BUMN: IndiHome

  • XLSmart dan Telkom Sepakat Perkuat Layanan Digital, Dorong Monetisasi Trafik

    XLSmart dan Telkom Sepakat Perkuat Layanan Digital, Dorong Monetisasi Trafik

    Bali

    XLSmart menandatangani kesepakatan strategis dengan Telkom terkait monetisasi trafik. Apa saja kerja sama kedua perusahaan telekomunikasi ini?

    Kolaborasi ini bertujuan memperkuat kualitas layanan, meningkatkan pengalaman pelanggan, sekaligus membuka peluang monetisasi baru di industri telekomunikasi.
    Penandatanganan dilakukan oleh Feby Sallyanto, Chief Enterprise Business Solution XLSMART, bersama Noor Mahmudah Moorcy, General Manager Carrier Service and Other License Operator Telkom. Kerja sama tersebut terjalin di ajang Bali Annual Telkom International Conference (BATIC) 2025 beberapa lalu.

    “Kerja sama ini tidak hanya menciptakan peluang bisnis baru, tetapi juga memastikan pengalaman layanan yang lebih baik bagi pelanggan di seluruh Indonesia. Bersama Telkom, kita mendukung pertumbuhan ekosistem digital nasional yang lebih inklusif dan berdaya saing,” ujar Andrijanto Muljono, Direktur & Chief Enterprise dan Strategic Relation Officer XLSmart dikutip Kamis (11/9/2025).

    Ada tiga fokus kerja sama antara kedua perusahaan ini. Pertama, Transit Voice Call Center 188 – Peningkatan kualitas panggilan pelanggan XLSMART ke call center 188 (Telkomsel/IndiHome).

    Kedua, Eyeball Monetization – Pemanfaatan basis pelanggan (eyeball) XLSMART untuk akses konten OTT yang bisa dimonetisasi bersama. Ketiga, Voice Internasional – Optimalisasi layanan panggilan internasional melalui kode 007 agar lebih lancar dan berkualitas.

    Dengan kolaborasi ini, pelanggan mendapatkan pengalaman yang lebih baik, mulai dari interkoneksi call center yang lebih nyaman, akses konten digital yang lebih beragam, hingga layanan telepon internasional yang lebih stabil.

    Bagi bisnis, sinergi ini disebutkan untuk membuka ruang pertumbuhan baru melalui model monetisasi trafik, ekspansi layanan digital, dan penguatan posisi kedua perusahaan dalam industri telekomunikasi nasional.

    Sebagian layanan hasil kolaborasi XLSmart dan Telkom ini sudah bisa dinikmati pelanggan, dan peluang kolaborasi baru akan terus dieksplorasi sesuai kebutuhan pasar.

    Adapum, di akhir kuartal II 2025, XLSmart mencatat pertumbuhan pendapatan 22% YoY menjadi Rp10,5 triliun. Capaian ini memperkuat kapasitas perusahaan untuk memperluas kolaborasi strategis dengan mitra industri, salah satunya Telkom.

    (agt/fay)

  • XLSMART dan Telkom (TLKM) Bersinergi Perkuat Layanan Call Center 188

    XLSMART dan Telkom (TLKM) Bersinergi Perkuat Layanan Call Center 188

    Bisnis.com, JAKARTA— PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (XLSMART) menandatangani kesepakatan strategis dengan  PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) guna memperkuat layanan call center hingga membuka peluang arus pendapatan baru.  

    “Kerja sama ini tidak hanya menciptakan peluang bisnis baru, tetapi juga memastikan pengalaman layanan yang lebih baik bagi pelanggan di seluruh Indonesia. Bersama, kita mendukung pertumbuhan ekosistem digital nasional yang lebih inklusif dan berdaya saing,” kata Direktur & Chief Enterprise dan Strategic Relation Officer XLSMART, Andrijanto Muljono dikutip Rabu (10/9/2025).

    Adapun kerja sama tersebut mencakup tiga hal antara lain Transit Voice Call Center 188 via Telkom, yang diharapkan meningkatkan kenyamanan dan kualitas pelanggan XLSMART. 

    Dengan kerja sama tersebut, pelanggan XLSMART dapat melakukan melakukan panggilan ke call center 188 (Telkomsel/IndiHome). 

    Kedua, eyeball monetization yang merupakan pemanfaatan basis pelanggan (eyeball) XLSMART untuk akses konten OTT yang dapat dimonetisasi oleh kedua pihak.

    “Ketiga, voice internasional, di mana meningkatkan kenyamanan dan kualitas panggilan pelanggan XLSMART dalam menggunakan kode internasional 007,” kata Andrijanto. 

    Andrijanto mengatakan pihaknya berharap pelanggan dapat merasakan peningkatan kualitas layanan, terutama pada interkoneksi call center, akses konten yang beragam serta panggilan international yang optimal.

    Sementara bagi bisnis, lanjut dia, kolaborasi ini menghadirkan peluang baru untuk meningkatkan pendapatan, memperluas model bisnis digital, serta memperkuat posisi kedua perusahaan di industri telekomunikasi nasional.

