BUMN: Garuda Indonesia

  • Generasi emas garda terdepan penjaga nilai Pancasila

    Generasi emas garda terdepan penjaga nilai Pancasila

    Tangkapan layar – Unggahan ilustrasi Peringatan Hari Lahir Pancasila 2025 yang diposting melalui akun Instagram @presidenrepublikindonesia di Jakarta, Minggu (1/6/2025). ANTARA/HO-PCO

    Prabowo: Generasi emas garda terdepan penjaga nilai Pancasila
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 01 Juni 2025 – 14:39 WIB

    Elshinta.com – Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa anak-anak generasi emas adalah garda terdepan dalam menjaga Pancasila tetap hidup, bukan sekadar dalam hafalan, tetapi dalam sikap, karya, dan karakter. Pernyataan itu disampaikan Presiden Prabowo melalui Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) di Jakarta, Minggu, dalam momentum peringatan Hari Lahir Pancasila 2025.

    “Anak Generasi Emas merupakan garda terdepan dalam menjaga Pancasila tetap hidup dalam karya dan karakter. Bukan hanya hafalan, namun dihayati untuk menjadi cahaya dan pedoman yang membimbing langkah mereka menuju masa depan,” demikian petikan pernyataannya melalui akun Instagram @Presidenrepublikindonesia.

    Presiden Prabowo juga mengajak seluruh elemen bangsa, terutama generasi muda, untuk menghidupkan nilai-nilai Pancasila dalam tindakan nyata. Presiden mengajak seluruh masyarakat untuk terus mengokohkan ideologi Pancasila sebagai fondasi dalam membangun masa depan bangsa.

    Dalam semangat menuju Indonesia Emas 2025, Presiden memandang Pancasila sebagai titik temu dan kekuatan pemersatu bangsa di tengah kemajuan zaman.

    “Mari terus kokohkan ideologi Pancasila, untuk wujudkan Indonesia Emas 2025 yang kuat dan bersatu. Selamat Hari Lahir Pancasila!” kata Presiden.

    Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menetapkan penyesuaian pelaksanaan Peringatan Hari Lahir Pancasila 2025 melalui Surat Edaran Kepala BPIP Nomor 5 Tahun 2025. Penyesuaian ini merupakan hasil koordinasi dengan Kementerian Sekretariat Negara guna menyempurnakan rangkaian peringatan nasional tersebut.

    Upacara tingkat pusat digelar pada Senin (2/6) pukul 10.00 WIB di halaman Gedung Pancasila, Jakarta, dan dihadiri Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, serta pejabat tinggi negara lainnya. Seluruh instansi pemerintah, perwakilan RI di luar negeri, dan satuan pendidikan diminta melaksanakan upacara serupa secara luring pukul 07.00 waktu setempat. Pengibaran bendera Merah Putih juga diwajibkan selama dua hari, yaitu 1-2 Juni 2025.

    Peringatan tahun ini mengangkat tema “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya” dengan visual utama Burung Garuda Pancasila, sebagai simbol karakter bangsa yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian.

    Sumber : Antara

  • Komunitas selam dan TNI di Natuna pasang monumen garuda di bawah laut

    Komunitas selam dan TNI di Natuna pasang monumen garuda di bawah laut

    Natuna (ANTARA) – Komunitas Freediving Club (NFC) bersama TNI di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, memperingati Hari Lahir Pancasila dengan memasang monumen Garuda di bawah laut.

    Koordinator kegiatan, Eggi Julianto dikonfirmasi dari Natuna, Minggu, mengatakan monumen dipasang di kedalaman 9 meter di bawah laut, tepatnya di Tanjung Datuk, Kecamatan Bunguran Timur Laut pada Minggu pagi. Monumen terbuat dari pecahan batu granit yang disusun menyerupai bentuk Garuda.

    Proses pembentukan monumen di bawah laut ini membutuhkan waktu tiga jam dengan melibatkan 30 orang penyelam, termasuk prajurit TNI.

    “Kami membuat monumen dari bebatuan dengan ukuran kurang lebih tiga meter, berbentuk Garuda,” ucap Eggi.

    Foto bersama di Tanjung Datuk, Kecamatan Bunguran Timur Laut, Kabupaten Natuna, sebelum pemasangan monumen pada Minggu (1/6/2025). ANTARA/HO-Komunitas NFC Natuna

    Kegiatan memperingati Hari Lahir Pancasila ini, lanjut Eggi, bertujuan menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada peserta serta sebagai kampanye pelestarian lingkungan terumbu karang.

    Monumen Garuda diharapkan menjadi ikon baru destinasi wisata bawah laut sekaligus menjadi rumah bagi ikan setelah nantinya ditumbuhi terumbu karang.

    “Dengan adanya monumen Garuda di dasar laut Natuna, ini mempertegas bahwa Natuna adalah bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia” ujar dia.

