Cegah Macet, Proyek Galian Kabel di Jalan Kartini Depok Dikerjakan Bertahap
Tim Redaksi
DEPOK, KOMPAS.com –
Proyek galian relokasi kabel udara di Jalan Kartini dan Jalan Pemuda, Pancoran Mas, dikerjakan secara bertahap, Sabtu (23/8/2025).
Salah satu petugas lapangan bernama Tata mengatakan pengerjaan proyek galian kabel bertahap demi mencegah kemacetan.
“Ini masih bakal nambah galiannya, belum lagi nanti lanjut belok ke Jalan Pemuda. Sekarang baru sekitar tujuh area (galian),” ucap Tata saat ditemui Kompas.com di lokasi, Sabtu.
Tata menjelaskan, titik galian pertama dilakukan sekitar seminggu lalu dan sudah ditutup lagi usai pemasangan pipa subduct HDPE 40/34 mm.
Pipa itu yang nantinya akan menjadi pelindung kabel fiber optik saat dimasukkan ke bawah tanah.
“Nanti pipa oren ini kalau sudah masuk bawah tanah, baru tutup (galian). Setelahnya, lanjut pasang pipa ini lagi di lubang berikutnya, disambungin,” ungkap Tata.
“Kalau sudah dipasang semua, baru kabel optik yang di atas dimasukkin semua satu per satu,” sambungnya.
Tata bercerita, proyek yang baru sekitar seminggu ini sudah menerima banyak teguran termasuk dari polisi lantaran area galian disebut memperparah macet.
Namun, Tata juga tidak bisa berkutik banyak sebab pekerjaannya sebagai kuli fokus di penanganan pemasangan pipa.
“Sudah beberapa kali kena tegur tapi saya cuma petugas, cuma bisa usahain karung sekitar galian dirapihin biar enggak ganggu jalan,” ujar Tata.
Apalagi, kondisi di dalam galian juga tidak bisa diperkirakan dan hal itu menjadi salah satu faktor proyek galian kerap memakan waktu.
“Kan pas sudah gali belum tentu bisa langsung lancar taro pipa, pastiin dulu enggak tabrakan sama pipa PDAM misalnya,” jelas Tata.
Sebelumnya, Pemkot Depok mulai melangsungkan program relokasi kabel udara ke bawah tanah di Jalan Kartini dan Jalan Pemuda, Pancoran Mas.
Proyek akan dilakukan pada periode Agustus hingga Desember 2025 dengan target kedua ruas jalan itu bebas kabel udara.
Kepala Dinas PUPR Depok, Citra Indah Yulianty menjelaskan, relokasi kabel udara merupakan bagian dari penataan ulang jaringan utilitas agar lebih rapi, aman, dan tidak mengganggu aktivitas lalu lintas.
“Selain meminimalkan potensi gangguan akibat kabel melintang di udara, langkah ini juga bertujuan memperindah wajah kota,” ungkap Citra, dikutip situs resmi Pemkot Depok.
Proyek dikerjakan dengan sistem galian sedalam 1,5 meter, dilakukan bertahap setiap 200 meter lalu ditutup kembali sebelum berlanjut ke titik berikutnya.
“Kami targetkan dua bulan untuk galian, setelah itu dilanjutkan pemasangan kabel bawah tanah,” jelas Adi, Manager Marketing Director PT Pragata Makmur Persada.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
BUMN: PDAM
-
/data/photo/2025/08/23/68a99ceca42ea.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Cegah Macet, Proyek Galian Kabel di Jalan Kartini Depok Dikerjakan Bertahap Megapolitan 23 Agustus 2025
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5322276/original/088419500_1755740172-1001153854.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Reservoir Tempat Penemuan Mayat Jadi Cadangan Air ke Jantung Kota Semarang, PDAM Buka Suara
PDAM Tirta Moedal segera memasang perangkat CCTV di seluruh fasilitas yang dimiliki, termasuk reservoir atau tempat penampungan air, baik yang difungsikan maupun tidak.
