BUMN: Citilink

  • Hari Pertama Idulfitri, InJourney Prediksi Penumpang Pesawat Capai 377.000 Orang

    Hari Pertama Idulfitri, InJourney Prediksi Penumpang Pesawat Capai 377.000 Orang

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Angkasa Pura Indonesia (Persero) atau InJourney Airports memproyeksikan sebanyak 377.000 penumpang akan naik pesawat pada Hari Raya Idulfitri, Senin (31/3/2025) di 37 bandara yang dikelolanya.

    Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi mengatakan di hari pertama Idulfitri, jumlah penumpang pesawat diprediksi mencapai 377.000 jiwa. Dia mengatakan jumlah penumpang di hari pertama dan kedua Lebaran melandai dibandingkan dengan hari sebelumnya.

    “Jumlah penumpang pada hari pertama dan hari kedua Idul Fitri sedikit melandai dibandingkan dengan pada arus mudik,” kata Faik, Senin (31/3/2025).

    Meski demikian, kata Faik, jumlah penumpang akan kembali meningkat pada Rabu (2/4/2025) seiring dengan dimulainya arus balik Lebaran 2025.

    Sementara itu, berdasarkan data posko pusat Kementerian Perhubungan pukul 16.33 WIB jumlah penumpang di Bandara InJourney Airports tercatat sebesar 174.780 jiwa. Angka ini merupakan 54,9% dari total kapasitas tempat duduk sebesar 318.300.

    Adapun jumlah pergerakan pesawat yang tercatat sampai dengan pukul 16.33 WIB adalah sebanyak 1.863 penerbangan yang merupakan 64,6% dari 2.883 penerbangan yang terjadwal hari ini. Dari total keseluruhan penerbangan tersebut, 89 penerbangan merupakan penerbangan tambahan yang didominasi oleh Citilink, Lion Air, Super AirJet, dan Garuda Indonesia.

    Secara akumulasi jumlah penumpang di Bandara InJourney Airports mencapai 4.698.402 penumpang selama periode H-10 hingga H-1. Angka ini turun tipis dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yaitu sebesar 4.704.300 penumpang.

    Sejalan dengan penurunan penumpang, jumlah pergerakan pesawat juga turun yaitu menjadi 35.101 penerbangan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yaitu sebanyak 37.233 penerbangan. Jumlah penerbangan tambahan (extra flight) dari maskapai yang dilayani di bandara InJourney Airports pada arus mudik total mencapai 1.529 extra flight.

  • InJourney Airports Catat 256.107 Penumpang Naik Pesawat H-1 Lebaran

    InJourney Airports Catat 256.107 Penumpang Naik Pesawat H-1 Lebaran

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Angkasa Pura Indonesia (Persero) atau InJourney Airports mencatatkan telah melayani 256.107 penumpang dengan 2.371 penerbangan di 37 bandara InJourney sampai dengan H-1 Lebaran pukul 17.13 WIB, Minggu (30/3/2025). 

    Berdasarkan data Posko Pusat InJourney Airports Angkutan Lebaran 2025, sampai dengan pukul 17.13 WIB jumlah penumpang yang diangkut mencapai 256.107 jiwa atau 63,2% dari total kapasitas kursi sebanyak 405.100. Data ini masih dinamis dan perhitungan akumulasi akan ditutup pukul 24.00 WIB. 

    Dari total jumlah penumpang tersebut, Bandara Internasional Soekarno – Hatta menjadi bandara tersibuk yang terkait dengan bandara Angkasa Pura, disusul oleh Bandara Juanda, Bandara Denpasar, Bandara Changi dan Bandara Internasional Kuala Lumpur. 

    Kemudian untuk maskapai dengan penumpang terbanyak hari ini adalah Lion Air, Super Air Jet, Citilink Indonesia, Garuda Indonesia dan Batik Air. 

    Sementara itu jika melihat data H-1 Lebaran 2024, total penumpang yang tercatat mencapai 436.600 jiwa. Angka ini telah lebih tinggi dibandingkan jumlah penumpang sebelum pandemi covid -19 yang tercatat sebesar 400.000 penumpang. 

    Adapun InJourney Airports juga mencatatkan 2.371 penerbangan atau sebesar 71,2% dari 3.330 penerbangan yang terjadwal hari ini. Pada H-1 Lebaran tahun lalu, InJourney Airports membukukan total penerbangan sebanyak 3.604. 

