Dony Oskaria Cerita Tak Tamat Unand, tapi Jadi Wamen BUMN
Tim Redaksi
PADANG, KOMPAS.com
– Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Dony Oskaria
membagikan kisah perjuangannya di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Andalas (Unand), Sumatera Barat. Kuliah umum tersebut digelar di Convention Hall Unand, Limau Manis, Padang, Jumat (13/6/2025).
Dalam sesi itu, Dony menceritakan latar belakangnya yang berasal dari kampung kecil di Sumatera Barat. Ia menyebut dirinya lahir di Tanjung Alam, Tanah Datar, dan baru masuk Sekolah Dasar pada usia delapan tahun.
“Saya lahir di Tanjung Alam. Masuk SD saat berusia 8 tahun karena tangan saya bisa mencapai telinga saat berumur 8 tahun itu,” kata Dony sambil berkelakar.
Dony baru pindah ke Padang saat duduk di bangku kelas 6 SD karena ikut sang kakek. Ia melanjutkan sekolah di SMP 7 Padang, lalu pindah ke SMP 75 Kebon Jeruk, Jakarta, dan SMA 78 Jakarta.
Setelah lulus SMA, Dony kembali ke Sumatera Barat untuk menempuh pendidikan tinggi di Universitas Andalas pada 1989, jurusan Akuntansi. Namun, hanya setahun ia bertahan.
“Saya kuliah di Akuntansi Unand. Hanya setahun. Saat kuliah, apa yang dipelajari sudah saya pelajari. Saya lihat pelajaran berikutnya ternyata juga sudah saya kuasai,” ujarnya.
Ia kemudian memilih melanjutkan kuliah di jurusan Hubungan Internasional Universitas Padjajaran dan menamatkannya. Setelah itu, ia mengambil gelar MBA di Asian Institute of Management, Filipina.
Meski tak menamatkan pendidikan di Unand, Dony mengaku tetap merasa memiliki ikatan kuat dengan kampus tersebut.
“Kendati hanya satu tahun, saya merasa Unand adalah almamater saya yang paling dekat di hati,” katanya.
Perjalanan karier Dony dimulai dari bawah sebagai petugas
call center
di Bank Universal. Kariernya terus menanjak hingga menjabat kepala divisi.
Tahun 2004, ia bergabung dengan Bank Mega dan meniti karier hingga dipercaya menjadi CEO di sejumlah perusahaan di bawah CT Corp. Ia juga pernah menjadi Komisaris Garuda Indonesia, Komisaris Citilink, Wakil Direktur Utama Garuda Indonesia, hingga menjadi anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional yang dibentuk Presiden Joko Widodo.
Menurut Dony, capaian tersebut tak lepas dari kerja keras dan kemauan kuat yang ia tanamkan sejak muda.
“Adik-adik mahasiswa harus semangat. Harus punya kemauan kuat dan kerja keras. Banyak alumni Unand yang bisa jadi menteri, wakil menteri, direktur BUMN, komisaris, dan sebagainya. Semuanya tergantung dari adik-adik semua,” pesan Dony.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
BUMN: Citilink
-

Bos Garuda Curhat Bisnis Penerbangan Sedang Tertekan
Jakarta –
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Wamildan Tsani Panjaitan mengungkap kondisi maskapai penerbangan sedang mengalami tekanan cukup berat.
Pemicunya antara lain kondisi global yang menyebabkan nilai tukar berfluktuasi hingga meningkatnya harga bahan bakar avtur.
“Usaha maskapai udara saat ini secara global semua mengalami tekanan yang cukup berat. Ada masalah meningkatnya harga bahan bakar, pemeliharaan, lalu ada hal-hal lain disrupsi untuk rantai pasok dan ketersediaan armada dan lain-lain. Kita tahu bahwa kita berhadapan dengan nilai tukar yang cenderung fluktuatif. Jadi ini semua membuat bisnis maskapai penerbangan semakin sulit,” kata Wamildan dalam acara International Conference on Infrastructure (ICI) di Jakarta International Convention Center (JICC), Rabu (11/6/2025).
Oleh sebab itu pemerintah perlu turun tangan menangani tekanan terhadap maskapai penerbangan. Pemberian stimulus juga diperlukan untuk meningkatkan daya saing penerbangan di Indonesia.
