BUMN: PD Pasar Jaya

  • Kepulauan Seribu gelar bazar untuk sambut Idul Fitri di Pulau Panggang

    Kepulauan Seribu gelar bazar untuk sambut Idul Fitri di Pulau Panggang

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu bekerjasama dengan Perumda Pasar Jaya menyelenggarakan kegiatan bazar pangan murah di Kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, menjelang Idul Fitri 1446 Hijriah.

    “Program ini bertujuan membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah,” kata Pengelola Gerai Pangan PD Pasar Jaya Pulau Pramuka, Septi Yustiana di Jakarta, Jumat.

    Ia mengatakan, beberapa bahan pokok yang dijual di bazar tersebut antara lain minyak goreng seharga Rp17 ribu per 800 mililiter (ml), gula Rp17.500 per kilogram (kg).

    Kemudian beras Rp74.500 per 5 kg, susu Rp3 ribu per botol, dan kecap Rp25 ribu per 720 ml.

    Ia bersyukur sambutan masyarakat sangat antusias. “Kami berharap bazar ini bisa membantu warga mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau,” kata dia.

    Lurah Pulau Panggang, Muhammad Fakih Burhanudin mengapresiasi kegiatan ini karena bisa membeli kebutuhan pokok dengan harga yang sama seperti di daratan.

    “Bazar pangan murah ini menjadi solusi bagi warga Kepulauan Seribu yang sering mengalami kesulitan mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga normal, terutama menjelang hari raya,” ungkapnya.

    Warga Pulau Panggang Yanti (45) mengaku sangat terbantu dengan adanya bazar pangan murah ini. “Saya membeli kecap, gula, minyak goreng dan beras untuk stok Lebaran nanti,” ujarnya.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • KPKP Jaktim nyatakan empat swalayan aman dari produk pangan berbahaya

    KPKP Jaktim nyatakan empat swalayan aman dari produk pangan berbahaya

    Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur melakukan pengawasan keamanan pangan terpadu di Tip Top Pondok Bambu, Jakarta Timur, Kamis (6/3/2025). ANTARA/Siti Nurhaliza.

    KPKP Jaktim nyatakan empat swalayan aman dari produk pangan berbahaya
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 11 Maret 2025 – 13:07 WIB

    Elshinta.com – Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur menyatakan empat pasar swalayan di wilayahnya aman dari produk pangan berbahaya.

    “Tingkat keamanan pangan di empat swalayan berdasarkan sampel yang sudah diambil yakni 100 persen aman,” kata Kepala Suku Dinas KPKP Kota Jakarta Timur Taufik Yulianto saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa.

    Taufik menyebut pada Kamis (6/3),  KPKP bersama tim gabungan telah melakukan pengawasan produk pangan di empat swalayan yang ada di Jakarta Timur, yakni TipTop Pondok Bambu, Farmers Family, Naga Jatiwaringin, dan Superindo Pondok Bambu. Pengawasan dilakukan untuk mengantisipasi adanya peredaran produk pangan yang mengandung zat kimia berbahaya seperti boraks, rodhamin, formalin, residu pestisida, klorin, eber, dan zat berbahaya lainnya.

    Sementara itu, dihubungi secara terpisah Kepala Seksi Perekonomian dan Ketahanan Pangan Sudin KPKP Jakarta Timur Hendra Juniarto menyebut pengujian dilakukan terhadap 35 sampel produk pangan dengan rincian 27 sampel pertanian dan delapan sampel peternakan.

    “Alhamdulillah semuanya negatif dari zat berbahaya, tingkat keamanannya 100 persen,” tegas Hendra.

    Hendra menjelaskan uji sampel dilakukan langsung menggunakan mobil laboratorium keliling Dinas KPKP DKI Jakarta dengan waktu kurang lebih dua jam. Jika ditemukan kandungan berbahaya pada pangan yang dicek, maka pihaknya akan melakukan pendampingan dan penelusuran lebih dalam bersama Koordinator Pengawasan (Korwas) Polda Metro Jaya dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) DKI Jakarta.

