BUMN: BTN

  • 10 Lokasi dan Jadwal Penukaran Uang Baru di Cianjur dan Sukabumi 24-27 Maret 2025

    10 Lokasi dan Jadwal Penukaran Uang Baru di Cianjur dan Sukabumi 24-27 Maret 2025

    PIKIRAN RAKYAT – Bank Indonesia kembali menghadirkan layanan penukaran uang baru menjelang Lebaran 2025. Kali ini, layanan akan berlangsung di wilayah Cianjur dan Sukabumi pada tanggal 24 hingga 27 Maret 2025.

    Penukaran uang baru ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan uang pecahan kecil yang biasanya meningkat saat mendekati Hari Raya.

    Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Cianjur dan Sukabumi

    Penukaran uang baru di wilayah Cianjur dan Sukabumi akan dilaksanakan di beberapa lokasi perbankan. Berikut daftar lengkapnya:

    24 Maret 2025 (09.00-12.00 WIB)

    BRI KC Cianjur BRI KC Sukabumi

    25 Maret 2025 (09.00-12.00 WIB)

    BNI KC Cianjur BNI KC Sukabumi BTN KC Sukabumi

    26 Maret 2025 (09.00-12.00 WIB)

    BSI KC Cianjur Siliwangi BSI KCP Sukabumi Cibadak BSI KC Sukabumi

    27 Maret 2025 (09.00-12.00 WIB)

    BJB KCP Pasar Pelita BJB KCP Tanggeung
    Paket Penukaran Uang Baru

    Bank Indonesia menyediakan paket penukaran dengan total nominal Rp4.300.000. Paket ini terdiri dari berbagai pecahan uang baru, dengan rincian sebagai berikut:

    Pecahan Rp50.000: 30 lembar (Rp1.500.000) Pecahan Rp20.000: 25 lembar (Rp500.000) Pecahan Rp10.000: 100 lembar (Rp1.000.000) Pecahan Rp5.000: 200 lembar (Rp1.000.000) Pecahan Rp2.000: 100 lembar (Rp200.000) Pecahan Rp1.000: 100 lembar (Rp100.000) Syarat dan Ketentuan Penukaran

    Untuk mengikuti layanan penukaran uang ini, beberapa persyaratan wajib dipenuhi:

    Melakukan pemesanan melalui aplikasi PINTAR BI di laman pintar.bi.go.id. Membawa bukti pemesanan dalam bentuk cetak atau digital. Membawa KTP asli atau KTP elektronik di aplikasi Identitas Kependudukan Digital (IKD). Membawa uang Rupiah sesuai nominal yang tertera di bukti pemesanan. Uang yang ditukarkan harus sudah dipilah dan tersusun searah berdasarkan pecahan dan tahun emisi. Penukaran tidak bisa diwakilkan dan harus dilakukan sendiri. Wajib menjaga ketertiban selama kegiatan berlangsung.

    Dengan persiapan yang matang dan layanan yang lebih luas, diharapkan seluruh masyarakat Cianjur dan Sukabumi bisa mendapatkan uang baru dengan lebih mudah dan nyaman menjelang Hari Raya Lebaran.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • IHSG Anjlok Lagi Jelang Pengumuman Penting: Apa yang Sebenarnya Terjadi?

    IHSG Anjlok Lagi Jelang Pengumuman Penting: Apa yang Sebenarnya Terjadi?

    PIKIRAN RAKYAT – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mengalami koreksi tajam pada perdagangan Senin 24 Maret 2025. IHSG dibuka melemah 22,03 poin atau 0,35 persen ke posisi 6.236,15.

    Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 turun 5,79 poin atau 0,84 persen ke 686,23. Namun, tekanan semakin dalam seiring berjalannya sesi perdagangan.

    Hingga pukul 10.00 WIB, IHSG terjun bebas 2,27% ke level 6.116,15 atau turun 142 poin. Pada pukul 11.45 WIB, IHSG tercatat melemah lebih dalam lagi sebesar 169,35 poin atau 2,71 persen ke posisi 6.088,93.

    Sebanyak 93 saham naik, 585 saham turun, dan 279 saham stagnan. Nilai transaksi mencapai Rp3,93 triliun dengan volume 3,91 miliar saham.

    Penyebab IHSG Tersungkur

    Ada beberapa faktor yang membuat IHSG tertekan. Salah satu pemicu utama adalah sentimen menjelang pengumuman penting dari Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) terkait susunan pengurus baru dan alih saham seri A ke PT Biro Klasifikasi Indonesia, yang kini menjadi bagian dari holding Danantara.

    Selain itu, aksi jual besar-besaran terjadi karena sebagian investor memilih taking profit dan menahan transaksi menjelang libur Lebaran. Dalam sepekan terakhir, IHSG telah jatuh 3,95%, memperpanjang pelemahan sepanjang 2025 yang kini mencapai 11,61%.

    Bahkan, pada Selasa 18 Maret 2025, IHSG sempat mengalami trading halt setelah jatuh 7,11% ke level 6.011,84.

    Data juga menunjukkan bahwa dalam sebulan terakhir, investor asing mencatat Net Foreign Sell hingga Rp19,85 triliun. Sepanjang 2025, dana asing yang keluar dari bursa sudah menembus Rp30,82 triliun.

    Pengumuman Danantara dan RUPST Himbara Jadi Kunci

    Menurut analis sekaligus Founder Stocknow.id, Hendra Wardana, pengumuman kebijakan strategis dari Danantara serta hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) akan menjadi penentu arah IHSG ke depan.

