BUMN: PDAM

  • Kantor Unit Disegel Warga, Dirut PDAM Malang: Pipa Air Tersumbat Lumpur

    Kantor Unit Disegel Warga, Dirut PDAM Malang: Pipa Air Tersumbat Lumpur

    Malang (beritajatim.com)- Buruknya pelayanan air bersih di Kabupaten Malang membuat warga RT3/RW10 Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, kecewa.

    Warga ditempat itu pun menuding Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) atau Perumda Tirta Kanjuruhan, tidak profesional dalam melayani serta menyediakan sarana air bersih bagi pelanggannya.

    Dalam surat tuntutan warga, pelayanan air bersih sering mati tanpa pemberitahuan dengan intens waktu berkali-kali. Janji segera memperbaiki pelayanan bagi pelanggan tak juga ditepati. Warga akhirnya nekat mensegel Kantor Unit PDAM Perumda Tirta Kanjuruhan menggunakan rantai besar pada Sabtu (14/6/2025) pukul 19.00 WIB..

    Hal itu terpaksa dilakukan warga guna menagih janji sekaligus protes keras pada Perusahaan air minum milik Pemkab Malang tersebut.

    Melalui surat tuntutan, warga RT03/RW10 Desa Ngijo menagih janji pelayanan prima 24 jam yang digelorakan Perumda Tirta Kanjuruhan. Warga juga meminta ijin kesepakatan untuk melakukan pengeboran dan pembuatan tandon air diwilayah tersebut.

    Surat tuntutan juga meminta agar Perumda Tirta Kanjuruhan melakukan moratorium atau pembatasan penambahan konsumen selama sumber air tidak bertambah untuk wilayah GPA Raya Karangploso. Termasuk meminta CSR Perumda Tirta Kanjuruhan bagi warga terdampak langsung. Serta mendesak pelayanan prima 24 jam dilakukan agar pelayanan air bersih tidak mengganggu aktifitas warga selaku pelanggan.

    Menanggapi hal itu, Direktur Utama Perumda Tirta Kanjuruhan (PDAM) Kabupaten Malang, Syamsul Hadi, memastikan bila kantor unit yang sempat disegel warga sudah dibuka kembali seperti semula pada Minggu (15/6/2025) kemarin.

    “Sudah, sudah kita buka segelnya bersama masyarakat. Setelah kita rapatkan kemarin, langsung kita buka kembali kantornya,” ucap Syamsul, Senin (16/6/2025) siang.

    Syamsul menegaskan, pihaknya tidak ada niatan sama sekali untuk menganggu pelayanan pasokan air bersih bagi pelanggan.

    “Kita gak ada niat mengganggu pelayanan ya, tapi memang pasokan air yang mati karena ada satu endapan lumpur dalam sambungan pipa. Sehingga secara teknis hal itu harus dilakukan pembersihan dan butuh waktu yang tidak sebentar,” tegas Syamsul.

    Dengan segala upaya, lanjut Syamsul, tim perbaikan Perumda Tirta Kanjuruhan pun sudah melakukan pembersihan endapan lumpur. Dari sini, debit air juga mengecil mulai dari 18 mili liter, 14 hingga mengecil ke angka 12 karena tersumbat endapan lumpur.

    “Secara bertahap sudah kota bersihkan. Butuh proses karena endapan lumpur ini kan masuk jatingan pipa hingga menyumbat pasokan air,” bebernya.

    Syamsul juga memastikan pihaknya sudah memberikan pasokan berupa tandon air dan tangki air bersih apabila di kawasan tersebut kekurangan air bersih.

    “Kemarin itu kan karena ada satu warga yang ngomporin, ngumpulin orang lalu menyegel kantor unit. Sudah kita rapatkan dan tidak ada masalah, kemarin segel sudah kita buka bersama masyarakat,” pungkas Syamsul. [yog/aje]

     

  • Fraksi PKB Soroti Ketimpangan Silpa dan Temuan BPK dalam Rapat Paripurna DPRD Bondowoso

    Fraksi PKB Soroti Ketimpangan Silpa dan Temuan BPK dalam Rapat Paripurna DPRD Bondowoso

    Bondowoso (beritajatim.com) – Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) DPRD Kabupaten Bondowoso memberikan sejumlah catatan kritis dalam Pandangan Umum Fraksi terhadap dua Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) saat Rapat Paripurna, Jumat (13/6/2025).

