BUMN: Citilink

  • Bos Garuda Sebut Diskon Tiket Pesawat Lebaran Picu Pertumbuhan Pendapatan

    Bos Garuda Sebut Diskon Tiket Pesawat Lebaran Picu Pertumbuhan Pendapatan

    Bisnis.com, JAKARTA — Maskapai Grup Garuda, PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) Dan PT Citilink Indonesia akan mendukung kebijakan diskon harga tiket pesawat selama periode Lebaran 2025.

    Diskon tiket ini disebut berkontribusi positif terhadap pertumbuhan pendapatan. 

    Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani Panjaitan mengatakan Garuda Indonesia bersama dengan anak usaha, Citilink mendukung penuh kebijakan kebijakan penurunan harga tiket penerbangan domestik pada periode peak season Lebaran 1446H/2025M yang telah diimplementasikan sejak 1 Maret 2025 lalu.

    Wamildan mengklaim pemberlakuan penurunan harga tiket pesawat ini tentunya telah diperhitungkan secara seksama terutama dari aspek proyeksi pertumbuhan penumpang di peak season Lebaran kali ini. 

    “Garuda Indonesia Group optimistis diterapkannya kembali kebijakan penurunan harga tiket tersebut turut membawa dampak terhadap pertumbuhan pendapatan Perusahaan yang dikontribusikan dari peningkatan jumlah angkutan penumpang di musim Lebaran nanti,” kata Wamildan, Senin (3/3/2025). 

    Lebih lanjut, Wamildan menjelaskan penurunan harga tiket pesawat domestik sejalan dengan instruksi Presiden RI Prabowo Subianto dengan tujuan untuk mendukung kemudahan mobilitas masyarakat utamanya pada periode mudik berlangsung nanti.

    Penurunan harga tiket tersebut berlaku untuk periode pembelian tanggal 1 Maret sampai dengan 7 April 2025, dengan periode perjalanan 24 Maret sampai dengan 7 April 2025. 

    Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengumumkan bahwa harga tiket pesawat ekonomi domestik turun sebesar 13-14% menjelang Lebaran 2025. Penurunan tarif ini berlaku mulai 1 Maret hingga 7 April 2025.  

    Upaya menurunkan harga tiket pesawat dilakukan dengan pengurangan biaya kebandarudaraan serta penyesuaian harga avtur di 37 bandara. Selain itu, penurunan fuel surcharge juga berkontribusi terhadap kebijakan ini, seperti yang telah diterapkan pada periode Natal dan Tahun Baru.  

    Pada periode Idulfitri, tarif tiket pesawat dapat ditekan lebih lanjut dengan adanya insentif dari Kementerian Keuangan, yakni pengurangan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 6%.

  • Harga Tiket Pesawat Jakarta-Medan untuk Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025

    Harga Tiket Pesawat Jakarta-Medan untuk Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025

    PIKIRAN RAKYAT – Pemerintah telah resmi menurunkan harga tiket pesawat domestik kelas ekonomi sebesar 13 hingga 14 persen selama periode Angkutan Lebaran 2025, yang berlaku dari 1 Maret hingga 7 April 2025 untuk penerbangan antara 24 Maret hingga 7 April 2025.

    Kebijakan ini bertujuan untuk meringankan beban masyarakat dan mendukung kelancaran perjalanan mudik Lebaran.

    Selain penurunan harga, pemerintah juga memastikan ketersediaan armada penerbangan yang cukup untuk mendukung kenyamanan dan keselamatan penumpang.

    Melalui sinergi antara kementerian, biaya avtur dan ongkos layanan bandara di 37 bandara dapat ditekan, serta ada pengurangan PPN sebesar 6 persen untuk tiket pesawat domestik kelas ekonomi.

    Menteri Keuangan Sri Mulyani juga mengungkapkan bahwa Peraturan Menteri Keuangan No. 18 Tahun 2025 mengatur pengurangan PPN tiket pesawat menjadi 5 persen, berlaku untuk tiket yang dibeli antara 1 Maret hingga 7 April 2025.