Yudi Indardo mengatakan, kejadian di Reservoir Siranda menjadi pembelajaran yang berharga.
Hal tersebut disampaikannya menyusul temuan mayat laki-laki yang mengapung di Reservoir Siranda yang menimbulkan kekhawatiran masyarakat, khususnya pelanggan PDAM Kota Semarang.
Ia menjelaskan bahwa selama ini Reservoir Siranda secara rutin memang dipantau oleh petugas, tetapi karena memang lama tidak dipakai sehingga pemeliharaan atau pengawasan hanya di bagian luar saja.
“Dari Reservoir Siranda ini jadi pembelajaran juga buat kita. Ternyata untuk fasilitas yang difungsikan atau tidak difungsikan harusnya tetap ada semacam CCTV,” katanya.
Apalagi, kata dia, Reservoir Siranda merupakan salah satu bangunan bersejarah Kota Semarang yang berkaitan dengan meninggalnya pahlawan nasional Dokter Kariadi yang ditembak Belanda saat akan mengecek reservoir itu.
Kebetulan, kata Yudi, PDAM Kota Semarang memang telah menyiapkan pemasangan perangkat CCTV di beberapa fasilitas yang dimiliki dan membangun “operating control centre”.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5317592/original/046027200_1755393365-IMG_20250816_200438.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Mayat Pria Ditemukan di Reservoir PDAM Semarang, Objek Vital Ditembus Orang Tidak Dikenal
Liputan6.com, Jakarta Jasad seorang pria ditemukan di dalam dalam tempat penampungan air atau reservoir Sriranda yang berlokasi di Jalan Diponegoro, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Direktur Utama PDAM Tirta Moedal Semarang, Yudi Indarto, mengatakan, upaya untuk membersihkan reservoir Sriranda sudah langsung dilakukan setelah temuan tersebut.
Reservoir Sriranda merupakan fasilitas yang dikelola oleh PDAM Tirta Moedal Semarang.
“Sudah dikuras dan diberi disinfektan, sebelum nanti digunakan lagi,” kata Yudi. Dikutip dari Antara, Minggu (17/8).
Menurut dia, reservoir Sriranda masuk sebagai salah objek vital yang seharusnya tidak boleh dimasuki oleh pihak yang tidak berkepentingan.
Sementara itu, Wakasat Reskrim Polrestabes Semarang Kompol Aris Munandar menjelaskan, setelah dievakuasi, jasad diautopsi.
“Masih didalami. Untuk jasad sudah dievakuasi untuk diautopsi,” kata Aris.
Aris belum bisa menjelaskan lebih detil tentang kronologis tewasnya pria yang ditemukan di dalam reservoir tersebut.
Meski demikian, menurut dia, temuan jasad itu bermula dari laporan tentang adanya orang hilang.
Saat ditemukan, lanjut dia, jasad pria tak di dalam tempat penampungan air itu masih menggunakan celana panjang dan sepatu.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5310220/original/059288000_1754673611-IMG-20250808-WA0198.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Dirut PDAM Jepara Jadi Tersangka, Tilap Dana Representatif Ratusan Juta
Dari hasil penyelidikan dan penyidikan, imbuh Dhini, SB diduga menyalahgunakan atau mengkorupsi dana representatif.
Padahal dana tersebut penggunaanya untuk kemajuan dan peningkatan pendapatan PDAM Jepara. Penggunaan dana tersebut di bawah kewenangan direksi PDAM.
Di PDAM Jepara sendiri terdapat tiga direksi, yakni dirut, direktur teknis serta direktur administrasi dan keuangan.
“Bahwa pada faktanya, yang menggunakan dana (representative) ini hanya tersangka (SB) selaku direktur utama tanpa melibatkan direktur lainnya,” ungkap Dhini.
Dugaan penyalahgunaan dana representatif yang dilakukan SB selaku dirut, penyidik Kejari menemukan indikasi adanya potensi kerugian keuangan negara sekitar Rp 554.350.000.
“Penggunaan dana tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan dan dinilai tidak mendukung operasional PDAM Jepara,” imbuh Dhini.
