BUMN: Himbara

  • BI berhentikan tiga pejabat usai ditunjuk jadi komisaris bank BUMN

    BI berhentikan tiga pejabat usai ditunjuk jadi komisaris bank BUMN

    Pemberhentian dimaksud efektif berlaku sejak tanggal masing-masing keputusan RUPST

    Jakarta (ANTARA) – Bank Indonesia (BI) melalui Rapat Dewan Gubernur BI pada Kamis secara resmi menetapkan pemberhentian wajib dengan hormat terhadap tiga pejabat setingkat asisten gubernur yang ditunjuk sebagai anggota dewan komisaris pada beberapa bank BUMN.

    “Pemberhentian dimaksud efektif berlaku sejak tanggal masing-masing keputusan RUPST,” kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso di Jakarta, Kamis.

    Pejabat tersebut yakni Edi Susianto yang sebelumnya menjabat sebagai Asisten Gubernur, Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia. Edi ditunjuk sebagai Komisaris Independen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 24 Maret 2025.

    Kemudian, Donny Hutabarat yang sebelumnya merupakan Kepala Departemen Pengembangan Pasar Keuangan Bank Indonesia. Berdasarkan hasil RUPST PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) pada 26 Maret 2025, Donny ditunjuk sebagai Komisaris pada bank tersebut.

    Terakhir yaitu Ida Nuryanti yang sebelumnya memegang jabatan sebagai Asisten Gubernur, Kepala Departemen Sumber Daya Manusia di Bank Indonesia. Ida ditunjuk sebagai Komisaris Independen PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) dalam RUPST pada 26 Maret 2025.

    Bank Indonesia menyampaikan, pihaknya menyambut baik penunjukan pejabat setingkat asisten gubernur yang diusulkan menjadi dewan komisaris pada beberapa Bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

    Jabatan asisten gubernur merupakan jabatan karier tertinggi di Bank Indonesia setelah melalui proses penugasan dan seleksi yang ketat.

    Menurut Bank Indonesia, ketiga pejabat tersebut selama berkarier lebih dari 30 tahun di bank sentral Indonesia senantiasa menunjukkan kinerja, dedikasi, profesionalisme dan integritas yang tinggi.

    “Bank Indonesia meyakini ketiga pejabat tersebut dapat memberikan kontribusi yang optimal bagi kinerja perbankan dalam mendukung kemajuan perekonomian nasional,” kata Ramdan.

    Diberitakan sebelumnya, bank-bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) telah menyelenggarakan RUPST selama tiga hari berturut-turut dimulai dari BRI pada Senin (24/3), Bank Mandiri pada Selasa (25/3), serta BNI dan BTN pada Rabu (26/3). Salah satu mata acara RUPST yang menjadi perhatian yakni perubahan susunan pengurus perseroan.

    Selain pergeseran nama-nama direksi antar-Himbara, jajaran komisaris dirombak dan dirampingkan. Dewan Komisaris BRI dan Bank Mandiri dari semula berjumlah 10 orang menjadi enam orang.

    Begitu pula jajaran komisaris BNI dari semula 11 orang menjadi enam orang, serta BTN dari semula sembilan orang menjadi enam orang.

    Presiden RI Prabowo Subianto menginginkan perampingan struktur komisaris di perbankan BUMN dan menekankan agar posisi itu hanya diisi oleh para profesional.

    Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto seusai menghadiri rapat terbatas pembahasan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) APBN 2026 di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (26/3).

    “Itu, memang arahan Bapak Presiden, bahwa jumlah daripada komisarisnya itu dibuat lebih ringkas dan diisi oleh profesional,” katanya.

    Airlangga menyebut langkah ini disambut baik oleh pasar, khususnya dalam konteks perbankan seperti Bank Mandiri dan BRI.

    Menurut dia, baik direksi maupun komisaris yang ditunjuk saat ini mendapat respons positif karena jumlahnya lebih efisien dibandingkan sebelumnya.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Jadi Komisaris Bank BUMN, 3 Pejabat Bank Indonesia Diberhentikan dengan Hormat – Page 3

    Jadi Komisaris Bank BUMN, 3 Pejabat Bank Indonesia Diberhentikan dengan Hormat – Page 3

    Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir buka suara terkait perombakan susunan komisaris dalam bank-bank pelat merah. Dia mengatakan penunjukan pejabat kementerian dalam Himpunan Bank Negara (Himbara) punya tujuan penting.

