BUMN: BUMD

  • Bobby Lantik Direksi dan Komisaris Dua BUMD, Minta Rencana Dorong PAD

    Bobby Lantik Direksi dan Komisaris Dua BUMD, Minta Rencana Dorong PAD

    Bisnis.com, MEDAN – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution mengangkat dan menetapkan direksi dan dewan komisaris dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yaitu PT Pembangunan Prasarana Sumatera Utara (PPSU) dan PT Dirga Surya.

    Pelantikan tersebut berlangsung di Anjungan Lantai 9, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan, Kamis (24/7/2025).

    Para pejabat yang dilantik adalah Direktur Utama PT PPSU Ferry Indra, Direktur Keuangan dan Umum PT PPSU Zia Muhammad, Dewan Komisaris PT PPSU Muhammad Syarif Lubis, Direktur Utama PT Dirga Surya Ari Wibowo, dan Anggota Komisaris PT Dirga Surya Lokot Ridwan Batubara.

    Dalam arahannya, Bobby Nasution meminta kepada para pejabat yang baru dilantik untuk segera membuat rencana strategis bisnis, yang tujuannya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

    Dengan latar belakang para direksi yang luar biasa, Bobby pun yakin, mereka bisa menjadikan BUMD sebagai salah satu roda penggerak perekonomian dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Sumut.

    “Kenapa pertumbuhan ekonomi perlu ditingkatkan? Presiden sudah menetapkan pertumbuhan ekonomi 8%. Untuk mencapai 8%, Sumut yang merupakan provinsi terbesar keempat di Indonesia, minimal pertumbuhan ekonominya 6,5% sampai 7%, agar bisa mencapai pertumbuhan 8% pertumbuhan ekonomi nasional tadi,” ucapnya.

    Bobby mengatakan, banyak faktor pembentuk angka pertumbuhan ekonomi tersebut, salah satunya investasi yang harus tercapai agar target pertumbuhan ekonomi 6,5% sampai 7% tadi bisa terealisasi.

    “Tantangan di sektor ekonomi untuk BUMD mempunyai dua peran, yakni tanggungjawab ke masyarakat dan meningkatkan PAD yang ada di Sumut,” ujar Bobby.

    Kepada Ari Wibowo, yang baru ditetapkan menjadi Dirut PT Dirga Surya, Bobby meminta agar segera menetapkan bisnis plan yang jelas.

    “Mau ke arah mana. Pertanian sudah mulai merambah, apakah sektor pariwisata? Masih banyak sektor pariwisata yang harusnya bisa disentuh. Kalau perlu buat satu kawasan pariwisata, pelajari bagaimana membuat satu kawasan,” ujarnya.

    Bobby mengatakan, PT PPSU mempunyai potensi yang sangat luar biasa. Dengan luas lahan yang cukup besar, Bobby meminta agar PT PPSU memaksimalkan lahan tersebut.

    “Saya yakin para direksi yang ditetapkan bisa menjalankan tugas sebaik-baiknya. Harus bisa meningkatkan pendapatannya,” pungkas Bobby.

    Turut hadir pada acara tersebut Wakil Gubernur Sumut Surya, Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut Togap Simangunsong, pimpinan BUMD, kepala perangkat daerah, dan undangan lainnya.

  • Kasus Beras Oplosan, Konsumen Dirugikan, Siapa Bakal Jadi Tersangka?

    Kasus Beras Oplosan, Konsumen Dirugikan, Siapa Bakal Jadi Tersangka?

    Bisnis.com, JAKARTA — Kasus dugaan beras oplosan memasuki babak baru. Polisi telah menaikkan status perkara ke penyidikan. Selain itu, mereka juga langsung merilis daftar merek yang ditengarai memuat produk beras oplosan yang disulap jadi beras kelas premium.

    Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus atau Dirtipideksus Bareskrim Polri, Brigjen Helfi Assegaf mengatakan pengusutan itu dilakukan setelah pihaknya melakukan uji laboratorium terhadap sampel beras premium dan medium dari pasar tradisional maupun modern.

    “Terhadap 5 merek sampel beras premium, yaitu Sania, Setra Ramos Biru, Setra Ramos Merah, Setra Pulen dan Jelita,” ujar Helfi di Bareskrim, Kamis (24/7/2025).

    Helfi menambahkan, lima merek itu diproduksi oleh tiga produsen mulai dari Sania oleh PT PIM. Kemudian, PT FS dengan merek beras Setra Ramos Biru, Setra Ramos Merah dan Setra Ramos Pulen dan Toko SY produsen beras Jelita.