    Berikut adalah informasi harga tiket pesawat untuk beberapa rute utama dari Jakarta selama periode Angkutan Lebaran 2025, termasuk Jakarta-Medan:

    1. Rute Jakarta-Medan

    Harga tiket rute Bandara Soekarno Hatta (CGK) ke Bandara Kualanamu International Airport (KNO) ialah:

    2, 3, dan 4 Maret 2025: Harga tiket pesawat untuk rute ini lebih murah, berkisar di bawah Rp1 juta. Setelahnya: Harga tiket untuk rute ini rata-rata berada di kisaran Rp1 juta hingga Rp1,9 juta. 2. Rute Jakarta-Surabaya

    Harga tiket rute Bandara Soekarno Hatta (CGK) ke ke Juanda (SUB) adalah:

    1 Maret – 22 Maret 2025: Harga tiket pesawat berkisar antara Rp800.000 hingga Rp900.000. 10 Maret 2025: Tiket penerbangan dengan maskapai Lion Air dibanderol Rp815.100 per orang. 25 Maret – 30 Maret 2025: Harga tiket untuk rute ini mulai mencapai lebih dari Rp1 juta. 28 Maret 2025: Harga tiket untuk penerbangan dengan maskapai Citilink mencapai Rp1,19 juta per orang. 3. Rute Jakarta-Yogyakarta

    Harga tiket rute Bandara Soekarno Hatta (CGK) ke Yogyakarta International Airport (YIA) adalah:

    1 Maret – 26 Maret 2025: Harga tiket pesawat berkisar antara Rp600.000 hingga Rp900.000. 27-29 Maret 2025 (menjelang Idulfitri): Harga tiket pesawat mengalami kenaikan dan berkisar antara Rp1,1 juta hingga Rp2,4 juta. 30 Maret – 1 April 2025: Harga tiket kembali turun ke kisaran Rp800.000 hingga Rp900.000. 4. Rute Jakarta-Yogyakarta Lainnya 19 Maret 2025: Harga tiket pesawat dengan maskapai Batik Air dibanderol Rp874.000 per orang. 28 Maret 2025 (menjelang Idulfitri): Harga tiket Batik Air untuk rute yang sama melonjak menjadi Rp3,98 juta per orang.

    Harga tiket pesawat untuk rute-rute ini dapat bervariasi tergantung pada tanggal dan maskapai yang dipilih, dengan tren harga yang cenderung lebih tinggi menjelang Lebaran. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta untuk Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025

    Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta untuk Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025

    PIKIRAN RAKYAT – Pemerintah telah mengumumkan penurunan harga tiket pesawat ekonomi domestik antara 13% hingga 14% untuk periode Lebaran 2025, yaitu mulai dari 1 Maret hingga 7 April 2025.

    Penurunan harga ini diharapkan bisa membantu masyarakat yang akan bepergian pada masa-masa arus mudik dan arus balik.

    Untuk menekan harga tiket pesawat selama periode Lebaran 2025, pemerintah telah melakukan beberapa upaya, antara lain dengan menurunkan biaya kebandarudaraan, mengurangi harga avtur di 37 bandara, serta memberikan insentif berupa pengurangan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 6%.

    Dengan langkah-langkah ini, diharapkan harga tiket pesawat ekonomi domestik dapat turun secara signifikan selama periode dua minggu mendekati Lebaran.

    Berikut sederet harga tiket pesawat untuk berbagai rute Jakarta ke daerah lain, termasuk Yogyakarta, yang berlaku selama periode tersebut:

    1. Rute Soekarno Hatta (CGK) ke Juanda (SUB) 1 Maret – 22 Maret 2025: Harga tiket pesawat berkisar antara Rp800.000 hingga Rp900.000. 10 Maret 2025: Tiket penerbangan dengan maskapai Lion Air dibanderol Rp815.100 per orang. 25 Maret – 30 Maret 2025: Harga tiket untuk rute ini mulai mencapai lebih dari Rp1 juta. 28 Maret 2025: Harga tiket untuk penerbangan dengan maskapai Citilink mencapai Rp1,19 juta per orang. 2. Rute Soekarno Hatta (CGK) ke Yogyakarta International Airport (YIA) 1 Maret – 26 Maret 2025: Harga tiket pesawat berkisar antara Rp600.000 hingga Rp900.000. 27-29 Maret 2025 (menjelang Idulfitri): Harga tiket pesawat mengalami kenaikan dan berkisar antara Rp1,1 juta hingga Rp2,4 juta. 30 Maret – 1 April 2025: Harga tiket kembali turun ke kisaran Rp800.000 hingga Rp900.000. 3. Rute Soekarno Hatta (CGK) ke Yogyakarta (contoh pada 19 Maret 2025) 19 Maret 2025: Harga tiket pesawat dengan maskapai Batik Air dibanderol Rp874.000 per orang. 28 Maret 2025 (menjelang Idulfitri): Harga tiket Batik Air untuk rute yang sama melonjak menjadi Rp3,98 juta per orang. 4. Rute Jakarta ke Kualanamu International Airport (KNO)

