BUMN: BRI

  • BRI Berbagi Tips agar Nasabah Bisa Terhindar dari Penipuan Digital

    BRI Berbagi Tips agar Nasabah Bisa Terhindar dari Penipuan Digital

    Jakarta

    Modus penipuan digital atau social engineering (soceng) di bidang perbankan masih marak. Baru-baru ini, media sosial diramaikan dengan modus penipuan tagihan pajak dengan file APK.

    Terkait hal ini, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengimbau masyarakat khususnya nasabah BRI untuk berhati-hati dan meningkatkan awareness. Pasalnya, soceng ini dapat mengelabui nasabah dan berpotensi bocornya data-data transaksi perbankan serta berdampak pada keamanan dana nasabah.

    BRI pun terus menggencarkan edukasi dan langkah praktis menghindari diri menjadi korban penipuan modus ini. Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI, Arga M Nugraha menegaskan keamanan data yang pada akhirnya berujung pada keamanan dana nasabah, menjadi fokus utama BRI.

    “Pengamanan dilakukan mulai dari sisi network, server, data center, dengan tujuan yang komprehensif dan end to end. Keamanan dari pemantauan juga dilakukan,” ujar Arga, dalam keterangan tertulis, Sabtu (9/11/2024).

    “Namun bagian utamanya, kami meng-encourage user, jangan sampai hal yang dianggap sederhana, justru berbalik menyerang. Jadi misalnya jangan pernah sekali-kali menyerahkan username, password, dan OTP kepada orang lain, bahkan pihak yang mengaku sebagai BRI sekalipun,” sambungnya.

    Menurut Arga, keamanan siber adalah perjuangan yang terus menerus. Oleh karena itu, BRI akan terus berinovasi dan meningkatkan sistem keamanannya untuk memastikan bahwa data dan dana nasabah tetap aman.

    Arga menambahkan masyarakat juga dapat memerangi cybercrime, dengan melakukan beberapa tips berikut ini:

    Jangan pernah membagikan informasi pribadi seperti username, password, atau OTP kepada siapapunHati-hati dengan pesan atau email yang mencurigakan yang mengatasnamakan BRI atau instansi resmi lainnya. Untuk memastikan kebenarannya agar menghubungi Call Center resmi instansi tersebutGunakan koneksi internet yang aman saat mengakses BRImoAktifkan fitur keamanan tambahan yang disediakan oleh BRImoLakukan verifikasi dua faktor (2FA) untuk setiap transaksi pentingPerbarui aplikasi BRImo secara berkalaLaporkan segera jika menemukan aktivitas mencurigakan.

    “Jadi prinsip kehati-hatian nasabah dan praktik keamanan wajib dilakukan, seperti jangan install APK sembarangan, install game gratisan. Kami coba mengamankan sejauh yang kami bisa, tapi device nasabah itu kan sifatnya personal,”
    ujar Arga.

    “Jadi kerahasiaan itu menjadi komitmen dua belah pihak, kami tidak bisa menjaga keamanan ini tanpa awareness dari nasabah, dinamika ini yang harus dijaga bersama,” sambungnya.

    Tak hanya tagihan pajak, beberapa modus penipuan digital juga marak dan berpotensi merugikan masyarakat, seperti undangan pernikahan digital, pemberitahuan penutupan rekening, pemberitahuan tagihan BPJS, foto paket dari kurir, surat atau blangko tilang, hingga yang terbaru adalah surat tagihan pajak.

    (akn/ega)

  • Fitur Atur Transaksi di Kartu Debit BRImo Dukung Pengelolaan Keuangan Makin Mudah – Page 3

    Fitur Atur Transaksi di Kartu Debit BRImo Dukung Pengelolaan Keuangan Makin Mudah – Page 3

    Jika ingin mengaktifkan fitur limit transaksi kartu debit BRImo, ikuti beberapa langkah mudah berikut ini:

