BUMN: Garuda Indonesia

  • Lagu Wajib dan Seru untuk Rayakan HUT RI, dari yang Legendaris hingga Hits Kekinian!

    Lagu Wajib dan Seru untuk Rayakan HUT RI, dari yang Legendaris hingga Hits Kekinian!

    Jakarta: Hari Kemerdekaan Republik Indonesia selalu identik dengan keceriaan, semangat perjuangan, dan tentunya alunan musik yang menggugah jiwa. 

    Dari upacara bendera hingga lomba 17-an, musik menjadi bagian penting yang memeriahkan suasana.

    Tak hanya lagu nasional yang penuh makna, kini banyak lagu bertema persatuan dan kebangsaan yang bisa bikin perayaan HUT RI makin seru. 
    Lagu nasional yang tak lekang waktu
    Kalau bicara soal lagu HUT RI, tentu tidak lepas dari karya para maestro musik Indonesia. Beberapa di antaranya adalah:

    Tanah Airku – Saridjah Niung
    Maju Tak Gentar – Cornel Simanjuntak
    Mengheningkan Cipta – Truno Prawit
    Bangun Pemudi Pemuda – Alfred Simanjuntak
    Halo-Halo Bandung – Ismail Marzuki
    Rayuan Pulau Kelapa – Ismail Marzuki
    Indonesia Tetap Merdeka – Cornel Simanjuntak
    Kebyar-Kebyar – Gombloh
    Indonesia Pusaka – Ismail Marzuki
    Berkibarlah Benderaku – Saridjah Niung
    Satu Nusa Satu Bangsa – Liberty Manik
    Zamrud Khatulistiwa – Chrisye

    Lagu-lagu ini biasanya diputar di upacara bendera, pawai, atau saat pembukaan lomba 17-an.
     

    Lagu hits untuk perayaan 17-an
    Selain lagu klasik, generasi muda juga punya banyak pilihan lagu kekinian yang bisa memompa energi di puncak perayaan kemerdekaan. Beberapa di antaranya:

    Garuda di Dadaku – NTRL
    Bendera – Cokelat
    Dari Mata Sang Garuda – Pee Wee Gaskins
    Ayo Indonesia Bisa – Marcello Tahitoe
    Jadilah Legenda – Superman Is Dead
    Menjadi Indonesia – Efek Rumah Kaca
    Merah Putih – Saykoji
    Negeriku – Chrisye
    Hari Merdeka – Cokelat
    HUT RI ke-79 – Nightsoundsclouds
    Satu Indonesia – Kotak

    Dengan kombinasi lagu-lagu nasional dan modern ini, kamu bisa membuat playlist yang pas untuk berbagai momen HUT RI.

    Jadi, mau perayaan di sekolah, kantor, atau kampung, pastikan musiknya siap membakar semangat kemerdekaan.

    Jakarta: Hari Kemerdekaan Republik Indonesia selalu identik dengan keceriaan, semangat perjuangan, dan tentunya alunan musik yang menggugah jiwa. 
     
    Dari upacara bendera hingga lomba 17-an, musik menjadi bagian penting yang memeriahkan suasana.
     
    Tak hanya lagu nasional yang penuh makna, kini banyak lagu bertema persatuan dan kebangsaan yang bisa bikin perayaan HUT RI makin seru. 
    Lagu nasional yang tak lekang waktu
    Kalau bicara soal lagu HUT RI, tentu tidak lepas dari karya para maestro musik Indonesia. Beberapa di antaranya adalah:

    Tanah Airku – Saridjah Niung
    Maju Tak Gentar – Cornel Simanjuntak
    Mengheningkan Cipta – Truno Prawit
    Bangun Pemudi Pemuda – Alfred Simanjuntak
    Halo-Halo Bandung – Ismail Marzuki
    Rayuan Pulau Kelapa – Ismail Marzuki
    Indonesia Tetap Merdeka – Cornel Simanjuntak
    Kebyar-Kebyar – Gombloh
    Indonesia Pusaka – Ismail Marzuki
    Berkibarlah Benderaku – Saridjah Niung
    Satu Nusa Satu Bangsa – Liberty Manik
    Zamrud Khatulistiwa – Chrisye

    Lagu-lagu ini biasanya diputar di upacara bendera, pawai, atau saat pembukaan lomba 17-an.
     

    Baca juga: https://www.medcom.id/nasional/peristiwa/aNrj8l2N-12-lomba-17-agustus-untuk-ibu-ibu-anti-mainstream

    Lagu hits untuk perayaan 17-an
    Selain lagu klasik, generasi muda juga punya banyak pilihan lagu kekinian yang bisa memompa energi di puncak perayaan kemerdekaan. Beberapa di antaranya:

    Garuda di Dadaku – NTRL
    Bendera – Cokelat
    Dari Mata Sang Garuda – Pee Wee Gaskins
    Ayo Indonesia Bisa – Marcello Tahitoe
    Jadilah Legenda – Superman Is Dead
    Menjadi Indonesia – Efek Rumah Kaca
    Merah Putih – Saykoji
    Negeriku – Chrisye
    Hari Merdeka – Cokelat
    HUT RI ke-79 – Nightsoundsclouds
    Satu Indonesia – Kotak

    Dengan kombinasi lagu-lagu nasional dan modern ini, kamu bisa membuat playlist yang pas untuk berbagai momen HUT RI.