    Sepanjang bulan Maret 2025, harga tiket pesawat untuk rute ini bervariasi, di antaranya:

    2, 3, dan 4 Maret 2025: Harga tiket pesawat untuk rute ini cenderung lebih murah, di bawah Rp1 juta. Setelahnya: Rata-rata harga tiket pesawat untuk rute ini berada di kisaran Rp1 juta hingga Rp1,9 juta. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Susul Lion Air, Penerbangan Super Air Jet di Bandara Soetta Pindah ke Terminal 1

    Susul Lion Air, Penerbangan Super Air Jet di Bandara Soetta Pindah ke Terminal 1

    Bisnis.com, JAKARTA — Layanan penerbangan domestik maskapai Lion Group, Super Air Jet di Bandara Soekarno-Hatta (CGK) akan pindah ke terminal 1. 

    Corporate Communication Strategic Lion Air Grup Danang Mandala Prihantoro mengatakan perpindahan layanan Super Air Jet saat ini masih dalam pembahasan. Beberapa hal termasuk teknis pemindahan masih jadi pertimbangan Lion Grup. 

    “[Perpindahan] Ini masih dalam tahap pembahasan karena teknis dan lain-lain ini yang perlu dipertimbangkan, kaitannya dengan perpindahan terminal tersebut,” kata Danang saat ditemui usai meeting and signing ceremony Batam Aero Technic – Lion Grup dan Sanad, Kamis (27/2/2025). 

    Danang menjelaskan bahwa penerbangan domestik Lion Grup yang lain sudah lebih dulu pindah ke terminal 1 CGK pada Desember 2024. Penerbangan domestik Lion Air, misalnya, sudah dipindahkan dari terminal 2E menjadi 1A mulai 14 Desember 2025.

    Sebelumnya, Direktur Utama PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports, Faik Fahmi, menyatakan bahwa seluruh penerbangan maskapai berbiaya rendah akan dialihkan ke Terminal 1 CGK.

    Di antara maskapai LCC yang dimaksud terdapat Citilink (entitas Garuda Indonesia/GIAA), AirAsia Indonesia (CMPP), hingga Lion Air beserta anak usahanya, Super Air Jet.

    Langkah tersebut diambil guna mengurangi kepadatan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta. Faik menjelaskan bahwa Terminal 1 saat ini tengah dalam proses revitalisasi dan akan direnovasi dengan tampilan yang lebih menarik.

    “Proyek revitalisasi dan beautifikasi ini telah mencapai progres sebesar 30%, dan kami menargetkan penyelesaiannya pada Agustus 2025. Nantinya, Terminal 1 akan tampil berbeda dari sebelumnya,” ujar Faik baru-baru ini.

  • Penerbangan Maskapai LCC Citilink Cs Pindah ke Terminal 1 CGK Bertahap

    Penerbangan Maskapai LCC Citilink Cs Pindah ke Terminal 1 CGK Bertahap

    Bisnis.com, JAKARTA — Pengelola Bandara PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) akan memindahkan maskapai berbiaya rendah (low cost carrier/LCC) ke terminal 1B dan 1C Bandara Soekarno-Hatta (CGK) secara bertahap seiring adanya revitalisasi. 

    Corporate Secretary Group Head InJourney Airports Arie Ahsanurrohim mengatakan, maskapai LCC akan secara bertahap pindah ke terminal 1. Dalam waktu dekat layanan penerbangan domestik LCC PT Citilink Indonesia akan pindah ke terminal 1B. 