    Sementara itu dari jumlah penerbangan tersebut, penerbangan ekstra tercatat sebanyak 179 penerbangan atau 72% dari total penerbangan ekstra yang direncanakan hari ini sebanyak 249 penerbangan. 

    Maskapai yang paling banyak mengajukan penerbangan ekstra hari ini adalah Lion Air yaitu 85 penerbangan dengan realisasi 48 penerbangan, Citilink dengan 28 rencana extra flight dan realisasi 45 penerbangan, Garuda Indonesia sebanyak 18 ekstra flight dengan realisasi sebanyak 24 penerbangan dan Super Air Jet sebanyak 48 penerbangan dengan realisasi sebanyak 21 penerbangan. 

  • Pemudik Naik 4,9 Persen, Ketersediaan Pesawat Turun di Bandara Soetta

    Pemudik Naik 4,9 Persen, Ketersediaan Pesawat Turun di Bandara Soetta

    Jakarta, Beritasatu.com – Bandara Soekarno-Hatta mencatatkan 184.000 penumpang pada puncak arus mudik, mengalami peningkatan sebesar 4,9% dibandingkan tahun 2024. Namun, lonjakan jumlah penumpang atau pemudik ini tidak sebanding dengan ketersediaan pesawat.

    Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi mengungkapkan, keterbatasan jumlah pesawat menjadi tantangan tersendiri. Meski demikian, kebijakan pemerintah dalam menurunkan harga tiket pesawat justru membantu meningkatkan jumlah penumpang pemudik.

    Ia menjelaskan bahwa meskipun kapasitas pesawat terbatas, lalu lintas penumpang tetap meningkat. Jika dibandingkan dengan tahun 2019, sebelum pandemi COVID-19, jumlah penumpang bahkan mengalami kenaikan sebesar 9%.

    Pada tahun 2024, sebanyak 430 pesawat beroperasi selama arus mudik, sedangkan tahun ini hanya tersedia 404 pesawat. Jumlah ini jauh lebih sedikit dibandingkan dengan tahun 2019, yang mencapai 600 pesawat.

    Faik menambahkan bahwa tanpa kebijakan diskon tiket dari pemerintah, harga tiket bisa melonjak lebih tinggi akibat keterbatasan jumlah pesawat. Meskipun terjadi peningkatan jumlah pemudik, kondisi di Bandara Soekarno-Hatta tetap tertata dengan baik.

    Menurut Faik, dibandingkan tahun sebelumnya, kepadatan di Terminal 3 kini lebih terkendali. Hal ini berkat perbaikan manajemen arus penumpang yang memberikan pengalaman lebih nyaman bagi para pengguna jasa bandara.

    Salah satu strategi yang diterapkan adalah pengalihan beberapa penerbangan ke terminal lain. CitiLink yang sebelumnya beroperasi di Terminal 3 kini dipindahkan ke Terminal 1B, sementara penerbangan umrah dialihkan ke Terminal 2F.

    Selain itu, pembukaan kembali Terminal 1B pada bulan Maret menjadi langkah antisipatif dalam mengurai kepadatan arus mudik.

    Proses transformasi bandara terus berlanjut, termasuk renovasi Terminal 1C yang dijadwalkan selesai pada bulan Juni. Terminal 2F juga akan difokuskan untuk jemaah umrah dan dilengkapi dengan masjid seluas 2.000 meter persegi guna memberikan kenyamanan lebih bagi para penumpang dan pemudik saat Lebaran.
     

  • Garuda Indonesia Group Angkut 81 Ribu Penumpang saat Puncak Arus Mudik Lebaran 2025 – Halaman all

    Garuda Indonesia Group Angkut 81 Ribu Penumpang saat Puncak Arus Mudik Lebaran 2025 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Maskapai Garuda Indonesia bersama anak usahanya Citilink mengangkut sebanyak 81.030 penumpang, saat puncak arus mudik Angkutan Lebaran 2025 pada Jumat (28/3/2025).

    Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani mengatakan, angka tersebut tercatat menunjukkan kenaikan signifikan sebesar 65,89 persen dibandingkan dengan awal periode peak season pada pekan lalu (21/3) yaitu sebanyak 48.844 penumpang.

