BUMN: PDAM

  • Pemprov Jakarta bakal pertimbangkan kembali kenaikan tarif air minum

    Pemprov Jakarta bakal pertimbangkan kembali kenaikan tarif air minum

    Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno saat meninjau ketersediaan stok beras di gudang Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Sabtu (22/2/2025). ANTARA/Risky Syukur

    Pemprov Jakarta bakal pertimbangkan kembali kenaikan tarif air minum
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Sabtu, 22 Februari 2025 – 19:07 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta akan mempertimbangkan kembali kenaikan tarif air minum yang dinilai membebani warga rumah susun di wilayah setempat.

    Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno menyebut bahwa kenaikan tarif air minum tersebut adalah keputusan pemerintah pusat, sementara Jakarta memiliki kebijakan sendiri melalui Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

    “Ini kan sebetulnya keputusan (pemerintah) pusat. Ya tentu Jakarta punya PDAM dan  kita akan punya kebijakan sendiri. Mudah-mudahan nanti akan kita hitung kembali, karena kita saja baru menyambung hampir 30 ribu sambungan baru,” kata Rano kepada pers di Jakarta, Sabtu.

    Kendati demikian, Rano belum dapat memastikan bahwa kenaikan tarif air minum tersebut akan dibatalkan.

    “Belum tentu (kenaikan tarif dibatalkan). Kembali lagi, Jakarta punya kekuatan sendiri,” ungkap Rano.

    Adapun kenaikan tarif air minum diatur dalam Keputusan Gubernur (Kepgub) DKI Jakarta Nomor 730 Tahun 2024 tentang Tarif Air Minum yang ditandatangani Penjabat (Pj) Gubernur Heru Budi Hartono.

    Kenaikan itu sudah dikeluhkan oleh warga rumah susun, lantaran mereka terbebani biaya lebih hingga 71,3 persen.

    “Kami yang menggunakan air PAM Jaya untuk kebutuhan sehari-hari, masak, cuci dan mandi dikenakan tarif sama gedung-gedung komersial seperti mal dan perkantoran,” kata seorang penghuni Rusun Kalibata, Pikri Amiruddin di Jakarta, Jumat (21/2).

    Kepgub tersebut, kata Pikri, harus dicabut karena merugikan penghuni rusun. Menurut dia, kelompok pelanggannya disamakan dengan pusat perbelanjaan, perkantoran dan gedung bertingkat komersial lainnya.

    Sumber : Antara

  • Warga Lakarsantri Surabaya Kecewa, CitraLand Dinilai Ingkar Janji soal Normalisasi Waduk Selamet

    Warga Lakarsantri Surabaya Kecewa, CitraLand Dinilai Ingkar Janji soal Normalisasi Waduk Selamet

    Surabaya (beritajatim.com) – Warga Kecamatan Lakarsantri, Surabaya, kembali menyuarakan kekecewaan terhadap pengembang CitraLand yang dianggap tidak memenuhi kewajibannya terkait perawatan dan pengelolaan Waduk Selamet. Waduk yang berada di sekitar kawasan perumahan tersebut telah lama menjadi sumber masalah lingkungan, khususnya terkait saluran air yang mengalir ke permukiman warga.

    Ketua RW 02 Lidah Kulon, Kusmianto, mengungkapkan bahwa sejak 2018, pengembang telah berjanji untuk menormalisasi waduk dan saluran air di wilayah tersebut. Namun, ia menambahkan, sebagian besar komitmen yang disepakati belum dipenuhi.

    “Ada perjanjian dengan pengembang sejak 2018 untuk menormalisasi sungai dan waduk, namun sebagian besar komitmen tersebut belum dipenuhi,” ujar Kusmianto dalam acara jaring aspirasi yang digelar oleh Wakil Ketua DPRD Surabaya, Arif Fathoni, pada Rabu (19/2/2025) malam.

    Kusmianto juga menjelaskan bahwa berdasarkan kesepakatan dalam surat perjanjian dengan pengembang, CitraLand berkomitmen menjadikan Waduk Selamet sebagai kawasan rekreasi. Namun, hingga kini, kondisi waduk dan saluran air yang tidak terawat semakin memperburuk situasi di lapangan.

