatu Selatan, Medan, dan Simalungun)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    3. Sumatera Barat (Padang dan Payakumbuh)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    4. Riau (Dumai dan Pekanbaru)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    5. Kepulauan Riau (Batam dan Bintan)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    6. Jambi (Jambi)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    7. Sumatera Selatan (Lubuk Linggau, Ogan Ilir, dan Palembang)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    8. Bengkulu (Bengkulu)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    9. Lampung (Bandar Lampung dan Metro)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    10. Bangka Belitung (Bangka, Bangka Barat, dan Belitung)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    11. Banten (Serang dan Tangerang)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    12. DKI Jakarta (Jakarta Barat dan Jakarta Utara)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    13. Jawa Barat (Bandung, Bekasi, Bogor, Cianjur, Garut, Indramayu, Karawang, Sukabumi, dan Tasikmalaya)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    14. Jawa Tengah (Boyolali, Cilacap, Demak, Kudus, Pemalang, Semarang, Solo, dan Tegal)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    15. Daerah Istimewa Yogyakarta (Bantul dan Sleman)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    16. Jawa Timur (Banyuwangi, Gresik, Kediri, Malang, Ngawi, Pamekasan, Pasuruan, Sidoarjo, Surabaya, dan Tulungagung)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    17. Bali (Badung, Denpasar, dan Tabanan)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    18. Nusa Tenggara Barat (Lombok)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    19. Kalimantan Barat (Pontianak)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    20. Kalimantan Tengah (Palangkaraya dan Kotawaringin Timur)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    21. Kalimantan Selatan (Banjar, Banjarbaru, Tabalong, dan Tanah Bumbu)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    22. Kalimantan Timur (Balikpapan, Kutai Kartanegara, dan Samarinda)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    23. Kalimantan Utara (Tarakan)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 107.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 229.000.

    24. Sulawesi Selatan (Makassar dan Pare-Pare)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    25. Sulawesi Selatan (Palu)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    26. Gorontalo (Gorontalo)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    27. Sulawesi Utara (Bitung)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    28. Sulawesi Tenggara (Kendari)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    29. Maluku (Ambon)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 117.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 249.000.

    30. Papua (Jayapura)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 117.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 249.000.

     

  • Pangkalan LPG 3 kg di setiap RT untuk tekan kenaikan harga

    Pangkalan LPG 3 kg di setiap RT untuk tekan kenaikan harga

    Pangkalan resmi LPG 3 kg bersubsidi. ANTARA/HO-PT Pertamina Patra Niaga

    Puskepi: Pangkalan LPG 3 kg di setiap RT untuk tekan kenaikan harga
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Sabtu, 08 Februari 2025 – 08:10 WIB

    Elshinta.com – Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi) Sofyano Zakaria mengusulkan di setiap wilayah rukun tetangga (RT) terdapat satu pangkalan yang menjual LPG 3 kilogram (kg) untuk melayani maksimal 100 rumah atau 100 kepala keluarga agar masyarakat bisa membeli LPG bersubsidi sesuai harga eceran tertinggi (HET).

    “Persyaratan untuk menjadi pangkalan harus dibuat semudah mungkin. Misalnya, cukup dengan memiliki KTP, tempat jualan yang menetap bukan bergerak, surat keterangan domisili dari kelurahan atau desa, rekening bank, tabung gas sesuai alokasi yang diberikan, alat timbangan dan gas detector,” kata Sofyano di Jakarta, Sabtu.

    Menurut Sofyano, penambahan jumlah pangkalan LPG 3 kg mutlak diperlukan agar masyarakat yang berhak, hanya bisa dan boleh membeli LPG bersubsidi pada pangkalan resmi yang terdata di badan usaha yang ditugaskan pemerintah, yakni Pertamina.

    “Mata rantai distribusi atau penyaluran LPG 3 kg subsidi hanya lewat agen dan pangkalan yang terdaftar resmi di Pertamina adalah mutlak dan harus dipertahankan karena terbukti bisa diawasi oleh pemerintah dan pihak Badan Pemeriksa Keuangan RI,” ujarnya.

    Sofyano juga mengingatkan agar pemerintah dan aparat serius menegakkan aturan yang tertuang dalam Perpres 104 Tahun 2007 bahwa pengguna yang berhak atas LPG 3 kg adalah rumah tangga dan usaha mikro. Maka, ketika ada pihak yang bukan rumah tangga atau badan usaha mikro yang terbukti bisa membeli dan atau memperdagangkan LPG 3 kg, harus diambil tindakan tegas.