    Jadi, mau perayaan di sekolah, kantor, atau kampung, pastikan musiknya siap membakar semangat kemerdekaan.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (ANN)

  • Pengelola tempat wisata di Bali suguhkan program rayakan HUT Ke-80 RI

    Pengelola tempat wisata di Bali suguhkan program rayakan HUT Ke-80 RI

    Patung Garuda Wisnu Kencana sebagai salah satu ikon wisata Pulau Dewata yang terletak di Kabupaten Badung, Bali, Minggu (10/8/2025). ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna

    Pengelola tempat wisata di Bali suguhkan program rayakan HUT Ke-80 RI
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 12 Agustus 2025 – 14:23 WIB

    Elshinta.com – Pengelola sejumlah tempat wisata di Bali menyuguhkan promo dan program menarik mengisi libur cuti bersama perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 Republik Indonesia.

    “Promo itu dapat dinikmati selama periode 10-31 Agustus 2025,” kata Kepala Hubungan Masyarakat Bali Zoo Emma Kristiana Chandra di Desa Singapadu  Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar, Bali, Selasa.

    Ia menjelaskan, pihaknya memberikan promo harga tiket masuk khusus wisatawan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Bali menjadi sebesar Rp80 ribu. Adapun harga tiket normal untuk pengunjung KTP Bali yaitu Rp110 ribu untuk dewasa dan anak-anak sebesar Rp85 ribu per orang.

    Sedangkan wisatawan domestik harga tiket masuk masih tetap sama yakni dewasa Rp140 ribu dan anak-anak Rp100 ribu per orang. Di lembaga konservasi dan edukasi itu pengunjung dapat berinteraksi lebih dekat bersama sekitar 600 satwa dari 60 spesies di Asia, Afrika dan endemik Indonesia.

    Beragam aktivitas bisa dilakukan di antaranya menyaksikan tingkah satwa, memberi makan hingga bermain taman air khusus anak-anak. Tempat wisata lainnya yang juga menawarkan promo yakni Kebun Raya Bedugul di Kabupaten Tabanan, Bali, khusus pada Minggu 17 Agustus 2025.

    Pengelola memberikan potongan harga jelajah kebun menjadi sebesar Rp80 ribu per orang termasuk modul edukasi yang bisa dibawa pulang, makan siang dan biaya kendaraan bus shuttle. Adapun harga awal paket itu adalah sebesar Rp175 ribu per orang. Selain itu, ada juga promo harga penyewaan sepeda manual menjadi Rp17 ribu untuk 17 orang pertama.

    Kebun Raya Bedugul terletak di daerah sejuk dengan ketinggian diperkirakan 1.550 meter di atas permukaan laut di Desa Candi Kuning Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan, atau sekitar 60 kilometer dari pusat kota Denpasar. Kebun raya itu didirikan pada 1959 dan memiliki luas total 157,5 hektare.

    Sedangkan objek wisata lainnya yakni Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Ungasan, Kabupaten Badung, mengadakan pesta rakyat mulai 13-17 Agustus 2025. Sejumlah agenda diadakan untuk menghibur pengunjung menyemarakkan HUT Kemerdekaan RI di antaranya kuliner yang menghadirkan ragam sajian lokal dan Nusantara dan menampilkan produk unggulan dari berbagai daerah.

    Puncak perayaan akan digelar pada 17 Agustus 2025 menghadirkan suguhan musik dengan keberagaman genre mulai dari pop, dangdut, hingga elektronik dengan melibatkan musisi tanah air di antaranya The Changcuters, Pamungkas, King Nassar dan Dipha Barus serta musisi lokal Bali.

    Selain itu, ada juga pentas budaya dari Provinsi Banten dan Sumatera Barat yang tergabung dalam Pentas Nusantara.

    Sumber : Antara

  • Jadi Ikon Budaya, Reog Ponorogo Siap Mendunia Lewat Monumen Tertinggi di Indonesia

    Jadi Ikon Budaya, Reog Ponorogo Siap Mendunia Lewat Monumen Tertinggi di Indonesia

    JAKARTA – Progres pembangunan Monumen Reog setinggi 126 meter di Ponorogo, Jawa Timur, sudah mencapai 94 persen. Monumen yang dirancang menjadi ikon budaya ini digadang melampaui ketinggian Garuda Wisnu Kencana di Bali.

    Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, Senin (11/8), meninjau langsung pemasangan panel kepala burung merak di puncak monumen. Kunjungan ini sekaligus menegaskan komitmen pemerintah menindaklanjuti penetapan Reog Ponorogo sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO dengan aksi nyata, bukan sekadar seremoni.

    “Reog adalah bagian dari megadiversity budaya Indonesia dan harus menjadi fondasi identitas bangsa di era global. Kreativitas, gotong royong, dan sinergi semua pihak penting untuk menjaga ekosistemnya, dari produksi topeng hingga peran komunitas seni,” ujar Fadli.