    Anggota Batalyon Komposit 1 Gardapati, Sersan Dua Panjaitan, mengatakan TNI akan terus berupaya mendukung kegiatan positif yang dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat.

    Ia berharap kegiatan serupa dapat berlanjut dan menjadi contoh bagi komunitas lainnya.

    “Terima kasih kepada komunitas yang telah menggagas kegiatan pemasangan monumen Pancasila dalam rangka peringatan Hari Lahir Pancasila tahun ini,” ucap dia.

    Pewarta: Muhamad Nurman
    Editor: Azhari
    Copyright © ANTARA 2025

  • Seskab Teddy: Pancasila kompas moral bangsa hadapi tantangan zaman

    Seskab Teddy: Pancasila kompas moral bangsa hadapi tantangan zaman

    Jakarta (ANTARA) – Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menyatakan pentingnya peran Pancasila sebagai dasar negara dan kompas moral bangsa.

    Pernyataan tersebut disampaikan melalui postingan akun Instagram @sekretaris.kabinet di Jakarta, Minggu, dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila 2025 yang jatuh pada hari ini.

    “Pancasila adalah dasar negara sekaligus kompas moral bangsa. Nilai-nilai Pancasila menjadi tuntunan untuk menghadapi berbagai tantangan zaman, yang akan membawa kita kembali ke jati diri kita sebagai manusia Indonesia,” demikian petikan pernyataan Teddy.

    Menurutnya, nilai-nilai luhur Pancasila harus terus dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam menghadapi tantangan zaman yang terus berkembang.

    Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk merayakan Hari Lahir Pancasila dengan semangat kebangsaan yang tinggi.

    “Selamat Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2025. Mari terus jadikan nilai-nilai Pancasila sebagai fondasi dalam kehidupan sehari-hari kita,” katanya.

    Postingan itu mengunggah gambar berjenis vektor yang memperlihatkan suasana keramaian pasar tradisional dengan berbagai aktivitas pedagang dan konsumen yang sedang bertransaksi.

    Menariknya, gambar itu menyisipkan lambang-lambang Pancasila pada sejumlah objek. Teddy mengajak warganet untuk lebih mengenal dan memahami sila-sila dalam Pancasila melalui poster interaktif itu.

    “Ayo cari lambang-lambang sila Pancasila di dalam poster ini!” ajaknya.

    Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengumumkan penyesuaian pelaksanaan Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2025 melalui Surat Edaran Kepala BPIP Nomor 5 Tahun 2025 sebagai perubahan kedua atas Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2025.

    Langkah ini dilakukan untuk penyempurnaan pelaksanaan kegiatan nasional tersebut, yang dikoordinasikan bersama Kementerian Sekretariat Negara (Kemensesneg).

    Sesuai edaran tersebut, Upacara Bendera Peringatan Hari Lahir Pancasila di tingkat pusat akan dilaksanakan pada Senin (2/6) pukul 10.00 WIB di halaman Gedung Pancasila, Jakarta, yang akan dihadiri Presiden Prabowo Subianto bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming dan pimpinan lembaga negara, TNI-Polri, beserta sejumlah tokoh nasional.

    Penurunan bendera akan dilakukan di hari yang sama pada pukul 16.00 WIB, namun tanpa kehadiran peserta dan tamu undangan. Pemerintah daerah, kantor perwakilan RI di luar negeri, instansi pemerintah, serta satuan pendidikan diminta menggelar upacara bendera secara luring pada 2 Juni 2025 pukul 07.00 waktu setempat.

    BPIP juga mengimbau BUMN, BUMD, hingga perusahaan swasta untuk ikut menyelenggarakan upacara bendera di tanggal yang sama. Selain itu, pengibaran bendera Merah Putih diwajibkan selama dua hari penuh, yakni 1 dan 2 Juni 2025.

    Adapun tema peringatan tahun ini adalah “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya”, dengan visual utama berupa Burung Garuda Pancasila sebagai karakter bangsa yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian.

    Pewarta: Andi Firdaus
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kirab Pancasila Tanda Cinta Warga Blitar Pada Ideologi Bangsa

    Kirab Pancasila Tanda Cinta Warga Blitar Pada Ideologi Bangsa

    Blitar (beritajatim.com) – Tanggal 31 Mei selalu menjadi awal dimulainya rangkaian bulan Bung Karno di Kota Blitar. Rangkaian ini dimulai dengan adanya kirab Pancasila dan pawai lentera yang adakan di rumah masa kecil Bung Karno atau yang lebih dikenal dengan Istana Gebang.

    Kegiatan ini bukan hanya sebagai tradisi bagi warga Kota Blitar. Ini merupakan wujud cinta warga Blitar terhadap Bung Karno sebagai salah satu penggagas ideologi bangsa. Tak peduli ada efisiensi atau apapun rintangannya, warga Kota Blitar tetap tumpah ruah menyemarakkan kirab Pancasila.

    Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin yang ikut memberangkatkan rombongan pun ikut merasakan kecintaan warga Bumi Bung Karno terhadap ideologi bangsa. Wali Kota Blitar tersebut sangat yakin jika Bung Karno masih hidup dirinya akan sangat bangga dengan warganya.

    “Kalau Bung Karno tahu, beliau pasti bangga melihat warga Kota Blitar malam ini. Bukan hanya hadir secara fisik, tapi juga secara jiwa, dalam meneguhkan kembali cita-cita luhur bangsa ini,” ucap Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin, Sabtu (31/05/2025).

    Kecintaan warga Blitar terhadap ideologi bangsa ini, menjadi modal dasar untuk pengamalan nilai-nilai pancasila di kehidupan nyata. Wali Kota Blitar pun berharap nilai-nilai pancasila akan tetap hidup dan tumbuh di hati setiap warga.

    “Kota Blitar memiliki warisan yang tak ternilai bukan hanya makam Bung Karno, tetapi juga semangatnya. Melalui Grebeg Pancasila, kami ingin menunjukkan kepada Indonesia bahwa ideologi bisa hidup dalam tradisi dan perayaan rakyat,” jelas Wali Kota Blitar, Mas Ibin.

    Kirab Pancasila dimulai dengan penyerahan simbol-simbol ideologis seperti patung burung Garuda dan teks Pancasila. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Blitar, Edy Wasono, menjelaskan bahwa Kirab Pancasila sejatinya merupakan pelestarian dari tradisi Bedhol Pusaka, ritual pemindahan benda-benda sakral yang menyimpan nilai-nilai luhur bangsa.

    “Pawai Lentera ini bukan sekadar atraksi. Ia simbol penerangan nilai-nilai Pancasila di tengah masyarakat,” ujar Edy.

    Sekitar 80 kelompok peserta dari sekolah dan OPD turut berpartisipasi, masing-masing membawa lentera yang dihias dengan ornamen kebangsaan. Grebeg Pancasila tahun ini mengusung tema Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya.

    Sebuah tema yang, menurut Edy, relevan dengan semangat zaman di mana bangsa ini tengah berjuang menjaga nilai kebangsaan dalam dinamika globalisasi. Ia mengatakan bahwa rangkaian acara Grebeg Pancasila akan terus diperkuat sebagai bagian dari agenda tahunan pariwisata berbasis sejarah dan ideologi. [owi/aje]

  • Motif Pria di Jakpus Nekat Siram Mantan Istri Siri dengan Air Keras – Page 3

    Motif Pria di Jakpus Nekat Siram Mantan Istri Siri dengan Air Keras – Page 3

    Adapun saat ini, pelaku telah diamankan dan tengah menjalani proses pemeriksaan lebih lanjut oleh penyidik.

    “Pelaku sudah kami tangkap, tidak lama setelah kejadian,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, di Jakarta, Sabtu (31/5/2025), dikutip dari Antara.

    Susatyo menjelaskan bahwa peristiwa penyiraman air keras tersebut terjadi di Jalan Garuda, Gunung Sahari Selatan, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Kamis (29/5/2025). Tidak lama setelah kejadian, pelaku langsung berhasil ditangkap.

    “Ini merupakan tindakan kriminal yang sangat serius, karena pelaku secara sengaja membawa air keras untuk melukai korban. Kami akan memproses kasus ini sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya.

  • Awal 1 Juni Hari Lahir Pancasila, Ini Tema-Filosofi Logo Tahun 2025

    Awal 1 Juni Hari Lahir Pancasila, Ini Tema-Filosofi Logo Tahun 2025

    Jakarta, CNBC Indonesia – 1 Juni diperingati sebagai hari Lahir Pancasila. Sebagai hari untuk mengenang momen penting sejarah lahirnya dasar negara, pemerintah merilis tema dan logo resmi yang berbeda untuk memeriahkan peringatannya.

    Mengutip laman Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP)  Republik Indonesia, penetapan Hari Lahir Pancasila merujuk pada momen ketika Sukarno membacakan pidatonya dalam sidang BPUPKI pada 1 Juni 1945. Pidato tersebut berisi konsep awal Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.

    Sidang BPUPKI sendiri memiliki agenda utama untuk merumuskan persiapan kemerdekaan Indonesia. Melalui proses bertahap, sidang ini akhirnya menghasilkan dasar negara yang kini dikenal sebagai Pancasila.

    Sejarah lahirnya Pancasila berawal dari kekalahan Jepang dalam Perang Pasifik. Saat itu Jepang meminta bantuan Indonesia menghadapi serangan tersebut.

    Sebagai imbalannya, Jepang berjanji akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia dengan membentuk Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Badan ini beranggotakan 62 orang Indonesia dan 8 perwakilan Jepang.