    “Kita akan lakukan pembinaan dan kita ada membuat berita acara pemeriksaan jika ditemukan kandungan bahan-bahan berbahaya dalam produk tersebut. Pembinaannya itu kita telusuri dari mana asalnya. Kemudian jika ditemukan ada sanksi yang diberikan oleh PD Pasar Jaya,” jelas Hendra.

    Hendra berharap kegiatan pengawasan pangan ini dapat melindungi warga dari produk pangan yang mengandung zat berbahaya.

    Lebih teliti

    Sebelumnya, Pemerintah Kota Jakarta Timur mengimbau masyarakat untuk lebih teliti dalam memilih kualitas pangan dan makanan yang dikonsumsi sehari-hari.

    “Jadi masyarakat harus hati-hati memilih pangan dan makanan yang akan dikonsumsi. Pastikan itu berkualitas dan sesuai standar,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Timur Iin Mutmainnah di Jakarta, Jumat (7/3).

    Masyarakat perlu memerhatikan kandungan setiap produk yang dibeli agar terhindar dari zat kimia berbahaya seperti boraks, rodhamin, formalin, residu pestisida, klorin, eber, dan zat berbahaya lainnya.

    Sumber : Antara

  • Pantau Stok Bapokting, Satgas Pangan Polda Jatim Blusukan di Pasar Tradisional Surabaya

    Pantau Stok Bapokting, Satgas Pangan Polda Jatim Blusukan di Pasar Tradisional Surabaya

    Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA– Anggota Tim Subdit I Indagsi Ditreskrimsus Polda Jatim melakukan operasi pasar guna memeriksa ketersediaan bahan kebutuhan pokok penting (Bapokting) di Pasar Tambahrejo, Surabaya, pada Sabtu (1/3/2025). 

    Selain memantau ketersediaan, operasi pasar tersebut juga bermaksud melihat situasi terkini stabilitas harga bapoktinv menjelang dan selama Bulan Ramadhan hingga Idulfitri 1446 H.

    Kasubdit I Indagsi Ditreskrimsus Polda Jatim, AKBP Irwan Kurniawan AZ mengatakan, operasi kali ini, merupakan tindak lanjut kebijakan Presiden RI Prabowo Subianto dan perintah langsung dari Kapolda Jatim melalui Direktur Ditreskrimsus Polda Jatim Kombes Pol Budi Hermanto selaku Kepala Satgas Pangan.

    Satgas Pangan Polda Jatim melaksanakan operasi ini, bersama stakeholder terkait dari KPPU, Disnak, Disperindag, Dinas Pertanian, Bulog, dan PD Pasar Jaya

    Setelah melakukan pengecekan, Irwan menambahkan, terpantau stok barang kebutuhan pokok penting (Bapokting) seperti beras, minyak goreng, termasuk ‘Minyakita’ dan lainnya dalam keadaan, aman dan terkendali. 

    Artinya, diperkirakan stok bapokting untuk wilayah Jatim selama momen puasa hingga lebaran nantinya, khususnya Surabaya, tidak mengalami kekurangan. 

    “Kami menjamin bahwa stok di bulan suci Ramadhan semuanya ada. Masyarakat jangan panik, Insya Allah bisa mengcover sampai lebaran nanti,” ujar AKBP Irwan, pada awak media di lokasi. 

    Mengenai hasil pemantauan harga, meskipun ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan, menurut Irwan secara umum harga relatif stabil karena masih mengacu pada Harga Eceran Tertinggi (HET). 

    “Memang yang agak naik adalah cabai karena pengaruh cuaca, ini yang berpengaruh terhadap harga,” katanya. 

    Untuk mengantisipasi kenaikan harga, Pemerintah Provinsi Jatim telah melakukan langkah-langkah preventif. 

    Bulog dan dinas terkait telah menyiapkan program pasar murah, sementara Bulog bekerja sama dengan Pos dan Dinas Pertanian juga telah melakukan gerakan pangan murah.

