BUMN: Citilink

  • Avtur dan Perawatan Pesawat jadi Momok Garuda Indonesia (GIAA) dan AirAsia (CMPP)

    Avtur dan Perawatan Pesawat jadi Momok Garuda Indonesia (GIAA) dan AirAsia (CMPP)

    Bisnis.com, JAKARTA — Biaya bahan bakar dan perawatan pesawat masih mendominasi beban operasional dua maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) dan PT AirAsia Indonesia Tbk. (CMPP). Laporan keuangan keduanya menunjukkan peningkatan pada setiap segmen beban sepanjang 2024. 

    Garuda misalnya, beban perawatan pesawat disebut membuat maskapai nasional ini menghentikan sementara operasional 15 pesawat termasuk milik PT Citilink Indonesia. Sumber Bloomberg mengatakan GIAA kesulitan membayar biaya perawatan pesawat serta beberapa pemasok suku cadang yang meminta pembayaran uang muka karena khawatir akan kinerja keuangan GIAA. 

    Menurut data terbaru dari Cirium, lembaga pelacak armada maskapai, Garuda memiliki 66 pesawat yang beroperasi dan 14 pesawat dalam status penyimpanan.

    Biaya perawatan disebut cukup besar karena mayoritas armada Garuda digunakan untuk penerbangan jarak pendek, yang secara teknis menghasilkan biaya perawatan per jam terbang atau per siklus penerbangan lebih tinggi. Hal ini disebabkan oleh tingkat keausan yang lebih besar. 

    Jadwal perawatan pesawat umumnya didasarkan pada jumlah siklus lepas landas dan pendaratan, bukan pada durasi operasional.

    Jika melirik laporan keuangan GIAA sepanjang 2024, segmen pemeliharaan dan avtur memang menjadi penyumbang beban usaha terbesar. GIAA membukukan beban usaha yang membengkak 18,31% menjadi US$3,10 miliar dari sebelumnya sebesar US$2,62 miliar. Beban terbesar disumbang oleh beban operasional penerbangan termasuk avtur sebesar US$1,66 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan 2023 sebesar US$2,37 miliar. 

    Kemudian beban usaha terbesar juga merupakan beban pemeliharaan dan perbaikan yaitu US$536,95 juta, naik dari 2023 yang sebesar US$3,86 juta. 

    Pendapatan GIAA juga tercatat naik menjadi sebesar US$3,41 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar US$2,93 miliar. 

    Alhasil, Garuda Indonesia (GIAA) justru berbalik rugi sepanjang 2024 sebesar US$72,70 juta atau sekitar Rp1,17 triliun (kurs Rp16.154). Padahal pada 2023, GIAA berhasil membukukan laba sebesar US$250,64 juta.

    Senada, AirAsia Indonesia (CMPP) juga mengalami pembengkakan beban usaha hingga 17,53% menjadi sekitar Rp8,73 triliun sepanjang 2024 dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp7,43 triliun. 

    Beban usaha terbesar disumbang oleh bahan bakar yang mencapai Rp3,44 triliun, lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp3,19 triliun. Segmen perbaikan dan pemeliharaan pesawat menempati urutan kedua sebagai penyumbang beban terbesar yaitu sekitar Rp1,65 triliun. 

    Beban usaha yang meningkat tersebut juga diikuti pertumbuhan pendapatan usaha sepanjang 2024. CMPP mencatat sekitar Rp7,94 triliun sebagai pendapatan, lebih tinggi 19,90% dibandingkan 2023 yang tercatat sebesar Rp6,62 triliun. 

    Meski diimbangi dengan kenaikan pendapatan, CMPP nyatanya membukukan pembengkakan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar 41,25% menjadi Rp1,52 triliun dari sebelumnya sebesar Rp1,08 triliun. 

  • Garuda Indonesia (GIAA) Grounded 15 Pesawat, INACA Buka Suara

    Garuda Indonesia (GIAA) Grounded 15 Pesawat, INACA Buka Suara

    Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia (INACA) menyoroti dampak pengurangan jumlah pesawat yang dioperasikan PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) terhadap pemulihan industri penerbangan nasional pasca pandemi.

