Foto Bisnis
ANTARA FOTO/Putra M. Akbar – detikFinance
Sabtu, 06 Sep 2025 13:20 WIB
Jakarta – BSI resmikan SPKLU dan mesin RVM di Masjid Raya Bintaro Jaya, dukung transisi energi hijau dan pengelolaan sampah berbasis komunitas masjid.

Foto Bisnis
ANTARA FOTO/Putra M. Akbar – detikFinance
Sabtu, 06 Sep 2025 13:20 WIB
Jakarta – BSI resmikan SPKLU dan mesin RVM di Masjid Raya Bintaro Jaya, dukung transisi energi hijau dan pengelolaan sampah berbasis komunitas masjid.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5016422/original/026480000_1732198373-25d0e70c-8a3f-431c-a618-dbe3bcfb697a.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Liputan6.com, Jakarta – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) memastikan layanan e-channel Byond by BSI kini sudah kembali normal setelah sempat mengalami gangguan selama lebih dari satu hari.
Corporate Secretary BSI, Wisnu Sunandar, menjelaskan bahwa aplikasi Byond mulai beroperasi kembali secara bertahap sejak Selasa (2/9/2025) malam dan sepenuhnya stabil pada Rabu pagi (3/9/2025).
“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan nasabah yang bertransaksi melalui aplikasi Byond,” ujar Wisnu dikutip dari Antara, Rabu (3/9/2025).
Dengan pemulihan layanan ini, nasabah dapat kembali menggunakan aplikasi Byond untuk berbagai transaksi, mulai dari tarik tunai, pembayaran, pembukaan rekening, hingga layanan perbankan lainnya. Selain itu, BSI juga menyediakan alternatif transaksi melalui BSI Mobile, ATM BSI, BSI Netbanking, maupun jaringan cabang terdekat.
Sejak diluncurkan pada November 2024, pengguna terdaftar aplikasi Byond telah mencapai 8,9 juta orang. Wisnu menyampaikan apresiasi atas kepercayaan nasabah, sekaligus menegaskan komitmen BSI dalam memperkuat kualitas layanan teknologi perbankan.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kesetiaan nasabah. Sejalan dengan itu, kami akan terus meningkatkan kualitas layanan teknologi dengan fokus pada IT security, IT capacity, serta IT compliance and governance,” kata Wisnu.

Jakarta –
Situasi yang terjadi di berbagai daerah Indonesia tak sedikit membuat masyarakat penasaran terkait apa yang sedang terjadi. Kondisi tersebut yang dimanfaatkan pelaku kejahatan untuk melancarkan aksinya dengan mengirim video demo palsu.
Sebagaimana dikutip dari CNBC Indonesia, modus tersebut diungkapkan oleh akun Instagram @cyberity.network yang mengunggah tangkapan layar menampilkan chat video demo besar-besar.
Adapun, file tersebut berbentuk APK dengan besaran 78 MB dan untuk mengetahuinya pengguna harus membuka file video tersebut. Tentu, bukan informasi yang bakal diterima pengguna, namun itu merupakan bentuk penipuan digital.
“Teman-teman selalu berhati-hati ya. Penipu sudah mulai beraksi dengan memanfaatkan momen. Modusnya berbagi video demo yang ternyata APK spam,” tulis akun @cyberity.network, dikutip Selasa (2/9/2025).
Peringatan yang sama juga diunggah oleh akun X Bank Syariah Indonesia (BSI). Akun itu mengingatkan munculnya file APK yang dikirim melalui chat, email, hingga media sosial.
Bukan hanya video demo, file tersebut juga dikatakan dapat menyamar seperti undangan, tagihan pajak, hingga resi paket.
Saat diinstall, maka file bisa meretas data pribadi. Selain itu, juga berpotensi untuk merusak sistem ponsel korbannya.
BSI juga menuliskan beberapa tips saat menerima file APK. Salah satunya adalah hanya mengunduh dari Play Store atau situ aplikasi yang terbukti resmi.
Berikutnya tidak asal klik file yang diterima. Meskipun file dikirimkan oleh orang yang kita kenal atau terdekat, tetap harus selalu mengutamakan kewaspadaan.
Pastikan pula telah mengaktifkan fitur keamanan di ponsel. Terakhir adalah sebarkan edukasi pada orang sekitar.
(agt/agt)

Jakarta, CNBC Indonesia – Pelaku kejahatan siber mencoba memanfaatkan sejumlah demonstrasi besar-besaran di banyak kota selama beberapa hari terakhir. Salah satunya mencoba mengirimkan video demo yang ternyata spam.
Penipuan ini diungkapkan oleh akun Instagram @cyberity.network yang mengunggah tangkapan layar menampilkan chat video demo besar-besar. File itu berbentuk APK dengan besaran 78 MB dan pesan cara membuka video. Untuk itu, jangan pernah unduh file dalam format APK apapun yang dikirim lewat berbagai platform.