    Anggota BPUPKI dilantik pada tanggal 29 April 1945. Setelah itu, BPUPKI menggelar sidang pertamanya dari 29 Mei hingga 1 Juni 1945 untuk merancang dasar negara Indonesia.

    Kendati demikian, belum ada konsep pasti yang disepakati.

    Soekarno kemudian menyampaikan pidatonya tentang gagasan dasar negara yang terdiri dari lima prinsip, yaitu:

    Kebangsaan

    Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan

    Mufakat atau Demokrasi

    Kesejahteraan Sosial

    Ketuhanan.

    Setelah itu, BPUPKI lalu membentuk Panitia Sembilan yang terdiri dari Soekarno, Mohammad Hatta, Abikoesno Tjokrosoejoso, Agus Salim, Wahid Hasjim, Mohammad Yamin, Abdul Kahar Muzakir, Mr AA Maramis, dan Achmad Soebardjo. Tugas panitia ini adalah menyempurnakan prinsip-prinsip tersebut.

    Berikut hasil perumusan kelima prinsip yang menjadi Pancasila:

    Ketuhanan Yang Maha Esa

    Kemanusiaan yang adil dan beradab

    Persatuan Indonesia

    Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan

    Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

    Pancasila kemudian disahkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Proses pengesahan ini tentunya melewati beberapa tahap persidangan.

    Akhirnya, seperti dilansir Detik Sulsel, sejak saat tanggal 1 Juni ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila. Penetapan ini dimuat dalam Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016 yang ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo.

    Tema Peringatan Hari Lahir Pancasila 2025

    Peringatan Hari Lahir Pancasila 2025 mengusung tema “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya”. Hal tersebut dimuat dalam Surat Edaran Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Nomor 4 Tahun 2025 tentang Perubahan Atas Surat Edaran Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Nomor 3 Tahun 2025 Tentang Pedoman Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2025

    Tema ini memiliki makna seluruh masyarakat perlu untuk kembali meneguhkan komitmennya terhadap nilai-nilai dasar. Sebab, pancasila bukan sekadar rumusan historis, tetapi pedoman hidup menuju cita-cita Indonesia yang adil dan makmur.

    Tema “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya” menegaskan pentingnya menjaga persatuan dalam keberagaman sebagai kekuatan bangsa. Dari sila pertama hingga kelima, Pancasila menuntun pembangunan kehidupan dengan semangat gotong royong dan keadilan sosial.

    Logo Peringatan Hari Lahir Pancasila 2025 dan Filosofinya.

    Surat Edaran Kepala BPIP tentang Pedoman Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2025 juga memuat logo peringatan Hari Lahir Pancasila. Logo tahun ini bernama “Garuda Niskala Hema” yang berbentuk garuda emas dengan lima pilar utama dan buku terbuka.

    Garuda melambangkan kekuatan, kemuliaan, dan dinamika bangsa. Sedangkan Niskala dalam bahasa Sansekerta artinya kokoh dan kuat, atau dalam bahasa Yunani artinya kemenangan.

    Niskala juga sering diartikan sebagai sesuatu yang tidak dapat dilihat, disentuh, atau dirasakan secara fisik. Ini mengartikan, ideologi Pancasila selalu tertanam dalam pikir, laku, dan jiwa manusia Indonesia secara sadar atau tanpa disadari.

    Sementara Hema berarti emas atau sesuatu yang berharga dan indah. Emas juga menggambarkan simbol keberhasilan dan kejayaan.

    Logo “Garuda Niskala Hema” ini terdiri dari tiga elemen utama yang masing-masing memiliki makna sebagai berikut:

    Ilustrasi manusia dengan segitiga emas ke atas melambangkan Generasi Emas Indonesia dan masa depan yang penuh harapan. Warna dan posisi ikon menegaskan peran manusia sebagai pusat pembangunan karakter bangsa.

    Pilar lima tiang kokoh melambangkan lima sila Pancasila sebagai pondasi utama kehidupan berbangsa dan bernegara. Simbol ini menegaskan bahwa setiap tindakan dan kebijakan harus berlandaskan nilai-nilai luhur Pancasila.

    Buku terbuka melambangkan keberanian, kemerdekaan, dan semangat menggapai cita-cita. Simbol ini juga menyiratkan pentingnya pendidikan Pancasila sejak dini sebagai dasar pemahaman dan pengamalan nilai-nilainya.

    Foto: Hari Lahir Pancasila diperingati setiap 1 Juni di Indonesia. (Freepik)
    Hari Lahir Pancasila diperingati setiap 1 Juni di Indonesia. (Freepik)

    (dce)

  • Polisi tangkap penyiram air keras ke mantan istri siri di Jakpus

    Polisi tangkap penyiram air keras ke mantan istri siri di Jakpus

    Kolase foto pelaku penyiraman air keras dan barang bukti yang disita di Jakarta. ANTARA/HO-Humas Polres Metro Jakpus

    Polisi tangkap penyiram air keras ke mantan istri siri di Jakpus
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Sabtu, 31 Mei 2025 – 18:11 WIB

    Elshinta.com – Polres Metro Jakarta Pusat menangkap seorang pria berinisial F (35), terduga penyiram air keras ke mantan istri sirinya, S (23) dan teman dekatnya sehingga kedua korban mengalami luka serius di beberapa bagian tubuh.