    1. Buka aplikasi BRImo.

    2. Masukkan username dan password akun Anda.

    3. Pada menu utama, pilih “Akun”, lalu klik “Pengelolaan Kartu”, dan pilih “Pilih Kartu”.

    4. Klik menu “Atur Limit Debit”.

    5. Pilih jenis transaksi yang ingin Anda atur limitnya.

    6. Masukkan jumlah limit yang diinginkan, lalu klik “Ok Atur Limit”.

    7. Masukkan PIN BRI Anda, dan fitur limit baru pun sudah aktif.

    Sebagai informasi, BRI memberikan penawaran berbagai jenis rekening dengan limit transaksi yang berbeda-beda, tergantung dari jenis kartu ATM yang dimiliki oleh nasabah. Berikut rincian limit transfer melalui BRImo berdasarkan jenis kartu:

    1. Kartu BritAma Classic dan Gold

    – Transfer sesama BRI: Maksimal Rp250.000.000

    – Transfer antar bank: Maksimal Rp250.000.000

    2. Kartu BritAma Prioritas & Private

    – Transfer sesama BRI: Unlimited (sesuai saldo)

    – Transfer antar bank: Rp250.000.000

    “Ke depan BRI akan terus mengembangkan fitur dan layanan yang lebih baik demi pengelolaan keuangan nasabah yang lebih baik,” pungkas Andrijanto.

  • Atur Limit Transaksi Sesuka Hati dengan Kartu Debit BRImo, Begini Langkah Mudahnya! – Page 3

    Atur Limit Transaksi Sesuka Hati dengan Kartu Debit BRImo, Begini Langkah Mudahnya! – Page 3

    Jika ingin mengaktifkan fitur limit transaksi kartu debit BRImo, ikuti beberapa langkah mudah berikut ini:

    1. Buka aplikasi BRImo.

    2. Masukkan username dan password akun Anda.

    3. Pada menu utama, pilih “Akun”, lalu klik “Pengelolaan Kartu”, dan pilih “Pilih Kartu”.

    4. Klik menu “Atur Limit Debit”.

    5. Pilih jenis transaksi yang ingin Anda atur limitnya.

    6. Masukkan jumlah limit yang diinginkan, lalu klik “Ok Atur Limit”.

    7. Masukkan PIN BRI Anda, dan fitur limit baru pun sudah aktif.

    Sebagai informasi, BRI memberikan penawaran berbagai jenis rekening dengan limit transaksi yang berbeda-beda, tergantung dari jenis kartu ATM yang dimiliki oleh nasabah. Berikut rincian limit transfer melalui BRImo berdasarkan jenis kartu:

    1. Kartu BritAma Classic dan Gold

    – Transfer sesama BRI: Maksimal Rp250.000.000

    – Transfer antar bank: Maksimal Rp250.000.000

    2. Kartu BritAma Prioritas & Private

    – Transfer sesama BRI: Unlimited (sesuai saldo)

    – Transfer antar bank: Rp250.000.000

    “Ke depan BRI akan terus mengembangkan fitur dan layanan yang lebih baik demi pengelolaan keuangan nasabah yang lebih baik,” pungkas Andrijanto.

  • Tingkatkan Awareness Masyarakat, BRI Sosialisasikan Modus Penipuan Perbankan Lewat Tagihan Pajak Berekstensi APK – Page 3

    Tingkatkan Awareness Masyarakat, BRI Sosialisasikan Modus Penipuan Perbankan Lewat Tagihan Pajak Berekstensi APK – Page 3

    Menurut Arga, masyarakat juga bisa melakukan perlawanan terhadap penipuan digital dengan melakukan beberapa tips berikut:

    ● Jangan pernah membagikan informasi pribadi seperti username, password, atau OTP kepada siapapun

    ● Hati-hati dengan pesan atau email yang mencurigakan yang mengatasnamakan BRI atau instansi resmi lainnya. Untuk memastikan kebenarannya agar menghubungi Call Center resmi instansi tersebut.

    ● Gunakan koneksi internet yang aman saat mengakses BRImo

    ● Aktifkan fitur keamanan tambahan yang disediakan oleh BRImo

    ● Lakukan verifikasi dua faktor (2FA) untuk setiap transaksi penting

    ● Perbarui aplikasi BRImo secara berkala

    ● Laporkan segera jika menemukan aktivitas mencurigakan.

    “Jadi prinsip kehati-hatian nasabah dan praktik keamanan wajib dilakukan, seperti jangan install APK sembarangan, install game gratisan. Kami coba mengamankan sejauh yang kami bisa, tapi device nasabah itu kan sifatnya personal. Jadi kerahasiaan itu menjadi komitmen dua belah pihak, kami tidak bisa menjaga keamanan ini tanpa awareness dari nasabah, dinamika ini yang harus dijaga bersama,” ujar Arga.

