BUMN: IndiHome

  • Jaringan Pulih 76,5%, Sinyal Telkomsel Hidup Lagi di Aceh, Sumut, Sumbar

    Jaringan Pulih 76,5%, Sinyal Telkomsel Hidup Lagi di Aceh, Sumut, Sumbar

    Medan

    Telkomsel mempercepat pemulihan jaringan telekomunikasi di wilayah terdampak banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Hingga saat ini, 76,5% sinyal Telkomsel telah kembali beroperasi.

    Secara rinci, 76,5% layanan seluler Telkomsel telah kembali normal (5.851 dari total 7.640 site) dan 79,7% layanan IndiHome Telkomsel telah kembali normal (422.551 dari total 530.502 line).

    “Ini kita sedang diupayakan (pemulingan jaringan). Sebagian ini terputus karena isu power, jadi nanti pasang power-nya, diharapkan power-nya bisa up atau tanah yang longsor sudah bisa ditangani dengan bantuan TNI, kita juga juga bisa segera me-recover kabel optik yang terputus,” tutur Direktur Utama Telkomsel Nugroho di Balai Monitoring Komdigi Medan, Senin (1/12/2025).

    Telkomsel mengungkapkan bahwa pemulihan dilakukan melalui berbagai skema, termasuk Mobilisasi 346 personel teknis, penempatan genset tambahan, pengalihan rute backbone dan jalur transmisi, penggunaan perangkat alternatif, dan penggelaran BTS mobile di lokasi prioritas

    Telkomsel juga berkoordinasi erat dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), pemerintah daerah, aparat penanggulangan bencana, PLN, serta pemangku kepentingan setempat untuk memastikan layanan komunikasi tetap tersedia.

    Pemulihan jaringan Telkomsel difokuskan mulai dari area pengungsian, lokasi kritikal, dan terus diperluas hingga kini tercatat sejumlah capaian pemulihan per provinsi per 1 Desember 2025:

    Aceh: 36% site Telkomsel pulih (708 dari 1.964 site), 41,2% line IndiHome pulih (59.836 dari 145.384 line)Sumatera Utara: 90% site Telkomsel pulih (4.136 dari 4.610 site), 93,3% line IndiHome pulih (293.911 dari 314.957 line)Sumatera Barat: 94% site Telkomsel pulih (1.007 dari 1.066 site), 93,3% line IndiHome pulih (68.804 dari 70.161 line)

    Sebagai bentuk komitmen dan kepedulian, Telkomsel menghadirkan Paket Siaga Peduli Sumatera bebas biaya melalui UMB *888*20#. Paket ini dapat diaktifkan 1 (satu) kali dan berlaku untuk pengguna SIMPATI, by.U (prabayar), maupun Halo (pascabayar) di wilayah terdampak, berisi pilihan opsi 3 GB paket data untuk 7 hari, atau opsi 300 menit telepon + 1.000 SMS ke semua operator untuk 7 hari.

    Selain itu, Telkomsel juga membuka Posko Layanan Pelanggan Tanggap Bencana, termasuk di sekitar 100 titik di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, menyediakan:

    Telepon dan SMS gratis di daerah bencana sampai proses recovery selesaiPenggantian kartu gratis dan perpanjangan masa aktif untuk pelanggan terdampakPenyesuaian paket data prabayar dan tagihan pascabayar/IndiHomePenggantian modem ONT dan STB pelanggan Indihome terdampakPenyediaan layanan Indihome 3P dan Telkomsel Orbit di kantor Basarnas

    Telkomsel turut berkoordinasi dengan Telkom Group dalam upaya pemulihan layanan telekomunikasi, dukungan tanggap darurat, konektivitas, hingga bantuan kemanusiaan – di antaranya pendirian sejumlah Posko Tanggap Darurat (Medan, Binjai, Padang Sidempuan, Aceh, Bukittinggi, Padang).

    Kemudian, penyediaan 8 titik WiFi gratis, bantuan dapur umum, mobilisasi logistik sembako dan material perbaikan via kapal (Idi & Langsa) dan pesawat (Sibolga & Takengon), penambahan kapasitas jaringan, serta instalasi 120 unit satelit segmen komersial dan CSR dari Telkomsat (Starlink Business Service, VSAT Star, MangoStar, Internet Merah Putih).

    (agt/agt)

  • Sumbar 95%, Sumut 90%, dan Aceh 60%

    Sumbar 95%, Sumut 90%, dan Aceh 60%

    Bisnis.com, JAKARTA —  Pemulihan jaringan seluler di wilayah terdampak banjir dan longsor di Sumatra Barat dan Sumatra Utara menunjukkan progres signifikan. Sementara itu di Aceh, masih terkendala pasokan listrik.

    Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengatakan pemulihan layanan komunikasi menjadi prioritas pemerintah untuk memastikan kebutuhan warga dan koordinasi penanganan bencana tetap berjalan.

    “Para operator seluler melaporkan, di Sumbar sudah 95 persen pulih dan Sumut 90 persen. Untuk Aceh, kendala listrik masih menyebabkan sekitar 60 persen menara tidak beroperasi. Pemerintah bersama operator dan PLN terus bekerja agar layanan segera normal kembali,” ujar Meutya usai memimpin rapat koordinasi di Medan, Senin (01/12/2025).