Dhini menambahkan, kerugian keuangan negara yang diduga dikorupsi SB berdasarkan data Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Penghitungan Kerugian Keuangan Negara (PKKN) Nomor: 704/12/Kasus/Irban/V/VII/2025 tanggal 30 Juli 2025 dari Inspektorat Kabupaten Jepara.
“Yang bersangkutan (Tersangka SB), kami tahan selama 20 hari ke depan,” pungkas Dhini.
Tidak hanya itu, penyidik Kejari Jepara juga masih terus mengembangkan penyidikan guna menemukan tersangka lain dalam tindak pidana korupsi tersebut. Oleh pihak tim Kejari Jepara, tersangka melanggar Primair: Pasal 2 ayat (1) Juncto pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Juncto Pasal 64 ayat (1) KUHP
Subsidiair Pasal 3 Juncto pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Juncto Pasal 64 ayat (1) KUHP.
Laporan Masyarakat
Untuk diketahui, Kejaksaan Negeri Jepara pada bulan Januari 2025 telah menerima laporan dari masyarakat tentang adanya perkara dugaan tindak pidana korupsi penggunaan dana representatif pada PDAM Tirta Jungporo Tahun 2020 hingga 2023.
Setelah dilakukan proses penyidikan, tim penyidik mengungkap temuan adanya unsur melawan hukum dalam proses penggunaan dana representatif. Atas tindakan itu, mengakibatkan kerugian keuangan negara.
Tersangka SB selaku Direktur Utama PDAM Tirta Jungporo, secara aktif mencairkan dana representatif dari pos biaya lain-lain Direksi sejak tahun 2020 hingga 2023.
Pencairan ini menggunakan memo internal yang tidak memuat rincian kegiatan dengan jelas. Parahnya lagi, tidak disertai pertanggungjawaban penggunaan dana reprensetatif.
Bahwa dari hasil penyidikan diperoleh fakta bahwa uang hasil tindak pidana korupsi tersebut digunakan tersangka untuk kepentingan pribadi.
-
/data/photo/2025/08/06/6892b1892e303.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Debit Air Kurang akibat Kemarau, PDAM Sikka Atur Jam Suplai Air untuk 21.000 Pelanggan Regional 6 Agustus 2025
Debit Air Kurang akibat Kemarau, PDAM Sikka Atur Jam Suplai Air untuk 21.000 Pelanggan
Tim Redaksi
SIKKA, KOMPAS.com
– Perusahaan Pelayanan Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) Wairpuan, Kabupaten Sikka, NTT, mulai menyiasati pendistribusian air bersih kepada 21.000 pelanggannya.
Langkah ini diambil karena sumber air baku mulai berkurang akibat musim kemarau.
Direktur PDAM Wairpuan, Frans Laka menyampaikan bahwa salah satu sumber mata air yang dimanfaatkan PDAM yaitu mata air Wair Puan di Desa Ladogahar, Kecamatan Nita.
Sumber air tersebut menyuplai pelanggan di wilayah Kecamatan Nita, Alok, Alok Barat, dan Alok Timur.
Hanya saja, memasuki musim kemarau seperti saat ini, debit air Wair Puan mulai berkurang.
“Di satu sisi kita layani pelanggan, di sisi lain air yang sama juga digunakan untuk keperluan para petani,” ujar Frans saat ditemui di Maumere, Selasa (5/8/2025).
Frans mengatakan, kondisi serupa juga dialami pelanggan di Kecamatan Bola. Penyebabnya sama, debit air berkurang.
Oleh sebab itu, menurut dia, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengatur jadwal distribusi air.
“Kita siasati dengan mengatur jam distribusi, dan persoalan ini bukan hal baru yang kita alami,” ungkapnya.
Upaya lain, lanjut Frans, dengan mengoptimalkan sumber-sumber air yang ada, dan memastikan tidak ada pipa yang mengalami kerusakan.
