BUMN: PDAM

  • Kenaikan tarif air bersih lamban dibandingkan komoditas lain

    Kenaikan tarif air bersih lamban dibandingkan komoditas lain

    Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin saat memberi materi pada kunjungan kerja anggota DPRD di Jakarta, Selasa (17/12/2024). ANTARA/Khaerul Izan

    PAM Jaya: Kenaikan tarif air bersih lamban dibandingkan komoditas lain
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Minggu, 29 Desember 2024 – 11:49 WIB

    Elshinta.com – Perusahaan Umum Daerah Air Minum Jaya menilai kenaikan tarif air produk perseroan ini di Jakarta sangat lambat dibanding dengan komoditas primer lainnya.

    “Terdapat pertumbuhan tarif rata-rata komoditas dalam periode 17 tahun, dari 2007 hingga 2024 yang cukup variatif,” kata Direktur Utama Perumda PAM Jaya Arief Nasrudin dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu.

    Ia mengatakan bahwa komoditas lain mengalami kenaikan setiap tahun, tarif air di Jakarta justru stagnan selama 17 tahun, sejak 2007 sampai 2024 ini.

    Perumda, kata Arief, harus menyesuaikan tarif air demi meningkatkan kualitas dan layanan kepada pelanggan.

    Menurut dia, rencana penyesuaian tarif air rata-rata PAM Jaya saat ini masih lebih rendah dibanding dengan tingkat inflasi dalam periode 2007-2024.

    Arief mengungkapkan, secara garis besar komoditas dengan kenaikan tarif terbesar selama periode ini adalah air minum dalam kemasan (AMDK) sebesar 345 persen, gas elpiji 12 kilogram sebesar 273 persen dan minyak goreng sebesar 214 persen.

    “Persentase itu merupakan kenaikan tertinggi dibanding komoditas domestik lainnya,” katanya.

    Sementara itu, lanjut dia, komoditas dengan pertumbuhan tarif terendah meliputi tarif BBM (bahan bakar minyak) sebesar 115 persen dan listrik sebesar 136 persen. 

    Arief memaparkan, indeks harga antara tarif air dengan komoditas lainnya yang dianggap sebagai kebutuhan pokok, sejak 2007 sampai 2024, tarif air PAM Jaya hanya Rp7,5 per liter, sedangkan AMDK pada tahun 2007 sebesar Rp351 per liter, kemudian naik pada 2024 menjadi Rp1.600 per liter.

    Selanjutnya yaitu, minyak goreng pada 2007 lalu sebesar Rp6.800 per kilogram menjadi Rp21.384 per kilogram pada 2024. Berikutnya, BBM bersubsidi dari Rp4.650 per liter pada 2007 menjadi Rp10.000 per liter pada 2024.

    Selanjutnya tarif listrik yang dikelola Perusahaan Listrik Negara (Persero) dari Rp572 per Kwh pada 2007 menjadi Rp1.353 per Kwh pada 2024. Terakhir, gas elpiji 12 kilogram dari Rp76.000 pada 2007 menjadi Rp210.000 pada 2024.

    “Jadi, sejak terakhir ditetapkan pada 2007, kami belum pernah melakukan penyesuaian tarif kembali hingga saat ini,” katanya.

    Dia lalu membandingkan tarif air yang dikelola PAM Jaya dengan perseroan daerah dari wilayah lain. Untuk kelompok K1 (sosial) tarif yang ada saat ini, PAM Jaya Rp1.050 hingga tiga meter kubik, kelompok K2 (rumah tangga) Rp1.050-Rp7.450 dan kelompok K3 (niaga) Rp4.900-Rp14.650.

    Sedangkan PT Tirta Asasta Depok tarif air untuk kelompok K1 mencapai Rp3.000-Rp11.000, K2 Rp4.200-Rp13.000 dan K3 sebesar Rp8.900-Rp15.500.

    “Dari indeks ini terlihat bahwa tarif PAM Jaya saat ini masih di bawah tarif yang diterapkan oleh PDAM lain di luar DKI Jakarta,” ujarnya.
     

    Atas dasar itulah, kata dia, pada Januari 2025, pihaknya akan melakukan penyesuaian tarif.

    Berbagai pihak juga telah digandeng Perumda PAM Jaya untuk membantu menyosialisasikan rencana ini, misalnya melibatkan Pemerintah Kota Administrasi di lima wilayah.

