BUMN: BRI

  • Rektor UIN Makassar Ngamuk Kampus Jadi Pabrik Uang Palsu, Reputasi Hancur Ulah Staf Sendiri: Malu

    Rektor UIN Makassar Ngamuk Kampus Jadi Pabrik Uang Palsu, Reputasi Hancur Ulah Staf Sendiri: Malu

    TRIBUNJATIM.COM – Kasus kampus jadi pabrik uang palsu di Makassar viral di media sosial.

    Adapun kampus yang menjadi aksi sindikat itu berada di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.

    Rektor UIN Alauddin Makassar, Hamdan Juhannis akhirnya buka suara.

    Ia berang bukan kepalang atas kasus uang palsu (upal) diproduksi di kampus yang ia pimpin.

    “Saya marah, saya malu, saya tertampar,” kata Hamdan Juhannis, menanggapi kejahatan pembuatan dan peredaran upal yang terkuak dari dalam kampus baru-baru ini, dikutip dari kompas.tv.

    Ia tak habis pikir, reputasi kampus yang sudah dibangun dengan jerih payah bersama pimpinan dan timnya kini tercoreng oleh praktek kejahatan upal.

    “Setengah mati kami membangun kampus, membangun reputasi bersama pimpinan, dengan sekejap dihancurkan,” tutur Hamdan saat konferensi pers di Kabupaten Gowa, Kamis (19/12/2024). 

    Ia menyatakan dengan tegas tentang penonaktifan kepala perpustakaan dan staf yang terlibat dengan kasus upal tersebut. 

    “Kami mengambil langkah, setelah ini jelas kedua oknum yang terlibat dari kampus kami langsung kami berhentikan dengan tidak hormat,” tegas Hamdan. 

    Adapun sejauh ini kepolisian telah menetapkan 17 tersangka dari kasus tersebut.

    Dua di antaranya tak lain adalah Kepala Perpustakaan dan staf di kampus itu. 

    Rektor Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Hamdan Juhannis menyatakan tanggapannya terhadap kasus uang palsu yang diproduksi di kampus yang ia pimpin, disampaikan dalam Konferensi Pers Pengungkapan Kasus Pembuatan dan Peredaran Uang Palsu di Kabupaten Gowa yang diselenggarakan pada Kamis (19/12/2024). (Tangkapan Layar YouTube KompasTV)

    Di sisi lain, terungkap canggihnya uang palsu yang dicetak di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan.

    Sosok bos pabrik uang palsu, yakni Kepala UPT Perpustakaan UIN Alauddin Makassar, Andi Ibrahim juga disorot.

    Diberitakan sebelumnya, Polres Gowa berhasil membongkar peredaran uang palsu di kampus tersebut.

    Terbongkarnya peredaran dan produksi uang palsu ini terjadi pada awal Desember 2024 ketika polisi menangkap salah satu tersangka di Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulsel.

    Barang bukti uang palsu senilai Rp500 ribu pun disita.

    Kasus pun berkembang hingga akhirnya polisi menggerebek gedung perpustakaan di dalam Kampus UIN Alauddin Makassar yang terletak di Jl Yasin Limpo, Kecamatan Somboapu, Kabupaten Gowa.

    Mesin cetak canggih pun disita jadi salah satu barang bukti.

    Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak menuturkan, uang palsu yang dicetak dalam pecahan seratus ribu rupiah emisi keluaran terbaru ini sulit terdeteksi alat X-Ray.

    Ia menuturkan, pengungkapan sindikat uang palsu ini cukup menantang karena harus melibatkan beberapa bank milik pemerintah dan swasta.

    Pasalnya uang palsu yang dicetak terbilang cukup canggih dan sulit terdeteksi.

    “Pengembangan ini kami harus melibatkan beberapa bank karena uang palsu yang dicetak terbilang canggih,”

    “Kami juga harus bekerja sama dengan salah satu kampus negeri di Kabupaten Gowa, sebab uang palsu ini diproduksi di dalam kampus,” jelas Reonald Simanjuntak, dikutip dari Kompas.com via Tribunnews.

