BUMN: BSI

  • Ribuan Pelari Ikut BSI Run For Humanity Sentul 2025, Buktikan Olahraga dan Aksi Sosial BSI Jadi Gaya Hidup – Page 3

    Ribuan Pelari Ikut BSI Run For Humanity Sentul 2025, Buktikan Olahraga dan Aksi Sosial BSI Jadi Gaya Hidup – Page 3

    Sebagai sponsor utama, BSI tidak hanya berfokus pada lari. Bank syariah terbesar di Indonesia ini menghadirkan berbagai aktivasi menarik yang memberikan nilai tambah bagi para peserta dan pengunjung. Mereka dapat merasakan manfaat ganda, mulai dari menjaga kesehatan hingga mendapatkan edukasi keuangan syariah dan promo eksklusif.

    Berbagai hadiah menarik disiapkan, termasuk jaket RFH eksklusif dan hadiah lainnya untuk pembukaan produk seperti BSI Cicil Emas, BSI E-mas, dan BSI Tabungan Haji. Selain itu, ada fasilitas foto cetak dan digital gratis di photobox, doorprize tiket konser Maher Zain, serta kuis interaktif di panggung dengan hadiah berupa BSI Gold.

    Founder Run For Humanity, Dimas Seto, turut menyampaikan rasa terima kasihnya atas sinergi yang terjalin. “Dukungan dari BSI memberikan energi yang luar biasa bagi kami untuk terus menyebarkan semangat kepedulian ini ke lebih banyak kota di Indonesia. Alhamdulillah, gerakan untuk hidup sehat sambil bersedekah ini disambut dengan sangat antusias oleh masyarakat,” ungkapnya.

    Keberhasilan penyelenggaraan Run For Humanity di Sentul membuktikan kekuatan sinergi antara lembaga keuangan, komunitas, dan masyarakat. Kolaborasi ini mampu menciptakan dampak sosial yang signifikan, mengubah acara olahraga menjadi sebuah gerakan kebaikan massal yang menginspirasi.

    “Kami percaya bahwa olahraga bisa menjadi ajang untuk aksi sosial yang positif dan spiritual. Peserta tidak hanya berlari untuk kesehatan, tetapi setiap langkahnya menjadi bagian dari kontribusi sosial yang berdampak,” tutup Anggoro.

  • Deretan Promo iPhone 17 Series dan iPhone Air di iBox, Digimap, dan Blibli – Page 3

    Deretan Promo iPhone 17 Series dan iPhone Air di iBox, Digimap, dan Blibli – Page 3

    Untuk promo pembelian pertama, iBox menawarkan tiga opsi cicilan 0% bagi pengguna kartu kredit Bank BSI, DBS dan OCBC NISP. Melalui promo ini, kamu bisa mendapatkan potongan harga langsung yang besarannya ditentukan oleh total nilai transaksi Anda.

    Rincian Potongan Harga untuk kartu kredit dari Bank BSI dan OCBC NISP:

    Potongan Rp 200.000 untuk transaksi Rp 3.000.000 — Rp 4.999.999
    Potongan Rp 300.000 untuk transaksi Rp 5.000.000 — Rp 9.999.999
    Potongan Rp 500.000 untuk transaksi Rp 10.000.000 — Rp 14.999.999
    Potongan Rp 750.000 untuk transaksi Rp 15.000.000 — Rp 19.999.999
    Potongan Rp 1.000.000 untuk transaksi Rp 20.000.000 — Rp 24.999.999
    Potongan Rp 1.500.000 untuk transaksi dengan nilai minimum Rp 25.000.000

    Rincian Potongan Harga untuk kartu kredit dari Bank DBS:

    Potongan Rp 150.000 untuk transaksi Rp 3.000.000 — Rp 4.999.999
    Potongan Rp 250.000 untuk transaksi Rp 5.000.000 — Rp 9.999.999
    Potongan Rp 500.000 untuk transaksi Rp 10.000.000 — Rp 14.999.999
    Potongan Rp 750.000 untuk transaksi Rp 15.000.000 — Rp 19.999.999
    Potongan Rp 1.000.000 untuk transaksi Rp 20.000.000 — Rp 24.999.999

    Jika kamu tertarik, perlu diketahui ada beberapa syarat dan ketentuan yang berlaku untuk menggunakan promo ini. Pertama, waktu periode akan berlangsung pada Senin (6/10/2025) hingga Jumat (31/10/2025).