    Kedua catatan itu yakni RPJMD Kabupaten Bondowoso 2025–2029 dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2024,

    Apresiasi terhadap RPJMD

    FPKB menyatakan apresiasi terhadap penyusunan dokumen RPJMD yang dianggap telah mencerminkan visi, misi, dan janji kampanye Bupati dan Wakil Bupati.

    Namun, fraksi juga menekankan pentingnya pembangunan manusia, bukan sekadar pembangunan fisik. Mereka mendorong pelibatan masyarakat secara lebih luas sebagai motor utama pembangunan.

    “RPJMD ini harus berangkat dari kondisi riil saat ini, capaian dan tantangan sebelumnya, serta sinkronisasi dengan rencana pemerintah provinsi dan pusat,” ujar Juru Bicara Fraksi PKB, Miarti.

    Sorotan Tajam

    Namun demikian, Fraksi PKB memberikan sorotan tajam terhadap laporan pertanggungjawaban APBD 2024. Salah satu yang dianggap fatal adalah kesalahan asumsi Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) tahun 2024 yang jauh meleset.

    Dalam perencanaan, Silpa diasumsikan sebesar Rp140,1 miliar, namun hasil audit BPK menunjukkan hanya Rp96,5 miliar.

    “Ini bukan hanya kesalahan teknis, tapi berdampak langsung terhadap program APBD 2025. Mohon penjelasan dari pemerintah daerah atas ketidakcermatan ini,” tegas Miarti.

    Akibat kinerja keuangan yang dianggap buruk, Bondowoso bahkan tidak memenuhi syarat menerima Insentif Fiskal Daerah (IFD) untuk tahun 2025. Hal ini menambah panjang daftar catatan negatif yang disampaikan FPKB.

    Temuan BPK: Dari Pajak hingga Aset Daerah

    FPKB juga menyampaikan sejumlah temuan dari Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI, antara lain:

    – Banyak objek usaha yang belum terdaftar sebagai wajib pajak.
    – Kekurangan penerimaan pajak dari sektor makanan dan minuman.
    – Banyak objek reklame tidak berizin.
    – Penetapan pajak air tanah belum menggunakan regulasi terbaru.
    – Permasalahan pemutakhiran data PBB-P2 dan BPHTB.

    Dalam hal pengelolaan retribusi, FPKB menilai tata kelola masih lemah dan tidak sesuai ketentuan, seperti retribusi sampah, pasar, kesehatan, hingga parkir.

    Di sisi lain, pengelolaan aset juga menjadi sorotan. Bapenda belum menindaklanjuti piutang pajak dan retribusi sebesar Rp40,6 miliar.

    Selain itu, terdapat aset tetap yang belum ditetapkan status penggunaannya atau digunakan oleh pihak lain tanpa perjanjian resmi.

    Belanja Daerah Dinilai Bermasalah

    Dalam belanja daerah, FPKB mencatat adanya kesalahan anggaran pada 17 perangkat daerah sebesar Rp1,5 miliar.

    Pembayaran gaji ASN, iuran kesehatan, dan belanja listrik PJU juga dinilai tidak sesuai dengan ketentuan dan data yang akurat.

    “Rekanan yang tidak memenuhi volume pekerjaan konstruksi dan terlambat, seharusnya dikenai sanksi. Kami minta penjelasan dan tindak lanjutnya,” tambah Miarti.

    Masalah Menahun dan Tindak Lanjut

    Selain itu, FPKB menanyakan progres penyelesaian masalah lama seperti penghapusan BMD, penyertaan modal dari laba PDAM, dan penyerahan aset PSU dari pengembang perumahan.