    Monumen dan museum ini dibangun di bekas tambang kapur Desa Sampung sejak 11 Maret 2023. Desainnya, hasil sayembara Ikatan Arsitek Indonesia Jatim, digarap arsitek muda asal Tabanan, Bramana Ajasmara Putra. Pendekatan arsitektur vernacular Jawa diusung untuk memadukan sirkulasi udara alami, pencahayaan, dan harmoni lingkungan.

    Fadli optimistis Reog Ponorogo akan semakin dikenal dunia. “Kita harus mengembangkan lewat festival, media sosial, dan berbagai platform. Pembangunan ini terobosan luar biasa yang bisa menjadi contoh daerah lain,” katanya.

    Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, menyebut pembangunan dilakukan bersama pemerintah provinsi, kabupaten, hingga swasta. Ia juga membuka museum transit di depan pringgitan untuk mengoleksi dan mendigitalisasi artefak sejarah Reog agar generasi muda memahami akar budayanya secara literer, bukan sekadar legenda.

    Monumen ini dibangun di titik strategis dengan ketinggian yang membuatnya terlihat dari berbagai penjuru. Jika rampung, MRMP diharapkan menjadi magnet wisata budaya, simbol kebanggaan, dan penggerak ekonomi kreatif Ponorogo di kancah global.

  • Kekalahan Indonesia dari Serbia di Kejuaraan Dunia Voli U-21 Sulitkan Langkah Selanjutnya

    Kekalahan Indonesia dari Serbia di Kejuaraan Dunia Voli U-21 Sulitkan Langkah Selanjutnya

    JAKARTA – Timnas Voli Putri Indonesia U-21 kembali menderita kekalahan dalam Kejuaraan Dunia Voli Putri U-21 FIVB 2025 (FIVB Women’s U-21 World Championship 2025). Penderitaan terbaru skuad Garuda Pertiwi dialami ketika melawan Serbia.

    Mereka mengakhiri laga tersebut dengan skor dramatis 2-3 (21-25, 27-25, 23-25, 25-22, dan 13-15) di Jawa Pos Arena, Surabaya, Jawa Timur, pada Senin, 11 Agustus 2025, malam WIB.

    Skuad besutan Marcos Sugiyama menjalani laga yang benar-benar ketat dalam pertandingan ini. Pada set pertama Junaida Santi dan kawan-kawan sejatinya memberikan perlawanan, tetapi Serbia akhirnya unggul.

    Pada set kedua, Timnas Voli Putri Indonesia U-21 semakin impresif. Jual-beli serangan yang berjalan dari awal sampai akhir berhasil membuat skuad Garuda Pertiwi menyamakan skor.

    Serbia tampil lebih ganas di set ketiga dan sempat unggul jauh. Indonesia kemudian bisa menyamakan kedudukan menjadi 22-22, tetapi sayangnya momen di waktu genting itu menghilang setelahnya.

    Pada set keempat Indonesia dan Serbia silih berganti memimpin perolehan poin. Pada akhirnya Indonesia sanggup mempertahankan keunggulan dan memastikan kemenangan untuk memaksa laga berlanjut ke set kelima.

    Saling menyerang juga disajikan kedua tim pada set penentuan. Indonesia yang tertinggal di awal sempat membuat kedudukan sama kuat 11-11, tetapi akhirnya kemenangan jadi milik tim lawan.

    Ini merupakan kekalahan ketiga Indonesia dari empat pertandingan yang sudah dijalani di turnamen ini. Dua kekalahan lainnya dialami saat bersua Vientam dan Puerto Rico.

    Adapun satu-satunya kemenangan sejauh ini diamankan saat melawan Kanada di pertandingan kedua.

    Indonesia selanjutnya akan menghadapi laga sulit melawan Argentina di laga terakhir pada Selasa, 12 Agustus 2025.

    Indonesia sekarang duduk di posisi kelima klasemen Grup A dengan koleksi lima poin. Itu tempat yang belum aman untuk mengamankan tiket babak 16 besar.

    Satu-satunya cara agar lebih aman ialah mengalahkan Argentina pada laga pemungkas. Hanya saja, peluang itu tampak kecil.

  • Lengkap, 100 Perusahaan Terbesar di Indonesia versi Fortune – Page 3

    Lengkap, 100 Perusahaan Terbesar di Indonesia versi Fortune – Page 3

    1. Pertamina

    Pendapatan (miliar) Rp 1.217.434,44

     

    2.Perusahaan Listrik Negara

    Pendapatan (miliar): Rp 545.380,99

     

    3. Astra International

    Pendapatan (miliar): Rp 330.920,00

     

    4.Bank Rakyat Indonesia

    Pendapatan (miliar): Rp 274.566,55

     

    5.Bank Mandiri

    Pendapatan (miliar): Rp 206.502,31

     

    6.Telkom Indonesia

    Pendapatan (miliar): Rp 149.967,00

     

    7. MIND ID

    Pendapatan (miliar): Rp 145.211,53

     

    8. Bank Central Asia

    Pendapatan (miliar): Rp 120.838,83

     