    Per Senin (01/12/2025) pukul 00.00 WIB, total menara yang mengalami gangguan di tiga provinsi berjumlah 2.804 menara, terdiri dari 1.969 menara di Aceh, 681 di Sumatra Utara, dan 154 di Sumatra Barat.

    Pemulihan di Aceh ditargetkan meningkat signifikan dalam empat hari ke depan seiring perbaikan pasokan listrik oleh PLN. Pemerintah juga bekerja sama dengan TNI untuk mempercepat pengiriman material perbaikan ke daerah yang sulit dijangkau.

    Selain pemulihan teknis, Meutya mengapresiasi langkah operator seluler yang memberikan diskon tarif dan perpanjangan masa aktif kartu bagi pengguna di wilayah terdampak.

    Meutya mengimbau masyarakat tetap waspada dan mengikuti arahan petugas, serta memanfaatkan kanal resmi untuk informasi bencana melalui tautan https://s.id/TanggapBencanaSumatra.

    Rapat koordinasi di Balai Monitoring Frekuensi Kota Medan dihadiri Direktur Utama PT Telkom Indonesia, Direktur Utama PT Telkomsel, Direktur & Chief Regulatory Officer XL Axiata, CRO Indosat Ooredoo, Perwakilan Starlink Indonesia, PT Pos Indonesia, RRI, TVRI, ANTARA dan pemerintah daerah terdampak. Turut mendampingi Menkomdigi, Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Wayan Toni Supriyanto dan Direktur Utama BAKTI Fadhilah Mathar.

    Sebelumnya, pemulihan jaringan di Aceh–Sumatra terus dikebut. PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) berhasil memulihkan 79% layanannya, sementara PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (XLSMART) menambah genset untuk menjaga operasional BTS di tengah sulitnya akses dan gangguan pasokan listrik.

    Telkomsel dan XLSMART, bergerak cepat memastikan layanan komunikasi tetap bisa diakses masyarakat, terutama di area pengungsian dan lokasi tanggap darurat.

    Upaya pemulihan paling signifikan terlihat dari Telkomsel. Hingga 1 Desember 2025, operator tersebut mencatat 76,5% site seluler dan 79,7% jaringan IndiHome telah kembali beroperasi. Fokus pemulihan diarahkan ke wilayah yang terdampak paling parah, termasuk Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

  • Telkomsel Pulihkan hingga 79,7% Layanan di Sumatera-Aceh

    Telkomsel Pulihkan hingga 79,7% Layanan di Sumatera-Aceh

    Jakarta

    Telkomsel memastikan percepatan pemulihan jaringan telekomunikasi di wilayah terdampak bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Hingga saat ini, 76,5% layanan seluler Telkomsel telah kembali normal (5.851 dari total 7.640 site).

    Selain itu, 79,7% layanan IndiHome Telkomsel juga telah normal kembali (422.551 dari total 530.502 line). Pemulihan ini tak lepas dari berbagai upaya untuk menjaga konektivitas masyarakat di titik pengungsian dan area tanggap darurat, termasuk dengan menghadirkan Paket Siaga Peduli Sumatera.

    “Telkomsel menyampaikan empati dan keprihatinan mendalam atas musibah yang menimpa saudara-saudara kita di Sumatera. Kami berkomitmen untuk hadir di setiap situasi, memastikan layanan komunikasi tetap tersedia, dan memberikan bantuan bagi masyarakat terdampak. Bersama Kemkomdigi, pemerintah daerah, serta berbagai instansi, kami terus berupaya mempercepat pemulihan jaringan dan menyalurkan bantuan agar masyarakat dapat kembali bangkit,” ujar Direktur Utama Telkomsel, Nugroho dalam keterangannya, Selasa (2/12/2025).

    Adapun dalam proses pemulihan jaringan, Telkomsel menggunakan berbagai skema, antara lain mobilisasi 346 personel teknis, penempatan genset tambahan dan pengalihan rute backbone dan jalur transmisi. Kemudian, penggunaan perangkat alternatif dan penggelaran BTS mobile di lokasi prioritas

    Telkomsel juga berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi), pemerintah daerah, aparat penanggulangan bencana, PLN, serta pemangku kepentingan setempat untuk memastikan layanan komunikasi tetap tersedia.

    Pemulihan jaringan Telkomsel pun difokuskan mulai dari area pengungsian, lokasi kritikal, dan terus diperluas. Hingga kini, tercatat sejumlah capaian pemulihan per provinsi:

    – Aceh: 36% site Telkomsel pulih (708 dari 1.964 site), 41,2% line IndiHome pulih (59.836 dari 145.384 line)

    – Sumatera Utara: 90% site pulih (4.136 dari 4.610 site), 93,3% line IndiHome pulih (293.911 dari 314.957 line)

    – Sumatera Barat: 94% site pulih (1.007 dari 1.066 site), 93,3% line IndiHome pulih (68.804 dari 70.161 line)

    Sebagai bentuk kepedulian sekaligus kompensasi bagi kepada pelanggan terdampak, Telkomsel menghadirkan juga Paket Siaga Peduli Sumatera. Paket ini dapat diakses melalui UMB *888*20#, berisi 3 GB paket data untuk 7 hari, atau 300 menit telepon + 3.000 SMS ke semua operator untuk 7 hari. Paket ini dapat diaktifkan 1 (satu) kali dan berlaku di wilayah terdampak.