    “Pelaku sudah kami tangkap, tidak lama setelah kejadian,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Sabtu.

    Menurut dia, peristiwa tersebut terjadi di Jalan Garuda, Gunung Sahari Selatan, Kemayoran, Jakarta Pusat.

    Ia mengatakan bahwa pihaknya telah menangkap F pada Kamis (29/5) dan itu bersamaan dengan peristiwa penyiramannya.

    “Ini merupakan tindakan kriminal yang sangat serius karena pelaku secara sengaja membawa air keras untuk melukai korban. Kami akan memproses kasus ini sesuai hukum yang berlaku,” ujarnya.

    Saat kejadian, tersangka menyiramkan air keras ke arah korban saat berada di Jalan Garuda dan korban S mengalami luka di lengan kiri, paha kiri dan mulut, sementara teman dekat korban S, FDL mengalami luka di lengan kiri, badan sebelah kiri dan pinggang sebelah kiri.

    Ia mengatakan bahwa telah menyita barang bukti berupa dua hasil visum dan satu gelas berwarna hijau yang digunakan pelaku.

    Saat ini pelaku ditahan di Polsek Kemayoran untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    Kapolsek Kemayoran, Kompol Agung Adriansyah, menjelaskan bahwa pelaku nekat melakukan aksinya karena sakit hati terhadap mantan istri sirinya yang diduga dekat dengan pria lain.

    “Pelaku mengaku sakit hati karena sudah pisah ranjang selama delapan bulan,” katanya.

    Selain itu, pelaku mendapat informasi bahwa korban S memiliki kedekatan dengan FDL. Dari situ, pelaku mengambil air keras di rumahnya, lalu menyiramkan ke korban.

    Kasus ini masih dalam penyelidikan intensif. Pelaku dijerat dengan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan berat, dengan ancaman pidana penjara maksimal lima tahun.

    Sumber : Antara

  • Kita Tak Nyinyir dan Zalim

    Kita Tak Nyinyir dan Zalim

    JAKARTA – Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengajak suporter dan warganet untuk tidak merundung (bully) Elkan Baggott karena tidak jadi bergabung di Tim Nasional Indonesia jelang laga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

    “Kita tidak boleh juga nyinyir dan zalim, memojokkan dia karena Elkan juga pernah berjaga buat timnas,” kata Erick dilansir ANTARA, Jumat, 30 Mei.

    Menurut dia, masing-masing pemain memiliki pilihan tertentu termasuk memprioritaskan urusan klub atau urusan pribadi.

    Apabila bek berusia 22 tahun itu akan kembali membela Timnas, lanjut dia, maka hal itu menyesuaikan pertimbangan tim pelatih.

    “Nanti kalau memang suatu hari dia ingin kembali, tapi tim pelatih kita mau terima, saya apresiasi karena Patrick Kluivert yang langsung menelepon, tapi tentu ada pilihan,” ucapnya.

    Sebelumnya, pemain yang berlaga untuk klub Ipswich Town di Liga Inggris itu tidak bergabung bersama Timnas Indonesia untuk menjalani pemusatan latihan di Bali.

    Pelatih Kepala Timnas Indonesia Patrick Kluivert memanggil langsung Elkan untuk bergabung di Bali United Training Center, Gianyar, Bali, lokasi pemusatan latihan pada Senin, 26 Mei hingga Sabtu 31 Mei.

    Namun, Patrick mengungkapkan bahwa bek kelahiran Bangkok itu menolak bergabung karena masih berurusan dengan klubnya.

    “Saya sudah bicara dengan Elkan tapi dia khawatir kehilangan posisi di klub-nya ketika saya panggil dia, jadi saya belum bisa panggil dia,” ucap Patrick Kluivert di sela latihan perdana di Gianyar, Bali, Senin, 26 Mei.

    Timnas Indonesia akan menjalani laga krusial melawan China pada Kamis 5 Juni 2025 untuk putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.

    Skuad Garuda tak ingin mengulang kekalahan saat laga tandang pertama menghadapi tim negeri tirai bambu itu dengan skor 1-2.

    Indonesia saat ini berada di posisi keempat dengan sembilan poin di klasemen sementara grup C kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

    Sedangkan China pada dua laga terakhir dikalahkan oleh Australia dan Arab Saudi dan saat ini berada di posisi juru kunci atau keenam grup C.