    “Jika kebijakan yang diumumkan tidak sesuai dengan ekspektasi pasar atau justru menambah ketidakpastian, maka pasar saham bisa kembali tertekan lebih dalam,” ucapnya.

    “Jika IHSG tidak mampu bertahan di level psikologis 6.000, kemungkinan besar akan menguji level support di 5.800. Pasar akan sangat memperhatikan hasil konferensi pers Danantara serta RUPST bank-bank besar seperti Mandiri, BRI, BNI, dan BTN,” ujar Hendra Wardana menambahkan.

    Sentimen Global Perparah Tekanan

    Dari sisi global, pelaku pasar juga cenderung wait and see menanti data ekonomi besar. Beberapa data yang dinanti adalah indeks manufaktur dari Jepang, India, Jerman, Uni Eropa, Inggris, dan AS. Uni Eropa masih dalam kontraksi, sementara India diprediksi tetap ekspansif.

    Investor juga menunggu data Consumer Confidence AS dan penjualan properti (25 Maret 2025), pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) AS (27 Maret 2025), serta data Price Consumer Index (PCE) AS (29 Maret 2025). Pidato pejabat The Fed juga menjadi perhatian karena bisa memberi sinyal arah suku bunga ke depan.

    Bisakah IHSG Rebound?

    Meski IHSG masih berada di zona merah, Hendra Wardana menilai peluang rebound tetap ada. Namun, ini bergantung pada apakah ada sinyal positif dari pemerintah dan korporasi besar.

    “Investor akan menunggu langkah konkret pemerintah dan sektor swasta menghadapi tekanan ekonomi. Jika responsnya positif, IHSG berpotensi rebound. Tapi, kalau kebijakan yang keluar malah menambah ketidakpastian, indeks bisa lanjut terkoreksi,” kata Hendra Wardana.

    Dia juga menyoroti masalah daya beli masyarakat yang melemah, penurunan penerimaan pajak, dan meningkatnya PHK sebagai pemicu tambahan yang menekan pasar.

    “Kalau pemerintah bisa menjaga stabilitas ekonomi dan memberikan kebijakan yang pro pasar, saya rasa IHSG masih punya peluang untuk bangkit. Namun, kalau IHSG jatuh ke bawah 6.000, bisa saja tembus support di 5.800,” tutur Hendra Wardana.

    Dengan demikian, semua mata kini tertuju pada pengumuman Danantara dan hasil RUPST Himbara dalam tiga hari ke depan. Pasar berharap ada kabar baik yang bisa menjadi katalis untuk membalikkan arah IHSG dari zona merah.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Bocoran Dividen hingga Nama-Nama Calon Kuat Pergantian Direksi

    Bocoran Dividen hingga Nama-Nama Calon Kuat Pergantian Direksi

    PIKIRAN RAKYAT – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) resmi menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Senin, 24 Maret 2025 pukul 14.00 WIB. Dua agenda utama yang mencuri perhatian publik adalah pembagian dividen besar serta kemungkinan perubahan susunan direksi.

    Dividen Jumbo, BRI Siap Tebar Rp51,54 Triliun

    Salah satu keputusan penting dalam RUPST ini adalah penetapan pembagian laba bersih tahun buku 2024. BRI mencatatkan laba tahun berjalan konsolidasian sebesar Rp60,15 triliun.

    Manajemen BRI mengusulkan pembagian dividen dengan rasio payout mencapai 85% dari laba bersih. Ini berarti pemegang saham akan menikmati dividen sebesar Rp51,54 triliun.

    Menariknya, BRI juga sudah lebih dulu membagikan dividen interim pada 15 Januari 2025 sebesar Rp135 per saham, dengan total Rp20,33 triliun. Dengan demikian, sisa dividen final yang akan dibagikan mencapai Rp31,21 triliun, membuat BRI tetap menjadi salah satu emiten dengan pembagian dividen terbesar di Indonesia.

    Sejarah Dividen BRI dalam Lima Tahun Terakhir

    Melihat rekam jejak pembagian dividen BRI, konsistensinya dalam membagikan laba patut diacungi jempol. Berikut ringkasan dividen BRI selama lima tahun terakhir:

    2019: Rp20,62 triliun (60% payout ratio) 2020: Rp12,12 triliun (65% payout ratio) 2021: Rp26,40 triliun (85% payout ratio) 2022: Rp43,49 triliun (85% payout ratio) 2023: Rp48,10 triliun (80,04% payout ratio)

    Tren dividen jumbo ini menunjukkan komitmen BRI dalam menjaga imbal hasil menarik bagi para pemegang saham.

    Perombakan Direksi, Siapa Pengganti Sunarso?

    Selain dividen, isu pergantian direksi juga menjadi sorotan utama. Direktur Utama BRI saat ini, Sunarso, telah memasuki akhir masa jabatannya setelah lima tahun memimpin. Nama-nama calon kuat penggantinya mulai bermunculan, di antaranya:

    Hery Gunardi
    Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), sebelumnya menjabat Wakil Direktur Utama Bank Mandiri. Catur Budi Harto
    Wakil Direktur Utama BRI sejak 2019, dikenal sebagai bankir karir yang pernah menjabat di BNI dan BTN. Alexandra Askandar
    Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, dikabarkan juga menjadi kandidat, meski santer disebut akan menempati posisi strategis di Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

    Nama Hery dan Catur disebut-sebut sebagai kandidat paling kuat untuk menduduki kursi Dirut BRI. Sementara itu, Alexandra kemungkinan besar akan mengisi jabatan Wakil Ketua Dewan Komisioner atau Ketua Dewan Komisioner LPS, seiring berakhirnya masa jabatan Lana Soelistyaningsih.

