BUMN: IndiHome

  • Mengingat Sepak Terjang Hacker Bjorka yang Dulu Hebohkan RI

    Mengingat Sepak Terjang Hacker Bjorka yang Dulu Hebohkan RI

    Jakarta

    Polisi mengungkap sosok pria berinisial WFT (22) di Kakas Barat, Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut), yang mengaku hacker ‘Bjorka’ dan mengklaim meretas 4,9 juta data nasabah bank. Apakah dia adalah Bjorka yang sama dengan sang hacker yang dulu sempat bikin heboh dengan berbagai kasus peretasan data skala nasional?

    WFT disebut bukan ahli information technology (IT). “Jadi yang bersangkutan ini bukan ahli IT, hanya orang yang tidak lulus SMK,” kata Wakil Direktur Siber Direktorat Siber Polda Metro Jaya, AKBP Fian Yunus, Kamis (2/10/2025).

    WFT belajar IT otodidak melalui media sosial dan dia tidak memiliki pekerjaan. “Namun sehari-hari secara otodidak dia selalu mempelajari IT, jadi dia mempelajari segala sesuatu itu hanya dari IT, melalui komunitas-komunitas media sosial,” ujarnya.

    Wakil Direktur Siber Direktorat Siber Polda Metro Jaya AKBP Fian Yunus mengatakan WFT diduga bertransaksi data ilegal di dark web sejak 2020. WFT aktif di dark web dengan username Bjorka. Pelaku sempat berganti username menjadi SkyWave, Shint Hunter, hingga Oposite6890 untuk menyamarkan aksinya.

    Fia menyebutkan WFT mengklaim mendapatkan data institusi luar negeri ataupun dalam negeri, perusahaan kesehatan, hingga perusahaan swasta untuk diperjualbelikan. Dia diduga menjual dan bertransaksi dengan mata uang kripto.

    “Berapa uang yang didapatkan ini juga kita belum bisa mendapatkan fakta secara jelas. Tapi pengakuannya sekali dia menjual data itu kurang lebih nilainya puluhan juta. Jadi tergantung orang-orang yang membeli data yang dia jual, melalui dark forum. Pada saat diperjualbelikan pelaku menerima pembayaran dengan menggunakan crypto currency,” ujarnya.

    Bjorka yang dulu bikin heboh

    Penangkapan ini langsung memantik reaksi warganet. Di media sosial, ramai beredar tangkapan layar Instagram Stories akun @Bjorkanism yang berisi tulisan provokatif: “you think its me? everyone uses my name, but you dont realize im still FREE the one who appeared in 2022.”

    Unggahan itu memunculkan spekulasi bahwa ‘Bjorka’ asli masih bebas berkeliaran dan ada sosok hacker lain yang menggunakan nama tersebut. Tagar #Bjorka bahkan sempat trending di X dengan berbagai opini yang mempertanyakan keaslian tersangka.

    Mengingat sepak terjangnya, hacker Bjorka mulai bikin heboh pada 2022 dan 2023. Setelah beberapa lama menghilang, dia sempat sekali lagi bikin geger pada September 2024 dengan membocorkan NPWP Jokowi dan sejumlah menteri. Berikut sebagian sepak terjang hacker Bjorka.

    1. Kebocoran Data Pelanggan IndiHome

    Bjorka mengklaim telah mengantongi 26 juta history browsing pelanggan IndiHome. Datanya mencakup keyword, email, nama, jenis kelamin, hingga Nomor Induk Kependudukan (NIK).

    Namun perwakilan Telkom Group menyatakan, bahwa data-data yang bocor tidak valid dan merupakan hasil fabrikasi. Menurut Ahmad Reza, SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom, Telkom tidak menggunakan email @telkom.net, baik untuk kepentingan perusahaan maupun layanan bagi pelanggan.

    “Jadi fungsinya bukan sebagai email,” jelas Reza.

    2. Kebocoran Data Registrasi SIM Card Prabayar

    Tak hanya sampai di situ, Bjorka terus membuat kehebohan di dunia maya. Target selanjutnya, mengarah kepada kebocoran yang diduga data registrasi SIM Card Prabayar.

    Bjorka mengaku memiliki 1,3 miliar data yang berukuran 87GB. Di dalamnya berisi NIK, nomor telepon, operator seluler, dan tanggal registrasi.

    3. Kebocoran Data KPU

    Bjorka juga mengklaim mendapatkan 105 juta data penduduk Indonesia, di mana dugaan saat ini milik KPU. Serupa dengan data-data di atas, sang hacker juga membagikannya di forum online Breached.to.

    Data-data tersebut berukuran 20GB dan berisi informasi seperti NIK, Kartu Keluarga (KK), nama lengkap, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, umur, dan lain-lain. Bjorka sendiri menjualnya seharga USD 5 ribu atau setara Rp 7,4 juta.

    4. Kebocoran Data Dokumen Rahasia Presiden Republik Indonesia

    Aktivitas nyolong data yang dilakukan Bjorka masih berlanjut. Bahkan setelah menyebut Kominfo bodoh, dia menargetkan dokumen rahasia Presiden Republik Indonesia.

    Setelah mengumumkan rencananya di Telegram, hacker ini pun beraksi, dan kembali mengklaim berhasil merampas data rahasia Presiden RI periode 2019-2021 yang berukuran 189 MB. Di dalamnya, total ada 679.180 dokumen.