    Erick menyampaikan, Presiden Prabowo Subianto telah meminta bank BUMN dijalankan secara transparan dan profesional. Dia menegaskan, perwakilan kementerian di bank BUMN sebagai cara untuk menjaga keselarasan program pemerintah.

    “Kita lihat juga kemarin perwakilan daripada para menteri (Kementerian) yang hadir di tentu di komposisi pemegang saham yang ada di Himbara sendiri,” ungkap Erick usai melepas Mudik Bersama BUMN 2025, di Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (27/3/2025).

    “Tidak lain untuk memastikan sinergisitas program pemerintah tapi tetap transparasi publik terus terjadi secara korporasi,” imbuhnya.

    Dia mengatakan, perwakilan pemerintah disesuaikan dengan fokus bank BUMN. Komisaris BRI misalnya, diisi oleh perwakilan dari Kementerian UMKM. Sama halnya dengan perwakilan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) yang menjabat komisaris BTN.

    “Kita lihat kemarin di BRI ada perwakilan dari Kementerian UMKM misalnya. Lalu kita lihat dari BTN ada perwakilan Kementerian Perumahan. Nah tidak lain ini untuk mensinergikan, tetapi tetap diawasi, ada Kemenkeu, BI dan lain-lainnya,” tuturnya.

    Perintah Prabowo Subianto

    Erick menegaskan, pergantian susunan komisaris di Himbara jadi bagian perintah Presiden Prabowo. Tujuannya menjadikan kerja perbankan BUMN semakin efisien.

    “Ya, kami memang diinstruksikan oleh Bapak Presiden bagaimana pengelolaan BUMN ke depan harus makin efisien, dan kami dari Kementerian BUMN mendukung good corporate governance, transparasi, dan juga peningkatan daripada kinerja perusahaan,” tegas dia.

  • Erick Thohir: Pejabat kementerian di Himbara wujudkan transparansi

    Erick Thohir: Pejabat kementerian di Himbara wujudkan transparansi

    tidak lain untuk memastikan sinergisitas program pemerintah, tetapi tetap transparansi publik terus terjadi secara korporasi

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan pengangkatan beberapa pejabat kementerian menjadi komisaris di bank milik BUMN merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk mewujudkan transparansi publik.

    “Perwakilan daripada para kementerian yang hadir, tentu komposisi pemegang saham yang ada di Himbara sendiri, tidak lain untuk memastikan sinergisitas program pemerintah, tetapi tetap transparansi publik terus terjadi secara korporasi,” ujar Erick di Jakarta, Kamis.

    Erick menjelaskan perwakilan dari beberapa kementerian ini disesuaikan dengan fokus usaha masing-masing perusahaan. Misalnya, Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Helvi Yuni Moraza sebagai Komisaris BRI dan Wakil Menteri Perumahan dan Permukiman Kawasan Fahri Hamzah sebagai Komisaris BTN.

    Selanjutnya, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung sebagai Komisaris Bank Mandiri, Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu)Suryo Utomo sebagai Komisaris Utama BTN, Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Luky Alfirman sebagai Komisaris Bank Mandiri, dan Deputi Bidang Sumber Daya Manusia, Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN Tedi Bharata sebagai Wakil Komisaris Utama BNI.

    Erick menegaskan Kementerian Keuangan, Bank Indonesia dan lembaga terkait lainnya akan tetap melakukan pengawasan terhadap bank Himbara tersebut agar transparansi dan tata kelolanya tetap berjalan dengan baik.

    Lebih lanjut, Erick mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan agar pengelolaan BUMN harus lebih efisien, tata kelola yang baik dan transparan guna meningkatkan kinerja perusahaan.

    “Nah tidak lain ini untuk mensinergikan, tetapi tetap diawasi ada Kemenkeu dan lain-lainnya. Kami tentu Kementerian BUMN mendorong tadi yang namanya terus program-program seperti ini,” kata Erick.

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

  • IHSG ditutup menguat tertopang hasil RUPST big banks

    IHSG ditutup menguat tertopang hasil RUPST big banks

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IHSG ditutup menguat tertopang hasil RUPST big banks
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 26 Maret 2025 – 18:14 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup menguat tertopang hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) big banks.

    IHSG ditutup menguat 236,74 poin atau 3,80 persen ke posisi 6.472,36. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 34,13 poin atau 4,90 persen ke posisi 731,14.