    Sekretaris Jenderal INACA, Bayu Sutanto, mengatakan bahwa jika benar 15 pesawat Garuda saat ini dalam kondisi tidak beroperasi (grounded), maka hal itu akan langsung berdampak pada berkurangnya kapasitas kursi penumpang di sejumlah rute. 

    “Itu tentu akan memperlambat proses pemulihan setelah pandemi Covid-19,” kata Bayu kepada Bisnis, Senin (5/5/2025).

    Bayu juga menambahkan kondisi ini juga mencerminkan tidak memadainya potensi pendapatan maskapai yang diatur melalui tarif batas atas (TBA) sejak 2019. Padahal, dua komponen biaya utama yakni harga avtur dan nilai tukar dolar AS sudah meningkat signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

    Hal tersebut, katanya, menyebabkan potensi pendapatan tidak cukup untuk membiayai operasional seperti sewa pesawat, pemeliharaan, suku cadang, dan avtur. Tingkat pengembalian investasi atau aset yang minim, bahkan negatif, membuat sektor ini kurang menarik bagi investor.

    “Hanya di Indonesia yang masih memberlakukan sistem tarif batas atas seperti ini.”

    Sebelumnya, GIAA dikabarkan menghentikan operasional sementara (grounded) setidaknya 15 pesawat akibat biaya perawatan. 

    Berdasarkan pemberitaan Bloomberg, GIAA menghentikan sementara 15 pesawat dikarenakan kesulitan membayar biaya perawatan pesawat. Beberapa pemasok untuk maskapai nasional Indonesia itu juga meminta pembayaran di muka untuk suku cadang dan jasa, karena kekhawatiran terhadap kondisi keuangan Garuda.

    GIAA sendiri mengakui sebanyak 15 pesawat miliknya saat ini masih menunggu perawatan rutin termasuk penggantian suku cadang yang ditargetkan akan dilaksanakan tahun ini.

    Direktur Teknik Garuda Indonesia Rahmat Hanafi mengatakan saat ini terdapat 1 armada Garuda Indonesia dan 14 armada Citilink yang tengah menunggu percepatan penjadwalan perawatan rutin berupa proses heavy maintenance, termasuk penggantian suku cadang, untuk kembali siap beroperasi. 

    “Keseluruhan proses perawatan armada tersebut direncanakan akan dilaksanakan pada tahun ini,” kata Rahmad Hanafi, Senin (5/5/2025).

  • TransNusa Naik Kelas ke Medium Service, Cek Perbedaan Kelas Maskapai Penerbangan!

    TransNusa Naik Kelas ke Medium Service, Cek Perbedaan Kelas Maskapai Penerbangan!

    Bisnis.com, JAKARTA — TransNusa baru saja naik kelas menjadi maskapai medium service carrier atau maskapai pelayanan standar menengah mulai 25 April 2025. Sebelumnya, TransNusa merupakan maskapai kelas penerbangan berbiaya rendah (low cost carrier). 

    Maskapai penerbangan umumnya dibagi menjadi tiga kategori berdasarkan jenis layanan yang ditawarkan, yaitu low cost carrier (LCC), medium service carrier  (MSC), dan full service airline. Klasifikasi ini mencerminkan perbedaan harga tiket serta fasilitas yang disediakan untuk penumpang.

    LCC adalah maskapai yang menawarkan tiket dengan harga murah dan layanan yang minimal. Maskapai ini umumnya tidak menyertakan fasilitas seperti bagasi tercatat, makanan dan minuman, serta hiburan di pesawat dalam harga tiket. Penumpang dapat memilih untuk membeli layanan tambahan jika diperlukan. Beberapa contoh maskapai LCC adalah AirAsia, Citilink, dan Lion Air.

    LCC cocok bagi penumpang yang mengutamakan harga tiket yang terjangkau, terutama untuk perjalanan singkat atau wisata hemat. Meskipun fasilitas terbatas, maskapai jenis ini banyak dipilih oleh mereka yang tidak memerlukan layanan tambahan selama penerbangan.