    Tak luput, fraksi juga mendesak penjelasan soal nasib BUMD PT Bondowoso Gemilang dan kelanjutan kerja sama pengelolaan wisata Pemandian Tasnan.

    Pesan Pelayanan Publik

    Menutup pandangan umumnya, Fraksi PKB meminta agar seluruh SKPD segera menyampaikan klarifikasi dan laporan dalam rapat komisi maupun badan anggaran sebagai tindak lanjut dari rekomendasi BPK.

    “Tanamkan dalam diri kita, bahwa kita adalah abdi masyarakat. Maka pelayanan publik harus dilakukan secara serius dan penuh tanggung jawab,” tutup Miarti. (awi/but)

  • Fraksi PPP Minta PDAM Bondowoso Diaudit, Pertanyakan Efisiensi Usaha AMDK Ijen Water

    Fraksi PPP Minta PDAM Bondowoso Diaudit, Pertanyakan Efisiensi Usaha AMDK Ijen Water

    Bondowoso (beritajatim.com) – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bondowoso jadi sorotan tajam! Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPRD Kabupaten Bondowoso secara tegas meminta audit menyeluruh, baik internal maupun eksternal, atas pengelolaan PDAM. Permintaan ini mencuat dalam rapat paripurna DPRD, Jumat (13/6/2025) pagi, yang membahas Pandangan Umum Fraksi terhadap Raperda RPJMD 2025–2029 dan Pertanggungjawaban APBD 2024.

    Kinerja PDAM dinilai jauh panggang dari api. Fraksi PPP menyuarakan keprihatinan mendalam atas buruknya pelayanan publik, terutama keluhan masyarakat yang terus-menerus mengenai minimnya pasokan air bersih.

    “Pelayanan PDAM masih di bawah standar. Banyak masyarakat yang mengeluhkan minimnya pasokan air. Selain itu, unit usaha air mineral Ijen Water justru masih mencatat kerugian, padahal seharusnya bisa menjadi penyumbang signifikan bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD),” tegas Juru Bicara Fraksi PPP, Syamsul Hadi.

    Kejanggalan kinerja Ijen Water menjadi sorotan utama. Fraksi PPP mempertanyakan efisiensi usaha air kemasan tersebut. Mereka menyebutnya “tidak masuk akal” jika usaha air mineral terus merugi dalam jangka panjang, mengingat potensi pasar yang luas. Untuk itu, transparansi laporan harga pokok produksi (HPP) dan analisis usaha diminta tegas.

    “Kami minta rinciannya: seberapa banyak produksi harian, bulanan, dan tahunan? Berapa persen laba per kemasan? Jika memang terus merugi, buat apa PDAM diberi tambahan anggaran?” tandas Syamsul Hadi, menyentil keras.

    Fraksi PPP juga mewanti-wanti potensi kebocoran PAD jika audit serius tidak dilakukan. Mereka menyarankan evaluasi menyeluruh terhadap manajemen PDAM, termasuk pembenahan struktur usaha dan strategi operasional agar perusahaan daerah ini kembali sehat secara finansial dan mampu melayani masyarakat secara maksimal.

    “Jika memang tidak ada perbaikan dan PDAM tetap menjadi beban daerah, lebih baik tidak usah ditambah-tambahi anggaran lagi,” pungkas Syamsul, memberikan ultimatum.

    Selain polemik PDAM, rapat paripurna ini juga membahas penguatan sektor pertanian, evaluasi pelaksanaan anggaran, dan pendataan aset daerah secara komprehensif. [kun]

  • VIDEO: Geger! Sungai Kalimas Jadi Tempat Cuci Jeroan Kurban, Padahal Airnya untuk PDAM!

    VIDEO: Geger! Sungai Kalimas Jadi Tempat Cuci Jeroan Kurban, Padahal Airnya untuk PDAM!

    Warga Surabaya dibuat geger saat razia menemukan aktivitas mencuci jeroan hewan kurban di Sungai Kalimas, padahal air sungai ini diolah menjadi air bersih oleh PDAM! Aksi ini dinilai mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan.