    Terkait soal HET pangkalan LPG 3 kg yang ditetapkan pemda, Sofyano meminta hal ini sudah saatnya dilakukan oleh Menteri ESDM sebagai lembaga tertinggi yang berhak memberikan persetujuan final terhadap besaran kenaikan HET di pangkalan tersebut.

    “Jadi kewenangan memutuskan naik atau tidaknya HET LPG 3 kg di pangkalan harus tetap ada di tangan Menteri ESDM bukan pemda,” katanya.

    Ia juga meminta pemerintah mengoreksi besaran harga tebus LPG 3 kg dari agen ke Pertamina sebesar Rp11.588 per tabung yang tak pernah dikoreksi sejak diluncurkannya program konversi minyak tanah ke LPG 3 kg.

    “Tetapi, koreksi harga tebus itu tidak harus dengan menaikkan besaran HET nasional karena kenyataannya HET pangkalan yang ditetapkan pemda sudah naik jauh dari HET nasional rata rata sekitar 35 persenan,” kata Sofyano menambahkan.

    Sumber : Antara

  • Pertamina Patra Niaga beri bantuan kepada anak-anak penderita kanker di Medan

    Pertamina Patra Niaga beri bantuan kepada anak-anak penderita kanker di Medan

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Pertamina Patra Niaga beri bantuan kepada anak-anak penderita kanker di Medan
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 07 Februari 2025 – 19:10 WIB

    Elshinta.com – Dalam memperingati Hari Kanker Sedunia, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut hadir untuk mendukung dan memberi semangat kepada anak-anak penderita kanker di rumah singgah Yayasan Onkologi Anak Medan (YOAM) yang berada di Jalan Petunia I Nomor 34 Kemenangan Tani, Medan Tuntungan, Medan, Kamis (6/2/2025).  

    Ketua YOAM, Atika Rahmi menyampaikan apresiasi kepada Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut atas perhatiannya terhadap anak-anak penjuang kanker dan bantuan yang telah diberikan. “Kami sangat berterima kasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan. Kehadiran Pertamina Patra Niaga di sini bukan hanya memberikan dukungan dalam bentuk materi, tetapi juga semangat bagi para penghuni rumah singgah untuk tetap berjuang,” kata Atika.

    Salah satu penghuni rumah singgah YOAM, Muhammad Farhan Lubis, seorang survivor kanker leukemia juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut. “Bantuan ini sangat berarti bagi kami. Tidak hanya membantu kebutuhan sehari-hari, tetapi juga memberikan motivasi dan harapan bahwa kami tidak sendirian dalam perjuangan ini,” ucap Farhan.

    Dalam kesempatan yang sama, Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria mengatakan bahwa dukungan moral dan material sangat dibutuhkan oleh para pasien kanker dan keluarganya agar mereka tetap memiliki semangat dalam menjalani pengobatan.

    “Kami hadir di sini tidak hanya untuk berbagi bantuan, tetapi juga untuk menunjukkan bahwa mereka tidak sendiri dalam perjuangan ini. Semangat dan dukungan dari berbagai pihak sangat penting agar para pejuang kanker tetap optimis dan kuat menghadapi tantangan,” ujar Satria seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Diurnawan, Jumat (7/2). 

    Tak hanya memberikan semangat kepada anak-anak penderita kanker di rumah singgah YOAM, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut melalui Pertamina Peduli juga memberikan bantuan sembako dan peralatan operasional rumah tangga berupa kompor, LPG Bright Gas dan kipas angin. Kegiatan ini juga diisi dengan sesi berbagi inspirasi dari survivor kanker dan hiburan ringan. Momen kebersamaan ini diharapkan dapat memberikan semangat dan keceriaan bagi para pasien yang tengah berjuang melawan penyakitnya.

    Sebagai perusahaan yang memiliki tanggung jawab sosial, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut terus berkomitmen untuk berkontribusi bagi masyarakat, khususnya dalam bidang kesehatan dan kesejahteraan sosial. Diharapkan melalui kegiatan ini, semakin banyak pihak yang peduli dan turut serta dalam memberikan dukungan kepada para pejuang kanker.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Tekan Harga di Bawah Rp 20.000, Bahlil ‘Pelototi’ Distribusi Gas 3 Kg

    Tekan Harga di Bawah Rp 20.000, Bahlil ‘Pelototi’ Distribusi Gas 3 Kg

    Jakarta

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bakal mengawasi ketat penyaluran LPG 3 kilogram (kg). Nantinya pengawasan tersebut mirip dengan yang sudah dilakukan terhadap subsidi bahan bakar minyak (BBM).