    Lalu, maskapai MSC menawarkan layanan yang lebih lengkap dibandingkan LCC. Namun, tetap dengan harga yang terjangkau. Maskapai MSC biasanya menyediakan bagasi gratis dengan batasan tertentu, makanan ringan, serta hiburan sederhana di pesawat. Layanan ini memberikan kenyamanan tambahan tanpa mengorbankan harga tiket yang masih cukup bersaing.

    Teranyar, maskapai TransNusa mengumumkan perubahan kelas menjadi MSC dan mengeklaim transformasi tersebut menjadikan layanan penerbangan lebih nyaman. Pelayanan MSC tersebut termasuk bagasi gratis 20 kilogram hingga 30 kilogram tergantung dari kelas dan rute penerbangan. Selain itu, terdapat makanan ringan dan air mineral tanpa biaya tambahan untuk seluruh penerbangan domestik. 

    Sementara itu, maskapai full service airline adalah maskapai yang menawarkan layanan penuh kepada penumpang, termasuk fasilitas seperti bagasi tercatat, makanan dan minuman, hiburan di pesawat, serta akses ke lounge bandara. Maskapai jenis ini juga sering menawarkan program loyalitas bagi penumpang setia. 

    Garuda Indonesia, Singapore Airlines, dan Cathay Pacific adalah contoh maskapai full service. Maskapai ini lebih cocok bagi penumpang yang mengutamakan kenyamanan maksimal, baik dalam hal layanan di pesawat maupun fasilitas di bandara.

    Dari sisi harga, tiket LCC biasanya yang paling ekonomis, sedangkan MSC menawarkan harga menengah dengan fasilitas tambahan. Sementara itu, full service airline menawarkan harga lebih tinggi sesuai dengan kelengkapan layanan yang diberikan. Setiap jenis maskapai dirancang untuk memenuhi kebutuhan penumpang dengan berbagai preferensi perjalanan.

  • Dampak Microsoft Down ke Bandara di Indonesia Tidak Terlalu Masif

    Dampak Microsoft Down ke Bandara di Indonesia Tidak Terlalu Masif

    Gangguan yang terjadi pada Microsoft dilaporkan tidak berdampak terlalu masif pada bandara-bandara di Tanah Air. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, operasional yang terdampak umumnya pada maskapai Low Cost Carrier (LCC) termasuk Air Asia dan Citilink.

  • Citilink dan Traveloka Gelar DiscoveRun 2025, Kolaborasi untuk Wisata Berkelanjutan

    Citilink dan Traveloka Gelar DiscoveRun 2025, Kolaborasi untuk Wisata Berkelanjutan

    Jakarta, Beritasatu.com – Citilink dan Traveloka berkomitmen untuk menjalankan kegiatan sports tourism dengan menghadirkan acara lari DiscoveRun 2025 yang akan diselenggarakan di Makassar pada 28 Juni 2025 mendatang. Acara yang mengusung tema “Energizing Tourism” ini menggabungkan konsep olahraga dan ekonomi pariwisata serta pemberdayaan UMKM lokal dengan konsep keberlanjutan.

    Pada acara Citilink x Traveloka DisoveRun ini, para peserta nantinya dapat menikmati keindahan wisata setempat sambil menjalankan hobinya, yakni berlari. Acara ini dapat dinikmati oleh setiap kalangan dengan berbagai kegiatan family-friendly yang telah dipersiapkan seperti bazar kuliner UMKM Makassar yang ikonik serta konser musik.

    Plt. Direktur Niaga dan Kargo Citilink Pandu Fajar Wisudha mengatakan, acara Citilink x Traveloka DiscoveRun ini merupakan salah satu bentuk komitmen Citilink dalam mendukung pengembangan sports tourism sebagai bagian dari upaya memajukan sektor pariwisata dan olahraga secara berkelanjutan.

    “Melalui kegiatan ini, kami tidak hanya mengusung semangat sportivitas dan kesehatan, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, pelestarian budaya, serta promosi destinasi unggulan Indonesia, sekaligus menjaga keberlangsungan lingkungan melalui energi terbarukan,” ujar Pandu.