    Arief mengatakan, simulasi penyesuaian tarif air minum PAM Jaya untuk golongan tarif 2A1 Rumah Tangga Sangat Sederhana pemakaian 30 meter kubik dan golongan tarif 2A2 rumah tangga sederhana pemakaian 20 meter kubik mengalami penurunan harga dengan program subsidi pemasaran PAM Jaya.

    Ia mengatakan untuk golongan tarif 2A1 tarif lama sebesar Rp41.810 dengan tarif baru sebesar Rp46.695. Setelah adanya subsidi dari program itu menjadi sebesar Rp34.695.

    Sedangkan untuk golongan tarif 2A2 rumah tangga sederhana tarif lama sebesar Rp147.940 dengan tarif baru sebesar Rp183.060. Setelah adanya subsidi sejenis menjadi sebesar Rp151.060.

    Sumber : Antara

  • Kenaikan tarif air bersih di Jakarta dinilai lamban

    Kenaikan tarif air bersih di Jakarta dinilai lamban

    di bawah tarif yang diterapkan oleh PDAM lain

    Jakarta (ANTARA) – Perusahaan Umum Daerah Air Minum Jaya menilai kenaikan tarif air produk perseroan ini di Jakarta sangat lambat dibanding dengan komoditas primer lainnya.

    “Terdapat pertumbuhan tarif rata-rata komoditas dalam periode 17 tahun, dari 2007 hingga 2024 yang cukup variatif,” kata Direktur Utama Perumda PAM Jaya Arief Nasrudin dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu.

    Ia mengatakan bahwa komoditas lain mengalami kenaikan setiap tahun, tarif air di Jakarta justru stagnan selama 17 tahun, sejak 2007 sampai 2024 ini.

    Perumda, kata Arief, harus menyesuaikan tarif air demi meningkatkan kualitas dan layanan kepada pelanggan.

    Arief mengungkapkan, secara garis besar komoditas dengan kenaikan tarif terbesar selama periode ini adalah air minum dalam kemasan (AMDK) sebesar 345 persen, gas elpiji 12 kilogram sebesar 273 persen dan minyak goreng sebesar 214 persen.

    “Persentase itu merupakan kenaikan tertinggi dibanding komoditas domestik lainnya,” katanya.

    Sementara itu, lanjut dia, komoditas dengan pertumbuhan tarif terendah meliputi tarif BBM (bahan bakar minyak) sebesar 115 persen dan listrik sebesar 136 persen.

    Arief memaparkan, indeks harga antara tarif air dengan komoditas lainnya yang dianggap sebagai kebutuhan pokok, sejak 2007 sampai 2024, tarif air PAM Jaya hanya Rp7,5 per liter, sedangkan AMDK pada tahun 2007 sebesar Rp351 per liter, kemudian naik pada 2024 menjadi Rp1.600 per liter.

    Selanjutnya tarif listrik yang dikelola Perusahaan Listrik Negara (Persero) dari Rp572 per Kwh pada 2007 menjadi Rp1.353 per Kwh pada 2024. Terakhir, gas elpiji 12 kilogram dari Rp76.000 pada 2007 menjadi Rp210.000 pada 2024.

    “Jadi, sejak terakhir ditetapkan pada 2007, kami belum pernah melakukan penyesuaian tarif kembali hingga saat ini,” katanya.

    Dia lalu membandingkan tarif air yang dikelola PAM Jaya dengan perseroan daerah dari wilayah lain. Untuk kelompok K1 (sosial) tarif yang ada saat ini, PAM Jaya Rp1.050 hingga tiga meter kubik, kelompok K2 (rumah tangga) Rp1.050-Rp7.450 dan kelompok K3 (niaga) Rp4.900-Rp14.650.

    Sedangkan PT Tirta Asasta Depok tarif air untuk kelompok K1 mencapai Rp3.000-Rp11.000, K2 Rp4.200-Rp13.000 dan K3 sebesar Rp8.900-Rp15.500.

    Atas dasar itulah, kata dia, pada Januari 2025, pihaknya akan melakukan penyesuaian tarif.

    Berbagai pihak juga telah digandeng Perumda PAM Jaya untuk membantu menyosialisasikan rencana ini, misalnya melibatkan Pemerintah Kota Administrasi di lima wilayah.

    Arief mengatakan, simulasi penyesuaian tarif air minum PAM Jaya untuk golongan tarif 2A1 Rumah Tangga Sangat Sederhana pemakaian 30 meter kubik dan golongan tarif 2A2 rumah tangga sederhana pemakaian 20 meter kubik mengalami penurunan harga dengan program subsidi pemasaran PAM Jaya.