    Selain posisi Direktur Utama, beberapa posisi direksi lain juga berpotensi mengalami perombakan, mengingat sejumlah direksi sudah menjabat lebih dari satu periode, seperti Supari, Agus Sudiarto, Noorsanto, Ahmad Solichin Lutfiyanto, dan Handayani.

    Agenda Lain: Green Bond dan Recovery Plan

    RUPST BRI 2025 juga membahas agenda lain yang tak kalah penting, di antaranya:

    Laporan realisasi penggunaan dana Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I Tahap III tahun 2024 dengan total Rp2,49 triliun. Persetujuan pengkinian Rencana Aksi Pemulihan (Recovery Plan) untuk menjaga ketahanan dan keberlanjutan operasional BRI di tengah tantangan ekonomi.

    RUPST BRI 2025 menegaskan posisi bank pelat merah ini sebagai salah satu emiten unggulan di pasar modal Indonesia. Dividen besar Rp51,54 triliun jadi kabar baik bagi investor, sementara pergantian direksi berpotensi membawa dinamika baru bagi arah strategi bisnis BRI ke depan.

    Dengan performa keuangan yang solid dan komitmen menjaga shareholder value, BRI tampaknya masih akan menjadi primadona di portofolio para investor dalam waktu lama. Kita tunggu saja, siapa yang akhirnya akan menduduki kursi panas Direktur Utama BRI!***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • BRI hingga TLKM Alihkan Saham Besar-besaran ke Danantara, IHSG Anjlok 2,3 Persen

    BRI hingga TLKM Alihkan Saham Besar-besaran ke Danantara, IHSG Anjlok 2,3 Persen

    PIKIRAN RAKYAT – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat koreksi tajam pada perdagangan Senin 24 Maret 2025, turun 2,30% atau 143,96 poin ke level 6.114,21.

    Penurunan ini dipicu kabar mengejutkan tentang peralihan saham besar milik negara ke Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) melalui PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI).

    Aksi Pengalihan Saham: Siapa Saja yang Terlibat?

    Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), peralihan saham dilakukan terhadap delapan emiten besar, yaitu:

    PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) PT Jasa Marga Tbk (JSMR) PT Krakatau Steel Tbk (KRAS)

    Saham-saham emiten tersebut langsung mengalami tekanan. Contohnya, saham TLKM turun 0,87% ke level Rp 2.290 per saham, BBRI anjlok 2,43% ke Rp 3.610, dan KRAS bahkan merosot 4,04% ke Rp 95.

    Mekanisme Inbreng dan Peran BKI

    Pengalihan ini dilakukan dengan skema inbreng, yakni penyertaan saham sebagai modal di entitas baru. Dalam hal ini, saham seri B milik negara dialihkan ke PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), yang berstatus Holding Operasional milik negara.

    “Pengalihan saham milik Negara RI sebagaimana Akta Inbreng tersebut merupakan pelaksanaan peraturan perundang-undangan, yaitu UU BUMN dan PP 15/2025,” tulis manajemen BRI dalam pengumuman resmi di BEI.

    Meski saham dialihkan, negara tetap menjadi Pemegang Saham Pengendali (Ultimate Beneficial Owner) melalui kepemilikan satu saham Seri A Dwiwarna yang memberikan hak istimewa.

    “Dan kepemilikan tidak langsung sekitar 51,6 miliar lembar saham Seri B milik BKI melalui Danantara,” ujar Octavius Oky Prakarsa, VP Investor Relations Telkom Indonesia.

    BRI dan Telkom: Peralihan Saham Besar-besaran

    Untuk BRI, pemerintah resmi mengalihkan 80,6 miliar saham Seri B atau 53,19% ke BKI per 22 Maret 2025. Artinya, BKI kini menjadi pemegang mayoritas saham BRI. Meski demikian, pemerintah menegaskan status BRI tetap sebagai BUMN.

    Hal serupa terjadi pada Telkom (TLKM), di mana 52,09% saham Seri B atau 51,6 miliar lembar saham dialihkan ke BKI.

    “Pengalihan ini bagian dari kebijakan pembentukan holding operasional BUMN sesuai PP No. 15 Tahun 2025,” ucap Octavius.

    Dampak ke Pasar Saham

    Investor merespons negatif kabar ini. Analis menilai, meski pengalihan saham bertujuan memperkuat struktur investasi negara, ketidakpastian arah pengelolaan di bawah Danantara memicu aksi jual besar-besaran.

    “Pasar butuh kejelasan lebih jauh. Apakah Danantara akan mengelola aset ini lebih efektif atau justru menambah kompleksitas birokrasi? Ini yang membuat pelaku pasar wait and see,” tutur seorang analis pasar modal.

    Rosan Roeslani, CEO Danantara, menegaskan tim mereka terdiri dari ahli global yang siap mengelola investasi besar ini.

    “Kami pastikan, pengalihan ini demi penguatan ekonomi jangka panjang. Danantara hadir sebagai mesin penggerak investasi strategis, bukan sekadar menampung aset,” katanya dalam konferensi pers.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Perombakan Direksi Bank BUMN Dimulai, Ini Calon Bosnya

    Perombakan Direksi Bank BUMN Dimulai, Ini Calon Bosnya

    PIKIRAN RAKYAT – Menjelang Hari Raya Idul Fitri, dunia perbankan tanah air dihebohkan dengan kabar perombakan besar-besaran di jajaran direksi dan komisaris bank-bank pelat merah.