    “Guna memastikan seluruh mobilitas selama puncak arus keberangkatan libur Lebaran ini, Garuda Indonesia Group telah menyiapkan berbagai langkah optimalisasi aspek operasional, mulai dari peningkatan frekuensi penerbangan pada rute-rute favorit, ketersediaan armada, hingga penguatan layanan di seluruh titik operasional untuk memastikan pengalaman perjalanan yang lancar bagi penumpang,” kata Wamildan dalam keterangannya, Sabtu (29/3/2025).

    Wamildan mengatakan, pada puncak arus keberangkatan ini Garuda Indonesia mengangkut sedikitnya 45.257 penumpang, sementara Citilink sedikitnya 35.773 penumpang dari total 478 penerbangan yakni 244 penerbangan Garuda Indonesia dan 234 penerbangan Citilink. 

    Angka penerbangan tersebut telah mencakup 20 penerbangan tambahan (extra flight) Garuda Indonesia dan 7 penerbangan tambahan (extra flight) Citilink. 

    Adapun khusus untuk keberangkatan dari Jakarta melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Bandara Halim Perdanakusuma, pada hari ini Garuda Indonesia Group mengangkut 31.843 penumpang.

    Dari total tersebut terdiri dari 17.224 penumpang Garuda Indonesia dan 14.619 penumpang Citilink, melalui 191 penerbangan di mana 108 penerbangan dioperasikan oleh Garuda Indonesia dan 83 penerbangan dengan Citilink.

    Sejalan dengan berbagai kesiapan yang terus diperkuat di seluruh lini layanan dan operasional, Garuda Indonesia Group pada puncak arus keberangkatan dari Jakarta hingga pernyataan dikeluarkan turut mencatatkan rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan mencapai 90 persen. 

    “Capaian tingkat ketepatan waktu ini tentunya menjadi komitmen yang akan terus ditingkatkan melalui sinergi berkelanjutan dengan seluruh para pihak pemangku kepentingan guna mempersiapkan seluruh operasional penerbangan dapat berlangsung secara optimal,” tegas Wamildan.

    Sementara itu, Garuda Indonesia Group juga memproyeksikan bahwa puncak arus balik diprediksi akan terjadi pada hari Minggu (6/4), hal ini sesuai dengan prediksi Pemerintah RI untuk kesiapan arus balik di mana puncaknya akan terjadi pada tanggal 6 sampai 7 April 2025.

     

  • Melonjak! Penumpang Garuda Indonesia (GIAA) Tembus 81.000 Jiwa H-3 Lebaran

    Melonjak! Penumpang Garuda Indonesia (GIAA) Tembus 81.000 Jiwa H-3 Lebaran

    Bisnis.com, JAKARTA — Maskapai pelat merah Grup Garuda Indonesia (GIAA) mencatatkan lonjakan penumpang saat puncak arus mudik yang terjadi H-3 Lebaran 2025 atau Jumat (28/3/2025). 

    Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani, menyampaikan bahwa Garuda Indonesia bersama anak perusahaannya, Citilink, mencatat jumlah penumpang sebanyak 81.030 pada puncak arus keberangkatan. 

    “Jumlah tersebut mengalami peningkatan signifikan sebesar 65,89% dibandingkan dengan awal periode peak season pada 21 Maret, yang tercatat sebanyak 48.844 penumpang,” kata Wamildan dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (29/3/2025). 

    Pada puncak arus keberangkatan ini, Garuda Indonesia mengangkut setidaknya 45.257 penumpang, sementara Citilink mengangkut sekitar 35.773 penumpang dari total 478 penerbangan, yang terdiri dari 244 penerbangan Garuda Indonesia dan 234 penerbangan Citilink. 

    Dari total penerbangan tersebut, Garuda Indonesia mengoperasikan 20 penerbangan tambahan (extra flight), sedangkan Citilink menambahkan 7 penerbangan tambahan.  

    Untuk keberangkatan dari Jakarta melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Bandara Halim Perdanakusuma, pada hari ini Garuda Indonesia Group melayani 31.843 penumpang, terdiri dari 17.224 penumpang Garuda Indonesia dan 14.619 penumpang Citilink.

    Jumlah tersebut diangkut melalui 191 penerbangan, dengan 108 penerbangan dioperasikan oleh Garuda Indonesia dan 83 penerbangan oleh Citilink.  

    Wamildan mengklaim seiring dengan peningkatan kesiapan di seluruh lini layanan dan operasional, Garuda Indonesia Group mencatat rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan mencapai 90% selama puncak arus keberangkatan dari Jakarta hingga pernyataan ini dikeluarkan.  

