BUMN: Himbara

  • Sri Mulyani kaji skema kombinasi pendanaan Kopdes Merah Putih

    Sri Mulyani kaji skema kombinasi pendanaan Kopdes Merah Putih

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan tengah mengkaji berbagai skema kombinasi pendanaan untuk Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih.

    “Saat ini, sedang dilakukan koordinasi untuk mengidentifikasi anggaran, apakah langsung dari pendanaan publik atau dari aktivitas kegiatan ekonomi di tingkat desa yang kemudian bisa dikembangkan,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang digelar secara daring, dipantau di Jakarta, Kamis.

    Kementerian Keuangan telah mendapat mandat melalui Instruksi Presiden (Inpres) untuk menyediakan anggaran melalui berbagai sumber, yakni APBN, APBD, hingga Himbara.

    Untuk Kopdes Merah Putih, anggaran APBN bisa diberikan kepada daerah melalui Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) yang mencakup komponen Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik dan non-fisik, Dana otonomi khusus untuk daerah-daerah tertentu, dan Dana Desa.

    Kemudian di APBN, provinsi maupun kabupaten/kota juga mendapatkan transfer dari pusat untuk menjalankan anggaran maupun Pendapatan Asli Daerah (PAD).

    “Kami akan melihat berbagai kemungkinan eksisting transfer maupun apa yang bisa kami optimalkan. Jadi, semua kemungkinan kombinasi itu akan kami kaji bersama,” tambahnya.

    Skema lain yang dipertimbangkan juga termasuk sistem yang diterapkan dalam BUMDes, di mana modal awal bersumber dari Dana Desa yang kemudian berkembang melalui kegiatan ekonomi produktif sehingga bisa mencicil kembali.

    Sebelumnya, Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono menegaskan program Koperasi Desa Merah Putih, inisiatif unggulan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, merupakan solusi ekonomi pedesaan yang tidak akan membebani APBN.

    Ferry mengatakan program itu dirancang untuk menciptakan ekosistem ekonomi baru di pedesaan yang saling menguntungkan, sekaligus memutus jeratan rentenir dan pinjaman online (pinjol) yang merugikan masyarakat desa.

    Melalui Instruksi Presiden (Inpres) 2025, pemerintah menargetkan pembentukan 80 ribu koperasi di desa dan kelurahan seluruh Indonesia hingga Juli 2025, dengan operasional dimulai pada September 2025.

    Anggaran operasional, diperkirakan Rp5 miliar per koperasi, bersumber dari gabungan APBN, APBD, dana desa, dan perbankan.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2025

  • OJk sambut baik rencana pembentukan 80 ribu Koperasi Desa Merah Putih

    OJk sambut baik rencana pembentukan 80 ribu Koperasi Desa Merah Putih

    Harapannya, tentu dengan adanya Koperasi Merah Putih itu akses pada pembiayaan bagi UMKM di berbagai wilayah atau di seluruh wilayah Indonesia dapat ditingkatkan.

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Dewan Komisioner (DK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menyambut baik gagasan dan rencana terkait pembentukan 80 ribu Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih.

    “Kami menyambut dengan baik gagasan dan rencana untuk Koperasi Merah Putih itu. Harapannya, tentu dengan adanya Koperasi Merah Putih itu akses pada pembiayaan bagi UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) di berbagai wilayah atau di seluruh wilayah Indonesia dapat ditingkatkan,” ujar Mahendra Siregar dalam Konferensi Pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK): Hasil Rapat Berkala KSSK II Tahun 2025 yang diadakan secara virtual, di Jakarta, Kamis.

    Dia mengharapkan pula program ini dapat memperkuat ekosistem yang sangat dibutuhkan bagi UMKM untuk selalu bertumbuh secara berkelanjutan.

    Mengenai wacana pendanaan pembentukan 80 ribu koperasi melalui Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), OJK disebut akan terus memantau langkah-langkah dan pelaksanaan yang dilakukan oleh bank-bank dimaksud dengan mengupayakan hal terbaik dengan menjamin prinsip manajemen risiko dan tata kelola.

    “Karena dengan itulah, maka penyaluran pembiayaan tadi akan benar-benar dapat mencapai sasarannya. Tentu kami juga siap memberikan dan mendukung program itu untuk hal-hal lain yang diperlukan,” ujar Mahendra pula.