    Di samping itu, dia juga menjelaskan bahwa kasus ini berangkat dari temuan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran saat melakukan sidak di lapangan. Kala itu, Mentan telah melaporkan 212 merek dari 10 provinsi.

    “Dari temuan tersebut, Satgas Pangan Polri telah menjalankan dengan laporan penyidikan yang meliputi pengecekan ke lapangan, baik kepada pasar tradisional maupun pasar modern untuk pengambilan sampel,” tutur Helfi.

    Setelah melakukan pengecekan sampel di laboratorium, tim Satgas Pangan Polri mendapati sembilan merek yang diduga bermasalah. Namun, hingga saat ini baru ada lima merek yang diduga tidak sesuai mutu pada label kemasan.

    “Dari hasil penyidikan sementara kita dapat 3 produsen atas 5 merek tersebut, yaitu merek beras premium [yang tidak sesuai standar mutu],” tukasnya.

    Kasus Naik ke Penyidikan 

    Adapun Bareskrim Polri telah meningkatkan status perkara beras oplosan dari penyelidikan ke penyidikan.

    Dirtipideksus Bareskrim Polri, Brigjen Helfi Assegaf mengatakan peningkatan perkara ke tahap penyidikan itu berdasarkan hasil uji lab terhadap beras yang dilaporkan Kementerian Pertanian (Kementan) hingga pengambilan keterangan terhadap saksi-saksi.

    “Berdasarkan hasil penyidikan, telah ditemukan adanya dugaan peristiwa pidana, sehingga dari hasil gelar perkara kita, status penyelidikan kita tinggalkan menjadi penyidikan,” ujar Helfi di Bareskrim, Kamis (24/7/2024).

    Helfi menambahkan, pemeriksaan juga dilakukan terhadap sejumlah produsen beras seperti PT PIM dengan merek Sania, PT FS dengan merek Sentra Ramos Biru, Sentra Ramos Merah dan Sentra Ramos Pulen; dan Toko SY dengan merek Jelita.

    Di samping itu, penggeledahan juga dilakukan di gudang produsen beras PT PIM di Serang, Banten serta kantor dan gudang di PT FS yang berlokasi di Jakarta Timur.

    “Dari hasil penyidikan sementara kita dapat 3 produsen atas 5 merek tersebut, yaitu merek beras premium,” pungkasnya.

    Adapun, meski belum ada tersangka, Helfi mengemukakan bahwa dalam perkara ini diduga telah melanggar Pasal 62 junto Pasal 8 ayat 1 huruf A dan F UU No.8/1999 tentang Perlindungan Konsumen, dan atau Pasal 3, Pasal 4, Pasal 5 UU No.8/2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.

    Kejagung Langsung Tancap Gas 

    Di sisi lain, Satuan Tugas Khusus Penanganan dan Penyelesaian Perkara Tindak Pidana Korupsi (P3TPK) Kejaksaan Agung langsung tancap gas menyelidiki perkara beras oplosan.

    Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Anang Supriatna mengemukakan sebagai langkah awal dalam menangani perkara itu ada enam produsen beras yang dipanggil dan dimintai klarifikasi terkait kasus beras oplosan tersebut.

    Keenam produsen beras itu menurut Anang adalah PT Wilmar Padi Indonesia, PT Food Station, PT Belitang Panen Raya, PT Unifood Candi Indonesia, PT Subur Jaya Indoutama, dan PT Sentosa Utama Lestari (Javagroup).

    “Jadi saat ini Tim Satgassus memanggil 6 perusahaan dulu. Nanti perkembangan ada lebih dekat, nanti lihat seiring proses pengembangan penyelidikan. Tapi fokusnya sekarang pemanggilan terhadap 6,” tutur Anang di Kantor Kejaksaan Agung Jakarta, Kamis (24/7/2025).

    Anang mengungkapkan Satgassus P3TPK telah mengirim surat pemanggilan ke enam produsen beras itu pada hari Kamis 23 Juli 2025 kemarin. Namun sayangnya, Anang membeberkan keenam produsen beras itu belum ada yang memberikan konfirmasi kehadiran.

    “Belum ada konfirmasi kehadiran sampai saat ini,” katanya.

    Dia mengemukakan penyelidikan terhadap kasus beras oplosan itu sendiri didasari dari tim Satgassus P3TPK yang sudah bergerak lebih dulu di lapangan menelusuri dugaan korupsi dari produksi beras tidak sesuai standar nasional Indonesia (SNI). 