    VP of Commercial, Airlines Traveloka Charles Wong meyakini bahwa sinergi antara olahraga dan pariwisata mampu menciptakan pengalaman yang berkesan bagi para wisatawan, sekaligus membuka peluang yang luas bagi pelaku UMKM, komunitas lokal dan generasi muda.

    “Acara Citilink x Traveloka DiscoveRun ini tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga sebagai sarana untuk memperkenalkan keindahan alam, budaya lokal dan potensi wisata daerah kepada para peserta,” tuturnya.

    Selaras dengan tema Energizing Tourism dan sebagai salah satu bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan Perusahaan (Corporate Social Responsibility), Citilink dan Traveloka Ingin berkontribusi untuk masyarakat setempat dengan tema “Cahaya Untuk Negeri”. 

    Pada kegiatan ini, Citilink dan Traveloka akan mengumpulkan donasi dari energi listrik ramah lingkungan bersama para peserta dengan menggunakan treadmill dan sepeda statis. Kedua alat ini nantinya akan menjadi kampanye edukasi hemat energi dengan cara mengonversi energi gerak menjadi energi listrik. Jumlah energi listrik yang terkonversi akan diakumulasi jumlahnya, dan total akumulasi tersebut akan menjadi total watt lampu solar panel yang akan dipasang di desa setempat.

    Citilink dan Traveloka akan menghadirkan beragam rangkaian pre-event DiscoveRun yang akan dimulai pada April hingga Juni mendatang di beberapa kota, yaitu Jakarta, Surabaya, Bali, Yogyakarta, serta puncak acara di Makassar.

    Citilink x Traveloka DiscoveRun ini merupakan salah satu dari rangkaian 4 (empat) kegiatan Citilink Sports Tourism, di mana sebelumnya telah dilaksanakan kegiatan Sight Teeing Golf Tournament pada Februari 2025 lalu, kemudian selanjutnya akan diikuti dengan kegiatan Citicyclink Community dan Citilink Basketball League hingga penghujung tahun 2025.

  • Citilink dan Traveloka Gaungkan Pariwisata Berkelanjutan Lewat DiscoveRun 2025 – Page 3

    Citilink dan Traveloka Gaungkan Pariwisata Berkelanjutan Lewat DiscoveRun 2025 – Page 3

    Dalam kesempatan yang sama, VP of Commercial Traveloka, Charles Wong, menambahkan bahwa sinergi olahraga dan pariwisata merupakan peluang emas untuk memperkenalkan kekayaan alam dan budaya Indonesia secara lebih luas.

    “Kami percaya bahwa sinergi antara olahraga dan pariwisata mampu menciptakan pengalaman yang berkesan bagi para wisatawan, sekaligus membuka peluang yang luas bagi pelaku UMKM, komunitas lokal dan generasi muda,” ujar Charles.

    “Acara Citilink x Traveloka DiscoveRun ini tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga sebagai sarana untuk memperkenalkan keindahan alam, budaya lokal dan potensi wisata daerah kepada para peserta,” tambahnya.

    Sebagai bagian dari rangkaian program Citilink Sports Tourism 2025, DiscoveRun bukanlah satu-satunya acara yang digelar tahun ini. Sebelumnya telah berlangsung Sight Tee-ing Golf Tournament pada Februari lalu, dan akan disusul oleh kegiatan Citicyclink Community serta Citilink Basketball League yang akan menemani hingga akhir tahun.

    Menuju puncak acara di Makassar, serangkaian pre-event juga akan hadir di beberapa kota seperti Jakarta, Surabaya, Bali, dan Yogyakarta mulai April hingga Juni.

    Menurut Charles, dengan pendekatan yang mengedepankan inklusivitas, budaya lokal, dan keberlanjutan lingkungan, Citilink x Traveloka DiscoveRun 2025 membuktikan bahwa pariwisata bisa dinikmati sambil menjaga bumi dan membangun masa depan yang lebih cerah.

     

  • Tak Hanya Padang-Jakarta, Harga Tiket Pesawat Murah dari Medan Sudah Lenyap – Halaman all

    Tak Hanya Padang-Jakarta, Harga Tiket Pesawat Murah dari Medan Sudah Lenyap – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Hari raya Lebaran 2025 sudah lewat satu pekan, namun harga tiket pesawat murah arus balik pada saat ini tidak didapatkan masyarakat.