  • Link Download Logo Harlah Pancasila 2025 Resmi BPIP, Klik di Sini

    Link Download Logo Harlah Pancasila 2025 Resmi BPIP, Klik di Sini

    Jakarta: Badan Pengarah Ideologi Pancasila (BPIP) telah menetapkan logo bernama “Garuda Niskala Hema” sebagai logo peringatan Hari Lahir Pancasila yang jatuh pada 1 Juni 2025. Yuk simak makna dan link unduh logo Harlah Pancasila 2025.

    Makna Garuda Niskala Hema
    1. Garuda melambangkan kekuatan, kemuliaan, dan dinamika bangsa.

    2. Niskala berasal dari Bahasa Sansekerta yang artinya kokoh dan kuat. Dalam Bahasa Yunani, Niskala bermakna sebuah kemenangan. Niskala sering diartikan sebagai sesuatu yang tidak dapat dilihat, disentuh, atau dirasakan secara fisik. Ini mengartikan, ideologi Pancasila selalu tertanam dalam pikir, laku, dan jiwa manusia Indonesia secara sadar atau tanpa disadari.

    3. Hema berarti emas. Menggambarkan sesuatu yang berharga dan indah, mirip dengan sifat emas. Selain itu, emas sebagai simbol keberhasilan dan kejayaan.

    Secara harfiah Garuda Niskala Hema diartikan Garuda emas yang menjadi kekuatan suci yang berharga. Pilar kokoh cengkramannya menancap dalam lubuk sanubari, membawa Indonesia ke masa kejayaannya. 
    Filosofi Setiap Bentuk Logo Garuda Niskala Hema
    Ilustrasi Manusia dan Segitiga Emas ke atas

    Ilustrasi manusia dengan segitiga emas ke atas melambangkan manusia atau generasi
    emas Indonesia. Warna emas menggambarkan kejayaan, harapan, dan masa depan yang cerah. Posisi ikon ini mencerminkan manusia sebagai pusat dan tujuan utama dari pembangunan karakter bangsa menyongsong masa depan (Generasi Emas).
     

    Pilar Lima Tiang

    Bagian bawah logo membentuk lima elemen menyerupai tiang yang kokoh, melambangkan lima sila dalam Pancasila sebagai pondasi utama kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pilar-pilar ini menyimbolkan bahwa segala tindakan dan kebijakan harus berakar dari nilai-nilai luhur Pancasila.

    Buku Terbuka

    Buku yang terentang lebar menunjukkan semangat keberanian, kemerdekaan, dan kesiapan untuk terbang tinggi menggapai cita-cita. Buku ini juga menyiratkan bahwa pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila harus ditanamkan melalui pendidikan Pancasila sejak dini dan secara berkelanjutan.
    Link Download Logo Harlah Pancasila 2025 Resmi BPIP
    BPIP sudah membagikan link download logo Harlah Pancasila 2025. Logo tersebut tersedia dalam beberapa format, yakni PDF, JPG dan PNG. Kamu bisa mengunduh sesuai kebutuhanmu.

    Untuk download logo Harlah Pancasila 2025 resmi BPIP kamu bisa klik di sini.

    Sejarah Singkat Harlah Pancasila dan Tujuan Peringatannya
    Setiap tanggal 1 Juni Indonesia memperingati Hari Lahir Pancasila. Penetapan Harlah Pancasila ini  berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila.

    Peringatan ini bertujuan untuk mengenang gagasan dasar negara Pancasila yang dikemukakan Presiden Soekarno pertama kali pada sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) 1 Juni 1945.

    Pemerintah mulai menetapkan Hari Lahir Pancasila sebagai hari libur nasional sejak tahun 2016. Regulasinya diatur melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila.

    1 Juni yang merupakan Hari Lahir Pancasila ditetapkan sebagai hari libur nasional.  Penetapan ini diatur dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila. Keppres tersebut ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo.
     
    “Tanggal 1 Juni merupakan hari libur nasional,” bunyi Keppres tersebut.

    Jakarta: Badan Pengarah Ideologi Pancasila (BPIP) telah menetapkan logo bernama “Garuda Niskala Hema” sebagai logo peringatan Hari Lahir Pancasila yang jatuh pada 1 Juni 2025. Yuk simak makna dan link unduh logo Harlah Pancasila 2025.

    Makna Garuda Niskala Hema
    1. Garuda melambangkan kekuatan, kemuliaan, dan dinamika bangsa.
     
    2. Niskala berasal dari Bahasa Sansekerta yang artinya kokoh dan kuat. Dalam Bahasa Yunani, Niskala bermakna sebuah kemenangan. Niskala sering diartikan sebagai sesuatu yang tidak dapat dilihat, disentuh, atau dirasakan secara fisik. Ini mengartikan, ideologi Pancasila selalu tertanam dalam pikir, laku, dan jiwa manusia Indonesia secara sadar atau tanpa disadari.
     