    Ringkasan

  • AstraPay Dorong Ekonomi Digital Indonesia Terbang Tinggi

    AstraPay Dorong Ekonomi Digital Indonesia Terbang Tinggi

    Tangerang, Beritasatu.com – Transformasi digital tumbuh subur di Indonesia. Salah satu sektor yang mendapat angin segar transformasi digital, yakni keuangan. Saat ini, banyak aplikasi karya anak bangsa yang menawarkan kemudahan dalam transaksi. Salah satunya, yakni AstraPay, besutan PT Astra Digital Arta.

    Hadirnya AstraPay sebagai dompet digital atau e-wallet tentu berperan penting dalam mendorong literasi keuangan, inklusi digital, dan gaya hidup berkelanjutan di kalangan anak muda.

    Pasalnya, anak muda, khususnya generasi Z (gen Z) merupakan tulang punggung ekonomi digital Indonesia. Hal itu karena mereka hidup pada era serba teknologi, sehingga melek digital dan mudah beradaptasi.

    Bahkan, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka pun memuji gen Z karena merupakan motor penggerak ekonomi digital berbasis aplikasi di Indonesia.

    Kebanyakan anak muda saat ini telah mengadopsi gaya hidup digital, dengan transaksi cashless dan cukup dengan menggerakkan layar di smart phone. Transaksi digital menjamin kemudahan hidup tanpa harus menggunakan uang tunai, sehingga bebas dari uang kembalian terutama receh.

    Berdasarkan angka, ekonomi digital Indonesia mencapai US$ 80 miliar atau Rp 1.280 triliun pada 2023. Angka ini naik 12,5% menjadi US$ 90 miliar atau Rp 1.440 triliun pada 2024.

    Sementara, pada 2025, potensi ekonomi digital diproyeksikan mencapai US$ 130 miliar atau Rp 2.080 triliun dan mencapai US$ 360 miliar atau Rp 5.760 triliun pada 2030.

    Tingginya angka ekonomi digital di Tanah Air membuat Indonesia menyumbang 40% dari total ekonomi digital di Asia Tenggara. Hal ini lantaran Indonesia memiliki bonus demografi, yang pada 2030 akan mencapai 68% penduduk berusia produktif, mulai dari gen Z hingga gen Alpha.

    Hadirnya AstraPay sebagai aplikasi dompet digital dan keuangan di Indonesia, bisa membuat angka ekonomi digital terus berkembang. Kemudahan transaksi dalam genggaman membuat masyarakat tak perlu repot ke sana ke mari hanya sekadar untuk membayar listrik, air atau PDAM, tagihan, mengisi pulsa dan paket data internet, isi ulang uang elektronik hingga BPJS.

    Bahkan, e-wallet AstraPay ini juga bisa untuk membayar moda transportasi publik di Jakarta, seperti MRT dan Transjakarta. Hal itu tentu mendukung mobilitas ramah lingkungan dengan mengajak masyarakat untuk beralih ke moda transportasi publik.

    Tak hanya menjadi aplikasi multifinance, di AstraPay, yang juga mengusung slogan “Apa Aja”, bisa membayar donasi dan zakat, seperti zakat maal, zakat profesi, infaq, wakaf, dan kurban.

    Peran AstraPay dalam mendorong cashless society tentu juga akan mengurangi konsumsi kertas dan jejak karbon dari transaksi konvensional.

    Maka, anak muda sebagai ujung tombak ekonomi digital harus bijak dalam menggunakan teknologi untuk mendorong keberlanjutan generasi digital dan kemajuan Indonesia.

    Melalui AstraPay, sebagai ekosistem dari Grup Astra, telah memberikan bukti nyata, kalau aplikasi lokal Tanah Air, juga bisa memberikan dampak ekonomi untuk Indonesia.