    “Pemukiman sekitar CitraLand sering kebanjiran karena aliran air dari kawasan tersebut,” tambahnya.

    Dalam kesempatan tersebut, warga menunjukkan surat undangan dari pengembang CitraLand terkait pembahasan kewajiban-kewajiban yang belum dipenuhi. Surat tertanggal 20 November 2024 itu menyebutkan bahwa pengembang berkomitmen melakukan sejumlah proyek pengembangan dan perawatan, termasuk pemberian tanah untuk warga, pembangunan sekolah PAUD, pelebaran jalan akses ke Waduk Selamet, serta pembangunan fasilitas wisata air.

    Meski demikian, hingga kini warga belum merasakan manfaat nyata dari komitmen yang tertera dalam surat tersebut. Mereka berharap agar DPRD Surabaya dapat memperjuangkan hak mereka.

    “Kami sering disambati warga kami, saya berharap DPRD Surabaya bisa memperjuangkan tuntutan kami,” ujar Kusmianto.

    Menanggapi keluhan tersebut, Wakil Ketua DPRD Surabaya Arif Fathoni berjanji akan menindaklanjuti masalah ini dengan serius. Ia menyinggung bahwa sebelumnya terdapat permasalahan serupa di Waduk Sepat, namun kini masalah serupa terjadi di Waduk Selamet.

    “Istimewa sekali pengembang CitraLand ini,” sindir Arif Fathoni.

    Politisi Golkar ini menambahkan bahwa keluhan serupa juga datang dari warga Lidah Kulon yang terdampak limpahan air dari kawasan CitraLand, namun normalisasi saluran air belum dilakukan.

    Toni, panggilan akrab Arif Fathoni, menjelaskan bahwa saluran air besar dan lebar di kawasan CitraLand dialirkan ke sungai yang mengalir di pemukiman warga. Hal ini menyebabkan kerugian bagi warga sekitar yang sering mengalami banjir.

    “Saya dapat informasi, saluran air di kawasan CitraLand ini besar dan lebar, dibuang ke sungai yang ada di pemukiman terdekat. Kalau pengembang abai dalam menormalisasi sungai, pasti warga kampung yang dirugikan,” tegasnya.

    Ke depan, Toni akan turun langsung ke lapangan untuk meninjau kondisi Waduk Selamet dan saluran air yang mengalir dari kawasan perumahan CitraLand. Ia juga akan mengecek informasi terkait apakah pengembang CitraLand membeli air dari PDAM Surya Sembada Surabaya.

    “Mestinya pemukiman orang kaya tidak boleh merugikan pemukiman yang dihuni rakyat kecil. Pemerintah kota wajib hadir untuk menjaga keadilan layanan ke semua warga Surabaya,” tutup Arif Fathoni.

    Hingga berita ini diturunkan, City Manager CitraLand Maria Nancy belum memberikan tanggapan atas pertanyaan yang diajukan oleh beritajatim.com. [asg/beq]

  • Cara Bayar PDAM Lewat BRImo, Paling Telat Kapan?

    Cara Bayar PDAM Lewat BRImo, Paling Telat Kapan?

    PIKIRAN RAKYAT – Kemajuan teknologi perbankan semakin memudahkan berbagai transaksi, termasuk pembayaran tagihan air PDAM. Salah satu metode pembayaran yang praktis dan cepat adalah melalui aplikasi BRImo.

    Dengan BRImo, pembayaran tagihan air bisa dilakukan kapan saja tanpa harus mengunjungi kantor PDAM atau loket pembayaran.