    Untuk penerbangan dari Medan, Sumatera Utara, melalui Bandara Kualanamu menuju Jakarta, mulai besok, Kamis (10/4/2025) hingga  Minggu (13/4/2025) tidak tersedia harga tiket di bawah Rp2 juta per orang.

    Saat Tribunnews.com pada Rabu (9/4/2025) sekitar pukul 14.21 WIB, mencari tiket penerbangan Kualanamu-Jakarta di aplikasi Tiket.com, tidak ada penerbangan.

    Tiket pesawat baru tersedia pada Sabtu (12/4/2025), termurah dengan harga Rp2.459.531 menggunakan Citilink dan Super Air Jet pukul 08.50 WIB dengan waktu tempuh 11 jam atau mesti transit ke Bandara Hang Nadim, Batam, baru ke Jakarta.

    Kemudian pada Minggu (13/4/2025), sama seperti hari sebelumnya tidak tersedia penerbangan langsung Medan-Jakarta.

    Hari itu, terdapat tiket termurah seharga Rp2.390.731 dengan menggunakan dua pesawat Citilink dan Lion Air.

    Penumpang mesti transit ke Bandara Hang Nadim atau waktu perjalanan dari Medan ke Jakarta selama 9 jam dari keberangkatan pukul 08.50 WIB.

    Tiket Padang-Jakarta Habis

    Untuk penerbangan Padang melalui Bandara Minangkabau, Sumatera Barat ke semua bandara di Jakarta, sudah habis sejak Kamis-Sabtu pekan ini.

    Aplikasi Tiket.com, hanya menampilkan penerbangan pada Minggu (13/4/2025) dan tidak ada penerbangan langsung alias semuanya transit.

    Harga tiket termurah Rp2.974.305 menggunakan Wing Air pukul 08.30 WIB dan transit ke Bandara Sultan Thaha, Jambi.

    Kemudian, penumpang mesti pindah pesawat Batik Air untuk menuju Jakarta pada pukul 18.10 WIB.

    Penerbangan Padang-Jakarta, harga di bawah Rp2 juta hanya tersedia pada Rabu (9/4/2025) yakni senilai Rp1,5 jutaan per orang.

    Janji Prabowo Tiket Pesawat Murah

    Pemerintah resmi menurunkan harga tiket pesawat domestik kelas ekonomi sebesar 13 hingga 14 persen pada masa libur Lebaran tahun 2025. 

    Kebijakan tersebut merupakan tindak lanjut arahan dari Presiden Prabowo Subianto yang meminta jajarannya untuk meringankan beban sekaligus memastikan mobilitas masyarakat pada libur Lebaran dan Hari Raya Nyepi berlangsung aman, nyaman, dan lancar.

    Pengumuman kebijakan penurunan harga tiket tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko Infra) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam keterangan pers bersama Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo, Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa, serta Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, usai meninjau Terminal 2 Bandar Udara (Bandara) Soekarno Hatta, di Tangerang, Banten, Sabtu (01/03/2024).

    “Kali ini ada insentif tambahan dari pemerintah berupa PPN sebagian ditanggung pemerintah sebesar enam persen. Ini yang akhirnya secara agregat mudah-mudahan pemerintah bisa menurunkan harga tiket pesawat ekonomi domestik secara keseluruhan selama kurang lebih dua minggu, itu di angka 13-14 persen,” ujar AHY.

    Penurunan harga tiket ini berlaku selama 15 hari, untuk penerbangan dari 24 Maret hingga 7 April 2025, dengan periode pembelian tiket 1 Maret hingga 7 April 2025.

    “Ini mudah-mudahan bisa membantu masyarakat yang sudah mempersiapkan diri akan pulang kampung bertemu dengan keluarga, merayakan Idulfitri di kampung halaman masing-masing,” imbuh AHY.