“Ada banyak orang bertanya kepada saya kenapa Anda nggak bisa melakukan apa yang dilakukan oleh Singapore Airlines, misalnya? Ini pertanyaan yang sering sekali ditujukan kepada kami,” ucap Wamildan.
“Tadi Pak Odo Manuhutu (Deputi Bidang Koordinasi Konektivitas Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan) mengatakan ada banyak keadaan yang berbeda dan saya setuju dengan Pak Odo bahwa kita harusnya memikirkan sesuatu, mengupayakan sesuatu yang bisa mengurangi tekanan terutama yang dialami oleh maskapai penerbangan,” sambungnya.
Sebagai maskapai penerbangan utama di Indonesia, Garuda Indonesia berkomitmen untuk terus meningkatkan konektivitas antar pulau di Indonesia.
Garuda bersama anak usaha, Citilink menargetkan peningkatan pasar domestik dari 30% saat ini menjadi 50% dalam lima tahun mendatang.
“Kami berencana untuk menambah lebih dari 20 pesawat dalam 5 tahun mendatang. Tentu saja kami juga ingin meningkatkan pangsa pasar kami dari 30% ke 50% dalam kurun waktu 5 tahun mendatang. Jadi ini peran kami sebagai maskapai utama di Indonesia untuk membawa manfaat maksimal untuk masyarakat Indonesia,” imbuhnya.
(aid/hns)
-

Danantara respons permintaan pendanaan untuk 15 pesawat Garuda
CEO Danantara Rosan Roeslani saat menyampaikan keterangan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (10/6/2025). (ANTARA/Andi Firdaus)
Danantara respons permintaan pendanaan untuk 15 pesawat Garuda
Dalam Negeri
Editor: Sigit Kurniawan
Selasa, 10 Juni 2025 – 23:12 WIBElshinta.com – CEO Danantara Rosan Roeslani merespons kabar terkait permintaan pendanaan dari maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia untuk rencana pengadaan 15 unit pesawat.
Rosan, di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (10/06), menyatakan bahwa permintaan tersebut masih dalam tahap evaluasi oleh pihak holding, bersama dengan penilaian menyeluruh terhadap seluruh BUMN di bawah naungan mereka.
“Ya, itu di bagian holding sedang mengevaluasi. Bukan hanya Garuda, kita mengevaluasi semua BUMN yang ada. Bagaimana meningkatkan dan mengoptimalisasi aset yang ada,” ujar Rosan saat dikonfirmasi.
Bloomberg pada Rabu (4/6) memberitakan bahwa PT Garuda Indonesia tengah menjajaki peluang suntikan dana segar sekitar 500 juta dolar AS dari Danantara, perusahaan pengelola dana kekayaan negara.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya maskapai nasional tersebut untuk membalikkan kondisi keuangan yang masih tertekan pascarestrukturisasi.
Menurut sejumlah sumber Bloomberg yang mengetahui pembicaraan ini, kesepakatan pendanaan berpotensi tercapai secepatnya pada Juni atau Juli 2025. Suntikan dana tersebut diperkirakan akan dilakukan dalam dua tahap.
Sebagian dari dana ini direncanakan akan dialokasikan untuk Citilink, anak usaha Garuda yang bergerak di segmen penerbangan berbiaya rendah, guna mengoperasikan kembali lebih dari selusin armada pesawat yang sebelumnya tidak aktif.
Pemerintah juga disebut tengah mempertimbangkan kemungkinan pemindahan kendali Citilink ke PT Pertamina (Persero), meskipun wacana tersebut masih dalam tahap pembahasan awal dan belum ada keputusan final.
Sumber : Antara
-

Citilink Angkat Bicara soal Penumpang Bayi Alami Kejang di Pesawat
Jakarta –
PT Citilink Indonesia membenarkan informasi soal penumpang bayi (infant) berusia 22 bulan yang mengalami kejang pada saat proses boarding berlangsung. Sebelumnya, beredar informasi terkait penumpang yang mengalami kejang dalam penerbangan pesawat Citilink QG 990 rute Jakarta-Bengkulu pada (4/5) lalu.