    Keuntungan Bayar PDAM Lewat BRImo Mudah dan Cepat
    Transaksi dapat dilakukan dalam hitungan menit tanpa harus antre. Histori Transaksi Tersimpan
    Memudahkan pelacakan dan pengecekan riwayat pembayaran. Dapat Digunakan di Berbagai Wilayah
    BRImo telah bekerja sama dengan banyak PDAM di berbagai daerah. Keamanan Terjamin
    Transaksi dilakukan melalui sistem perbankan yang terenkripsi. Cara Bayar Tagihan PDAM Lewat BRImo

    Berikut langkah-langkah mudah untuk membayar tagihan PDAM melalui aplikasi BRImo:

    Buka Aplikasi BRImo
    Pastikan aplikasi sudah terpasang dan login dengan username serta password. Pilih Menu “Tagihan”
    Pada halaman utama, cari dan klik menu “Tagihan”. Pilih Opsi “PDAM”
    Gulir ke bawah dan pilih layanan PDAM. Pilih Wilayah PDAM
    Pilih wilayah atau kota tempat layanan PDAM terdaftar. Masukkan Nomor Pelanggan
    Input nomor pelanggan PDAM yang tertera pada tagihan. Konfirmasi Tagihan
    Pastikan informasi yang muncul sudah benar, termasuk jumlah yang harus dibayar. Lakukan Pembayaran
    Klik “Bayar” dan masukkan PIN BRImo untuk menyelesaikan transaksi. Simpan Bukti Pembayaran
    Setelah transaksi berhasil, simpan bukti pembayaran sebagai referensi jika diperlukan di kemudian hari. Cara Mengecek Nomor Pelanggan PDAM

    Jika tidak mengetahui nomor pelanggan PDAM, berikut beberapa cara untuk menemukannya:

    Cek pada Meteran Air
    Biasanya terdapat stiker yang mencantumkan nomor pelanggan. Lihat Struk Pembayaran Lama
    Nomor pelanggan selalu tercantum pada struk pembayaran sebelumnya. Cek di Histori BRImo
    Jika pernah melakukan pembayaran sebelumnya, nomor pelanggan dapat ditemukan di riwayat transaksi. Hubungi Kantor PDAM
    Menghubungi atau mendatangi kantor PDAM terdekat dapat menjadi solusi jika informasi lainnya tidak tersedia. Layanan Customer Service
    Beberapa PDAM menyediakan layanan pelanggan yang bisa dihubungi untuk mendapatkan nomor pelanggan. Batas Akhir Pembayaran Tagihan PDAM

    Setiap PDAM memiliki kebijakan yang berbeda terkait batas akhir pembayaran tagihan. Secara umum, batas waktu pembayaran adalah sebagai berikut:

    Sebagian besar PDAM menetapkan tanggal 20 sebagai batas akhir pembayaran. Beberapa PDAM memberikan tenggat waktu hingga tanggal 25 setiap bulannya. Tagihan PDAM biasanya mulai muncul antara tanggal 1 hingga 5 setiap bulan untuk sistem pascabayar. Pembayaran setelah jatuh tempo dapat dikenakan denda sesuai ketentuan masing-masing PDAM.

    Membayar tagihan PDAM melalui BRImo memberikan banyak kemudahan dan keuntungan. Dengan proses yang cepat, praktis, dan aman, transaksi dapat dilakukan kapan saja tanpa harus mengantre di loket pembayaran.

    Pastikan untuk selalu membayar tagihan sebelum batas waktu yang ditentukan guna menghindari denda atau pemutusan layanan. Dengan memanfaatkan fitur BRImo, pengelolaan keuangan menjadi lebih efisien dan nyaman di era digital.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • DPRD DKI dukung program Water Purifier PAM Jaya

    DPRD DKI dukung program Water Purifier PAM Jaya

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    DPRD DKI dukung program Water Purifier PAM Jaya
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 17 Februari 2025 – 14:06 WIB

    Elshinta.com – Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta, Lazarus Simon Ishak, menyatakan dukungannya terhadap program Water Purifier yang digagas oleh PAM Jaya. Program ini bertujuan untuk menyediakan air siap minum bagi warga Jakarta dengan kualitas yang sudah memenuhi standar WHO.

    “Kepada warga masyarakat DKI, air sekarang ini sudah diproses menjadi air siap minum, sama dengan air-air kemasan lainnya,” kata Simon Ishak di Jakarta, Minggu (16/2/2025).