    Selain itu, Anang juga memastikan bahwa penyelidikan ini tidak akan tumpang tindih dengan penyidikan di Satgas Pangan Polri.

    “Jadi tujuan dari proses hukum yang kita lakukan ini dengan harapan ke depannya dapat mengembalikan proses atau ekosistem distribusi dan penjualan beras dilaksanakan dengan sesuai ketentuan. Jadi untuk itu kita sudah minta lanjutkan,” ujarnya.

    Pramono Tak Akan Lindungi

    Sementara itu, Gubernur Jakarta Pramono Anung menegaskan tidak akan memberikan perlindungan kepada pihak mana pun yang terbukti melakukan pelanggaran dalam kasus beras oplosan.

    Penegasan ini disampaikan Pramono, merespons proses penyidikan dugaan beras oplosan oleh Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri yang menyeret produk beras PT Food Station Tjipinang Jaya, badan usaha milik daerah (BUMD) Jakarta.

    “Dan memang kalau ada kesalahan, kesengajaan siapapun yang melakukan itu (beras oplosan), kami tidak akan memberikan perlindungan kepada orang-orang yang melakukan itu,” jelas Pramono ketika ditemui di Jakarta Utara, Kamis (24/7/2025). 

    Pramono menekankan bahwa Pemprov Jakarta mendukung penuh proses hukum yang tengah berjalan. Menurutnya, sikap terbuka dan transparan menjadi penting dalam menangani persoalan tersebut.

    “Karena keterbukaan sekarang ini menjadi penting dan bagi Jakarta, apapun yang diputuskan oleh Bareskrim, kami akan mengikutinya,” jelasnya. 

  • Cara Mudah Cek Bansos Pakai KTP: Panduan Lengkap Status Penerima dan Syaratnya – Page 3

    Cara Mudah Cek Bansos Pakai KTP: Panduan Lengkap Status Penerima dan Syaratnya – Page 3

    Pemerintah telah menetapkan kriteria ketat untuk memastikan bahwa bantuan sosial disalurkan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan. Program seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) diberikan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Pemahaman mengenai syarat ini penting sebelum melakukan cek bansos KTP.

    Salah satu syarat fundamental adalah status sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) yang dibuktikan dengan e-KTP dan Kartu Keluarga yang valid. Selain itu, calon penerima wajib terdaftar dalam DTKS, yang merupakan basis data utama pemerintah untuk program kesejahteraan sosial. Status ini bisa dicek melalui platform resmi Kemensos.

    Kategori keluarga miskin atau rentan miskin juga menjadi penentu utama. Ini termasuk keluarga dengan penghasilan di bawah garis kemiskinan, bekerja di sektor informal, atau tidak memiliki penghasilan tetap. Mereka juga tidak boleh memiliki aset bernilai tinggi seperti kendaraan mewah atau rumah permanen dengan fasilitas modern.

    Penting juga untuk dicatat bahwa penerima bansos tidak boleh berasal dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, Polri, BUMN, atau BUMD. Selain itu, mereka tidak sedang menerima bantuan sosial lain yang sejenis, seperti Kartu Prakerja atau BLT UMKM. Hal ini untuk menghindari tumpang tindih bantuan dan memastikan pemerataan.

    Secara umum, berikut adalah kriteria utama bagi calon penerima bansos:

    Warga Negara Indonesia (WNI): Dibuktikan dengan kepemilikan e-KTP dan Kartu Keluarga yang valid.

    Terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS): Ini adalah basis data utama untuk menentukan penerima bansos.

    Termasuk dalam Kategori Keluarga Miskin atau Rentan Miskin: Memiliki penghasilan di bawah garis kemiskinan dan tidak memiliki aset bernilai tinggi.

    Bukan Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, atau Polri: Serta bukan pegawai BUMN atau BUMD.

    Tidak Sedang Menerima Bantuan Sosial Lain yang Sejenis: Agar penyaluran bantuan lebih merata dan tepat sasaran.

    Selain syarat umum, beberapa program seperti PKH memiliki kriteria khusus, meliputi:

    Ibu hamil dan ibu nifas.
    Anak usia dini (0-6 tahun).
    Pelajar SD, SMP, SMA atau sederajat.
    Lansia di atas 60 tahun dan penyandang disabilitas berat.
    Keluarga yang terdampak krisis ekonomi atau bencana.
    Tergolong rumah tangga rentan, seperti keluarga dengan anak balita atau kepala keluarga tunggal.