  • Bisnis Restoran di RI Seperti Mati, Tak Ada Loker Baru-Magang Ditolak

    Bisnis Restoran di RI Seperti Mati, Tak Ada Loker Baru-Magang Ditolak

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kondisi bisnis yang tengah tertekan tidak hanya dialami sektor perhotelan, tapi juga usaha restoran. Bahkan, belakangan banyak pengusaha restoran atau di sektor makanan dan minuman (food and beverages/ FnB) yang dilaporkan harus gulung tikar karena menurunnya daya beli.

    Bisnis restoran disebut bagaikan tak bernyawa, pengusaha pun tak membuka lowongan kerja (loker) karyawan baru. Bahkan, tak menerima pekerja magang.

    Karenanya mudah ditemui banyak restoran utamanya skala usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang tutup. Tidak ketinggalan, restoran besar pun harus menghadapi biaya operasional yang tinggi, namun pendapatan cenderung menurun.

    “Belum ada tanda-tanda kehidupan,” Ketua Bidang Resto Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Emil Arifin kepada CNBC Indonesia, Senin (2/6/2025).

    Naiknya biaya operasional terlihat dari tarif air PDAM meningkat hingga 71%, gas industri naik 20%, dan UMP naik 9% tahun ini. Margin keuntungan pun makin menipis.

    Langkah efisiensi pun sudah mulai dilakukan oleh hotel. Dari survei PHRI, pemangkasan tenaga kerja terutama menyasar pekerja kontrak dan harian lepas dan beberapa hotel bahkan menghentikan sementara seluruh proses rekrutmen.

    Di sektor restoran, kondisi serupa juga dirasakan. Perwakilan pelaku usaha hotel, Baskoro, menyebut belum ada PHK dilakukan, namun rekrutmen tenaga baru dan program magang dihentikan.

    “Kami tidak rekrut orang baru, tidak terima magang dulu. Semua kami tahan,” ucap Ketua PHRI DKI Jakarta Sutrisno Iwantono.

    Kondisi ini membuat industri hotel dan restoran yang sebelumnya menjadi tulang punggung sektor pariwisata dan penyerap tenaga kerja di Jakarta dengan 603.000 orang bergantung pada sektor ini, terancam masuk ke fase kritis.

    “Kalau tidak ada intervensi cepat dari pemerintah, seperti relaksasi anggaran perjalanan dinas dan perbaikan strategi promosi wisata, krisis ini bisa berdampak lebih luas, bahkan ke sektor lain seperti UMKM, logistik, dan seni budaya,” tegas Sutrisno.

    (dce)

  • Polisi beri pembinaan khusus pada 46 remaja ditangkap hendak tawuran

    Polisi beri pembinaan khusus pada 46 remaja ditangkap hendak tawuran

    Polisi menangkap 46 remaja hendak tawuran dan akan diberikan pembinaan khusus dengan melibatkan sekolah dan Pemkot Tangerang. ANTARA/HO-Polres Metro Tangerang Kota

    Polisi beri pembinaan khusus pada 46 remaja ditangkap hendak tawuran
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Sabtu, 31 Mei 2025 – 23:47 WIB

    Elshinta.com – Polres Metro Tangerang Kota akan memberikan penyuluhan dan pembinaan khusus kepada 46 anak yang ditangkap Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro Tangerang Kota Jaya diduga hendak melakukan aksi tawuran.

    Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho di Tangerang, Sabtu, mengatakan para remaja tersebut tangkap petugas pada Jumat (30) tengah malam di jalan raya depan PDAM Tirta Benteng.

    Penangkapan oleh petugas tersebut setelah adanya laporan dari masyarakat yang merasakan resah dengan keberadaan para remaja tersebut melakukan konvoi sepeda motor.

    Menurutnya, para remaja tersebut telah didata oleh petugas dan pada Senin (2/6) rencananya akan dilakukan penyuluhan serta pembinaan.

    “Polisi juga telah memanggil para orang tua yang bersangkutan, pihak sekolah dan guru termasuk melaporkan kepada dinas terkait dari Pemkot Tangerang,” kata Kombes Zain dalam keterangannya.

