BUMN: Garuda Indonesia

  • Jadi Raja, Pakubuwono XIV Dikirab Keliling Solo

    Jadi Raja, Pakubuwono XIV Dikirab Keliling Solo

    Liputan6.com, Solo – Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menggelar kirab usai penobatan KGPAA Hamangkunegoro resmi menjadi Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan (SISKS) Pakubuwono XIV pada Sabtu (15/11/2025).

    Setelah melakukan sumpah dan menyampaikan dabda dalem, raja penerus Keraton Kasunanan Surakarta itu berjalan meninggalkan Siti Hinggil menuju Sasana Sumewa. Sejumlah abdi dalem tampak mengabadikan momen perdana sang raja miyos menuju pagelaran.

    Setibanya di depan Sasana Sumewa, Pakubuwono XIV yang mengenakan busana takwa berwarna fusia dipadu dengan jarik batik bermotif parang barong dan kuluk langsung naik ke kereta Garuda Kencana. Kereta pusaka tersebut ditarik delapan ekor kuda.

    Iring-iringan kirab tersebut diawali dengan barisan bregada keraton dan para abdi dalem yang membawa payung berwarna-warni. Setelah itu tampak putra wayah mendiang SISKS Pakubuwono XIII menaiki kuda.

    Di belakangnya terdapat iring-iringan kereta kencana. Salah satunya adalah kereta yang ditumpangi sang raja. Sedangkan kereta lainnya ditumpangi oleh keluarga dan keraba Keraton Kasunanan Surakarta. Selama kirab Pakubuwono XIV tampak melambaikan tangan kepada warga.

    Masyarakat tampak berdiri di sepanjang jalan yang dilalui rute kirab tersebut. Adapun rute kirab tersebut seperti rute kirab malam 1 Sura, yakni melintasi Alun-Alun Lor, Gladag, Yelkom, Loji Wetan, Perempatan Baturono, Perempatan Gemblegan, Nonongan, Gladag dan kembi lagi ke Pagelaran keraton.

     

  • Hamangkunegoro Resmi Dinobatkan sebagai SISKS Pakubuwono XIV

    Hamangkunegoro Resmi Dinobatkan sebagai SISKS Pakubuwono XIV

    Sebelumnya, sejumlah abdi dalem mulai berdatangan di Keraton Kasunanan Surakarta untuk persiapan jumenengan dalem binayangkare atau penobatan Sampeyandalem Ingkah Sinuhun Kanjeng Susuhunan (SISKS) Pakubuwono XIV, hari ini Sabtu (15/21/2025).

    Kesibukan persiapan untuk acara penobatan putra mahkota KGPAA Hamangkunegoro sebagai PB XIV telah terlihat sejak pukul 07.00 WIB.

    Abdi dalem hilir mudik membawa sesaji dan perlengkapan untuk prosesi penobatan sang raja dari komplek keraton menuju Siti Hinggil terletak di sebelah utara Kori Kamandungan.

    Tak hanya itu kereta Garuda Kencana yang akan dinaiki PB XIV usai penobatan nanti juga telah disiapkan di depan Pagelaran Sasana Sumewa. Kereta tersebut telah dihiasi dengan hiasan bunga warna-warni yang cukup indah.

    Nantinya kirab dengan kereta kencana akan dilakukan setelah selesai acar penobatan Hamangkunegoro menjadi raja penerus Keraton Kasunanan Surakarta. Kirab teraebut akan mengeliling kota Solo sesuai dengan rute kirab pusaka saat malam 1 Sura.

    Dualisme

    Penobatan ini menjadi tak biasa karena Keraton Kasunanan Surakarta tengah mengalami dualisme kepemimpinan. Sebelumnya, putri tertua PB XIII, GKR Timoer Rumbay Kusuma Dewayani mengaku sedih dengan munculnya dualisme raja di Keraton Kasunanan Surakarta setelah pertemuan putra-putri dalem PB XII dan PB XIII menetapkan adiknya, KGPH Hangabehi sebagai PB XIV.

    Padahal sebelumnya sang adik di depan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Wali Kota Solo Respati Ardi saat melayat itu, telah sepakat jika putra mahkota KGPAA Hamangkunegoro menjadi raja penerusnya.