    Telkomsel juga membuka Posko Layanan Pelanggan Tanggap Bencana, termasuk di sekitar 100 titik di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Posko ini menyediakan sejumlah dukungan bagi pelanggan terdampak antara lain:

    – Telepon dan SMS gratis di daerah bencana sampai proses recovery selesai

    – Penggantian kartu gratis dan perpanjangan masa aktif untuk pelanggan terdampak

    – Penyesuaian paket data prabayar dan tagihan pascabayar/IndiHome

    – Penggantian modem ONT dan STB pelanggan Indihome terdampak

    – Penyediaan layanan Indihome 3P dan Telkomsel Orbit di kantor Basarnas

    Hingga saat ini, Telkomsel bersama Telkom Group terus memantau dan memastikan layanan komunikasi tetap tersedia, serta mengajak pelanggan di wilayah terdampak untuk memanfaatkan Paket Siaga Peduli Sumatera. Hotline Pusat Layanan Tanggap Bencana Sumatera juga dapat diakses melalui Call Center 24/7 Bebas Pulsa di 0800-111-9000.

    Telkomsel juga berkoordinasi dengan Telkom Group dalam pemulihan layanan telekomunikasi, dukungan tanggap darurat, konektivitas, hingga bantuan kemanusiaan. Bantuan yang diberikan, di antaranya pendirian sejumlah Posko Tanggap Darurat (Medan, Binjai, Padang Sidempuan, Aceh, Bukittinggi, Padang), penyediaan 8 titik WiFi gratis dan bantuan dapur umum.

    Kemudian, mobilisasi logistik sembako dan material perbaikan via kapal (Idi & Langsa) dan pesawat (Sibolga & Takengon), penambahan kapasitas jaringan, serta instalasi 120 unit satelit segmen komersial dan CSR dari Telkomsat (Starlink Business, VSAT Star, MangoStar, Internet Merah Putih).

    Aksi cepat tanggap ini pun mendapat apresiasi dari Kemkomdigi. Menteri Komunikasi dan Digital RI, Meutya Hafid, menyampaikan saat ini pemerintah juga terus berupaya memulihkan jaringan kepada masyarakat terdampak bencana.

    “Kemkomdigi mengapresiasi langkah cepat Telkomsel dan seluruh pihak dalam memastikan layanan komunikasi tetap tersedia di tengah kondisi darurat. Kolaborasi ini penting agar masyarakat terdampak tetap terhubung dan mendapatkan akses informasi yang dibutuhkan. Pemerintah juga terus berkomitmen mendukung percepatan pemulihan jaringan dan distribusi bantuan sosial,” pungkas Meutya.

    (ega/ega)

  • IndiHome vs Icon Plus vs Biznet Bersaing di Jawa Timur

    IndiHome vs Icon Plus vs Biznet Bersaing di Jawa Timur

    Bisnis.com, JAKARTA — Laporan Opensignal pada November 2025  mengenai kinerja jaringan internet fixed broadband menyoroti persaingan sengit antar penyedia layanan (ISP) di wilayah Jawa Timur. IndiHome, Icon Plus, Biznet dan HiFi siapa yang terbaik?

    Lima penyedia layanan utama dievaluasi dalam laporan tersebut, yaitu: Indosat HiFi, Biznet Home, MyRepublic, Icon Plus, dan IndiHome. 

    Penilaian terbaru Opensignal terhadap layanan broadband tetap di Indonesia menggunakan data nyata selama 90 hari sejak 1 Agustus 2025. Studi itu membandingkan lima aspek kualitas layanan dari delapan penyedia utama di berbagai wilayah dan jenis permukiman. 

    Opensignal meninjau konsistensi, kecepatan unduh dan unggah, pengalaman video, serta keandalan pada jaringan berbasis kabel, fiber, dan xDSL. 

    Di Jawa Timur, margin perbedaan performa antar pemain utama makin tipis, terutama dalam aspek hiburan digital, menurut data tersebut. Artinya, pengguna internet di Jawa Timur kini dapat menikmati standar layanan yang relatif setara.

    Dalam kategori kualitas Pengalaman Video (Video Experience), persaingan tercatat sangat sengit. Indosat HiFi memimpin tipis dengan skor 68,6 poin dalam skala 0-100, ditempel ketat oleh Biznet Home di posisi kedua dengan 68,1 poin. Selisih 0,5 poin ini menunjukkan kualitas yang hampir serupa. 

    Posisi selanjutnya diisi oleh MyRepublic dengan 65,8 poin, Icon Plus dengan 65,0 poin, dan IndiHome dengan 64,5 poin. 

