BUMN: Garuda Indonesia

  • Bisnis Indonesia Goes to Campus (BGTC) Buka Kreativitas Generasi Muda Unpad

    Bisnis Indonesia Goes to Campus (BGTC) Buka Kreativitas Generasi Muda Unpad

    Bisnis.com, BANDUNG — Bisnis Indonesia Goes to Campus (BGTC) yang digelar di Bale Sartika Universitas Padjajaran (Unpad) diharapkan dapat memacu generasi muda dalam meningkatkan literasi, kreativitas, sekaligus mengembangkan potensi diri. 

    Dengan mengusung tagline The Future Is Yours, BGTC di Unpad ini diharapkan menjadi ruang belajar bersama untuk membuat langkah besar di kemudian hari.

    Wakil Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Fahmi Achmad mengatakan, sudah sejak 2022, Bisnis Indonesia selalu menggelar BGTC sebagai upaya membangun semangat bersama generasi muda untuk membuat lompatan besar.

    “Forum ini adalah langkah kecil untuk melakukan lompatan besar di masa yang akan datang,” jelasnya, saat memberikan sambutan.

    Fahmi menjelaskan, dalam gelaran yang dihadiri ratusan mahasiswa ini, tidak hanya dibahas mengenai literasi saja. Tapi juga akan banyak membicarakan soal kepemimpinan, entrepreneurship dan bagaimana mengembangkan kreativitas generasi muda.

    “Acara ini tidak bisa dilakukan hanya oleh Bisnis Indonesia saja, tapi harus dilakukan bersama,” ungkap dia.

    Untuk itu, forum ini juga diharapkan bisa menjadi ajang lahirnya gagasan dan ide baru sehingga menjadi titik awal regenerasi pemuda tangguh yang memiliki integritas dan daya saing global.

    Di tempat yang sama Wakil Dekan Bidang Sumber Daya dan Organisasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad Dina Sartika menyampaikan rasa terima kasih karena Unpad kembali dipilih menjadi lokasi penyelenggaraan BGTC tahun ini.

    Menurutnya, Unpad memiliki banyak talenta muda yang siap untuk dikembangkan hingga memiliki integritas dan data saing di tengah tantangan perkembangan teknologi informasi yang masif.

    “Kami bangga telah dipilih Bisnis Indonesia, karena Unpad punya mahasiswa yang potensial untuk diberikan literasi berbagai hal tidak hanya soal literasi, tapi juga soal kepemimpinan dan lain-lain,” ungkapnya.

    Saat ini, di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad memiliki lebih dari 4.200 mahasiswa di empat angkatan. Dan seluruhnya dipastikan memiliki talenta yang baik untuk dikembangkan:

    “Mudah-mudahan dengan adanya [BGTC] ini menambah insight untuk [mahasiswa] mempersiapkan diri, mencari peluang di era digital,” jelasnya.

    Pasalnya, di era perkembangan digital yang cepat, mahasiswa harus memiliki kemampuan beradaptasi yang baik untuk tetap mempunyai peluang untuk berkembang.

    “Kami juga menghadapi tantangan itu, infrastruktur, sarana prasarana, ini tantangannya untuk mahasiswa mungkin berbeda, apa yang harus dipersiapkan agar skill kita tetap relevan dengan perkembangan teknologi informasi,” jelasnya.

    Dalam Bisnis Indonesia Goes To Campus 2025 ini, materi diisi oleh Commercial Director PT Garuda Beverage Sukses Sugeng Suharyono, Direktur People & Corporate Affairs Batumbu Ega Dwi Maresthy dan Wakil Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Fahmi Achmad.