    Ia mengatakan untuk golongan tarif 2A1 tarif lama sebesar Rp41.810 dengan tarif baru sebesar Rp46.695. Setelah adanya subsidi dari program itu menjadi sebesar Rp34.695.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2024

  • Menteri PU Respons Tarif Air PAM di Jakarta Naik Mulai 1 Januari 2025

    Menteri PU Respons Tarif Air PAM di Jakarta Naik Mulai 1 Januari 2025

    Jakarta, CNN Indonesia

    Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo merespons kenaikan tarif air PAM di wilayah Jakarta mulai 1 Januari 2025.

    Dody mendukung kebijakan tersebut jika alasannya untuk mempercepat penyambungan jaringan pipa baru. Menurutnya, hingga saat ini pengaliran air minum ke rumah-rumah belum optimal.

    Padahal, Kementerian PU telah membangun sejumlah sumber-sumber air minum, salah satunya Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Jatiluhur. Sayangnya, sumber air tersebut belum produktif atau idle lantaran saluran rumah (SR) yang belum rampung.

    “Kami sih hanya mendorong supaya sambungan ke rumah tangga itu, pipa-pipanya segera dikejar. Karena kan kalau by hari ini terkesan masih idle kan, apapun yang kita gelontorkan di Jatiluhur terkesan idle,” kata Dody ditemui di Kantor Kementerian PU, seperti dikutip detikfinance, Jumat (27/1).

    Karenanya, Dody menilai upaya PAM Jaya untuk menuntaskan pembangunan jaringan SR, termasuk dengan kenaikan tarif merupakan ide yang baik. Dody pun memastikan pihaknya akan mendukung pembangunan SR, salah satunya melalui Inpres Air Minum dan Sanitasi.

    “Bagus betul. Itu benar. Makanya kemudian kami juga ke depan berpikir mungkin juga sebagian kita akan support lah temen-temen di Pemprov,” ujar Dody.

    Sementara itu, Plt Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PU Endra S Atmawidjaja menjelaskan kebutuhan pembangunan SR semakin bertambah seiring dengan perkembangan kawasan permukimannya. Apalagi dalam 10-30 tahun ke depan, sambungnya, kebutuhan air layak masyarakat akan terus meningkat.

    Pemerintah sendiri sudah membangun beberapa suplai air minum mulai dari SPAM Jatiluhur hingga SPAM Buaran. Menurut Endra, kini menjadi tanggung jawab pemerintah daerah (pemda) untuk menyambungkan sumber air tersebut ke SR.

    “Itu (sumber air minum) harus disambung secara bertahap oleh PDAM, PAM JAYA. Nah caranya yaitu bergantung cara marketingnya mereka. Kalau memang itu untuk masyarakat berpenghasilan rendah, barangkali itu bisa didiskon atau dibebaskan tarifnya, tapi untuk masyarakat yang mampu ya tetap diberlakukan tarif normal,” kata Endra.

    (fby/sfr)

  • Kronologi Jenazah Balita Hanyut di Selokan Surabaya Ditemukan Setelah 4 Hari Pencarian

    Kronologi Jenazah Balita Hanyut di Selokan Surabaya Ditemukan Setelah 4 Hari Pencarian

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Koloway

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Jenazah balita berinisial MR berusia 3,5 tahun yang sebelumnya hanyut di selokan kawasan Babatan Surabaya akhirnya ditemukan, Jumat sore (27/12/2024).

    Setelah melakukan proses pencairan selama 4 hari, korban ditemukan di sela eceng gondok Kali Makmur.

    Jenazah MR ditemukan sekitar pukul 14.00 WIB. Saat penemuan, petugas gabungan dari PU BIna Marga Surabaya yang menurunkan ekskavator mengeruk tumpukan eceng gondok.

    Dari sana petugas sempat menurunkan alat keruknya yang membuat jenazah kembali hanyut. Akhirnya, korban kemudian ditemukan.

    Lokasi penemuan jenazah berada sekitar 3 kilometer dari selokan Jalan Babatan II F Wiyung, Surabaya, lokasi awal balita tersebut tenggelam. Jenazah ditemukan dibalik tumpukan eceng gondok yang ada di Kali Makmur, dekat SMP negeri 34 Surabaya di jalan Wiyung PDAM Surabaya.