    Kemudian promo yang berlaku terbatas untuk 568 transaksi pertama dengan promo BSI berlaku online dan offline, sementara promo DBS serta OCBC NISP hanya berlaku di toko offline iBox.

    Lalu,untuk ketentuan tenor cicilan, setiap bank memiliki kebijakan yang berbeda; BSI menawarkan tenor 3, 6, 12, dan 24 bulan. Kartu kredit DBS berlaku untuk tenor 3, 6, dan 12 bulan, sedangkan OCBC NISP hanya untuk tenor 3 dan 6 bulan.

    Lanjut soal ketersediaan kuota, hal ini dapat dipastikan dengan bertanya di toko atau melihat diskon otomatis saat checkout online. Harap diingat bahwa promo ini hanya berlaku untuk satu kali transaksi per akun dan per kartu selama periode berlangsung.

    Terakhir, tansaksi yang sudah berhasil tidak dapat dibatalkan oleh pelanggan, namun, iBox berhak membatalkan transaksi yang melanggar aturan, dengan proses refund 14 hari kerja serta potongan penalti Rp 50.000.

  • Angin Segar Bagi Fresh Graduate, Pemerintah Tambah 100 Ribu Kuota Magang Nasional

    Angin Segar Bagi Fresh Graduate, Pemerintah Tambah 100 Ribu Kuota Magang Nasional

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu, menyebut pemerintah telah menyiapkan opsi penambahan kuota hingga 100 ribu orang pada Program Magang Nasional 2025.

    Kuota itu ditambah jika tahap pertama dengan target 20 ribu peserta berjalan sesuai rencana.

    “Kalau target awal cepat terpenuhi, kita akan evaluasi dan melihat kemungkinan untuk menambah hingga 100 ribu pemagang. Tapi kita pastikan dulu hasil tahap pertama,” jelas Febrio di Jakarta, dikutip pada Sabtu (11/10/2025).

    Program Magang Nasional 2025 ini merupakan bagian dari kebijakan stimulus ekonomi untuk menekan tingkat pengangguran, terutama di kalangan anak muda. Setiap tahun, sekitar 3,5 juta penduduk usia produktif masuk ke pasar kerja, termasuk lulusan perguruan tinggi.

    Menurut Febrio, program magang nasional bisa menjadi jembatan agar lulusan baru lebih cepat masuk ke dunia kerja formal. Meski begitu, ia juga menilai sektor informal tetap memberi peluang, misalnya pekerjaan di gig economy yang fleksibel dan menjanjikan.

    Peserta magang akan mendapat uang saku sebesar Rp 3,3 juta per bulan selama maksimal enam bulan, sebagaimana diatur dalam Permenaker Nomor 8 Tahun 2025.

    Namun, perusahaan penyelenggara magang diperbolehkan memberi upah lebih tinggi sesuai kebijakan masing-masing.

    Uang saku tersebut akan disalurkan melalui bank-bank BUMN seperti BNI, BRI, BTN, Mandiri, dan BSI. Selain uang saku, peserta juga akan mendapat manfaat lain berupa jaminan sosial ketenagakerjaan yang mencakup jaminan kecelakaan kerja (JKK) dan jaminan kematian (JKM), yang biayanya dibebankan pada DIPA Direktorat Bina Penyelenggaraan Pelatihan Vokasi dan Pemagangan.

  • Pendaftaran Magang Kemnaker Fresh Graduate Diperpanjang, Ini Link Daftarnya – Page 3

    Pendaftaran Magang Kemnaker Fresh Graduate Diperpanjang, Ini Link Daftarnya – Page 3

    Tahap pertama program Magang Nasional 2025, Kemnaker menyediakan kuota awal untuk 20.000 fresh graduate. Selama 6 bulan pemagangan, peserta magang akan memperoleh uang saku setara upah minimum Kabupaten/Kota (UMK) dan Upah Minimum Provinsi (UMP) untuk DKI Jakarta setiap bulan, dan dibayarkan pemerintah melalui bank Himbara (BNI, BRI, BTN, Mandiri, BSI).