    Simon menjelaskan bahwa peningkatan kualitas air ini dilakukan melalui dua metode utama, yaitu penggantian pipa lama yang sudah berkarat dengan pipa baru serta pemasangan Water Purifier bagi warga yang masih menggunakan pipa lama.

    “Sebelum pipanisasi yang baru selesai, ada alat pendukung seperti Water Purifier untuk menyaring air agar tetap aman diminum. Kalau pipanya sudah diganti, warga bisa langsung minum dari keran. Tapi kalau belum, mereka harus menggunakan alat ini,” ujarnya.

    Meski program ini bertujuan meningkatkan kualitas hidup warga, Simon menyoroti perlunya sosialisasi lebih luas terkait penggunaan fasilitas air minum di tempat umum. Ia menyesalkan adanya insiden di mana fasilitas air minum justru dijadikan tempat sampah.

    “Beberapa waktu lalu saya lihat di media sosial, ada fasilitas air minum yang malah dijadikan tempat sampah. Bekas makanan dan minuman ditumpuk di situ. Ini menunjukkan bahwa masih ada warga yang belum siap menerima fasilitas ini dengan baik,” terang dia.

    Ia menekankan, kebiasaan masyarakat perlu diubah agar fasilitas Water Purifier ini bisa dimanfaatkan secara maksimal.

    “Tidak perlu lagi sosialisasi besar-besaran karena sudah jelas tertulis ‘Air Minum PDAM’ di fasilitasnya. Tapi tetap, mengubah kebiasaan masyarakat memang butuh waktu,” tambahnya.

    Simon juga menyebut bahwa saat ini sudah ada beberapa titik di Jakarta yang memiliki fasilitas Water Purifier, meski skalanya masih terbatas. Ke depannya, ia berharap fasilitas ini bisa diperbanyak di tempat-tempat umum seperti halte, taman, dan kawasan wisata.

    “Di Ancol sudah ada, terutama di tempat hiburan dan rekreasi. Ke depan, fasilitas ini akan diperbanyak di tempat umum lainnya seperti halte dan tempat keramaian lainnya,” ujarnya.

    Namun, ia juga mengingatkan agar fasilitas ini tidak disalahgunakan untuk hal-hal lain seperti mencuci pakaian. “Jangan sampai nanti ada yang pakai buat cuci baju di situ,” pungkasnya.

    Program Water Purifier dari PAM Jaya diharapkan dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap air bersih berkualitas serta mengurangi ketergantungan pada air kemasan, sejalan dengan standar internasional.

    Water Purifier merupakan salah satu inovasi yang diterapkan sebagai alternatif air minum tanpa kemasan plastik sekali pakai.

    Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin, menjelaskan bahwa teknologi water purifier memungkinkan masyarakat mengakses air minum langsung dari sumbernya tanpa perlu menggunakan air kemasan. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi pencemaran lingkungan akibat limbah plastik.

    “Harapannya dengan mudahnya akses air bersih dan siap minum ini akan mengurangi polusi sampah plastik sekali pakai,” ujar Arief dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (5/2/2025).

    Arief menambahkan, upaya ini sejalan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG ke-6 tentang air bersih dan sanitasi layak, serta SDG ke-12 tentang konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Akibat Limbah Pabrik, Air Satu RW di Depok Bau Tak Sedap
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 Februari 2025

    Akibat Limbah Pabrik, Air Satu RW di Depok Bau Tak Sedap Megapolitan 12 Februari 2025