    Sebelumnya, Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menyebutkan pembentukan 80 ribu Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih membutuhkan anggaran sekitar Rp400 triliun.

    Budi menyebutkan setiap desa akan mendapat dana untuk koperasi sebesar Rp5 miliar, dengan pengelolaannya akan berada di bawah Kementerian Keuangan dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

    Kopdes Merah Putih juga disebut memiliki potensi perputaran uang hingga mencapai Rp2 ribu triliun, yang diyakini dapat memperkuat ekonomi lokal serta pemberdayaan masyarakat desa.

    Angka perputaran uang itu baru mencakup sektor konsumsi, dan jika desa tersebut bergerak di sektor produksi, potensi perputaran uang bisa meningkat 2 hingga 3 kali lipat, mencapai Rp1.500 triliun hingga Rp2 ribu triliun.

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

  • Koordinator PKH Bondowoso Telusuri Dugaan Penyimpangan Penyaluran Bantuan di Sumbersalak

    Koordinator PKH Bondowoso Telusuri Dugaan Penyimpangan Penyaluran Bantuan di Sumbersalak

    Bondowoso (beritajatim.com) — Koordinator Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Bondowoso, Wawan Purwadi, menyatakan pihaknya masih menelusuri dugaan penyimpangan penyaluran dana PKH di Desa Sumbersalak, Kecamatan Curahdami.

    Penelusuran dilakukan menyusul laporan sejumlah warga yang mengaku tidak pernah menerima bantuan meski tercatat sebagai penerima aktif.

    “Masih proses pengecekan rekening penerima PKH di Desa Sumbersalak. Kami masih memenuhi persyaratan administrasi yang dibutuhkan oleh pihak BNI untuk memastikan dana masuk ke rekening KPM,” ujar Wawan pada BeritaJatim.com, Selasa (22/4/2025).

    Wawan menjelaskan, pengecekan terhadap Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dilakukan sejak bulan Maret atau bertepatan dengan bulan puasa lalu, dan masih berlangsung hingga saat ini.

    Proses tersebut melibatkan pendamping PKH dan pemerintah desa dengan menghadirkan KPM ke balai desa.

    “Kami lakukan pengecekan satu per satu, tanya langsung kepada KPM berapa yang mereka terima, lalu disandingkan dengan data pada sistem SIKS-NG. Namun data itu belum cukup, kami butuh data pembanding dari bank penyalur,” jelasnya.

    Ia juga menekankan bahwa penyaluran dana PKH dilakukan langsung oleh bank Himbara ke rekening masing-masing KPM melalui Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), dan pencairannya semestinya dilakukan sendiri oleh KPM di agen atau ATM mana pun.

    Namun di lapangan, Wawan mengakui masih banyak ditemukan praktik penitipan KKS kepada pihak lain, termasuk dengan PIN-nya. Ia menyebut hal ini menjadi awal mula potensi terjadinya penyimpangan.

    “Kami sudah berulang kali edukasi dalam pertemuan rutin P2K2 agar KKS tidak dititipkan. Tapi karena berbagai alasan, KPM sering menitipkan dengan harapan nanti dihubungi kalau dananya cair. Ini tantangan kami,” tegasnya.

    Terkait dugaan adanya penyimpangan, Wawan menyebut pihaknya belum bisa mengambil kesimpulan karena proses pencocokan data dan klarifikasi masih berjalan.

    Ia juga menegaskan bahwa jika ditemukan unsur pidana, hal tersebut menjadi ranah aparat penegak hukum (APH).

    “Kami hanya ingin memastikan bahwa bantuan PKH benar-benar sampai ke yang berhak. Untuk menyimpulkan adanya pelanggaran, kami butuh dua alat bukti. Saat ini kami belum sampai ke tahap itu,” tandasnya. (awi/ian)

  • Menkop Budi Arie usulkan BI checking untuk pengurus Kopdes Merah Putih

    Menkop Budi Arie usulkan BI checking untuk pengurus Kopdes Merah Putih

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Menkop Budi Arie usulkan BI checking untuk pengurus Kopdes Merah Putih
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 22 April 2025 – 13:56 WIB

    Elshinta.com – Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mengatakan akan mengusulkan agar seluruh pengurus dan pengawas Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih menjalani pemeriksaan riwayat kredit melalui BI checking sebelum mereka dapat diberikan akses ke pinjaman bank.

    Langkah tersebut juga dinilai perlu dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mencegah terjadinya pelanggaran hukum dan penyelewengan dana koperasi.