    Dengan ketatnya pengawasan Bahlil berharap masyarakat membeli gas 3 kg ini di bawah Rp 20.000. Beberapa waktu lalu ia menyebut harga gas 3 kg idealnya adalah Rp 15.000 sampai Rp 19.000.

    “Kami jujur dari Kementerian ESDM yang diberikan tugas kepada Pertamina Patra Niaga, ini sekarang lagi berkoordinasi. Saya akan membentuk badan khusus untuk melakukan penataan, supaya rakyat benar-benar dapat harganya yang pas, terjangkau, sesuai dengan pemerintah,” jelas Bahlil dalam keterangan tertulis dikutip Jumat (7/1/2025).

    Sebagai tindak lanjut Presiden Prabowo Subianto terkait kembalinya penjualan tabung gas 3 Kg di pengecer, Bahlil menemukan harga di salah satu pangkalan LPG 3 Kg di Pekanbaru sesuai ketentuan pemerintah.

    “Alhamdulillah, hari ini saya di Riau di pangkalan ini bagus sekali. Harganya Rp 18.000. Rp 18.000 itu rakyat beli langsung. Ini yang pemerintah mau seperti ini. Jadi harga masyarakat itu harus dapat dengan harga di bawah Rp 20.000,” terang Bahlil.

    Bahlil menjelaskankebijakan mengenai pengecer tidak dibatalkan, melainkan ditata ulang dengan menaikkan status pengecer menjadi sub pangkalan. Langkah ini bertujuan agar transaksi dapat dikontrol melalui sistem digital yang telah disiapkan oleh PT Pertamina (persero).

    “Dengan pengencer naik menjadi sub pangkalan, itu sudah akan dimasukkan aplikasinya. Supaya kita tahu dia jual ke siapa, harganya berapa, supaya tidak ada markup dan juga dijual ke oplosan. Itu maksudnya,” jelasnya.

    Terpisah, Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung menyebut penyaluran gas 3 kg bakal diawasi lebih ketat. Tugas tersebut akan diemban oleh badan pengawas, dalam hal ini Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).

    Menurut Yuliot, saat ini BPH Migas bertugas melakukan pengaturan pengawasan terhadap penyediaan dan pendistribusian bahan bakar minyak dan gas bumi serta pengangkutan gas bumi melalui pipa pada kegiatan usaha hilir.

    “Jadi kita juga mau melihat itu dari sisi penugasan, kalau di regulasinya penugasan untuk pengawasan itu kan hanya minyak saja untuk di BPH Migas. Ya sementara kalau untuk pengawasan hanya melalui jaringan itu yang dilakukan pengawasan oleh BPH Migas,” ujarnya di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat (7/2/2025).

    “Jadi ya kita juga kalau bisa diintegrasikan seluruh pengawasan itu dilakukan oleh BPH Migas,” sambung Yuliot.

    Lihat juga Video DPR Cek Harga LPG 3 Kg: Subpangkalan Jual ke Warga Rp 19 Ribu

    (ily/hns)

  • ASN di Jateng Dilarang Pakai Elpiji 3 Kg, Sekda: Dialokasikan untuk Masyarakat Miskin
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        7 Februari 2025

    ASN di Jateng Dilarang Pakai Elpiji 3 Kg, Sekda: Dialokasikan untuk Masyarakat Miskin Regional 7 Februari 2025

    ASN di Jateng Dilarang Pakai Elpiji 3 Kg, Sekda: Dialokasikan untuk Masyarakat Miskin
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com
    – Sekretaris Daerah (Sekda)
    Jawa Tengah
    , Sumarno, mengingatkan bahwa aparatur sipil negara (ASN) dilarang menggunakan gas elpiji bersubsidi ukuran 3 kilogram (kg).
    Larangan ini dikeluarkan karena gas tersebut diperuntukkan bagi masyarakat miskin dan ditetapkan dalam Surat Edaran Nomor 500.2.1/196 yang ditandatangani oleh Sumarno pada 4 Februari 2025.
    Sumarno mengimbau seluruh ASN, baik di lingkungan pemerintah provinsi Jawa Tengah maupun di Kabupaten/Kota, untuk tidak menggunakan elpiji tabung 3 kg dan diwajibkan beralih ke elpiji non-subsidi.
    “Saya ingatkan teman-teman semua, utamanya ASN di Jawa Tengah, baik Pemprov maupun kabupaten/kota, bahwa elpiji 3 kg dialokasikan untuk masyarakat miskin,” kata Sumarno dalam keterangan tertulis, Jumat (6/2/2025).