    Meski kualitas menonton video merata, peta kekuatan berubah drastis pada metrik kecepatan. Biznet Home mencatatkan dominasi dalam Kecepatan Unduh (Download Speed) dengan rata-rata 35,1 Mbps. Angka ini menempatkan Biznet di atas MyRepublic yang mencatat 29,0 Mbps dan Indosat HiFi dengan 28,3 Mbps. 

    Sementara itu, IndiHome dan Icon Plus tertinggal di urutan selanjutnya dengan masing-masing 21,9 Mbps dan 16,5 Mbps.

    Persaingan kembali memanas di sektor Kecepatan Unggah (Upload Speed). MyRepublic berhasil unggul tipis dengan 23,7 Mbps, hanya terpaut sedikit dari Biznet Home yang mencatatkan 23,5 Mbps. Indosat HiFi menyusul di angka 21,8 Mbps, sedangkan Icon Plus dan IndiHome berada di posisi buncit dengan 14,2 Mbps dan 11,9 Mbps.

    Menariknya, kecepatan tinggi tidak selalu berbanding lurus dengan stabilitas. Dalam kategori Kualitas Konsisten (Consistent Quality), Indosat HiFi mendominasi dengan skor 66,2%. Kejutan justru datang dari Icon Plus. 

    Walaupun menempati posisi bawah dalam kecepatan unduh, layanan milik PLN ini tampil sebagai runner-up dalam konsistensi dengan skor 62,4%, mengungguli MyRepublic dengan 56,2% dan Biznet Home dengan 55,6%. IndiHome kembali berada di posisi terakhir untuk metrik ini dengan skor 53,2%. (Muhammad Diva Farel Ramadhan)

  • Kecepatan Indosat HiFi Konsisten di Jawa Tengah, Biznet si Paling Ngebut 2025

    Kecepatan Indosat HiFi Konsisten di Jawa Tengah, Biznet si Paling Ngebut 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Tiga provider jaringan internet di Jawa Tengah saling berbagi keunggulan di 4 aspek kualitas. Opensignal menghadirkan laporan kecepatan data bagi para penyedia jaringan internet per November 2025.

    Pasar terbagi berdasarkan kekuatan spesifik masing-masing penyedia layanan. Indosat HiFi tercatat unggul signifikan dalam aspek konsistensi kualitas (Consistent Quality) dan pengalaman video (Video experience), sementara Biznet memimpin dalam kecepatan unduh (download speed), dan MyRepublic mencatatkan angka tertinggi untuk kecepatan unggah (upload speed).

    Dalam kategori yang sering dianggap penting bagi kepuasan pelanggan dalam jangka panjang, yakni Consistent Quality, Indosat HiFi mencatatkan performa yang baik. Layanan ini memimpin pasar Jawa Tengah dengan persentase pengujian sebesar 68,1%. Angka tersebut unggul 11,1% dibandingkan kompetitor terdekatnya.

    MyRepublic berada di posisi kedua dengan skor 57,0%, diikuti oleh Icon Plus dengan 55,7%. Biznet Home, meskipun unggul di aspek lain, berada di urutan keempat untuk konsistensi kualitas dengan 53,1%. Sementara itu, IndiHome menempati posisi kelima dalam aspek ini dengan skor 50,5%.

    Beralih ke aspek kecepatan, khususnya kecepatan unduh (download speed), Biznet Home mengukuhkan posisinya sebagai penyedia layanan tercepat di Jawa Tengah. Biznet mencatatkan kecepatan rata-rata 30,1 Mbps.

    Namun, persaingan di papan atas kategori ini sangat ketat. Indosat HiFi menempel ketat di posisi kedua dengan kecepatan 28,4 Mbps, hanya terpaut tipis dari Biznet. Di peringkat ketiga, MyRepublic mencatatkan kecepatan 25,4 Mbps.

    Terdapat kesenjangan performa yang cukup signifikan pada dua penyedia layanan terbawah dalam kategori ini. IndiHome mencatatkan rata-rata kecepatan unduh 20,5 Mbps, sementara Icon Plus berada di posisi terakhir dengan 17,1 Mbps.

    Data tersebut juga melaporkan keunggulan MyRepublic dalam kategori kecepatan unggah (upload speed). Pengalaman menonton video dan pengiriman data besar menjadi kebutuhan sehari-hari, aspek ini menjadi vital. MyRepublic memimpin dengan kecepatan 23,6 Mbps.

    Indosat HiFi juga menunjukkan performa kompetitifnya di posisi kedua dengan 21,9 Mbps, diikuti oleh Biznet Home dengan 20,9 Mbps.

    Selaras dengan aspek Consistent Quality, kategori Video Experience juga dipimpin oleh Indosat HiFi. Layanan ini mencatatkan skor tertinggi sebesar 69,8 poin (skala 0-100). Artinya, Indosat menawarkan stabilitas jaringan yang berbanding lurus dengan kualitas streaming video yang dinikmati pengguna.

    Sementara Biznet Home menempati posisi kedua dengan 66,9 poin, Icon Plus berada di posisi ketiga dengan 64,2 poin, bersaing ketat dengan MyRepublic di posisi keempat yang meraih 63,8 poin. (Muhammad Diva Farel Ramadhan)

  • Siapa Jawara Internet di Jakarta?