    “Kami dari Satgas Polda Jatim bersama stakeholder lainnya dari Provinsi Jatim bersinergi bahu-membahu mendukung kebijakan pemerintah dan menjamin stok maupun harga relatif stabil,” pungkasnya

  • Legislator DKI pantau harga pangan di pasar jelang Ramadhan

    Legislator DKI pantau harga pangan di pasar jelang Ramadhan

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Tomang Barat, Grogol Petamburan, Jakarta Barat dalam rangka memantau harga pokok menjelang bulan Ramadhan.

    Dalam sidak tersebut, Kenneth menemukan harga beras yang dijual melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET).

    “Saat saya melakukan penelusuran di Pasar Tomang Barat, saya menemukan ada pedagang yang menjual beras dan cabai melebihi HET, ada margin yang berlebih,” katanya di Jakarta, Jumat.

    Pihaknya akan berkoordinasi dengan PT Food Station Tjipinang Jaya dan PD Pasar Jaya terkait adanya pedagang yang masih menjual beras dan cabai melebihi HET.

    Dirinya mengaku sudah meminta Direktur Food Station agar hal tersebut diselesaikan karena pedagang tidak boleh menjual barang dagangannya di atas HET yang telah ditetapkan pemerintah.

    “Apalagi sudah mau memasuki bulan suci Ramadhan” kata pria yang biasa disapa Kent.

    Oleh karena itu, anggota Fraksi PDI Perjuangan ini meminta kepada sejumlah pemangku kepentingan untuk melakukan pengecekan regulasi atau keputusan pemerintah terkait HET barang-barang dagangan seperti beras, minyak goreng, cabai, gas elpiji dan lain-lain.

    Pasalnya, Gubernur Jakarta Pramono Anung dan Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno menginginkan para pedagang tidak menjual barang dagangannya dengan harga di atas HET sebagai upaya melindungi konsumen dan menjaga stabilitas harga.

    Dia menegaskan, dirinya akan terus melakukan pengawasan terkait harga kebutuhan pokok yang melejit saat bulan Ramadhan.

    Kent pun mengakui, kecurangan dalam penerapan HET sering terjadi di berbagai sektor, seperti modus pedagang atau distributor menaikkan harga dengan alasan stok terbatas, atau kenaikan harga bahan baku. Lalu mengubah kemasan untuk menghindari HET, dan permainan harga di pasar tradisional dan modern.

    “Hal itu akan membuat masyarakat terpaksa membeli dengan harga lebih tinggi dari yang ditetapkan pemerintah. Serta kelangkaan barang di pasar, yang membuat harga melambung di atas HET,” kata Kent.

    Oleh karena itu, Kent meminta kepada seluruh Pemerintah Kota di Jakarta agar mulai melakukan edukasi kepada masyarakat terkait dengan HET, dan jika menemukan agar melapor ke Satgas Pangan.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • BUMD pangan diminta ikut stabilkan harga menjelang Ramadhan

    BUMD pangan diminta ikut stabilkan harga menjelang Ramadhan

    Jakarta (ANTARA) – Komisi C DPRD DKI Jakarta Dimaz Raditya mengatakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pangan perlu mengantisipasi lonjakan harga menjelang dan selama Ramadhan, mengingat perusahaan daerah itu bukan hanya mencari keuntungan semata.

    “Kita memiliki BUMD pangan yang seharusnya lebih aktif dalam mengantisipasi isu ini,” kata Dimaz di Jakarta, Senin.

    Menurut dia, BUMD pangan tidak hanya berorientasi pada keuntungan semata, tetapi juga memiliki tanggung jawab dalam menjaga kestabilan harga demi kesejahteraan masyarakat.

    Ia menyoroti peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pangan dalam mengantisipasi lonjakan harga. BUMD pangan, kata dia, tak sekadar mencari keuntungan. Tetapi, memiliki tugas untuk menjaga harga tetap stabil agar masyarakat tidak terbebani dengan lonjakan harga.