    Selain mengamankan 46 anak, polisi juga menyita 21 kendaraan roda dua (motor) yang digunakan untuk konvoi.

    Kapolres telah menyampaikan imbauan dan penegasan, Pihaknya akan melakukan patroli rutin maupun skala besar selama libur panjang akhir pekan Mei 2025 ini. Hal itu guna mengantisipasi kriminalitas di wilayah.

    “Segera hubungi Call Center Polri 110 atau nomer pengaduan WhatsApp 082211110110 maupun akun media sosial Polres Metro Tangerang Kota dan Polsek Jajaran. Bila mendengar, mengetahui dan atau mengalami tindak pidana aksi premanisme, tawuran, begal, curanmor maupun tindak kejahatan jalanan lainnya,” ujarnya.

    Sumber : Antara

  • Air PAM di Cilincing Keruh dan Bau, Diduga Terimbas Proyek Galian
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        31 Mei 2025

    Air PAM di Cilincing Keruh dan Bau, Diduga Terimbas Proyek Galian Megapolitan 31 Mei 2025

    Air PAM di Cilincing Keruh dan Bau, Diduga Terimbas Proyek Galian
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Air PAM di rumah-rumah warga di Jalan Manunggal 7, RW 04, Kalibaru Barat, Cilincing, Jakarta Utara, keruh dan bau sejak Kamis (29/5/2025).
    Warga menduga, kondisi itu disebabkan karena pembangunan gorong-gorong di depan Jalan Manunggal 7.
    “Dampak dari pembangunan gorong-gorong di Jalan Manunggal 7 membuat saya tidak mandi karena air dari PDAM bau selokan dan keruh,” kata warga setempat bernama Pudin (43) saat diwawancarai
    Kompas.com
    , Jumat (30/5/2025).
    Selain Pudin, beberapa warga di lingkungan tempat tinggalnya juga sulit beraktivitas karena ketiadaan air bersih.
    Warga pun hanya mengandalkan air sumur yang dipakai bersama. Untuk keperluan memasak dan air minum, warga membeli air galon.
    “Air sumur juga ada, tapi banyak warga yang memanfaatkan air sumur untuk keperluan lainnya, mandi, cuci piring, cuci pakaian, jadi antre,” tutur Pudin.
    Keluhan yang sama disampaikan Maemunah (45). Dia menduga, air di lingkungan rumahnya keruh dan berbau karena terimbas pembangunan gorong-gorong atau saluran air di depan Jalan Manunggal 7.
    “Enggak bisa dipakai buat kebutuhan sehari-hari. Hari ini PDAM justru mati,” ucap Maemunah.
    “Untuk masak pakai air galon dan itu boros banget,” jelas dia.
    Maemunah pun berharap segera dilakukan perbaikan agar air kembali jernih. Ia juga warga diberi informasi lebih dulu jika akan dilakukan proyek galian agar dapat melakukan langkah antisipasi.
    “Kalau ada galian tolong diinfo ke warga. Jadi, warga bisa nampung air bersih untuk stok. Semoga galian cepat kelar dan warga mendapatkan air bersih lagi,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Air PAM di Cilincing Keruh dan Bau, Diduga Terimbas Proyek Galian
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        31 Mei 2025

    Air PAM di Cilincing Keruh dan Bau, Warga Tak Bisa Mandi Dua Hari Megapolitan 30 Mei 2025