    “Saya cuma sedih saja, Gusti Mangkubumi (KGPH Hangabehi) bisa berkhianat dengan kami putra-putri, kakak-kakak dan adik-adiknya, itu saja yang saya sesalkan. Kan kami sudah berbicara, sebelumnya kami kan sudah berbicara bahkan di hadapan gubernur, Bapak Respati dan Mas Gibran sudah berbicara. Kami sudah bersepakat putra mahkota (menjadi PB XIV), di situ saya sudah menyebutkan itu,” ujarnya.

    Menurut GKR Timoer, munculnya dualisme raja di Keraton Kasunanan Surakarta yang terjadi saat ini seolah mengingatkan kembali saat muncul raja kembar di masa ayahnya, PB XIII Hangabehi dan PB XIII Tedjowulan, sepeninggal PB XII pada 2004 silam.

    Ia pu menilai penetapan KGPH Hangabehi sebagai PB XIV dalam pertemuan keluarga itu seperti memecah belah keutuhan Keraton Kasunanan Surakarta.

    “Saya hanya kasihan keraton dipecah belah seperti ini. Ini seperti suksesi PB XIII yang lalu,” kata dia sambil menahan tangis.

     

  • 8
                    
                        Meriahnya Kirab Penobatan PB XIV di Tengah Perebutan Tahta, Pengunjung Gen Z: Purboyo Keren!
                        Regional

    8 Meriahnya Kirab Penobatan PB XIV di Tengah Perebutan Tahta, Pengunjung Gen Z: Purboyo Keren! Regional

    Meriahnya Kirab Penobatan PB XIV di Tengah Perebutan Tahta, Pengunjung Gen Z: Purboyo Keren!
    Tim Redaksi
    SOLO, KOMPAS.com
    – Kirab upacara jumenengan dalem nata binayangkare Raja Keraton Surakarta SISKS Pakubuwono (PB) XIV, Sabtu (15/10/2025) berlangsung meriah di tengah panasnya situasi perebutan tahta.
    Prosesi akhir dari penobatan Putra Mahkota KGPAA Hamengkunegoro atau Gusti
    Purboyo
    sebagai Pakubuwono (PB) XIV dowarnai berbagai atraksi dan dihadiri banyak masyarakat.
    Atraksi Marching Band dari prajurit TNI memimpin rombongan kirab. Diikuti sejumlah siswa SMA dan SMK Kasatriyan Surakarta.
    Di belakangnya rombongan keraton dengan berbagai pernak-perniknya seperti 10 payung berwarna bendera negara diantaranya Indonesia dan Belanda serta 6 kereta kencana.
    Prosesi kirab dilakukan mulai pukul 11.30 WIB setelah Purbaya resmi dinobatkan sebagai PB XIV.
    Ratusan orang yang hadir antusias melihat jalannya kirab.
    Salah seorang Mahasiswa UNS asal Wonogiri Chika Bunga (21) sengaja datang ke kawasan alun-alun utara untuk melihat prosesi kirab kenaikkan tahta Purbaya sekitar pukul 09:00 WIB.
    Baginya upacara tersebut adalah sesuatu yang langka terjadi.
    “Ini sesuatu yang baru buat aku. Gak mungkin selama 4 tahun bakal lihat lagi,” ujar Chika saat diwawancarai
    Kompas.com
    .
    “Sampai sini pukul 09.30 WIB. Terus kepikiran apakah ini tidak jadi? Karena banyak isu-isu, karena tadi pagi hujan,” lanjut dia.
    Chika merasa takjub ketika bisa melihat langsung Purbaya menaiki Kyai Garuda Kencana yang ditarik 8 kuda.
    “Wow, kelihatan muda banget. Keren,” katanya.
    Menurut dia, Purbaya terlihat keren karena diwarisi tanggung jawab besar sebagai pemimpin pecahan kerajaan Mataram Islam ketika usianya masih sangat muda.
    “Beliau mungkin masih satu generasi sama kita. Sama-sama gen z, mungkin sesama mahasiswa juga, terus sudah memegang tanggung jawab yang besar buat di keraton. Itu kaya sesuatu yang wow, keren banget,” katanya.
    Pengunjung lainnya, Della (20) asal Kediri juga sengaja datang karena ketertarikannya dengan prosesi budaya keraton.
    Ia berharap Purbaya mampu lebih mengangkat budaya-budaya
    Keraton Surakarta
    setelah bergelar PB XIV.
    “Semoga budaya lebih keangkat bisa dikenal oleh gen z lainnya juga,” tutup dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Danantara Ingin Dua Ekspatriat Bisa Beri Pelajaran ke Direksi Muda Garuda Indonesia