    Dimaz menyarankan agar BUMD pangan dapat memainkan peran strategis dalam menekan harga melalui berbagai mekanisme. Seperti, operasi pasar dan program pasar murah.

    Selain itu, dia mendorong Pemprov DKI untuk mengambil langkah-langkah konkret melalui dinas terkait.

    “Pemprov DKI juga perlu mengambil inisiatif melalui dinas terkait seperti Dinas UMKM atau PD Pasar Jaya untuk menghadirkan kebijakan yang benar-benar membantu masyarakat menghadapi lonjakan harga menjelang Ramadhan dan Lebaran,” ujarnya.

    Dengan adanya langkah-langkah strategis tersebut, tambah dia, diharapkan lonjakan harga kebutuhan pokok dapat ditekan, sehingga masyarakat Jakarta dapat menjalani ibadah pada bulan Ramadhan dengan lebih tenang dan nyaman.

    Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyasar 193 titik di wilayah setempat sebagai lokasi operasi pasar untuk memastikan kestabilan harga dan stok pangan menjelang Ramadhan.

    “Kalau di Jakarta, kita sudah punya ‘timeline’ (jadwal) sendiri. Artinya, kita ada di 193 titik,” kata Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (22/2).

    Meskipun kegiatan bertajuk ‘Operasi Pasar Besar-besaran’ mulai dilakukan dalam skala nasional pada Senin (24/2), Rano menyebut Pemprov DKI Jakarta sudah membuat perencanaan operasi pasar sebelum Kementerian Pertanian mengumumkan program tersebut pada Rabu (19/2)..

    “Ini bukan karena pemerintah pusat melakukan. Kita sudah punya rencana itu. Jadi, alhamdulillah kalau pun pemerintah pusat juga melakukan, itu kan semakin meriahlah artinya,” ungkap Rano.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • BI DKI ikut pantau stok pangan untuk Ramadhan dan Lebaran 

    BI DKI ikut pantau stok pangan untuk Ramadhan dan Lebaran 

    Jakarta (ANTARA) – Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta ikut memantau stok pangan setiap minggu sebagai upaya memastikan ketersediaan pangan tetap aman untuk Ramadhan dan Lebaran 1446 Hijriah.

    “Jadi dari kami melakukan High Level Meeting (HLM) pada 6 Desember 2024, itu kami sudah terus memantau stok di Jakarta itu setiap minggu. Jadi, Insya Allah nanti sampai dengan puasa dan hari raya, stok itu tetap kita jaga,” kata Kepala Perwakilan BI DKI Jakarta Arlyana Abubakar di Jakarta, Senin.

    Selain itu, lanjut dia, menjelang Ramadhan dan Idul Fitri pendistribusian pangan ke pasar-pasar lebih digencarkan, termasuk kegiatan pasar murah agar masyarakat lebih mudah menjangkau kebutuhan pangan mereka.

    Untuk memenuhi stok pangan di Jakarta, kata dia, salah satunya bekerja sama dengan daerah-daerah penghasil komoditas pangan, melalui Bulog dan BUMD di Jakarta seperti PD Pasar Jaya, PT Food Station Tjipinang Jaya, dan Dharma Jaya.

    “Kami pun berkoordinasi dengan pasar-pasar di sekitar Jakarta, di Jabodetabek, karena mereka juga banyak yang mengambil di pasar terdekat. Pasar terdekat itu adalah pasar-pasar yang ada di Jakarta,” kata dia.

    Upaya lain yang juga dilakukan, yakni berkomunikasi dengan masyarakat dan mengingatkan mereka agar tak menimbun dan berbelanja di hari yang sama.

    Adapun jenis komoditas pangan yang umumnya paling banyak dibutuhkan saat Ramadhan dan Lebaran antara lain telur, daging sapi, daging ayam, dan beras.