    9. Sumber Alfaria Trijaya

    Pendapatan (miliar): Rp118.227,03

     

    10.HM Sampoerna

    Pendapatan (miliar): Rp117.880,02

     

    11. Indofood Sukses Makmur

    Pendapatan (miliar): Rp115.786,53

     

    12. Gudang Garam

    Pendapatan (miliar): Rp 98.655,48

     

    13. Bank Negara Indonesia

    Pendapatan (miliar): Rp 95.635,33

     

    14. Adaro Andalan Indonesia

    Pendapatan (miliar): Rp 85.975,08

     

    15. Pupuk Indonesia

    Pendapatan (miliar): Rp 81.616,21

     

    16. Sinar Mas Agro Resources and Technology

    Pendapatan (miliar): Rp 78.835,44

     

    17. Charoen Pokphand Indonesia

    Pendapatan (miliar): Rp 67.477,99

     

    18. Erajaya Swasembada

    Pendapatan (miliar): Rp 65.279,68

     

    19. Indosat Ooredoo Hutchison

    Pendapatan (miliar): Rp 55.886,87

     

    20. Japfa Comfeed Indonesia

    Pendapatan (miliar): Rp55.800,85

     

    21. Bayan Resources

    Pendapatan (miliar): Rp 55.697,73

     

    22. Garuda Indonesia

    Pendapatan (miliar): Rp 55.217,89

     

    23. Indah Kiat Pulp & Paper

    Pendapatan (miliar): Rp 51.649,40

     

    24. Dian Swastatika Sentosa

    Pendapatan (miliar): 48.773,62

     

    25. Amman Mineral Internasional

    Pendapatan (miliar): Rp 43.049,59

     

    26. Indika Energy

    Pendapatan (miliar): Rp 39.543,24

     

    27. Medco Energi Internasional

    Pendapatan (miliar): Rp 38.775,71

     

    28. AKR Corporindo

    Pendapatan (miliar): Rp 38.729,49

     

    29. Barito Pacific

    Pendapatan (miliar): Rp 38.578,61

     

    30. Mitra Adiperkasa

    Pendapatan (miliar): Rp 37.835,89

     

    31. Indo Tambangraya Megah

    Pendapatan (miliar): Rp 37.245,28

     

    32. Merdeka Copper Gold

    Pendapatan (miliar): Rp 36.187,22

     

    33. Semen Indonesia (SIG Group)

    Pendapatan (miliar): Rp 36.186,13

     

    34. Kereta Api Indonesia

    Pendapatan (miliar): Rp 36.108,22

     

    35.Mayora Indah

    Pendapatan (miliar): Rp 36.072,95

     

    36. Unilever Indonesia

    Pendapatan (miliar): Rp 35.138,64

     

    37.Pelindo

    Pendapatan (miliar): Rp 34.833,87

     

    38. XL Axiata

    Pendapatan (miliar): Rp 34.391,60

     

    39.Bank Tabungan Negara

    Pendapatan (miliar): Rp 34.117,51

     

    40. Alamtri Resources Indonesia/ADRO

    Pendapatan (miliar): Rp 33.595,77

     

    41. Kalbe Farma

    Pendapatan (miliar): Rp 32.627,78

     

    42. Pindo Deli Pulp and Paper Mills

    Pendapatan (miliar): Rp 32.504,71

     

    43. InJourney

    Pendapatan (miliar): Rp 30.539,35

     

    44. Hutama Karya

    Pendapatan (miliar): Rp 30.252,29

     

    45. Indomobil Sukses Internasional

    Pendapatan (miliar): Rp 29.318,22

     

    46. Bank CIMB Niaga

    Pendapatan (miliar): Rp28.926,25

     

    47.Jasa Marga

    Pendapatan (miliar): Rp28.703,21

     

    48. BUMA Internasional Grup

    Pendapatan (miliar): Rp 28.385,50

     

    49. Indonesia Financial Group (IFG)

    Pendapatan (miliar): Rp 28.297,19

     

    50. Bank Danamon Indonesia

    Pendapatan (miliar): Rp 27.415,51

  • Mantan Pemain PSM Makassar Beri Sindiran ke Mees Hilgers, Sebut tidak Laku di Eropa

    Mantan Pemain PSM Makassar Beri Sindiran ke Mees Hilgers, Sebut tidak Laku di Eropa

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Mantan pemain PSM Makassar, Anco Jansen memberi sindiran ke salah satu pemain Timnas Indonesia, Mees Hilgers.

    Sindiran yang diberikan oleh Anco Jansen ini berkaitan dengan keberlanjutan karier dari Hilgers.

    Menurutnya, keputusan bek berusia 24 tahun itu membela Tim Garuda justru membuatnya sulit dilirik klub-klub Eropa.

    Pada bursa transfer musim panas ini, FC Twente selaku klub pemiliki Mees Hilgers awalnya sudah memasang harga untuk sang pemain.

    Hilgers bakal dilepas klub dengan harga 5 juta euro (sekira Rp123 miliar).

    Statusnya yang kini pemain Asia membuat klub-klub Eropa harus mengkategorikannya sebagai pemain asing.