    Siapa Jawara Internet di Jakarta?

    Bisnis.com, JAKARTA — Opensignal baru saja mengeluarkan laporan yang menunjukkan gambaran dinamika persaingan antar penyedia jaringan internet (Internet Service Provider) di Jakarta dan Banten. 

    Laporan pada November 2025 itu menyoroti perbedaan antara penyedia layanan yang menawarkan kecepatan tertinggi dibandingkan dengan penyedia yang menawarkan pengalaman pengguna paling konsisten atau stabil.

    Pengujian jaringan menyoroti persaingan ketat di dua wilayah strategis tersebut. Namun, tidak ada satu ISP pun yang menyapu bersih seluruh parameter keunggulan di kedua wilayah sekaligus.

    Di DKI Jakarta, Indosat HiFi mencuat sebagai pemimpin dalam hal kualitas layanan yang konsisten.

    Laporan pengujian jaringan terbaru mencatat, Indosat HiFi meraih skor Consistent Quality tertinggi di Jakarta sebesar 72,4%. Angka ini menempatkan mereka di atas IndiHome yang mencatatkan skor 63,4%, serta MyRepublic dan Biznet Home yang bersaing ketat di angka 61,3% dan 60,7%.

    Selain konsistensi, Indosat HiFi juga mencatatkan pengalaman video (Video Experience) terbaik di Jakarta dengan skor 70,9 poin (skala 0-100), mengalahkan Biznet Home yang memperoleh 70,3 poin.

    Namun, keunggulan konsistensi Indosat HiFi belum mampu menandingi kecepatan mentah yang ditawarkan Biznet Home. Data menunjukkan Biznet masih menjadi yang tercepat di Jakarta dengan kecepatan unduh (download speed) mencapai 43,0 Mbps.

    Tercatat, Biznet diikuti MyRepublic dengan 34,5 Mbps dan Oxygen.id 33,7 Mbps. Begitu pun pada kecepatan unggah (upload speed), Biznet mengungguli kompetitor lainnya dengan 28,0 Mbps.

    Data regional Banten juga menunjukkan hal yang menarik di mana kecepatan dan stabilitas dipegang oleh pemain berbeda. Biznet Home tercatat sebagai penguasa kecepatan dengan angka unduh mencapai 44,3 Mbps dan unggah 30,3 Mbps. 

    Namun, laporan tersebut mencatat bahwa kecepatan tinggi Biznet tidak diikuti dengan skor konsistensi tertinggi. Faktanya, Icon Plus justru memimpin dalam aspek Consistent Quality di Banten dengan skor 71,6%, mengungguli MyRepublic dan Biznet Home yang masing-masing memperoleh 68,3% dan 60,0%. 

    Adapun untuk pengalaman menonton video, Biznet juga memimpin dengan skor 70.1 diikuti oleh Icon Plus di posisi kedua dengan 69,4 Mbps. (Muhammad Diva Farel Ramadhan)

  • Tak Ada Nama WIFI dalam Laporan Kecepatan Internet Opensignal November 2025

    Tak Ada Nama WIFI dalam Laporan Kecepatan Internet Opensignal November 2025

    Bisnis.com, JAKARTA— Opensignal mengeluarkan laporan Broadband Experience edisi November 2025 yang mengungkapkan gambaran menyeluruh tentang pengalaman pengguna internet rumah di Indonesia.

    Dalam laporan tersebut, Opensignal mengukur kualitas layanan. Delapan penyedia layanan terekam dalam laporan tersebut yaitu: Indosat HiFi, XL Home, MyRepublic, ICON+ (Icon Plus), Biznet Home, Oxygen.id, CBN, dan IndiHome. 

    Tidak ada nama PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) atau Surge dalam daftar ISP yang dievaluasi. Padahal WIFI telah menjual layanan internet Starlite dengan kecepatan hingga 200 Mbps dan memiliki 1,51 juta home pass dengan 831.000 home connect per Oktober 2025.

    Dengan pencapaian tersebut, jumlah pelanggan WIFI lebih banyak dari Oxygen.id yang diperkirakan mencapai 300.000-an. Namun, perusahaan pemenang spektrum 1,4 GHz itu justru tidak terdata dalam laporan Opensignal. 

    Bisnis mencoba menghubungi Opensignal mengenai hal tersebut. Hingga berita ini diturunkan Opensignal belum merespons.

    Opensignal menilai kualitas layanan berdasarkan kecepatan unduh dan unggah, kestabilan jaringan, pengalaman video, hingga keandalan koneksi. 

    Pengukuran dilakukan pada 1 Agustus—30 Oktober 2025 dan mencerminkan pengalaman riil pelanggan, tanpa mempertimbangkan paket yang mereka beli. Dengan kata lain, laporan ini menilai kualitas jaringan aktual yang dirasakan pengguna sehari-hari.

    Di daerah pedesaan, Indosat HiFi mencatat konsistensi kualitas terbaik dengan skor 62,4%, disusul XL Home (59,8%) dan MyRepublic (58,3%). Konsistensi ini menunjukkan persentase pengujian yang memenuhi ambang kinerja minimum untuk kebutuhan umum seperti streaming video HD, konferensi video, dan bermain gim.