    Empat bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), bersiap menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dengan agenda utama merombak susunan kepengurusan.

    BRI: Siap Berganti Nahkoda

    BRI menjadi bank pertama yang memulai RUPST pada Senin, 24 Maret 2025, setelah sebelumnya dijadwalkan pada 11 Maret. Penundaan tersebut terjadi karena peluncuran Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, yang kini menjadi pemegang saham mayoritas BUMN dengan kepemilikan 99%, sementara Kementerian BUMN masih memegang 1% saham Merah Putih.

    Pada RUPST kali ini, pergantian direksi menjadi agenda utama. Sunarso, yang menjabat Direktur Utama sejak 2019, dikabarkan akan digantikan. Beberapa nama santer disebut sebagai calon penggantinya, termasuk Catur Budi Harto, Wakil Direktur Utama BRI yang telah berkarier lama di bank tersebut dan memiliki pengalaman di BNI serta BTN.

    Selain itu, Hery Gunardi, Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI), juga muncul sebagai kandidat kuat karena keberhasilannya memimpin BSI pasca-merger.

    Di jajaran direksi lainnya, nama-nama seperti Handayani, Supari, Agus Sudiarto, Agus Noorsanto, dan Ahmad Solichin Lutfiyanto, yang telah menjabat lebih dari satu periode, diperkirakan turut mengalami rotasi. Begitu pula dengan sejumlah komisaris, termasuk Kartika Wirjoatmodjo dan Rofikoh Rokhim.

    Bank Mandiri: Stabilitas atau Perubahan?

    Bank Mandiri, yang semula menjadwalkan RUPST pada 12 Maret, memundurkan rapat menjadi 25 Maret 2025. Agenda utama yang diusung adalah persetujuan perombakan direksi dan komisaris.

    Meskipun Darmawan Junaidi disebut-sebut akan melanjutkan kepemimpinannya di periode kedua, sejumlah nama lain sempat mengemuka, seperti Alexandra Askandar dan Riduan. Namun, kedua nama terakhir ini kabarnya akan diproyeksikan ke posisi lain.

    Selain posisi Direktur Utama, beberapa jabatan strategis di jajaran direksi dan komisaris juga diperkirakan akan mengalami perubahan. Nama-nama seperti Aquaris Rudianto, Toni E. B. Subari, Rohan Hafas, dan Sigit Prastowo masuk dalam daftar yang masa jabatannya akan dievaluasi. Begitu pula dengan komisaris Arif Budimanta dan Loeke Larasati.

    BNI: Perombakan di Tengah Jalan

    BNI juga turut menjadwal ulang RUPST dari 13 Maret ke 26 Maret 2025. Perubahan susunan direksi menjadi sorotan utama, terutama dengan kabar bahwa Royke Tumilaar akan digantikan setelah menyelesaikan satu periode kepemimpinan sejak 2020. Nama Putrama Wahju Setywan, bankir senior yang sempat menjabat Direktur di BNI dan Direktur Utama PT Jaminan Kredit Indonesia, muncul sebagai kandidat kuat pengganti.

    Selain posisi Direktur Utama, tiga direksi lainnya — Novita Widya Anggraini, David Pirzada, dan Ronny Venir — juga dikabarkan akan digantikan seiring berakhirnya masa jabatan mereka. Novita dan David dikenal sebagai “bawaan” Royke dari Bank Mandiri, sedangkan Ronny adalah bankir karir di BNI.

    BTN: Nixon Tetap Bertahan?

    BTN dijadwalkan menggelar RUPST bersamaan dengan BNI pada 26 Maret 2025. Berbeda dengan BRI, Bank Mandiri, dan BNI, pucuk pimpinan BTN diperkirakan tidak akan mengalami perubahan signifikan.

    Nixon L.P. Napitupulu, yang baru diangkat sebagai Direktur Utama pada 2023, diprediksi akan tetap bertahan. Nixon memiliki rekam jejak panjang di BTN, termasuk menangani kredit bermasalah dan manajemen aset.

    Meski posisi Direktur Utama tampak aman, sejumlah direksi BTN yang telah menjabat lebih dari satu periode, seperti Elisabeth Novie Riswanti, Jasmin, Hirwandi Gafar, Setyo Wibowo, dan Andi Nirwoto, diperkirakan akan dievaluasi.

    Di jajaran komisaris, nama-nama seperti Chandra M. Hamzah, Armand B. Arief, dan Andin Hadiyanto juga masuk dalam radar perubahan.

    Dinamika Besar di Perbankan Pelat Merah

    Perombakan direksi dan komisaris di bank-bank BUMN kali ini bukan sekadar rotasi biasa. Ini merupakan langkah strategis dalam menyesuaikan struktur kepemimpinan dengan kebijakan baru di bawah payung BPI Danantara.

    Dengan komposisi kepemilikan 99% di tangan Danantara dan 1% saham Merah Putih yang dipegang Kementerian BUMN, rotasi ini dinilai krusial dalam membentuk kepemimpinan yang lebih adaptif terhadap arah pengembangan BUMN ke depan.