    Hal itu juga diamini Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta bahwa jumlah kebutuhan telur biasanya akan naik menjelang Ramadhan, sementara menjelang Idul Fitri atau Lebaran, giliran kebutuhan daging sapi yang naik.

    Masyarakat kemudian diminta berbelanja sesuai kebutuhan dan tidak melakukan penimbunan karena khawatir tak mendapatkan pangan yang dibutuhkan.

    Merujuk data Dinas KPKP DKI, stok beberapa komoditas pangan yang tersedia di BUMD dan BUMN di Provinsi DKI Jakarta per 15 Januari 2024, antara lain beras 214.945 ton, daging sapi 7.399 ton, daging ayam 765 ton, telur ayam 25 ton, gula pasir 2.112 ton dan minyak goreng 33 ton.

    “Suplai itu tetap dipenuhi ketika terjadi permintaan yang jauh lebih tinggi, memang masih akan terjadi lonjakan harga. Tetapi, lonjakan harga itu yang kami harapkan tidak terlalu tinggi,” ujar Arlyana.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Ini Alasan Heru Budi Diangkat jadi Komisaris Utama MRT Jakarta

    Ini Alasan Heru Budi Diangkat jadi Komisaris Utama MRT Jakarta

    Bisnis.com, JAKARTA – Pemegang saham PT MRT Jakarta (Persero) menunjuk Heru Budi Hartono sebagai komisaris utama. Penunjukkan ini diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Oktober 2024.

    Corporate Secretary MRT Jakarta Ahmad Pratomo mengatakan, penunjukkan Heru Budi sebagai Komisaris Utama PT MRT Jakarta sesuai dengan Keputusan KPPS PT MRT Jakarta pada Oktober 2024. 

    “Penunjukan tersebut dilakukan pemegang saham sebagai langkah-langkah penyegaran jajaran komisaris dan melengkapi posisi Dewan Komisaris PT MRT Jakarta,” kata Tomo kepada Bisnis, Minggu (1/12/2024). 

    Tomo juga mengatakan, penunjukan Heru Budi tersebut juga untuk mendukung pembangunan MRT Jakarta tahap berikutnya. 

    Berdasarkan laman resmi MRT Jakarta, Heru Budi Hartono menjabat sebagai komisaris utama MRT Jakarta efektif sejak November 2024. 

    Selain menjabat sebagai komut MRT, Heru Budi saat ini juga mengemban tugas sebagai  staf khusus menteri sekretaris negara (mensesneg).

    Adapun PT Mass Rapid Transit Jakarta (PT MRT Jakarta) berdiri pada 17 Juni 2008, berbentuk badan hukum perseroan terbatas dengan mayoritas saham dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. 

    Struktur kepemilikan saham yaitu Pemprov DKI Jakarta sebesar 99,98% dan PD Pasar Jaya menggenggam sebesar 0,02%.

  • PPN Naik 12% Bakal Bikin Pedagang Tanah Abang Makin Terpuruk

    PPN Naik 12% Bakal Bikin Pedagang Tanah Abang Makin Terpuruk

    Jakarta

    Pemerintah berencana menaikkan tarif pajak penambahan nilai (PPN) dari 11% menjadi 12% pada 1 Januari 2025. Kondisi ini membuat para pedagang Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang sudah sangat mengenaskan menjadi semakin khawatir akan masa depan mereka.

    Salah seorang penjual pakaian muslim di Pasar Tanah Abang Blok A, Tomi, menyebut kondisi penjualan di pasar saat ini sedang sangat terpuruk. Menurutnya tarif PPN yang semakin tinggi ini ditakutkan dapat membuat harga jual produknya akan semakin mahal.

    “Untuk saat ini soal pajak ya buat kita yang dengan keadaan pasar seperti ini agak sedikit berat ya,” kata Tomi saat ditemui detikcom di lokasi, Jumat kemarin.

    “Harga barang pasti naik. Nggak ada yang nggak naik. Pokoknya kalau pajak sudah naik, sudah naik semua,” ucapnya lagi.