  • Tipu Calon Jemaah Umroh, Heri Wibowo Dituntut 3 Tahun Penjara

    Tipu Calon Jemaah Umroh, Heri Wibowo Dituntut 3 Tahun Penjara

    Surabaya (beritajatim.com) – Jaksa Penuntut Umum (JPU) Siska Christina dari Kejari Surabaya menuntut pidana penjara selama tiga tahun terhadap Heri Wibowo. Terdakwa dinyatakan bersalah melakukan penipuan terhadap calon jemaah umroh melalui biro perjalanan PT Arofah Mina di Jalan Kartini 84 Surabaya.

    Modus penipuan dilakukan dengan menawarkan paket super hemat umroh selama sembilan hari senilai Rp32.500.000 per orang. Tiga jemaah sudah melakukan pembayaran dengan total Rp97.500.000, namun gagal diberangkatkan.

    Dalam sidang di ruang Garuda 2 PN Surabaya yang dipimpin ketua majelis hakim Antyo Harri Susetyo, JPU menegaskan bahwa Heri terbukti melakukan penipuan sebagaimana diatur dalam Pasal 378 KUHP.

    “Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Heri Wibowo dengan pidana penjara selama 3 tahun penjara, dikurangkan selama ditahan. Menyatakan Terdakwa tetap berada dalam tahanan,” ujar JPU Siska, Selasa (23/9/2025).

    Sidang akan berlanjut pada Senin (29/9/2025) dengan agenda pembacaan putusan hakim. Catatan persidangan mengungkap bahwa Heri Wibowo bukan pertama kali berurusan dengan hukum. Ia pernah dipenjara tiga tahun oleh PN Tulungagung pada 2023 dalam kasus serupa, dan kini kembali disidangkan di PN Surabaya.

    Kasus ini bermula saat saksi Anindya Pasca Rachmadiani menemukan akun Instagram “Arofah Mina Umrah & Haji Plus” yang dikelola Heri Wibowo selaku Direktur. Bersama Sunarsini, SSI, MSI, ia mendatangi kantor PT Arofah Mina dan bertemu customer service bernama Arifin. Mereka sepakat mengambil paket super hemat untuk tiga orang: Sumartini, Anindya, dan Sunarsini.

    Pembayaran dilakukan secara tunai dan transfer ke beberapa rekening bank atas nama Arofah Mina, dengan rincian Rp22,5 juta tunai, Rp27,5 juta melalui BCA, Rp25 juta melalui BRI, dan Rp25 juta melalui Mandiri. Setelah pembayaran lunas, calon jemaah diminta menyerahkan paspor.

    Namun, pada 30 Januari 2023, para saksi menerima pemberitahuan pembatalan keberangkatan melalui aplikasi Zoom. PT Arofah Mina kemudian mengeluarkan surat pembatalan umroh dan janji pengembalian dana Rp97,5 juta pada 7 Maret 2023. Faktanya, uang tersebut tidak dikembalikan dan justru digunakan terdakwa untuk menutup pembayaran calon jemaah tahun sebelumnya.

    Selain itu, tiga calon jemaah ini juga tidak didaftarkan dalam sistem Siskopatuh Kemenag, tidak dibuatkan visa, tiket pesawat, pemesanan hotel, maupun perlengkapan ibadah. Akibatnya, saksi Joko Siswanto, suami Sunarsini, mengalami kerugian sebesar Rp97,5 juta. [uci/beq]

  • Wamen Stella Sebut Siswa Miskin Tetap Bisa Bersekolah di Sekolah Garuda, Asal Berprestasi
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        23 September 2025

    Wamen Stella Sebut Siswa Miskin Tetap Bisa Bersekolah di Sekolah Garuda, Asal Berprestasi Nasional 23 September 2025