    AKBP Reonald Simanjuntak juga menuturkan bahwa pihaknya telah meringkus 15 orang.

    Sembilan di antaranya telah ditahan di Polres Gowa, sementara lima pelaku lainnya dalam perjalanan dari Mamuju, Sulawesi Barat.

    Sementara satu orang perjalanan dari Wajo, Sulsel.

    “Sudah 15 tersangka ditangkap. Sembilan sudah kami lakukan penahanan, lima dalam perjalanan dari Mamuju, satu perjalanan dari  Wajo,” jelasnya, dikutip dari Tribun-Timur.com.

    ILUSTRASI Uang palsu – sosok Kepala UPT Perpustakaan UIN Alauddin Makassar, Andi Ibrahim (Dok. Polda Metro Jay – IST TribunTimur)

    Ia juga menuturkan bahwa tak menutup kemungkinan tersangka akan bertambah.

    “Mungkin masih ada lagi tersangka lanjutannya. Kami minta sabar dulu masih kami kembangkan,” jelasnya.

    Sementara itu, inilah sepak terjang Andi Ibrahim, melansir dari TribunTimur.

    Dr Andi Ibrahim, S.Ag, SS, M.Pd, seorang dosen dari Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Kepala UPT Perpustakaan Pusat UIN Alauddin Makassar.

    Andi Ibrahim menyelesaikan pendidikan doktornya di UIN Alauddin Makassar. 

    Sementara itu, dia mendapatkan dua gelar sarjana sebagai sarjana agama dan sarjana sastra di Universitas Indonesia.

    Pendidikan

    S3 Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 2019 

    S2, Universitas Negeri Malang, 2002 

    Sarjana Sastra Universitas Indonesia, 1998

    Sarjana Agama, Universitas Islam Negeri Alauddin, 1995.

    Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak, awal mula kasus ini terungkap saat salah seorang pelaku ditangkap di wilayah Kecamatan Pallangga.

    Pelaku disebut bertransaksi dengan uang palsu sebesar Rp 500 ribu emisi terbaru.

    “Awalnya di Pallangga. itu yang Rp 500 ribu transaksi dengan menggunakan uang palsu,” katanya, di Mapolres Gowa Jl Syamsuddin Tunru, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Sulsel, Senin (16/12/2024) malam.

    Dari penangkapan pelaku itu, polisi melakukan serangkaian penyelidikan dan pengembangan. 

    Alhasil, polisi mengungkap sejumlah barang bukti di kampus II UIN Alauddin Makassar Jl HM Yasin Limpo, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Sulsel.

    Di situ, polisi menyita beberapa barang bukti berupa uang palsu dan mesin cetak uang palsu.

    “Kita kembangkan, sehingga kami temukan sejumlah Rp 446.700.000 (uang palsu),” kata AKBP Reonald Simanjuntak.

    “Barang bukti yang kami temukan di salah satu kampus di Gowa,” ujarnya.

    Uang palsu tersebut, lanjut Reonald, dalam pecahan Rp 100 ribu. 

    “Pecahan uang palsu Rp 100 ribu. Barang bukti lainnya masih ada,” kata Ronald.

    “Jadi sabar, mudah-mudahan dalam waktu  singkat ini kami rilis kembali. Dan ini akan dirilis oleh Kapolda Sulsel langsung,” jelasnya.

    Pengungkapan pabrik dan peredaran uang palsu ini disebut pada awal Desember 2024.

    Perkara ini terungkap atas tim super gabungan dibentuk.

    “Kami melakukan berdasarkan join Investigation. Penyidikan ini menggunakan teknologi atau scientific Investigation,” ucapnya.

    Tim melibatkan labfor, bank BI, BRI, BNI  dan bantuan dari rektor UIN Alauddin Makassar.

    “Ternyata alat dan barang bukti yang kami dapatkan di dalam kampus salah satu universitas ternama di Gowa,” jelasnya.

    Ada 100 jenis barang bukti disita, termasuk mesin pencetak uang palsu tersebut.