    Kenaikan harga inilah yang kemudian membuat Tomi waswas membuat masyarakat semakin irit dalam berbelanja. Di mana kondisi ini secara langsung dapat membuat penjualannya semakin lesu.

    “Ibaratnya kalau barang ini naik Rp 5.000 satunya, kalau orang beli sekodi atau selusin saja itu sudah naiknya berapa? Kan jadi mikir-mikir juga mereka. Padahal Pasar Tanah Abang ini kan orang beli grosiran,” terangnya.

    Padahal belakangan ini kondisi ekonomi para pedagang sedang tidak baik-baik saja. Menurutnya kondisi ini dapat terlihat dari sepinya para pelanggan yang membuat omzet kian menipis.

    “Kalau dulu Sabtu-Minggu pasti ramai, cuma sekarang biasa saja. Sebenarnya kita ini jualan larisnya pas musiman ya, jadi kalau hari-hari biasa seperti ini paling seminggu dapat satu pesanan berapa kodi. Tapi kalau sekarang nggak ada sama sekali, sudah sebulan ini saya nggak terima pesanan seperti dulu lagi,” terangnya.

    “Jadi saya bingung juga kalau ngomongin omzet turun berapa. Karena ya beda saja sama dulu. Kalau dulu nggak perlu kita pajang dagangan saja sudah pasti laku, kalau sekarang susah,” ucap Tomi lagi.

    Lebih lanjut menurut Tomi kondisi sepi pelanggan ini tidak hanya dialami oleh dirinya seorang, namun juga dirasakan para pedagang lain. Bahkan ia mengatakan karena sepi pelanggan banyak toko yang tutup permanen alias bangkrut. “Coba keliling saja lihat-lihat berapa banyak toko yang sudah tutup. Ini di blok ini saja sudah ada berapa toko yang tutup,” katanya.

    Selain itu, kondisi sepi pelanggan ini takutnya akan semakin dimanfaatkan oleh para pedagang eceran untuk meminta harga lebih rendah. Sebab mereka tahu bahwa kondisi pasar saat ini sedang tidak baik-baik saja, sehingga para pedagang rela untuk menjual murah selama dagangannya laku.

    “Dulu mereka biasa beli misalnya di harga Rp 100.000, sekarang kita jual sudah Rp 80.000. Itu pun mereka malah tawar lagi jadi Rp 35.000, Rp 50.000. Kelar tawar menawar paling harga Rp 55.000, itu kita jual saja di harga modal, yang penting laku. Mereka berani tawar karena tahu kita juga sudah nggak punya penglaris. Jadi dulu kita bisa ambil untung Rp 10.000, sekarang paling cuma Rp 5.000, Rp 3.000,” katanya.

    Keluhan pedagang lain di halaman berikutnya. Langsung klik

    Senada dengan itu, Pito selaku pedagang tas dan aksesoris Pasar Tanah Abang Blok B juga mengatakan kondisi para pedagang pasar sedang sedang tidak baik-baik saja. Sehingga kenaikan tarif PPN jadi 12% makin memberatkan pedagang.

    “Memberatkan bagi pedagang. Bukan saya nggak mendukung program-program itu. Masalah ini sudah susah, ini tambah susah lagi lah ekonomi kita. jujur saya mau ngomong apa adanya ya, ini pedagang ibarat kata ini ujung tanduk semuanya,” katanya.

    “Jangankan pajak, dulu saya ingat sekali saat BBM naik itu jadi Rp 10.000, itu kan imbasnya ke transport, nggak mungkin yang dulu bisa kirim barang Rp 200.000 pas BBM naik tetap Rp 200.000 kan? Jadi mau nggak mau kita bagi tuh selisih kenaikannya terus jadi naik kan harga barangnya jadi nambah berapa ribu,” terang Pito.

    Pito yang sudah 36 tahun berjualan di Pasar Tanah Abang mengaku dirinya saja sudah sangat kesulitan untuk terus berdagang karena penjualan yang semakin sepi. Bahkan ia yang dulu pernah memiliki tiga toko di kawasan pasar kini hanya tersisa dua karena omzet yang kian menipis.