  • DKI resmikan hak penamaan baru Stasiun LRT Boulevard Utara

    DKI resmikan hak penamaan baru Stasiun LRT Boulevard Utara

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung didampingi Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno meresmikan hak penamaan (naming rights) Stasiun LRT Jakarta Boulevard Utara, Summarecon Mal, Jakarta Utara, Kamis.

    “Ini menjadi salah satu konsep TOD (Transit Oriented Development) baru yang memang sengaja akan kami kembangkan,” kata Pramono saat dijumpai di Stasiun LRT Jakarta Boulevard Utara.

    Kontrak hak penamaan tersebut diketahui berlaku selama lima tahun. Kendati demikian, Pramono enggan membeberkan detail nilainya.

    Dia meyakini hak penamaan tersebut akan memberikan dampak positif, salah satunya masyarakat bisa lebih mudah untuk mengakses mal tersebut.

    President Director PT Summarecon Agung Tbk, Adrianto P. Adhi mengatakan kerja sama “naming rights” yang dilakukan Summarecon menjadi bukti bahwa Summarecon terus konsisten mendukung program pemerintah, khususnya bagi pengembangan kota Jakarta yang semakin berorientasi kepada transportasi publik.

    “Hal ini juga sekaligus menjadi bentuk edukasi kepada masyarakat untuk bisa mengurangi penggunaan kendaraan pribadi yang berdampak positif pada berkurangnya kemacetan,” kata Adrianto.

    Sementara itu, Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Perseroda), Iwan Takwin menyampaikan, sebagai BUMD yang menaungi PT LRT Jakarta, Jakpro mendukung penuh inisiatif “naming rights” ini sebagai bentuk sinergi antara transportasi publik dan sektor swasta dalam menciptakan ekosistem mobilitas yang lebih efisien, aman, dan nyaman.

    “Kerja sama ini bukan hanya memperkuat konektivitas antar titik strategis di kota, tetapi juga menghadirkan pengalaman baru yang lebih ramah bagi pengguna transportasi publik,” kata Iwan.

    Tak hanya itu, acara tersebut juga sekaligus meresmikan fasilitas jembatan penghubung (connecting bridge) yang menghubungkan langsung stasiun tersebut dengan pusat perbelanjaan Summarecon Mall Kelapa Gading.

    Dibangun sepanjang 120 meter dengan tambahan 20 meter menuju GAFOY, jembatan penghubung ini menerapkan konsep “open air” dengan tambahan atap yang memaksimalkan sirkulasi udara di sekitar.

    Jembatan penghubung ini akan dibuka mengikuti operasional Mall yakni dari pukul 10.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB. Untuk keamanan juga dipasang CCTV di berbagai sudut, serta petugas keamanan yang berjaga di sekitar area.

    Direktur Utama PT LRT Jakarta Hendri Saputra menyampaikan bahwa hadirnya jembatan penghubung ini adalah langkah dalam mewujudkan konektivitas transportasi publik dan destinasi gaya hidup, yang tentunya tidak terlepas dari wujud komitmen LRT Jakarta dalam peningkatan pelayanan kepada seluruh pelanggan.

    “Kami percaya bahwa moda transportasi publik yang terkoneksi dengan ruang publik maupun ruang komersial akan mendorong pergeseran pola mobilitas masyarakat Jakarta. Lebih dari sekedar identitas, esensi dari kerja sama naming rights ini juga diharapkan memberi nilai tambah nyata bagi masyarakat,” kata Hendri.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Singapura jadi negara penyumbang PMA terbesar DKI

    Singapura jadi negara penyumbang PMA terbesar DKI

    Jakarta (ANTARA) – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Provinsi DKI Jakarta mencatat Singapura menjadi negara penyumbang untuk capaian Penanaman Modal Asing (PMA) DKI Jakarta, yakni 50 persen dari total investasi yang masuk.

    “Biasanya Singapura memang yang paling besar kontribusinya, di FDI (Foreign Direct Investment/Penanaman Modal Asing Langsung) itu 50 persen, senilai Rp13,87 triliun dari total investasi asing yang masuk di Jakarta,” kata Kepala Unit Pengelola (UP) Jakarta Investment Centre (JIC), Dinas PMPTSP DKI Jakarta, Tona Hutauruk di Jakarta, Kamis.

    Menurut Tona, negara dengan julukan Negeri Singa itu menjadi pusat atau hub berbagai macam arus di dunia. Dengan begitu, DKI Jakarta terus berupaya menawarkan proyek-proyek kerja sama dengan Singapura.