    “Reboundnya IHSG senada dengan momentum RUPST Big Banks,” ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta, Rabu.

    Selama tiga hari mulai Senin (24/3) sampai Rabu (26/3), empat Himpunan Bank Milik Negara (Himbra) melaksanakan RUPST.

    Keempat Himbara itu yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN).

    Dalam RUPST, keempat big banks Himbara itu menyepakati untuk melakukan pembagian dividen, serta melakukan aksi buyback terhadap saham mereka kecuali BTN.

    BBRI menyepakati pembagian dividen sebesar Rp51,73 triliun atau 86,02 persen dari laba bersih tahun buku 2024, dan BMRI menyetujui pembagian dividen sebesar Rp43,5 triliun atau 78 persen dari laba bersih tahun buku 2024.

    BBNI memutuskan untuk menebar dividen tunai sebesar Rp13,95 triliun atau 65 persen dari laba bersih tahun buku 2024, serta BTN menyetujui pembagian dividen senilai Rp751,83 miliar atau 25 persen dari laba bersih tahun buku 2024.

    Terkait aksi buyback, BBRI menyetujui rencana untuk melakukan buyback saham dengan jumlah sebesar-besarnya Rp3 triliun, BMRI menyetujui rencana untuk melakukan buyback saham dengan jumlah sebesar-besarnya Rp1,17 triliun,

    Kemudian, BBNI menyetujui rencana buyback saham dengan jumlah sebesar-besarnya Rp1,5 triliun.

    Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sepuluh sektor menguat yaitu dipimpin sektor barang baku yang naik sebesar 4,24 persen, diikuti oleh sektor keuangan dan sektor infrastruktur yang masing-masing naik sebesar 3,83 persen dan 3,29 persen.

    Sementara itu, satu sektor menurun yaitu sektor kesehatan turun sebesar 0,03 persen.

    Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu KRAS, ADHI, WTON, PPRE dan WEGE. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni TRUS, DADA, MDRN, NINE, dan FLMC.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.109.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 30,38 miliar lembar saham senilai Rp34,41 triliun. Sebanyak 554 saham naik 123 saham menurun, dan 281 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 646,75 poin atau 0,65 persen ke 38.027,29, indeks Shanghai melemah 1,28 poin atau 0,04 persen ke 3.368,70, indeks Kuala Lumpur menguat 4,45 persen atau 0,29 poin ke posisi 1,518,05, indeks Straits Times menguat 9,18 poin atau 0,23 persen ke 3.963,71.

    Sumber : Antara

  • BNI Tebar Dividen Rp13,95 Triliun, Segini yang Didapat Pemegang Saham

    BNI Tebar Dividen Rp13,95 Triliun, Segini yang Didapat Pemegang Saham

    PIKIRAN RAKYAT – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) memutuskan menebar dividen tunai Rp13,95 triliun dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) di Jakarta hari ini Rabu, 26 Maret 2025.

    Keputusan diambil menurut laba bersih konsolidasian perseroan yang bisa diatribusikan pada pemilik entitas induk untuk tahun buku 2024 yang tercatat Rp21,46 triliun.

    Sebesar 65 persen dari laba bersih atau Rp13,95 triliun akan dibagikan sebagai dividen tunai pada pemegang saham.

    Berikut hasil hasil RUPS BNI 2025 mengenai dividen dan harga per sahamnya seperti dilansir dari ANTARA.

    Harga per Saham

    Setiap pemegang saham akan menerima dividen Rp374,06 per saham. Mayoritas akan menerima Rp8,37 triliun.

    Ini akan dibayarkan ke rekening yang ditunjuk oleh Menteri BUMN Erick Thohir dari total dividen tersebut. Sisanya 35 persen dari laba bersih atau Rp7,51 triliun akan digunakan sebagai saldo laba ditahan.

    Hal tersebut untuk memperkuat permodalan perusahaan, serta mendukung ekspansi bisnis ke depan.

    BNI mencatat kinerja keuangan yang solid dengan perolehan laba bersih Rp21,5 triliun sepanjang tahun 2024.

    Angka ini mengalami kenaikan 2,87 persen dibandingkan laba bersih tahun sebelumnya Rp20,9 triliun.

    Transformasi Digital

    Pertumbuhan ini didorong transformasi digital yang sukses meningkatkan tabungan 11 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), dari Rp232 triliun tahun 2023 menjadi Rp258 triliun pada 2024.