    “Saya dagang di sini sudah 36 tahun, dari dulu ini masih PD Pasar Jaya, Blok F gitu-gitu belum ada tuh. Jadi memang sudah lama banget. Jadi suka-duka dagang di Tanah Abang itu saya sudah kenal,” kata Pito.

    “Sekarang saya saja ini hari Senin kemarin saya nggak laris. Hari Selasa laris satu. Kemarin dua potong. Itu juga saya kemarin ngobrol sama orang India yang punya toko di lantai bawah itu, saya kenal dari zaman bapaknya yang jualan, dia biasa ambil barang saya. Sekarang boro-boro ambil barang, orang dia saja nggak laku-laku,” paparnya.

    Lebih lanjut ia mengatakan kondisi sepi pelanggan ini juga terlihat dari banyaknya pemilik toko yang menyewakan lapak berjualannya dengan harga sangat murah. Termasuk toko yang digunakan oleh Pito saat ini.

    “Dulu toko ini harga sewanya Rp 50 juta, cuma yang punya nggak sanggup, sempat kena segel. Dia ada tunggakan service fee gitu-gitu sampai dua tahun. Akhirnya yang satu tahun dia yang lunasi, setahun lainnya saya yang lunasi, terus akhirnya saya dikasih harga sewa Rp 7 juta per tahun,” ucap Pito.

    “Bayangkan saja itu harga sewa dari Rp 50 juta jadi Rp 7 juta saja, ini sudah jalan tiga tahun. Sama kaya toko di belakang saya itu, yang punya sewain buat gudang atau simpan barang per tahunnya cuma berapa juta gitu, yang penting service fee-nya dibayarin sama yang sewa jadi dia nggak ada beban. Dari situ saja sudah kelihatan itu parahnya gimana sekarang,” jelasnya lagi.

    Karena itu Pito merasa pemerintah perlu menunda rencana kenaikan PPN dari 11% jadi 12%. Setidaknya sampai perekonomian para pedagang dan masyarakat saat ini mulai membaik. “Ya kalau bisa naik pajaknya ditunda dulu, karena naik 1% saja itu dampaknya ke masyarakat. Ya yang kaya tadi saya bilang, jangankan pajak, BBM naik saja semua naik kok,” pungkasnya.

  • Harga daging sapi turun menjadi Rp130.350 per kg pada Selasa pagi

    Harga daging sapi turun menjadi Rp130.350 per kg pada Selasa pagi

    Pembeli membayar daging sapi kepada penjual di PD Pasar Jaya Kramat Jati, Jakarta, Minggu (27/2/2022). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

    Harga daging sapi turun menjadi Rp130.350 per kg pada Selasa pagi
    Dalam Negeri   
    Calista Aziza   
    Selasa, 12 November 2024 – 10:40 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum fluktuatif per Selasa pagi, beras dan bawang naik sedangkan daging sapi murni turun menjadi Rp130.350 per kilogram (kg).

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 08.00 WIB, harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium naik 0,26 persen atau Rp40 menjadi Rp15.490 per kg.

    Begitu pun beras medium naik 0,22 persen atau Rp30 menjadi Rp13.540 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog juga naik 0,40 persen atau Rp50 menjadi Rp12.610 per kg.

    Berikutnya komoditas bawang merah naik 1,71 persen atau Rp610 menjadi Rp36.370 per kg; begitu pula bawang putih bonggol naik 1,68 persen atau Rp680 menjadi Rp41.180 per kg.

    Sedangkan harga komoditas cabai merah keriting turun 3,86 persen atau Rp1.110 menjadi Rp27.670 per kg; sementara cabai rawit merah naik 1,73 persen atau Rp700 menjadi Rp41.260 per kg.