    DOK PERTAMINA Pertamina Patra Niaga menyalurkan tambahan pasokan hingga 3,9 juta tabung gas elpiji 3 kilogram pada pekan pertama Februari 2025.
    Dia menegaskan bahwa ASN tidak termasuk dalam kategori masyarakat miskin, sehingga seharusnya ASN menyadari bahwa gas melon bersubsidi tersebut bukan hak mereka.
    Untuk mendukung subsidi yang tepat sasaran, ASN diminta untuk mematuhi surat edaran ini.
    “Kita semua sebagai ASN itu justru yang punya kewajiban agar kebijakan pemerintah bisa berjalan dengan baik,” tegasnya.
    Sumarno berharap ASN dapat menjadi contoh yang baik dengan tidak menggunakan gas elpiji ukuran 3 kg.
    Selain itu, ASN juga diharapkan dapat berperan dalam mengawasi distribusi elpiji ukuran tersebut agar tepat sasaran.
    Menurutnya, jika yang menerima adalah mereka yang berhak, secara hitungan jumlah sudah memenuhi kebutuhan.
    Terlebih, Jawa Tengah telah mendapatkan jatah 1,2 metron ton gas selama 2025.
    “Kami mengetuk hati teman-teman ASN, kita tidak berhak, tentu (sebagai) umat beragama tahu bahwa kalau kita mengonsumsi sesuatu yang bukan haknya, itu adalah dilarang,” tandasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pekan ini, Pertamina gelontorkan tambahan 900 ribu LPG 3 kg untuk wilayah Jateng-DIY

    Pekan ini, Pertamina gelontorkan tambahan 900 ribu LPG 3 kg untuk wilayah Jateng-DIY

    Sumber foto: Sutini/elshinta.com.

    Pekan ini, Pertamina gelontorkan tambahan 900 ribu LPG 3 kg untuk wilayah Jateng-DIY
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 05 Februari 2025 – 21:45 WIB

    Elshinta.com – Pertamina mengumumkan langkah strategis dalam memenuhi peningkatan kebutuhan LPG 3 Kg atau LPG subsidi. Inisiatif tersebut adalah dengan mengalokasikan tambahan fakultatif sebanyak lebih dari 900 ribu tabung LPG Melon ini di wilayah Jawa Tengah dan Daersh Istimewa  Yogyakarta mulai  Selasa (4/2) hingga Kamis (6/2). Inisiasi ini merupakan hasil koordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat.

    Hal tersebut diungkapkan oleh Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Taufiq Kurniawan dalam keterangan pers di Semarang, Rabu (5/2).

    ”Secara keseluruhan tambahan LPG 3 Kg yang dialokasikan pada bulan Februari ini total sebanyak 919.880 tabung atau sekitar 60% dari dari penyaluran harian. Pertamina telah menyalurkan tambahan fakultatif tersebut melalui pangkalan-pangkalan LPG resmi Pertamina dan disesuaikan dengan kebutuhan di setiap daerah. Sehingga ketahanan stok LPG 3 kg di wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta aman,” terang Taufiq seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini. 

    Ketahanan stok tersebut, menurutnya didukung oleh sejumlah fasilitas yang cukup banyak di wilayah Jateng dan DIY, antara lain 4 terminal LPG, di antaranya LPG Terminal Cilacap, LPG Terminal Tanjung Mas di Kota Semarang, Terminal LPG Semarang, dan Terminal LPG Rembang dengan ketahanan stok total mencapai 3.464 metrik ton.

    ”Kami imbau kepada masyarakat sebaiknya dapat melakukan pembelian produk LPG 3 Kg di pangkalan resmi Pertamina, selain stoknya terjamin, harganya juga dipastikan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah paling murah HET Rp 18.000. Apalagi sekarang lokasi pangkalan terdekat dengan tempat tinggal dapat diakses dengan mudah melalui subsiditepatlpg.mypertamina.id ,” tuturnya.

    Ditambahkan, untuk masyarakat yang mampu dapat menggunakan LPG non subsidi seperti Bright Gas.