    Kendati demikian, juru bicara Badan Intelijen Negara (BIN), Wawan Hari Purwanto menepis kabar dokumen atau surat-surat dari BIN untuk Presiden bocor. Ia menyatakan bahwa itu kabar bohong.

    “Hoax itu, dokumen BIN aman terkendali, terenkripsi secara berlapis, dan semua dokumen pakai samaran,” kata Wawan kepada detikcom.

    5. Kebocoran Data Pribadi Sejumlah pejabat

    Kebocoran data yang terbaru datang secara personal dari Menkominfo kala itu, Johnny G Plate. Dari tangkapan layar yang dibagikan oleh DarkTracer, ada beberapa informasi pribadi Johnny, seperti nomor telepon, nama lengkap, jenis kelamin, NIK, KK, alamat rumah, nama istri dan masih banyak lagi.

    Setelah Johnny, Bjorka menyebarkan data Mendagri Tito Karnavian, Mochamad Iriawan yang saat itu menjabat Ketua Umum PSSI, Muhaimin Iskandar, Mahfud MD, dan Kepala BSSN Hinsa Siburian. Zainudin Amali, yang saat itu menjabat sebagai Menpora juga dibocorkan data pribadinya terkait tragedi Kanjuruhan.

    Saat itu juru bicara BSSN Ariandi Putra menyebut data pribadi Hinsa Siburian yang dibocorkan itu sudah basi dan sebenarnya bisa didapat dari sumber terbuka.

    6. 34 Juta Data Paspor Warga RI

    Sebanyak 34 juta data paspor warga Indonesia diduga bocor dan kabar ini viral di media sosial. Hacker kawakan Bjorka diduga sebagai dalangnya.

    Kabar kebocoran data paspor ini pertama kali disampaikan oleh Pendiri Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto, di akun Twitter pribadinya.

    Teguh menyebut Bjorka yang muncul kali ini kemungkinan masih Bjorka yang sama yang membuat jagat maya riuh di sekitar pertengahan 2022 lewat sederet aksi pembocoran datanya dan sampai saat ini belum jelas identitasnya.

    Data paspor yang bocor ini diunggah di blogbjork.ai. Alamat blog ini sendiri belum pernah diungkap oleh Bjorka yang beraksi di 2022, baik itu via Telegram, akun BreachForums, maupun Twitter-nya. Adapun harga yang dipatok untuk 34 juta data paspor ini adalah USD 10 ribu atau di kisaran Rp 150 juta.

    7. Data BPJS Ketenagakerjaan

    Lama tak terdengar setelah melakukan pencurian data dari lima daftar di atas, Bjorka kembali beraksi. Baru-baru ini dirinya mencuri 19 juta data berukuran 5 GB, yang berisikan informasi anggota BPJS Ketenagakerjaan.

    Adapun isinya meliputi Nomor Induk Kependudukan (NIK), nama, email, nomor ponsel, alamat, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, pekerjaan, tempat bekerja dan lain-lain. Data-data itu dibanderol senilai USD 10 ribu atau kisaran Rp 153 juta dalam bentuk Bitcoin.

    8. Jutaan Data NPWP Termasuk Milik Presiden Jokowi dan Para Menterinya

    Di akhir 2024, pendiri Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto, mengungkapkan adanya penjualan jutaan data NPWP di forum ilegal. Data yang bocor di antaranya NIK, NPWP, alamat, nomor HP, dan e-mail.

    “Sebanyak 6 juta data NPWP diperjualbelikan dengan harga sekitar Rp 150 juta. Data yang bocor di antaranya NIK, NPWP, alamat, nomor HP, e-mail, dan lain-lain,” kata Teguh dalam akun X @secgron. Kutipan sudah disesuaikan dengan ejaan yang benar.

    Teguh juga mengunggah tangkapan layar di Breach Forums. Dalam foto tersebut, ada nama Bjorka sebagai user tertanggal 18 September 2024. Totalnya, ada 6,6 juta data yang dijual di forum itu. Data-data tersebut dibanderol dengan nilai USD 10 ribu atau sekitar Rp 152,96 juta (kurs Rp 15.296).

  • UMKM Pekalongan Sukses Tembus Pasar Global Berkat Dukungan Ekosistem Digital Telkom – Page 3

    UMKM Pekalongan Sukses Tembus Pasar Global Berkat Dukungan Ekosistem Digital Telkom – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan UMKM. Bertepatan dengan Hari Bhakti Postel ke-80 tahun ini, Telkom melalui Rumah BUMN berperan aktif menghadirkan solusi inklusivitas digital yang menyasar pelaku UMKM di seluruh pelosok Indonesia.

    Sebagai bagian dari upaya memperkuat perekonomian nasional, TelkomGroup menghadirkan jaringan infrastruktur telekomunikasi yang andal dan merata. Hal ini memungkinkan akses digital yang lebih luas bagi UMKM untuk mengembangkan bisnisnya, mengoptimalkan potensi pasar, serta meningkatkan daya saing secara signifikan.

    Pemilik UMKM Zialova Batik Nur Afidatul Azimah yang tergabung dalam UMKM binaan Rumah BUMN Pekalongan menceritakan pengalamannya.

    “Pelatihan yang kami ikuti dari program Rumah BUMN Telkom Pekalongan sangat membantu dalam perubahan bisnis kami secara signifikan. Kami jadi memiliki galeri sendiri dan memperluas jangkauan pemasaran secara online,” ujar Azimah.