    Para pemegang saham dan publik kini menantikan hasil akhir dari RUPST masing-masing bank, yang akan menentukan wajah baru kepemimpinan perbankan pelat merah. Akankah rotasi ini membawa angin segar bagi kinerja bank BUMN? Atau justru memicu gejolak baru di pasar keuangan? Semua mata tertuju pada hasil RUPST yang akan datang.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Begini Cara Mengetahui Bank dari Nomor Rekening

    Begini Cara Mengetahui Bank dari Nomor Rekening

    PIKIRAN RAKYAT – Dalam kehidupan sehari-hari, kamu pasti sering melakukan transaksi keuangan, baik itu transfer antar-bank maupun pembayaran digital. Namun, terkadang kamu perlu mengetahui asal bank dari nomor rekening sebelum melakukan transaksi. Mengetahui bank dari nomor rekening bisa mempermudah proses transaksi dan menghindari kesalahan dalam pengiriman dana.

    Setiap bank memiliki nomor rekening dengan format unik yang membedakannya dari bank lain. Format ini meliputi jumlah digit nomor rekening yang berbeda-beda dan kode bank yang harus dimasukkan saat melakukan transfer antar-bank. Dengan memahami karakteristik ini, kamu bisa dengan mudah mengenali bank tujuan dari nomor rekening yang diberikan.

    Selain memperhatikan jumlah digit pada nomor rekening, kamu juga bisa menggunakan kode bank untuk mengetahui asal rekening. Kode bank adalah angka khusus yang digunakan untuk mengidentifikasi bank dalam sistem perbankan. Kode ini wajib dimasukkan saat melakukan transaksi antar-bank agar dana dapat dikirim dengan benar.

    Jika kamu masih bingung mengenai cara mengetahui bank dari nomor rekening, Pikiran-Rakyat.com akan membantu kamu memahami metode yang dapat digunakan, termasuk daftar jumlah digit nomor rekening dan kode bank di Indonesia.

    Cara Mengetahui Bank dari Nomor Rekening

    Jumlah Digit Nomor

    Salah satu cara paling mudah untuk mengetahui bank dari nomor rekening adalah dengan melihat jumlah digitnya. Bank Indonesia telah menetapkan jumlah digit yang berbeda untuk setiap bank sebagai bagian dari sistem identifikasi mereka. Berikut adalah daftar jumlah digit nomor rekening dari beberapa bank di Indonesia:

    BRI: 15 digit BCA: 10 digit BNI: 10 digit Bank Mandiri: 13 digit BTN: 16 digit BSI (Bank Syariah Indonesia): 10 digit Bank Danamon: 10 digit Bank Bukopin: 10 digit OCBC NISP: 12 digit Bank CIMB Niaga: 13 digit Bank Muamalat: 10 digit Bank Sinarmas Syariah: 10 digit

    Dengan mengetahui jumlah digit ini, kamu bisa mengenali apakah nomor rekening yang diberikan berasal dari BRI, BCA, Mandiri, atau bank lainnya. Namun, jika kamu masih ragu, kamu bisa mengonfirmasi lebih lanjut dengan melihat kode bank yang digunakan dalam transaksi.

    Kode Bank

    Selain jumlah digit, kamu juga bisa mengetahui asal bank dari nomor rekening dengan melihat kode bank. Kode bank adalah angka identifikasi yang wajib dimasukkan saat transfer antar-bank agar transaksi dapat diproses dengan benar. Berikut adalah beberapa kode bank di Indonesia:

    Kode Bank BCA: 014 Kode Bank BRI: 002 Kode Bank BNI: 009 Kode Bank BTN: 200 Kode Bank Syariah Indonesia (BSI): 451 Kode Bank Mandiri: 008 Kode Bank Permata: 013 Kode Bank CIMB Niaga: 022 Kode Bank Muamalat: 147 Kode Bank Danamon: 011 Kode Bank Mega: 426 Kode Bank Maybank (BII): 016 Kode Bank Sinarmas: 153 Kode Bank OCBC NISP: 028 Kode Bank Commonwealth: 950 Kode Bank Bukopin: 441 Kode Bank BTPN: 213 Kode Bank Citibank: 031 Kode Bank Panin: 019 Kode Bank DBS Indonesia: 046 Kode Bank Resona Perdania: 047

    Saat melakukan transfer antar-bank melalui ATM, mobile banking, atau internet banking, kamu perlu memilih bank tujuan berdasarkan kode bank ini. Jika kamu memiliki nomor rekening tujuan tetapi tidak mengetahui banknya, kamu bisa mencoba memasukkan nomor rekening tersebut dalam menu transfer di aplikasi mobile banking. Biasanya, sistem akan secara otomatis menampilkan nama bank setelah kamu mengetikkan nomor rekening.

    Selain itu, jika kamu ingin memastikan bank dari nomor rekening secara manual, kamu bisa menggunakan layanan pengecekan bank dari beberapa situs resmi atau aplikasi perbankan.

    Dengan memahami jumlah digit nomor rekening dan kode bank, kamu bisa lebih mudah mengidentifikasi asal bank dari nomor rekening yang diberikan. Cara ini sangat membantu dalam menghindari kesalahan transfer dan memastikan transaksi berjalan lancar. Jadi, pastikan kamu selalu memeriksa kembali informasi sebelum mengirim dana ke rekening tujuan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Bank Umum Malang 24-27 Maret 2025, Pendaftaran Dibuka 22-23 Maret

    Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Bank Umum Malang 24-27 Maret 2025, Pendaftaran Dibuka 22-23 Maret

    PIKIRAN RAKYAT – Bank Indonesia Malang menyelenggarakan layanan penukaran uang baru melalui loket perbankan pada tanggal 24 hingga 27 Maret 2025. Layanan ini dibagi menjadi dua tahap pemesanan, yang wajib dilakukan melalui website resmi di pintar.bi.go.id.