    Sebaliknya, IndiHome layanan broadband Telkomsel menduduki posisi paling akhir dalam konsistensi pedesaan dengan skor 41,1%.

    Dalam kategori kecepatan unduh di wilayah pedesaan, Oxygen.id berada di posisi teratas dengan 30,7 Mbps, sedikit unggul dari XL Home yang mencatat 28,2 Mbps. Sementara itu, MyRepublic, Biznet Home, dan CBN sama-sama berada di kisaran 26 Mbps. Indosat HiFi meski unggul dalam konsistensi jaringan mencatat kecepatan unduh lebih rendah, yakni 22,3 Mbps.

    Untuk unggah, Oxygen.id kembali teratas dengan 24,1 Mbps, diikuti MyRepublic (21,7 Mbps) dan CBN (21,4 Mbps). IndiHome berada di posisi buncit dengan hanya 8,9 Mbps.

    Indosat HiFi juga unggul dalam keandalan dengan 433 poin, disusul XL Home (410) dan Biznet Home (408). IndiHome kembali berada di posisi terakhir (240 poin).

    Dalam pengalaman menonton video, hasilnya relatif ketat. Indosat HiFi memimpin dengan skor 65,5, sedikit di atas Oxygen.id (65,3) dan Biznet Home (64,5).

    Secara nasional, XL Home dinobatkan sebagai penyedia paling andal dengan 463 poin di kategori Reliability Experience.

    Biznet Home menjadi yang tercepat untuk unduh, sementara Oxygen.id unggul dalam unggah.

    Secara regional, Biznet, yang kuat di Jakarta dan sebagian besar Jawa, memenangkan empat dari lima kategori di wilayah ibu kota. Biznet juga mendominasi Bali–Nusra.

    XL Home tampil superior di Kalimantan, termasuk wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN), dengan menyapu bersih semua kategori mulai dari kecepatan hingga pengalaman video.

    Opensignal menegaskan hasil pengukuran sangat dipengaruhi oleh campuran teknologi yang digunakan ISP mulai fiber, kabel, hingga xDSL serta kualitas perangkat router di rumah pengguna.

    Surge sendiri tengah agresif membangun bisnis fiber to the home (FTTH) melalui WIFI. Hingga September 2025, WIFI telah mencapai 1,51 juta home pass dan 831.000 home connect, dengan take-up rate 55%.

    “Target akhir tahun ini yaitu 2,5 juta home pass dan 1,5 juta home connect dengan take-up rate 60%, menunjukkan pertumbuhan signifikan,” ujar Direktur Solusi Sinergi Digital Surge, Shannedy Ong, dalam paparan publik WIFI di Jakarta, Selasa (21/10/2025).

    Dalam laporan kinerjanya, manajemen menjelaskan bahwa WIFI berperan sebagai distributor perangkat telekomunikasi seperti router, switch, server, serta perangkat jaringan optik (DWDM, OLT, ONT). Perusahaan juga akan fokus pada teknologi fixed wireless access (FWA) berbasis 1,4 GHz untuk wilayah Jawa, Maluku, dan Papua, serta menyewakan infrastruktur FTTH dengan target kapasitas terpasang 200.000 unit pada 2025 dan 585.000 unit pada 2030.

    Terbaru, WIFI menghadirkan layanan Internet Rakyat, yakni internet berbasis jaringan 5G FWA berkecepatan 100 Mbps dengan harga sekitar Rp100.000/bulan. Layanan ini tersedia di sejumlah wilayah Pulau Jawa, Maluku, dan Papua. Masyarakat dapat melakukan pra-registrasi melalui laman resmi Internet Rakyat.

    Selain itu, Surge juga mengoperasikan Starlite, layanan internet berbasis Wi-Fi dan FWA untuk rumah tangga, sekolah, komunitas, hingga pelaku usaha. Starlite pernah meluncurkan jaringan Wi-Fi 7 pertama di Indonesia dengan kecepatan hingga 2 Gbps, menawarkan paket:

        •    200 Mbps: Rp100.000/bulan (tanpa FUP, sudah termasuk modem, PPN, pemasangan gratis, dan gratis bulan pertama)

        •    500 Mbps: Rp250.000/bulan

        •    Paket premium Wi-Fi 7 hingga 2 Gbps untuk institusi pendidikan dan jaringan besar

  • Indosat HiFi Kuat di Desa, Biznet di Kota

    Indosat HiFi Kuat di Desa, Biznet di Kota

    Bisnis.com, JAKARTA— Kinerja layanan internet fixed broadband di Indonesia menunjukkan persaingan ketat antarpemain besar, terutama ketika dipisahkan antara performa di wilayah perkotaan dan pedesaan. 

    Temuan terbaru laporan Fixed Broadband Experience edisi November 2025 dari Opensignal mengungkapkan gambaran menyeluruh tentang pengalaman nyata pengguna di delapan penyedia layanan, antara lain Indosat HiFi, XL Home, MyRepublic, ICON+ (Icon Plus), Biznet Home, Oxygen.id, CBN, dan IndiHome. Laporan tersebut menilai kualitas layanan mulai dari kecepatan unduh dan unggah, kestabilan jaringan, hingga pengalaman streaming video.