Persoalan ini dapat teratasi berkat salah satu penumpang yang berprofesi sebagai dokter anak. Ia turut membantu dalam memberikan pertolongan pertama, bekerja sama dengan kru yang bertugas guna menyiapkan seluruh keperluan dalam kondisi darurat.
“Berkat penanganan yang cepat dan tepat, dokter yang turut dalam penerbangan Citilink tersebut menyatakan bahwa kondisi bayi telah kembali stabil dan layak untuk melanjutkan penerbangan, serta orang tua bayi juga menyatakan keinginan untuk tetap melanjutkan penerbangan menuju Bengkulu,” tulis keterangan resmi Head of Corporate Secretary & CSR Division PT Citilink Indonesia, Tashia Scholz, Selasa (10/6/2025).
“Penerbangan telah kembali dilanjutkan, yakni berangkat pukul 10.45 waktu setempat dan mendarat dengan selamat pada pukul 11.50 waktu setempat,” sambungnya.
Citilink telah memastikan seluruh dokumen perjalanan penumpang sesuai dengan prosedur yang berlaku, serta senantiasa mengutamakan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan.
“Oleh karena itu kami selalu berkomitmen untuk patuh terhadap seluruh aturan penerbangan untuk mengantisipasi hal-hal yang berpotensi mengganggu keselamatan dan keamanan penerbangan,” pungkas Tashia.
(sls/CITILINK)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
-

Diskon Tarif Pesawat, Air Asia-Citilink-Garuda Turun Harga
Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah memberikan tambahan stimulus berupa diskon tiket pesawat untuk masyarakat, khususnya selama periode libur anak sekolah Juni-Juli 2025. Hanya saja ini berlaku dengan syarat tertentu.
Secara lengkap kebijakan tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 36 Tahun 2025 tentang Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas penyerahan jasa angkutan udara niaga berjadwal dalam negeri kelas ekonomi pada periode libur sekolah yang ditanggung pemerintah tahun anggaran 2025.
Aturan tersebut sudah diteken oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan berlaku sejak 5 Juni 2025.
Beberapa maskapai pun sudah menyatakan bakal mengikuti kebijakan pemerintah ini, mulai dari Air Asia, Citilink, Garuda hingga Lion Air.
Air Asia
Maskapai berbiaya hemat Indonesia AirAsia mengikuti kebijakan Pemerintah dalam memberikan fasilitas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) ditanggung pemerintah sebesar 6% bagi masyarakat selama periode libur sekolah pada Juni hingga Juli 2025.Mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 36 Tahun 2025, tarif PPN untuk layanan penerbangan domestik yang semula sebesar 11% kini menjadi 5%, berlaku untuk seluruh penerbangan domestik Indonesia AirAsia dengan periode pemesanan mulai 5 Juni hingga 31 Juli 2025 dan periode terbang mulai 5 Juni hingga 31 Juli 2025.
“Kami mengapresiasi langkah strategis pemerintah yang memberikan insentif untuk sector transportasi udara. Ini merupakan momentum yang tepat untuk mendorong mobilitas masyarakat selama musim liburan sekolah sekaligus mendukung pertumbuhan pariwisata domestik,” ujar Captain Achmad Sadikin Abdurachman, (Plt) Direktur Utama Indonesia AirAsia dalam keterangannya, Selasa (11/10/2025).
Diskon PPN ini mencakup harga tiket, fuel surcharge, serta produk tambahan yang dipesan sebelumnya seperti pemilihan kursi, makanan dan minuman dalam pesawat, bagasi, serta produk merchandise.
“Kami berharap kebijakan ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat untuk bepergian ke berbagai destinasi unggulan di Indonesia bersama Indonesia AirAsia,” tambahnya.
Citilink
Maskapai penerbangan Citilink mulai mengimplementasikan kebijakan diskon tarif transportasi nasional hingga periode 31 Juli 2025, mengacu kepada Peraturan Menteri Keuangan RI No. 36 Tahun 2025 tentang Pajak Pertambahan Nilai Atas Penyerahan Jasa Angkutan Udara Niaga Berjadwal dalam Negeri Kelas Ekonomi pada Periode Libur Sekolah yang Ditanggung Pemerintah Tahun 2025.Plt. Direktur Utama Citilink Jaka Ari Triyoga menyampaikan bahwa Citilink sebagai bagian dari Garuda Indonesia Group mendukung penuh kebijakan pemerintah dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional dengan mengimplementasikan diskon tarif transportasi nasional.