    “Nanti akan secara bertahap karena terminal 1B dan 1C masih proses revitalisasi, tapi khusus 1B nanti bisa digunakan untuk Citilink pada angkutan Lebaran,” kata Arie kepada Bisnis, Kamis (27/2/2025). 

    Sementara itu, terminal 1C, kata Arie, ditargetkan dapat beroperasi awal September 2025, sedangkan untuk 1B masih akan diprioritaskan untuk kebutuhan operasional kritikal seperti angkutan Lebaran. 

    Berdasarkan catatan Bisnis, pada awal tahun ini, Direktur Utama PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports Faik Fahmi mengatakan bahwa seluruh penerbangan maskapai berbiaya rendah akan dialihkan ke Terminal 1 CGK.

    Di antara maskapai LCC yang dimaksud terdapat Citilink (entitas Garuda Indonesia/GIAA), AirAsia Indonesia (CMPP), hingga Lion Air beserta anak usahanya, Super Air Jet.

    Langkah tersebut diambil guna mengurangi kepadatan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta. Faik menjelaskan bahwa Terminal 1 saat ini tengah dalam proses revitalisasi dan akan direnovasi dengan tampilan yang lebih menarik.

    “Proyek revitalisasi dan beautifikasi ini telah mencapai progres sebesar 30% dan kami menargetkan penyelesaiannya pada Agustus 2025. Nantinya, Terminal 1 akan tampil berbeda dari sebelumnya,” ujar Faik baru-baru ini.

    Teranyar, PT Citilink Indonesia mengumumkan perpindahan layanan penerbangan di CGK baik penerbangan internasional maupun penerbangan domestik dari terminal 3. 

    Penerbangan domestik akan pindah ke terminal 1B sementara penerbangan internasional pindah ke 2F. Kebijakan ini mulai berlaku pada 15 Maret mendatang.

    Jauh sebelum Citilink mengumumkan pindah layanan, maskapai Lion Air lebih dulu mengumumkan perpindahan layanan. Penerbangan domestik Lion Air pindah dari terminal 2E menjadi 1A mulai 14 Desember 2025.

    Sementara itu, saat ini terdapat maskapai LCC lainnya yang masih beroperasi di terminal 3 CGK, salah satunya TransNusa. 

  • AirNav Indonesia meningkatkan sinergi kelancaran navigasi penerbangan

    AirNav Indonesia meningkatkan sinergi kelancaran navigasi penerbangan

    Kami terus berkoordinasi dengan maskapai dan operator bandara untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas udara.

    Tangerang (ANTARA) – Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia terus memperkuat sinergi bersama stakeholder terkait memastikan kelancaran akurasi navigasi penerbangan di bandara-bandara yang ada dalam menghadapi angkutan mudik Idul Fitri 1446 Hijriah/2025 Masehi.

    Direktur Utama AirNav Indonesia Avirianto Suratno, di Tangerang, Banten, Kamis, mengatakan bahwa kolaborasi yang dijalankan pihaknya merupakan upaya dalam memastikan keselamatan, efisiensi operasional, dan inovasi layanan navigasi udara di tengah perubahan lanskap industri penerbangan.

    “Kami terus berkoordinasi dengan maskapai dan operator bandara untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas udara. Dengan kolaborasi yang solid, kami optimis dapat meningkatkan efisiensi dan keselamatan penerbangan di Indonesia,” katanya.

    Ia mengatakan, saat ini sinergi antarstakeholder atau otoritas terkait perlu dilakukan dalam menghadapi tantangan, seperti peningkatan permintaan penerbangan domestik, persaingan moda transportasi, serta modernisasi armada penerbangan.

    Kendati demikian, AirNav Indonesia bersama maskapai dan regulator tengah mengembangkan strategi untuk meningkatkan daya saing penerbangan melalui peningkatan layanan, penyesuaian jadwal penerbangan, serta efisiensi bahan bakar.

    “Dengan meningkatnya jumlah penerbangan selama musim liburan ini, AirNav Indonesia telah mengambil langkah-langkah strategis untuk menjaga keselamatan, efisiensi, dan ketepatan waktu penerbangan di seluruh wilayah udara Indonesia, seperti optimalisasi rute dan manajemen ruang udara, kesiapan personel dan fasilitas infrastruktur navigasi, inovasi layani serta sinergi dengan stakeholder penerbangan,” ujarnya pula.