    Balita di Surabaya hanyut di selokan saat bermain hujan-hujanan, pencarian masih berjalan (ISTIMEWA – Tribun Jatim Network/Bobby Constantine)

    “Betul telah ditemukan. Korban berada dibalik eceng gondok. Setelah ekskavator mengeruk eceng gondok, terlihat jenazah bayi ada dibaliknya,” kata Komandan Tim Basarnas Kantor SAR Surabaya, Eko Aprianto di lokasi kejadian.

    Jenazah langsung diangkat ke perahu karet untuk selanjutnya dibawa ke pihak keluarga. “Saat ditemukan korban sudah tidak bernyawa, dan kondisi bayi sudah membiru,” terangnya.

    Petugas Basarnas yang sudah menunggu diseberang sungai langsung bergerak menangkap jenazah MR. Petugas yang hendak menangkap sempat kesulitan karena kondisi sungai banyak eceng gondok.

    Namun dibantu petugas di pinggir sungai akhirnya jenazah balita berhasil diangkat dan dibungkus kantong jenazah. “Untuk lebih pastinya jenazah langsung kami bawa ke kamar jenazah RSUD dr Soetomo Surabaya,” jelas Eko

    Untuk diketahui, korban berinisial MR berusia 3,5 tahun, balita yang bertempat tinggal di Babatan Wiyung Blok 2F sedang bermain air bersama seorang kerabat dan temannya, Selasa(24/12/2024) sekitar pukul 15.30 WIB. Saat itu, hujan deras tengah terjadi di kawasan ini.

    Tak lama, korban tergelincir masuk ke selokan yang terbuka di sekitar rumah. Selanjutnya, korban pun terbawa arus

  • Jaringan Pipa Rusak Akibat Banjir Bandang, Ratusan Warga Sumberjambe Jember Krisis Air Bersih

    Jaringan Pipa Rusak Akibat Banjir Bandang, Ratusan Warga Sumberjambe Jember Krisis Air Bersih

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Imam Nawawi

    TRIBUNJATIM.COM, JEMBER– Ratusan warga Desa Jambesari dan Desa Pringgondani, Kecamatan Sumberjambe, Kabupaten Jember, Jawa Timur mengalami krisis air bersih.

    Hal tersebut akibat , banjir bandang di dua Desa Jember Utara ini pada 22 Desember 2024 lalu, membuat fasilitas bak penampungan air dan jaringan pipa rusak, yang sekarang sedang diperbaiki oleh warga setempat.

    Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Palang Merah Indonesia (PMI) Jember, Mamang Pratidina mengaku bersama BPBD telah mengirimkan air bersih kepada warga yang terdampak bencana itu, di beberapa titik kawasan dua desa tersebut.

    “Menopang suplai BPBD tersebut, Tim WASH (Water Sanitasion and Hygiene) Promotion PMI Jember menambah empat tandon air dengan kapasitas 4.800 liter air,” ujarnya, Jumat (27/12/2024).

    Menurutnya, ribuan liter air bersih ini ditempatkan di 4 titik di Desa Jambesari dan Desa Pringgondani, Kecamatan Sumberjambe.  Katanya, untuk 400 kepala Keluarga (KK).

    “Tandon tersebut ditempatkan di 4 titik desa dengan asumsi mampu melayani 400 KK di dusun Karang Sampurna, Desa Jambesari,” kata Mamang.

    Mamang menjelaskan untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga. PMI menggandeng Perusahaan Umum Air Minum (Perumdam) Tirta Pandalungan Jember.

    “Tandon dan penempatannya dari PMI, airmya dari PDAM Jember,” ulasnya.

    Dia bilang, pendistribusian air bersih di kawasan daerah Gunung Raung itu akan dilakukan selama 14 hari. Agar kebutuhan mineral warga setempat tetap terpenuhi.

    “Bantuan air bersih ini akan dilakukan selama 14 hari. Tapi bila dirasa masih dibutuhkan, penempatan tandon air dan suplai airnya akan diperpanjang,” tutur Mamang

  • Akibat Dikejar Debt Colector Pengemudi Mobil di Bogor Tabrak Motor, Korban Alami Luka-Luka

    Akibat Dikejar Debt Colector Pengemudi Mobil di Bogor Tabrak Motor, Korban Alami Luka-Luka

    JABAR EKSPRES – Satu unit kendaraan roda empat jenis Daihatsu Terios bernomor polisi B 2634 FKE terlibat dalam kecelakaan lalulintas hingga dikejar oleh warga di Jalan Siliwangi, Kota Bogor pada Selasa, 24 Desember 2024.