    Selain barang bukti, pihak kepolisian juga mengamankan terduga pelaku Kepala perpustakaan dan satu staf UIN Alauddin Makassar.

    Berdasarkan keterangan polisi, uang palsu yang sempat dicetak di kampus UIN Alauddin, berkisar Rp2 miliar.

    Sebagian uang itu telah disebarkan ke daerah, di antaranya, Gowa, Mamuju (Sulbar), dan Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

    Selebihnya, Rp 446 juta berhasil disita dari lokasi yang diduga sebagai tempat percetakan.

    Uang palsu itu ini dalam penguasaan Polres Gowa.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • PSIS Semarang Depak Dua Pemain Asing di Tengah Bursa Transfer

    PSIS Semarang Depak Dua Pemain Asing di Tengah Bursa Transfer

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Manajemen PSIS Semarang resmi memutuskan untuk mengakhiri kerja sama dengan dua pemain asing, Fernandinho asal Brasil dan Taufee Skandari asal Afganistan.

    Keputusan ini diambil setelah hasil evaluasi performa mereka selama putaran pertama BRI Liga 1 2024/25.

    “Terima kasih atas dedikasi dan permainan serta kerja keras selama setengah musim ini di PSIS. Semoga mereka sukses dalam perjalanan karier berikutnya,” ujar manajer pelatih PSIS, Gilbert Agius, Kamis (19/12/2024).

    Menurut rilis resmi dari PSIS, pengakhiran kontrak dilakukan secara profesional dan telah disepakati bersama antara pihak manajemen dan para pemain.

    Bursa Transfer Paruh Musim

    Saat ini, bursa transfer paruh musim telah dibuka, dan PSIS sudah mendatangkan satu pemain baru, Gustavo Souza, yang berposisi sebagai striker.

    Namun, Gustavo Souza baru bisa dimainkan pada pekan ke-18, di awal putaran kedua.

    Fernandinho, salah satu pemain yang dilepas, sempat ramai diperbincangkan di media sosial karena komentar kontroversialnya.

    Pada Senin (16/12/2024), ia menulis komentar dalam bahasa Brasil di akun Instagram PSIS yang berbunyi, “E a minha?” yang berarti “Bagaimana dengan milikku?”.

    Komentar tersebut memicu dugaan dari suporter bahwa Fernandinho sedang menyinggung soal gaji.

    Isu gaji memang menjadi salah satu sorotan utama dari para pendukung PSIS terhadap manajemen klub belakangan ini.

    Terlepas dari kontroversi tersebut, Fernandinho sempat bermain sebanyak 9 kali, menciptakan 1 assist, dan menerima 1 kartu merah.

    Sayangnya, ia tidak mampu menunjukkan performa cemerlang dan lebih sering memulai pertandingan dari bangku cadangan.

    Penilaian Manajemen

    Manajemen PSIS mengucapkan terima kasih atas kontribusi Fernandinho dan Taufee Skandari selama setengah musim bersama tim.

    Dengan perombakan ini, PSIS berharap dapat meningkatkan performa tim di putaran kedua BRI Liga 1 2024/25.

  • Ini Komentar Manajemen PSIS Semarang Soal Pemutusan Kontrak Fernandinho dan Taufee Skandari

    Ini Komentar Manajemen PSIS Semarang Soal Pemutusan Kontrak Fernandinho dan Taufee Skandari

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Manajemen PSIS Semarang resmi mengakhiri kerja sama dengan dua pemain asing yakni Fernandinho asal Brasil dan Taufee Skandari asal Afganistan.

    Keduanya sudah tak lagi berseragam PSIS karena hasil evaluasi selama putaran pertama.

    PSIS Semarang pun mengucapkan terima kasih atas dedikasi Fernandinho dan Taufee selama setengah musim di BRI Liga 1 2024/25.

    “Terima kasih atas dedikasi dan permainan serta kerja keras selama setengah musim ini di PSIS.”

    “Semoga mereka (red-Fernandinho dan Taufee) sukses dalam perjalanan karir berikutnya,” ujar manager coach PSIS, Gilbert Agius pada Kamis (19/12).