    Akibat Limbah Pabrik, Air Satu RW di Depok Bau Tak Sedap
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com
    – Limbah pabrik dari PT Indofermex disebut mencemari satu RW di Jalan Semar Niran, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, yakni RW 04. 
    Warga menyebut, bau tidak sedap tercium di saluran air warga yang tinggal di RW tersebut. 
    “Kalau masalah terdampak bau, satu RW itu kena,” kata Haikal, perwakilan warga RT 04/RW 04 kepada wartawan di depan PT Indofermex, Rabu (12/2/2025).
    Haikal bilang, RT 04 menjadi wilayah terparah yang terdampak limbah. Sebab, bukan hanya bau busuk, air di rumah warga di RT 04 juga ikut tercemar terbukti dari rasanya yang masam.
    “Yang benar-benar terdampak itu satu RT, yang RT 04 itu,” ungkap Haikal.
    “Air (rumah warga) di belakang (pabrik) banyak yang sudah tidak bisa digunakan,” imbuhnya.
    Oleh sebab itu, warga berdemonstrasi di depan PT Indofermex pada Rabu siang. Warga bersama pihak pabrik lantas dimediasi oleh Wakil Ketua DPRD Depok, Tajudin Tabri.
    Hasil audiensi menyepakati agar saluran air limbah pabrik yang mengalir ke permukiman warga ditutup.
    “Tadi sudah saya sampaikan untuk menutup aliran gorong-gorong yang melalui got-got warga,” ungkap Haikal.
    Kedua, pabrik diminta menggandeng warga sekitar untuk dipekerjakan.
    “(Ketiga) PDAM dulu pernah dipasangkan alat-alat itu, tapi tidak membayarkan. Saya pengennya PDAM itu, ada PDAM dibayarkan (oleh pabrik) secara gratis untuk warga terdampak (sebagai kompensasi),” jelas Haikal.
    Sebelumnya diberitakan, sejumlah warga di Jalan Semar Niran, Sukmajaya, Kota Depok, mengeluhkan bau tidak sedap akibat limbah pabrik PT Indofermex.
    Salah satunya Leni (60), seorang warga yang bangunan rumahnya menempel dengan salah satu sisi pabrik itu.
    “Bau masam, bau busuk, segala macam jenis bau tercium setiap hari,” kata Leni kepada
    Kompas.com
    , Rabu (12/2/2025).
    Leni menjelaskan, bau tak sedap ini rutin tercium setiap sore hari dan malam hari.
    “Kalau waktu siang begini saja kan sudah tercium bau ya, tapi pas sore atau malam tuh makin parah. Apalagi kalau hujan,” tutur dia. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga yang Terdampak Limbah Pabrik di Depok Dijanjikan Cek Kesehatan Gratis
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 Februari 2025

    Warga yang Terdampak Limbah Pabrik di Depok Dijanjikan Cek Kesehatan Gratis Megapolitan 12 Februari 2025

    Warga yang Terdampak Limbah Pabrik di Depok Dijanjikan Cek Kesehatan Gratis
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com
    – Wakil Ketua DPRD Depok, Tajudin Tabri mengatakan, PT Indofermex akan mengupayakan pemeriksaan kesehatan gratis bagi warga yang terdampak limbah pabrik.
    “Yang dekat rumah dengan pabrik akan diusahakan oleh pak Daniel atau pihak PT Indofermex untuk pemeriksaan kesehatan gratis (untuk warga),” kata Tajudin usai mendampingi mediasi warga dengan manajemen PT Indofermex, Rabu (12/2/2025).
    Limbah dari pabrik itu diduga telah mengganggu penciuman warga.
    “Jangan sampai nanti mencium bau lama-lama, meninggal. Kita enggak mau seperti itu,” ungkap Tajudin.
    Tak hanya pemeriksaan gratis, rencananya warga yang terdampak juga akan mendapatkan air dari PDAM.
    “Masalah (penyediaan air) PDAM nanti akan dipikirkan, dikaji, dan dicari solusinya seperti apa. Nanti akan duduk bareng dengan perwakilan masyarakat,” jelas Tajudin.
    “Jangan sampai masyarakat dirugikan, baik untuk materi dan kesehatan,” tambah dia.
    Sebelumnya diberitakan, sejumlah warga melakukan aksi unjuk rasa karena merasa limbah pabrik milik PT Indofermex yang mencemari udara dan air di lingkungannya.
    Salah seorang warga bernama Maemunah (45) menyampaikan, bau tidak sedap itu kerap muncul pada sore dan malam hari.
    “Itu baunya pertama kali muncul pasti pas malam, nanti awet terus itu baunya sampai siangnya,” ucap Maemunah.
    Tak hanya itu, limbah pabrik juga mengakibatkan air di rumah warga tidak bisa lagi dikonsumsi untuk kebutuhan rumah tangga karena ada perubahan rasa.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 12 Desa di Gresik Kini Bisa Menikmati Air Bersih