     

     

  • Melonjak, Angkasa Pura Catat Penumpang Pesawat 597.097 Jiwa Saat Puncak Arus Balik

    Melonjak, Angkasa Pura Catat Penumpang Pesawat 597.097 Jiwa Saat Puncak Arus Balik

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) mencatatkan lonjakan penumpang hingga 20,08% saat puncak arus balik, Minggu (6/4/2025) dibandingkan dengan periode yang sama sebelum pandemi covid 19 atau 2019. 

    Berdasarkan data Posko Pusat Angkutan Lebaran 2025, InJourney Airports mencatatkan lonjakan penumpang menjadi 597.097 jiwa pada puncak arus balik Lebaran 2025. Angka ini melonjak 20,08% dibandingkan 2019 yang tercatat sebesar 497.255 jiwa serta naik 13,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar 526.976 jiwa. 

    InJourney mencatatkan peningkatan jumlah penumpang secara bertahap sejak H+1 atau pada Rabu (2/4/2025) hingga saat ini. Secara berurut sejak H+1 hingga H+5 Lebaran, penumpang di Bandara InJourney Airports tercatat sebesar 448.444 jiwa, 463.298 jiwa, 497.857 jiwa, 552.865 jiwa dan 597.097 jiwa. 

    Meski penumpang melonjak, InJourney Airports justru mencatatkan penurunan jumlah penerbangan saat puncak arus balik. Tercatat 3.652 penerbangan terealisasi pada H+5 Lebaran. Capaian ini turun tipis 1,1% dibandingkan dengan jumlah penerbangan 2024 yang tercatat sebesar 3.694. 

    Dari total penerbangan tersebut, 218 penerbangan merupakan penerbangan ekstra. Padahal rencana awal penerbangan ekstra adalah sebanyak 191 penerbangan. Rute Domestik masih mendominasi realisasi penerbangan ekstra yaitu sekitar 209 penerbangan, sementara internasional tercatat sebanyak 9 penerbangan. 

    Maskapai yang banyak melakukan penerbangan ekstra adalah Lion Air yaitu 63 penerbangan, Citilink Indonesia sebanyak 44 penerbangan, Garuda Indonesia merealisasikan 40 penerbangan ekstra serta Super Air Jet sebanyak 25 penerbangan. 

    Adapun bandara dengan penerbangan ekstra terbanyak yaitu Bandara Soekarno – Hatta, Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bandara Depati Amir Bangka Belitung dan Bandara Sultan Syarif Kasim Pekanbaru. 

  • Bandara Soetta Masih Dipadati Pemudik Arus Balik, Jumlah Penumpang Tembus 182 Ribu – Page 3

    Bandara Soetta Masih Dipadati Pemudik Arus Balik, Jumlah Penumpang Tembus 182 Ribu – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Meski sudah lewat akhir pekan, perlintasan penumpang yang pulang dari mudik Lebaran di Bandara Soekarno Hatta, masih tinggi. Tercatat, ada 182 ribu lebih penumpang yang melintas di bandara tersebut.

    “Iya, hari ini masih tinggi, ada 182.467 penumpang yang melintas di Bandara Soekarno Hatta. Kedatangan dari berbagai daerah sebanyak 95.996 orang dan keberangkatan 86.471 orang,”ujar Ass. Deputy Communication and Legal Bandara Soekarno-Hatta M. Holik Muardi, Senin (7/4/2025).

    Meski terbilang masih tinggi, puncak arus balik Lebaran 2025 di Bandara Soekarno Hatta, sebenarnya sudah terjadi pada hari Minggu, 6 April 2025. Yakni, ada sebanyak 97.528 penumpang yang tiba di Bandara Soekarno Hatta, sementara yang meninggalkan bandara sebanyak 85.315 penumpang.

    “Sehingga total, ada 182.843 penumpang pada saat puncak arus balik Lebaran 2025, beda sedikit dengan hari ini,”kata Holik.

    Sementara itu, Garuda Indonesia Group melalui layanan penerbangan Garuda Indonesia dan Citilink mencatatkan lonjakan trafik pergerakan penumpang pada puncak arus balik Lebaran 1446H, mencapai 78.685 ribu orang pada puncak arus balik Lebaran, yakni Minggu 6 April 2025.