    Andrijanto mengatakan kedua perusahaan juga membuka peluang untuk mengeksplorasi bentuk kolaborasi baru di masa mendatang, seiring dengan berkembangnya kebutuhan pelanggan dan dinamika industri telekomunikasi.

    Pada akhir kuartal II 2025 XLSMART mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 22% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp10,5 triliun. 

    “Capaian ini sekaligus memberikan ruang lebih luas bagi XLSMART untuk mengakselerasi kolaborasi dengan mitra industri strategis, salah satunya Telkom,” tutup Andrijanto

  • WIFI-DATA Cs Obral Paket Internet, Cuan IndiHome hingga Biznet Terdampak?

    WIFI-DATA Cs Obral Paket Internet, Cuan IndiHome hingga Biznet Terdampak?

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Remala Abadi Tbk. (DATA) dan PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) membawa pertarungan internet rumah ke era internet murah dengan menghadirkan paket Rp100.000-an untuk kecepatan internet hingga 500 Mbps atau 50 lipat lebih besar dibandingkan dengan paket internet kompetitor pada range harga yang sama.  

    Surge menghadirkan paket internet seharga Rp100.000 dengan kecepatan hingga 100 Mbps. Belakangan, kecepatan yang dijanjikan kemudian naik menjadi 200 Mbps. Melalui produk Starlite, perusahaan  menghadirkan internet cepat yang ramah di kantong rakyat.

    Dalam wawancara dengan Bisnis, Direktur Utama Surge Yune Marketatmo mengatakan layanan internet seharga Rp100.000 dengan kecepatan hingga 200 Mbps dijalankan sesuai dengan aturan pemerintah, dan komitmen perusahaan untuk menghadirkan layanan yang terjangkau. 

    “Tentu saja keputusan yang akan diambil mengikuti aturan pemerintah, serta fokus pada komitmen kami untuk menghadirkan internet berkualitas dengan harga terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia,” kata Yune, dikutip Rabu (10/9/2025).

    Paket internet NetHome milik Remala

    Dalam perkembangannya, Surge ternyata bukan satu-satunya perusahaan telekomunikasi yang menawarkan internet di atas 100 Mbps seharga Rp100.000. Remala Abadi juga memiliki produk yang tidak kalah menarik.

    Melalui Nethome, Remala menawarkan paket up to 500 Mbps seharga Rp116.000 (sudah termasuk pajak).

    Selain itu, ada juga paket dengan harga Rp227.000 untuk kecepatan internet hingga 1 Gbps, yang dapat mendukung berbagai kebutuhan masyarakat. 

    “Kami ingin menjadi game changer,” kata CEO Remala Abadi Agus Setiono kepada Bisnis.

    Potensi Pelanggan Pindah

    Sementara itu, Ketua Pusat Kajian Kebijakan dan Regulasi Telekomunikasi ITB, Ian Yosef Edward, mengingatkan bahwa yang benar-benar membuktikan kualitas adalah tingkat layanan yang diterima pelanggan, bukan sekadar angka murah di brosur.

    Ian menyatakan, harga Rp100.000 umumnya dipakai sebagai strategi menggaet pelanggan baru atau promo. Namun, jika jumlah pelanggan tidak mencukupi secara bisnis, perusahaan akan kesulitan menjamin speed di atas 100 Mbps dan menjaga kualitas layanan. 

    “Jika pelanggan melebihi ambang kewajaran dan perusahaan tetap menjamin tingkat layanan, justru kualitas akan menurun, masyarakat kecewa, dan churn (perpindahan pelanggan) melonjak. Ujungnya, perusahaan dan pelanggan sama-sama dirugikan,” kata Ian kepada Bisnis, Kamis (11/9/2025). 

    Pengguna menggunakan layanan internet tetap

    Agar pelanggan tetap setia dan tidak pindah ke kompetitor, menurut Ian, perusahaan harus menjamin kenyamanan penggunaan serta ketersediaan (availability) internet yang tinggi, seperti adanya sistem cadangan agar gangguan dapat diminimalisir.

    Layanan yang dijanjikan harus benar-benar dirasakan oleh pelanggan.

    Lebih jauh, Ian menekankan pentingnya segmentasi pasar. Ada segmen pelanggan yang mengutamakan kualitas layanan meskipun tarifnya di atas Rp100.000. Sementara itu, ada juga kelompok yang sensitif terhadap harga dan memilih paket murah dengan konsekuensi kualitas standar.

    “Kuncinya bukan sekadar perang harga, tapi harus disesuaikan dengan kebutuhan dan ekspektasi pelanggan,” ujarnya.

    Ketua Bidang Infrastruktur Telematika Nasional Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) Sigit Puspito Wigati Jarot berharap paket Rp100.000 berkecepatan 100 Mbps ke atas dapat menjadi tren positif mewujudkan broadband yang lebih terjangkau. 