    Tak hanya soal tagihan pajak, ada juga berbagai modus penipuan digital lainnya yang berpotensi merugikan masyarakat. Sebut saja undangan pernikahan digital, pemberitahuan penutupan rekening, pemberitahuan tagihan BPJS, foto paket kurir, surat atau blangko tilang, dan yang paling baru adalah surat tagihan pajak.

  • Kenali Modus Penipuan Tagihan Pajak Berekstensi APK, BRI Imbau Masyarakat Waspada Cybercrime – Page 3

    Kenali Modus Penipuan Tagihan Pajak Berekstensi APK, BRI Imbau Masyarakat Waspada Cybercrime – Page 3

    Tak hanya itu, Arga juga mensosialisasikan bahwa masyarakat bisa memerangi cybercrime dengan melakukan beberapa tips berikut ini:

    ● Jangan pernah membagikan informasi pribadi seperti username, password, atau OTP kepada siapapun

    ● Hati-hati dengan pesan atau email yang mencurigakan yang mengatasnamakan BRI atau instansi resmi lainnya. Untuk memastikan kebenarannya agar menghubungi Call Center resmi instansi tersebut.

    ● Gunakan koneksi internet yang aman saat mengakses BRImo

    ● Aktifkan fitur keamanan tambahan yang disediakan oleh BRImo

    ● Lakukan verifikasi dua faktor (2FA) untuk setiap transaksi penting

    ● Perbarui aplikasi BRImo secara berkala

    ● Laporkan segera jika menemukan aktivitas mencurigakan.

    “Jadi prinsip kehati-hatian nasabah dan praktik keamanan wajib dilakukan, seperti jangan install APK sembarangan, install game gratisan. Kami coba mengamankan sejauh yang kami bisa, tapi device nasabah itu kan sifatnya personal. Jadi kerahasiaan itu menjadi komitmen dua belah pihak, kami tidak bisa menjaga keamanan ini tanpa awareness dari nasabah, dinamika ini yang harus dijaga bersama,” ujar Arga.

    Modus penipuan digital yang marak terjadi tak hanya terkait tagihan pajak. Ada juga beberapa modus lain yang berpotensi merugikan masyarakat seperti undangan pernikahan digital, pemberitahuan penutupan rekening, pemberitahuan tagihan BPJS, foto paket kurir, surat atau blangko tilang, dan yang paling baru adalah surat tagihan pajak.

  • Marak Tagihan Pajak Berekstensi APK, BRI Imbau Masyarakat Tidak Terkecoh Modus Penipuan Perbankan

    Marak Tagihan Pajak Berekstensi APK, BRI Imbau Masyarakat Tidak Terkecoh Modus Penipuan Perbankan

    Jakarta: Modus penipuan perbankan masih marak dan meresahkan. Berbagai cara baru digencarkan untuk mengelabui para korban, salah satu modusnya, yakni pengiriman tagihan pajak lewat aplikasi WhatsApp. Pelaku kejahatan menyamar sebagai petugas pajak yang mengirimkan tagihan pajak kepada korban, yang ternyata file tersebut merupakan file berekstensi APK.
     
    Terkait hal ini, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengimbau masyarakat khususnya nasabah BRI untuk berhati-hati dan meningkatkan awareness. Pasalnya, modus penipuan berbentuk digital atau social engineering ini dapat mengelabui nasabah dan berpotensi bocornya data-data transaksi perbankan serta berdampak pada keamanan dana nasabah. BRI pun terus menggencarkan edukasi dan langkah praktis menghindari diri menjadi korban penipuan modus ini.
     
    Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI, Arga M. Nugraha menegaskan bahwa keamanan data yang pada akhirnya berujung pada keamanan dana nasabah, menjadi fokus utama BRI.
    “Pengamanan dilakukan mulai dari sisi network, server, data center, dengan tujuan yang komprehensif dan end to end. Keamanan dari pemantauan juga dilakukan. Namun bagian utamanya, kami meng-encourage user, jangan sampai hal yang dianggap sederhana, justru berbalik menyerang. Jadi misalnya jangan pernah sekali-kali menyerahkan username, password, dan OTP kepada orang lain, bahkan pihak yang mengaku sebagai BRI sekalipun,” ujar Arga.
     