    Ia menjelaskan, dengan kolaborasi inovasi antara AirNav Indonesia dan stakeholder penerbangan adalah digitalisasi layanan navigasi udara melalui konsep Collaborative Decision Making (CDM), yang memungkinkan pertukaran data secara real-time antara maskapai, operator bandara, dan pengelola lalu lintas udara.

    “Inisiatif ini bertujuan untuk mengurangi keterlambatan penerbangan dan meningkatkan prediktabilitas operasional,” katanya pula.

    Dengan kolaborasi yang semakin erat antara AirNav Indonesia diharapkan industri penerbangan nasional semakin adaptif dalam menghadapi perubahan dan terus berkembang secara berkelanjutan.

    Dengan optimalisasi manajemen lalu lintas udara dan implementasi teknologi berbasis Performance-Based Navigation (PBN), diharapkan operasional penerbangan semakin efisien dan tepat waktu.

    “Seiring dengan meningkatnya lalu lintas udara pascapandemi, AirNav Indonesia berkomitmen untuk mendukung ekspansi rute penerbangan yang dilakukan oleh maskapai nasional seperti Garuda Indonesia, Citilink, dan Pelita Air,” kata dia pula.

    Pewarta: Azmi Syamsul Ma’arif
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

  • Ini Alasan Penerbangan Lion Air dan Citilink di CGK Pindah dari Terminal 3

    Ini Alasan Penerbangan Lion Air dan Citilink di CGK Pindah dari Terminal 3

    Bisnis.com, JAKARTA — Penerbangan maskapai berbiaya rendah (low cost carrier/LCC) Lion Air dan Citilink Indonesia di Bandara Soekarno – Hatta pindah dari terminal 3.

    Anak usaha Garuda Indonesia, PT Citilink Indonesia mengumumkan perpindahan layanan penerbangan di CGK baik penerbangan internasional maupun penerbangan domestik dari terminal 3. 

    Penerbangan domestik akan pindah ke terminal 1B sementara penerbangan internasional pindah ke 2F. Kebijakan ini mulai berlaku pada 15 Maret mendatang.

    Jauh sebelum Citilink mengumumkan pindah layanan, maskapai Lion Air lebih dulu mengumumkan perpindahan layanan.

    Berdasarkan catatan Bisnis, penerbangan domestik Lion Air pindah dari terminal 2E menjadi 1A mulai 14 Desember 2025. 

    Manajemen Lion Air mengklaim pindahnya operasional penerbangan ke Terminal 1A dirancang untuk memberikan pengalaman perjalanan yang lebih baik dengan nuansa terbaru. Terminal 1A telah dilengkapi dengan berbagai layanan modern, serta aksesibilitas yang lebih mudah bagi penumpang.

    Di awal tahun ini, Direktur Utama PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports, Faik Fahmi, menyatakan bahwa seluruh penerbangan maskapai berbiaya rendah akan dialihkan ke Terminal 1 CGK.

    Di antara maskapai LCC yang dimaksud terdapat Citilink (entitas Garuda Indonesia/GIAA), AirAsia Indonesia (CMPP), hingga Lion Air beserta anak usahanya, Super Air Jet.

    Langkah tersebut diambil guna mengurangi kepadatan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta. Faik menjelaskan bahwa Terminal 1 saat ini tengah dalam proses revitalisasi dan akan direnovasi dengan tampilan yang lebih menarik.

    “Proyek revitalisasi dan beautifikasi ini telah mencapai progres sebesar 30%, dan kami menargetkan penyelesaiannya pada Agustus 2025. Nantinya, Terminal 1 akan tampil berbeda dari sebelumnya,” ujar Faik baru-baru ini.

    Sementara itu, InJourney Airports juga tengah melakukan penataan ulang dan relokasi penumpang di Bandara Soekarno-Hatta. Rencana tersebut mencakup penempatan maskapai full services di Terminal 3, sedangkan Terminal 2F akan difokuskan untuk penerbangan umrah dan haji.