    Danantara Ingin Dua Ekspatriat Bisa Beri Pelajaran ke Direksi Muda Garuda Indonesia

    Liputan6.com, Jakarta – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) tak hanya memberi peran transformasi ke dua ekspatriat dalam jajaran direksi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Namun, ada upaya untuk pengembangan talenta muda lainnya.

    Managing Director Danantara, Febriany Eddy menyampaikan pengembangan talenta muda di jajaran direksi Garuda juga perlu dilakukan. Utamanya bagi orang-orang yang berkarir di dalam Garuda Indonesia.

    “Pak Mukhtaris, Pak Dani Haikal, Rino dan juga Reza. Empat ini adalah talenta original organic dari dalam Garuda, dan empat ini masih muda. Muda-muda, talenta muda Garuda. Karena kita mau mengirimkan pesan bahwa kita juga commit mendevelop internal talent Garuda,” ungkap Febriany dalam temu media di Wisma Danantara, dikutip Sabtu (15/11/2025).

    Pesan pengembangan ini pula yang ditegaskan Danantara kepada dia ekspatriat, Balagopal Kunduvara dan Neil Raymond Mills. Harapannya, keduanya bisa memberikan contoh bagi direksi lain.

    “Jadi Bala dan Niel sudah dikasih pesan bahwa Anda enggak di sini selamanya. Anda selain membantu transformasi Garuda adalah men-coaching, men-develop talenta-talenta ini untuk bisa naik,” ujarnya.

    “Harapan kita tentu ada anak-anak muda lagi dari Garuda Group yang akan menjadi pemimpin di dalam waktu yang cukup dekat. Jadi ini suatu contoh,” Febriany menambahkan.

    Tidak Ada Perbandingan

    Febriany menyadari, pengembangan talenta, banyak orang yang menjajaki karier di satu lembaga saja. Dengan begitu, dinilai tidak ada benchmark 

    “Karena satu symptoms yang kita lihat di dalam Garuda Group adalah Garuda terutamanya sebagian besar itu seumur hidupnya hanya pernah bekerja di Garuda top. Jadi tidak ada benchmark bagaimana di luarnya seperti apa, hanya ada satu referensi Garuda way,” tutur dia.

    Hal ini pula yang mendasari perombakan jajaran dewan direksi, lengkap dengan dua ekspatriat didalamnya. “Nah itu kenapa dibikin set pemimpin seperti ini. Jadi ini bukan asal comot, dipikirin baik-baik, di-planing, karena menurut kita transformasi dimulai dari pemimpinnya,” tandas Febriany.

     

  • Danantara Pastikan Merger Pelita Air-Garuda Indonesia Biar Tak Jadi Kanibal

    Danantara Pastikan Merger Pelita Air-Garuda Indonesia Biar Tak Jadi Kanibal

    Liputan6.com, Jakarta – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) masih mengkaji penggabungan atau merger Pelita Air dengan Garuda Indonesia. Langkah konsolidasi itu dipastikan tak saling kanibal.

    Managing Director Danantara, Febriany Eddy menyampaikan penggabungan Pelita-Garuda itu bagian dari penataan bisnis BUMN berdasarkan sektornya. 

    “Enggak lucu juga kalau pelita ada di sektor sendiri kan pelita adalah bagian dari airline business. Tadi kuncinya adalah dalam rencananya pasti akan dipastikan untuk tidak saling kanibal,” ungkap Febriany dalam temu media di Wisma Danantara, Jakarta, dikutip Sabtu (15/11/2025).

    Dia menegaskan, konsep itu berlaku untuk semua BUMN. Pada sektor aviasi, Garuda Indonesia dan Citilink pun diminta tidak saling memakan pasar konsumennya. 