    Selama periode peak season libur Lebaran, Garuda Indonesia Group mencatat sejumlah rute penerbangan dengan trafik tinggi, termasuk Padang, Kualanamu, Pangkalpinang, Surabaya, Denpasar, Tanjung Karang, Yogyakarta, Semarang, Solo, Makassar, dan Balikpapan, seiring dengan perayaan hari keagamaan dari akhir Maret hingga awal April. Sementara untuk rute internasional, destinasi dengan permintaan tinggi meliputi Jeddah, Madinah, dan Doha.  

    Selain itu, Garuda Indonesia Group memproyeksikan bahwa puncak arus balik akan terjadi pada Minggu, 6 April, sesuai dengan prediksi Pemerintah RI yang memperkirakan puncak arus balik berlangsung pada 6-7 April 2025.  

    Di sisi lain, pada periode peak season Lebaran tahun ini, Garuda Indonesia mencatat peningkatan volume angkutan kargo sebesar 10% dibandingkan dengan periode sebelum peak season, dari sebelumnya 3.581 ton menjadi 3.976 ton. 

    Kenaikan ini selaras dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam pengiriman barang selama libur Lebaran.

    Jenis angkutan kargo yang diangkut mencakup general cargo, fishery & sea product, serta meat product.

  • Garuda Indonesia dan Citilink Angkut 81 Ribu Penumpang saat Puncak Mudik Lebaran 2025 – Page 3

    Garuda Indonesia dan Citilink Angkut 81 Ribu Penumpang saat Puncak Mudik Lebaran 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Garuda Indonesia bersama anak usahanya, Citilink, mencatatkan jumlah angkutan penumpang sebanyak 81.030 penumpang dari total 478 penerbangan, pada momentum puncak arus keberangkatan musim libur Lebaran 2025, yang jatuh pada Jumat, 28 Maret 2025.

    Angka tersebut menunjukkan kenaikan signifikan sebesar 65,89 persen dibandingkan dengan awal periode peak season pada pekan lalu, 21 Maret 2025 sebanyak 48.844 penumpang.

    Pada puncak arus keberangkatan ini, Garuda Indonesia mengangkut 45.257 penumpang dari 244 penerbangan. Sementara Citilink dinaiki oleh 35.773 penumpang dari 234 penerbangan. 

    Adapun angka penerbangan tersebut telah mencakup 20 penerbangan tambahan (extra flight) Garuda Indonesia dan 7 penerbangan tambahan (extra flight) Citilink. 

    Sejalan dengan lonjakan trafi penumpang tersebut, Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani berkomitmen mengoptimalkan layanan penerbangan di musim mudik Lebaran ini. 

    “Guna memastikan seluruh mobilitas selama puncak arus keberangkatan libur Lebaran, Garuda Indonesia Group telah menyiapkan berbagai langkah optimalisasi aspek operasional. Mulai dari peningkatan frekuensi penerbangan pada rute-rute favorit, ketersediaan armada, hingga penguatan layanan di seluruh titik operasional,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/3/2025).

    Khusus untuk keberangkatan dari Jakarta melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Bandara Halim Perdanakusuma, pada Jumat, 28 Maret 2025, Garuda Indonesia Group mengangkut 31.843 penumpang.

    Terdiri dari 17.224 penumpang Garuda Indonesia dan 14.619 penumpang Citilink, melalui 191 penerbangan yang 108 penerbangan dioperasikan oleh Garuda Indonesia dan 83 penerbangan dengan Citilink.

    Ketepatan Waktu 90%

    Selama puncak arus keberangkatan mudik dari Jakarta, Garuda Indonesia Group turut mencatatkan rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan mencapai 90 persen. 

    “Capaian tingkat ketepatan waktu ini tentunya menjadi komitmen yang akan terus ditingkatkan. Melalui sinergi berkelanjutan dengan seluruh para pihak pemangku kepentingan guna mempersiapkan seluruh operasional penerbangan dapat berlangsung secara optimal,” tutur Wamildan.

    Pada momentum peak season libur Lebaran kali ini, Garuda Indonesia Group mencatatkan sejumlah rute penerbangan dengan trafik tinggi. Mulai dari Padang, Kualanamu, Pangkalpinang, Surabaya, Denpasar, Tanjung Karang, Yogyakarta, Semarang, Solo, Makassar.