    Air PAM di Cilincing Keruh dan Bau, Warga Tak Bisa Mandi Dua Hari
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pudin (43), warga Jalan Manunggal 7, RW 04, Kalibaru Barat, Cilincing, Jakarta Utara, terpaksa tak mandi dua hari karena air PAM di rumahnya keruh dan bau sejak Kamis (29/5/2025). 
    Pudin menduga, kondisi itu disebabkan karena pembangunan gorong-gorong di depan Jalan Manunggal 7.
    “Dampak dari pembangunan gorong-gorong di Jalan Manunggal 7 membuat saya tidak mandi karena air dari PDAM bau selokan dan keruh,” kata Pudin saat diwawancarai
    Kompas.com,
    Jumat (30/5/2025).
    Selain Pudin, beberapa warga di lingkungan tempat tinggalnya juga sulit beraktivitas karena ketiadaan air bersih. Malah, hari ini, air PAM di rumah warga tak keluar sama sekali. 
    Warga pun hanya mengandalkan air sumur yang dipakai bersama. Untuk keperluan memasak dan air minum, warga membeli air galon.
    “Air sumur juga ada, tapi banyak warga yang memanfaatkan air sumur untuk keperluan lainnya, mandi, cuci piring, cuci pakaian, jadi antre,” tutur Pudin.
    Pudin masih beruntung karena jarak rumahnya dengan sumur hanya sekitar 20 meter.
    Sementara, banyak warga yang rumahnya berjarak 100-200 meter dari sumur terpaksa bolak-balik mengambil air.
    Pudin mengaku sempat mencoba mandi dengan air PAM yangkeruh dan bau itu. Namun, badannya justru gatal-gatal.
    “Kalau digunakan wudhu dan bilas badan terasa gatal,” ucap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga Kota Probolinggo Krisis Air Bersih, PDAM Dinilai Lalai Antisipasi Kebocoran Pipa Tua

    Warga Kota Probolinggo Krisis Air Bersih, PDAM Dinilai Lalai Antisipasi Kebocoran Pipa Tua

    Probolinggo (beritajatim.com) – Warga Kota Probolinggo kembali harus menghadapi krisis air bersih akibat kebocoran pipa utama milik Perumdam Bayuangga.

    Kebocoran terjadi di jembatan pipa air di Dusun Krajan, Desa Tegalsiwal, Kecamatan Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo.

    Pipa yang bocor merupakan jalur vital penyuplai air bersih dari sumber Ronggojalu. Akibat kerusakan ini, aliran air ke sejumlah wilayah Kota Probolinggo terganggu bahkan mati total selama lebih dari 12 jam.

    Direktur Utama Perumdam Bayuangga, Indra Sofia Jalal, mengaku kebocoran mulai diketahui sejak Senin sore (26/5/2025).

    “Kami mencurigai ada gangguan karena tekanan air mendadak menurun, padahal semua pompa masih aktif,” ujarnya.

    Setelah dilakukan pengecekan, diketahui bahwa pondasi jembatan pipa ambles sehingga menyebabkan saluran air bocor. Sayangnya, peristiwa ini baru direspons setelah gangguan dirasakan warga secara luas.

    Indra menyatakan pihaknya mematikan satu dari empat pompa untuk mencegah kebocoran semakin parah. “Sekarang hanya tiga pompa yang dijalankan untuk mengurangi tekanan air,” tambahnya.

    Sayangnya, langkah tersebut tidak cukup cepat dalam mencegah kelangkaan air di rumah-rumah warga. Banyak warga mengeluhkan lambatnya penanganan serta minimnya pemberitahuan dari pihak PDAM.

    “Pipa itu dibangun sejak 1978, artinya sudah berusia hampir 50 tahun. Kami akui jembatan pipa memang sudah tua dan rentan,” ujar Indra, seakan menegaskan lemahnya upaya peremajaan infrastruktur.

    Indra berdalih bahwa amblesnya pondasi disebabkan cuaca ekstrem dan hujan yang mengguyur intensif beberapa pekan terakhir. Ia juga menyebut kondisi tanah di sekitar lokasi menjadi labil dan menyebabkan pipa bergeser.

    Perbaikan jembatan pipa disebut masih berlangsung dan ditargetkan rampung dalam tiga hari. Namun warga masih cemas karena belum ada jaminan air akan segera mengalir normal kembali.

    Perumdam Bayuangga mengimbau masyarakat untuk bersabar dan menghemat penggunaan air selama proses perbaikan. Namun keterlambatan antisipasi dan tidak adanya sistem cadangan menuai kritik keras dari sejumlah warga. (ada/ted)