    “Merujuk ITU dan Broadband Alliance, memang ada semacam target

    Namun, lanjut Sigit, untuk penyedia perlu diantisipasi juga jangan sampai mengarah ke perang harga. “Sampai kepada level harga yang tidak sehat sehingga tidak sustain lagi,” kata Sigit.

    IndiHome – Biznet Tumbuh

    Adapun dalam perkembangannya, kinerja layanan internet rumah milik Telkomsel, IndiHome, tetap mencatatkan pertumbuhan yang positif. Pun dengan Biznet. 

    Merujuk laporan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), pendapatan dari IndiHome residensial (B2C) stabil dengan pertumbuhan 0,5% pada semester I/2025 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.  Total pelanggan IndiHome residensial (B2C) meningkat sebesar 10% YoY menjadi 10,1 juta pelanggan. Sedangkan total keseluruhan pelanggan IndiHome B2C dan B2B sebesar 11,3 juta pelanggan atau tumbuh 7,1% YoY. Penetrasi konvergensi B2C IndiHome juga stabil pada 55%.

    “Kami memperkuat efektivitas inisiatif upselling dan bundling lintas segmen dalam meningkatkan keterlibatan rumah tangga dan mendorong nilai pelanggan,” tulis manajemen dalam info memo. 

    Presiden Direktur & CEO Biznet, Adi Kusma,

    Sementara itu, PT Supra Primatama (Biznet) mengutamakan kualitas dalam memberikan layanan internet terbaik kepada pelanggan. Paket termurah yang ditawarkan perusahaan berkisar Rp175.000 untuk wilayah tertentu.

    Pada Juli 2025, Presiden Direktur & CEO Biznet, Adi Kusma, mengatakan layanan internet Biznet saat ini ditawarkan mulai dari Rp175.000 per bulan, khususnya untuk wilayah kota kecil. 

    Perusahaan belum memiliki rencana untuk menyediakan layanan di kisaran harga Rp100.000 per bulan secara nasional, untuk menghadapi persaingan yang makin ketat. 

    Meski demikian, Adi mengakui jika ada penyedia layanan yang mampu memberikan kualitas baik dengan harga Rp100.000, maka pelanggan tentu akan merasa lebih puas.

    “Bagi Biznet, kualitas layanan tetap menjadi prioritas utama dalam memberikan layanan kepada pelanggan,” kata Adi kepada Bisnis. 

    Adi menambahkan hingga Juni 2025, perusahaan memiliki 3 juta homepass, dengan rata-rata  pertumbuhan homepass 10% per tahun.

    Dia menyebut pertumbuhan bisnis internet rumah secara keseluruhan masih cukup stabil, meskipun dihadapkan pada tantangan melemahnya daya beli dan gejolak ekonomi.

    “Karena memang kebutuhan internet juga semakin tinggi di kalangan masyarakat,” kata Adi.

  • Mantap! Telkomsel Hadirkan Program Spesial di Hari Pelanggan Nasional

    Mantap! Telkomsel Hadirkan Program Spesial di Hari Pelanggan Nasional

    Jakarta, CNBC Indonesia – Telkomsel menghadirkan berbagai program spesial di titik layanan pelanggan GraPARI di seluruh Indonesia pada momen Hari Pelanggan Nasional.

    Inisiatif ini menjadi apresiasi kepada pelanggan yang mendukung dan tumbuh bersama Telkomsel, sekaligus menegaskan komitmen Telkomsel untuk selalu menghadirkan pelayanan terbaik yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.

    VP Customer Care Management Telkomsel, Filin Yulia, menyatakan mengusung tema “Semangat Melayani Indonesia”, Telkomsel mengedepankan dedikasi dan energinya dalam melayani sepenuh hati, memberikan pelayanan terbaik dan inovatif bagi seluruh pelanggan.

    “Hari Pelanggan Nasional adalah momen yang penting bagi kami untuk menunjukkan apresiasi kepada pelanggan setia. Dengan semangat melayani Indonesia, kami berkomitmen untuk terus berinovasi dan memberikan layanan terbaik yang berorientasi pada kebutuhan pelanggan,” kata dia dikutip Jumat (5/9/2025).

    Berbagai program yang dihadirkan di GraPARI, termasuk pengalaman 5G yang edukatif dan interaktif, voucher khusus untuk transaksi di MyGraPARI dan GraPARI Online, serta layanan instalasi IndiHome satu hari selesai bagi pelanggan baru.

    Kemudian bagi pelanggan baru Telkomsel Halo dan pelanggan yang membeli produk Orbit akan mendapatkan beragam e-voucher yang menarik.

    Tersedia pula tambahan kuota 4 GB bagi pelanggan yang membayar tagihan pada 4 September, penawaran diskon tagihan Halo, serta penawaran Device Bundling khusus melalui Device Corner TShop di sejumlah GraPARI.

    “Melalui rangkaian program ini, kami ingin memastikan pelanggan dapat merasakan pengalaman yang lebih baik dan berkesan dari Telkomsel. Selamat Hari Pelanggan Nasional 2025!” tutup Filin.