    “Kalau bermasalah (BI checking) maka tidak usah dikasih pinjaman bank,” kata Budi Arie dalam jumpa pers di Jakarta, Senin.

    Mengenai mekanisme pemilihan pengurus koperasi, Budi Arie menerangkan bahwa hal tersebut akan dilakukan melalui musyawarah desa. Sementara itu, untuk karyawan atau pengelola unit usaha koperasi akan melalui proses perekrutan yang berbeda.

    Lebih lanjut, Budi Arie menjelaskan bahwa proses pembentukan Kopdes Merah Putih akan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama meliputi pembentukan akta atau legalitas koperasi, yang akan diverifikasi oleh Kemenkop. Tahap kedua adalah pelatihan pengawas dan pengelola koperasi.

    “Kemenkop bertanggung jawab termasuk memeriksa pengurus, pengelola, dan pengawasnya bermasalah tidak dengan BI checking. Kalau bermasalah kami suruh ganti,” jelasnya.

    Ia berharap langkah melakukan BI checking terhadap pengurus dan pengawas Kopdes ini dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap gerakan koperasi dan memastikan pengelolaan dana yang transparan dan akuntabel.

    Pemerintah menargetkan pembentukan 80 ribu Kopdes Merah Putih di seluruh wilayah Indonesia saat peluncuran pada 12 Juli 2025 mendatang. Budi Arie memperkirakan anggaran untuk membentuk 80 ribu Kopdes Merah Putih mencapai Rp400 triliun.

    Sementara itu, terkait skema pembiayaan pembentukan Kopdes, Budi Arie mengatakan bahwa itu bakal disusun oleh Kementerian Keuangan dan Kementerian BUMN.

    Ia menambahkan bank-bank Himbara juga akan dilibatkan dalam pembentukan Kopdes Merah Putih dalam mengawal keuangan dan pinjaman.

    Sumber : Antara

  • Masih Kemurahan, Begini Peluang Harga Saham BSI ke Depan

    Masih Kemurahan, Begini Peluang Harga Saham BSI ke Depan

    Jakarta

    Harga saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI dengan kode saham BRIS dinilai masih berpeluang menguat. Harganya yang berada di level Rp 2.720 per lembar saham pada perdagangan hari ini, Selasa (22/4) dinilai masih kemurahan.

    Hal itu dikatakan Pengamat Perbankan Moch Amin Nurdin. Harga saham BRIS diproyeksikan bisa menembus level harga Rp 3.000 sampai Rp 4.000 per lembar saham.

    “Saya setuju, iya (harga saat ini masih kemurahan). Bisa tembus di angka Rp 3.000 sampai Rp 4.000,” kata Amin kepada detikcom, Selasa (22/4/2025).

    Amin menyebut salah satu potensi pendorong kenaikan saham BRIS adalah karena melihat prospek yang bagus, terlebih dengan adanya pengembangan bisnis perseroan yang kini menjalankan layanan bank emas atau bullion bank.

    “Bank emas ini kan sedang lagi heboh dan harga emas juga cenderung naik akhir-akhir ini dan ini juga berpengaruh karena gejolak global. Ini pasti akan membawa dampak yang positif buat harga saham BSI,” ucap Amin.

    Sebagai informasi, harga saham BRIS sepanjang 2025 atau year to date (ytd) terkoreksi sekitar 3,66%. Angka itu cenderung lebih kecil dibandingkan penurunan saham-saham yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

    Sampai 31 Maret 2025, angka pembelian emas BSI sudah tumbuh hingga 357% atau naik 174,84 kg secara tahunan. Sebagai gambaran pada semester I-2024 total penjualan emas BSI masih berkisar 48,92 kg, sedangkan pada semester I-2025 sudah mencapai 223,76 kg.

    Kondisi ini juga berlaku untuk saldo emas BSI, di mana per 31 Maret 2025 naik hingga 118% atau bertambah 335.97 kg jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Jika secara nominal rupiah, jumlah saldo emas BSI ini tercatat naik hingga 237%.

    “Kalau kita melihat disini pertumbuhan saldo emas digital, dari Maret tahun lalu ke Maret tahun ini itu naiknya 237%, Rp 793 miliar kenaikannya,” kata Plt Direktur Utama BSI, Bob Tyasika Ananta di Kantor Pusat BSI, Jakarta, Selasa (15/4).