    Selain Singapura, ada empat negara lain yang menjadi sumber PMA DKI Jakarta yakni Jepang, Malaysia, China, dan Hong Kong.

    “Kadang-kadang ada negara Belanda, tapi fluktuatif,” kata Tona.

    Adapun realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) DKI Jakarta pada kuartal I 2025 tercatat sebanyak 1,7 miliar dolar AS, berkontribusi 11,9 persen dari total realisasi PMA secara nasional.

    Sementara itu, realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) DKI Jakarta mencapai Rp42,2 triliun, atau 18 persen dari total realisasi PMDN secara nasional.

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen untuk terus mendorong pertumbuhan investasi yang inklusif dan berkelanjutan, guna memperkuat posisi Jakarta sebagai pusat ekonomi nasional dan global.

    Komitmen ini salah satunya diwujudkan melalui perhelatan Jakarta Investment Festival (JIF) 2025 pada Juli hingga Oktober mendatang.

    Wakil Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Provinsi DKI Jakarta, Muhammad Herizkianto mengatakan Jakarta sebagai ibu kota ekonomi terbesar kawasan sekaligus tuan rumah sekretariat ASEAN merupakan episentrum strategis dan gerbang utama untuk menawarkan akses investasi ke pasar internasional terutama Asia Tenggara.

    Sejumlah proyek milik Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pun diperlihatkan agar bisa dilirik calon investor mulai dari sektor transportasi, infrastruktur, pengelola air bersih dan limbah serta inisiatif proyek-proyek kerja sama dengan pihak swasta khususnya di bidang properti, pariwisata, telekomunikasi dan ekonomi sirkular.

    “Tahun 2025 ini kita menyongsong kota global, mendorong investor dengan BUMD kita untuk berkolaborasi untuk menjadikan kota Jakarta seperti kota global di tahun 2030,” katanya.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Menuju Top 50 Global City, Pemprov DKI Siap Gelar JIF 2025

    Menuju Top 50 Global City, Pemprov DKI Siap Gelar JIF 2025

    Jakarta, CNBC Indonesia – Jakarta Investment Festival (JIF) 2025 akan kembali diselenggarakan pada Juli hingga Oktober 2025. JIF adalah rangkaian kegiatan forum bisnis dan investasi tahunan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Unit Pengelola Jakarta, Investment Centre, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta.

    Wakil Kepala DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta, Muhammad Herizkianto menuturkan, rangkaian JIF tahun ini terdiri dari berbagai kegiatan seperti networking session, workshop, seminar, project exhibition, dan business summit.

    Adapun tujuan diselenggarakannya kegiatan ini sebagai bagian dari upaya promosi kepada mitra bisnis bahwa Jakarta adalah kota global yang ramai investasi dan siap menerima pelaku usaha maupun investor untuk berada di Jakarta.

    “Jadi seperti semangatnya Pak Gub (Gubernur) bahwa kita akan menjadi kota global yang number 50. Tujuan diselenggarakannya kegiatan ini juga sebagai kota global yang ramai investasi dan tahun 2025 ini merupakan tahun kelima sebenarnya untuk penyelenggaraan Jakarta Investment Festival,” ujar dia dalam konferensi pers Road To Jakarta Investment Festival (JIF) 2025, Kamis (24/7/2025).

    Dia melanjutkan, JIF 2025 mengusung tema “Jakarta The Epicentrum of ASEAN, Invest Smart For a Global Start”. Tema ini dipilih dalam rangka memperkuat posisi Jakarta sebagai kota global.

    “Melalui inisiatif yang namanya smart investment Jadi smart ini ada singkatannya Yaitu S-nya itu sustainable, M-nya itu adalah mutual collaboration, A-nya itu ada adding value R-nya adalah research and database, dan T-nya tech and innovation oriented,” kata dia.

    Herizkianto juga menyebut, tema yang dihadirkan oleh JIF 2025 juga didasari oleh pemikiran bahwa Asia Tenggara semakin menjadi magnet investasi global berkat pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang konsisten. Keberhasilan Asia Tenggara dalam menarik berbagai investasi menegaskan posisi kawasan ini sebagai kompetitor tangguh di panggung global.

    Lantas, Jakarta sebagai ibu kota ekonomi terbesar di Asia Tenggara sekaligus tuan rumah Sekretariat ASEAN merupakan epicentrum strategis. Jakarta juga menjadi gerbang utama bagi ASEAN untuk menawarkan akses investasi ke pasar internasional.