    “Mees Hilgers juga memilih bermain untuk Timnas Indonesia,” kata Jansen kepada TwenteInside.

    Selain faktor tersebut, ada juga jarak perjalanan jauh ke Asia Tenggara dan risiko cedera usai membela Timnas, disebut Jansen membuat minat klub meredup.

    “Klub-klub tidak selalu senang jika pemain harus bolak-balik ke Kamboja atau Laos,” sebutnya.

    “Ia juga tiba-tiba menjadi rentan cedera. Saya rasa tidak banyak klub yang mau membayar jumlah itu sekarang,” terangnya.

    (Erfyansyah/fajar)

  • Usai Timnas Putri Indonesia Dihajar 0-7 Vietnam, Pelatih: Kondisi Kurang Bagus

    Usai Timnas Putri Indonesia Dihajar 0-7 Vietnam, Pelatih: Kondisi Kurang Bagus

    JAKARTA – Timnas Putri Indonesia kembali menelan kekalahan saat melakoni Matchday kedua Piala AFF Wanita 2025. Menghadapi Vietnam di Lach Tray Stadium, Sabtu, 9 Agustus malam WIB, Indonesia kalah dengan skor 0-7.

    Hasil ini jadi pukulan telak bagi Garuda Pertiwi. Sebab, Indonesia dipastikan gagal lolos dari fase grup ke semifinal Piala AFF Wanita 2025.

    Pelatih interim Garuda Pertiwi, Joko Susilo, mengaku kecewa dengan kekalahan tersebut. Menurutnya, hasil tersebut tak lepas dari kondisi tim yang sedang kurang baik.

    “Secara hasil tentu kami kecewa. Tapi sebetulnya pemain sudah menjalankan instruksi dengan baik di 20 menit awal,” ujar Joko Susilo dalam keterangan yang dikutip Minggu, 10 Agustus.

    “Tapi memang kondisi tim kami sedikit kurang bagus, saya pikir begitu. Sehingga tadi kita banyak kebobolan,” sambungnya.

    Joko Susilo tak menjelaskan secara gamblang kondisi apa yang dimaksudnya. Apakah kebugaran pemain atau minimnya pilihan pemain yang berkali-kali ia utarakan sejak sebelum turnamen.

    Namun, di pertandingan semalam, Garuda Pertiwi memang tak lengkap. Dua pemain yang starter di laga vs Thailand, yakni Shalika Aurelia dan Viny Silfianus, harus absen karena harus kembali ke klub mereka di Malaysia.

    Di sisi lain, Joko juga kembali menyebut bahwa pemain naturalisasi yang hadir tidak dalam kondisi terbaiknya. Menurutnya, beberapa pemain seperti Isa Warps datang mepet dengan turnamen sehingga kekurangan waktu adaptasi dengan tim.

    “Mereka datang tiga hari sebelum pertandingan. Jadi mungkin masih perlu waktu untuk mereka beradaptasi,” tutur Joko Susilo saat ditanya mengapa pemain naturalisasi tidak bisa beradaptasi baik dengan tim.

    Setelah dua kekalahan, Timnas Putri Indonesia masih menyisakan satu laga penutup di fase grup. Pada matchday terakhir, Garuda Pertiwi akan melawan Kamboja yang pernah dihadapi mereka di final AFF Women’s Cup 2024 lalu.

    Duel kontra Kamboja akan digelar pada Selasa, 12 Agustus di Phu Tho Stadium. Laga dimulai pada pukul 19.30 WIB.

  • Pemprov Jakarta Jadikan Momen HUT ke-80 RI Hidupkan Permainan Tradisional – Page 3

    Pemprov Jakarta Jadikan Momen HUT ke-80 RI Hidupkan Permainan Tradisional – Page 3

    Di balik kemudi, CEO PT Blue Bird Tbk, Adrianto Djokosoetono, tersenyum lebar. Di kursi penumpang, duduk sosok istimewa—Purnomo Prawiro, co-founder yang ikut merintis perjalanan panjang perusahaan yang sudah beroperasi 72 tahun ini.

    “Mengemudi di Jakarta menggunakan mobil pertama Bluebird adalah pengalaman yang sangat berkesan. Tidak hanya membawa kami bernostalgia pada awal perjalanan Bluebird, tetapi juga menjadi simbol perjalanan panjang perusahaan dalam melayani masyarakat Indonesia,” ujar Adrianto kepada Liputan6.com, ditulis Minggu (10/8/2025).

    Menyusuri Jejak Awal

    Rute yang ditempuh pagi itu bukan sembarang perjalanan. Dari kantor pusat Bluebird, Adrianto Djokosoetono dan Purnomo Prawiro yang merupakan ayahnya menuju kantor pertama perusahaan di Jalan HOS Cokroaminoto, Menteng—tempat sejarah itu dimulai. Jalanan yang dilalui masih menyisakan aroma sejarah, meski kini dipenuhi gedung-gedung modern dan lalu lintas sibuk.