    Menurut Arga, keamanan siber adalah perjuangan yang terus menerus. Oleh karena itu, BRI akan terus berinovasi dan meningkatkan sistem keamanannya untuk memastikan bahwa data dan dana nasabah tetap aman. 
     
     

     
    Arga menambahkan bahwa masyarakat juga dapat memerangi cybercrime, dengan melakukan beberapa tips berikut ini:
     
    – Jangan pernah membagikan informasi pribadi seperti username, password, atau OTP kepada siapapun.
    – Hati-hati dengan pesan atau email yang mencurigakan yang mengatasnamakan BRI atau instansi resmi lainnya. Untuk memastikan kebenarannya agar menghubungi Call Center resmi instansi tersebut.
    – Gunakan koneksi internet yang aman saat mengakses BRImo.
    – Aktifkan fitur keamanan tambahan yang disediakan oleh BRImo.
    – Lakukan verifikasi dua faktor (2FA) untuk setiap transaksi penting.
    – Perbarui aplikasi BRImo secara berkala.
    – Laporkan segera jika menemukan aktivitas mencurigakan.
     

     
    “Jadi prinsip kehati-hatian nasabah dan praktik keamanan wajib dilakukan, seperti jangan install APK sembarangan, install game gratisan. Kami coba mengamankan sejauh yang kami bisa, tapi device nasabah itu kan sifatnya personal. Jadi kerahasiaan itu menjadi komitmen dua belah pihak, kami tidak bisa menjaga keamanan ini tanpa awareness dari nasabah, dinamika ini yang harus dijaga bersama,” ujar Arga.
     
    Tak hanya tagihan pajak, beberapa modus penipuan digital juga marak dan berpotensi merugikan masyarakat, seperti undangan pernikahan digital, pemberitahuan penutupan rekening, pemberitahuan tagihan BPJS, foto paket dari kurir, surat atau blangko tilang, hingga yang terbaru adalah surat tagihan pajak.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Marak Tagihan Pajak File APK, BRI Imbau Masyarakat Tetap Waspada

    Marak Tagihan Pajak File APK, BRI Imbau Masyarakat Tetap Waspada

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengimbau masyarakat khususnya nasabah BRI untuk berhati-hati dan meningkatkan awareness. Pasalnya, modus penipuan berbentuk digital atau social engineering ini dapat mengelabui nasabah dan berpotensi bocornya data-data transaksi perbankan serta berdampak pada keamanan dana nasabah. BRI pun terus menggencarkan edukasi dan langkah praktis menghindari diri menjadi korban penipuan modus ini.

    Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI, Arga M. Nugraha menegaskan bahwa keamanan data yang pada akhirnya berujung pada keamanan dana nasabah, menjadi fokus utama BRI.

    “Pengamanan dilakukan mulai dari sisi network, server, data center, dengan tujuan yang komprehensif dan end to end. Keamanan dari pemantauan juga dilakukan. Namun bagian utamanya, kami meng-encourage user, jangan sampai hal yang dianggap sederhana, justru berbalik menyerang. Jadi misalnya jangan pernah sekali-kali menyerahkan username, password, dan OTP kepada orang lain, bahkan pihak yang mengakui sebagai BRI sekalipun,” ujar Arga dalam keterangan resmi, Jumat (8/11/2024).

    Untuk diketahui, berbagai cara baru digencarkan untuk mengelabui para korban, salah satu modusnya yakni pengiriman tagihan pajak lewat aplikasi WhatsApp. Pelaku kejahatan menyamar sebagai petugas pajak yang mengirimkan tagihan pajak kepada korban, yang ternyata file tersebut merupakan file berekstensi APK.

    Oleh karena itu, menurut Arga, keamanan siber adalah perjuangan yang terus menerus. Oleh karena itu, BRI akan terus berinovasi dan meningkatkan sistem keamanannya untuk memastikan bahwa data dan dana nasabah tetap aman.

    Arga menambahkan bahwa masyarakat juga dapat memerangi cybercrime, dengan melakukan beberapa tips berikut ini:

    ● Jangan pernah membagikan informasi pribadi seperti username, password, atau OTP kepada siapapun

    ● Hati-hati dengan pesan atau email yang mencurigakan yang mengatasnamakan BRI atau instansi resmi lainnya. Untuk memastikan kebenarannya agar menghubungi Call Center resmi instansi tersebut.