Akun tersebut mengingatkan untuk berhati-hati pada penipuan tersebut. Para penipu telah memanfaatkan momen untuk melakukan aksinya.
“Teman-teman selalu berhati-hati ya. Penipu sudah mulai beraksi dengan memanfaatkan momen. Modusnya berbagi video demo yang ternyata APK spam,” tulis akun @cyberity.network, dikutip Selasa (2/9/2025).
[Gambas:Instagram]
Peringatan yang sama juga diunggah oleh akun X Bank Syariah Indonesia (BSI). Akun itu mengingatkan munculnya file APK yang dikirim melalui chat, email, hingga media sosial.
Bukan hanya video demo, file tersebut juga dikatakan dapat menyamar seperti undangan, tagihan pajak, hingga resi paket.
Saat diinstall, maka file bisa meretas data pribadi. Selain itu juga bisa merusak sistem ponsel korbannya.
BSI juga menuliskan beberapa tips saat menerima file APK. Salah satunya adalah hanya mengunduh dari Play Store atau situs resmi.
Berikutnya tidak asal klik file yang diterima. Meskipun file dikirimkan oleh orang yang kita kenal atau terdekat.
Pastikan telah mengaktifkan fitur keamanan di ponsel. Terakhir adalah sebarkan edukasi pada orang sekitar.
[Gambas:Twitter]
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]

Jakarta (ANTARA) – Komite Pengembangan Keuangan Syariah (KPKS) memandang bahwa bank syariah di daerah bisa berkolaborasi dengan bank syariah besar untuk menekan biaya dana (cost of fund/CoF), bahkan biaya modal (cost of capital), yang relatif tinggi akibat keterbatasan modal.
“Sebenarnya kolaborasi itu yang harus diperkuat. Kita bicara permodalan, kita bicara cost of capital atau cost of fund dalam hal ini. Itu bisa saling disinergikan satu sama lain,” kata Anggota KPKS M Gunawan Yasni dalam webinar OJK Institute, di Jakarta, Kamis.
Gunawan mengatakan, biasanya bank syariah di daerah dituntut mengakomodasi banyak pengusaha lokal berskala kecil. Padahal, mereka memiliki modal terbatas, sehingga biaya penyaluran cenderung tinggi.
Adanya sinergi dengan bank syariah besar, beban pembiayaan kepada pelaku usaha kecil di daerah diharapkan tidak semakin berat.
Oleh sebab itu, Gunawan menekankan pentingnya bank syariah besar untuk tidak dipandang sebagai kompetitor bagi bank-bank daerah.
Menurutnya, anggapan bahwa bank syariah besar, seperti Bank Syariah Indonesia (BSI), mengambil pangsa pasar bank syariah daerah merupakan cara pandang yang keliru. Justru, kolaborasi diperlukan agar kedua pihak dapat saling melengkapi.
“Jadi, jangan melihat bahwa bank besar ini (bank syariah besar) adalah kompetitor dalam hal ini,” ujar dia lagi.
Gunawan menjelaskan, dalam perbankan konvensional, setiap bank besar bisa berjalan berdampingan tanpa harus saling mengambil pangsa pasar secara langsung. Artinya, setiap bank memiliki peran dan strategi pasar (market niche) masing-masing.
Di sisi lain, Gunawan menekankan bahwa bank syariah besar juga harus membantu menumbuhkembangkan bank syariah daerah.
Sebab, bank besar tetap memerlukan keberadaan mitra atau counter-party di daerah yang memahami pasar lokal dan lebih dekat dengan masyarakat. Kolaborasi ini diyakini akan memperkuat posisi keduanya sekaligus memperluas akses pembiayaan.
Lebih jauh, ia menegaskan bahwa dalam perspektif syariah, hubungan antarbank seharusnya tidak dipahami sebagai persaingan untuk saling mengalahkan. Prinsip utama yang perlu dipegang yakni berlomba-lomba dalam kebaikan, sehingga kolaborasi merupakan jalan untuk memperbesar manfaat bersama.
Adapun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berharap beberapa bank syariah sebesar BSI bisa lahir dalam waktu dekat.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae melalui jawaban tertulis beberapa waktu lalu menyampaikan, target jangka menengahnya yakni terciptanya 3 hingga 5 bank syariah dengan skala bisnis yang sebanding dengan BSI.
OJK juga selalu mendorong konsolidasi perbankan termasuk konsolidasi di industri perbankan syariah, yang dilakukan antara lain melalui spin off unit usaha syariah (UUS) dan dimungkinkan pula dapat diikuti oleh penggabungan usaha dengan bank syariah lain agar menghasilkan bank umum syariah (BUS) yang sehat dengan skala usaha lebih besar.
Pada akhir tahun ini, diharapkan BUS baru lahir yang merupakan hasil dari spin off UUS BTN atau BTN Syariah yang akan digabungkan dengan Bank Victoria Syariah (BVIS) sebagai perusahaan cangkang.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BVIS pada bulan ini, telah menyepakati perubahan nama perseroan menjadi PT Bank Syariah Nasional (BSN). Dengan perubahan nama ini, maka BTN Syariah setelah menjadi BUS juga berubah nama menjadi Bank Syariah Nasional (BSN).