    Program pemberian uang saku bagi peserta magang oleh pemerintah merupakan program pertama kali dilaksanakan di Indonesia dimasa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

    “Selain uang saku, Peserta magang juga akan memperoleh Jamsostek mencakup Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JM), dan pendampingan mentor dari perusahaan tempat magang, serta sertifikat pemagangan bagi peserta yang menyelesaikan program penuh, ” ujar Sunardi.

    Sunardi menambahkan sesuai Permenaker No.8 Tahun 2025, program pemagangan ini menyasar lulusan Diploma (D1-D4) dan Sarjana (S1) yang lulus maksimum 1 tahun terakhir saat mendaftar program pemagangan melalui platform MagangHub.Kemnaker.go.id. Yakni terhitung sejak tanggal ijazah diterbitkan mulai 1 Oktober 2024 hingga 30 September 2025.

    “Peserta magang hanya boleh mengikuti program magang sebanyak satu kali, ” ujarnya.

     

  • Top! Kemnaker Perpanjang Masa Pendaftaran Pemagangan Fresh Graduate

    Top! Kemnaker Perpanjang Masa Pendaftaran Pemagangan Fresh Graduate

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) memperpanjang masa pendaftaran bagi perusahaan yang ingin mengikuti program pemagangan lulusan baru atau fresh graduate Perguruan Tinggi. Perpanjangan hingga 15 Oktober ini diberikan sebagai respon atas tingginya antusias pendaftar program pemagangan.

    “Kemnaker masih membuka kesempatan seluas-luasnya yang ingin mengikuti program pemagangan lulusan perguruan tinggi dengan tambahan waktu pendaftaran, ” kata Kepala Biro Humas Kemnaker Sunardi Manampiar Sinaga melalui Siaran Pers Biro Humas Kemnaker, Sabtu (11/10/2025).

    Jadwal pendaftaran perusahaan dan usulan program pemagangan dilaksanakan pada 1-14 Oktober 2025 dan dilanjutkan pendaftaran peserta pemagangan hingga 15 Oktober 2025. Berikutnya, seleksi dan pengumuman peserta pemagangan 16-18 Oktober 2025. Terakhir, pelaksanaan pemagangan akan dimulai 20 Oktober 2025 hingga 19 April 2026.

    “Seleksi dan pengumuman dilakukan oleh perusahaan yang membuka lowongan magang. Setelah lolos, peserta akan menandatangani perjanjian magang dengan perusahaan tempat magang,” kata Sunardi.

    Sunardi menjelaskan pemagangan merupakan program pemerintah yang bertujuan memberikan kesempatan bagi lulusan baru dari Perguruan Tinggi (terdaftar di Kementerian Pendidikan, Sains, dan Teknologi) untuk mendapatkan pengalaman kerja sekaligus mendukung perluasan kesempatan kerja di berbagai sektor industri.

    Lintas sektor pemagangan meliputi makanan dan minuman, industri kreatif dan digital, komunikasi dan informasi, sektor publik, industri manufaktur, pariwisata, logistik dan transportasi, pertanian, hingga sektor jasa lainnya.

    Tahap pertama program Magang Nasional 2025, Kemnaker menyediakan kuota awal untuk 20.000 fresh graduate. Selama 6 bulan pemagangan, peserta magang akan memperoleh uang saku setara upah minimum Kabupaten/Kota (UMK) dan Upah Minimum Provinsi (UMP) untuk DKI Jakarta setiap bulan, dan dibayarkan pemerintah melalui bank Himbara (BNI, BRI, BTN, Mandiri, BSI). Program pemberian uang saku bagi peserta magang oleh pemerintah merupakan program pertama kali dilaksanakan di Indonesia dimasa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

    “Selain uang saku, Peserta magang juga akan memperoleh Jamsostek mencakup Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JM), dan pendampingan mentor dari perusahaan tempat magang, serta sertifikat pemagangan bagi peserta yang menyelesaikan program penuh, ” ujar Sunardi.

    Sunardi menambahkan sesuai Permenaker No.8 Tahun 2025, program pemagangan ini menyasar lulusan Diploma (D1-D4) dan Sarjana (S1) yang lulus maksimum 1 tahun terakhir saat mendaftar program pemagangan melalui platform MagangHub.Kemnaker.go.id. Yakni terhitung sejak tanggal ijazah diterbitkan mulai 1 Oktober 2024 hingga 30 September 2025.