    Perjalanan berlanjut menuju kawasan Senayan, melewati ikon-ikon Jakarta. Di salah satu sudut kota, Holden Torana biru itu terekam melaju di depan Pacific Place, dengan latar hiasan kemerdekaan ke-80 RI: Garuda emas menjulang, kipas merah-putih berjejer, dan tulisan “Dirgahayu Indonesia”.

    Kontras yang indah antara kejayaan masa lalu dan semangat modern ibu kota.

     

  • Holden Torana Biru, Armada Pertama Bluebird yang Kembali Menyusuri Jakarta – Page 3

    Holden Torana Biru, Armada Pertama Bluebird yang Kembali Menyusuri Jakarta – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – sebuah mobil biru tua meluncur pelan meninggalkan halaman kantor pusat Bluebird. Bukan taksi biasa, tapi Holden Torana—armada pertama yang mengantar Bluebird memulai pelayanannya pada tahun 1972. Nomor lambung 072 dan pelat “B 72 BBG” terpampang jelas di belakang, seolah memberi salam dari masa lalu.

    Di balik kemudi, CEO PT Blue Bird Tbk, Adrianto Djokosoetono, tersenyum lebar. Di kursi penumpang, duduk sosok istimewa—Purnomo Prawiro, co-founder yang ikut merintis perjalanan panjang perusahaan yang sudah beroperasi 72 tahun ini.

    “Mengemudi di Jakarta menggunakan mobil pertama Bluebird adalah pengalaman yang sangat berkesan. Tidak hanya membawa kami bernostalgia pada awal perjalanan Bluebird, tetapi juga menjadi simbol perjalanan panjang perusahaan dalam melayani masyarakat Indonesia,” ujar Adrianto kepada Liputan6.com, ditulis Minggu (10/8/2025).

    Menyusuri Jejak Awal

    Rute yang ditempuh pagi itu bukan sembarang perjalanan. Dari kantor pusat Bluebird, Adrianto Djokosoetono dan Purnomo Prawiro yang merupakan ayahnya menuju kantor pertama perusahaan di Jalan HOS Cokroaminoto, Menteng—tempat sejarah itu dimulai. Jalanan yang dilalui masih menyisakan aroma sejarah, meski kini dipenuhi gedung-gedung modern dan lalu lintas sibuk.

    Perjalanan berlanjut menuju kawasan Senayan, melewati ikon-ikon Jakarta. Di salah satu sudut kota, Holden Torana biru itu terekam melaju di depan Pacific Place, dengan latar hiasan kemerdekaan ke-80 RI: Garuda emas menjulang, kipas merah-putih berjejer, dan tulisan “Dirgahayu Indonesia”.

    Kontras yang indah antara kejayaan masa lalu dan semangat modern ibu kota.

     

  • Daftar 10 Lagu Wajib Nasional Buat Upacara dan Lomba 17 Agustus dan Liriknya

    Daftar 10 Lagu Wajib Nasional Buat Upacara dan Lomba 17 Agustus dan Liriknya

    Bisnis.com, JAKARTA – Hari kemerdekaan 17 Agustus menjadi momen yang tepat untuk mengingat kembali lagu wajib nasional, berikut karya-karya musisi lintas generasi yang sempat menjadi ikon musik bertema nasionalisme.

    Menyambut HUT ke-80 RI, lagu-lagu mereka biasanya terus diputar sebagai lagu wajib acara terkait perayaan hari kemerdekaan, maupun sesederhana musik latar ketika Lomba 17 Agustus-an.

    Berikut merupakan 10 Lagu Wajib Nasional yang wajib dikenal, beserta pengarang dan lirik lengkapnya, juga beberapa lagu populer bertema kebanggsaan yang mampu membangkitkan jiwa patriotisme:

    1. Indonesia Raya (versi tiga stanza)

    Sebagai lagu kebangsaan yang diputar setiap upacara bendera, semua warga Indonesia sudah pasti hafal stanza pertama lagu Indonesia Raya di luar kepala. 

    Namun, untuk menghayati lebih dalam karya Wage Rudolf Supratman yang diperkenalkan sejak Sumpah Pemuda ini, tak ada salahnya mulai memutar lagu lengkap alias versi tiga stanza pada momen menyambut hari kemerdekaan.

    Stanza I

    Indonesia tanah airku,

    Tanah tumpah darahku,

    Di sanalah aku berdiri,

    Jadi pandu ibuku.

    Indonesia kebangsaanku,

    Bangsa dan tanah airku,

    Marilah kita berseru,

    Indonesia bersatu.

    Hiduplah tanahku,

    Hiduplah negeriku,

    Bangsaku, Rakyatku, semuanya,

    Bangunlah jiwanya,

    Bangunlah badannya,

    Untuk Indonesia Raya.

     

    Refrein

    Indonesia Raya,

    Merdeka, merdeka,

    Tanahku, negeriku yang kucinta!

    Indonesia Raya,

    Merdeka, merdeka,

    Hiduplah Indonesia Raya.

     

    Stanza II

    Indonesia, tanah yang mulia,

    Tanah kita yang kaya,

    Di sanalah aku berdiri,

    Untuk s’lama-lamanya.

    Indonesia, tanah pusaka,

    Pusaka kita semuanya,

    Marilah kita mendoa,

    Indonesia bahagia.