    Tahap Pemesanan:

    Tahap 1: Dibuka pada 22 Maret 2025 pukul 09.00 WIB Tahap 2: Dibuka pada 23 Maret 2025 pukul 09.00 WIB Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Bank Umum Malang

    Berikut jadwal dan lokasi penukaran uang baru di Kota dan Kabupaten Malang:

    Tahap 1

    Senin, 24 Maret 2025 (08:00 – 12:00 WIB) Nanobank Syariah – Jl. Letjen Sutoyo No.88A, Kota Malang HSBC – Jl. Pasar Besar No.99, Kota Malang SMBC – Jl. Sultan Agung No.33, Kepanjen, Kabupaten Malang Maybank – Jl. Jenderal Basuki Rahmat No.91-93, Kota Malang Bank Jatim – Jl. Kawi No.28, Banurejo, Kepanjen, Kabupaten Malang 25 Maret 2025 (08:00 – 12:00 WIB) BNI – Jl. Jenderal Basuki Rahmat No.75-77, Kota Malang OCBC – Jl. Jaksa Agung Suprapto No.41, Kota Malang China Construction Bank Indonesia – Jl. Jenderal Basuki Rahmat No.16, Kota Malang BTN – Jl. Ade Irma Suryani 2-4, Klojen, Kota Malang 26 Maret 2025 (08:00 – 12:00 WIB) BNI – Ruko Lawang View No.1-2, Lawang, Kabupaten Malang Panin Dubai Syariah Bank – Jl. MGR Sugiyopranoto No.7, Klojen, Kota Malang Panin Bank – Jl. Sultan Agung No.14, Kota Malang Bank Jatim Syariah – Grand Ruko Kav 13-14, Jl. Soekarno Hatta, Kota Malang BCA – Jl. Jenderal Basuki Rahmat No.70-74, Kota Malang 27 Maret 2025 (08:00 – 12:00 WIB) UOB – Jl. Basuki Rahmat No.63, Kota Malang Bank Jatim – Jl. Pahlawan No.18, Kepanjen, Kabupaten Malang Mandiri – Jl. Girimoyo No.8, Karangploso, Kabupaten Malang CIMB Niaga – Jl. Basuki Rahmat No.26, Kota Malang

    Tahap 2

    24 Maret 2025 (08:00 – 12:00 WIB) BNI – Jl. Jenderal Basuki Rahmat No.75-77, Kota Malang BTN Syariah – Jl. Jaksa Agung Suprapto No.87, Kota Malang BNI – Jl. Panglima Sudirman No.40, Kepanjen, Kabupaten Malang 25 Maret 2025 (08:00 – 12:00 WIB) SMBC – Jl. Jaksa Agung Suprapto No.63, Kota Malang Permata Bank – Jl. Bromo No.20, Kota Malang Bank Jatim – Jl. Raya Thamrin No.33, Lawang, Kabupaten Malang Bank Jatim – Jl. Jaksa Agung Suprapto No.26-28, Kota Malang 26 Maret 2025 (08:00 – 12:00 WIB) BSI – Jl. Jaksa Agung Suprapto No.48, Kota Malang Bank Jatim – Jl. Girimoyo No.8, Karangploso, Kabupaten Malang Bank Muamalat – Jl. Kertanegara No.2, Kota Malang 27 Maret 2025 (08:00 – 12:00 WIB) BRI – Jl. Katu No.1, Kepanjen, Kabupaten Malang KB Bukopin – Jl. RA Kartini No.2, Kabupaten Malang CIMB NIAGA – Jl. Basuki Rahmat No 26 Kota Malang Bank Mayapada – Jl. Basuki Rachmad No 111 Kota Malang BCA – Jl. Borobudur No.1, Kota Malang Syarat dan Ketentuan Penukaran Uang Baru

    Agar proses penukaran berjalan lancar, berikut syarat dan ketentuannya:

    Wajib mendaftar di aplikasi PINTAR BI di pintar.bi.go.id. Pemesanan dibuka pada: Tahap 1: 22 Maret 2025 mulai pukul 09.00 WIB Tahap 2: 23 Maret 2025 mulai pukul 09.00 WIB Wajib membawa KTP asli atau e-KTP digital (KIA dan fotokopi KTP tidak berlaku). Tunjukkan bukti pemesanan (cetak atau digital) di loket penukaran. Uang yang ditukar harus uang Rupiah asli, disusun rapi, searah, dan sesuai dengan jumlah pemesanan. Penukaran tidak bisa diwakilkan demi menghindari penyalahgunaan. Hitung uang dengan teliti sebelum meninggalkan loket. Komplain setelah keluar loket tidak akan dilayani. Maksimal penukaran per KTP adalah Rp 4.300.000 dengan rincian: Rp50.000: Rp1.500.000 (30 lembar) Rp20.000: Rp500.000 (25 lembar) Rp10.000: Rp1.000.000 (100 lembar) Rp5.000: Rp1.000.000 (200 lembar) Rp2.000: Rp200.000 (100 lembar) Rp1.000: Rp100.000 (100 lembar)

    Catatan Penting

    Kuota pendaftaran terbatas untuk 100 penukar per loket bank setiap harinya. Identitas penukar di website PINTAR harus sesuai dengan KTP asli. Kartu Identitas Anak (KIA) tidak berlaku. Penukaran hanya bisa dilakukan sendiri, tidak boleh diwakilkan.