    Wamen Stella Sebut Siswa Miskin Tetap Bisa Bersekolah di Sekolah Garuda, Asal Berprestasi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendikti Saintek) Stella Christie memastikan,  Sekolah Garuda bakal tetap menampung siswa dari kalangan miskin, asalkan anak itu berprestasi.
    Stella menyebutkan, Sekolah Garuda dirancang pemerintah untuk melengkapi Sekolah Rakyat yang dibangun untuk memenuhi kebetuhan pendidikan masyarakat miskin.
    “Sekolah Garuda melengkapi Sekolah Rakyat yang ditujukan bagi mereka yang berasal dari desil miskin ataupun miskin ekstrem. Sekolah Garuda berkomitmen memberikan akses kepada mereka yang paling berprestasi dari kalangan manapun, termasuk dari keluarga miskin,” ujar Stella di Kantor Badan Komunikasi Pemerintah, Jakarta, Senin (22/9/2025).
    Stella menyampaikan, Sekolah Garuda ditujukan untuk mencetak generasi unggul yang mampu bersaing di kancah global dan masuk ke perguruan tinggi ternama.
    Menurut dia, Sekolah Garuda dirancang sebagai sekolah berasrama dengan fasilitas modern, yang bertujuan untuk mempercepat pembangunan SDM berkualitas, serta memutus rantai kemiskinan.
    Wamen Stella menekankan, Sekolah Garuda juga menerima siswa berprestasi dari keluarga menengah, bahkan keluarga mampu.
    Sebab, Sekolah Garuda menerapkan dua skema pembiayaan, yakni 80 persen siswanya akan mendapatkan beasiswa penuh dari pemerintah, sedangkan 20 persen sisanya berbayar.
    “Agar mereka yang berprestasi, tetapi dari keluarga yang mampu berbayar tetap bisa bersekolah di Sekolah Garuda. Tapi tentu saja karena mereka mampu berbayar, tidak perlu negara membayar mereka,” kata Stella.
    Ia menuturkan, siswa dari Sekolah Rakyat bisa melanjutkan sekolahnya di Sekolah Garuda, selama berprestasi dan memenuhi kriteria.
     
    “Kita berharap ini ada kelengkapan dan kesinambungan. Mereka yang berasal dari Sekolah Rakyat tetapi berprestasi sangat mungkin untuk melanjutkan ke SMA di Sekolah Garuda,” kata dia.
    Sekolah Garuda sendiri terdiri dari Sekolah Garuda baru dan Sekolah Garuda transformasi.
    Untuk tahun ini, Kemendikti Saintek telah menyiapkan empat Sekolah Garuda baru yang ditargetkan rampung dan resmi beroperasi pada tahun ajaran 2026/2027.
    Keempatnya berlokasi di Provinsi NTT, Bangka Belitung, Kalimantan Utara, dan Sulawesi Tenggara.
    Sedangkan Sekolah Garuda transformasi, sejauh ini sudah ada 12 sekolah.
    “Siswa kelas 12 di sekolah-sekolah itu tahun ini sudah beberapa terpilih untuk mendapatkan beasiswa. Sementara siswa kelas 11 dan kelas 12 akan mengikuti pengayaan,” ujar Stella menjelaskan.
    Terkait apa yang membedakan Sekolah Garuda dengan SMA pada umumnya, Stella menjelaskan, perbedaannya bukan pada kurikulum, melainkan pembelajarannya secara keseluruhan.
    “Ada tiga pilar tujuan dari Sekolah Garuda, yakni pemerataan akses, inkubator pemimpin bangsa, dan prestasi akademik serta pengabdian kepada masyarakat. Jadi satu yang sangat menonjol dari Sekolah Garuda ini adalah pengabdian kepada masyarakat. Ini akan menjadi bagian yang sangat penting di dalam Sekolah Garuda,” imbuh dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bos Garuda (GIAA) Ikut Prabowo ke AS untuk Nego Pembelian Pesawat Boeing

    Bos Garuda (GIAA) Ikut Prabowo ke AS untuk Nego Pembelian Pesawat Boeing

    Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) Wamildan Tsani Panjaitan turut mendampingi lawatan Presiden Prabowo Subianto ke Amerika Serikat (AS).

    Hal ini diketahui usai Wamildan absen menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR pada Senin (22/9/2025) dengan alasan terbang ke Amerika Serikat.