    12 Desa di Gresik Kini Bisa Menikmati Air Bersih

    Gresik (beritajatim.com)- Sebanyak 12 desa di Kecamatan Duduksampeyan, Gresik, kini bisa menikmati air bersih setelah dipasang reservoir. Keberdaan tempat mengumpulkan air itu diharapkan bisa mengatasi krisis air saat musim kemarau di wilayah Kecamatan Duduksampeyan.

    Reservoir yang dibangun itu, memiliki kapasitas 1.000 m³ dan 6.169 sambungan rumah (SR) baru gratis tersebut merupakan bagian dari strategi pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat. Khususnya warga yang tinggal di 12 desa.

    Adapun 12 desa di sekitar reservoir itu dari 23 yang tersebar di Kecamatan Duduksampeyan. Diantaranya, Desa Kemudi, Wadak Lor, Wadak Kidul, Petis Benem, Kawisto, Duduk, Kramat, Setrohadi, Sumengko, Palebon, Bendungan, dan Sumari, menjadi wilayah pertama yang menikmati manfaat air bersih.

    Dirut Perumda Giri Tirta Gresik, Kurnia Suryandi mengatakan, dengan selesainya pembangunan reservoir di Kecamatan Duduksampeyan. Maka cadangan air dalam skala besar telah tersedia dan kini fokus utama adalah penyambungan jaringan rumah tangga di desa yang belum terpasang.

    “Reservoir ini telah terverifikasi food grade, yaitu penjaminan kualitas air bersih bagi masyarakat. Dengan tersedianya pipanisasi PDAM dan reservoir ini masyarakat bisa menikmati air bersih,” ujarnya.

    Sementara itu, Bupati Fandi Akhmad Yani menuturkan, setelah ini pihaknya merencanakan pembangunan reservoir di kecamatan lain yang masih kesulitan mendapatkan akses air bersih. “Pembangunan reservoir ini didukung dari APBD serta Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Dinas CKPKP,” urainya.

    Adanya reservoir ini sangat dirasakan oleh warga. Seperti yang diungkapkan oleh Hj. Nur Jannah asal Desa Setrohadi. Dirinya menceritakan sebelumnya untuk mendapatkan aliran air. Dirinya mengandalkan air dari aliran sungai. “Mau gimana lagi saat itu banyak warga memanfaatkan air dari aliran sungai keruh dan bau. Alhamdulillah kini bisa menikmati air bersih dari PDAM,” tandasnya. [dny/kun]

  • Pasang Sandbag hingga Gunakan Pompa, Ini Langkah-langkah Pemkot Semarang Atasi Banjir di Genuk
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        5 Februari 2025

    Pasang Sandbag hingga Gunakan Pompa, Ini Langkah-langkah Pemkot Semarang Atasi Banjir di Genuk Regional 5 Februari 2025