“Kebijakan diskon tarif transportasi nasional ini diharapkan tidak hanya berkontribusi terhadap peningkatan jumlah penumpang, tetapi juga memberikan dampak berkelanjutan bagi pertumbuhan industri pariwisata dan perekonomian nasional, dengan tetap mengedepankan aspek keselamatan serta kualitas layanan penerbangan,” tambah Jaka.
Garuda
Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia menyambut baik dan siap berkolaborasi dalam penerapan program diskon tarif penerbangan, yang direncanakan akan diberlakukan pada periode libur sekolah pertengahan tahun ini. Garuda Indonesia memandang kebijakan tersebut akan menjadi langkah positif dalam memperluas akses masyarakat terhadap layanan transportasi yang terjangkau dan berkualitas.“Kami menyambut baik inisiatif ini sebagai bentuk kerja sama seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan konektivitas antarwilayah tetap terjaga, terutama di momen meningkatnya kebutuhan perjalanan masyarakat. Garuda Indonesia siap mendukung pelaksanaan program ini, baik dari sisi kesiapan operasional maupun penyesuaian skema tarif sesuai dengan kebijakan yang nantinya ditetapkan,” ujar Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani.
Saat ini, Garuda Indonesia terus menjalin koordinasi secara intensif dengan para pemangku kepentingan terkait, guna memastikan formulasi program diskon tarif dapat disusun secara komprehensif dan selaras langkah kami dalam memperkuat ekspansi bisnis dan akselerasi kinerja usaha kedepannya.
“Kami percaya bahwa kolaborasi yang erat antara seluruh pihak akan menjadi kunci dalam menghadirkan layanan transportasi udara yang semakin inklusif, tanpa mengesampingkan standar keselamatan kualitas layanan, serta keberlangsungan usaha yang menjadi prioritas utama Garuda Indonesia,” tambahnya.
Lion Air
Lion Air memberikan diskon hingga 8 persen untuk momen libur Idul Adha dan libur sekolah, salah satu promo yang diberikan adalah diskon tiket pesawat hingga 8 persen bagi Anggota BookCabin.Corporate Communications Strategic of Lion Group, Danang Mandala Prihantoro, menyebut Anggota CabinClub (program loyalitas di BookCabin) bisa menikmati total diskon hingga 8 persen yang terdiri dari diskon reguler 5 persen dan tambahan diskon member 3 persen.
“Pengguna yang mendaftar sebagai CabinClub Member berkesempatan memperoleh akses eksklusif ke promo terbatas, diskon tambahan, dan program loyalitas yang terus berkembang,” ujarnya.
(hoi/hoi)
-

Liburan Sekolah Lebih Murah, Citilink dan Garuda Beri Diskon Harga Tiket
Bisnis.com, JAKARTA — Maskapai penerbangan Citilink telah menerapkan diskon tarif tiket pesawat rute domestik sebagai kelanjutan dari Peraturan Menteri Keuangan RI No.36/2025 tentang Pajak Pertambahan Nilai Atas Penyerahan Jasa Angkutan Udara Niaga Berjadwal dalam Negeri Kelas Ekonomi pada Periode Libur Sekolah yang Ditanggung Pemerintah Tahun 2025.
Head of Corporate Secretary & CSR Division Citilink Tashia Scholz mengatakan penerapan diskon ini menurunkan tarif tiket pesawat rute domestik hingga 5% yang berlaku hingga 31 Juli 2025.
Penurunan harga tiket ini, lanjutnya, berlaku untuk berbagai rute domestik.
“Seperti misalnya harga tiket Jakarta-Denpasar yang semula Rp1.147.845 kini menjadi Rp1.091.475. Selain itu, rute Jakarta-Medan yang semula Rp1.971.909 kini menjadi Rp1.870.995,” ujarnya melalui keterangan resmi, Sabtu (7/6/2025).
Dia melanjutkan bahwa perseroan mendukung penuh kebijakan pemerintah dalam menjaga momentum pertumbuhan perekonomian nasional dengan menerapkan kebijakan diskon tarif tiket pesawat.