    Tak hanya untuk penerbangan domestik, kelompok maskapai pelat merah tersebut juga mencatat trafik penerbangan tinggi untuk rute internasional, seperti Jeddah, Madinah, dan Doha.

  • Bandara Radin Inten: Tiga maskapai ajukan penerbangan ekstra

    Bandara Radin Inten: Tiga maskapai ajukan penerbangan ekstra

    Di periode mudik Lebaran tahun ini sudah ada tiga maskapai yang mengajukan penerbangan ekstra yakni Maskapai Garuda Indonesia, Citilink dan AirAsia

    Bandarlampung (ANTARA) – Pengelola Bandara Radin Inten II Lampung menyatakan pada periode mudik Lebaran 2025 telah ada tiga maskapai yang mengajukan penerbangan ekstra.

    “Di periode mudik Lebaran tahun ini sudah ada tiga maskapai yang mengajukan penerbangan ekstra yakni Maskapai Garuda Indonesia, Citilink dan AirAsia,” ujar Asisten Manager of Airport Operation and Service Bandara Radin Inten II Latif Nur Sasongko di Bandarlampung, Jumat.

    Ia mengatakan, pelaksanaan penerbangan ekstra tersebut telah mulai dilaksanakan sejak kemarin.

    “Jadi kondisi saat ini di periode mudik, ada sembilan perjalanan udara yang masuk dalam penerbangan ekstra,” katanya.

    Dia menjelaskan, selain penerbangan ekstra, telah dilakukan pula pelaksanaan operasional bandar udara lebih awal di Bandara Radin Inten II Lampung selama periode Lebaran 2025.

    “Kemarin maskapai Lion Air meminta pengajuan pembukaan operasional bandara lebih cepat yaitu pukul 06.00 WIB dari waktu normal operasional pukul 07.00 WIB,” ucap dia.

    Ia melanjutkan, pengajuan penambahan waktu operasional bandara lebih awal oleh maskapai itu dilakukan karena kebutuhan operasional maskapai yang cukup padat akan penumpang di periode mudik.

    “Adanya permintaan penambahan penerbangan ataupun operasional bandara lebih awal akan kami akomodir. Agar dalam momen arus mudik dan balik ini tidak ada keterlambatan penerbangan ataupun permasalahan teknis pesawat,” tambahnya.

    Menurut dia, hal tersebut dilakukan untuk mendukung kelancaran arus mudik terutama pada layanan transportasi udara di Provinsi Lampung.

    Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

  • 32 penerbangan Juanda-NgurahRai dihentikan sementara saat Nyepi

    32 penerbangan Juanda-NgurahRai dihentikan sementara saat Nyepi

    Enam penerbangan Lion Air, empat dari Super Air Jet, empat dari Citilink, serta masing-masing satu dari Garuda Indonesia dan Batik Air

    Surabaya (ANTARA) – Sebanyak 32 penerbangan dari Bandara Internasional Juanda Surabaya, Jawa Timur menuju Bandara Ngurah Rai Bali dihentikan sementara saat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1947/2025.

    General Manager Bandara Internasional Juanda Muhammad Tohir, dalam keterangannya di Surabaya, Jumat, menjelaskan, sebanyak 16 penerbangan berasal dari Juanda, dan 16 lainnya dari Ngurah Rai.

    “Enam penerbangan Lion Air, empat dari Super Air Jet, empat dari Citilink, serta masing-masing satu dari Garuda Indonesia dan Batik Air,” kata Tohir.

    Tohir menjelaskan, penghentian sementara operasional Bandara I Gusti Ngurah Rai dilakukan pada Sabtu (29/3) pukul 06.00 WITA hingga Minggu (30/3) pukul 06.00 WITA, sebagaimana tertuang dalam Notice to Airmen (NOTMN) Nomor A0131/25.

    Meskipun begitu, kata dia, operasional penerbangan lainnya di Bandara Internasional Juanda tetap berjalan normal sesuai jadwal atau slot penerbangan yang telah ditentukan.

    Oleh karena itu, ia mengimbau calon penumpang yang terdampak untuk menyesuaikan jadwal perjalanan dengan menghubungi pihak maskapai terkait.

    Menurut dia, momen perayaan Nyepi tahun ini juga bertepatan dengan libur Lebaran, sehingga jumlah penumpang di Bandara Juanda diperkirakan tetap tinggi.