    Pasang Sandbag hingga Gunakan Pompa, Ini Langkah-langkah Pemkot Semarang Atasi Banjir di Genuk
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang memperhatikan banjir yang melanda Kelurahan Kudu, Kecamatan Genuk akhir-akhir ini.
    Wali Kota (Walkot) Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, banjir di wilayah Kudu bukanlah kejadian baru. 
    Banjir terjadi akibat meluapnya sungai di wilayah tersebut, yang dikenal warga dengan nama Kali Kudu. 
    Salah satu penyebab utama adalah tersendatnya aliran air menuju laut karena pintu air di muara Kali Dumbo, Kabupaten Demak harus ditutup akibat kondisi pasang. 
    Hal itu menyebabkan air tertahan dan menggenangi permukiman di Kelurahan Kudu, terutama di RW 7 yang terdampak di 11 RT. 
    Secara geografis, Kali Kudu sejajar dengan jalan utama sehingga ketika debit air meningkat dan tidak dapat langsung mengalir ke laut. Oleh karenanya, air cenderung meluap ke jalan dan pemukiman warga. 
    Sementara itu, infrastruktur yang ada saat ini masih memiliki keterbatasan, terutama dalam sistem pengendalian air di muara sungai. 
    Walkot yang akrab disapa Mbak Ita itu menegaskan, permasalahan tersebut tidak bisa hanya diselesaikan di tingkat kota.
    Dia menilai, penyelesaian masalah banjir di Kudu memerlukan sinergi dengan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), serta Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). 
    “Kami tidak bisa saling menyalahkan. Yang perlu kami lakukan adalah mencari solusi bersama agar kejadian ini tidak terus berulang,” jelasnya dalam siaran pers, Rabu (5/2/2025). 
    Adapun Mbak Ita turut turun langsung ke lokasi untuk meninjau kondisi terkini serta memastikan langkah-langkah cerdas strategis yang akan diambil guna mengatasi permasalahan banjir di Kudu. 
    Pertama
    ,
    Pemkot Semarang
    mengambil sejumlah langkah konkret, di antaranya pemasangan
    sandbag
    atau karung pasir yang digunakan untuk menahan limpasan air agar tidak semakin meluas ke pemukiman. 
    Sandbag
    akan ditempatkan di sepanjang aliran Kali Kudu yang berpotensi meluap. 
    Kedua
    , peninggian pintu air dan pompa kolam retensi PDAM. PDAM memiliki kolam retensi di wilayah tersebut.
    Namun, pintu air PDAM masih kurang tinggi sehingga tidak mampu menahan air dengan optimal. 
    Merespons hal itu, Pemkot Semarang tengah melakukan peninggian pintu air agar kapasitas pengendalian air lebih maksimal. 
    Ketiga
    , penyedotan air dengan pompa. Air yang tidak dapat mengalir ke laut akibat kondisi pasang memerlukan penyedotan air. Pompa pun menjadi solusi utama agar genangan cepat surut. 
    Lebih lanjut, Mbak Ita mengatakan, solusi darurat saja tidak cukup. Untuk itu, pihaknya menegaskan pentingnya pembangunan
    sheet pile
    (dinding penahan tanah) di sepanjang Kali Kudu. 
    Saat ini,
    sheet pile
    sudah dibangun di Sayung, Kabupaten Demak, tetapi belum menjangkau wilayah Kelurahan Kudu. 
    “Kami sudah meminta kepada BBWS untuk melanjutkan pembangunan
    sheet pile
    di wilayah ini,” ungkapnya. 
    Namun, kata dia, Pemkot Semarang memahami bahwa ada kendala anggaran yang harus diperhitungkan. 
    “Oleh karena itu, sambil menunggu pembangunan ini, kami akan terus mencari alternatif solusi yang lebih cepat,” ujarnya. 
    Untuk merespons dampak banjir, Pemkot Semarang memastikan bahwa warga terdampak mendapatkan bantuan yang cukup. 
    Dinas Sosial Kota Semarang juga menyalurkan sembako dan siap membuka dapur umum jika diperlukan. 
    Kemudian, Dinas Kesehatan Kota Semarang menugaskan tim medis dari Puskesmas Bangetayu dan Puskesmas Genuk memberikan pelayanan kesehatan kepada warga yang mengalami gangguan kesehatan akibat banjir, seperti gatal-gatal dan penyakit perut. 
    Banjir yang terjadi di Kelurahan Kudu itu pun menjadi pengingat bahwa persoalan tata kelola air memerlukan solusi komprehensif dan kolaboratif. 
    Pemkot Semarang menegaskan terus bersinergi dengan pemerintah pusat, daerah sekitar, serta berbagai
    stakeholder
    lainnya guna memastikan permasalahan banjir dapat ditangani secara sistematis dan berkelanjutan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • LMI Salurkan Bantuan untuk Warga Terpencil di Probolinggo, Apa Saja?

    LMI Salurkan Bantuan untuk Warga Terpencil di Probolinggo, Apa Saja?