    Direktur Niaga GIAA Reza Aulia Hakim menuturkan bahwa selain mendampingi lawatan Presiden Prabowo Subianto ke AS, alasan Wamildan terbang ke AS sekaligus untuk menindaklanjuti rencana pengadaan 50 armada sebagaimana kesepakatan perdagangan Indonesia dengan Donald Trump dalam rangka penurunan tarif. 

    “Untuk keperluan bekerja sama jangka panjang inilah bapak direktur utama kami mendampingi bapak Presiden dalam lawatan beliau ke Amerika Serikat untuk melakukan diskusi lanjutan terkait rencana pengadaan armada dari Boeing,” kata Wamildan dalam RDP dengan Komisi VI di Jakarta, Senin (22/9/2025). 

    Reza menjelaskan bahwa dalam rencana penambahan armada dalam jangka panjang, salah satunya penjajakan bersama dengan pabrikan pesawat, yakni Boeing. Kerja sama tersebut pun agar Garuda Indonesia mendapatkan kepastian jumlah pesawat dan harga yang lebih kompetitif. 

    Meski demikian, Reza memastikan bahwa penambahan armada burung besi ini dilakukan tetap dengan memertimbangkan berbagai hal, termasuk sejumlah keuntungan. 

    “Garuda Indonesia bersama-sama dengan pemangku kepentingan lain akan memastikan agar pembelian tersebut membawa keuntungan optimal, baik secara strategis, operasional, dan juga finansial,” ujarnya.

    Maklum, armada Garuda Indonesia menyusut secara drastis jika dibandingkan dengan masa pra-pandemi Covid-19 atau pada 2019. 

    Di mana pada 2019, jumlah armada Garuda Indonesia mencapai 142 unit. Kemudian sejalan dengan penurunan jumlah penumpang dan minimnya pasokan suku cadang, pesawat yang dapat dioperasionalkan tersisi 68 unit pada 2022. 

    Seiring dengan pulihnya industri penerbangan, Reza menjelaskan bahwa sudah terjadi penambahan jumlah armada 71 armada pada 2023 dan 73 armada pada 2024. 

    Per Agustus 2025, total armada bertambah lima unit sehingga mencapai 78 unit. Terdiri dari 32 armada wide body dan 46 unit narrow body.

    Hingga akhir tahun, rencananya akan ada tambahan dua unit lagi sehingga total menjadi 80 unit. 

    “Sepanjang 2025 kami targetkan total akan ada 7 armada baru, dan ini penambahan pesawat terbanyak Garuda Indonesia pascapandemi,” jelasnya.

    Adapun, Garuda memang merencanakan penambahan 100 armada pesawat baru dalam kurung waktu hingga 2029. 

    Sebagaimana pemberitaan Bisnis sebelumnya, kesepakatan pembelian 50 pesawat Boeing oleh Garuda Indonesia sudah dilakukan dan baru terkirim satu unit. Sementara 49 sisanya dikirim paling cepat mulai 2031. 

  • Garuda Indonesia Buka Suara soal Dugaan Ada Mafia Jual Beli Jam Penerbangan

    Garuda Indonesia Buka Suara soal Dugaan Ada Mafia Jual Beli Jam Penerbangan

    JAKARTA – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk buka suara mengenai dugaan adanya mafia jual beli jam penerbangan dalam bisnis aviasi di Indonesia.

    Dugaan adanya mafia ini muncul karena tidak adanya layanan penerbangan Garuda Group pada jam-jam favorit.

    Direktur Niaga Garuda Indonesia Reza Aulia Hakim mengatakan, anggapan tersebut terjadi karena tingginya ekspektasi masyarakat terhadap Garuda Indonesia.

    Sementara jumlah armada yang dimiliki berkurang dan berdampak pada berkurangnya frekuensi penerbangan yang di layani.