    Lebih rinci dijelaskan, total penjualan emas BSI pada Februari 2025 mencapai 63,77 kg dan pada Maret 2025 sebesar 125,98 kg. Padahal jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, total penjualan emas perseroan pada Februari 2024 di angka 15,24 kg dan Maret 2024 sebesar 17,20 kg.

    Begitu juga dengan posisi saldo emas BSI yang naik sangat pesat sejak menjadi penyelenggara bank emas, di mana per Maret 2025 ini perseroan sudah menyimpan 621,12 kg. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya di angka 285,15 kg.

    “Posisi saldo emasnya terus meningkat. Akumulasi dari tahun ke tahun, maka di akhir Maret itu akumulasinya sudah 621 kg. Kemudian totalnya tadi saya sampaikan bahwa dari YoY tumbuhnya Rp 793 miliar,” papar Bob.

    (aid/rrd)

  • Investor Asing Ramai-ramai Lepas Saham Bank BUMN, Begini Datanya

    Investor Asing Ramai-ramai Lepas Saham Bank BUMN, Begini Datanya

    Jakarta

    Sejumlah saham perbankan yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) banyak dilepas investor asing pada perdagangan Senin (21/4). Total nilai penjualan saham oleh investor asing sebesar Rp 205,6 miliar.

    Berdasarkan data RTI, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dilepas investor asing hingga Rp 112,6 miliar. Selanjutnya, investor asing melepas saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) senilai Rp 87,2 miliar dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) senilai Rp 5,8 miliar.

    Di sisi lain, saham PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk (BRIS) ramai-ramai dibeli investor asing dengan total Rp 46,2 miliar. Hal itu serupa dengan bank induknya yaitu saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang diborong investor asing Rp 16,7 miliar.

    Pengamat Perbankan Moch Amin Nurdin mengatakan salah satu faktor investor asing ramai jual saham bank BUMN karena kehadiran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) yang sampai saat ini dinilai belum jelas arahnya.

    “Saya kira beberapa Bank Himbara yang sudah masuk ke Danantara, yang ini menjadi bagian tidak terpisahkan ketika pihak asing melihat masih belum jelas arah ke depan ini Danantara akan seperti apa, mewakili pemerintah dalam memegang saham atau melempar ke investor, atau seperti apa,” ucap Amin kepada detikcom, Selasa (22/4/2025).

    Menurut Amin, ketidakjelasan ini yang membuat investor asing menjadi ragu untuk tetap berinvestasi di saham-saham perusahaan pelat merah.

    “Karena kalau saya perhatikan struktur organisasinya, rencana ke depan seperti itu sampai dengan hari ini lanskapnya belum jelas. Jadi menurut hemat saya itu salah satu pertimbangan,” beber Amin.

    Selain itu, faktor eksternal seperti ketidakpastian global akibat kebijakan tarif impor tinggi yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, menjadi alasan kuat lainnya investor asing melepas saham BBNI.

    “Kondisi global, perang tarif yang dipelopori oleh AS dan diikuti negara lain baik yang mendukung maupun bertentangan dengan AS termasuk China, ini mengakibatkan investor berpikir bahwa ini kemungkinan ada resesi ekonomi sampai 2030,” ujar Amin.

    “Ini yang saya rasa menjadi beberapa pertimbangan kenapa investor asing itu melepas sahamnya di bank-bank Himbara termasuk BNI,” tambahnya.

    Lihat juga video: Banyak Investor Asing Yang Pergi!

    (aid/rrd)

  • Satu Kopdes Merah Putih potensial untung Rp1 miliar per tahun

    Satu Kopdes Merah Putih potensial untung Rp1 miliar per tahun

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Menkop: Satu Kopdes Merah Putih potensial untung Rp1 miliar per tahun
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 21 April 2025 – 19:32 WIB

    Elshinta.com – Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menyatakan setiap Koperasi Desa Merah Putih berpotensi meraih keuntungan hingga Rp1 miliar per tahun.

    Dalam jumpa pers, di Jakarta, Senin, Budi Arie mengatakan dengan target pembentukan 80 ribu Kopdes Merah Putih, maka keuntungan yang didapat bisa mencapai Rp80 triliun per tahun.

    “(Koperasi) bisnisnya monopoli dan captive market, masa tidak untung,” ujarnya.