    Mobil berwarna putih tersebut sempat menimbulkan kepanikan pengendara lain usai diduga terlibat tabrak lari pengendara sepeda motor.

    Kasat Lantas Polresta Bogor Kota, Ardi Wibowo, menjelaskan bahwa insiden ini bermula ketika Daihatsu Terios melaju dari arah Jalan Raya Pajajaran menuju Batutulis.

    BACA JUGA: Jelang Natal 2024, Forkopimda Bandung Barat Tinjau Gereja Santo Benediktus

    Saat melintas di depan sebuah minimarket di Kelurahan Bogor Selatan, kendaraan tersebut diduga menabrak sepeda motor Honda Supra Fit yang berada di depannya.

    Ia mengatakan, dugaan sementara pengemudi Terios mengemudikan kendaraannya dalam kecepatan tinggi karena dikejar oleh debt collector.

    “Akibatnya, pengemudi kurang hati-hati dan tidak mampu mengantisipasi, sehingga menabrak sepeda motor Honda Supra Fit,” ungkap Ardi.

    BACA JUGA: DLH Kota Bandung Respon Usulan Menteri LH Terkait Pengelolaan Sampah

    Akibat kecelakaan tersebut, pengendara sepeda motor mengalami luka-luka dan langsung dilarikan ke Klinik terdekat.

    “Pengendara sepeda motor langsung dilarikan ke klinik PDAM Kota Bogor untuk mendapatkan perawatan,” terangnya.

    Sementara, sang pengemudi menyerahkan diri ke petugas di pos pengamanan (Pospam) Natal dan tahun baru di wilayah Polsek Bogor Selatan.

    BACA JUGA: KNPI Dorong Pembangunan Gedung Pemuda di Cimahi, Keterbatasan Lahan Jadi Hambatan

    Pengemudi sudah diamankan dan masih dimintai keterangan di Mako Satlantas Polresta Bogor Kota.

    “Pengemudi saat ini sudah diamankan di kantor Satlantas Polresta Bogor Kota untuk dimintai keterangan lebih lanjut,” ucap Ardi. (YUD)

  • Wilayah yang Catat Sumber Air Minum Terbanyak Cemaran E Coli di Jawa, Ada Serang    
        Wilayah yang Catat Sumber Air Minum Terbanyak Cemaran E Coli di Jawa, Ada Serang

    Wilayah yang Catat Sumber Air Minum Terbanyak Cemaran E Coli di Jawa, Ada Serang Wilayah yang Catat Sumber Air Minum Terbanyak Cemaran E Coli di Jawa, Ada Serang

    Jakarta

    Kementerian Kesehatan RI mengungkap hasil surveilans diseminasi akses air minum layak pada 2023. Hasilnya menunjukkan perbaikan dari semula hanya 11 persen menjadi 29,49 persen, meski artinya masih sekitar 80 persen akses air minum di Indonesia relatif belum aman.

    Salah satu parameter akses air minum tidak aman adalah temuan kandungan E Coli. Kadar E coli di akses air minum di beberapa provinsi pulau Jawa Bahkan melampaui 50 persen.

    Tertinggi berada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, yakni sekitar 60 persen. Hanya 44,4 persen daerah di sana yang akses air minumnya terbebas dari E Coli. Bila dirinci lebih lanjut, Kota Yogyakarta mencatat temuan E Coli terbanyak yakni di atas 60 persen.

    Provinsi kedua yang terbanyak mencatat akses air minum positif E Coli adalah Jawa Tengah yakni 52 persen dengan temuan terbanyak berada di Pati, yakni 92 persen. Hanya 8 persen dari keseluruhan akses air minum di wilayah tersebut yang bebas E Coli.

    Temuan terbanyak E Coli di pulau Jawa selanjutnya ditempati provinsi Banten. Ada 55 persen wilayah di Banten dengan temuan E Coli, terbanyak di Serang. Serang hanya mencatat 15,7 persen wilayah yang akses air minumnya nihil E Coli.