    Berikutnya, harga daging sapi murni turun 3,35 persen atau Rp4.520 menjadi Rp130.350 per kg; sedangkan daging ayam ras naik 1,38 persen atau Rp500 menjadi Rp36.740 per kg; lalu telur ayam ras juga naik 1,54 persen atau Rp440 menjadi Rp28.290 per kg.

    Berikutnya, harga kedelai biji kering (impor) terpantau naik 1,61 persen atau Rp170 menjadi Rp10.730 per kg; lalu gula konsumsi juga naik 0,84 persen atau Rp150 menjadi Rp18.100 per kg.

    Kemudian, minyak goreng kemasan sederhana terpantau stabil di harga Rp18.330 per kg; sedangkan minyak goreng curah turun 1,13 persen atau Rp190 menjadi Rp16.610 per kg.

    Berikutnya harga tepung terigu curah turun 0,69 persen atau Rp70 menjadi Rp10.080 per kg; begitu pun tepung terigu non curah juga turun 1,22 persen atau Rp160 menjadi Rp12.960 per kg.

    Kemudian, harga jagung di tingkat peternak naik 5,35 persen atau Rp320 menjadi Rp6.300 per kg; harga garam halus beryodium turun 1,21 persen atau Rp140 menjadi Rp11.390 per kg.

    Berikutnya, harga ikan kembung terpantau turun 1,51 persen atau Rp560 menjadi Rp36.510 per kg; sedangkan ikan tongkol naik 0,71 persen atau Rp220 menjadi Rp31.170 per kg; lalu ikan bandeng turun 2,73 persen atau Rp910 menjadi Rp32.400 per kg.

    Sumber : Antara

  • Mendagri optimistis Menteri PKP mampu sediakan tiga juta rumah MBR

    Mendagri optimistis Menteri PKP mampu sediakan tiga juta rumah MBR

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian optimistis Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait mampu menyediakan sebanyak tiga juta unit rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

    Penyediaan rumah tersebut merupakan salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto yang harus didukung.

    “Saya sangat PD (percaya diri) begitu Pak Ara (sapaan Maruarar Sirait) yang ditunjuk untuk melakukan program ini karena paham betul kerjanya cepat,” kata Tito dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

    Tito menceritakan saat baru tiba di Jakarta setelah mengikuti retret Kabinet Merah Putih di Magelang, Menteri PKP langsung mendatangi Rumah Susun (Rusun) Pasar Rumput untuk meningkatkan pemanfaatannya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

    Baca juga: Kemendagri siap dukung upaya Menteri PKPsediakan tiga juta rumah

    Saat itu, Tito juga turut menemani kunjungan tersebut. Dia mengatakan Menteri Ara telah memiliki konsep bagaimana menyediakan tiga juta rumah bagi MBR.

    Salah satunya dengan memanfaatkan aset milik pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota, guna memenuhi kebutuhan lahan.

    Strategi inilah yang dilakukan Menteri Ara dalam meningkatkan pemanfaatan Rusun Pasar Rumput yang dikelola Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui PD Pasar Jaya.

    Baca juga: Mendagri minta pemda harus kerjakan program tiga juta rumah

    Melalui langkah itu, harga sewa rusun tersebut dapat diturunkan sehingga lebih terjangkau oleh masyarakat berpenghasilan rendah.

    Selain itu, Menteri Ara juga membangun konsep gotong royong dengan melibatkan masyarakat yang berpenghasilan tinggi atau memiliki aset agar terlibat dalam program penyediaan perumahan tersebut.

    “Kita harapkan dengan adanya langkah-langkah yang dilakukan oleh Pak Ara, ini menjadi snowball effect, memberikan snowball effect, efek bola salju yang makin membesar. Tidak terbatas hanya programnya itu berhenti di beliau, tetapi memberikan contoh yang akan ditiru oleh yang lain,” ujar Mendagri.

    Baca juga: Menteri PKP beberkan berbagai upaya sediakan tiga juta rumah
    Baca juga: Menteri BUMN dan Menteri PKP memetakan aset BUMN dukung tiga juta rumah

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2024