    Namun, Budi Arie menekankan bahwa keberhasilan koperasi dalam menghasilkan keuntungan sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusia.

    Untuk itu, Kementerian Koperasi berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi pengelola koperasi melalui serangkaian program, termasuk pelatihan, pendampingan, sertifikasi, supervisi, hingga penyediaan asisten bisnis.

    Mengenai biaya pelatihan pengelola dan pengawas koperasi, opsi daring dan hybrid, menurutnya, sedang dipertimbangkan untuk efisiensi dan aksesibilitas.

    Kemenkop memperkirakan akan ada sekitar 400 ribu pengurus dan diperkirakan 1,2 juta orang yang akan terlibat dalam pengelolaan berbagai unit usaha Koperasi Desa Merah Putih.

    Pemerintah menargetkan pembentukan 80 ribu Kopdes Merah Putih di seluruh wilayah Indonesia saat peluncuran pada 12 Juli 2025 mendatang. Budi Arie memperkirakan anggaran untuk membentuk 80 ribu Kopdes Merah Putih mencapai Rp400 triliun.

    Ketika ditanya terkait skema pembiayaan pembentukan Kopdes, Budi Arie mengatakan itu bakal disusun oleh Kementerian Keuangan dan Kementerian BUMN.

    Ia menambahkan bank-bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) juga akan dilibatkan dalam pembentukan Kopdes Merah Putih dalam mengawal keuangan dan pinjaman.

    Sumber : Antara

  • Cek Penerima Bansos PKH April 2025, Lengkap dengan Besaran Dana dan Penerimanya

    Cek Penerima Bansos PKH April 2025, Lengkap dengan Besaran Dana dan Penerimanya

    PIKIRAN RAKYAT – Bansos PKH (Program Keluarga Harapan) sudah disalurkan sejak akhir Maret dan Awal bulan April 205. Penyaluran dilakukan secara bertahap melalui KKS ( Kartu Kesejahteraan Sosial).

    KKS sendiri adalah rekening yang dinaungi oleh beberapa bank Himbara (bank milik negara) diantaranya ada Bank BNI, BSI, BTN, BRI, dan Mandiri.

    Saat ini penyaluran PKH April 2025 masih dilakukan hingga bantuan uang tunai diterima secara merata oleh penerimanya.

    Besaran Dana PKH April 2025

    Besaran dana yang diterima oleh masyarakat berbeda-beda, mengapa? karena diterima oleh kategori yang berbeda-beda.

    Kategori penerima PKH April 2025 sebagai berikut:

    1. Lansia Rp600.000
    2. Penyandang Disabilitas Rp600.000
    3. Balita Rp750.000
    4. Ibu Hamil Rp750.000
    5. SD Rp225.000
    6. SMP Rp375.000
    7. SMA Rp500.000

    Bansos PKH akan diterima untuk 3 bulan tetapi akan diterima secara bertahap setiap bulannya.

    Sebagai informasi tambahan, bansos PKH April 2025 akan disalurkan 3 bulan sekali kepada 9 juta masyarakat yang membutuhkan.

    Karena bansos PKH April 2025 sudah cair, silahkan untuk cek penerima melalui link cekbansos.kemensos.go.id.

    Berikut cara cek penerima bansos secara online:

    1. Akses link cekbansos.kemensos.go.id

    2. Isi alamat dan nama lengkap penerima

    3. Isi kode ke dalam kotak yang disediakan

    4. Klik cari data

    Informasi penerima bansos pun akan muncul dalam bentuk identitas, lengkap dengan besaran dana yang diterima di KKS.

    Diketahui, bansos PKH April 2025 akan terus disalurkan hingga diterima secara merata oleh penerima.

    Akan tetapi, tidak semua masyarakat akan menerimanya hanya mereka yang terdaftar di DTKS saja yang mendapatkannya.

    Demikian terkait cara cek penerima bansos PKH April 2025 yang sudah cair dan sudah disalurkan dengan besaran dana yang berbeda-beda. *

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • BBRI Sedang Tren Penurunan, Saatnya Koleksi Saham Diskon?

    BBRI Sedang Tren Penurunan, Saatnya Koleksi Saham Diskon?

    Jakarta

    Ekonom Senior & Associate Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Ryan Kiryanto optimis harga saham BBRI akan kembali naik meski saat ini berada dalam tren penurunan. Hal ini melihat dari kinerja PT Bank Rakyat Indonesia Tbk yang positif secara kuartalan.