    RUPST BNI 2025 awalnya dijadwalkan pada 13 Maret 2025, namun mengalami perubahan menjadi hari ini Rabu, 26 Maret 2025.

    Penyesuaian dilakukan sejalan dengan bank-bank lain yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), yang juga menggeser jadwal RUPST.

    Bank Rakyat Indonesia (BRI) mengubah jadwal dari 11 Maret menjadi 24 Maret 2025, Bank Mandiri dari 12 Maret menjadi 25 Maret 2025, dan Bank Tabungan Negara (BTN) dari 14 Maret menjadi hari ini.

    Perubahan jadwal bertujuan memastikan kebijakan yang diambil sesuai regulasi terbaru dan memberi waktu cukup bagi masing-masing perseroan mempersiapkan agenda rapat dengan lebih matang.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • BTN Bagikan Dividen Rp751,8 Miliar, Ini Rincian Harga per Sahamnya

    BTN Bagikan Dividen Rp751,8 Miliar, Ini Rincian Harga per Sahamnya

    PIKIRAN RAKYAT – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menyetujui pembagian dividen Rp751,83 miliar atau setara dengan Rp53,57 per lembar saham hari ini Rabu, 26 Maret 2025.

    Hal tersebut sebagaimana yang diumumkan dalam RUPS BTN 2025 yang diselenggarakan di Menara BTN, Jakarta.

    Dividend Payout Ratio (DPR) tercatat 25 persen dari laba bersih tahun buku 2024, dengan besaran dividen yang disepakati tersebut.

    Laba

    DPR BTN baru mencapai 20 persen dari laba bersih tahun buku 2023 jika merujuk tahun sebelumnya, meningkat begitu pula untuk 2022.

    BTN membukukan laba bersih Rp3 triliun akhir 2024, menurun 14 persen dibandingkan perolehan laba bersih 2023 yakni Rp3,5 triliun.

    Bank yang berfokus pada kredit perumahan ini sudah menyalurkan kredit dan pembiayaan Rp357,97 triliun sepanjang 2024 atau tumbuh 7,3 persen secara tahunan dari sisi intermediasi.

    Dana Pihak Ketiga (DPK) BTN tercatat tumbuh 9,1 persen secara tahunan jadi Rp381,67 triliun dari sisi penghimpunan simpanan.

    RUPS Himbara

    BTN optimistis aset perseroan bisa mencapai Rp500 triliun yang ditopang pertumbuhan kredit dan DPK yang solid tahun 2025.

    Sebelumnya, RUPS BTN 2025 dijadwalkan berlangsung pada 14 Maret 2025 tetapi diubah menjadi 26 Maret 2025.

    Selama tiga hari berturut-turut, Himbara dijadwalkan melangsungkan RUPST yang dimulai dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) pada Senin, 24 Maret 2025.

    Hasil RUPST salah satunya menyetujui pembagian dividen Rp51,73 triliun dengan dividend payout ratio 86 persen.

    PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menyepakati pembagian dividen Rp43,5 triliun dengan dividend payout ratio 78 persen pada Selasa, 25 Maret 2025.

    Sementara PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menyetujui pembagian dividen Rp13,95 triliun dengan dividend payout ratio 65 persen, hari ini, Rabu, 26 Maret 2025.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • BNI Setujui Buyback Saham Rp1,5 Triliun

    BNI Setujui Buyback Saham Rp1,5 Triliun

    PIKIRAN RAKYAT – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menyetujui pembelian kembali (buyback) saham yang sudah dikeluarkan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan jumlah sebesar-besarnya Rp1,5 triliun.

    Hal tersebut sebagaimana diumumkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Menara BNI, Jakarta, hari ini, Rabu, 26 Maret 2025.

    RUPS BNI 2025 menyetujui pengalihan saham hasil pembelian kembali yang disimpan sebagai saham treasuri (treasury stock).

    Ini guna pelaksanaan program Kepemilikan Saham Pegawai dan/atau Direksi dan Dewan Komisaris yang memenuhi syarat dan/atau pengalihan lain yang sesuai persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan perundang-undangan.

    Buyback

    BBRI menyetujui rencana melakukan buyback saham dengan jumlah sebesar-besarnya Rp3 triliun, sebagaimana RUPST pada Senin, 24 Maret 2025.