    Lebih jauh, pada JIF 2025, terdapat sejumlah proyek yang dapat dikerjasamakan dengan calon investor. Misalnya proyek dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) Jakarta untuk berbagai macam sektor seperti transportasi, infrastruktur, hingga pengelolaan air bersih dan limbah. Terdapat juga inisiatif proyek-proyek kerja sama dengan pihak swasta seperti di sektor properti, pariwisata, telekomunikasi, dan ekonomi sirkuler.

    “Selain itu, terdapat pula potensi kolaborasi dari pengembangan SJUT (Sarana Jaringan Utilitas Terpadu) dan pengembangan kawasan seperti kawasan global Petamburan, Bumi Perkemahan Ragunan, Kebayoran Baru, dan banyak kawasan potensi lainnya yang ada di DKI Jakarta,” ungkap dia.

    Maka dari itu, pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sangat antusias menyambut JIF 2025 yang akan menjadi ajang untuk menyongsong Jakarta sebagai kota global. JIF 2025 diharapkan akan mendorong investor maupun BUMD untuk saling berkolaborasi untuk menjadikan Jakarta sebagai kota global pada tahun 2030.

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]

  • DKI siap tunjukkan diri sebagai kota ramah investasi lewat “JIF” 2025

    DKI siap tunjukkan diri sebagai kota ramah investasi lewat “JIF” 2025

    Jakarta (ANTARA) – DKI Jakarta siap kembali menunjukkan diri sebagai kota ramah investasi dan menerima para pelaku usaha untuk berbisnis melalui perhelatan “Jakarta Investment Festival” (JIF) 2025 yang resmi diadakan Juli ini hingga Oktober mendatang.

    Wakil Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Provinsi DKI Jakarta, Muhammad Herizkianto, mengatakan pada penyelenggaraan tahun kelima ini, JIF mengusung tema “Jakarta The Epicentrum of ASEAN: Invest SMART for a Global Start,” yang memperkuat posisi Jakarta sebagai kota global di Asia Tenggara melalui inisiatif investasi cerdas.

    “Jakarta sebagai ibu kota ekonomi terbesar kawasan sekaligus tuan rumah sekretariat ASEAN merupakan episentrum strategis dan gerbang utama untuk menawarkan akses investasi ke pasar internasional, terutama Asia Tenggara,” kata dia dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.

    Herizkianto menyampaikan, sejumlah proyek milik Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bisa dilirik calon investor akan diperkenalkan di sana, mulai dari sektor transportasi, infrastruktur, pengelola air bersih dan limbah serta inisiatif proyek-proyek kerja sama dengan pihak swasta khususnya di bidang properti, pariwisata, telekomunikasi dan ekonomi sirkular.

    Selain itu, terdapat pula potensi kolaborasi dari pengembangan Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) dan pengembangan kawasan seperti kawasan Grogol Petamburan, Bumi Perkemahan Ragunan, Kebayoran Baru dan banyak kawasan potensi lainnya yang ada di DKI Jakarta.

    “Tahun 2025 ini kita menyongsong kota global, mendorong investor dengan BUMD kita untuk berkolaborasi untuk menjadikan kota Jakarta seperti kota global di tahun 2030,” ujar Herizkianto.

    Adapun rangkaian JIF 2025, diawali hari ini dengan pertemuan antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, investor, dan asosiasi bisnis dan lainnya (networking night) di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.

    Kepala Unit Pengelola (UP) Jakarta Investment Centre (JIC), Dinas PMPTSP DKI Jakarta, Tona Hutauruk mengatakan, acara malam nanti bertujuan memperkuat hubungan sekaligus sesi membangun jaringan antara pemerintah, kolaborator, investor global dan pelaku usaha lainnya.

    “JIF Networking Night akan dibuka Pak Wakil Gubernur (Rano Karno). Ini menandai atau kick off rangkaian JIF 2025,” kata dia.

    Selanjutnya, sejumlah kegiatan juga akan diadakan dalam rangkaian JIF seperti workshop, seminar, unjuk hasil proyek, hingga pertemuan bisnis, dan puncak acara berlangsung pada 9 Oktober 2025.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • DKI tambah lima pos damkar untuk percepat penanganan kebakaran

    DKI tambah lima pos damkar untuk percepat penanganan kebakaran

    Jakarta (ANTARA) – Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta menambah lima pos pemadam kebakaran pada 2025 untuk mempercepat penanganan ketika terjadi musibah kebakaran.

    “Tahun ini kita tambah lima pos dan pada 2026 kami rencanakan tambah enam pos,” kata Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Bayu Meghantara di Jakarta, Rabu.