    Melalui rilis ini, manajemen PSIS juga menyampaikan bahwa proses pengakhiran kerja sama semua pihak telah disepakati secara bersama dalam pengakhiran kontrak kerja sama profesional.

    Saat ini bursa transfer paruh musim juga telah resmi dibuka.

    Satu pemain yang sudah didatangkan yakni Gustavo Souza di posisi striker.

    Namun, saat ini Gustavo belum dapat dimainkan.

    Ia baru bisa tampil di pekan ke-18, atau awal putaran dua.

    Satu di antara pemain yang dicoret, Fernandinho sempat ramai di media sosial baru-baru ini.

    Fernandinho sempat membuat komentar kontroversial dalam salah satu postingan Instagram PSIS, pada Senin 16 Desember 2024.

    Dalam postingan itu, Fernandinho dalam bahasa Brazil mengatakan, “E a minha?” yang jika diartikan, “Bagaimana dengan milikku?”.

    Komentar Fernandinho itu langsung disambar oleh banyak suporter PSIS.

    Mereka tentu saja langsung menduga bahwa yang dimaksud Fernandinho tersebut soal gaji.

    Belakangan manajemen PSIS memang tengah digempur oleh isu-isu tak sedap oleh suporter.

    Untuk permasalahan gaji adalah hal yang paling mereka sorot.

    Terlepas dari itu, bagi Fernandinho sebelum mengucapkan terima kasih sudah bermain sebanyak 9 kali, menciptakan assist satu kali dan mendapat kartu merah sekali.

    Meski demikian, selama bermain Fernandinho tak pernah bermain cemerlang dan lebih sering memulai laga dari bangku cadangan. (*)

  • BRI Gandeng Artajasa Hadirkan Fitur Penarikan Tunai Tanpa Kartu

    BRI Gandeng Artajasa Hadirkan Fitur Penarikan Tunai Tanpa Kartu

    Jakarta, CNN Indonesia

    PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bekerja sama dengan PT Artajasa Pembayaran Elektronis (Artajasa) meluncurkan fitur Cardless Withdrawal. Fitur ini memungkinkan nasabah melakukan penarikan tunai tanpa kartu fisik di jaringan ATM dan CRM perseroan yang tersebar di seluruh Indonesia.

    Layanan ini menjadi solusi praktis bagi nasabah BRI maupun bank lain yang terintegrasi dengan jaringan Artajasa. Dengan hanya menggunakan kode transaksi yang dihasilkan dari aplikasi mobile banking, nasabah dapat melakukan penarikan tunai dengan aman, cepat, dan praktis.

    Direktur Retail Funding & Distribution BRI, Andrijanto, menyampaikan fitur ini dirancang untuk memberikan solusi transaksi yang aman, praktis, dan sesuai dengan kebutuhan nasabah di era digital. Hal ini sesuai dengan komitmen BRI untuk terus menghadirkan inovasi yang relevan dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat

    “Dengan dukungan 21.221 ATM dan CRM di seluruh Indonesia, BRI memastikan masyarakat, baik nasabah maupun non nasabah dapat menarik uang tunai dengan mudah tanpa perlu membawa kartu fisik. Layanan ini memberikan kemudahan sekaligus keamanan, sehingga masyarakat dapat mengakses dana mereka kapan saja dan di mana saja,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (19/12).

    Salah satu keunggulan fitur Cardless Withdrawal adalah kemampuannya untuk melakukan transaksi tanpa kartu fisik. Nasabah cukup menggunakan aplikasi mobile banking untuk menghasilkan kode transaksi, sehingga tak perlu lagi khawatir lupa membawa kartu saat ingin menarik uang tunai.

    Dari sisi keamanan, fitur ini mengedepankan perlindungan optimal dengan menyertakan One Time Password (OTP) unik pada setiap transaksi. OTP ini hanya berlaku satu kali, sehingga risiko penyalahgunaan dapat diminimalisasi, memberikan rasa aman yang lebih bagi para pengguna.