    Sehingga, konsolidasi yang nanti dilakukan pada Garuda Indonesia dan Pelita Air untuk menghapus persaingan antarBUMN dan memastikan segmen konsumennya.

    “Yang jelas bagian dari streamline dan konsolidasi adalah menghapus internal competition dan saling kanibal itu. Jadi segmen mesti jelas, target mesti jelas,” kata dia.

    Saling Melengkapi

    Febriany menyampaikan, ada sejumlah praktik yang perlu diadopsi oleh para maskapai pelat merah. Tak hanya dari Garuda Indonesia grup ke Pelita Air, tapi juga sebaliknya.

    “Justru menurut saya banyak sekali best practice di Pelita yang harus di copy ke yang lain. Likewise ada best practice di Citilink dan Garuda yang harus menjadi manfaat dari Pelita. Jadi disitu kita saling memperkuat diri,” tuturnya.

    Sementara itu, terkait segmentasihya, Febriany belum memberikan bocoran. “Nah bagaimana segmentasinya, brandingnya itu tunggu lah, tunggu. Kan ini kan harus di eksekusi dulu baru kemudian pun dilakukan,” tandasnya.

  • Banyak Pesawat Grounded jadi Beban Keuangan Garuda Indonesia

    Banyak Pesawat Grounded jadi Beban Keuangan Garuda Indonesia

    JAKARTA – Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara mengungkapkan banyaknya pesawat yang grounded alias menganggur menjadi salah satu penyebab utama tertekannya keuangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

    Managing Director Holding Operasional BPI Danantara Febriany Eddy mengungkapkan kondisi ini tidak hanya terjadi pada armada Garuda Indonesia, tetapi juga anak usahanya yakni Citilink Indonesia.

    Febriany bilang jumlah terbesar armada yang grounded berasal dari Citilink Indonesia. Kata dia, pesawat yang tidak beroperasi itu justru menciptakan beban ganda bagi maskapai.

    “Kalau pesawat grounded, di airlines itu dia double hit. Karena dia grounded, dia tidak punya revenue, tidak ada pendapatan, karena dia tidak bisa terbangkan,” katanya di Wisma Danantara, Jakarta, Jumat, 14 November.

    Menurut Febriany, semakin lama armada dibiarkan tidak beroperasi, semakin besar tekanan terhadap laporan keuangan Garuda Indonesia.

    “Di satu sisi, sewa pesawatnya jalan terus, fixed cost-nya jalan terus,” ucapnya.

    Sekadar informasi, hingga kuartal III-2025, Garuda Indonesia mencatatkan kerugian 182,53 juta dolar AS atau sekitar Rp3,03 triliun (asumsi kurs Rp16.650 per dolar AS), naik 39,3 persen dibanding periode sama di tahun lalu yang rugi 131,22 juta dolar AS atau sekitar Rp2,18 triliun.

    Melihat tekanan tersebut, Danantara menjadikan reaktivasi pesawat grounded sebagai salah satu prioritas utama dalam transformasi perusahaan maskapai pelat merah itu.

    Danantara sebelumnya telah menyalurkan shareholder loan senilai Rp6,65 triliun pada Juni 2025, dan yang terbaru menambah suntikan modal Rp23,67 triliun melalui skema penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD).

    Menurut Febriany, porsi terbesar dari pendanaan itu dialokasikan khusus untuk pemeliharaan atau maintenance armada Garuda Indonesia dan anak usahanya, Citilink.

    “Dari angka yang kita masukkan ke Garuda kemarin, sebagian besar adalah untuk maintenance, perawatan. Karena Garuda saat ini punya banyak sekali pesawat yang grounded, tidak bisa terbang, karena mereka belum melakukan maintenance yang diperlukan,” katanya.

    Dia berharap, program pemulihan armada ini dapat memastikan pesawat-pesawat yang sebelumnya grounded kembali mengudara pada tahun depan.

    Pengaktifan kembali armada tersebut akan dibarengi dengan penataan ulang rute penerbangan, sehingga operasi Garuda dan Citilink lebih terarah pada rute-rute potensial yang memberikan kontribusi terbesar sekaligus memperkuat konektivitas nasional.