    Sementara BMRI menyetujui rencana melakukan buyback saham dengan jumlah sebesar-besarnya Rp1,17 triliun, sebagaimana RUPST pada Selasa, 25 Maret 2025.

    Buyback saham akan dilakukan lewat Bursa Efek dan di luar Bursa Efek, secara bertahap atau sekaligus serta diselesaikan paling lama 12 bulan usai tanggal RUPST.

    Ini dilakukan guna memperkuat kepercayaan investor dan menyesuaikan diri dengan kondisi pasar, yang mana pendanaan dalam buyback berasal dari kas internal perusahaan.

    OJK menerbitkan kebijakan pelaksanaan buyback saham tanpa melalui RUPS, di tengah kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan.

    Kebijakan buyback saham tanpa RUPS sudah disampaikan pada direksi perusahaan terbuka lewat surat resmi OJK tertanggal 18 Maret 2025.

    Kebijakan ini bisa meningkatkan kepercayaan pelaku pasar, mengurangi tekanan dan tindak lanjut dari pertemuan dengan para pemangku kepentingan di pasar modal pada 3 Maret 2025.

    Jadwal RUPS BNI 2025

    RUPST BNI 2025 pada awalnya dijadwalkan pada 13 Maret 2025, namun bergeser menjadi hari ini Rabu, 26 Maret 2025.

    Perubahan jadwal tersebut selaras dengan bank-bank lain yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

    BRI menggeser jadwal RUPST dari 11 Maret menjadi 24 Maret 2025, Bank Mandiri dari 12 Maret menjadi 25 Maret 2025 dan BTN dari 14 Maret menjadi 26 Maret 2025.

    Penyesuaian dilakukan, memastikan semua kebijakan yang diambil sesuai regulasi terbaru, memberi waktu cukup masing-masing perseroan mempersiapkan agenda rapat.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Fahri Hamzah Masuk Jajaran Komisaris BTN, Nixon Napitupulu Tetap Jadi Direktur Utama – Page 3

    Fahri Hamzah Masuk Jajaran Komisaris BTN, Nixon Napitupulu Tetap Jadi Direktur Utama – Page 3

    BTN juga meminta restu pemegang saham untuk pemisahan (spin-off) unit usaha syariah (UUS) serta akuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS) dalam RUPST ini.

    BTN membukukan laba bersih sebesar Rp3 triliun pada akhir 2024, menurun sekitar 14 persen jika dibandingkan dengan perolehan laba bersih 2023 yang sebesar Rp3,5 triliun.

    Dari sisi intermediasi, bank yang berfokus pada kredit perumahan ini telah menyalurkan kredit dan pembiayaan sebesar Rp357,97 triliun sepanjang 2024 atau tumbuh 7,3 persen secara tahunan.

    Sedangkan dari sisi penghimpunan simpanan, dana pihak ketiga (DPK) BTN tercatat tumbuh 9,1 persen secara tahunan menjadi Rp381,67 triliun.

    Pada 2025, BTN pun optimistis aset perseroan dapat mencapai Rp500 triliun yang ditopang oleh pertumbuhan kredit dan DPK yang solid.

    Sebelumnya, RUPST BTN dijadwalkan berlangsung pada 14 Maret 2025 namun diubah menjadi 26 Maret 2025. Perubahan ini selaras dengan bank-bank lain yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

    Selama tiga hari berturut-turut, Himbara dijadwalkan untuk melangsungkan RUPST yang dimulai dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) pada Senin, 24 Maret 2025 dengan hasil RUPST salah satunya menyetujui pembagian dividen senilai Rp51,73 triliun dengan dividend payout ratio 86 persen.

    Kemudian pada Selasa, 25 Maret 2025, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menyepakati pembagian dividen Rp43,5 triliun dengan dividend payout ratio 78 persen. Terbaru pada Rabu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menyetujui pembagian dividen Rp13,95 triliun dengan dividend payout ratio 65 persen.

     

     

  • Putrama Wahju Setyawan Resmi Jadi Direktur Utama BNI, Ini Profil Lengkapnya

    Putrama Wahju Setyawan Resmi Jadi Direktur Utama BNI, Ini Profil Lengkapnya

    PIKIRAN RAKYAT – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menetapkan Putrama Wahju Setyawan menjadi Direktur Utama (Dirut).

    Penetapan Putrama sebagai Dirut baru sebagaimana diumumkan dalam RUPS di Menara BNI, Jakarta hari ini Rabu, 26 Maret 2025.