    Lebih lanjut, Reza bilang kondisi ini yang menyebabkan munculnya anggapan bahwa Garuda Indonesia tidak hadir melayani di jam-jam favorit.

    “Dengan berkurangnya jumlah pesawat yang mungkin sebelumnya kita terbang ke suatu destinasi secara frekuensinya cukup banyak dan saat ini dengan keterbatasan armada sehingga secara frekuensi berkurang. Nah ini yang mungkin menyebabkan persepsi dari masyarakat kenapa Garuda tidak hadir di prime time,” katanya kepada wartawan di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin, 22 September.

    Menyikapi hal ini, sambung Reza, perseroan mulu meninjau ulang jadwal-jadwal penerbangan Garuda Indonesia saat ini.  Tujuannya juga untuk memastikan layanan ke masyarakat bisa berjalan optimal.

    “Bagaimana kita bisa mereview schedule-schedule yang ada sehingga kebutuhan masyarakat dapat kami penuhi,” ucapnya.

    Soal dugaan keberadaan mafia jual beli jam penerbangan, Reza tak menjelaskan secara detail. Dia hanya bilang pengajuan slot penerbangan yang dilakukan Garuda Indonesia ke Kementerian Perhubungan mendapat dukungan baik dari kementerian tersebut.

    “Kami dalam posisi melihat proses yang kami lakukan untuk pemajuan slot atau rute ini saat ini sangat-sangat di-support langsung baik dan prosedur kami jalankan sesuai ketentuan yang berlaku,” ucapnya.

    Sebelumnya, Anggota Komisi VI DPR Fraksi PDI-Perjuangan Mufti Anam mengungkap dugaan adanya mafia jual beli jam penerbangan dalam bisnis aviasi di Indonesia.

    Bahkan, sambung Mufti, jam penerbangan bisa diperjualbelikan dengan harga yang cukup fantastis mencapai miliaran rupiah.

    “Ini betul enggak ada mafia soal jam terbang ini? katanya harganya miliaran rupiah, kalau ada kami minta penegak hukum mengusut soal hal ini,” ujarnya Rapat Dengar Pendapat antara Komisi VI dan Garuda Indonesia, InJourney Airports, dan IAS, Senin, 22 September.

    Kecurigaan adanya mafia jual beli jam penerbangan ini, sambung Mufti, berawal dari tidak adanya penerbangan Garuda Indonesia di jam-jam favorit. Begitu juga dengan anak usaha Garuda Indonesia, Citilink Indonesia.

    “Saya sempat ngobrol dengan teman-teman komisi V, katanya jam-jam penerbangan diperjual belikan. Betul enggak pak? Kami minta Bapak jawab di tempat, jangan takut-takut pak. Kita akan bantu Bapak bagaimana Garuda bisa punya jam idle gitu,” tuturnya.

    Sekadar informasi, jam idle penerbangan biasanya merujuk pada waktu pesawat tidak beroperasi atau menunggu di darat antara penerbangan. Kondisi ini lebih sering disebut trunaround atau waktu berhenti terbang.

    “Karena ternyata jam-jam idle itu dikuasai oleh penerbangan swasta. Bahkan jam-jam tertentu karena idle banget itu ada penerbangan yang jaraknya hanya 30 menit dan kalau kosong itu dijadikan hanya satu penerbangan,” ucapnya.

    Mufti bilang, akibat penggabungan itu, banyak penumpang pesawat yang terdampak delay atau penundaan penerbangan.

    “Akhirnya berdampak kepada penumpang harus delay dan sebagainya,” katanya.