    ● Gunakan koneksi internet yang aman saat mengakses BRImo

    ● Aktifkan fitur keamanan tambahan yang disediakan oleh BRImo

    ● Lakukan verifikasi dua faktor (2FA) untuk setiap transaksi penting

    ● Perbarui aplikasi BRImo secara berkala

    ● Laporkan segera jika menemukan aktivitas mencurigakan.

    “Jadi prinsip kehati-hatian nasabah dan praktik keamanan wajib dilakukan, seperti jangan install APK sembarangan, install game gratisan. Kami coba mengamankan sejauh yang kami bisa, tapi device nasabah itu kan sifatnya personal. Jadi kerahasiaan itu menjadi komitmen dua belah pihak, kami tidak bisa menjaga keamanan ini tanpa awareness dari nasabah, dinamika ini yang harus dijaga bersama,” ujar Arga.

    Tak hanya tagihan pajak, beberapa modus penipuan digital juga marak dan berpotensi merugikan masyarakat, seperti undangan pernikahan digital, pemberitahuan penutupan rekening, pemberitahuan tagihan BPJS, foto paket dari kurir, surat atau blangko tilang, hingga yang terbaru adalah surat tagihan pajak.

    (dpu/dpu)

  • Ridwan Kamil ingin JIS jadi “home base” Persija

    Ridwan Kamil ingin JIS jadi “home base” Persija

    Jakarta (ANTARA) – Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil berkeinginan agar Jakarta International Stadium (JIS) yang berada di Jakarta Utara dijadikan markas (home base) Persija.

    “Doa saya agar Persija ini ‘home base’-nya juga di Jakarta. Pertandingan ‘home’-nya harus di JIS,” kata Ridwan Kamil di Jakarta Timur, Jumat.

    Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil juga berkeinginan bila kelak terpilih gubernur Jakarta, maka JIS bisa digunakan untuk mengutamakan tujuan pembangunannya, yakni sebagai tempat menggelar pertandingan sepak bola.

    “Konsep pembangunan Jakarta yang berkeadilan akan kami kedepankan. JIS akan diutamakan untuk sepak bola. Yang wajib (sepak bola) harus didahulukan,” kata dia.

    Tidak hanya menonton, Kang Emil pun mengenakan jersey Persija. Video dirinya berselebrasi untuk merayakan gol Persija direkam oleh penonton lainnya.

    “Memang saya nonton (pertandingan Persija vs Madura United) itu, direkam oleh orang-orang yang nonton juga,” tuturnya.

    Di tengah kesibukan dan jadwal yang padat selama masa kampanye, Kang Emil tetap berusaha menyaksikan langsung pertandingan Persija yang kini berada di posisi lima klasmen sementara BRI Liga 1.

    Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta telah menetapkan paslon Ridwan Kamil-Suswono nomor urut 1, Dharma Pongrekun-Kun Wardana nomor urut 2 dan Pramono Anung-Rano Karno nomor urut 3 pada Pilkada DKI Jakarta yang digelar 27 November 2024.

    Pewarta: Syaiful Hakim
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Kurangi Jumlah Kantor, BRI Tingkatkan Sharing Economy ke Masyarakat Lewat AgenBRILink

    Kurangi Jumlah Kantor, BRI Tingkatkan Sharing Economy ke Masyarakat Lewat AgenBRILink

    Jakarta: PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. telah mengurangi jumlah kantornya guna mengakselerasi inklusi keuangan dan menciptakan sharing economy bagi masyarakat. Berdasarkan data, jumlah kantor BRI pada September 2024 mencapai 7.594 kantor. Angka tersebut menurun dibandingkan jumlah kantor pada 2020 sebanyak 9.030 kantor.
     
    Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan bahwa BRI telah mengurangi sebagian jumlah kantornya dan mengalihkan layanan perbankannya melalui AgenBRILink.
     