    3. Hema berarti emas. Menggambarkan sesuatu yang berharga dan indah, mirip dengan sifat emas. Selain itu, emas sebagai simbol keberhasilan dan kejayaan.

    Secara harfiah Garuda Niskala Hema diartikan Garuda emas yang menjadi kekuatan suci yang berharga. Pilar kokoh cengkramannya menancap dalam lubuk sanubari, membawa Indonesia ke masa kejayaannya. 

    Filosofi Setiap Bentuk Logo Garuda Niskala Hema
    Ilustrasi Manusia dan Segitiga Emas ke atas
     
    Ilustrasi manusia dengan segitiga emas ke atas melambangkan manusia atau generasi
    emas Indonesia. Warna emas menggambarkan kejayaan, harapan, dan masa depan yang cerah. Posisi ikon ini mencerminkan manusia sebagai pusat dan tujuan utama dari pembangunan karakter bangsa menyongsong masa depan (Generasi Emas).
     

     
    Pilar Lima Tiang
     
    Bagian bawah logo membentuk lima elemen menyerupai tiang yang kokoh, melambangkan lima sila dalam Pancasila sebagai pondasi utama kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pilar-pilar ini menyimbolkan bahwa segala tindakan dan kebijakan harus berakar dari nilai-nilai luhur Pancasila.
     
    Buku Terbuka
     
    Buku yang terentang lebar menunjukkan semangat keberanian, kemerdekaan, dan kesiapan untuk terbang tinggi menggapai cita-cita. Buku ini juga menyiratkan bahwa pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila harus ditanamkan melalui pendidikan Pancasila sejak dini dan secara berkelanjutan.
    Link Download Logo Harlah Pancasila 2025 Resmi BPIP
    BPIP sudah membagikan link download logo Harlah Pancasila 2025. Logo tersebut tersedia dalam beberapa format, yakni PDF, JPG dan PNG. Kamu bisa mengunduh sesuai kebutuhanmu.
     
    Untuk download logo Harlah Pancasila 2025 resmi BPIP kamu bisa klik di sini.

    Sejarah Singkat Harlah Pancasila dan Tujuan Peringatannya
    Setiap tanggal 1 Juni Indonesia memperingati Hari Lahir Pancasila. Penetapan Harlah Pancasila ini  berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila.
     
    Peringatan ini bertujuan untuk mengenang gagasan dasar negara Pancasila yang dikemukakan Presiden Soekarno pertama kali pada sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) 1 Juni 1945.
     
    Pemerintah mulai menetapkan Hari Lahir Pancasila sebagai hari libur nasional sejak tahun 2016. Regulasinya diatur melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila.
     
    1 Juni yang merupakan Hari Lahir Pancasila ditetapkan sebagai hari libur nasional.  Penetapan ini diatur dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila. Keppres tersebut ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo.
     
    “Tanggal 1 Juni merupakan hari libur nasional,” bunyi Keppres tersebut.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (RUL)

  • Peringatan Hari Lahir Pancasila 2025, Ini Tema dan Logonya

    Peringatan Hari Lahir Pancasila 2025, Ini Tema dan Logonya

    Jakarta: Hari Lahir Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Juni. Menjelang peringatan Hari Lahir Pancasila, Badan Pengarah Ideologi Pancasila (BPIP) mengeluarkan logo dan tema peringatan tahun ini.
     
    BPIP mengusung tema “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya” untuk peringatan Hari Lahir Pancasila tahun ini. Tema tersebut tertuang dalam Surat Edaran Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Nomor 3 Tahun 2025 Tentang Pedoman Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2025.
    Logo Peringatan Hari Lahir Pancasila 2025
    Selain tema, BPIP juga sudah merilis logo peringatan Hari Lahir Pancasila 2025. Logo tahun ini diberi nama “Garuda Niskala Hema”. Nama dan logo ini sarat dengan makna, berikut penjelasan lengkapnya.

    (Logo Harlah Pancasila 2025. Dok.BPIP)
    Makna Garuda Niskala Hema
    1. Garuda melambangkan kekuatan, kemuliaan, dan dinamika bangsa.
    2. Niskala berasal dari Bahasa Sansekerta yang artinya kokoh dan kuat. Dalam Bahasa Yunani, Niskala bermakna sebuah kemenangan. Niskala sering diartikan sebagai sesuatu yang tidak dapat dilihat, disentuh, atau dirasakan secara fisik. Ini mengartikan, ideologi Pancasila selalu tertanam dalam pikir, laku, dan jiwa manusia Indonesia secara sadar atau tanpa disadari.
    3. Hema berarti emas. Menggambarkan sesuatu yang berharga dan indah, mirip dengan sifat emas. Selain itu, emas sebagai simbol keberhasilan dan kejayaan.