  • Anggota DPR soal Garuda: Suntik Dana tanpa Perubahan Budaya, Sulit Sehat Lagi
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        23 September 2025

    Anggota DPR soal Garuda: Suntik Dana tanpa Perubahan Budaya, Sulit Sehat Lagi Nasional 23 September 2025

    Anggota DPR soal Garuda: Suntik Dana tanpa Perubahan Budaya, Sulit Sehat Lagi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com – Anggota Komisi VI DPR Fraksi PAN Abdul Hakim Bafagih menyoroti kinerja keuangan Garuda Indonesia yang belum menunjukkan perbaikan signifikan, meskipun mereka telah mendapat berbagai dukungan pemerintah maupun suntikan modal negara.
    “Yang bisa memperbaiki Garuda adalah insan-insan di dalamnya. Perbaikan kultur perusahaan itu kunci. Kalau hanya disuntik dana tapi budaya kerja tidak berubah, sulit bagi Garuda untuk sehat kembali,” kata Hakim dalam rapat dengar pendapat (RDP) antara Komisi VI DPR bersama Garuda Indonesia di Gedung DPR, Senin, (22/9/2025).
    Hakim mengingatkan bahwa keberlangsungan maskapai Garuda saat ini tidak terlepas dari peran Panja Penyelamatan Garuda yang dibentuk Komisi VI pada 2022.
    Panja tersebut memberikan dukungan penuh terhadap proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) dan homologasi (kesepakatan debitur-kreditur mengakhiri kepailitan) yang menyelamatkan Garuda dari kebangkrutan.
    “Kalau 2022 lalu tidak ada Panja Penyelamatan Garuda, tidak mungkin ada Garuda saat ini. Namun, setelah mendapat suntikan PMN Rp 7,5 triliun, IPO yang menyerap dana Rp 4,75 triliun, hingga dukungan dari Danantara Rp 6,65 triliun, perbaikan yang ditunjukkan belum signifikan,” ujar Hakim.
    Hakim mengatakan, ekuitas Garuda terus tergerus, aset menurun, dan meskipun EBITDA (
    earnings before interest, taxes, depreciation, and amortization
    /alat ukur laba) pada 2024 serta kuartal I 2025 tercatat positif, kinerja perusahaan masih berujung pada kerugian.
    “EBITDA margin di 2024 sebesar 28,5 persen, di kuartal I 2025 turun jadi 27 persen.
    Nett loss
    marginnya justru lebih besar, sehingga kerugiannya jauh lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya,” tuturnya.
    Lalu, Hakim juga menyoroti cadangan keuangan Garuda yang sudah habis sejak 2021.
    Selain itu, sejak Initial Public Offering atau IPO pada 2011, hingga kini Garuda belum pernah membagikan dividen.
    Dia menilai bahwa perbaikan tidak bisa semata-mata bergantung pada tambahan modal pemerintah, melainkan harus dimulai dari internal perusahaan.
     
    Hakim pun menyentil budaya kerja di Garuda yang membuat maskapai pelat merah itu akan selalu kesulitan untuk sehat kembali.
    Lebih jauh, Hakim mempertanyakan masih adanya kebijakan lama yang dinilai tidak produktif, seperti skema minimum jam terbang pilot dan awak kabin.
    Hakim menegaskan, diperlukan reformasi menyeluruh agar beban perusahaan lebih efisien.
    Selain itu, ia juga menolak wacana penggabungan Garuda dengan Pelita Air, serta meminta penjelasan detail terkait mekanisme dana Rp 6,65 triliun dari Danantara.
    “Saya ingin tahu, Rp 6,65 triliun dari Danantara itu mekanismenya apa? Apakah utang, rights issue, atau bagaimana?” imbuhnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • DPR Blak-blakan Garuda Indonesia Beban Negara, Usul Tegas Dibubarkan!

    DPR Blak-blakan Garuda Indonesia Beban Negara, Usul Tegas Dibubarkan!

    News9 jam yang lalu

    L

    OlehLiputanenamDiperbaharui 22 Sep 2025, 20:00 WIB

    Diterbitkan 22 Sep 2025, 15:39 WIB

    1ShareCopy LinkBatalkan

    Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PDIP, Mufti Anam, menyoroti soal bobroknya PT Garuda Indonesia. Mulai dari mesin pesawat yang bermasalah hingga ketepatan waktu.