    “Peserta magang hanya boleh mengikuti program magang sebanyak satu kali, ” ujarnya.

    Sunardi menambahkan, sesuai arahan Menteri Prof Yassierli bahwa perusahaan selaku penyelenggara pemagangan harus terdaftar di Wajib Lapor Ketenagakerjaan Perusahaan (WLKP) pada akun SIAPkerja Kemnaker dan harus melakukan proses rekrutmen calon peserta pemagangan yang telah memenuhi persyaratan berdasarkan proses validasi.

    “Proses dan hasil rekrutmen peserta pemagangan disampaikan ke Ditjen Binalavotas Kemnaker, ” kata Sunardi.

    Pelaksanaan program pemagangan berdasarkan perjanjian pemagangan antara perusahaan dan peserta dan perusahaan wajib menyediakan mentor dan perjanjian pemagangan yang mencakup ketentuan hari kerja.

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Gen Z Hadapi Kiamat Pekerjaan Gegara Digusur AI

    Gen Z Hadapi Kiamat Pekerjaan Gegara Digusur AI

    Jakarta

    Generasi muda terutama Gen Z, yang memasuki dunia kerja mulai menghadapi ‘kiamat pekerjaan’. Dalam studi baru di Inggris, para pebisnis berinvestasi dalam kecerdasan buatan (AI) daripada perekrutan pegawai baru.

    Laporan British Standards Institution (BSI) menemukan para bos memprioritaskan otomatisasi melalui AI untuk menutup kesenjangan keterampilan dan memungkinkan mereka mengurangi jumlah karyawan, alih-alih melatih staf junior.

    Empat dari 10 (41%) bos mengatakan AI memungkinkan mereka memangkas jumlah karyawan dalam survei terhadap lebih dari 850 pemimpin bisnis di tujuh negara yaitu Inggris, AS, Prancis, Jerman, Australia, China, dan Jepang.

    Hampir sepertiga (31%) mengatakan organisasi mereka sedang mempertimbangkan solusi AI sebelum keinginan untuk mempekerjakan seseorang, dengan dua perlima mengharapkan hal ini terjadi dalam waktu lima tahun.

    Sebagai tanda tantangan yang dihadapi pekerja generasi Z yang lahir antara tahun 1997 dan 2012, seperempat pimpinan mengatakan mereka yakin bahwa semua atau sebagian besar tugas yang dilakukan oleh karyawan tingkat pemula dapat dilakukan oleh AI.

    “AI menghadirkan peluang sangat besar bagi bisnis secara global, tapi seiring mereka mengejar produktivitas dan efisiensi lebih tinggi, kita tidak boleh melupakan fakta bahwa pada akhirnya manusialah yang mendorong kemajuan,” cetus Susan Taylor Martin, kepala eksekutif BSI yang dikutip detikINET dari Guardian.

    “Penelitian kami memperjelas bahwa ketegangan antara memaksimalkan AI dan tenaga kerja yang berkembang pesat merupakan tantangan menentukan zaman kita. Ada kebutuhan mendesak untuk pemikiran jangka panjang dan investasi tenaga kerja, di samping investasi dalam AI, untuk memastikan pekerjaan berkelanjutan dan produktif,” imbuhnya.

    Dua perlima (39%) pemimpin mengatakan peran tingkat pemula telah dikurangi atau dipangkas akibat efisiensi yang dicapai menggunakan perangkat AI untuk melakukan penelitian atau menjalankan tugas administratif dan pengarahan.

    AI diadopsi dengan cepat oleh bisnis di Inggris dan tiga perempat (76%) mengatakan mereka mengharapkan perangkat AI baru memberikan manfaat nyata bagi organisasi dalam 12 bulan ke depan. Mereka terutama berinvestasi dalam AI untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi, serta memangkas biaya dan mengisi kesenjangan keterampilan.

    Survei terpisah baru-baru ini mengungkapkan separuh orang dewasa di Inggris khawatir tentang dampak AI pada pekerjaan, karena khawatir hal itu dapat mengambil atau mengubah pekerjaan mereka, menurut jajak pendapat Kongres Serikat Buruh.