    Sebagai pelaku usaha yang kesehariannya menggunakan konektivitas IndiHome dan Telkomsel untuk menjalankan operasional bisnis secara online, produknya dapat dikenal secara internasional seperti di pasar Malaysia dan Singapura.

    “Dengan konektivitas yang didukung Telkom harapannya semua pelaku UMKM dapat memperluas jaringan mereka secara internasional,” tambahnya.

    Perbesar

    SVP Group Sustainability & Corporate Communication Telkom Ahmad Reza saat mengunjungi Rumah BUMN Pekalongan…. Selengkapnya

    SVP Group Sustainability & Corporate Communication Telkom Ahmad Reza mengatakan berbagai bentuk dukungan terus diberikan Telkom untuk mendorong kemajuan dan pengembangan UMKM, baik melalui fasilitas fisik maupun akselerasi digitalisasi.

    “Mulai dari sertifikasi halal, Nomor Induk Berusaha (NIB), hingga pengembangan desain kemasan produk, semuanya dirancang agar pelaku usaha lebih siap bersaing,” ujarny.

    Inisiatif Telkom ini sejalan dengan semangat Hari Bhakti Postel 2025 yakni Kolaborasi untuk Konektivitas Merata.

    Perbesar

    SVP Group Sustainability & Corporate Communication Telkom Ahmad Reza saat mengunjungi Rumah BUMN Pekalongan…. Selengkapnya

    Reza melanjutkan bahwa “Dukungan Telkom bagi UMKM bukan sekadar memberikan akses teknologi, tetapi juga menjadi manifestasi nyata dari komitmen Elevating Your Future, yakni menghadirkan peluang yang lebih luas dan merata bagi setiap pelaku usaha di seluruh penjuru negeri.”   Peringatan Hari Bhakti Postel tahun ini selaras dengan inisiatif Telkom dalam mendorong konektivitas untuk percepatan transformasi digital UMKM serta visi menjadi enabler utama pembangunan digital Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan.

    Telkom percaya bahwa digitalisasi UMKM adalah kunci menuju kemandirian ekonomi bangsa dan kesejahteraan masyarakat secara luas. Dengan dukungan konektivitas yang kuat dan solusi inovatif, Telkom terus berupaya membuka peluang seluas-luasnya agar UMKM Indonesia semakin maju dan berdaya saing di era digital.

     

    (*)

  • IndiHome vs Biznet vs DATA vs WIFI

    IndiHome vs Biznet vs DATA vs WIFI

    Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi memperkirakan paket internet rumah seharga Rp100.000-an akan menjadi pengubah pertarungan di bisnis fixed broadband tahun depan. Dia mewanti-wanti agar kualitas tetap terjaga meski harga internet rumah makin rendah.

    “Harus dipastikan meski harga murah,kualitas tetap dijaga,” kata Heru kepada Bisnis dikutip Sabtu (20/9/2025).

    Lantas apa keunggulan paket internet rumah Rp100.000-an milik IndiHome, Biznet, WIFI, dan Data? berikut ulasannya.

    Surge (WIFI)

    Surge menghadirkan paket internet seharga Rp100.000 dengan kecepatan hingga 200 Mbps. Melalui produk Starlite, perusahaan  menghadirkan internet cepat yang ramah di kantong rakyat.

    Dalam wawancara dengan Bisnis, Direktur Utama Surge Yune Marketatmo mengatakan layanan internet seharga Rp100.000 dengan kecepatan hingga 200 Mbps dijalankan sesuai dengan aturan pemerintah, dan komitmen perusahaan untuk menghadirkan layanan yang terjangkau. 

    Keunggulan paket ini tentu kuota yang besar, namun baru tersedia di titik-titik tertentu.

    Remala Abadi (DATA)

    PT Remala Abadi Tbk. (DATA) memiliki produk yang tidak kalah menarik. Melalui Nethome, Remala menawarkan paket up to 500 Mbps seharga Rp116.000 (sudah termasuk pajak). Selain itu, ada juga paket dengan harga Rp227.000 untuk kecepatan internet hingga 1 Gbps, yang dapat mendukung berbagai kebutuhan masyarakat. 

    “Kami ingin menjadi game changer,” kata CEO Remala Abadi Agus Setiono kepada Bisnis.

    Agus berharap dengan langkah ini penetrasi internet rumah dapat meningkat sehingga misi pemerintah dalam menggenjot internet cepat dengan harga terjangkau makin cepat terealisasi. 

    Sejauh ini layanan tersebut masih berada di Pulau Jawa, sebagai wilayah dengan infrastruktur dan adopsi digital paling matang di Indonesia. 

    Selain melalui harga murah, dalam mendorong produknya perusahaan juga melakukan sejumlah strategi pemasaran seperti memberikan user experience gratis selama 1 bulan kepada pelanggan, memperluas rantai distribusi dengan skema kerja sama bagi hasil dengan pihak ketiga, dan lain sebagainya. Adapun hingga kuartal I/2025, sebanyak 83.000 rumah telah terhubung dengan internet murah Remala Abadi.

    “Jawa kami bakal dahulukan. Nanti di kota-kota lain. Kami sudah nyambung juga ke Kalimantan,” kata Agus. 

    IndiHome

    IndiHome memiliki paket layanan internet murah bernama Eznet, yang hanya menyasar beberapa wilayah.. 