Tashia menambahkan bahwa diskon tarif tiket pesawat ini juga merupakan wujud komitmen Citilink dalam menyediakan penerbangan yang aman, nyaman dan terjangkau bagi masyarakat yang hendak melakukan perjalanan menggunakan transportasi udara selama periode libur sekolah.
Citilink senantiasa berkomitmen memastikan seluruh penerbangan berjalan secara optimal dengan mengedepankan aspek keamanan, keselamatan serta kenyamanan bagi seluruh pelanggan.
Sementara itu PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) menyatakan dukungan penuh terhadap rencana pemerintah untuk menerapkan program diskon tarif penerbangan selama libur sekolah pertengahan tahun ini. Program ini dinilai sebagai langkah strategis untuk memperluas akses masyarakat terhadap layanan transportasi udara yang lebih terjangkau tanpa mengorbankan kualitas.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani, menegaskan bahwa Garuda siap terlibat aktif dalam pelaksanaan kebijakan ini, termasuk dari sisi operasional hingga penyesuaian tarif.
“Kami menyambut baik inisiatif ini sebagai bentuk kerja sama seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan konektivitas antarwilayah tetap terjaga, terutama saat kebutuhan perjalanan meningkat seperti di musim liburan,” ujar Wamildan dalam keterangannya, Kamis (5/6/2025).
Hal ini untuk mendukung mobilitas masyarakat melalui penerbangan yang terjangkau adalah bagian dari tanggung jawab nasional.
-

Citilink Beri Diskon Tiket Pesawat 50% selama Libur Sekolah
Bisnis.com, JAKARTA – Maskapai penerbangan nasional Citilink mulai memberlakukan potongan harga sebesar 50% untuk tiket pesawat kelas ekonomi rute domestik, mulai 6 Juni hingga 31 Juli 2025.
Langkah ini merupakan bagian dari program diskon tarif transportasi nasional yang digagas pemerintah untuk mendorong aktivitas ekonomi selama musim liburan sekolah.
Kebijakan ini merujuk pada Peraturan Menteri Keuangan (PMK) RI Nomor 36 Tahun 2025 tentang Pajak Pertambahan Nilai atas Penyerahan Jasa Angkutan Udara Niaga Berjadwal dalam Negeri Kelas Ekonomi pada Periode Libur Sekolah yang Ditanggung Pemerintah.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Citilink Jaka Ari Triyoga menyatakan bahwa Citilink mendukung penuh langkah pemerintah dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional.
“Implementasi ini juga menjadi wujud komitmen Citilink dalam mengakomodir kebutuhan masyarakat akan layanan penerbangan yang aman, nyaman, dan terjangkau selama periode liburan sekolah,” ujarnya dalam keterangan tertulis, seperti dilansir Antara, Sabtu (7/6/2025).
Jaka menyampaikan bahwa kebijakan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan jumlah penumpang, tetapi juga memberi dampak positif terhadap sektor pariwisata dan ekonomi nasional secara lebih luas.
Selain itu, Citilink senantiasa berkomitmen memastikan seluruh penerbangan berjalan secara optimal dengan mengedepankan aspek keamanan, keselamatan serta kenyamanan bagi seluruh pelanggan.
“Dan kami komitmen tetap mengedepankan aspek keselamatan serta kualitas layanan penerbangan,” ujarnya lagi.
Ia menambahkan bahwa pihaknya akan terus menjalin koordinasi intensif dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan implementasi program diskon ini dapat dilakukan secara komprehensif.
“Dalam hal ini kami tetap berkoordinasi bersama pihak lain agar memastikan program ini terealisasi secara maksimal dan aman,” pungkasnya.
-

Garuda Indonesia Group Hentikan Operasional 15 Pesawat, Menhub Dudy: Sudah Waktunya Perbaikan – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebanyak 15 pesawat milik Garuda Indonesia Group harus dihentikan operasionalnya karena butuh perawatan rutin sekaligus perbaikan suku cadang.
Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengatakan, penghentian operasional pesawat yang bertujuan untuk merawat dan pemeriksaan suku cadang harus dilakukan jika waktunya sudah tiba.
“Kalau yang saya tahu maintenance. Kalau sudah memang waktunya maintenance ya maintenance, karena kan yang kita pertaruhkan di sini dari sisi safety-nya,” kata Menhub Dudy kepada wartawan, dikutip Jumat (9/5/2025).