    Garuda IndonesiaDPRPT Garuda Indonesia

  • Tegas Komisi VI DPR Kritik Bos Garuda soal Citilink: Kok Kayak Omprengan!

    Tegas Komisi VI DPR Kritik Bos Garuda soal Citilink: Kok Kayak Omprengan!

    L

    OlehLiputanenamDiperbaharui 22 Sep 2025, 15:46 WIB

    Diterbitkan 22 Sep 2025, 15:41 WIB

    Anggota Komisi VI DPR melakukan rapat dengan Angkasa Pura dan Garuda Indonesia membahas sejumlah persoalan, Senin (22/9).

    Anggota Komisi VI Subardi menyinggung kinerja maskapai Citilink yang membatalkan penerbangan. Dia mengibaratkan seperti omprengan.

  • Garuda Kaji Rute Penerbangan Domestik yang Untung, Halim-Palembang Segera Terbang

    Garuda Kaji Rute Penerbangan Domestik yang Untung, Halim-Palembang Segera Terbang

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) bakal segera membuka rute Halim—Palembang seiring dengan pemetaan rute domestik lainnya yang profitable atau menguntungkan. 

    Direktur Niaga Garuda Indonesia Reza Aulia Hakim mengungkapkan bahwa pihaknya tengah mengkaji rute penerbangan domestik yang dianggap menguntungkan, utamanya rute dari bandar udara Halim Perdanakusuma. 

    “Saat ini kami melakukan beberapa kajian, khususnya di rute-rute yang memang memiliki pangsa pasar baik dan juga kami lihat akan profitable. Terutama khususnya tadi kami sempat mention kita akan fokus bagaimana mengembangkan Halim,” tuturnya usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR, Senin (22/9/2025).  

    Sepanjang semester II/2025 pun, Garuda telah membuka dua rute baru, yakni Jakarta—Samarinda dan Halim—Denpasar.  

    Reza berujar bahwa pemilihan rute akan dilakukan dengan peninjauan sejumlah rute-rute lama yang sebelumnya ditutup pada tahun lalu, maupun sebelum Covid-19. Apabila dinilai menguntungkan, Garuda akan mengaktifkan kembali rute atau menambah frekuensi penerbangan. 

    Meski demikian, Reza enggan menyampaikan rute mana saja yang sedang dikaji, maupun yang sudah ditetapkan akan dibuka kembali. 

    Sementara saat ditanya rencana ekspansi rute internasional, Reza menegaskan bahwa Garuda masih akan fokus pada pangsa pasar domestik dengan market share yang cukup besar. 

    Terlebih, adanya permintaan masyarakat—khususnya pelaku bisnis—untuk membuka lebih banyak rute dan penerbangan dari Bandara Halim yang lebih dekat dari pusat kota ketimbang Soekarno—Hatta.

    “Banyak permintaan juga dari masyarakat bagaimana kami bisa menambah penerbangan di Halim,” tambahnya. 

    Di samping penambahan rute, sepanjang Januari hingga Juni tahun ini pun Garuda telah melakukan penutupan sejumlah rute. Namun, Reza tetap enggan memerinci rute mana saja yang telah ditutup. 

    “Tentunya kami masih dalam kajian [penutupan rute] dan kita sifatnya maskapai sangat-sangat dinamis ya melihat bagaimana kondisi pasar ataupun perkembangan competition di masing-masing rute,” ujar Reza. 

    Hingga Juni 2025, Garuda tercatat mengoperasikan 70 rute, yaitu 50 rute domestik dan juga 20 internasional dengan 52 destinasi. Ketersediaan armada pun terus meningkat usai turun signifikan karena pandemi Covid-19. 