    Kemudahan lain yang ditawarkan adalah proses yang cepat dan praktis. Dengan langkah-langkah sederhana, nasabah dapat mengakses layanan ini kapan saja dan di mana saja melalui jaringan ATM dan CRM BRI yang tersebar luas.

    Di sisi lain, Direktur Utama Artajasa, Armand Hermawan, mengatakan sebagai penyedia infrastruktur sistem pembayaran terdepan di Indonesia, Artajasa senantiasa mendukung transformasi digital perbankan sebagaimana yang terus didorong oleh Bank Indonesia.

    “Inovasi layanan Cardless Withdrawal merupakan salah satu terobosan dalam teknologi perbankan yang akan semakin mempermudah nasabah dalam melakukan transaksi keuangan di ATM,” imbuh dia.

    Dia pun mengaku pihaknya merasa bangga dapat bersinergi dengan BRI untuk layanan ini dan optimis dapat dimanfaatkan secara efektif oleh para nasabah sebagai solusi perbankan modern. Dirinya juga optimis ke depan akan semakin banyak bank yang mengimplementasikan layanan Cardless Withdrawal.

    Peluncuran Cardless Withdrawal merupakan langkah strategis BRI dalam memperkuat posisinya sebagai pemimpin transformasi digital di Indonesia. Melalui fitur ini, perseroan tidak hanya mempermudah akses keuangan bagi masyarakat, tetapi juga menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan inovasi yang adaptif dan mendukung gaya hidup digital.

    Dengan layanan ini, BRI dan Artajasa berharap dapat menciptakan pengalaman perbankan yang lebih sederhana, aman, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat modern. Inovasi ini juga membuka peluang baru untuk memperluas integrasi antarbank di Indonesia, sekaligus mendorong inklusi keuangan yang lebih merata.

    (rir/rir)

  • Rincian Tarif Tol dari Jakarta ke Yogyakarta via Tol Trans Jawa Selama Mudik Nataru 2024/2025 – Halaman all

    Rincian Tarif Tol dari Jakarta ke Yogyakarta via Tol Trans Jawa Selama Mudik Nataru 2024/2025 – Halaman all

    Segini estimasi biaya mudik selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 via Tol Trans Jawa rute Jakarta – Yogyakarta golongan 1

    Tayang: Kamis, 19 Desember 2024 15:40 WIB

    TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA

    Berdasarkan akumulasi tarif tol untuk kendaraan golongan 1 dari Jakarta menuju Yogyakarta dipatok sebesar Rp 574.500. Adapun perjalanan dari Jakarta ke Yogyakarta setidaknya akan melintasi 10 ruas tol dalam jaringan tol Trans Jawa. 

    TRIBUNNEWS.COM – Simak berikut estimasi biaya mudik selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 via Tol Trans Jawa rute Jakarta – Yogyakarta.

    Memasuki arus mudik Nataru, Badan Kebijakan Transportasi memperkirakan jumlah pemudik tahun ini akan melonjak mencapai 110,67 juta orang.

    Di tahun ini Jogja jadi salah satu kota tujuan yang kerap didatangi pemudik saat libur Nataru.

    Merujuk unggahan akun Instagram PT Jasa Marga, pengguna jalan tol yang menempuh perjalanan dari Jakarta ke Yogyakarta setidaknya akan melintasi 10 ruas tol dalam jaringan tol Trans Jawa.

    Dengan memilih menggunakan jalan tol Trans Jawa, para pengendara bisa menikmati perjalanan yang lebih efisien dan cepat.

    Namun sebelum melakukan perjalanan  mudik darat via tol, penting bagi para pengendara untuk mempersiapkan e-toll.

    Dengan begitu, masyarakat dapat terhindar dari potensi kemacetan di gerbang tol (GT) akibat kekurangan saldo e-toll di tengah padatnya kendaraan saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.