    Secara harfiah Garuda Niskala Hema diartikan Garuda emas yang menjadi kekuatan suci yang berharga. Pilar kokoh cengkramannya menancap dalam lubuk sanubari, membawa Indonesia ke masa kejayaannya. 
     

     

    Filosofi Setiap Bentuk Logo Garuda Niskala Hema

    Ilustrasi Manusia dan Segitiga Emas ke atas

    Ilustrasi manusia dengan segitiga emas ke atas melambangkan manusia atau generasi
    emas Indonesia. Warna emas menggambarkan kejayaan, harapan, dan masa depan yang cerah. Posisi ikon ini mencerminkan manusia sebagai pusat dan tujuan utama dari pembangunan karakter bangsa menyongsong masa depan (Generasi Emas).
    Pilar Lima Tiang

    Bagian bawah logo membentuk lima elemen menyerupai tiang yang kokoh, melambangkan lima sila dalam Pancasila sebagai pondasi utama kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pilar-pilar ini menyimbolkan bahwa segala tindakan dan kebijakan harus berakar dari nilai-nilai luhur Pancasila.
    Buku Terbuka
    Buku yang terentang lebar menunjukkan semangat keberanian, kemerdekaan, dan kesiapan untuk terbang tinggi menggapai cita-cita. Buku ini juga menyiratkan bahwa pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila harus ditanamkan melalui pendidikan Pancasila sejak dini dan secara berkelanjutan.

    Link Download Logo Peringatan Hari Lahir Pancasila 2025
    Buat kamu yang membutuhkan logo Hari Lahir Pancasila 2025 “Garuda Niskala Hema” bisa mengunduhnya di sini.

    Jakarta: Hari Lahir Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Juni. Menjelang peringatan Hari Lahir Pancasila, Badan Pengarah Ideologi Pancasila (BPIP) mengeluarkan logo dan tema peringatan tahun ini.
     
    BPIP mengusung tema “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya” untuk peringatan Hari Lahir Pancasila tahun ini. Tema tersebut tertuang dalam Surat Edaran Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Nomor 3 Tahun 2025 Tentang Pedoman Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2025.
    Logo Peringatan Hari Lahir Pancasila 2025
    Selain tema, BPIP juga sudah merilis logo peringatan Hari Lahir Pancasila 2025. Logo tahun ini diberi nama “Garuda Niskala Hema”. Nama dan logo ini sarat dengan makna, berikut penjelasan lengkapnya.
     

    (Logo Harlah Pancasila 2025. Dok.BPIP)

    Makna Garuda Niskala Hema

    1. Garuda melambangkan kekuatan, kemuliaan, dan dinamika bangsa.
    2. Niskala berasal dari Bahasa Sansekerta yang artinya kokoh dan kuat. Dalam Bahasa Yunani, Niskala bermakna sebuah kemenangan. Niskala sering diartikan sebagai sesuatu yang tidak dapat dilihat, disentuh, atau dirasakan secara fisik. Ini mengartikan, ideologi Pancasila selalu tertanam dalam pikir, laku, dan jiwa manusia Indonesia secara sadar atau tanpa disadari.
    3. Hema berarti emas. Menggambarkan sesuatu yang berharga dan indah, mirip dengan sifat emas. Selain itu, emas sebagai simbol keberhasilan dan kejayaan.
     
    Secara harfiah Garuda Niskala Hema diartikan Garuda emas yang menjadi kekuatan suci yang berharga. Pilar kokoh cengkramannya menancap dalam lubuk sanubari, membawa Indonesia ke masa kejayaannya. 
     

     

    Filosofi Setiap Bentuk Logo Garuda Niskala Hema

    Ilustrasi Manusia dan Segitiga Emas ke atas

    Ilustrasi manusia dengan segitiga emas ke atas melambangkan manusia atau generasi
    emas Indonesia. Warna emas menggambarkan kejayaan, harapan, dan masa depan yang cerah. Posisi ikon ini mencerminkan manusia sebagai pusat dan tujuan utama dari pembangunan karakter bangsa menyongsong masa depan (Generasi Emas).

    Pilar Lima Tiang

    Bagian bawah logo membentuk lima elemen menyerupai tiang yang kokoh, melambangkan lima sila dalam Pancasila sebagai pondasi utama kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pilar-pilar ini menyimbolkan bahwa segala tindakan dan kebijakan harus berakar dari nilai-nilai luhur Pancasila.

    Buku Terbuka

    Buku yang terentang lebar menunjukkan semangat keberanian, kemerdekaan, dan kesiapan untuk terbang tinggi menggapai cita-cita. Buku ini juga menyiratkan bahwa pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila harus ditanamkan melalui pendidikan Pancasila sejak dini dan secara berkelanjutan.

    Link Download Logo Peringatan Hari Lahir Pancasila 2025
    Buat kamu yang membutuhkan logo Hari Lahir Pancasila 2025 “Garuda Niskala Hema” bisa mengunduhnya di sini.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (RUL)