    Per September 2025, tercatat sebanyak 78 armada yang beroperasi. Hingga akhir tahun ini, rencananya terdapat penambahan dua armada lagi, sehingga total 80 armada. 

    Sementara sampai dengan 2029 atau dalam kurun waktu lima tahun mendatang, Garuda menargetkan penambahan total 100 armada baru untuk mendukung kinerja perusahaan pelat merah tersebut. 

  • Wamendiktisaintek: Sekolah Garuda ada dua jalur, beasiswa dan berbayar

    Wamendiktisaintek: Sekolah Garuda ada dua jalur, beasiswa dan berbayar

    “Sekolah Garuda mempunyai dua skema. Sebanyak 80 persen dari murid Sekolah Garuda akan diberikan beasiswa penuh, tetapi 20 persen ini akan berbayar, sehingga mereka yang berprestasi tetapi dari keluarga yang mampu berbayar, silahkan untuk sekolah di

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie menjelaskan bahwa seleksi penerimaan siswa untuk Sekolah Garuda memiliki dua jalur atau skema, yakni beasiswa penuh dari pemerintah dan jalur berbayar.

    Stella menegaskan bahwa Sekolah Rakyat berkomitmen memberikan akses pendidikan berkualitas untuk siswa berprestasi, baik dari keluarga miskin dan menengah, maupun dari keluarga yang mampu membayar biaya sekolah.

    “Sekolah Garuda mempunyai dua skema. Sebanyak 80 persen dari murid Sekolah Garuda akan diberikan beasiswa penuh, tetapi 20 persen ini akan berbayar, sehingga mereka yang berprestasi tetapi dari keluarga yang mampu berbayar, silahkan untuk sekolah di Sekolah Garuda membawa prestasi mereka,” kata Stella saat memberikan keterangan pers di Kantor Badan Komunikasi Pemerintah, di Gedung Kwarnas Jakarta, Senin.

    Stella menjelaskan bahwa 80 persen siswa Sekolah Garuda berasal dari jalur beasiswa yang dibiayai pemerintah secara penuh, baik biaya sekolah, asrama dan keperluan lainnya. Beasiswa penuh Sekolah Garuda diutamakan untuk siswa dari keluarga prasejahtera.

    Sementara itu, 20 persen siswa lainnya berasal dari jalur paralel yang membayar seluruhnya biaya sekolah dan asrama secara mandiri.

    Meski dibedakan dengan dua jalur penerimaan siswa, Kemendiktisaintek menyeleksi siswa berdasarkan kriteria utama, yakni siswa berprestasi, baik akademik maupun nonkademik.

    Saat ini, pemerintah intens mempersiapkan peluncuran Sekolah Garuda yang secara serentak akan diluncurkan pada awal Oktober mendatang.

    Stella menyebutkan ada empat lokasi Sekolah Garuda baru yang ditargetkan selesai pembangunannya pada Juni 2026 dan dapat menerima murid pada tahun ajaran 2026-2027, yakni di Provinsi Bangka Belitung, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, dan Sulawesi Tenggara.

    Sementara itu, sudah ada 12 Sekolah Garuda Transformasi yang para siswanya bahkan sudah mendapatkan beasiswa untuk kuliah di perguruan tinggi terbaik di dunia.

    “Kita mungkin akan ada seperti kemeriahan bersama secara serentak kita akan memberikan, tapi ini tanggalnya akan segera kita umumkan. Awal Oktober akan serentak kita umumkan,” kata Stella.

    Sekolah Garuda merupakan visi Presiden Prabowo Subianto dalam menyetarakan kualitas pendidikan di seluruh penjuru Indonesia, termasuk daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).

    Sekolah Garuda adalah sekolah berasrama jenjang SMA dengan pendekatan pendidikan berbasis Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM). Program ini menjadi salah satu dari delapan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden.

    Sekolah ini akan merekrut siswa terbaik di Indonesia, dengan kekhususan bagi putra-putri daerah setempat.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.