    Ryan menilai tren penurunan saham BBRI hanya bersifat sementara. Hal ini melihat secara fundamental kinerja keuangan yang masih bagus.

    “Menurut pengamatan saya, itu baru semacam koreksi sesaat. Saya berani mengatakan sebetulnya secara fundamental BRI beserta bank-bank Himbara yang lain itu di backup dengan kinerja keuangan yang solid, yang bagus,” kata Ryan kepada detikcom, Senin (21/4/2025).

    Lantas, apakah kondisi ini saat yang tepat untuk membeli? Ryan memang menyarankan agar membeli saham saat harga sedang turun. Terkait level penurunannya, setiap investor pasti berbeda-beda.

    “Harga turun atau harga bawah itu, antara kacamata saya dengan investor-investor lain itu mungkin beda. Hari ini saya mengatakan beli karena harganya sudah turun, tapi mungkin bagi dia tahan dulu, siapa tahu bisa turun lagi,” ucap Ryan.

    “Teori dasarnya memang beli lah ketika harga saham di market itu turun,” tambahnya.

    Salah satu investor ternama yang baru-baru ini memborong saham BBRI adalah Lo Kheng Hong. Saham BBRI yang dimilikinya mencapai 64.636.000 lembar saham.

    Lo Kheng Hong menyebut harga saham-saham yang saat ini berguguran disebabkan oleh dana asing yang keluar dari pasar modal. Hal itu membuat harga saham blue chip turut mengalami penurunan tajam termasuk BBRI.

    “Dana asing kabur, harga saham Blue Chip turun banyak,” ungkap Lo Kheng Hong.

    Meski begitu, kondisi ini tak membuat Lo Kheng Hong ikut hengkang dari pasar saham. Justru ia memilih untuk membeli saham-saham yang berkinerja cemerlang karena saat ini dianggap sebagai momentum yang bagus.

    “Sehingga saya manarik semua Reksadana, mencairkan Deposito dan menjual seluruh Obligasi saya untuk membeli saham Wonderful Company yang dijual obral oleh asing,” ungkap Lo Kheng Hong.

    (aid/rrd)

  • Mengapa Saham BBRI Tertekan? Ini Biang Keroknya

    Mengapa Saham BBRI Tertekan? Ini Biang Keroknya

    Jakarta

    Harga saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk atau BRI masih melanjutkan tren penurunan. Saham berkode BBRI itu hari ini berada di level Rp 3.590/lembar saham, turun 50 poin atau 1,37%.

    Ekonom Senior & Associate Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Ryan Kiryanto mengatakan penyebab penurunan harga saham BBRI antara lain karena adanya aksi jual besar-besaran oleh investor asing. Kondisi ini dinilai biasa terjadi di pasar.

    “Mungkin hari ini investor melepas saham BBRI makanya harganya turun, untuk membeli saham lain yang mungkin sedang murah sehingga layak dibeli, ini kan market mechanism namanya,” kata Ryan kepada detikcom, Senin (21/4/2025).

    Meski begitu, Ryan memandang tren penurunan harga saham BBRI hanya bersifat sementara. Hal ini melihat secara fundamental kinerja keuangan yang masih bagus.

    “Jadi ini penurunannya masih dalam koridor yang normal. Menurut pengamatan saya, itu baru semacam koreksi sesaat. Saya berani mengatakan sebetulnya secara fundamental BRI beserta bank-bank Himbara yang lain itu di backup dengan kinerja keuangan yang solid, yang bagus,” bebernya.

    Menurut Tim Analis Bareksa, ekonomi Indonesia sedang tertekan akibat peralihan pemerintahan dan keputusan Morgan Stanley yang menurunkan peringkat saham Indonesia dalam indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) dari equal-weight (EW) menjadi underweight (UW).

    Hal itu mendorong keluarnya dana asing dari pasar saham, termasuk dari saham BBRI yang memiliki market cap besar. Kondisi ini juga seiring dengan terjadinya pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

    Dalam sebulan terakhir, saham BBRI mengalami penurunan harga signifikan. Pada 10 Februari 2025, saham BBRI ditutup di level Rp 3.970 per lembar, turun 1,49% atau 60 poin dari hari sebelumnya. Penurunan itu sejalan dengan tren depresiasi saham BBRI dalam tiga bulan terakhir yang mencapai 10,76%.

    (aid/rrd)