    Berikut profil Putrama Wahju Setyawan, Direktur Utama BBNI baru yang ditetapkan dalam RUPS BNI 2025.

    Profil Putrama Wahju Setyawan

    Ia memperoleh gelar Sarjana Kehutanan dan Magister Akuntansi dari Universitas Gadjah Mada, Indonesia.

    Putrama menjabat sebagai Kepala Divisi Corporate Remedial and Recovery BNI (2011-2014). Lalu Kepala Badan Usaha Milik Negara dan Pemerintah Divisi Institusi (2014 -2015) dan Kepala Divisi Commercial Remedial & Recovery BNI (2015-2016).

    Selain itu, ia juga menjabat Senior Executive Vice President (SEVP) Middle Business BNI (2016) dan Direktur Bisnis Korporasi BNI (2020), Direktur Treasury dan Internasional BNI (2020), Direktur Utama PT Jaminan Kredit Indonesia (2020-2022), Direktur Retail Banking BNI (2022-2024) serta Wakil Dirut BNI (Maret 2024).

    RUPS BBNI 2025

    Sumber internal BNI sudah menggadang-gadang Ia memiliki peluang besar memimpin bank pelat merah itu, yang akhirnya diputuskan secara resmi hari ini.

    BNI juga membahas persetujuan penggunaan laba bersih, penetapan gaji dan tunjangan, penunjukan akuntan publik, rencana pembelian kembali saham (buyback) serta perubahan anggaran dasar.

    RUPST BBNI awalnya dijadwalkan pada 13 Maret 2025, namun bergeser menjadi 26 Maret 2025.

    Perubahan jadwal selaras dengan bank-bank lain dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

    BRI menggeser jadwal RUPST dari 11 Maret menjadi 24 Maret 2025, Bank Mandiri dari 12 Maret menjadi 25 Maret 2025 serta BTN dari 14 Maret menjadi 26 Maret 2025.
    Penyesuaian dilakukan guna memastikan kebijakan yang diambil sesuai regulasi terbaru, memberi waktu cukup masing-masing perseroan mempersiapkan agenda rapat.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Susunan Direksi dan Komisaris Terbaru BNI Hasil RUPST 2025

    Susunan Direksi dan Komisaris Terbaru BNI Hasil RUPST 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BNI yang menghasilkan perubahan dalam jajaran direksi dan komisaris perusahaan.

    Dalam RUPST yang berlangsung di Menara BNI, Jakarta, pada Rabu (26/3/2025), sejumlah perubahan posisi diputuskan, termasuk penunjukan Putrama Wahju Setyawan sebagai direktur utama menggantikan Royke Tumilaar yang masa jabatannya telah berakhir.

    Selain itu, Novita Widya Anggraini yang sebelumnya menjabat sebagai direktur keuangan di BNI kini mengemban tugas baru sebagai direktur keuangan Bank Mandiri. Sementara itu, Mucharom telah ditunjuk sebagai anggota direksi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) melalui RUPST BRI yang berlangsung pada Senin (24/4/2025).

    Berikut adalah susunan direksi dan komisaris BNI yang telah ditetapkan melalui RUPST:

    DireksiDirektur Utama: Putrama Wahju SetyawanWakil Direktur Utama: Alexandra AskandarDirektur Corporate Banking: Agung PrabowoDirektur Treasury & International Banking: Abu Santosa SudrajatDirektur Kelembagaan: Eko Setyo NugrohoDirektur Commercial Banking: Muhammad IqbalDirektur Operations: Ronny VenirDirektur Human Capital & Compliance: Munadi HerlambangDirektur Finance & Strategy: Hussein Paolo KartadjoemenaDirektur Consumer Banking: CorinaDirektur Risk Management: David PirzadaDirektur Information Technology: Toto PrasetyoDirektur Network & Retail Funding: Rian Kaslan KomisarisKomisaris Utama/Independen: Omar Sjawaldy AnwarWakil Komisaris Utama: Tedi BharataKomisaris: SumintoKomisaris: Donny HutabaratKomisaris Independen: Vera FebyathyKomisaris Independen: Didik Junaidi Rachbini

    RUPST BNI yang awalnya dijadwalkan pada 13 Maret 2025 mengalami penyesuaian menjadi 26 Maret 2025. Pergeseran jadwal ini dilakukan sejalan dengan perubahan agenda RUPST di beberapa bank milik negara lainnya yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).