    “Target kita adalah tahun depan itu semua pesawat yang hari ini grounded aircraft, semua bisa terbang. Tentu ini secara gradual ya,” ucap Febriany.

  • Rute Kirab Penobatan Raja Baru Keraton Solo, Gusti Purbaya Dilantik Jadi Pakubuwono XIV

    Rute Kirab Penobatan Raja Baru Keraton Solo, Gusti Purbaya Dilantik Jadi Pakubuwono XIV

    GELORA.CO – KGPAA Hamengkunegoro (Gusti Purbaya) akan menjalani prosesi penobatan sebagai Raja Baru Keraton Solo dengan nama gelar SISKS Pakubuwono XIV di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Sabtu (15/11/2025) hari ini. Seusai penobatan, acara dilanjutkan dengan kirab dalam rangkaian prosesi Jumenengan.

    Tradisi ini dipastikan akan menjadi pusat perhatian masyarakat. Kirab ini menegaskan perjalanan simbolis dari kedaton menuju ruang-ruang kebudayaan yang menjadi identitas Keraton Surakarta.

    Prosesi penobatan atau jumenengan dimulai pukul 10.00 WIB dengan masuknya Gusti Purbaya ke Dalem Ageng secara tertutup. Upacara Keprabon Dalem menuju Siti Hinggil menyusul pada pukul 10.49 WIB.

    Panitia Jumenengan, GKR Timoer Rumbai Kusuma Dewayani, memastikan seluruh prosesi berlangsung sesuai tradisi Keraton Surakarta.

    “Nanti Sinuhun Paku Buwono XIV akan naik kereta seperti yang sudah-sudah. Kita hanya punya kereta khusus untuk seorang raja, Garuda Kencana,” ujarnya, Jumat (14/11/2025).

    GKR Timoer menambahkan persiapan telah mencapai 70 persen. Sejumlah lokasi sakral seperti Kori Kamandungan hingga Sasono Putro telah dibersihkan dan dihias janur.

    Puncak acara kirab Penobatan Gusti Purbaya menjadi Raja Keraton Solo dimulai pukul 12.00 WIB. Kirab akan menggunakan kereta kencana khusus raja, Garuda Kencana.

    Rute Kirab Raja Baru Keraton Solo:

    – Sasana Sumewa

    – Alun-alun Lor

    – Gladag

    – Telkom

    – Loji Wetan

    – Perempatan Baturana

    – Perempatan Gemblegan

    – Kusumasari (Nonongan)

    – Gladag

    – Alun-alun

    – Pagelaran

    Kirab diperkirakan selesai pukul 14.00 WIB sebelum sang raja kembali ke lingkungan Keraton Surakarta.

    Sebagai bagian dari penobatan Gusti Purbaya Jadi Raja Baru Keraton Solo, panitia menyebar 400 undangan untuk tokoh nasional, pejabat, raja-raja Nusantara hingga kerabat keraton.

    Di antara tamu kehormatan yang diundang adalah Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). Sejumlah pejabat daerah, seperti Wali Kota Solo dan Gubernur Jawa Tengah, juga dijadwalkan hadir.

    Diketahui, Gusti Purbaya dinyatakan sebagai putra mahkota sejak penetapan Sabda Dalem pada 23 Februari 2014. Kekuasaan penuh kemudian diikrarkan pada 5 November 2025, tiga hari setelah wafatnya PB XIII.

    Menurut GKR Timoer, jumenengan ini menjadi penegasan kepada publik bahwa Keraton Surakarta telah memiliki raja baru. Dia menegaskan bahwa sabda dalem berada di atas hukum adat, sehingga titah raja adalah dasar tertinggi.

    “Sejak tanggal itu (5 November), seluruh konsentrasi kekuasaan Keraton Surakarta sudah berada di tangan beliau (Gusti Purboyo),” katanya.