    “Layanan kantor yang ditutup kemudian dialihkan kepada para AgenBRILink yang tersebar di warung-warung,” ujarnya.
    Menurut Sunarso, hal ini merupakan bagian dari transformasi BRI tahap kedua, yang disebut BRIvolution 2.0. Aspirasinya, BRI ingin menjadi ‘The Most Valuable Banking Group in Southeast Asia and Champion of Financial Inclusion’. Sunarso menekankan, dalam fase ini, inklusi menjadi kunci.
     
    “Maka kemudian, kita mengurangi jumlah kantor sebenarnya dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat yang kita kemas dalam rangka financial inclusion. Maka kemudian, AgenBRILink dimaksudkan untuk memastikan terjadinya sharing ekonomi, pertumbuhan ekonomi yang secara inklusif melibatkan partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya,” terang Sunarso di segmen Money Talks Power Lunch CNBC Indonesia, Selasa, 5 November 2024.
     
    Ia mengungkapkan, hasil riset BRI menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia belum sepenuhnya digital. Masih lebih banyak yang menyukai layanan perbankan lewat agen.
     
    “Bahkan, jangankan digital, ke bank saja masih enggan, masih lebih senang lewat warung-warung yang sifatnya dekat dengan rumah. Tapi, intinya adalah masih butuh physical presence dan personal touch,” jelas Sunarso. 
     
     

     
    Sunarso menggambarkan, AgenBRILink persis seperti layanan kantor cabang BRI yang sesungguhnya, namun dalam bentuk agen. Agen-agen tersebut bisa berupa warung, toko kelontong, dan lain sebagainya.
     
    “Tujuannya adalah supaya menjangkau masyarakat lebih luas, lebih dalam, dan lebih murah dengan tujuan meningkatkan inklusi keuangan tadi di wilayah-wilayah terutama yang tidak terjangkau oleh layanan bank secara formal,” imbuh Sunarso.
     
    Ia mengungkapkan, saat ini AgenBRILink terus bertumbuh dan jumlahnya sudah mencapai 1,022 juta agen di seluruh Indonesia pada tahun ini. Padahal, Sunarso mengingat pada 2015, jumlah AgenBRILink masih sekitar 75 ribu.
     
    Dari sisi bisnisnya juga potensial. Sunarso membeberkan pada tahun lalu, BRI menerima fee sebesar Rp1,5 triliun dari AgenBRILink.
     
    Ia mengatakan agen menerima sekitar dua kali lipat dari fee yang diterima BRI tersebut. Karena, porsi fee yang diterima mereka lebih besar daripada yang diterima oleh BRI. Sunarso memperkirakan AgenBRILink di seluruh Indonesia meraup sekitar Rp2,5 triliun hingga Rp3 triliun.
     
    Hal ini membuktikan bahwa masyarakat Indonesia masih banyak yang butuh layanan secara fisik. Sebab, volume transaksi lewat AgenBRILink selama 2023 tembus Rp1.427 triliun. Sementara tahun ini, volume transaksi AgenBRILink hingga September 2024  saja sudah mencapai Rp1.170 triliun.
     
    “Itulah kehadiran BRI dengan agen dengan merelakan menutup sebagian cabang-cabangnya dan bisa tetap melayani masyarakat justru lebih dalam, lebih luas, dan kemudian lebih menjangkau masyarakat lebih banyak. Dan ternyata transaksi lewat warung-warung itu volumenya sangat besar,” tambah Sunarso.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Dorong Pengusaha Go Global, BRI Peduli Gelar Pelatihan Ekspor UMKM Binaan

    Dorong Pengusaha Go Global, BRI Peduli Gelar Pelatihan Ekspor UMKM Binaan

    Jakarta, Beritasatu.com – BRI terus menunjukkan komitmen untuk memberikan pemberdayaan terhadap pengusaha lokal agar mampu go global dan bersaing di pasar internasional. Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BRI Peduli, perseoan menyelenggarakan program Pelatihan Ekspor bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) hasil kolaborasi antara BRI dengan BRI Research Institute (BRIRIns) dan PPEJP. Kegiatan ini berlangsung di Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan (PPEJP) Jakarta, pada 29 – 31 Oktober 2024 lalu dan diikuti oleh 30 calon eksportir yang juga merupakan UMKM binaan BRI dari berbagai daerah di Indonesia.

    Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengungkapkan bahwa pelatihan ekspor ini bertujuan untuk membekali para peserta dengan keterampilan dasar dalam ekspor guna mengembangkan jangkauan bisnis mereka dari yang sebelumnya lokal menjadi berorientasi pasar nasional maupun go internasional.