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Telkomsel, Indibiz, Indosat, dan XLSMART Tebar Promo Hari Pelanggan Nasional 2025

    Telkomsel, Indibiz, Indosat, dan XLSMART Tebar Promo Hari Pelanggan Nasional 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Operator telekomunikasi yang menyasar sektor ritel dan korporasi memberikan penawaran spesial selama hari pelanggan. Telkomsel, IndiBiz, Indosat, dan XLSMART, memberikan promo paket data menarik. 

    Beberapa promo tersebut yang berupa kuota gratis hingga potongan biaya, berlaku selama bulan September ini. 

    Telkomsel

    Telkomsel menghadirkan berbagai program menarik di seluruh GraPARI, termasuk pengalaman 5G yang edukatif dan interaktif, voucher khusus untuk transaksi di MyGraPARI dan GraPARI Online, serta layanan instalasi IndiHome satu hari selesai bagi pelanggan baru.

    Kemudian bagi pelanggan baru Telkomsel Halo dan pelanggan yang membeli produk Orbit akan mendapatkan beragam e-voucher.  

    “Melalui rangkaian program ini, kami ingin memastikan pelanggan dapat merasakan pengalaman yang lebih baik dan berkesan dari Telkomsel. Selamat Hari Pelanggan Nasional 2025!” tutup VP Customer Care Management Telkomsel, Filin Yulia

    Indibiz

    PT Telkom Indonesia (Persero), Tbk (Telkom) menghadirkan promo eksklusif Indibiz Paket Basic di momen spesial Hari Pelanggan Nasional yang dirayakan setiap 4 September 2025 bagi pelanggan small medium enterprise (SME). 

    Promo dengan harga mulai Rp300.000-an untuk kecepatan 50 Mbps dari Indibiz tersebut, berlaku selama bulan September 2025 dengan banyak pilihan paket yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.

    Selain harga spesial, bagi pelanggan baru yang akan berlangganan selama promo di Hari Pelanggan ini, berkesempatan besar mendapat potongan hingga 70% untuk biaya pasang baru.

    Beberapa produk solusi digital tersebut antara lain Pijar yang bisa digunakan untuk digitalisasi proses belajar mengajar di sekolah dan universitas. Moka, kasir digital untuk transaksi bisnis. Netmonk, tools digital untuk monitoring jaringan internet hingga digital solution untuk komunikasi dengan pelanggan menggunakan Omni Communication Assistant (OCA) dari Indibiz.

    Indosat

    Dalam rangka perayaan Harpelnas 2025, Indosat menghadirkan potongan harga paket data hingga 15% yang bisa didapatkan di Gerai IM3, 3Store, dan Kios myIM3.

    Selain itu, pelanggan IM3 dan Tri juga bisa menikmati penawaran spesial Harpelnas, seperti potongan harga paket data hingga Rp25.000 di IM3 dan Tri Official Store yang bisa diperoleh melalui mitra e-commerce (Dana, Shopee, Tokopedia, Gopay, Lazada).

    Gerai IM3

    Bagi pelanggan IM3 Platinum, tersedia diskon khusus add-on Freedom Internet 25GB/7 hari, dari Rp30.000 menjadi Rp25.000. Selain itu, pelanggan juga bisa menikmati penukaran IMPoin dan Bonstri, berupa diskon 50% poin serta poin ekstra untuk transaksi minimal Rp90 ribu.

    Deretan promo spesial ini berlaku pada minggu pertama dan kedua September, sehingga pelanggan dapat langsung merasakan manfaatnya sepanjang periode perayaan.

    Tidak kalah menarik, pelanggan juga berkesempatan mendapatkan nomor cantik spesial 1111 Kartu Perdana IM3 yang tersedia eksklusif di im3.id/shop. 

     “Sejak awal, Indosat hadir mendampingi pelanggan, dan komitmen ini akan terus kami wujudkan melalui inovasi dalam menghadirkan pengalaman mengesankan serta memberdayakan masyarakat Indonesia,” kata Director and Chief Commercial Officer Indosat Bilal Kazmi.

     XLSMART

    XLSMART menawarkan program khusus yang didesain untuk keluarga di Indonesia, memastikan setiap anggota keluarga tetap terhubung baik di rumah maupun saat bepergian dengan menambahkan Kuota HP Sekeluarga yang terjangkau, dimulai dari harga Rp 20.000-an per bulan untuk kuota 15 GB pada Harpelnas.

    Sementara itu, untuk pelanggan XL, melalui program menukarkan XL Poin mulai dari 2 poin saja untuk mendapatkan berbagai pilihan kuota aplikasi favorit, seperti WhatsApp, Facebook, Instagram, Vidio, Spotify, Free Fire, Viu, Gojek, hingga Grab.

    Program ini dapat dinikmati secara eksklusif mulai tanggal 3 hingga 5 September 2025 melalui aplikasi myXL. Tak hanya itu, pelanggan juga bisa menikmati penawaran special Hari Pelanggan berupa paket internet 17GB untuk 8 hari hanya dengan Rp 25.000 melalui aplikasi myXL.