    Berikut wilayah yang lebih sedikit melaporkan temuan E Coli:

    DKI Jakarta: 81,3 persen akses air minum bebas E ColiJawa Barat: 53,7 persen akses air minum bebas E ColiJawa Timur: 49,3 persen akses air minum bebas E Coli

    Akses air minum terbanyak dengan cemaran E Coli, rupanya juga berada di air isi ulang. Sejumlah pemicunya berkaitan dengan proses saat melakukan pengisian air. Baik dari kemasan maupun tempat depot air isi ulang.

    Bahkan, bila membandingkan E coli pada air minum isi ulang serta PDAM, yang relatif signifikan. Pada sumber air PDAM cemaran ‘hanya’ berkisar 33 persen, sementara pada air minum isi ulang mendekati 50 persen, yakni 45,4 persen.

    “Jadi banyak rumah tangga yang dia lebih memilih air isi ulang untuk konsumsi sehari-hari, dibandingkan dari air PDAM yang kemudian dikonsumsi setelah dimasak,” beber dr Anas dalam konferensi pers Jumat (20/12/2024).

    “Karena masyarakat Indonesia belum percaya dengan kualitas airnya, karena mungkin baunya, warnanya tidak baik, masalah dengan perpipaan, jadi dia ragu untuk menggunakan sebagai sumber air minum, ini memang menjadi pekerjaan rumah. Tetapi data kita menemukan cemaran lebih tinggi di air isi ulang,” tandas dia.

    NEXT: Apa Dampaknya?

    Simak Video “Membedah Label Bahaya BPA Pada Kemasan Air Minum”
    [Gambas:Video 20detik]

  • Tips Mengelola Pengeluaran di Tengah Jerat PPN 12 Persen

    Tips Mengelola Pengeluaran di Tengah Jerat PPN 12 Persen

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pemerintah resmi bakal menaikkan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen mulai 1 Januari 2025.

    Akibat kebijakan ini, tentu harga beberapa kebutuhan bakal terimbas melonjak meski pemerintah berdalih hanya barang premium yang terkena kenaikan PPN.

    Adapun sejumlah barang dan jasa, termasuk jasa keuangan dan jasa pendidikan akan dikenakan PPN 12 persen. Bahkan, kenaikan pajak tersebut juga terkonfirmasi menyasar platform hiburan seperti Netflix dan Spotify.

    Oleh sebab itu, mau tak mau masyarakat pun dituntut untuk bisa mengelola pengeluarannya dengan baik agar tidak semakin boncos imbas kenaikan PPN ini.

    Perencana keuangan Mitra Rencana Edukasi (MRE) Andi Nugroho menyarankan prioritas pengeluaran sebaiknya berfokus kepada kebutuhan-kebutuhan yang bersifat wajib, selain juga tingkat kepentingan dan urgensinya tinggi.

    Contohnya, seperti membayar cicilan kredit ataupun utang (KPR, kredit kendaraan bermotor, dan lain-lain). Selain itu juga kebutuhan untuk membeli token listrik, membayar air PDAM, dan uang sekolah anak.

    “Prioritasnya setelah itu adalah untuk kebutuhan transportasi ke tempat kerja dan ke sekolah anak dan uang makan sehari-hari. Baru setelah itu untuk memenuhi kebutuhan lainnya seperti untuk kebutuhan membeli baju, toiletries, kuota internet, dan lain-lain,” ujar Andi kepada CNNIndonesia.com, Jumat (20/12).

    Senada, perencana keuangan OneShildt Financial Planning Budi Rahardjo pun menjelaskan prioritas pengeluaran rumah tangga tetap kembali kepada sandang, pangan, papan, dan pendidikan terlebih dahulu.

    Menurutnya, tentunya masing-masing dari hal ini memiliki kualitas yang berbeda, mulai dari yang standar hingga mewah. Oleh karenanya, Budi mengatakan kita perlu menyesuaikan terlebih dahulu kapasitas keuangan dan gaya hidup pilihan.

    “Jangan memilih gaya hidup di luar kapasitas dan kemampuan. Apabila memang rumah tangga terdampak secara finansial akibat kenaikan PPN, maka rumah tangga tersebut sebaiknya mengatur ulang kembali prioritasnya dan mencari alternatif substitusi barang/jasa yang memiliki manfaat yang sama sesuai kebutuhan,” jelasnya.

    “Namun memiliki harga yang lebih terjangkau agar rumah tangga tetap dapat mengelola keuangannya untuk konsumsi sesuai kebutuhan, pembayaran cicilan yang sudah berjalan, tabungan dan asuransi,” ucap Budi.