Menhub Dudy berpendapat bahwa perawatan mesin pesawat berkaitan dengan keamanan dalam penerbangan Garuda Indonesia Group kedepan.
“Apakah pada saat maintenance mereka tidak punya uang untuk maintenance itu lain hal, itu lain soal. Saya tidak bisa paksa juga pesawat mestinya maintenance kemudian beroperasi,” tegas Dudy.
Sebelumnya, Direktur Teknik Garuda Indonesia Rahmat Hanafi mengatakan, Garuda Indonesia Group terus mendorong optimalisasi kapasitas produksi di tengah tantangan industri penerbangan global, khususnya dinamika rantai pasok suku cadang pesawat yang kini melanda hampir sebagian besar pelaku industri transportasi udara dunia.
Dia juga membenarkan bahwa saat ini terdapat 1 armada Garuda Indonesia dan 14 armada Citilink yang tengah menunggu percepatan penjadwalan perawatan rutin berupa proses heavy maintenance, termasuk penggantian suku cadang, untuk kembali siap beroperasi.
Keseluruhan proses perawatan armada tersebut direncanakan akan dilaksanakan pada tahun ini.
“Tidak dapat dipungkiri kondisi keterbatasan supply chain atas suku cadang saat ini tengah dihadapi hampir seluruh pelaku industri penerbangan, sehingga menyebabkan pelaksanaan heavy maintenance membutuhkan waktu yang lebih panjang,” ujar Rahmat dalam keterangannya, Senin.
“Dapat kami sampaikan pula bahwa proses heavy maintenance sendiri diperlukan guna memastikan standar keselamatan dan kelaikan terbang tetap terjaga untuk pesawat yang akan dioperasikan,” imbuh dia.
Rahmat bilang, optimalisasi kapasitas produksi ini kedepannya akan diselaraskan dengan outlook kinerja perusahaan sesuai dengan pertumbuhan demand di pasar. Hal ini untuk memastikan penguatan landasan kinerja usaha secara berkelanjutan.
“Garuda Indonesia optimis dapat terus bertransformasi menjadi maskapai yang agile dan berdaya saing, menghadirkan layanan udaya yang aman dan andal bagi masyarakat,” terangnya.
-

Garuda Indonesia Buka Suara soal Hentikan Operasional 15 Pesawat
Jakarta –
Garuda Indonesia Group buka suara terkait kabar penghentian sementara atau grounded 15 pesawat lantaran tak kuat biaya perawatan.
Direktur Teknik Garuda Indonesia Rahmat Hanafi menjelaskan 15 pesawat tersebut terdiri dari 14 pesawat milik Citilink dan 1 pesawat milik Garuda Indonesia. Ia mengatakan 15 pesawat tersebut saat ini tengah menunggu percepatan penjadwalan perawatan rutin berupa proses heavy maintenance, termasuk penggantian suku cadang, untuk kembali siap beroperasi.
Rahmat mengatakan, proses heavy maintenance perlu dilakukan guna memastikan standar keselamatan dan kelaikan terbang tetap terjaga untuk pesawat yang akan dioperasikan.
“Keseluruhan proses perawatan armada tersebut direncanakan akan dilaksanakan pada tahun ini,” katanya dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (6/5/2025).
Rahmat mengakui, kondisi keterbatasan supply chain atas suku cadang saat ini tengah dihadapi hampir seluruh pelaku industri penerbangan. Akibatnya pelaksanaan heavy maintenance membutuhkan waktu yang lebih panjang.
“Garuda Indonesia terus mendorong optimalisasi kapasitas produksi di tengah tantangan industri penerbangan global, khususnya dinamika rantai pasok suku cadang pesawat yang kini melanda hampir sebagian besar pelaku industri transportasi udara dunia,” katanya.
Sebelumnya, berdasarkan laporan Bloomberg, diikutip, Senin (5/5/2025), PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dikabarkan telah menghentikan operasional sementara 15 pesawatnya. Hal ini dilakukan lantaran kesulitan membayar biaya perawatan.
Berdasarkan sumber Bloomberg, penghentian operasional ini menjadi tanda bahwa rencana kebangkitan maskapai itu mungkin sedang gagal.