    “Sebagai perusahaan hasil integrasi XL Axiata dan Smartfren, kami percaya dengan terus mendengarkan pelanggan dan menghadirkan program apresiasi yang tepat sasaran, XLSMART akan semakin dekat di hati masyarakat Indonesia sekaligus memperkuat fondasi untuk pertumbuhan yang berkelanjutan,” kata Presiden Direktur & CEO XLSMART, Rajeev Sethi.

  • Hari Pelanggan Nasional, Telkomsel Hadirkan Program Spesial di GraPARI

    Hari Pelanggan Nasional, Telkomsel Hadirkan Program Spesial di GraPARI

    Jakarta

    Memperingati Hari Pelanggan Nasional, Telkomsel menghadirkan program spesial di seluruh GraPARI sebagai bentuk apresiasi kepada pelanggan setia. Dengan mengusung tema ‘Semangat Melayani Indonesia’, Telkomsel memberikan layanan terbaik dan inovatif sesuai kebutuhan masyarakat.

    VP Customer Care Management Telkomsel, Filin Yulia, mengatakan Hari Pelanggan Nasional menjadi momentum penting untuk apresiasi pelanggan setia. Telkomsel berkomitmen terus berinovasi dan menghadirkan layanan terbaik sesuai kebutuhan pelanggan.

    “Hari Pelanggan Nasional adalah momen yang sangat penting bagi kami untuk menunjukkan apresiasi kepada pelanggan setia. Dengan semangat melayani Indonesia, kami berkomitmen untuk terus berinovasi dan memberikan layanan terbaik yang berorientasi pada kebutuhan pelanggan,” ujar Filin dalam keterangannya, Kamis (4/92025).

    Pada momen ini, Telkomsel menghadirkan berbagai program menarik di GraPARI, seperti pengalaman 5G yang edukatif dan interaktif, voucher khusus untuk transaksi di MyGraPARI dan GraPARI Online, serta layanan instalasi IndiHome satu hari selesai bagi pelanggan baru.

    Kemudian, bagi pelanggan baru Telkomsel Halo dan pelanggan yang membeli produk Orbit akan mendapatkan beragam e-voucher yang menarik. Tersedia pula tambahan kuota 4 GB bagi pelanggan yang membayar tagihan pada 4 September, penawaran diskon tagihan Halo, serta penawaran Device Bundling khusus melalui Device Corner TShop di sejumlah GraPARI.

    “Melalui rangkaian program ini, kami ingin memastikan pelanggan dapat merasakan pengalaman yang lebih baik dan berkesan dari Telkomsel. Selamat Hari Pelanggan Nasional 2025,” tutup Filin.

    Dengan semangat melayani Indonesia, Telkomsel berkomitmen untuk terus menghadirkan konektivitas, layanan, dan solusi yang inovatif dan unggul bagi semua orang, setiap rumah, dan kegiatan bisnis. Informasi selengkapnya mengenai ragam produk dan layanan Telkomsel dapat diakses melalui telkomsel.com dan aplikasi MyTelkomsel.

    (anl/ega)

  • Telkomsel Ungkap Penyebab Penurunan Jumlah Pelanggan Semester I/2025

    Telkomsel Ungkap Penyebab Penurunan Jumlah Pelanggan Semester I/2025

    Bisnis.com, JAKARTA— PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) mencatat jumlah pelanggan seluler pada kuartal II/2025 mencapai 158,4 juta pelanggan. Angka tersebut turun tipis 0,9% dibandingkan dengan periode semester I/2024 yang mencapai 159,88 juta pelanggan.

    VP Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel, Abdullah Fahmi mengatakan perubahan jumlah pelanggan sebagai bagian dari dinamika alami industri telekomunikasi. 

    Menurutnya, kondisi makroekonomi yang masih menantang serta tren pasar yang mulai saturasi turut mempengaruhi kinerja.

    “Perubahan jumlah pelanggan pada paruh pertama 2025 kami pandang sebagai bagian dari dinamika alami industri telekomunikasi di tengah kondisi makro ekonomi yang masih menantang, termasuk tren pasar yang mulai saturasi dan adanya normalisasi konsumsi digital pasca periode pertumbuhan tinggi,” kata Abdullah kepada Bisnis pada Selasa (2/9/2025).

    Selain itu, Abdullah mengatakan penurunan tipis jumlah pelanggan terjadi seiring dengan upaya perusahaan melakukan penyelarasan portofolio. Hal itu termasuk melalui penyederhanaan produk, pengelolaan retensi, serta fokus pada peningkatan kualitas basis pelanggan.

    Meski jumlah pelanggan sedikit terkoreksi, Telkomsel tetap optimistis terhadap prospek bisnis hingga akhir tahun. Abdullah menyebut optimisme ini ditopang oleh beberapa faktor, seperti kenaikan trafik data hingga 20,1% secara tahunan (year on year/YoY), penetrasi layanan konvergensi IndiHome yang terus meningkat, serta kontribusi bisnis digital yang kini menyumbang lebih dari 90% terhadap pendapatan seluler.