    Dilansir dari laman resmi, Telkomsel membanderol paket Eznet dengan kecepatan internet 10Mbps adalah Rp150.000/bulan untuk wilayah Jawa dan Bali, Rp170.000/bulan untuk wilayah Sumatra, dan Rp200.000/bulan untuk wilayah Papua, Maluku, Sulawesi, Kalimantan, dan Nusa Tenggara. Harga belum termasuk PPN.

    EZnet by Telkomsel tersedia di seluruh wilayah Indonesia yang sudah mengadakan jaringan fixed broadband milik Telkomsel dengan mengacu pada kebijakan ketentuan area yang berlaku dari Telkomsel untuk ketersediaan layanan EZnet by Telkomsel.

    Pekerja IndiHome

    Biznet

    Paket Biznet Home termurah saat ini adalah Biznet Home 0D yang harganya mulai dari Rp175.000 per bulan untuk kecepatan hingga 65 Mbps. Biznet berkomitmen mendukung aktivitas digital seperti bekerja dan belajar dari rumah.

    Pada Juli 2025, Presiden Direktur & CEO Biznet, Adi Kusma, mengatakan layanan internet Biznet ini ditawarkan untuk sejumlah wilayah kota kecil.  Perusahaan belum memiliki rencana untuk menyediakan layanan di kisaran harga Rp100.000 per bulan secara nasional, untuk menghadapi persaingan yang makin ketat. 

    Meski demikian, Adi mengakui jika ada penyedia layanan yang mampu memberikan kualitas baik dengan harga Rp100.000, maka pelanggan tentu akan merasa lebih puas.

    “Bagi Biznet, kualitas layanan tetap menjadi prioritas utama dalam memberikan layanan kepada pelanggan,” kata Adi kepada Bisnis. 

  • Telkom Pulihkan Jaringan Internet di Nabire Usai Gempa Magnitudo 6,6

    Telkom Pulihkan Jaringan Internet di Nabire Usai Gempa Magnitudo 6,6

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Telkom Indonesia berupaya melakukan pemulihan jaringan telekomunikasi di Nabire, Papua Tengah yang mengalami gangguan total akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 6,6 yang mengguncang wilayah tersebut pada Jumat (19/9) dini hari.

    Kepala Telkom Nabire Suhendar mengatakan jaringan komunikasi terputus diduga karena kerusakan jalur kabel di beberapa titik, yakni Nabire–Rasiei, Serui–Botawa, serta jalur darat Timika–Tigi yang berjarak sekitar 80 kilometer dari Mimika.

    “Seluruh layanan internet Telkomsel, IndiHome, voice, dan SMS terputus. Saat ini warga hanya bisa menggunakan layanan berbasis satelit untuk tetap terhubung,” ujar Suhendar dilansir dari Antara, Jumat (19/9/2025). 

    Atas terputusnya jaringan yang diduga terjadi sejak pukul 05.00 WIT tersebut, Suhendar mengatakan, pihak Telkom saat ini tengah melakukan upaya pemulihan dengan memprioritaskan jalur Timika–Tigi untuk mempercepat normalisasi layanan di Nabire.

    “Perbaikan fokus di jalur darat Timika-Tigi. Untuk estimasi saya masih belum dapat durasi pastinya karena masuk dalam redzone (zona merah-red),” katanya.

    General Manager (GM) Telkom Witel Papua Barat, Eric M. Tobing menyatakan, gempa bumi di 23 km Barat Laut Nabire menyebabkan layanan TelkomGroup di area Nabire, Botawa dan Enarotali mengalami gangguan.

    Untuk perbaikan jaringan, Telkom bersama tim teknis Palapa Timur Telematika (PTT) sedang dalam proses percepatan penyambungan jalur Kigamani-Timika.

    Tantangan pemilihan jaringan adalah kondisi alam yang cukup sulit akibat longsor pada jalur kabel fiber optik (FO) darat.

    “Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan oleh pelanggan kami, mohon doa dan dukungan untuk kelancaran proses pemulihannya,” demikian holding statement yang dikeluarkan TelkomGroup, Jumat pagi.

    Sementara itu, General Manager Witel Papua Barat Eric M. Tobing menyatakan jaringan internet di area Nabire mengalami gangguan usai gempa bumi di kedalaman 24 kilometer barat laut Nabire.

    “Gempa bumi di kedalaman 24 kilometer barat laut Nabire pada Jumat menyebabkan layanan TelkomGroup di area Nabire, Botawa dan Enarotali mengalami gangguan,” katanya dalam siaran pers yang diterima Antara di Jayapura, Jumat.

    Menurut Eric, saat ini Telkom bersama tim teknis Palapa Timur Telematika (PTT) sedang melakukan proses percepatan penyambungan jalur Kigamani-Timika agar layanan dapat pulih seperti semula di tengah kondisi alam yang cukup sulit, yang diakibatkan longsor pada jalur kabel FO darat.

    “Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan oleh pelanggan kami, mohon doa dan dukungan untuk kelancaran proses pemulihannya,” ujarnya.

    Diberitakan sebelumnya, gempa magnitudo 6,6 mengguncang Nabire pada Jumat sekitar pukul 1.19 WIB atau jam 3.19 WIB WIT dengan pusat gempa 29 kilometer barat laut Nabire pada kedalaman 24 kilometer.