    Menurut dia, penambahan pos pemadam kebakaran (damkar) ini bertujuan agar respon anggota damkar ketika terdapat laporan kebakaran bisa sesegera mungkin sampai ke lokasi.

    Sehingga, kata Bayu, dengan respon yang cepat diharapkan kejadian kebakaran di suatu wilayah bisa dikendalikan semaksimal mungkin dan tidak menjadi musibah besar.

    Pihaknya sedang berupaya menggandeng Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk mendirikan pos damkar karena masalah lahan juga menjadi salah satu kendalanya.

    “Kami berupaya untuk peningkatan pos damkar dan sektor damkar, bagaimana responnya itu bisa dipercepat dan lebih dekat kepada masyarakat,” ujarnya.

    Anggota Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jakarta William Aditya Sarana menilai Pemprov DKI harus segera merealisasikan pembangunan pos damkar di setiap kelurahan agar seluruh wilayah berada dalam payung pengamanan sistem anti api ini.

    “Jakarta masih kekurangan pos damkar karena dari 267 kelurahan di Jakarta, baru 170 titik yang beroperasi menjaga wilayahnya dari kebakaran,” kata William.

    Hal ini terkait rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang akan membuka penerimaan untuk 1.000 petugas damkar.

    Selain itu, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung juga telah mengeluarkan Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor 5 Tahun 2025 tentang Gerakan Masyarakat Punya APAR (Gempar) dalam rangka menyediakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di wilayah padat penduduk.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • RPJMD 2025-2029 Jabar disahkan dengan fokus penataan desa-tata ruang

    RPJMD 2025-2029 Jabar disahkan dengan fokus penataan desa-tata ruang

    Bandung (ANTARA) – Pemprov Jawa Barat bersama DPRD Jabar resmi mengesahkan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2025-2029 yang di dalamnya akan berfokus pada beberapa soal seperti penataan desa, BUMD, hingga tata ruang.

    “Pengesahan RPJMD lewat paripurna ini bagian dari kerja sama yang dibangun yang sekarang sudah arah kebijakannya sudah menjadi satu visi yang sama. Terima kasih DPRD yang telah bekerja keras sehingga sekarang visinya menjadi sama, yaitu Jawa Barat Istimewa,” ucap Dedi Mulyadi di Gedung DPRD Jabar, Sabtu.

    Dedi mengungkapkan di RPJMD 2025-2029 ada fokus penataan ulang struktur desa, karena menurutnya ada disparitas jumlah penduduk antar-desa yang sangat mencolok, di mana ada desa dengan hanya 2.000 penduduk sementara yang lain mencapai 150.000 jiwa.

    “Pertama yaitu pemekaran atau penggabungan desa. Karena ada desa yang penduduknya hanya dua ribu, tapi ada yang 150 ribu. Ini kan disparitas ini enggak beres, harus segera dibenahi,” katanya.

    Kemudian, Dedi juga menekankan pentingnya perubahan status desa menjadi kelurahan bagi daerah-daerah yang sudah dihuni oleh kaum urban sehingga lebih cocok.

    “Perubahan dari desa menjadi kelurahan. Karena banyak daerah desa yang sudah dihuni oleh kaum urban, karakternya karakter urban tetap jadi desa, kan ini nggak cocok. Ini yang harus dilakukan,” ujarnya.

    Dia menekankan upaya ini merupakan kebutuhan mendasar mengingat perbandingan jumlah desa dan penduduk di Jabar dengan provinsi lain yang cukup jauh dan berimbas ke dana desa yang diterima untuk pembangunan wilayah.

    “Jawa Barat penduduknya 54 juta jiwa. Desanya hanya sekitar 5.311 desa. Jawa Tengah hampir 7.000, Jawa Timur hampir 8.000. Kan beda serapan anggaran desanya juga. Kita jauh lebih kecil dibanding daerah yang penduduknya lebih sedikit,” katanya.

    Fokus lainnya yang diakomodir, kata Dedi, adalah konsolidasi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jabar, termasuk untuk merampingkan jumlah BUMD yang tersebar saat ini menjadi lebih terpusat.

    “Penggabungan BUMD. Tidak berantakan seperti sekarang di mana-mana. Saya cukup satu BUMD saja dengan satu BJB,” kata dia.

    Aspek lainnya yang menjadi prioritas, adalah perubahan tata ruang dan penyusunan peraturan daerah tentang tata kelola air.