    Laporan ini disusun berdasarkan pengukuran selama periode 1 Agustus-30 Oktober 2025 dan merefleksikan pemakaian internet rumah oleh masyarakat, apa pun paket langganan mereka. Pengujian tidak mempertimbangkan spesifikasi paket yang dibeli, sehingga data yang muncul menggambarkan kualitas jaringan aktual yang dirasakan pelanggan sehari-hari.

    Di daerah pedesaan, Indosat HiFi tampil sebagai penyedia dengan konsistensi kualitas terbaik, mencatat skor 62,4%, disusul XL Home (59,8%) dan MyRepublic (58,3%).

    Konsistensi kualitas menunjukkan persentase pengujian yang memenuhi ambang kinerja minimum untuk kebutuhan sehari-hari seperti menonton video HD, konferensi video, dan bermain gim.

    Sementara itu, IndiHome layanan broadband milik Telkomsel justru berada di posisi akhir untuk konsistensi di pedesaan dengan skor 41,1%.

    Dalam kategori kecepatan unduh, Oxygen.id memimpin di pedesaan dengan 30,7 Mbps, sedikit di atas XL Home (28,2 Mbps). MyRepublic, Biznet Home, dan CBN berada di kisaran 26 Mbps. Indosat HiFi, yang unggul dalam konsistensi, mencatat kecepatan unduh lebih rendah yaitu 22,3 Mbps.

    Untuk kecepatan unggah, Oxygen.id kembali mendominasi dengan 24,1 Mbps, diikuti MyRepublic (21,7 Mbps) dan CBN (21,4 Mbps). 

    IndiHome berada di posisi paling bawah dengan unggah hanya 8,9 Mbps, yang menjadi salah satu penyebab rendahnya performa layanan di kategori lain.

    Keandalan yang mengukur kemampuan jaringan untuk tetap terhubung dan menyelesaikan tugas seperti membuka laman atau memutar video tanpa terputus menempatkan Indosat HiFi di posisi teratas di pedesaan dengan 433 poin. XL Home mengikuti dengan 410 poin, sementara Biznet Home mencatat 408 poin. Skor paling rendah kembali ditempati IndiHome dengan 240 poin.

    Dalam pengujian pengalaman menonton video, kategori yang sangat relevan dengan kebiasaan streaming masyarakat, hasilnya cukup berdekatan.

    Indosat HiFi memimpin dengan skor 65,5, disusul Oxygen.id (65,3) dan Biznet Home (64,5). Di tingkat nasional, Opensignal menemukan pola yang cukup berbeda. XL Home dinobatkan sebagai penyedia paling andal di Indonesia, meraih skor 463 poin dalam kategori Reliability Experience.

    Biznet Home unggul dalam kecepatan unduh, sementara Oxygen.id menjadi juara kecepatan unggah. Secara regional, Biznet mendominasi di Jakarta dan sebagian besar wilayah Jawa, termasuk memenangkan empat dari lima kategori di ibu kota.

    Biznet juga menjadi pemimpin di Bali-Nusra. Sementara itu, XL Home tampil sangat kuat di Kalimantan lokasi Ibu Kota Nusantara dengan menyapu bersih semua kategori, termasuk kecepatan dan pengalaman video.

    Opensignal menegaskan hasil pengukuran sangat dipengaruhi campuran teknologi yang digunakan para ISP, mulai dari fiber, kabel, hingga xDSL. Perangkat router pelanggan juga memberi pengaruh terhadap kualitas pengalaman internet di rumah.

  • Telkomsel Kuasai 67% Pasar Fixed Broadband RI

    Telkomsel Kuasai 67% Pasar Fixed Broadband RI

    Bisnis.com, JAKARTA— Laporan terbaru OpenSignal mengungkap Telkomsel menjadi pemimpin di pasar fixed broadband Indonesia dengan pangsa pasar mencapai 67%. 

    Dominasi tersebut diperoleh melalui layanan xDSL dan fiber yang beroperasi di bawah merek IndiHome, serta layanan Fixed Wireless Access (FWA) Orbit yang memperluas jangkauan Telkomsel hingga ke wilayah-wilayah yang sulit dijangkau infrastruktur kabel.

    Posisi ini menempatkan Telkomsel sebagai operator dengan cakupan wilayah dan populasi terbesar untuk layanan internet tetap di Indonesia.

    Di bawah Telkomsel, Indonesia Comnets Plus (ICON+) berada di posisi kedua dengan pangsa pasar sekitar 9%, disusul MyRepublic yang menguasai sekitar 6,5%. Sementara itu, XLSMART yang merupakan hasil penggabungan XL dan Smartfren mengantongi lebih dari 6% pangsa pasar dan menjadi pemain yang kian diperhitungkan di industri fixed broadband.

    Data TeleGeography menunjukkan layanan internet berbasis fiber terus mendominasi, mencapai hampir 89% dari total pelanggan broadband tetap. 

    Sementara itu, teknologi lama seperti xDSL dan kabel terus kehilangan relevansi di pasar domestik. Namun, meski pertumbuhan fiber kuat, penetrasi broadband tetap secara keseluruhan masih tergolong rendah yakni sedikit di atas 20% per Juni 2025. 