    Adapun pelanggan IndiHome justru menunjukkan tren pertumbuhan. Hingga paruh pertama tahun ini, jumlah pelanggan IndiHome mencapai 10,06 juta, tumbuh 10% dibandingkan 9,14 juta pelanggan pada semester I/2024.

    Lebih lanjut, Abdullah menegaskan fokus Telkomsel bukan lagi sekadar menambah jumlah pelanggan, melainkan meningkatkan kualitas interaksi agar lebih produktif dan berkelanjutan.

    “Fokus utama kami bukan sekadar menambah jumlah pelanggan secara kuantitatif, melainkan meningkatkan kualitas interaksi dan produktivitas pelanggan yang ada, sehingga tercipta nilai yang berkelanjutan baik bagi pelanggan maupun perusahaan,” katanya.

    Telkomsel pun terus menjalankan strategi konvergensi fixed-mobile, penawaran bundling yang lebih relevan, serta penguatan pengalaman digital demi menjaga engagement pelanggan tetap tinggi.

    Dengan konsistensi eksekusi strategi ini, lanjut Abdullah, Telkomsel berharap dapat terus menjadi penyedia layanan telekomunikasi digital terbaik yang menghadirkan konektivitas, layanan, dan solusi yang unggul dan inovatif bagi masyarakat Indonesia. 

    “Sekaligus menjaga fundamental bisnis yang sehat dan berdaya saing tinggi,” tutup Abdullah.

  • Jumlah Pelanggan Operator Seluler Susut, Kebiasaan Warga RI Bergeser

    Jumlah Pelanggan Operator Seluler Susut, Kebiasaan Warga RI Bergeser

    Bisnis.com, JAKARTA — Perubahan cara masyarakat dalam menggunakan smartphone dinilai menjadi penyebab jumlah pengguna seluler turun pada semester I/2025. Masyarakat tidak lagi menggunakan dua nomor di tengah pelemahan daya beli. 

    Pengamat telekomunikasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Agung Harsoyo memperkirakan penurunan jumlah pelanggan operator seluler disebabkan oleh perubahan perilaku masyarakat yang kini lebih loyal terhadap satu nomor di tengah harga internet yang makin terjangkau. 

    “Mereka yang tadinya menggunakan lebih dari satu nomor/handphone, mereka hanya menggunakan satu nomor/handphone. Behavior pelanggan bisa jadi berubah,” kata Agung kepada Bisnis, Jumat (29/8/2025). 

    Agung menambahkan dengan kondisi ini operator seluler akan menghadapi keseimbangan baru, sehingga jumlah kartu aktif yang berkurang di pasar berkurang, pun dengan tingkat keluar masuk pelanggan. 

    Pencapaian pelanggan yang dibukukan operator saat ini dinilai telah menyamai kondisi jumlah pengguna seluler yang sebenarnya, di mana satu orang hanya memiliki satu nomor. 

    “Boleh jadi hal ini lebih mendekati realitas yang ada,” kata Agung. 

    Diketahui, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dan  PT Indosat Tbk. (ISAT) mengalami koreksi jumlah pelanggan. Sementara itu, PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk. (XLSMART) tumbuh pascamerger. Namun, posisi jumlah pelanggan XLSMART sendiri berada di bawah estimasi awal yang ditaksir mencapai 94,5 juta pelanggan. 

    Indosat misalnya yang mencatat basis pelanggan perusahaan mencapai 95,4 juta pada semester I/2025. Angka tersebut turun 5,76% apabila dibandingkan jumlah pelanggan pada periode yang sama tahun sebelumnya yakni 100,9 juta di akhir paruh pertama 2024.

    Meskipun jumlah pelanggan turun, trafik data mengalami peningkatan sebanyak 3,6% secara tahunan pada semester I/2025. Perusahaan juga memperluas infrastruktur jaringannya di mana meningkatkan jumlah BTS 4G menjadi 203.000 untuk menangani trafik data secara efektif. 

    Berikutnya, Telkomsel yang mencatat jumlah pelanggan seluler pada kuartal II/2025 mencapai 158,4 juta pelanggan. 

    Angka tersebut turun 0,9% apabila dibandingkan dengan semester I/2024 yang mencapai 159,88 juta pelanggan. Sementara itu untuk pelanggan IndiHome mencapai sebanyak 10,06 juta pelanggan, yang mana tumbuh 10% apabila dibandingkan dengan 9,14 juta pelanggan pada semester I/2024. 

    Di sisi infrastruktur, Telkomsel terus memperluas cakupan jaringan. Hingga akhir Juni 2025, jumlah Base Transceiver Station (BTS) on air mencapai 280.434 unit, naik 0,8% QoQ dibandingkan kuartal I/2025 yang sebanyak 278.100 unit. 

    Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlah BTS tumbuh 5,5 persen YoY dari posisi 265.904 unit pada semester I/2024. Pada periode yang sama, trafik data Telkomsel melonjak 20% secara tahunan menjadi 11,7 juta terabyte (TB) dari sebelumnya 9,75 juta TB. 