  • Penerbangan Citilink di CGK Tak Lagi di Terminal 3 Mulai 15 Maret

    Penerbangan Citilink di CGK Tak Lagi di Terminal 3 Mulai 15 Maret

    Bisnis.com, JAKARTA – Seluruh penerbangan Maskapai Grup Garuda, PT Citilink Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta akan pindah dari terminal 3 mulai 15 Maret 2025 mendatang. 

    Mengutip informasi resmi Citilink Indonesia, mulai 15 Maret 2025, seluruh penerbangan Citilink Indonesia dari dan ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta (CGK) untuk domestik pindah ke terminal 1B dan internasional pindah ke terminal 2F. 

    Sebelumnya, penerbangan domestik dan internasional Citilink dari CGK dilayani di terminal 3. 

    Adapun di awal tahun Direktur Utama PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports Faik Fahmi menyebutkan seluruh penerbangan maskapai berbiaya rendah (low cost carrier/LCC) akan dipindahkan ke terminal 1 CGK. 

    Beberapa maskapai kategori low cost carrier yaitu Citilink yang merupakan entitas Garuda Indonesia (GIAA), AirAsia Indonesia (CMPP), hingga Lion Air dan anak usahanya, Super Air Jet.

    Hal itu bertujuan untuk mengurai kepadatan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta. Faik menjelaskan bahwa saat ini Terminal 1 sedang dalam tahap revitalisasi dan akan disulap menjadi lebih cantik.

    “Nah, ini lagi kita revitalisasi dan beautifikasi, jadi nanti Terminal 1-nya akan beda dengan yang kemarin-kemarin. Ini lagi dibangun, [progresnya] sudah 30%, saya targetkan nanti di bulan Agustus 2025 sudah selesai,” katanya Faik Fahmi baru-baru ini. 

    Pihak InJourney Airports juga sedang dalam proses penataan ulang dan relokasi penumpang di Bandara Soekarno-Hatta. Nantinya, maskapai full services akan di Terminal 3, sedangkan Terminal 2F akan dikhususkan untuk melayani penerbangan umrah dan haji.

  • Panja Haji: Lion Air Bakal Angkut 10 Persen Jemaah Haji 2025

    Panja Haji: Lion Air Bakal Angkut 10 Persen Jemaah Haji 2025

    Panja Haji: Lion Air Bakal Angkut 10 Persen Jemaah Haji 2025
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua Panitia Kerja (Panja) Haji, Singgih Januratmoko mengatakan, maskapai
    Lion Air
    akan mengangkut sekitar 10 persen jemaah haji 1446 Hijriah atau 2025.
    Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI itu mengatakan, Indonesia telah bekerja sama dengan dua maskapai pesawat sebelumnya, yakni
    Garuda Indonesia
    dan Saudi Airlines.
    “Garuda sama Saudi ya, tapi kemarin kita memang ingin ada tambahan satu lagi, Pak Prabowo juga mungkin ada satu lagi, jadi untuk perbandingan,” ujar Singgih di Gedung DPR RI Senayan, Jakarta Pusat, Senin (24/2/2025).
    “Sementara sih masih Lion enggak terlalu banyak ya, baru 10 persen (untuk angkut jemaah haji),” tambah dia.
    Singgih mengatakan, penambahan satu maskapai Lion Air sebagai salah satu upaya pemerintah untuk memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah haji.
    “Jadi kita nanti ada kompetisi lah antara mereka dengan tiga perusahaan, dan otomatis akan berikan pelayanan yang terbaik,” tuturnya.
    Singgih menuturkan, Presiden RI
    Prabowo Subianto
    memberikan arahan bahwa penambahan maskapai pesawat untuk jemaah haji mulai dilakukan untuk tahun ini.
    “Permintaan Pak Prabowo itu buat tahun ini, kalau harapan kita dengan adanya beberapa maskapai kan saling berkompetisi, memberikan pelayanan terbaik,” imbuh dia.
    Sebelumnya diberitakan, Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief, mengungkapkan ada tiga maskapai penerbangan yang akan melayani
    jemaah haji 2025
    .
    Ketiga maskapai tersebut adalah Garuda Indonesia, Lion Air Group, dan Saudi Airlines.
    “Untuk yang hadir bersama kita, dari empat maskapai, ada dua maskapai, yaitu Garuda Airlines, kemudian juga ada Lion Group, Saudi Airlines untuk vendor di luar negerinya. Jadi di dalam negeri ada 2, di luar negeri ada 1,” ujar Hilman dalam rapat antara Kemenag dan Komisi VIII DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, pada Senin (6/1/2025).
    Pemerintah juga mempertimbangkan Citilink Indonesia untuk menjadi salah satu maskapai penerbangan haji.
    Hilman menjelaskan, dari maskapai dalam negeri, hanya Garuda dan Lion Air yang secara administratif memenuhi syarat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kemenhub dukung Citilink perkuat konektivitas ke Way Kanan Lampung