    BMKG mencatat setidaknya 17 gempa susulan (aftershock) pascagempa utama, dengan magnitudo antara magnitudo 2,1 hingga sekitar magnitudo 4,0. Gempa susulan terakhir tercatat pada 04.05 WIT.

    Akibat gempa tersebut, selain putusnya jaringan, dilaporkan beberapa fasilitas publik mengalami kerusakan ringan hingga sedang seperti di Bandara Douw Aturure, Kantor Bupati Nabire, RSUD Nabire, hingga Jembatan Siriwini yang putus.

    BMKG dan Badan Geologi mengimbau masyarakat untuk memeriksa bangunan mereka, terutama jika terdapat retakan, serta menghindari daerah tebing atau lereng curam selama curah hujan tinggi.

  • Telkomsel Genjot Jaringan dan Bundling, Kejar 1 Juta Pelanggan Baru Tiap Tahun

    Telkomsel Genjot Jaringan dan Bundling, Kejar 1 Juta Pelanggan Baru Tiap Tahun

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) memperkuat kualitas jaringan dan mendorong produk bundling  untuk mencapai target 800.000 – 1.000.000 pelanggan internet rumah baru per tahun. 

    Vice President Household Consumer Business Strategy Management Telkomsel Pontjo Suharwono mengatakan perseroan melakukan penguatan strategi di sejumlah aspek, seperti Fixed Mobile Convergence (FMC), optimalisasi bundling produk, serta peningkatan kualitas jaringan dan layanan.

    “Dengan pendekatan ini, kami percaya dapat terus menghadirkan pertumbuhan yang sehat dan memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan,” kata Pontjo kepada Bisnis ketika dihubungi Rabu (17/9/2025).

    Optimisme perusahaan, jelasnya, didorong oleh beberapa faktor seperti fundamental pasar yang besar, dengan penetrasi fixed broadband nasional masih relatif rendah, eksekusi FMC dan cross-selling mencakup bundling produk, serta penyederhanaan penawaran.

    Selain itu, kata Pontjo, kinerja progresif yang terlihat dari capaian 10,1 juta pelanggan business to consumer (B2C) per semester I/2025 turut menjadi pendorong utama.

    Kemudian, sambungnya, produk seperti EZnet menjadi entry product fixed broadband yang terjangkau dan mudah diakses untuk memperluas adopsi internet rumah di wilayah-wilayah tertentu serta di segmen sensitif harga.

    “Saat ini, EZnet menawarkan layanan fixed (fiber) dengan kecepatan hingga 20 Mbps, tarif mulai sekitar Rp150.000 – Rp170.000 per bulan – bergantung wilayah, belum termasuk PPN – serta jalur migrasi ke IndiHome bagi pelanggan yang kemudian membutuhkan peningkatan kecepatan lebih tinggi,” kata Pontjo.

    Menyoal dinamika pasar yang menghadirkan paket di kisaran Rp100.000-an, Telkomsel disebut tetap mengedepankan portofolio berjenjang (EZnet, IndiHome, Orbit), kualitas layanan, dan kepatuhan regulasi, bukan sekadar kompetisi harga.

    Dengan pendekatan tersebut, dia percaya perseroan dapat menjangkau lebih banyak pelanggan sekaligus menjaga kualitas pengalaman.

    Lebih jauh ihwal kemungkinan mendorong produk Rp100.000an, ujar Pontjo, perusahaan bakal terus mengevaluasi portofolio dan model harga secara berkala dengan mempertimbangkan kualitas layanan, keberlanjutan bisnis, kebutuhan pelanggan, serta kepatuhan regulasi.

    “Fokus kami adalah menghadirkan layanan dengan harga yang terjangkau, nilai terbaik dan pengalaman andal bagi pelanggan di setiap segmen,” tutupnya.

  • Telkomsel Genjot Jaringan dan Bundling, Kejar 1 Juta Pelanggan Baru Tiap Tahun

    Telkomsel Genjot Jaringan dan Bundling, Kejar 1 Juta Pelanggan Baru Tiap Tahun

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) memperkuat kualitas jaringan dan mendorong produk bundling  untuk mencapai target 800.000 – 1.000.000 pelanggan internet rumah baru per tahun. 

    Vice President Household Consumer Business Strategy Management Telkomsel Pontjo Suharwono mengatakan perseroan melakukan penguatan strategi di sejumlah aspek, seperti Fixed Mobile Convergence (FMC), optimalisasi bundling produk, serta peningkatan kualitas jaringan dan layanan.

    “Dengan pendekatan ini, kami percaya dapat terus menghadirkan pertumbuhan yang sehat dan memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan,” kata Pontjo kepada Bisnis ketika dihubungi Rabu (17/9/2025).

    Optimisme perusahaan, jelasnya, didorong oleh beberapa faktor seperti fundamental pasar yang besar, dengan penetrasi fixed broadband nasional masih relatif rendah, eksekusi FMC dan cross-selling mencakup bundling produk, serta penyederhanaan penawaran.

    Selain itu, kata Pontjo, kinerja progresif yang terlihat dari capaian 10,1 juta pelanggan business to consumer (B2C) per semester I/2025 turut menjadi pendorong utama.

    Kemudian, sambungnya, produk seperti EZnet menjadi entry product fixed broadband yang terjangkau dan mudah diakses untuk memperluas adopsi internet rumah di wilayah-wilayah tertentu serta di segmen sensitif harga.