    Sementara itu, XLSmart justru mencatat pertumbuhan jumlah pelanggan pada kuartal II/2025. 

    Jumlah pelanggan seluler perseroan mencapai sebanyak 82,6 juta pada periode tersebut. Angka tersebut meningkat sekitar 41% apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yakni 58,5 juta pelanggan.

    XL SMART merinci pertumbuhan terbesar datang dari pelanggan prabayar yang naik 41,8% menjadi 80,7 juta, sedangkan pelanggan pascabayar mencapai 1,9 juta pelanggan atau naik dari 1,6 juta pada kuartal II/2024. 

    Peningkatan jumlah pelanggan ini juga diikuti lonjakan trafik data sebesar 34% menjadi 3.817 petabyte (PB) pada kuartal II/2025, dan naik lagi 26% menjadi 6.665 PB pada semester pertama 2025.

    Selain itu, jumlah pelanggan fixed broadband (FBB) juga tumbuh signifikan, dari hanya 0,27 juta pada kuartal II 2024 menjadi 1,02 juta pelanggan di kuartal I/2025, atau melonjak 268%. Namun sedikit turun menjadi 0,98 juta pada kuartal II/2025). 

    Dari sisi infrastruktur, XL SMART memiliki total BTS mencapai 209.820 unit pada kuartal II/2025. Angka tersebut naik 28% apabila dibandingkan tahun sebelumnya yakni 163.884 unit. 

    Jumlah BTS 4G tercatat tumbuh menjadi 160.341 unit, sementara BTS 2G sebanyak 49.471 unit. XL SMART juga mencatat 156 kota baru kini dapat mengakses layanan dengan dukungan lebih dari 11.000 site tambahan.

  • Jumlah Pelanggan Indosat, Telkomsel, dan XL SMART Semester I/2025: Mayoritas Turun

    Jumlah Pelanggan Indosat, Telkomsel, dan XL SMART Semester I/2025: Mayoritas Turun

    Bisnis.com, JAKARTA— Industri telekomunikasi seluler di Indonesia menunjukkan tren penurunan jumlah pelanggan pada paruh pertama 2025 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. 

    PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dan  PT Indosat Tbk. (ISAT) mengalami koreksi. Sementara itu, PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk. (XLSMART) tumbuh pascamerger. Namun, posisi jumlah pelanggan XLSMART sendiri berada di bawah estimasi awal yang ditaksir mencapai 94,5 juta pelanggan. 

    Indosat misalnya yang mencatat basis pelanggan perusahaan mencapai 95,4 juta pada semester I/2025. Angka tersebut turun 5,76% apabila dibandingkan jumlah pelanggan pada periode yang sama tahun sebelumnya yakni 100,9 juta di akhir paruh pertama 2024.

    Meskipun jumlah pelanggan turun, trafik data mengalami peningkatan sebanyak 3,6% secara tahunan pada semester I/2025. Perusahaan juga memperluas infrastruktur jaringannya di mana meningkatkan jumlah BTS 4G menjadi 203.000 untuk menangani trafik data secara efektif. 

    Berikutnya, Telkomsel yang mencatat jumlah pelanggan seluler pada kuartal II/2025 mencapai 158,4 juta pelanggan. 

    Angka tersebut turun 0,9% apabila dibandingkan dengan semester I/2024 yang mencapai 159,88 juta pelanggan. Sementara itu untuk pelanggan IndiHome mencapai sebanyak 10,06 juta pelanggan, yang mana tumbuh 10% apabila dibandingkan dengan 9,14 juta pelanggan pada semester I/2024. 

    Di sisi infrastruktur, Telkomsel terus memperluas cakupan jaringan. Hingga akhir Juni 2025, jumlah Base Transceiver Station (BTS) on air mencapai 280.434 unit, naik 0,8% QoQ dibandingkan kuartal I/2025 yang sebanyak 278.100 unit. 

    Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlah BTS tumbuh 5,5 persen YoY dari posisi 265.904 unit pada semester I/2024. Pada periode yang sama, trafik data Telkomsel melonjak 20% secara tahunan menjadi 11,7 juta terabyte (TB) dari sebelumnya 9,75 juta TB. 

    Sementara itu, XLSmart justru mencatat pertumbuhan jumlah pelanggan pada kuartal II/2025. 

    Jumlah pelanggan seluler perseroan mencapai sebanyak 82,6 juta pada periode tersebut. Angka tersebut meningkat sekitar 41% apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yakni 58,5 juta pelanggan.

    XL SMART merinci pertumbuhan terbesar datang dari pelanggan prabayar yang naik 41,8% menjadi 80,7 juta, sedangkan pelanggan pascabayar mencapai 1,9 juta pelanggan atau naik dari 1,6 juta pada kuartal II/2024. 

    Peningkatan jumlah pelanggan ini juga diikuti lonjakan trafik data sebesar 34% menjadi 3.817 petabyte (PB) pada kuartal II/2025, dan naik lagi 26% menjadi 6.665 PB pada semester pertama 2025.