    “Tentunya, kondisi Bandara Juanda tetap akan ramai, mengingat tanggal tersebut diprediksi jumlah penumpang akan cukup banyak,” tuturnya.

    Manajemen Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, telah mengumumkan akan menghentikan operasional dan tidak akan melayani penerbangan selama 24 jam.

    Manajemen Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar, Bali, mengumumkan penutupan sementara operasional penerbangan selama 24 jam dalam rangka Hari Suci Nyepi.

    Kebijakan ini juga tertuang dalam Surat Edaran Gubernur Bali Nomor: B.16.100.3.4/865/LLJ/DISHUB Tahun 2025 tentang Pelaksanaan Hari Raya Suci Nyepi Tahun Saka 1947.

    Pewarta: Indra Setiawan/Naufal Ammar Imaduddin
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pendapatan Garuda Naik Jadi Rp 56,7 T, tapi Masih Rugi Rp 1,1 T

    Pendapatan Garuda Naik Jadi Rp 56,7 T, tapi Masih Rugi Rp 1,1 T

    Jakarta

    Maskapai pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) mengalami pemulihan kinerja bisnis yang signifikan di tahun 2024. Garuda mencatatkan kenaikan pendapatan, secara konsolidasi di sepanjang tahun 2024 pendapatan Garuda tumbuh 16,34% dari sebelumnya US$ 2,94 miliar menjadi US$ 3,42 miliar atau sekitar Rp 56,7 triliun (kurs Rp 16.600).

    Meskipun terdapat peningkatan signifikan pada aspek kinerja operasional di tahun 2024, Garuda Indonesia masih mencatatkan kerugian bersih sebesar US$ 69,78 juta atau sekitar Rp 1,15 triliun.

    Kenaikan pendapatan ini didorong oleh peningkatan angkutan penumpang yang dilakukan Garuda. Di sepanjang tahun 2024, Garuda Indonesia secara grup berhasil mengangkut 23,67 juta penumpang atau naik 18,54% dibandingkan sepanjang tahun 2023 yang mengangkut 19,97 juta penumpang.

    Totalnya ada sekitar 11,39 juta penumpang yang diangkut oleh Garuda Indonesia, sementara itu 12,28 juta penumpang sisanya diangkut oleh anak usaha Citilink. Garuda Indonesia Group telah melakukan peningkatan frekuensi penerbangan sebesar 12,21% (YoY) dari tahun sebelumnya yang sebanyak 145,500 penerbangan menjadi 163,271 penerbangan.

    “Kinerja Garuda Indonesia di sepanjang tahun 2024 merefleksikan dinamika industri transportasi udara secara global yang masih menantang di tengah kondisi makro ekonomi yang berubah-ubah,” sebut Wamildan dalam keterangannya, Kamis (27/3/2025).

    Bila dirinci, selama 2024, pendapatan penerbangan berjadwal Garuda Indonesia telah mencatakan peningkatan sebesar 15,32% menjadi US$ 2,74 miliar dari tahun sebelumnya. Pendapatan penerbangan berjadwal tersebut ditopang oleh peningkatan pendapatan angkutan penumpang sebesar US$ 2,57 miliar, serta angkutan kargo dan dokumen senilai US$ 164,70 juta.

    Sementara itu, pendapatan penerbangan tidak berjadwal mencapai US$ 333,75 juta atau naik 15,87% dari tahun 2023. Pertumbuhan tersebut salah satunya dikontribusikan oleh angkutan charter yang mencatatkan lonjakan hingga 101,06% menjadi US$ 106,27 juta, dari tahun sebelumnya sebesar US$ 52,86 juta.

    Adapun aspek pendapatan lainnya turut tumbuh signifikan sebesar 25,79% menjadi US$ 340,37 juta dibandingkan pada tahun sebelumnya yang ditunjang oleh kinerja anak usaha Garuda Indonesia, di antaranya GMF AeroAsia yang menyumbang pendapatan pemeliharaan dan perbaikan pesawat sebesar US$ 102,71 juta.

    Kemudian dari sektor aerowisata berhasil mencatatkan pendapatan biro perjalanan sebesar US$ 40,96 juta, atau meningkat signifikan sebesar 37,12%.

    Catatan kerugian pada keuangan Garuda sendiri dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Antara lain beban usaha yang mengalami kenaikan sebesar 18,32%, yang salah satunya disebabkan oleh peningkatan beban pemeliharaan dan perbaikan pesawat. Pada tahun 2024 terdapat beberapa pesawat yang memasuki jadwal perawatan besar atau overhaul.