Beberapa pemasok maskapai penerbangan nasional Indonesia juga meminta pembayaran di muka untuk suku cadang dan tenaga kerja karena khawatir dengan situasi keuangan Garuda.
Adapun sebagian besar pesawat yang dihentikan operasionalnya sebagai besar yakni milik PT Citilink Indonesia.
Sementara itu, berdasarkan data terbaru perusahaan yang melacak armada maskapai yakni Cirium, maskapai Garuda diketahui memiliki 66 pesawat yang beroperasi dan 14 pesawat yang disimpan.
Untuk diketahui, Garuda akhir tahun lalu mengangkat CEO baru Wamildan Tsani Panjaitan dan memulai misi untuk memperbaiki neraca keuangannya dan memperluas jaringan internasionalnya. Bahkan Presiden Indonesia Prabowo Subianto dilaporkan telah menyampaikan bahwa ia ingin membuat Garuda, yang telah lama berjuang secara finansial dan memiliki catatan keselamatan yang buruk, lebih menguntungkan dan memperdalam kehadiran internasionalnya.
Namun, dalam beberapa waktu lalu, maskapai penerbangan di negara Asia Tenggara tersebut dibatasi oleh kebijakan pembatasan harga tiket pesawat domestik pemerintah, yang dirancang untuk mengatur dan mengendalikan biaya tiket kelas ekonomi dan memastikan keterjangkauan bagi penumpang.
Hal itu membuat mereka lebih sulit untuk menaikkan tarif guna meningkatkan pendapatan. Nilai tukar rupiah yang lemah juga tidak membantu, mengingat banyak biaya operasional dalam dolar AS.
“Akibatnya, Garuda bukan satu-satunya maskapai dengan lebih banyak pesawat yang tidak beroperasi karena kesulitan pembayaran perawatan,” kata sumber Bloomberg.
(kil/kil)
-

Garuda Indonesia Hentikan 15 Pesawat Imbas Kondisi Keuangan – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Garuda Indonesia telah menghentikan setidaknya 15 jet karena kesulitan membayar biaya perawatan.
Mengutip Bloomberg pada Senin (5/5/2025), sebagian besar pesawat yang dihentikan dioperasikan oleh unit berbiaya rendah yakni PT Citilink.
Bahkan, beberapa pemasok maskapai penerbangan nasional Indonesia meminta pembayaran di muka untuk suku cadang dan tenaga kerja karena kekhawatiran atas situasi keuangan Garuda.
Sumber Tribunnews mengatakan, mesin dari pesawat-pesawat tersebut sudah harus mendapatkan perawatan lantaran waktu mesinnya sudah habis. Di satu sisi, kondisi keuangan Garuda Indonesia turut berpengaruh terhadap keputusan itu.
“Selain itu juga kondisi keuangannya masih belum memungkinkan untuk backup semua biayanya,” jelas sumber Tribunnews, Senin.
Di sisi lain, Direktur Teknik Garuda Indonesia Rahmat Hanafi mengatakan, Garuda Indonesia Group terus mendorong optimalisasi kapasitas produksi di tengah tantangan industri penerbangan global, khususnya dinamika rantai pasok suku cadang pesawat yang kini melanda hampir sebagian besar pelaku industri transportasi udara dunia.
Dia juga membenarkan bahwa saat ini terdapat 1 armada Garuda Indonesia dan 14 armada Citilink yang tengah menunggu percepatan penjadwalan perawatan rutin berupa proses heavy maintenance, termasuk penggantian suku cadang, untuk kembali siap beroperasi.
Keseluruhan proses perawatan armada tersebut direncanakan akan dilaksanakan pada tahun ini.
“Tidak dapat dipungkiri kondisi keterbatasan supply chain atas suku cadang saat ini tengah dihadapi hampir seluruh pelaku industri penerbangan, sehingga menyebabkan pelaksanaan heavy maintenance membutuhkan waktu yang lebih panjang,” ujar Rahmat dalam keterangannya, Senin.
“Dapat kami sampaikan pula bahwa proses heavy maintenance sendiri diperlukan guna memastikan standar keselamatan dan kelaikan terbang tetap terjaga untuk pesawat yang akan dioperasikan,” imbuh dia.
/data/photo/2025/06/13/684bd301b00f3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)