    “Selain itu kami juga mengimbau bagi Masyarakat yang tidak berhak menggunakan LPG subsidi, dapat menggunakan Bright Gas. Terdapat 2 varian yaitu Bright Gas 5,5 Kg dan Bright Gas 12 Kg,” imbuhnya. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Sah! Daftar Harga LPG 3 kg Melon dan Bright Gas Pertamina Terbaru per Jumat 7 Februari 2025

    Sah! Daftar Harga LPG 3 kg Melon dan Bright Gas Pertamina Terbaru per Jumat 7 Februari 2025

    Sah! Daftar Harga LPG 3 kg Melon dan Bright Gas Pertamina Terbaru per Jumat 7 Februari 2025

    TRIBUNJATENG.COM- Berikut adalah pembaruan terbaru mengenai harga elpiji tabung 5,5 kg dan 12 kg di seluruh wilayah Indonesia untuk bulan Februari 2025.

    Mengutip Kompas.com, Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari mengatakan, harga elpiji mulai bulan depan masih sama dengan Januari 2025. “Masih tetap,” ujar Heppy kepada Kompas.com, Jumat (17/1/2025).

    Sementara itu tabung gas melon 3 kg tetap di harga Rp18.000 per tabung.

    Sebelumnya di bulan September 2024 sempat naik, namun bulan Oktober hingga tahun 2025 kini masih sama.  

    Sumarno menyebutkan, perubahan HET itu bukanlah kenaikan, tetapi hanya menyesuaikan saja.  

    “Sebetulnya bukan naik, tapi menyesuaikan saja,” ungkap Sumarno mengutip Kompas.com, Senin (9/9/2024). 

    Menurutnya, penyesuaian HET LPG 3 kg itu telah melalui pertimbangan yang matang dari berbagai pihak.  

    Dia menambahkan, HET LPG 3 kg tidak pernah mengalami kenaikan sejak 2015 silam. 

    Namun terjadinya inflasi turut menjadi faktor kenaikan HET LPG 3 kg.  

    Sementara untuk harga gas non subsidi Bright Gas hari ini Jumat 7 Februari 2025 sebagai berikut:

    1. Aceh (Aceh Besar, Langsa, dan Lhokseumawe)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    2. Sumatera Utara (Binjai, Deli Serdang, Labuhanbatu Selatan, Medan, dan Simalungun)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    3. Sumatera Barat (Padang dan Payakumbuh)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    4. Riau (Dumai dan Pekanbaru)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    5. Kepulauan Riau (Batam dan Bintan)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    6. Jambi (Jambi)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    7. Sumatera Selatan (Lubuk Linggau, Ogan Ilir, dan Palembang)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    8. Bengkulu (Bengkulu)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    9. Lampung (Bandar Lampung dan Metro)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    10. Bangka Belitung (Bangka, Bangka Barat, dan Belitung)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    11. Banten (Serang dan Tangerang)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    12. DKI Jakarta (Jakarta Barat dan Jakarta Utara)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    13. Jawa Barat (Bandung, Bekasi, Bogor, Cianjur, Garut, Indramayu, Karawang, Sukabumi, dan Tasikmalaya)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    14. Jawa Tengah (Boyolali, Cilacap, Demak, Kudus, Pemalang, Semarang, Solo, dan Tegal)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    15. Daerah Istimewa Yogyakarta (Bantul dan Sleman)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    16. Jawa Timur (Banyuwangi, Gresik, Kediri, Malang, Ngawi, Pamekasan, Pasuruan, Sidoarjo, Surabaya, dan Tulungagung)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    17. Bali (Badung, Denpasar, dan Tabanan)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    18. Nusa Tenggara Barat (Lombok)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    19. Kalimantan Barat (Pontianak)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    20. Kalimantan Tengah (Palangkaraya dan Kotawaringin Timur)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    21. Kalimantan Selatan (Banjar, Banjarbaru, Tabalong, dan Tanah Bumbu)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    22. Kalimantan Timur (Balikpapan, Kutai Kartanegara, dan Samarinda)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    23. Kalimantan Utara (Tarakan)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 107.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 229.000.

    24. Sulawesi Selatan (Makassar dan Pare-Pare)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    25. Sulawesi Selatan (Palu)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    26. Gorontalo (Gorontalo)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    27. Sulawesi Utara (Bitung)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    28. Sulawesi Tenggara (Kendari)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    29. Maluku (Ambon)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 117.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 249.000.

    30. Papua (Jayapura)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 117.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 249.000.

     

  • Pertamina tambah 8.400 tabung elpiji tiga kilogram di Bali

    Pertamina tambah 8.400 tabung elpiji tiga kilogram di Bali

    Denpasar (ANTARA) – Pertamina Patra Niaga menambah pasokan sebanyak 8.400 tabung elpiji subsidi ukuran tiga kilogram di Bali untuk mengantisipasi tingginya kebutuhan masyarakat.