    Selain itu di tahun 2024, pendapatan lain-lain mengalami penurunan drastis hingga 77,39%, dikarenakan pada tahun 2023 Garuda Indonesia mencatatkan sejumlah extra-ordinary item di antaranya gain from bonds retirement dan pendapatan restrukturisasi Anak Perusahaan, sementara transaksi serupa tidak terjadi di tahun 2024.

    Sejak akhir tahun 2024 hingga Kuartal I – 2025, Garuda Indonesia telah mendatangkan dua pesawat berjenis _narrow body_ tipe Boeing 737-800NG (PK-GUF dan PK-GUG). Dan mulai Kuartal II – 2025 nanti, Garuda Indonesia akan segera mengoperasikan dua pesawat tambahan Boeing 737-800NG yaitu PK-GUH (MSN-44218) dan PK-GUI (MSN-44217) yang saat ini tengah menjalani proses perawatan sebelum beroperasi resmi di jaringan rute domestik maupun rute internasional Garuda Indonesia.

    (hal/rrd)

  • Lebaran 2025, Tiket Pesawat Garuda (GIAA) Laris Manis, Ini Tujuan Favorit

    Lebaran 2025, Tiket Pesawat Garuda (GIAA) Laris Manis, Ini Tujuan Favorit

    Bisnis.com, JAKARTA — Tiket pesawat Garuda Indonesia untuk periode Lebaran 2025 hampir seluruhnya terjual habis. Dari total 1,9 juta tiket yang disediakan, sekitar 60% tiket telah terjual. 

    Head Corporate Communication Garuda Indonesia, Dicky Irchamsyah mengatakan tingkat keterisian kursi sudah mencapai 50-60% dari total 1,9 juta tiket tersedia. Jumlah tersebut sudah termasuk kuota tambahan penerbangan (extra flight). 

    “Kami proyeksikan jumlah tersebut akan terus bergerak dinamis memasuki periode peak season nanti,” kata Dicky kepada Bisnis, dikutip Minggu (23/3/2025). 

    Dicky menambahkan sejumlah rute penerbangan favorit sudah mencatatkan tingkat keterisian yang sangat tinggi, terutama pada rute menuju Bali, Medan, Padang, Makassar, Singapura, dan Surabaya.  

    Pada pemberitaan Bisnis sebelumnya, Grup Garuda mempersiapkan sekitar 1,9 juta kursi penerbangan guna mendukung mobilitas masyarakat selama libur Lebaran, mencakup rute domestik dan internasional. Dari total kapasitas tersebut, sebanyak 1.027.255 kursi disediakan melalui sekitar 5.710 penerbangan Garuda Indonesia, sedangkan Citilink menyediakan 902.830 kursi melalui sekitar 5.196 penerbangan.  

    Garuda Indonesia mengoperasikan setidaknya 95 armada, terdiri dari 61 pesawat Garuda Indonesia yang mencakup 7 unit Boeing B777-300ER, 11 unit Airbus A330 Series, dan 43 unit Boeing B737-800NG. Sementara itu, Citilink menyiagakan 31 pesawat A320 CEO/NEO dan 3 unit ATR 72-600.  

    Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 28 Maret 2025, sementara arus balik diprediksi pada 6 April 2025. Optimalisasi kapasitas penerbangan dilakukan pada rute dengan permintaan tinggi, seperti Jakarta – Tanjung Karang, Jakarta – Pangkalpinang, Jakarta – Padang, serta Yogyakarta – Denpasar untuk rute domestik. Adapun rute internasional meliputi Jakarta – Jeddah, Jakarta – Madinah, Jakarta – Doha, Sydney – Denpasar, dan Denpasar – Narita.  

    Grup Garuda juga menawarkan berbagai program promosi, salah satunya “Garuda Indonesia Takjil Ramadan” yang memberikan diskon hingga Rp1 juta untuk penerbangan domestik dan internasional dengan periode pemesanan pada 3-9 Maret 2025 dan perjalanan hingga 30 September 2025.  

    Citilink turut menghadirkan program “Takbir 2025 – Mudik Duluan” yang memungkinkan pemesanan tiket mudik lebih awal. Program ini dibuka hingga 9 Maret 2025 untuk penerbangan pada periode 1-30 Maret 2025.