    “Adapun trafik pergerakan penumpang pada periode tersebut diproyeksikan meningkat sekitar 19 persen dibandingkan dengan awal fase arus balik yang telah berlangsung sejak 2 April 2025 lalu, dimana pada hari Rabu, 2 April lalu merupakan awal periode arus balik, Garuda Indonesia Group mengangkut sebanyak 65.823 penumpang,”kata Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani.

    Pertumbuhan pergerakan masyarakat pada puncak arus balik hari ini dikontribusikan oleh 41,059 penumpang Garuda Indonesia dan 37.626 penumpang Citilink. Adapun jumlah penerbangan yang dilayani Garuda Indonesia Group adalah sebesar 480 penerbangan, terdiri dari 256 penerbangan yang dilayani Garuda Indonesia dan 224 penerbangan oleh Citilink.

     

  • "Semoga Jadwal Pesawat ke Malang Semakin Banyak"
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        5 April 2025

    "Semoga Jadwal Pesawat ke Malang Semakin Banyak" Surabaya 5 April 2025

    “Semoga Jadwal Pesawat ke Malang Semakin Banyak”
    Tim Redaksi
    MALANG, KOMPAS.com –

    Arus balik Lebaran
    mulai terasa di
    Bandara Abdulrachman Saleh
    , Malang, dengan suasana hangat kepulangan keluarga dan harapan akan perjalanan yang nyaman menyatu dalam aktivitas bandara yang semakin padat.
    Pada Sabtu (5/4/2025), lonjakan penumpang terlihat jelas, terutama pada rute Jakarta–Malang–Jakarta yang dilayani oleh maskapai Batik Air, Garuda Indonesia, dan Citilink.
    “Perkiraan load faktor keberangkatan di atas 95 persen,” kata Kepala UPT Bandara Abdulrachman Saleh, Purwo Cahyo Widhiatmoko.
    Tercatat, total ada 14 pergerakan pesawat, dengan tujuh pesawat tiba dan tujuh lainnya berangkat.
    Jumlah penumpang yang tercatat mencapai 2.271 orang, terdiri dari 1.114 penumpang yang datang dan 1.157 penumpang yang berangkat.
    Sebagai bentuk kesiapan menghadapi peningkatan arus balik, Bandara Abdulrachman Saleh tidak hanya mengandalkan jadwal dan teknis penerbangan.
    “Ada posko angkutan Lebaran, layanan kesehatan gratis, pos pengamanan, dan patroli area sekitar bandara secara rutin,” tambah Purwo.
    Di tengah data dan jadwal yang terus bergerak, terdapat kisah dari para penumpang.
    Salah satunya
    Auliana Maharani
    , warga asli Malang yang telah bekerja di Jakarta selama puluhan tahun.
    Menurutnya, mudik bukan hanya sekadar transportasi, tetapi juga perjuangan untuk kembali ke kampung halaman.
    “Mudik pakai pesawat karena kehabisan tiket kereta. Daripada naik bus, ya mending pilih pesawat aja, tidak capek di jalan,” ujarnya.
    Auliana mengaku telah merencanakan perjalanan mudik dengan cermat, termasuk membeli tiket jauh-jauh hari.
    “Beli melalui aplikasi, seperti web KAI, Tokopedia, Traveloka, atau Tiket.com. Biasanya pesan dua minggu sebelum hari H. Lebih fleksibel, tidak perlu menghabiskan waktu,” ungkapnya.
    Namun, ia juga menyadari bahwa harga tiket pesawat saat Lebaran cukup menguras kantong.
    “Kalau tiket pesawat pas Lebaran pasti agak mahal sih, jadi ya mesti sudah siap bujet sebelumnya. Ke depannya semoga jadwal pesawat makin banyak untuk tujuan ke Malang dan harga makin terjangkau,” harap Auliana.
    Bandara Abdulrachman Saleh memprediksi puncak arus balik akan terjadi pada Minggu (6/4/2025), dengan estimasi jumlah penumpang lebih dari 2.000 orang.
    Tujuh penerbangan telah disiapkan untuk melayani masyarakat yang akan kembali ke kota asal masing-masing.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.