    Probolinggo (beritajatim.com) – Lembaga Manajemen Infaq (LMI) bersama Forum Koodinator Donatur LMI (FOKAL) kembali menunjukkan kepedulian terhadap masyarakat kurang mampu. Kali ini, bantuan disalurkan kepada warga di Dusun Grogolan dan Krajan, Kabupaten Probolinggo.

    Bantuan yang diberikan berupa sembako, pakaian, perlengkapan salat, Al-Qur’an, dan santunan tunai. Penyaluran bantuan dilakukan pada Selasa (2/3) dan disambut antusias oleh warga.

    Akses menuju kedua dusun tersebut cukup sulit karena jalanan yang menanjak dan belum diaspal. Kondisi rumah warga pun masih sederhana, banyak yang beralaskan tanah dan mengandalkan air PDAM yang terbatas.

    Ustaz Suwandi, tokoh masyarakat setempat, menyampaikan terima kasih atas kepedulian LMI. “Semoga LMI semakin berkah dan jaya,” ujarnya Selasa (4/2/2025).

    Luqman Hadi, Kepala Perwakilan LMI Jatim, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal untuk pemetaan kebutuhan masyarakat. “Kedepannya, LMI akan melaksanakan program Ramadan, kurban, dan pemberdayaan ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup warga,” jelasnya.

    LMI juga berencana menggandeng mitra terkait untuk pelaksanaan program-program tersebut. Harapannya, bantuan yang diberikan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

    Selama proses penyaluran bantuan, relawan LMI juga menyempatkan diri mengunjungi seorang lansia, Ibu Suyani, yang tinggal di gubuk sederhana. Ibu Suyani mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan. [ada/aje]

  • Ribuan Orang Meriahkan Jalan Sehat HUT ke-49 Perumda Air Minum Tirta Aji Wonosobo

    Ribuan Orang Meriahkan Jalan Sehat HUT ke-49 Perumda Air Minum Tirta Aji Wonosobo

    TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO – Ribuan orang antusias ikuti jalan sehat HUT ke-49 Perumda Air Minum Tirta Aji Wonosobo, Minggu (2/2/2025).

    Start dari depan Gedung Adipura Kencana, rombongan jalan sehat dilepas langsung Bupati Wonosobo, Wakil Bupati Wonosobo, dan Dirut Perumda Air Minum Tirta Aji Wonosobo

    Bersamaan dengan jalan sehat, kegiatan donor darah, expo UMKM, dan games turut dihadirkan yang semkin memeriahkan acara.

    Grand prize paket umroh dan sejumlah hadiah menarik juga sengaja disediakan untuk peserta masyarakat umum yang beruntung.

    Dirut Perumda Tirta Aji Wonosobo, Muhammad Sjahid mengungkapkan, di usia hampir setengah abad ini, Perumda Air Minum Tirta Aji Wonosobo terus berupaya memberikan pelayanan air bersih dan aman kepada masyarakat secara maksimal.

    “Bapak ibu sekalian jangan ragu-ragu untuk melaporkan keluhan terkait air PDAM bisa disampaikan melalui sosial media, kontak kami, dan tim kami untuk bisa menghandle kemungkinan kebocoran dan lainnya,” ungkapnya.

    Ia berterima kasih atas dukungan Pemerintah Kabupaten Wonosobo dan masyarakat yang terus mendukung keberadaan Perumda Air Minum Tirta Aji Wonosobo selama ini hingga sederet prestasi berhasil ditorehkan.

    Salah satunya penghargaan yang berhasil diraihnya ialah juara 1 penyediaan air minum aman se-Indonesia dari Kementerian PUPR tahun lalu. Hal ini tentu menjadi motivasi Perumda Air Minum Tirta Aji Wonosobo untuk terus berprestasi.

    Momentum HUT ke-49 Perumda Air Minum Tirta Aji Wonosobo menjadi tonggak penyemangat pihaknya dalam meningkatkan pelayanan bagi masyarakat Kabupaten Wonosobo.

    “HUT tahun ini sengaja digelar khusus untuk masyarakat umum agar kita lebih dekat lagi dengan masyarakat,” pungkasnya. (ima)