    “Tambahan ini sekitar 13,6 persen dari total penyaluran harian di Bali sebesar 61.600 tabung,” kata Manager Komunikasi, Relasi dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Ahad Rahedi di Denpasar, Bali, Kamis.

    Ia menjelaskan tambahan alokasi itu setara 25,2 metrik ton elpiji melon yang khusus diperuntukkan untuk masyarakat miskin khususnya di Kabupaten Kabupaten Badung, Kota Denpasar, dan Kabupaten Gianyar.

    Ada pun untuk Kota Denpasar alokasinya mencapai 3.360 tabung di 29 pangkalan, kemudian Kabupaten Badung sebanyak 3.360 tabung di 26 pangkalan, dan Kabupaten Gianyar sebanyak 1.680 tabung di 19 pangkalan.

    Ada pun alokasi di tiga wilayah itu menjadi yang terbesar dibandingkan wilayah lainnya di Bali karena faktor pertumbuhan pelaku usaha mikro dan kepadatan penduduk yang terpusat di wilayah tersebut.

    “Tambahan suplai LPG tiga kilogram ini diberikan untuk memastikan pangkalan resmi elpiji bersubsidi tetap ada bagi masyarakat yang berhak,” ucapnya.

    Ia memastikan ketahanan stok elpiji subsidi di sembilan kabupaten/kota di Bali cukup aman yang mencapai sekitar 604 metrik ton atau setara 201.202 tabung elpiji melon subsidi.

    “Kami mengimbau masyarakat membeli LPG tiga kilogram di pangkalan resmi kami karena selain stoknya terjamin, harganya dipastikan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah,” imbuhnya.

    Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Bali minta verifikasi ulang data kuota LPG 3 kg

    Bali minta verifikasi ulang data kuota LPG 3 kg

    Denpasar (ANTARA) – Pemerintah Provinsi Bali meminta pemerintah kabupaten/kota setempat segera memverifikasi ulang data pendukung untuk usulan kuota gas LPG subsidi 3 kilogram pada 2025.

    “Kami segera bersurat ulang untuk menyampaikan supaya diverifikasi lagi apakah yang diusulkan memang begitu atau ada yang tercecer,” kata Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Bali Ida Bagus Setiawan di sela rapat koordinasi tindak lanjut distribusi LPG tiga kilogram di Denpasar, Bali, Kamis.

    Berdasarkan data Dinas ESDM pada 14 November 2024 untuk usulan kuota LPG 3 kg 2025 mencapai 231.193 metrik ton.

    Usulan kuota LPG bersubsidi itu berdasarkan data jumlah masyarakat dalam kelompok rumah tangga per kepala keluarga, nelayan sasaran, petani sasaran serta usaha mikro.

    Dari empat indikator itu, didominasi data rumah tangga per kepala keluarga dan usaha mikro.

    Kabupaten Badung misalnya mencapai 2.045 kuota untuk nelayan sasaran dan Kabupaten Karangasem untuk nelayan sasaran sebanyak 5.153 kuota dan sebanyak 66.806 untuk petani sasaran.

    Ada pun Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Gianyar, Tabanan, Bangli, Klungkung, Jembrana dan Kabupaten Buleleng tidak ada data dukung untuk petani sasaran.

    Begitu juga untuk nelayan sasaran tidak ada data untuk di Kota Denpasar, Kabupaten Gianyar, Tabanan, Bangli, Klungkung, Jembrana dan Buleleng.

    Ia menjelaskan mekanisme pengusulan kuota LPG subsidi dengan data pendukung itu, yakni dari Direktorat Jenderal Migas kepada gubernur di seluruh Indonesia.

    Dari gubernur kemudian meneruskan kepada asisten pemerintahan bidang perekonomian dan ditembuskan kepada Dinas ESDM selaku organisasi perangkat daerah terkait.

    “Dari kami menyampaikan surat kepada sembilan kabupaten/kota untuk disampaikan berapa kuota (LPG subsidi) dengan referensi penggunaan tahun sebelumnya,” katanya dalam paparan.

    Sementara itu, Pertamina Patra Niaga dalam kesempatan yang sama mencatat kuota LPG 3 kg di Bali pada 2024 mencapai 239.223 metrik ton dengan realisasi mencapai 236.811 metrik ton atau 99,4 persen.

    Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
    Editor: Iskandar Zulkarnaen
    Copyright © ANTARA 2025