    Suburlah tanahnya,

    Suburlah jiwanya,

    Bangsanya,

    Rakyatnya, semuanya,

    Sadarlah hatinya,

    Sadarlah budinya,

    Untuk Indonesia Raya.

     

    Kembali ke Refrain

     

    Stanza III

    Indonesia, tanah yang suci,

    Tanah kita yang sakti,

    Di sanalah aku berdiri,

    N’jaga ibu sejati.

    Indonesia, tanah berseri,

    Tanah yang aku sayangi,

    Marilah kita berjanji,

    Indonesia abadi.

    Selamatlah rakyatnya,

    Selamatlah putranya,

    Pulaunya, lautnya, semuanya,

    Majulah negerinya,

    Majulah pandunya,

    Untuk Indonesia Raya.

     

    Kembali ke Refrein

    2. Hari Merdeka

    Sesuai judulnya, lagu Hari Merdeka yang dibuat Muhammad Husein bin Salim bin Ahmad bin Saim bin Ahmad al-Mutahar (Husein Mutahar) ini wajib diputar selama 17 Agustus-an.

    Sekadar info, Pria yang juga penggagas awal ide pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) ini menciptakan Hari Merdeka pada 1946 berdasarkan tantangan Bung Karno pada suatu pagi, untuk membuat lagu yang mampu memompa semangat nasionalisme.

    Tujuh belas Agustus tahun empat lima

    Itulah hari kemerdekaan kita

    Hari merdeka nusa dan bangsa

    Hari lahirnya bangsa Indonesia

    Merdeka

    Sekali merdeka tetap merdeka

    Selama hayat masih dikandung badan

    Kita tetap setia tetap sedia

    Mempertahankan Indonesia

    Kita tetap setia tetap sedia

    Membela negara kita

    3. Indonesia Tetap Merdeka

    Lagu yang singkat-padat, namun sarat unsur patriotisme yang wajib diperkenalkan sejak dini, salah satunya Indonesia Tetap Merdeka karya Cornel Simanjuntak. 

    Punya latar belakang guru dengan bakat seni, Cornel Simanjuntak membuat beberapa lagu bertema heroik dan patriotik selepas dikirim ke Yogyakarta, karena pahanya tertembak dalam peperangan melawan penjajah di Jakarta dan Karawang.

    Sorak-sorak bergembira

    Bergembira semua

    Sudah bebas negeri kita

    Indonesia merdeka

    Indonesia merdeka

    Republik Indonesia

    Itu lah hak milik kita

    Untuk slama-lamanya

     

    4. Bangun Pemudi Pemuda

    Karya musisi Alfred Simanjuntak atau akrab disapa Pak Siman ini kerap diputar pada perayaan menyambut hari kemerdekaan maupun Sumpah Pemuda. 

    Pak Siman memiliki latar belakang sebagai pengajar dan wartawan, juga pembuat lagu anak-anak dan rohani. Cikal-bakal lagu Bangun Pemudi Pemuda pun awalnya merupakan mars Sekolah Rakyat Sempurna Indonesia yang juga diciptakannya. 

    Bangun pemudi pemuda Indonesia

    Tangan bajumu singsingkan untuk negara

    Masa yang akan datang kewajibanmu lah

    Menjadi tanggunganmu terhadap nusa

    Menjadi tanggunganmu terhadap nusa

    Sudi tetap berusaha jujur dan ikhlas

    Tak usah banyak bicara trus kerja keras

    Hati teguh dan lurus pikir tetap jernih

    Bertingkah laku halus hai putra negri

    Bertingkah laku halus hai putra negri

     

    5. Garuda Pancasila

    Lagu yang ditulis oleh Sudharnoto pada 1956 ini awalnya bernama Mars Pancasila. Lantas, bersama Pamu Rahardjo sebagai penggubah, sehingga hari ini dikenal dengan Garuda Pancasila. 

    Sudharnoto berkarier sebagai musisi dan penyiar radio, kendati sempat mengenyam kuliah bidang kedokteran. Dia juga pernah menjadi anggota pimpinan pusat dari Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra). 

    Garuda Pancasila

    Akulah pendukungmu

    Patriot proklamasi

    Sedia berkorban untukmu

    Pancasila dasar negara

    Rakyat adil makmur sentosa

    Pribadi bangsaku

    Ayo maju, maju

    Ayo maju, maju

    Ayo maju, maju!

     

    6. Berkibarlah Benderaku

    Tokoh pencipta lagu anak legendaris, Saridjah Niung atau dikenal sebagai Ibu Soed menciptakan Berkibarlah Benderaku pada 1947. 

    Inspirasinya datang setelah melihat kegigihan seorang pimpinan kantor RRI bernama Jusuf Ronodipuro yang pada Agresi Militer Belanda I menolak untuk menurunkan Bendera Merah Putih yang berkibar di kantor RRI, walaupun dalam ancaman senjata api dari pasukan Belanda.