    “Kemudian yang berikutnya adalah perubahan tata ruang. Ini yang harus dilakukan. Kemudian yang berikutnya adalah perda tentang tata kelola air. Daerah penghasil air harus mendapat insentif,” ujar dia.

    Tidak hanya itu, Dedi mengatakan dalam RPJMD 2025-2029 itu pihaknya juga menyoroti pentingnya tata kelola karbon, di mana daerah penghasil karbon diharapkan mendapat insentif, dengan tujuan untuk mengurangi disparitas antara daerah industri dan daerah pertanian, serta antara daerah industri dan daerah pegunungan.

    “Termasuk di dalamnya nanti daerah-daerah penghasil padi harus mendapat insentif daerahnya. Jadi bukan hanya harga padinya saja yang diperoleh, tapi insentif daerah bagi daerah penghasil padi agar orang tetap mau bersawah karena itu kebutuhan pangan,” ucap dia.

    Dedi menegaskan bahwa semua rancangan ini telah disepakati oleh anggota DPRD Jabar.

    “Ini yang dirancang dan tadi teman-teman DPRD sudah sepakat. Sepakat untuk membahas tentang perubahan struktur dan tata kelola desa serta perubahan dari desa ke kelurahan dan kemudian pemekaran desa. Tidak bahas perubahan provinsi,” tuturnya menambahkan.

    Pewarta: Ricky Prayoga
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Hasil Kelola Sumur Minyak Tua 3-5 Barel/Hari, Masyarakat Bisa Raup Uang Segini

    Hasil Kelola Sumur Minyak Tua 3-5 Barel/Hari, Masyarakat Bisa Raup Uang Segini

    Jakarta

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan bahwa sumur minyak tua yang dikelola masyarakat mampu menghasilkan tiga hingga lima barel per hari. Hal tersebut ia ungkapan saat meninjau sumur migas Ledok, salah satu lapangan migas tua di wilayah kerja Pertamina EP Cepu di Blora, Jawa Tengah, Kamis (17/7/2025) lalu.

    Berdasarkan perhitungannya, satu barel setara 159 liter, sehingga tiga barel hampir mencapai 500 liter. Dengan harga ICP US$ 70 per barel dan asumsi porsi bagi hasil 70%, setiap barel menghasilkan sekitar US$ 49.

    “Artinya, dalam sehari satu sumur bisa meraup sekitar US$ 147–dibulatkan menjadi US$ 150 atau setara lebih dari Rp 2 juta,” katanya dalam keterangan tertulis dikutip, Sabtu (19/7/2025).

    Bahlil mengatakan, optimalisasi sumur tua juga dinilai strategis dari sisi efisiensi, karena memanfaatkan infrastruktur dan cadangan yang telah ada. Oleh karenanya kemudian diterbitkan Permen ESDM No. 14 Tahun 2025 tentang Kerja Sama Pengelolaan Bagian Wilayah Kerja untuk Peningkatan Produksi Minyak dan Gas Bumi.

    Bahlil mengatakan, regulasi ini membuka ruang bagi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) turut berperan dalam mengelola sumur-sumur marginal dengan tetap menjunjung prinsip keselamatan, keberlanjutan, dan tata kelola yang baik.

    “Yang penting adalah masyarakat bisa menjalankan aktivitasnya dengan baik, jadi tidak rasa was-was. Dan mereka legal, supaya lingkungannya kita jaga,” jelas Bahlil.

    Pemerintah pun menargetkan kontribusi produksi dari sumur tua dan sumur rakyat akan terus meningkat secara bertahap, dan menjadi penopang penting dalam mencapai target produksi 1 juta barel minyak per hari.

    Selain itu, Bahlil mengatakan adanya aturan sumur tua dan masyarakat juga menyerap banyak tenaga kerja. Dengan demikian, perputaran ekonomi masyarakat terkait sumur-sumur rakyat ini memberikan dampak positif yang nyata.

    “Satu sumur tenaga kerjanya itu bisa 10 orang. Jadi ini menciptakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat. Terus pendapatan masyarakat perputaran ekonominya ada,” tegas Bahlil.

    Sebagai informasi, di wilayah kerja Lapangan Cepu terdapat delapan struktur sumur produksi aktif yang dikelola melalui kerja sama antara Pertamina EP selaku KKKS dengan mitra lokal seperti Koperasi Unit Desa (KUD) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Struktur tersebut antara lain Wonocolo, Dandangilo, Ngrayong, Ledok, Semanggi, Banyubang, Gegunung, dan Gabus.

    (eds/eds)