    Tantangan geografis Indonesia yang terdiri atas ribuan pulau menyebabkan pembangunan jaringan kabel menjadi lebih sulit dan mahal sehingga memperlambat penetrasi layanan internet tetap.

    Untuk menutup kesenjangan konektivitas di daerah pelosok, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mendorong pengembangan layanan 5G Fixed Wireless Access (FWA). Blok 80 MHz di pita 1,4 GHz telah dialokasikan untuk tujuan ini, dengan Surge dan MyRepublic memenangkan lisensi regional dalam proses lelang.

    OpenSignal melaporkan sejumlah operator pun semakin agresif mengembangkan layanan FWA mereka. Indosat memperpanjang kerja sama dengan Nokia melalui implementasi solusi FWA FastMile di wilayah strategis, sementara Nokia juga bekerja sama dengan SURGE dan OREX SAI untuk menghadirkan layanan FWA 5G berbiaya terjangkau. XLSMART, di sisi lain, memperluas layanan FWA 4G ke sejumlah wilayah di Indonesia Timur.

    Meski dianggap sebagai solusi efektif untuk daerah yang belum terlayani jaringan kabel, adopsi FWA dinilai masih lambat, terutama karena harga paket dan perangkat yang relatif tinggi. Selain FWA, layanan satelit Starlink juga muncul sebagai ‘pengganggu’ besar di pasar broadband Indonesia. 

    Penjualannya meningkat sangat cepat hingga sempat memaksa perusahaan menghentikan pendaftaran baru sementara waktu. Starlink terutama populer di daerah pedesaan dan terpencil, di mana layanan berbasis satelit mampu memberikan akses internet yang stabil tanpa perlu infrastruktur kabel. Namun, tingginya harga perangkat dan paket data tetap menjadi tantangan untuk adopsi massal di Indonesia.

  • Telkomsel dan WeTV Apresiasi Pelanggan dengan Undian “Bagi-Bagi Mobil”

    Telkomsel dan WeTV Apresiasi Pelanggan dengan Undian “Bagi-Bagi Mobil”

    Jakarta, CNBC Indonesia – Untuk pengalaman digital yang semakin menyenangkan dan berkesan, Telkomsel dan WeTV memberikan kejutan spesial bagi pelanggan setia melalui program undian “WeTV Bagi-Bagi Mobil”. Program berlangsung mulai dari 7 November hingga 31 Desember 2025, dengan kesempatan bagi pelanggan untuk membawa pulang dua unit Honda Brio Satya 1.2 E CVT dan satu unit Honda WR-V E CVT.

    Untuk berpartisipasi, pelanggan Telkomsel, baik pengguna SIMPATI, Halo, IndiHome, maupun by.U, cukup mengaktifkan paket apapun dengan akses WeTV VIP 30 hari atau lebih, lalu login ke aplikasi WeTV menggunakan nomor yang sama. Tanpa biaya tambahan, pelanggan otomatis terdaftar dalam undian.

    Cara Ikut Program “WeTV Bagi-Bagi Mobil”

    Beli paket Telkomsel apapun dengan WeTV VIP 30 hari atau lebih (via MyTelkomsel/GraPARI/outlet)

    Login ke WeTV menggunakan nomor Telkomsel yang sama untuk pembelian paket

    Pastikan ikuti akun Instagram resmi @telkomsel dan @wetvindonesia

    Pemenang undian akan diumumkan melalui situs resmi www.telkomsel.com, aplikasi WeTV, dan akun media sosial kedua perusahaan – paling lambat satu bulan setelah program berakhir. Seluruh pajak dan biaya pengiriman hadiah ditanggung oleh WeTV.

    “Kami ingin memberikan apresiasi kepada pelanggan yang telah memilih Telkomsel dan WeTV sebagai bagian dari digital lifestyle sehari-hari mereka. Dengan peluang menang mobil impian dari WeTV, kami berharap mereka bisa merasakan pengalaman yang semakin menyenangkan dalam menikmati ragam konten digital berkualitas bersama Telkomsel,” kata VP Digital Lifestyle Telkomsel Lesley Simpson, Sabtu (15/11/2025).

    Sementara itu, Country Head WeTV Indonesia, Febriamy Hutapea, menambahkan program ini adalah bentuk terima kasih kami kepada pelanggan Telkomsel dan komunitas penggemar yang terus mendukung dan menjadikan WeTV sebagai pilihan utama untuk hiburan digital.

    “Semoga program ‘WeTV Bagi-Bagi Mobil’ bersama Telkomsel bisa membuat momen menonton cerita-cerita lintas budaya dan generasi di WeTV jadi semakin berkesan,” ujarnya.

    Disclaimer: Telkomsel mengimbau pelanggan untuk selalu waspada terhadap segala bentuk penipuan yang mengatasnamakan Telkomsel maupun program undiannya. Telkomsel tidak pernah meminta data pribadi seperti kode OTP atau PIN. Pastikan informasi yang diterima berasal dari saluran resmi Telkomsel.

     

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]