    Prosesi Jumeneng Dalem Binayangkare PB XIV mencakup upacara tertutup di Dalem Ageng, miyos dalem, jumeneng di Bangsal Manguntur Tangkil, pengucapan sumpah, dan sabda dalem. Upacara dilengkapi salvo meriam dan gending Manggang

  • Intip Kesibukan Keraton Solo Jelang Pelantikan Raja Pakubuwono XIV

    Intip Kesibukan Keraton Solo Jelang Pelantikan Raja Pakubuwono XIV

    Liputan6.com, Solo – Sejumlah abdi dalem mulai berdatangan di Keraton Kasunanan Surakarta untuk persiapan jumenengan dalem binayangkare atau penobatan Sampeyandalem Ingkah Sinuhun Kanjeng Susuhunan (SISKS) Pakubuwono XIV, hari ini Sabtu (15/21/2025).

    Kesibukan persiapan untuk acara penobatan putra mahkota KGPAA Hamangkunegoro sebagai PB XIV telah terlihat sejak pukul 07.00 WIB.

    Abdi dalem hilir mudik membawa sesaji dan perlengkapan untuk prosesi penobatan sang raja dari komplek keraton menuju Siti Hinggil terletak di sebelah utara Kori Kamandungan.

    Tak hanya itu kereta Garuda Kencana yang akan dinaiki PB XIV usai penobatan nanti juga telah disiapkan di depan Pagelaran Sasana Sumewa. Kereta tersebut telah dihiasi dengan hiasan bunga warna-warni yang cukup indah.

    Nantinya kirab dengan kereta kencana akan dilakukan setelah selesai acar penobatan Hamangkunegoro menjadi raja penerus Keraton Kasunanan Surakarta. Kirab teraebut akan mengeliling kota Solo sesuai dengan rute kirab pusaka saat malam 1 Sura.

    Penobatan ini menjadi tak biasa karena Keraton Kasunanan Surakarta tengah mengalami dualisme kepemimpinan. Sebelumnya, putri tertua PB XIII, GKR Timoer Rumbay Kusuma Dewayani mengaku sedih dengan munculnya dualisme raja di Keraton Kasunanan Surakarta setelah pertemuan putra-putri dalem PB XII dan PB XIII menetapkan adiknya, KGPH Hangabehi sebagai PB XIV.

    Padahal sebelumnya sang adik di depan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Wali Kota Solo Respati Ardi saat melayat itu, telah sepakat jika putra mahkota KGPAA Hamangkunegoro menjadi raja penerusnya.

    “Saya cuma sedih saja, Gusti Mangkubumi (KGPH Hangabehi) bisa berkhianat dengan kami putra-putri, kakak-kakak dan adik-adiknya, itu saja yang saya sesalkan. Kan kami sudah berbicara, sebelumnya kami kan sudah berbicara bahkan di hadapan gubernur, Bapak Respati dan Mas Gibran sudah berbicara. Kami sudah bersepakat putra mahkota (menjadi PB XIV), di situ saya sudah menyebutkan itu,” ujarnya.

    Menurut GKR Timoer, munculnya dualisme raja di Keraton Kasunanan Surakarta yang terjadi saat ini seolah mengingatkan kembali saat muncul raja kembar di masa ayahnya, PB XIII Hangabehi dan PB XIII Tedjowulan, sepeninggal PB XII pada 2004 silam.

    Ia pu menilai penetapan KGPH Hangabehi sebagai PB XIV dalam pertemuan keluarga itu seperti memecah belah keutuhan Keraton Kasunanan Surakarta.

    “Saya hanya kasihan keraton dipecah belah seperti ini. Ini seperti suksesi PB XIII yang lalu,” kata dia sambil menahan tangis.

     

  • Alasan Danantara Tunjuk 2 WNA Jadi Direktur Garuda

    Alasan Danantara Tunjuk 2 WNA Jadi Direktur Garuda

    Jakarta

    Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) menegaskan penunjukan dua ekspatriat yakni Balagopal Kunduvara sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko dan Neil Raymond Mills sebagai Direktur Transformasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk bukan dilakukan secara asal.

    Managing Director Danantara, Febriany Eddy mengatakan kedua nama tersebut dipilih lantaran memiliki rekam jejak panjang di industri aviasi global.

    “Ada dua ekspatriat yang masuk dan dua ini juga bisa dicek ya CV nya. Ada dua ekspatriat yang dipilih dari background aviasi. Nah, dua ini dikurasi ya,” katanya di Wisma Danantara, Jakarta, Jumat (14/11/2025).