    Ibu Soed menjadi guru musik dan pengarang lagu sejak zaman penjajahan Belanda dan Jepang. Dia terkenal karena jiwa patriotismenya yang tinggi, terutama dalam hal memberikan semangat dan keceriaan bagi anak-anak di era itu. Tak heran, lagu-lagunya melegenda buat lanskap pendidikan anak usia dini sampai hari ini.

    Sekadar info, sebagai pemain biola, Ibu Soed turut mengiringi lagu Indonesia Raya bersama W.R. Supratman saat lagu itu pertama kali dikumandangkan dalam acara Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.

    Berkibarlah benderaku

    Lambang suci gagah perwira

    Di seluruh pantai Indonesia

    Kau tetap pujaan bangsa

    Siapa berani menurunkan engkau

    Serentak rakyatmu membela

    Sang merah putih yang perwira

    Berkibarlah selama-lamanya

    Kami rakyat Indonesia

    Bersedia setiap masa

    Mencurahkan segenap tenaga

    Supaya kau tetap cemerlang

    Tak goyang jiwaku menahan rintangan

    Tak gentar rakyatmu berkorban

    Sang merah putih yang perwira

    Berkibarkah selama-lamanya

     

    7. Bagimu Negeri

    Lagu besutan tokoh musik keroncong Kusbini ini ternyata tercipta atas permintaan Bung Karno pada 1942 untuk memperbanyak lagu bertema perjuangan, dalam rangka mengimbangi banyaknya lagu-lagu propaganda Jepang kala itu.

    Selain menjadi legenda keroncong, Kusbini juga penulis buku tentang musik dan tercatat sebagai tokoh pendiri Sekolah Musik Indonesia Yogyakarta SMINDO 1954 yang kemudian menjadi AMI dan ISI Yogyakarta.

    Padamu negeri kami berjanji

    Padamu negeri kami berbakti

    Padamu negeri kami mengabdi

    Bagimu negeri jiwa raga kami

     

    8. Satu Nusa Satu Bangsa

    Karya dari pengajar musik dan filolog Batak, Liberty Manik ini terinspirasi dari semangat Sumpah Pemuda dengan merujuk pada tiga inti dari Sumpah Pemuda, yaitu satu nusa (satu Tanah Air), satu bangsa, dan satu bahasa. 

    Satu nusa

    Satu bangsa

    Satu bahasa kita

    Tanah air

    Pasti jaya

    Untuk Selama-lamanya

    Indonesia pusaka

    Indonesia tercinta

    Nusa bangsa

    Dan Bahasa

    Kita bela bersama

     

    9. Indonesia Pusaka

    Karya komponis paling berpengaruh di Indonesia, Ismail Marzuki ini menjadi satu dari sekian banyak lagu populer bertema kebangsaan yang dirinya ciptakan, seperti Halo Halo Bandung, Rayuan Pulau Kelapa, Sepasang Mata Bola, dan Gugur Bunga

    Berisi ungkapan rasa cinta dan syukur terhadap Tanah Air, lagu Indonesia Pusaka menjadi salah satu lagu wajib nasional yang kerap mengaduk emosi dan membawa perasaan haru. 

    Indonesia tanah air beta

    Pusaka abadi nan jaya

    Indonesia sejak dulu kala

    Slalu dipuja-puja bangsa

    Disana tempat lahir beta

    Dibuai dibesarkan bunda

    Tempat berlindung di hari tua

    Sampai akhir menutup mata

    Indonesia tanah air beta

    Pusaka abadi nan jaya

    Indonesia sejak dulu kala

    Slalu dipuja-puja bangsa

    Disana tempat lahir beta

    Dibuai dibesarkan bunda

    Tempat berlindung di hari tua

    Sampai akhir menutup

    Mata

     

    10. Dari Sabang Sampai Merauke

    Berisi ungkapan aar rakyat Indonesia mencintai semua wilayah kepulauan yang ada di Tanah Air, membawa karya besutan RWY. Larassumbogo atau R. Suharjo ini wajib diajarkan kepada anak-anak sejak dini.

    Dari Sabang sampai Merauke

    Berjajar pulau pulau

    Sambung menyambung menjadi satu

    Itulah Indonesia

    Indonesia Tanah Airku

    Aku berjanji padamu

    Menjunjung Tanah Airku

    Tanah Airku Indonesia

    Lagu bertema kebangsaan populer lainnya:

    Tanah Airku – Ibu Soed

    Bendera Merah Putih – Ibu Soed

    Maju Tak Gentar- Cornel Simanjuntak

    Mengheningkan Cipta – Truno Prawit

    Syukur – H. Mutahar

    Hymne Guru – Sartono

    Halo-Halo Bandung – Ismail Marzuki

    Gugur Bunga – Ismail Marzuki

    Rayuan Pulau Kelapa – Ismail Marzuki

    Ibu Kita Kartini – W.R. Supratman

    Kebyar & Kebyar – Gombloh

    Garuda di Dadaku – NTRL

    Bendera – Eross Candra, dibawakan oleh Cokelat

    Dari Mata Sang Garuda – Pee Wee Gaskins

    Dimana Merdeka – Kelompok Penerbang Roket

    Rumah Kita – Ian Antono, God Bless

    Meraih Bintang – Pay, dibawakan Via Vallen