    “Saat ini, EZnet menawarkan layanan fixed (fiber) dengan kecepatan hingga 20 Mbps, tarif mulai sekitar Rp150.000 – Rp170.000 per bulan – bergantung wilayah, belum termasuk PPN – serta jalur migrasi ke IndiHome bagi pelanggan yang kemudian membutuhkan peningkatan kecepatan lebih tinggi,” kata Pontjo.

    Menyoal dinamika pasar yang menghadirkan paket di kisaran Rp100.000-an, Telkomsel disebut tetap mengedepankan portofolio berjenjang (EZnet, IndiHome, Orbit), kualitas layanan, dan kepatuhan regulasi, bukan sekadar kompetisi harga.

    Dengan pendekatan tersebut, dia percaya perseroan dapat menjangkau lebih banyak pelanggan sekaligus menjaga kualitas pengalaman.

    Lebih jauh ihwal kemungkinan mendorong produk Rp100.000an, ujar Pontjo, perusahaan bakal terus mengevaluasi portofolio dan model harga secara berkala dengan mempertimbangkan kualitas layanan, keberlanjutan bisnis, kebutuhan pelanggan, serta kepatuhan regulasi.

    “Fokus kami adalah menghadirkan layanan dengan harga yang terjangkau, nilai terbaik dan pengalaman andal bagi pelanggan di setiap segmen,” tutupnya.

  • Pakar Prediksi Paket Internet Rp100.000-an Jadi Game Changer 2026

    Pakar Prediksi Paket Internet Rp100.000-an Jadi Game Changer 2026

    Bisnis.com, JAKARTA — Paket internet rumahan seratus ribuan berpeluang menjadi tren tahun depan di Tanah Air. Bahkan, berpotensi menjadi game changer di industri broadband dalam negeri.

    Pengamat Telekomunikasi sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi mengatakan potensi ini tidak lepas dari beberapa aspek. Pertama, kemampuan penyedia jasa internet menjual layanan dengan harga berapapun.

    “Sebenarnya, penyedia jasa internet bisa menjual layanan berapapun, yang akan diatur kecepatannya. Bisa Rp50.000, Rp100.000 atau berapapun. Hanya memang kecepatannya akan diubah-ubah,” kata Heru kepada Bisnis, Selasa (16/9/2025).

    Kedua, banderol Rp100.000 pas untuk segmen perumahan. Heru menilai paket internet rumah seratus ribuan bakal menjadi harga yang kompetitif di industri, dan diprediksi banyak penyedia jasa bakal bermain di segmen tersebut.

    Hal yang menjadi catatan adalah kepastian kecepatan yang dihadirkan dengan harga tersebut. Dengan demikian, tambahnya, kualitas layanan tidak berkurang ketika harga murah.

    “Minimal kecepatan harus 100 Mbps. Kalau bisa lebih tinggi dari itu bagus, tapi setidaknya dengan harga Rp100.000 kecepatan bisa 100 Mbps. Semoga jadi game changer tarif internet broadband di Tanah Air,” kata Heru.

    Diberitakan sebeumnya, perusahaan internet berlomba menghadirkan internet terjangkau bagi masyarakat untuk mendorong misi pemerintah meningkatkan penetrasi fixed broadband yang saat ini masih di bawah 15%.

    Beberapa perusahaan dengan layanan tersebut di antaranya Surge yang menghadirkan paket internet seharga Rp100.000 dengan kecepatan hingga 200 Mbps. Melalui produk Starlite, perusahaan  menghadirkan internet cepat yang ramah di kantong rakyat.

    Kemudian, PT Remala Abadi Tbk. (DATA) memiliki produk yang tidak kalah menarik. Melalui Nethome, Remala menawarkan paket up to 500 Mbps seharga Rp116.000 (sudah termasuk pajak). Selain itu, ada juga paket dengan harga Rp227.000 untuk kecepatan internet hingga 1 Gbps, yang dapat mendukung berbagai kebutuhan masyarakat.

    IndiHome juga memiliki paket layanan internet murah bernama Eznet, yang hanya menyasar beberapa wilayah. Dilansir dari laman resmi, Telkomsel membanderol paket Eznet dengan kecepatan internet 10Mbps adalah Rp150.000/bulan untuk wilayah Jawa dan Bali, Rp170.000/bulan untuk wilayah Sumatra, dan Rp200.000/bulan untuk wilayah Papua, Maluku, Sulawesi, Kalimantan, dan Nusa Tenggara. Harga belum termasuk PPN.

    Lalu, paket Biznet Home termurah saat ini adalah Biznet Home 0D yang harganya mulai dari Rp175.000 per bulan untuk kecepatan hingga 65 Mbps. Biznet berkomitmen mendukung aktivitas digital seperti bekerja dan belajar dari rumah.

  • Intip Target Telkom (TLKM) untuk Internet Rumah

    Intip Target Telkom (TLKM) untuk Internet Rumah

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) mengincar tambahan pelanggan fixed broadband (internet tetap) sebanyak 800.000 hingga 1 juta pada tahun 2025. Hingga semester I/2025, TLKM mengeklaim berhasil menambah 499.000 pelanggan dan mencapai total sekitar 10 juta pelanggan.

    Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkomsel, Daru Mulyawan mengatakan perseroan melihat prospek bisnis FBB yang lebih baik ke depan. TLKM menargetkan untuk meningkatkan penetrasi pelanggan FBB yang saat ini masih di sekitar 16 % -17% serta berfokus pada pelanggan yang berkualitas.

    “Kami berharap mampu mencapai target tahunan penambahan pelanggan sekitar 800.000 hingga 1 juta pelanggan tahun ini. Di mana sampai dengan Juni 2025, kami telah memperoleh penambahan pelanggan sekitar 449.000 pelanggan dan mencapai total sekitar 10 juta pelanggan,” ujarnya seperti dilansir laman resmi perseroan, Sabtu (13/9/2005).

    Salah satu strategi yang disiapkan ialah Telkomsel akan fokus pada penetrasi ke pasar-pasar potensial, menjangkau lebih banyak pelanggan baru, dan menjaga pendapatan yang berkesinambungan melalui strategi bundling layanan digital.

    Dengan kombinasi pertumbuhan di mobile dan fixed broadband, Telkom tetap optimis dapat menjaga profitabilitas dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemegang saham.

    Mengutip Info Memo TLKM, total pelanggan internet rumah melalui layanan IndiHome tercatat sebanyak 10,06 juta pada semester I/2025, naik 10% secara tahunan (year on year/YoY).

    Penambahan pelanggan itu diikuti dengan penyederhanaan produk sehingga ARPU IndiHome sedikit landai ke Rp220.300 pada semester I/2025, turun dibandingkan Rp241.500 pada semester I/2024.

    Direktur Strategic Business Development & Portfolio Telkom, Seno Soemadji menambahkan Telkom mempersiapkan bisnis aset fiber melalui Infranexia, identitas komersial dari InfraCo, untuk proses penciptaan value di masa depan.

    Saat ini tingkat utilisasi jaringan fiber Infranexia baru sekitar 40%, menunjukkan potensi pertumbuhan yang sangat menjanjikan dan memberikan ruang besar untuk ekspansi layanan ke pasar yang lebih luas.

    “Ke depannya, Infranexia bukan hanya sebagai aset infrastruktur, tetapi sebagai platform pertumbuhan yang memainkan peran vital dalam rangka fiberisasi Indonesia,” ujar Seno.

    Adapun, Fixed Mobile Convergence (FMC) yang menjadi salah satu inisiatif transformasi perusahaan yang saat ini dijalankan oleh Telkomsel fokus dalam mempersiapkan peluang unlock value dengan optimalisasikan nilai dari infrastruktur yang telah dimiliki.

    Pada layanan mobile broadband, Telkomsel melakukan penguatan strategi bundling dan cross-selling guna meningkatkan kemudahan bagi pelanggan.

    ——————— 

    Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

  • Telkom Bidik 1 Juta Pelanggan Internet Rumah Baru per Tahun

    Telkom Bidik 1 Juta Pelanggan Internet Rumah Baru per Tahun

    Bisnis.com, JAKARTA — Telkom Indonesia (Persero) Tbk menargetkan penambahan pelanggan baru fixed broadband antara 800.000 hingga 1 juta pelanggan setiap tahun. 

    Direktur Strategic Business Development & Portfolio Telkom Indonesia, Seno Soemadji mengatakan peluang pertumbuhan di bisnis fixed broadband masih sangat besar. 

    “Setiap tahun kami menargetkan penambahan pelanggan baru antara 800 ribu hingga 1 juta pelanggan baru,” kata Seno dalam Public Expose (Pubex) Live 2025 yang digelar secara daring pada Jumat (12/9/2025). 

    Seno menjelaskan, fokus Telkom saat ini adalah memperluas penetrasi ke pasar-pasar potensial dengan menjangkau lebih banyak pelanggan baru. 

    Selain menjaga pendapatan yang berkesinambungan melalui strategi bundling IndiHome dengan layanan digital lainnya, perseroan juga terus berinovasi dalam produk untuk meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggan. 

    Menurutnya, bisnis Telkom Group saat ini masih didominasi oleh segmen consumer yang direpresentasikan oleh Telkomsel dengan kontribusi sebesar 72% dari pendapatan, melalui bisnis seluler dan fixed broadband. 

    Di segmen seluler, perseroan juga berfokus pada pertumbuhan produk bernilai tambah.

    “Kami melihat penyederhanaan varian produk dan starter pack membantu memberikan kemudahan bagi pelanggan dalam memilih paket telekomunikasi yang sesuai dan dipersonalisasi untuk meningkatkan retensi serta peningkatan kualitas jaringan dan pengalaman pelanggan,” kata Seno. 

    Seno menuturkan, Telkom juga memperkuat strategi bundling dan cross-selling agar setiap pelanggan bisa memperoleh manfaat yang lebih lengkap dari layanan Telkom. 

    Dengan kombinasi pertumbuhan seluler dan fixed broadband, Telkom optimistis dapat menjaga profitabilitas dan memberikan nilai jangka panjang bagi pemegang saham.

    “Dengan kombinasi pertumbuhan di seluler dan fixed broadband, Telkom Indonesia tetap optimis dapat menjaga profitabilitas sekaligus memberikan nilai jangka panjang bagi seluruh pemegang saham,” tutur Seno.

    Pada semester I/2025, Telkom mencatat EBITDA sebesar Rp36,1 triliun dengan margin EBITDA 49,5%. Laba bersih tercatat Rp11 triliun, setara margin 15%, mencerminkan efisiensi operasional dan pengelolaan modal yang hati-hati.