    Febriany mengatakan Neil memiliki pengalaman bekerja di setidaknya 11 maskapai dunia. Dari 11 maskapai itu, Neil telah memimpin tranformasi di tiga maskapai.

    “Jadi sudah melihat begitu banyak jenis airline dengan segala tantangannya,” katanya.

    “Bala dari SQ. Kita pilih karena Bala ini bukan CFO biasa. Background beliau itu technical, dari engineering. Naik kemudian dari engineering dia masuk ke aircraft leasing dan purchase yang mana adalah kontrak terbesar dalam airline business,” tambahnya.

    Selain itu, Danantara juga memberikan tugas kepada kedua ekspatriat untuk mengembangkan talenta-talenta muda yang ada di Danantara. Hal ini agar mendapatkan pemimpin baru dari generasi muda Garuda Group.

    “Jadi Bala dan Niel sudah dikasih pesan bahwa Anda nggak di sini selamanya. Anda selain membantu transformasi Garuda adalah men-coaching, men-develop talenta-talenta ini untuk bisa naik. Harapan kita tentu ada anak-anak muda lagi dari Garuda Group yang akan menjadi pemimpin di dalam waktu yang cukup dekat,” katanya.

    (acd/acd)

  • Garuda & Pelita Mau Dimerger biar Tak Kanibal

    Garuda & Pelita Mau Dimerger biar Tak Kanibal

    Jakarta

    Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) mengungkapkan alasan di balik rencana penggabungan Garuda Indonesia dan Pelita Air. Managing Director Danantara Febriany Eddy mengatakan penggabungan ini maskapai ini merupakan rencana dari Danantara dalam program streamlining dan konsolidasi BUMN.

    “Kan kalau Pelita ya bagian dari streamline dan konsolidasi ya jadi bukan cuma Pelita. Semuanya sejenis-jenis ya akan masuk ke dalam sektornya. Kan hospital, nanti ada holding hospital, hotel-hotel. Sama airline kan nggak lucu juga kalau Pelita ada di sektor sendiri, kan Pelita adalah bagian dari airline business,” katanya di Wisma Danantara, Jakarta, Jumat (14/11/2025).

    Febriany mengatakan, langkah tersebut ditempuh agar maskapai tidak saling memakan pasar. Intinya, kata Febriany, program ini menghapus kompetisi internal dan memastikan segmen serta target pasar masing-masing menjadi jelas.

    “Yang jelas bagian dari streamline dan konsolidasi adalah menghapus internal competition dan saling kanibal itu. Jadi segmen mesti jelas, target mesti jelas. Tadi kuncinya adalah dalam rencananya pasti akan dipastikan untuk tidak saling kanibal,” katanya.

    “Justru menurut saya banyak sekali best practice di Pelita yang harus di copy ke yang lain. Likewise ada best practice di Citlink dan Garuda yang harus menjadi manfaat dari Pelita. Jadi disitu kita saling memperkuat diri,” tambahnya.

    Terkait dengan waktu penggabungan Garuda dan Pelita, Febriany belum bisa memberikan keterangan lebih.

    “Nah bagaimana segmentasinya, brandingnya itu tunggu lah, tunggu,” katanya.

    Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri mengatakan rencana penggabungan salah satu anak usaha perusahaan, Pelita Air, dengan maskapai pelat merah Garuda Indonesia secara rutin dilaporkan ke BPI Danantara. Pertamina menunggu keputusan dari Danantara.

    “Semua proses masih berjalan terus, proses berjalan, kita laporkan ke Danantara juga untuk bisa ada penilaian sekaligus keputusan,” terangnya saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Senin (10/11).

    Meski begitu, Simon juga menegaskan keputusan akhir terkait penggabungan dua maskapai nasional ini sangat bergantung pada keputusan Danantara. Walau sampai saat ini menurutnya Pelita Air masih terus melakukan pembicaraan dengan Garuda Indonesia terkait hal ini sembari melakukan penilaian internal.

    “Pembicaraan sudah kita rintis tapi tentunya mengikuti langkah-langkah yang sudah ada saat ini, termasuk penilaian-penilaian dari internal kita. Penilaian dari internal pelita air, begitu juga ke Danantara untuk kemudian nanti finalisasinya,” terangnya.

    (acd/acd)