    Persentase pengeluaran

    Menurut Andi, idealnya anggaran belanja diatur dengan persentase sebagai berikut:

    Membayar cicilan utang dan kebutuhan sehari-hari: 55 persen

    Ditabung atau investasi: 10 persen

    Dana darurat: 10 persen

    Meningkatkan pengetahuan: 10 persen

    Rekreasi: 10 persen

    Dana amal: 5 persen

    Budi pun menyarankan agar kembali kepada aturan dasar pengelolaan arus kas keuangan rumah tangga 50:30:20, di mana 50 persen untuk konsumsi, 30 persen untuk batas maksimal cicilan/keinginan, serta 20 persen untuk tabungan dan investasi.

    Trik mengelola uang agar tidak boncos

    Andi pun menyarankan agar tabungan bisa aman dan konsisten dilakukan setiap bulannya tanpa terpakai, maka triknya adalah untuk dana tabungan dan investasi disisihkan segera setelah penghasilan diterima.

    “Jadi bukannya uang penghasilan digunakan untuk berbagai kebutuhan lainnya dulu dan baru bila ada sisanya makan akan ditabung,” ujar dia.

    Menurutnya, trik pengeluaran ini sebenarnya kurang lebih sama seperti PPN masih pada presentasi sebelumnya, yaitu ketika berbelanja, fokuslah kepada hal-hal yang memang menjadi kebutuhan dan penting untuk dipenuhi.

    Selain itu, Andi meminta agar kita bisa mengendalikan diri agar tidak terjebak pada gaya hidup, apalagi yang cenderung konsumtif. Menurutnya, salah satu bentuk pengendalian diri adalah dengan menghilangkan sifat fear of missing out (FOMO) dan fear of other people opinion (FOPO).

    “Sehingga kita bisa membelanjakan uang kita sesuai dengan apa yang kita miliki dan kita butuhkan,” tuturnya.

    Di samping itu, trik lain yang bisa dilakukan, menurut Budi, adalah me-review kembali keuangan dengan melakukan cek pengeluaran dan penghasilan. Selain itu, melakukan pengaturan ulang prioritas keuangan.

    “Pangkas pos pengeluaran yang tidak diperlukan, hapus jika memang sangat mendesak. Penghematan adalah langkah pertama yang bisa dilakukan sampai situasi keuangan stabil kembali,” kata Budi.

    (agt/agt)

  • Wilayah yang Catat Sumber Air Minum Terbanyak Cemaran E Coli di Jawa, Ada Serang    
        Wilayah yang Catat Sumber Air Minum Terbanyak Cemaran E Coli di Jawa, Ada Serang

    Lebih dari 40 Persen Air Minum Isi Ulang di RI Positif Mengandung E Coli

    Jakarta

    Sekitar 80 persen akses air minum di Indonesia belum layak dikonsumsi. Peningkatan akses air minum layak hanya meningkat dari 11 persen menjadi 20,49 persen pada 2023 berdasarkan hasil surveilans Kementerian Kesehatan RI.

    Temuan ini dinilai mengkhawatirkan lantaran banyak sumber air minum yang dikonsumsi warga masih mengandung E coli. Terutama yang bersumber dari air isi ulang.

    Direktur Penyehatan Lingkungan dr Anas Ma’ruf, MKM, menyebut perbandingan temuan E coli pada air minum isi ulang dan PDAM relatif signifikan. Pada sumber air PDAM cemaran ‘hanya’ berkisar 33 persen, sementara pada air minum isi ulang mendekati 50 persen, yakni 45,4 persen.

    “Jadi banyak rumah tangga yang dia lebih memilih air isi ulang untuk konsumsi sehari-hari, dibandingkan dari air PDAM yang kemudian dikonsumsi setelah dimasak,” beber dr Anas dalam konferensi pers Jumat (20/12/2024).

    “Karena masyarakat Indonesia belum percaya dengan kualitas airnya, karena mungkin baunya, warnanya tidak baik, masalah dengan perpipaan, jadi dia ragu untuk menggunakan sebagai sumber air minum, ini memang menjadi pekerjaan rumah. Tetapi data kita menemukan cemaran lebih tinggi di air isi ulang,” tandas dia.

    Anas menyebut air minum isi ulang yang dinyatakan positif E Coli bisa dipicu beragam faktor. Baik dari proses pengisian air isi ulang maupun kemasan yang digunakan.