    Belanja modal atau capex tercatat 13% dari pendapatan, turun dibandingkan periode sama tahun lalu 15,5%. 

    Penurunan ini berasal dari efisiensi renegosiasi dengan vendor dan penggunaan spesifikasi yang lebih tepat sasaran tanpa mengorbankan kualitas layanan. Dari sisi keuangan, rasio hutang terhadap EBITDA naik tipis dari 1x menjadi 1,2x, sementara hutang bersih terhadap EBITDA tetap stabil di 0,7x. 

    Adapun rasio hutang terhadap ekuitas berada di 57,2%, dengan hutang bersih terhadap ekuitas turun menjadi 33,8%.

  • IndiHome, Biznet, Remala (DATA), hingga WIFI

    IndiHome, Biznet, Remala (DATA), hingga WIFI

    Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan internet berlomba menghadirkan internet terjangkau bagi masyarakat untuk mendorong misi pemerintah meningkatkan penetrasi fixed broadband yang saat ini masih di bawah 15%. Menemukan paket internet rumah seharga Rp100.000-an bukan hal yang sulit.

    Surge (WIFI)

    Surge menghadirkan paket internet seharga Rp100.000 dengan kecepatan hingga 200 Mbps. Melalui produk Starlite, perusahaan  menghadirkan internet cepat yang ramah di kantong rakyat.

    Dalam wawancara dengan Bisnis, Direktur Utama Surge Yune Marketatmo mengatakan layanan internet seharga Rp100.000 dengan kecepatan hingga 200 Mbps dijalankan sesuai dengan aturan pemerintah, dan komitmen perusahaan untuk menghadirkan layanan yang terjangkau. 

    “Tentu saja keputusan yang akan diambil mengikuti aturan pemerintah, serta fokus pada komitmen kami untuk menghadirkan internet berkualitas dengan harga terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia,” kata Yune, dikutip Rabu (10/9/2025).

    Remala Abadi (DATA)

    PT Remala Abadi Tbk. (DATA) memiliki produk yang tidak kalah menarik. Melalui Nethome, Remala menawarkan paket up to 500 Mbps seharga Rp116.000 (sudah termasuk pajak). Selain itu, ada juga paket dengan harga Rp227.000 untuk kecepatan internet hingga 1 Gbps, yang dapat mendukung berbagai kebutuhan masyarakat. 

    “Kami ingin menjadi game changer,” kata CEO Remala Abadi Agus Setiono kepada Bisnis.

    Agus berharap dengan langkah ini penetrasi internet rumah dapat meningkat sehingga misi pemerintah dalam menggenjot internet cepat dengan harga terjangkau makin cepat terealisasi. 

    Sejauh ini layanan tersebut masih berada di Pulau Jawa, sebagai wilayah dengan infrastruktur dan adopsi digital paling matang di Indonesia. 

    Selain melalui harga murah, dalam mendorong produknya perusahaan juga melakukan sejumlah strategi pemasaran seperti memberikan user experience gratis selama 1 bulan kepada pelanggan, memperluas rantai distribusi dengan skema kerja sama bagi hasil dengan pihak ketiga, dan lain sebagainya. Adapun hingga kuartal I/2025, sebanyak 83.000 rumah telah terhubung dengan internet murah Remala Abadi.

    “Jawa kami bakal dahulukan. Nanti di kota-kota lain. Kami sudah nyambung juga ke Kalimantan,” kata Agus. 

    IndiHome

    IndiHome memiliki paket layanan internet murah bernama Eznet, yang hanya menyasar beberapa wilayah.. 

    Dilansir dari laman resmi, Telkomsel membanderol paket Eznet dengan kecepatan internet 10Mbps adalah Rp150.000/bulan untuk wilayah Jawa dan Bali, Rp170.000/bulan untuk wilayah Sumatra, dan Rp200.000/bulan untuk wilayah Papua, Maluku, Sulawesi, Kalimantan, dan Nusa Tenggara. Harga belum termasuk PPN.

    EZnet by Telkomsel tersedia di seluruh wilayah Indonesia yang sudah mengadakan jaringan fixed broadband milik Telkomsel dengan mengacu pada kebijakan ketentuan area yang berlaku dari Telkomsel untuk ketersediaan layanan EZnet by Telkomsel.

    Biznet

    Paket Biznet Home termurah saat ini adalah Biznet Home 0D yang harganya mulai dari Rp175.000 per bulan untuk kecepatan hingga 65 Mbps. Biznet berkomitmen mendukung aktivitas digital seperti bekerja dan belajar dari rumah.

    Pada Juli 2025, Presiden Direktur & CEO Biznet, Adi Kusma, mengatakan layanan internet Biznet ini ditawarkan untuk sejumlah wilayah kota kecil.  Perusahaan belum memiliki rencana untuk menyediakan layanan di kisaran harga Rp100.000 per bulan secara nasional, untuk menghadapi persaingan yang makin ketat. 

    Meski demikian, Adi mengakui jika ada penyedia layanan yang mampu memberikan kualitas baik dengan harga Rp100.000, maka pelanggan tentu akan merasa lebih puas.

    “Bagi Biznet, kualitas layanan tetap menjadi prioritas utama dalam memberikan layanan kepada pelanggan,” kata Adi kepada Bisnis.