    (fyk/fay)

  • Menkeu Purbaya Bakal Alihkan Dana Rp 15 Triliun dari BTN – Page 3

    Menkeu Purbaya Bakal Alihkan Dana Rp 15 Triliun dari BTN – Page 3

    Sebelumnya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan, penempatan dana milik pemerintah sebesar Rp 200 triliun kepada 5 bank milik negara (Himbara) telah terealisasi ke berbagai sektor produktif. 

    Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kemenkeu Febrio Kacaribu mengatakan, realisasi penyaluran Rp 200 triliun per 9 Oktober 2025 cukup menggembirakan. Lantaran pihak perbankan tidak hanya mendapat tambahan likuiditas dengan bunga lebih kompetitif. 

    “Jadi kita berikan bunganya adalah sama dengan remunerasi kita yang ada di Bank Indonesia, itu adalah 80 persen dari suku bunga kebijakan. Kalau dengan suku bunga kebijakan terakhir itu jadinya sekitar 3,8 pereen, itu tentunya lebih murah dibandingkan cost of fund perbankan yang kita tempatkan cash kita,” ujarnya pada 9 Oktober 2025.

    Hasilnya, empat bank Himbara yakni Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BSI sudah menyalurkan 50 persen atau lebih dari porsi yang diterimanya. Hanya BTN yang proses penyalurannya belum terlalu besar. 

    “Rata-rata sudah cukup tinggi. Bank Mandiri sudah menggunakan 74 persen, BRI sudah 62 persen, BNI 50 persen, BTN 19 persen, BSI 55 persen,” kata Febrio. 

    “Jadi ini kita harapkan akan terus berlanjut. Karena bukan hanya kita pindahkan cash-nya, tetapi bunganya lebih murah. Sehingga mereka tentu akan memprioritaskan menggunakan uang ini untuk disalurkan ke sektor riil,” dia menekankan. 

  • Serapan Dana BTN Rendah, Purbaya Bakal Geser Rp 15 T ke Bank Lain

    Serapan Dana BTN Rendah, Purbaya Bakal Geser Rp 15 T ke Bank Lain

    Bogor

    Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa akan mengalihkan sisa dana Rp 200 triliun yang gagal disalurkan bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Salah satu bank yang serapannya masih rendah adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN).

    Purbaya mengatakan BTN mendapatkan jatah Rp 25 triliun dari penempatan dana pemerintah. Melihat kondisi terkini, serapannya kemungkinan hanya Rp 10 triliun dan Rp 15 triliun sisanya akan didistribusikan ke bank lain.

    “Kita perkirakan dengan keadaan sekarang, dari angka yang terakhir sih bisa Rp 10 (triliun). Mungkin Rp 15 (triliun) saya akan distribusi ke tempat lain kalau mereka nggak bisa setiap juga,” kata Purbaya secara online dalam Media Gathering di Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/10/2025).

    Padahal, kata Purbaya, BTN menjadi bank yang paling optimistis untuk menyerap penempatan dana, namun kenyataannya berbeda.

    “Seingat saya mereka yang paling optimis tadinya bahwa dari Rp 25 triliun itu kurang, sebentar lagi akan habis. Dari data terakhir ternyata seperti itu,” ucapnya.

    Kendati demikian, Purbaya masih menanti hasil pertemuan dengan pimpinan BTN untuk menentukan langkah yang akan diambil terkait penempatan dana pemerintah di bank tersebut.

    “Saya akan tanya ke mereka, bisa nggak mereka menyerap yang sisanya itu. Kalau cuma Rp 10 (triliun) kan terlalu kecil. Tunggu pertemuan saya dengan BTN nanti ya seperti apa kondisinya,” jelas Purbaya.

    Sebelumnya, Kementerian Keuangan mengungkapkan rapor sementara terkait penempatan dana pemerintah di lima bank yang dilakukan sejak 12 September 2025. Per 9 Oktober 2025, BTN memiliki serapan paling rendah yakni 19% dari penempatan dana Rp 25 triliun atau sekitar Rp 4,75 triliun.

    Kemudian realisasi BNI 50% dari dana Rp 55 triliun, BSI 55% dari dana Rp 10 triliun, BRI 62% dari Rp 55 triliun, serta Bank Mandiri 74% dari Rp 55 triliun.