“Kita punya lima mata air dan 13 sumur di dalam kota, jadi kami optimis kebutuhan pelanggan akan tetap terpenuhi,” tandasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/04/03/660cf5344d0f8.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Polresta Jambi Tetapkan 3 Tersangka Korupsi Pengadaan Bahan Kimia PDAM Regional 28 Juli 2025
Polresta Jambi Tetapkan 3 Tersangka Korupsi Pengadaan Bahan Kimia PDAM
Tim Redaksi
JAMBI, KOMPAS.com
– Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Satuan Reserse Kriminal Polresta Jambi menetapkan tiga orang tersangka dalam kasus dugaan
korupsi pengadaan bahan kimia
di Perumda Air Minum
PDAM Tirta Mayang
Kota Jambi.
Ketiga tersangka berinisial MK, HF, dan RW. Mereka diduga terlibat dalam korupsi pengadaan bahan kimia
sucolite LA24HZ
untuk periode tahun 2021 hingga 2023.
“Ya, kita tetapkan tiga orang tersangka,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Jambi
Kompol Hendra Manurung
saat dikonfirmasi
Kompas.com
melalui pesan singkat, Senin (28/7/2025).
Namun, Hendra belum merinci nilai kerugian negara akibat perkara ini.
“Nanti kita update lagi perkembangannya ya,” ujarnya.
Ia juga tidak menjelaskan secara detail peran masing-masing tersangka dalam dugaan tindak pidana korupsi tersebut.
Kasus ini mencuat setelah kepolisian menerima pengaduan masyarakat mengenai dugaan penyelewengan anggaran dalam
pengadaan barang dan jasa
di PDAM Tirta Mayang pada tahun 2024.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Tanpa Gembar-gembor, Muhammadiyah Bantaeng Gerak Senyap Bantu Warga
FAJAR.CO.ID, BANTAENG — Melalui Lembaga Resiliensi Bencana (LRB), Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bantaeng, menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 93.500 liter kepada warga terdampak banjir.
Berdasarkan informasi yang didapatkan fajar.co.id, sedikitnya lima wilayah di Kecamatan Bantaeng dan Eremerasa yang mendapatkan bantuan air bersih pada Kamis (17/7/2025).
Masing-masing kelima wilayah itu di antaranya, Jalan Sungai Calendu, Jagong, Sampara, Jalan Lingkar, dan Barayya.
Wakil Ketua PDM Bantaeng, Iwan Setiawan mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Asia Muslim Charity Foundation (AMCF) dalam penyaluran bantuan tersebut.
“Bantuan air bersih itu disalurkan sejak Ahad sampai Kamis atau 13 hingga 17 Juli 2025 menggunakan mobil tangki air milik AMCF,” ujar Iwan, Kamis malam.
Dikatakan Iwan yang juga merupakan Koordinator LRB, kegiatan distribusi air bersih untuk warga Bantaeng dilakukan sebanyak 17 kali, dengan jumlah air satu kali keberangkatan sebanyak 5.500 liter.
“Satu driver, dan satu pembantu driver, ditambah satu tenaga dari PDAM Bantaeng,” Iwan menuturkan.
Tambahnya, penyaluran bantuan tersebut berjalan dengan baik berkat keterlibatan berbagai unsur, khususnya kader-kader Muhammadiyah.
“Mereka mendukung kelancaran distribusi air bersih, mulai dari data penerima, hingga sumbangan materi dalam rangka mendukung kelancaran distribusi,” terangnya.
“Semoga Allah membalas sumbangsih kita semua dengan pahala yang berlipat,” sambung Iwan.
Terpisah, Ketua PDM Bantaeng, Samsud Samad, menjelaskan bahwa penyaluran bantuan tersebut merupakan bagian dari realisasi visi organisasi di bidang kebencanaan dan sosial.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5307750/original/754478374-Ketua_Yayasan_Anak_Padi_Lahat__Sahwan__saat_mengecek_kadar_pH_air_Sungai_Pule__anak_Sungai_Lematang_Lahat_yang_diduga_tercemar_limbah_perusahaan_batu_bara_di_sekitar_sungai__Nefri_Inge_.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)