    “Harapannya UMKM bisa terus menjaga kualitas dari produknya, pasarnya semakin terbuka, sehingga mereka bisa naik kelas dan bisa mengakses pasar lebih besar lagi,” ujar Catur.

    Ia menambahkan, kegiatan ekspor merupakan kesempatan emas bagi UMKM untuk mengakses pasar global dan mengembangkan usaha agar bisa naik kelas. Melalui program ini, BRI berharap dapat membantu plaku usaha untuk bisa lebih percaya diri dan siap memasarkan produk mereka hingga ke pasar internasional.

    Dalam kegiatan pelatihan tersebut peserta diperkenalkan tentang dasar-dasar ekspor, teknik analisis pasar dan SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, Treaths), pengembangan produk untuk kebutuhan internasional, hingga strategi mencari pembeli di pasar global. Harapannya, dengan pengetahuan yang diperoleh, para peserta dapat memulai langkah sukses sebagai eksportir baru.

    Kehadiran program pelatihan ekspor yang dilaksanakan oleh BRI Peduli memberikan banyak manfaat bagi sejumlah pelaku usaha lokal. Misalnya saja bagi Ade Ariyanti, nasabah dan sekaligus pemilik UMKM Sambal Mak Kocai. Sejak dirinya terkena imbas PHK pada waktu pandemi Covid-19, Ade memberanikan diri untuk membuka usaha kecil-kecilan agar bisa menyambung kehidupannya dan keluarga. Berawal dari tekad tersebut, munculah sebuah ide untuk membuka usaha sambal yang dibuat secara tradisional.

    “Pada saat era pandemi Covid-19, ada banyak orang yang membutuhkan makanan dengan sumber vitamin C untuk menjaga imunitas. Cabai sendiri memiliki kandungan vitamin C yang tinggi, sehingga saya memulai inisiasi untuk membuat sambal sebagai produk bisnis saya. Alhamdulillah pada waktu itu Sambal Mak Kocai sangat diterima oleh masyarakat sekitar. Mereka sangat terbantu dengan adanya Sambal Mak Kocai sebagai kebutuhan makanan pokok dalam kondisi lockdown dan produk ini pun bisa terus bertahan sampai saat ini,” cerita Ade.

    Sebagai salah satu UMKM peserta program Pelatihan Ekspor, Ade merasa bersyukur bisa mendapatkan ilmu sekaligus pendampingan langsung dari BRI agar usahanya bisa menjangkau pasar yang lebih luas. Ia pun berharap bahwa lewat program ini, usaha Sambal Mak Kocai yang dibangun dari nol tersebut dapat terus berkembang dan mendapatkan omzet yang semakin besar.

    Selain Ade, Teuku Akmal juga menjadi pelaku UMKM lainnya yang mendapatkan manfaat dari program pelatihan ini. Pria berusia 38 tahun tersebut diketahui memulai brand fesyen miliknya sejak tahun 2019 silam. Berawal dari kecintaannya pada dunia fesyen dan juga wujud cinta terhadap keindahan Indonesia, Teuku pun menghadirkan produk yang mengedepankan unsur kearifan lokal di dalamnya.

    “Usaha kami menghadirkan produk pelengkap penampilan, yaitu scarf dan juga outer scarf yang bernuansa keindahan Indonesia. Produk ini bisa diandalkan sebagai pelengkap penampilan yang memberikan kesan formal, namun tetap fashionable,” ujarnya.

    Selama menjalani program Pelatihan Ekspor dari BRI, Teuku bercerita bahwa dirinya banyak belajar tentang hal-hal yang diperlukan untuk mengekspansi usaha miliknya, agar tak hanya menjangkau pasar lokal saja, melainkan juga internasional.

    “Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi saya yang baru mulai mempelajari dan mengenal dunia ekspor, baik dari pengenalan terhadap mencari negara tujuan ekspor hingga perhitungan biaya yang dibutuhkan. Dengan mengikuti pelatihan ini, saya berharap agar bisnis yang saya miliki bisa terus bertumbuh dan berkembang sesuai harapan dan pastinya bisa melakukan ekspor ke berbagai negara luar,” imbuhnya.