    Selain itu, jumlah pelanggan fixed broadband (FBB) juga tumbuh signifikan, dari hanya 0,27 juta pada kuartal II 2024 menjadi 1,02 juta pelanggan di kuartal I/2025, atau melonjak 268%. Namun sedikit turun menjadi 0,98 juta pada kuartal II/2025). 

    Dari sisi infrastruktur, XL SMART memiliki total BTS mencapai 209.820 unit pada kuartal II/2025. Angka tersebut naik 28% apabila dibandingkan tahun sebelumnya yakni 163.884 unit. 

    Jumlah BTS 4G tercatat tumbuh menjadi 160.341 unit, sementara BTS 2G sebanyak 49.471 unit. XL SMART juga mencatat 156 kota baru kini dapat mengakses layanan dengan dukungan lebih dari 11.000 site tambahan.

  • Komdigi Kebut Pemulihan SKKL di Papua, Rampung Pertengahan September

    Komdigi Kebut Pemulihan SKKL di Papua, Rampung Pertengahan September

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melalui Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital (DJID) berkoordinasi dengan Telkom Group untuk mempercepatan penangangan layanan telekomunikasi di Papua Selatan. 

    Gangguan tersebut disebabkan oleh rusaknya Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) yang menjadi jalur utama konektivitas di wilayah itu. Telkom saat ini menjadi satu-satunya perusahaan telekomunikasi yang menggelar SKKL hingga ke Papua, di luar SKKL Palapa Ring milik Bakti. 

    Berdasarkan hasil koordinasi, diketahui bahwa kabel rusak terjadi di beberapa segmen SKKL Telkom, yakni ruas Sorong–Fakfak SKKL SMPCS-2 pada 23 Juli 2025 serta ruas Timika–Merauke SKKL SMPCS-2 pada 16 Agustus 2025.

    “Dampak gangguan jaringan berdasarkan informasi yang diperoleh dari Telkom, Telkomsel, Diskominfo, dan Balmon setempat, terjadi penurunan kualitas layanan di wilayah Provinsi Papua Selatan dan Papua Tengah,” tulis DJID di akun Instagram resmi, dikutip Kamis (28/8/2025).

    Komdigi menjelaskan, layanan telekomunikasi di Papua Selatan mengalami penurunan kualitas karena keterbatasan kapasitas cadangan (backup). Akibatnya, diberlakukan mekanisme prioritas layanan. Sementara itu, di Papua Tengah saat ini hanya tersedia layanan seluler enterprise dari Telkomsel dengan prioritas layanan tertentu. 

    Layanan 2G masih berjalan normal tanpa pembatasan, tetapi akses 4G dibatasi dengan kecepatan maksimal 1 Mbps per pengguna.

    Adapun Telkom merupakan satu-satunya perusahaan telekomunikasi yang menggelar SKKL ke Papua. 

    Untuk memitigasi dampak gangguan tersebut, langkah pertama yang dilakukan adalah menambah kapasitas backup. 

    Kedua, disiapkan WiFi Corner di enam titik di Merauke agar masyarakat tetap bisa mendapatkan akses internet.  Ketiga, Telkomsel dan IndiHome menyiapkan mekanisme kompensasi khusus bagi pelanggan yang terdampak. 

    “Kemudian pemberitahuan rutin disampaikan kepada pelanggan mengenai perkembangan perbaikan dan dilakukan dialog resmi bersama Diskominfo dengan media untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat,” tulis dalam akun DJID.

    Selanjutnya, pemerintah juga berkolaborasi dengan TNI/Polri untuk menjaga keamanan infrastruktur Telkom Group. Terakhir, disediakan Posko Merah Putih di Merauke, berlokasi di Kantor Komdigi Kabupaten Merauke, Kantor BPKD (area kantor Gubernur), dan Kantor Polres Merauke. Posko tersebut berfungsi menyediakan akses internet gratis selama masa pemulihan.

    Untuk upaya pemulihan, Telkom menyampaikan kapal perbaikan kabel SKKL telah diberangkatkan dari Makassar menuju Kendari. Sementara itu, kapal perbaikan khusus saat ini berada di perairan Wakatobi dan sedang berlayar menuju titik gangguan sejak dua hari lalu.

    Perbaikan SKKL ruas Timika–Merauke dijadwalkan berlangsung pada 18 Agustus hingga 5 September 2025 atau sekitar 18 hari, sedangkan perbaikan ruas Sorong–Fakfak akan dilaksanakan pada 11–19 September 2025 atau sekitar sembilan hari.

    “Diperkirakan, layanan telekomunikasi di Papua akan kembali normal pada 19 September 2025,” tulis DJID.

    DJID juga menegaskan layanan telekomunikasi di Papua Selatan tidak sepenuhnya terhenti. Internet dan 4G masih bisa digunakan, meskipun kualitasnya menurun selama masa perbaikan. 

    “Hal ini terjadi akibat adanya pembatasan kapasitas dikarenakan saat ini mitigasi dampak gangguan menggunakan backup satelit dan microwave,” tulis DJID.