    “Air minum isi ulang, masih ada yang positif E coli, bisa dari sumber airnya, waktu pengolahan, mesinnya tercemar, galonnya tercemar, maupun tempat yang belum bersih sehingga masuk ke galon masih belum bersih,” tandas dia.

    Padahal, air isi ulang paling banyak digunakan sebagai sumber air minum sehari-hari masyarakat, lebih dari 30 persen. Dampak mengonsumsi air yang tercemar E coli 73 persen memicu keluhan diare, sementara 15 persen lainnya berisiko menyebabkan masalah stunting.

    Hal ini sejalan dengan temuan stunting yang masih berada di kisaran 21,5 persen, belum mencapai target 18 persen.

    Siasat Pemerintah

    Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono menyebut pemerintah tengah mengkaji regulasi yang memungkinkan membuat air minum isi ulang lebih aman dan layak dikonsumsi.

    “Kita juga sedang berkoordinasi dengan BPOM RI, untuk nantinya air isi ulang yang didapatkan dari depot-depot itu benar-benar aman,” tandas dia.

    Saksikan juga d’Rooftalk: Janji Pramono Anung 1 Periode Saja

    (naf/kna)

  • Kado HUT ke-50, Tugu Tirta Dinobatkan sebagai PDAM Fasilitas Air Siap Minum Terbaik

    Kado HUT ke-50, Tugu Tirta Dinobatkan sebagai PDAM Fasilitas Air Siap Minum Terbaik

    Malang (beritajatim.com) – Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang kini berusia 50 tahun. Dalam perayaan HUT Emas ini, mereka mendapat 3 kado spesial.

    Direktur Utama Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang; Priyo Sudibyo, menyebut tiga kado itu adalah apresiasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, kehadiran langsung Kepala Perwakilan BPKP Jawa Timur ke Kota Malang demi menyerahkan sertifikat GRC. Serta MoU antara Perumda Tugu Tirta Kota Malang dengan Rumah Sakit Islam (RSI) Aisyah Malang.

    Dimulai dari Kemenkes RI melalui perwakilannya, yakni Direktur Penyehatan Lingkungan, Tutut Indra Wahyuni, menyampaikan surat keterangan Hasil Audit RPAM ter-Implementasi yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan di tahun 2024.

    “Beliau (pihak Kemenkes RI) mengatakan bahwa Perumda Tugu Tirta menjadi satu-satunya PDAM fasilitas air siap minum terbaik se-Indonesia berdasarkan hasil audit RPAM 2024 ter Implementasi,” ujar Priyo.

    Kemenkes menilai Perumda Tugu Tirta gencar melakukan sosialisasi tentang penggunaan air minum perpipaan kepada masyarakat. Dampak positifnya mengurangi penggunaan air permukaan atau pengeboran sumur dangkal.

    “Kami juga dinilai memiliki kualitas air yang benar-benar siap minum melalui ZAMP,” ujar Priyo.

    Kado kedua adalah hadirnya Kepala Perwakilan BPKP Jawa Timur, Abdul Chair. Dia menyerahkan sertifikat Governance Risk and Compliance (GRC) di momen Resepsi HUT ke-50 Perumda Tugu Tirta.

    Bukan hanya itu, berkat kerja keras
    Priyo Sudibyo, kini RSI Aisyah Malang resmi menandatangi MoU bersama Perumda Tugu Tirta tentang Penyediaan Layanan Air Minum.

    RSI Aisyah Malang dalam MoU nya menyatakan siap menggunakan penuh pasokan air dari Perumda Tugu Tirta dan tidak lagi menggunakan air sumur. Hal ini bisa menjadi teladan bagi seluruh elemen masyarakat di Kota Malang.

    “Ini perlu diikuti oleh rumah sakit lain, bahkan juga hotel, resto atau pelaku usaha lain demi mengurangi dampak penurunan permukaan tanah,” ujar pria yang akrab disapa Bogank itu.

    Tugu Tirta di bawah komando Bogank kini sedang mengawal usulan Peraturan Daerah (Perda) pembatasan air sumur. Perda yang tengah digodok oleh DPRD Kota Malang ini, diharapkan bisa segera disetujui dan diimplementasikan.

    Disisi lain, momen resepsi HUT ke-50 Perumda Tugu Tirta juga ditandai launching aplikasi android ‘Tugu Tirta Connect’. Aplikasi ini sebagai sarana untuk semakin memudahkan pelanggan mengakses berbagai layanan Perumda Tugu Tirta. (luc/ian)