RUPSLB BVIS juga telah menyetujui susunan direksi baru dengan Alex Sofjan Noor ditunjuk untuk mengisi jabatan Direktur Utama.
Selain itu, PT Bank CIMB Niaga Tbk juga tengah melangsungkan proses spin off UUS. Perseroan memutuskan untuk memisahkan UUS dengan mendirikan BUS bernama PT Bank CIMB Niaga Syariah sebagai BUS hasil pemisahan. Hal ini telah disetujui dalam RUPSLB pada 26 Juni 2025.
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Green Zakat Framework merupakan solusi yang diharapkan dapat menciptakan kolaborasi yang lebih luas antarlembaga dan meningkatkan minat masyarakat untuk berzakat.
Jakarta (ANTARA) – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berkomitmen untuk mengoptimalkan potensi zakat di Indonesia yang mencapai Rp327 triliun melalui implementasi zakat hijau sebagaimana tertuang dalam inisiatif Green Zakat Framework atau Kerangka Kerja Zakat Hijau.
“Green Zakat Framework merupakan solusi yang diharapkan dapat menciptakan kolaborasi yang lebih luas antarlembaga dan meningkatkan minat masyarakat untuk berzakat, sehingga potensi zakat Indonesia yang mencapai Rp327 triliun dapat dioptimalkan dan tercipta kemaslahatan bagi umat yang lebih luas,” kata Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Green Zakat Framework merupakan inovasi dan inisiatif strategis pertama di dunia yang dilahirkan untuk mengintegrasikan nilai-nilai keberlanjutan dalam praktik zakat.
Dengan adanya Green Zakat Framework, pendayagunaan zakat tidak hanya berfungsi sebagai instrumen pengentasan kemiskinan, tetapi juga sebagai alat untuk mendukung kelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
Anggoro mengatakan, BSI selalu mengedepankan program-program yang dapat memberikan kemaslahatan bagi umat serta keberlanjutan dalam menjalankan bisnis dan operasionalnya.
Hingga Juni 2025 (unaudited), BSI telah menyalurkan pembiayaan berkelanjutan dengan total sebesar Rp72,8 triliun atau tumbuh 19,3 persen year on year (yoy).
Pembiayaan tersebut terdiri dari kategori green financing sebesar Rp15,3 triliun (tumbuh 14,5 persen yoy) dan social financing sebesar Rp57,5 triliun (tumbuh 20,6 persen yoy).
Penyaluran green financing didominasi oleh sektor pengelolaan sumber daya alam hayati dan penggunaan lahan berkelanjutan, eco efficient, dan energi terbarukan. Selain itu, BSI juga aktif menyalurkan pembiayaan kendaraan listrik.
Anggoro menegaskan bahwa percepatan pembiayaan berkelanjutan menjadi pendukung bagi tercapainya pembangunan nasional yang berkelanjutan.
Hal ini merupakan bagian strategis BSI untuk sebagai agen perubahan dalam bisnis berkelanjutan, menjaga kelestarian lingkungan, memastikan pertumbuhan ekonomi yang merata, menjaga daya saing nasional, serta memperkuat peran Indonesia dalam menghadapi krisis iklim global.
Program-program berkelanjutan yang dilakukan oleh BSI, di antaranya peluncuran green building, program one home one tree untuk setiap pencairan pembiayaan rumah, pembangunan charging station, dan penggunaan kendaraan listrik untuk operasional.
BSI juga telah menerapkan standar ISO-26000 untuk memenuhi tujuan keberlanjutan pada pilar Sustainable Beyond Banking dan menjadi lead dalam ekosistem ziswaf (zakat, infak, sedekah, dan wakaf) untuk pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.
Sementara dari sisi sosial, BSI telah mendistribusikan zakat dari korporasi dan pegawai. Selain itu, BSI aktif dalam program pemberdayaan seperti membentuk desa binaan yang ditujukan untuk membantu mengurangi kemiskinan, menghadirkan RVM untuk mendaur ulang botol plastik kemasan air minum, serta program lain untuk kemaslahatan umat.
Hingga Mei 2025, perseroan telah menyalurkan zakat sebesar Rp65,6 miliar (year to date/ytd). Beberapa fokus bidang penyaluran antara lain ekonomi, pendidikan, kesehatan, kemanusiaan, dan dakwah atau advokasi dengan total penerima manfaat mencapai 240.075 orang.
Dengan adanya zakat hijau, perseroan juga terus mengembangkan program pemberdayaan lingkungan dari pemanfaatan zakat. Di antaranya program Desa dan Sentra UMKM BSI yang di dalamnya terdapat kegiatan aksi kepedulian terhadap lingkungan, seperti pemasangan solar panel, pembangunan green house, waste management, pemeliharaan ekosistem lingkungan laut, dan pengelolaan sampah terpadu.
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.