    Kemenhub dukung Citilink perkuat konektivitas ke Way Kanan Lampung

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendukung maskapai Citilink memperkuat konektivitas dengan pembukaan rute baru ke Way Kanan, Provinsi Lampung, guna meningkatkan aksesibilitas dan perekonomian daerah tersebut.

    “Kemenhub mendukung Citilink yang buka rute penerbangan baru ke Way Kanan, ini tentu membuka konektivitas ke Way Kanan,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bagian Kerja Sama Internasional, Humas, dan Umum Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Mokhammad Khusnu dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

    Dia menyampaikan bahwa maskapai tersebut menambah rute penerbangan baru dari Jakarta melalui Bandar Udara Halim Perdanakusuma (HLP) menuju Bandar Udara Gatot Soebroto (WTX) di Way Kanan, Provinsi Lampung.

    Penerbangan perdana dilaksanakan pada Rabu dan akan beroperasi seminggu dua kali pada Rabu dan Minggu, menggunakan pesawat jenis ATR72 seri 600.

    Sementara itu, Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Silampari Wachyu Setiawan yang membawahi Satpel Bandar Udara Gatot Soebroto di Way Kanan menilai bahwa terdapat sejumlah potensi pasar di daerah tersebut.

    Ia menyebutkan potensi pasar di bandar udara tersebut pertama, terdapat tujuh pemerintah kabupaten baik di Provinsi Lampung maupun Provinsi Sumatera Selatan, dengan penduduk saat ini kurang lebih 3 juta jiwa.

    Kedua, terdapat 39 industri berskala besar yaitu tujuh perusahaan berada di Kabupaten Way Kanan, tiga perusahaan berada di Kabupaten OKU Timur, lima perusahaan di Kabupaten OKU Selatan, 22 di Kabupaten OKU dan dua perusahaan di Kabupaten Lampung Barat.

    “Industri-industri tersebut di antaranya bergerak di bidang perkebunan dan pengolahan karet, kelapa sawit, tebu, nanas, tambang batu bara, semen, minyak bumi dan gas,” ucapnya.

    Ketiga, meningkatnya animo masyarakat melakukan perjalanan luar daerah dan luar negeri, seperti ibadah umroh, haji dan wisata.

    Keempat, meningkatnya kunjungan ke daerah seiring perkembangan objek wisata di tujuh kabupaten dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi; dan kelima pelayanan angkutan penumpang dan barang dari dan ke Pulau Jawa saat ini dilayani oleh 82 bandar udara.

    “Dengan beroperasinya maskapai Citilink, tentunya konektivitas dan operasional penerbangan dari dan ke Way Kanan akan membawa dampak positif yang luas bagi kemajuan daerah,” kata Wachyu.

    Ia menuturkan bahwa saat ini Bandar Udara Gatot Soebroto memiliki runway berukuran 2.100 m x 40 m, dengan luas terminal 300 m2.

    Dengan adanya operasional penerbangan di Way Kanan, Wachyu optimis banyak manfaat yang akan diperoleh terutama dalam aksesibilitas dan mendukung perekonomian wilayah Way Kanan dan sekitarnya.

    “Harapan ke depan, pemerintah daerah setempat bersama Kementerian Perhubungan dan stakeholder terkait dapat selalu bersinergi, untuk mengembangkan serta meningkatkan pelayanan jasa transportasi udara yang ada di Bandar Udara Gatot Soebroto,” kata Wachyu.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025