    Simak juga Video ‘Purbaya Pamer Sebulan Jadi Menteri: IHSG Naik Kencang’:

    (aid/ara)

  • Ini Siasat Purbaya Jika Dana Rp200 Triliun Tak Terserap

    Ini Siasat Purbaya Jika Dana Rp200 Triliun Tak Terserap

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa berencana mengalihkan sisa dana Rp 200 triliun yang ada di lima bank milik negara, jika dana tersebut tidak terserap. Rencananya, dana itu akan dialihkan ke beberapa bank daerah.

    “Kalau saya datang ke satu bank, ada berapa kasih Rp 25 triliun nggak bisa abisin kan. Saya akan pindah ke bank yang lain aja,” ujar Purbaya saat ditemui wartawan di Jakarta Convention Centre, Kamis (9/10/2025).

    Purbaya mengungkapkan dua bank yang disasar yakni Bank Jatim, Bank BPD DKI dan Bank Jakarta. Alasannya, kedua bank tersebut memiliki dukungan yang kuat. “Mungkin itu realitas saya utama, kenapa? Karena backing mereka kuat, jadi nggak akan ada apa-apa,” tegasnya.

    Lebih lanjut, Purbaya mengaku belum akan menyalurkan likuiditas ke perbankan swasta. Saat ini perbankan milik pemerintah akan menjadi fokus utama.

    Menurutnya, dana pemerintah yang ditempatkan di bank pemerintah nantinya akan otomatis menyebar secara tidak langsung ke bank swasta dan sistem perekonomian.

    “Kan saya lihat sekarang di kursus sistem perekonomian bertambah dan bunga pasar secara keseluruhan menurun kan. Itulah dampak kebijakan yang saya lakukan. Menurunkan, menambah liquid di pasaran, menurunkan bunga, dan menggerakkan ekonomi,” ujarnya.

    Sebagaimana diketahui, Purbaya telah menempatkan dana Rp 200 triliun itu ke lima bank milik negara sejak 12 September 2025. Bank Mandiri mendapat jatah Rp 55 triliun, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Rp 55 triliun, Bank Negara Indonesia (BNI) Rp 55 triliun, Bank Tabungan Negara (BTN) Rp 25 triliun, dan Bank Syariah Indonesia (BSI) Rp 10 triliun.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Penyaluran Dana Pemerintah Rp 200 Triliun: Bank Mandiri Paling Getol – Page 3

    Penyaluran Dana Pemerintah Rp 200 Triliun: Bank Mandiri Paling Getol – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan, penempatan dana milik pemerintah sebesar Rp 200 triliun kepada 5 bank milik negara (Himbara) telah terealisasi ke berbagai sektor produktif.

    Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kemenkeu Febrio Kacaribu mengatakan, realisasi penyaluran Rp 200 triliun per 9 Oktober 2025 cukup menggembirakan. Lantaran pihak perbankan tidak hanya mendapat tambahan likuiditas dengan bunga lebih kompetitif.

    “Jadi kita berikan bunganya adalah sama dengan remunerasi kita yang ada di Bank Indonesia, itu adalah 80 persen dari suku bunga kebijakan. Kalau dengan suku bunga kebijakan terakhir itu jadinya sekitar 3,8 pereen, itu tentunya lebih murah dibandingkan cost of fund perbankan yang kita tempatkan cash kita,” ujarnya di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kemenkeu, Jakarta, Kamis (9/10/2025).

    Hasilnya, empat bank Himbara yakni Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BSI sudah menyalurkan 50 persen atau lebih dari porsi yang diterimanya. Hanya BTN yang proses penyalurannya belum terlalu besar.

    “Rata-rata sudah cukup tinggi. Bank Mandiri sudah menggunakan 74 persen, BRI sudah 62 persen, BNI 50 persen, BTN 19 persen, BSI 55 persen,” jelas Febrio.

    “Jadi ini kita harapkan akan terus berlanjut. Karena bukan hanya kita pindahkan cash-nya, tetapi bunganya lebih murah. Sehingga mereka tentu akan memprioritaskan menggunakan uang ini untuk disalurkan ke sektor riil,” dia menekankan.