    Penukaran uang baru ini bertujuan untuk menjaga kualitas uang Rupiah di masyarakat agar layak edar dan memudahkan masyarakat mendapatkan uang baru dalam kondisi terbaik.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Bandung 24-27 Maret 2025, Ada 17 Titik

    Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Bandung 24-27 Maret 2025, Ada 17 Titik

    PIKIRAN RAKYAT – Bank Indonesia kembali menghadirkan layanan penukaran uang baru menjelang momen Ramadan dan Idul Fitri. Di Bandung, jadwal dan lokasi penukaran uang baru telah ditetapkan pada tanggal 24 hingga 27 Maret 2025 di beberapa titik lokasi yang tersebar di berbagai kawasan strategis.

    Layanan penukaran ini bertujuan memudahkan masyarakat memperoleh uang pecahan kecil yang biasanya dibutuhkan saat perayaan hari besar. Proses penukaran akan dilakukan melalui layanan kas keliling serta perbankan yang bekerja sama dengan Bank Indonesia.

    Agar lebih tertib dan terorganisir, pemesanan layanan ini dilakukan melalui aplikasi PINTAR di laman pintar.bi.go.id.

    Perubahan Jadwal Penukaran Uang Baru BI 2025

    Bank Indonesia mengumumkan penyesuaian jadwal layanan penukaran uang Rupiah melalui aplikasi PINTAR BI (pintar.bi.go.id). Jadwal yang sebelumnya serentak kini terbagi menjadi dua tahap untuk memastikan layanan lebih lancar dan merata di seluruh wilayah Indonesia. Berikut rincian jadwal terbaru:

    Tahap 1: Wilayah Pulau Jawa Pemesanan dibuka: Sabtu, 22 Maret 2025 pukul 09.00 WIB. Wilayah yang termasuk: Seluruh provinsi di Pulau Jawa, termasuk DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur. Tahap 2: Wilayah Luar Pulau Jawa Pemesanan dibuka: Minggu, 23 Maret 2025 pukul 09.00 WIB. Wilayah yang termasuk: Semua provinsi di luar Pulau Jawa, seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua. Penutupan Sementara Layanan PINTAR

    Untuk memastikan pemeliharaan sistem berjalan lancar, BI juga menutup sementara akses layanan pemesanan penukaran uang melalui PINTAR BI pada waktu berikut:

    Jumat, 21 Maret 2025 — Tutup pukul 18.00 WIB, dibuka kembali Sabtu, 22 Maret 2025 pukul 09.00 WIB. Sabtu, 22 Maret 2025 — Tutup pukul 18.00 WIB, dibuka kembali Minggu, 23 Maret 2025 pukul 09.00 WIB.

    Alasan Perubahan Jadwal

    Perubahan ini bertujuan untuk:

    Mengurangi antrian dan penumpukan pemesanan, terutama di daerah dengan peminat tinggi. Meningkatkan aksesibilitas bagi masyarakat di luar Pulau Jawa, agar mendapatkan kesempatan yang sama dalam menukar uang baru. Memastikan sistem PINTAR BI berjalan optimal tanpa kendala teknis akibat lonjakan pengguna dalam satu waktu. Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Bandung

    24 Maret 2025 (Pukul 09.00 – 12.00 WIB)

    Penukaran uang baru akan dilaksanakan di beberapa cabang bank besar di Bandung, antara lain:

    BJB KCP Batujajar BRI KC Soekarno-Hatta BRI KC Naripan BRI KC Setiabudi BRI KC Dewi Sartika BRI KC Dago BRI KC Cibadak

    25 Maret 2025 (Pukul 09.00 – 12.00 WIB)

    Berlanjut di hari berikutnya, penukaran bisa dilakukan di lokasi berikut:

    BTN KCP Soekarno-Hatta BTN KC Ujung Berung BTN KCP Buah Batu BTN KC Bandung Timur BTN KC Bandung

    26 Maret 2025 (Pukul 09.00 – 12.00 WIB)

    Pada hari ketiga, layanan penukaran tersedia di:

    BSI KC Bandung Djuanda BJB Cabang Sukajadi BSI KC Buah Batu

    27 Maret 2025 (Pukul 09.00 – 12.00 WIB)

    Hari terakhir penukaran berlangsung di lokasi berikut:

    BJB KCP Martadinata BJB KCP Gedung Sate Syarat dan Ketentuan Penukaran Uang Baru

    Agar proses penukaran berjalan lancar dan tertib, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi:

    Setiap penukar wajib melakukan pemesanan terlebih dahulu melalui aplikasi PINTAR. Kuota per lokasi terbatas, hanya 300 penukar per sesi. Penukar harus membawa bukti pemesanan, baik dalam bentuk cetak maupun digital. Wajib membawa KTP asli atau KTP elektronik melalui aplikasi Identitas Kependudukan Digital (IKD). Penukar harus membawa uang Rupiah dalam nominal yang pas sesuai pemesanan dan uang harus dipilah serta disusun searah sesuai jenis pecahan. Penukaran tidak bisa diwakilkan dan wajib dilakukan secara langsung. Uang pengganti akan diberikan dengan pecahan dan tahun emisi yang sama atau berbeda, tergantung ketersediaan.

    Bank Indonesia berharap layanan ini dapat membantu memenuhi kebutuhan masyarakat akan uang pecahan kecil dengan lebih mudah, aman, dan tertib. Pastikan memesan lebih awal agar tidak kehabisan kuota dan siapkan uang dengan susunan yang rapi agar proses berjalan cepat.

    Dengan penukaran uang baru ini, tradisi berbagi di momen spesial bisa tetap berjalan lancar. Pastikan mengikuti ketentuan yang ada dan manfaatkan layanan ini di lokasi yang sudah disediakan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Ketua DK OJK ungkap isi rapat Presiden dengan dirut Himbara

    Ketua DK OJK ungkap isi rapat Presiden dengan dirut Himbara

    (Rapat) soal inklusi keuangan ya. Jadi, inklusi keuangan ini termasuk soal kepemilikan rekening bank, dan penyaluran program pemerintah. Jadi, aspek itu

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Dewan Komisioner (DK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengungkap isi rapat Presiden Prabowo Subianto dengan empat direktur utama himpunan bank milik negara (Himbara) yaitu BTN, BRI, BNI, dan Bank Mandiri di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat.

    Rapat itu berlangsung pada Jumat siang sebelum Presiden memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden pada sore hari.

    “(Rapat) soal inklusi keuangan ya. Jadi, inklusi keuangan ini termasuk soal kepemilikan rekening bank, dan penyaluran program pemerintah. Jadi, aspek itu,” kata Mahendra Siregar menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat malam.

    Dia kemudian menjelaskan inklusi keuangan itu tujuannya antara lain untuk membantu penyaluran bantuan sosial (bansos) agar tepat sasaran, termasuk juga penyaluran subsidi agar dapat langsung diterima oleh mereka-mereka yang berhak.

    “Ini keseluruhan, buat bansos, subsidi, program sosial lain. Ini diharapkan bisa langsung ke pihak yang dituju dengan proses rekening masing-masing,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK.

    Oleh karena itu, Presiden memanggil direktur utama bank-bank Himbara agar mempercepat kepemilikan rekening bank oleh masyarakat penerima bansos ataupun sasaran subsidi.

    “Ada lewat Himbara, dan Kantor Pos juga,” kata Mahendra.

    Di lokasi yang sama dalam kesempatan terpisah, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga mengungkap isi rapat Presiden dengan petinggi bank-bank Himbara membahas inklusi keuangan.

    “Jumlah orang Indonesia yang sudah punya fasilitas perbankan itu mencapai 89 persen, yang bisa menggunakan sudah relatif tinggi,” kata Airlangga.

    Walaupun demikian, masih ada kelompok-kelompok masyarakat yang membutuhkan literasi mengenai perbankan, termasuk kepemilikan rekening.

    “Dari segi spasial, beberapa daerah sudah baik, kecuali di Maluku Utara, Halmahera, kurang baik. Jadi (butuh Himbara untuk membantu) jelaskan literasi keuangan, maka ke depan didorong lagi terkait dengan pembelajaran agar bisa memanfaatkan rekening dan tahu risiko investasi,” kata Airlangga.

    Dalam rapat itu, Presiden pun memerintahkan bank-bank Himbara untuk terus gencar meningkatkan literasi masyarakat mengenai perbankan.

    “Ini ke arah literasi keuangan, ditingkatkan capaiannya,” kata Menko Airlangga.

    Di Istana Kepresidenan Jakarta, Presiden memimpin rapat terbatas dengan beberapa menteri dan empat direktur utama bank Himbara, yaitu Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI) Sunarso, Direktur Utama Bank Negara Indonesia (BNI) Royke Tumilaar, dan Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN) Negara Nixon LP Napitupulu.

    Kemudian, ada juga Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti, Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana, dan Ketua DK OJK Mahendra Siregar.

    Jajaran menteri yang mengikuti rapat terbatas siang ini, yaitu Menko Airlangga, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Sosial Saifullah Yusuf.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

  • Prabowo Kumpulkan Bos-bos Bank BUMN di Istana, Kasih Tugas Ini

    Prabowo Kumpulkan Bos-bos Bank BUMN di Istana, Kasih Tugas Ini

    Jakarta

    Para Bos Bank BUMN hari ini, Jumat (21/3/2025), dipanggil Presiden Prabowo Subianto ke Istana, Jakarta. Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, dalam pertemuan dengan Prabowo bank-bank BUMN dapat tugas untuk melakukan percepatan inklusivitas keuangan atau angka melek keuangan di Indonesia.

    Airlangga memaparkan sejauh ini masyarakat Indonesia yang sudah punya fasilitas perbankan mencapai 89%. Namun Prabowo ingin agar angka itu bisa jadi lebih tinggi.

    “Jadi jelaskan terkait literasi keuangan. Maka ke depan didorong lagi terkait dengan pembelajaran agar masyarakat bisa memanfaatkan rekening dan tahu risiko investasi,” ungkap Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (21/3/2025).

    Menurut Airlangga Prabowo memberikan tugas khusus kepada bank-bank BUMN untuk mendorong literasi keuangan.

    “Bank BUMN diminta untuk terus mendorong literasi keuangan. Ini ke arah literasi keuangan ditingkatkan capaiannya,” sebut Airlangga.

    Sebagai informasi, Presiden Prabowo Subianto melakukan rapat soal perluasan akses keuangan atau inklusivitas keuangan di tengah masyarakat Indonesia

    Para pejabat di Kabinet Merah Putih merapat ke Istana, mulai dari Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, hingga Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar.

    Beberapa direktur utama bank-bank BUMN juga hadir di Istana. Mulai dari Direktur Utama BTN Nixon Napitupulu, Direktur Utama BRI Sunarso, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, hingga Direktur Utama Bank BNI Royke Tumilaar.

    (hal/hns)