    Berikut Rincian Ruas Tol dan Tarif Jakarta-Solo Gol 1

    Tol Jakarta-Cikampek: Rp 27.000
    Tol Cikopo-Palimanan: Rp 132.000
    Tol Palimanan-Kanci: Rp 13.500
    Tol Kanci-Pejagan: Rp 31.500
    Tol Pejagan-Pemalang: Rp 66.000
    Tol Pemalang-Batang: Rp 53.000
    Tol Batang-Semarang (Kalikangkung): Rp 111.500
    Tol Semarang ABC: Rp 5.500
    Tol Semarang-Solo: Rp 92.000
    Tol Solo-Jogja: Rp 42.500

    Berdasarkan akumulasi tarif tol untuk kendaraan golongan 1 dari Jakarta menuju Yogyakarta yakni sebesar Rp 574.500.

    Sebagai catatan bagi pemudik yang ingin menuju ke Yogyakarta bisa mengambil rute tujuan terakhir GT Banyudono. Kemudian dari GT Banyudono, pemudik diarahkan masuk ke Tol Tol Jogja-Solo menuju ruas Tol Kartasura-Klaten sepanjang 22,3 Km.

    Jalur fungsional Jalan Tol Jogja-Solo Segmen Prambanan-Klaten mulai dibuka dari tanggal 20 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025 dengan jam operasional mulai pukul 06.00-18.00 WIB.

    Adapun untuk kecepatan maksimum pengguna jalan yang melewati jalur fungsional ini adalah 40 km/jam.

    Cara Isi Ulang Saldo Kartu e-Toll

    1.BNI Mobile Banking

    Log in BNI Mobile Banking
    Pilih menu E-Wallet, lalu klik Tapcash
    Pilih menu Top Up Saldo TapCash
    Tempel dan tahan kartu di belakang ponsel, tunggu hingga kartu terbaca
    Masukkan nominal saldo yang ingin ditambahkan
    Masukkan password transaksi
    Transaksi berhasil dan kartu siap digunakan kembali

    2. Livin by Mandiri

    Log in di aplikasi Livin by Mandiri
    Pilih menu e-Money
    Tempel dan tahan kartu di belakang ponsel, tunggu hingga kartu terbaca
    Pilih Top Up
    Masukkan nominal saldo yang ingin ditambahkan
    Masukkan password transaksi
    Transaksi berhasil dan kartu siap digunakan kembali

    3. BRIZZI Bank BRI

    Log in di aplikasi BRIMO
    Pilih menu Top Up
    Pilih “BRIZZI”
    Scan kartu e-Toll atau masukkan nomor kartu
    Masukkan nominal saldo dan pilih sumber dana
    Masukkan password
    Transaksi berhasil dan kartu siap digunakan kembali

    4. FLAZZ Bank BCA

    Log in di Aplikasi myBCA
    Pilih menu “FLAZZ”
    Tempelkan dan tahan kartu di belakang ponsel
    Informasi saldo akan muncul dan klik “Top Up”
    Pilih rekening sumber dana dan klik nominal top up
    Masukkan password
    Transaksi berhasil dan kartu siap digunakan kembali

    5. Isi Ulang Melalui Shopee

    Masuk ke aplikasi Shopee
    Pilih menu “Pulsa, Tagihan, & Tiket”
    Klik “Uang Elektronik”
    Masukkan nomor kartu dan pilih jenis kartu atau tempel dan tahan kartu di belakang ponsel
    Masukkan nominal saldo
    Klik lanjut
    Pilih metode pembayaran kemudian klik bayar sekarang
    Pengisian saldo berhasil dan kartu siap digunakan kembali

    (Tribunnews.com/Namira Yunia)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’4′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • BRI Diduga Kena Bashe Ransomware, Data Nasabah Aman?

    BRI Diduga Kena Bashe Ransomware, Data Nasabah Aman?

    PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) merespons dugaan terkena serangan peretasan Bashe Ransomware yang terjadi pada Rabu (18/12). Manajemen BRI mengatakan saat ini data maupun dana nasabah yang tersimpan dalam keadaan aman.

    Kabar peretasan itu muncul di berbagai media sosial dengan flyer bertuliskan kode 4D 21H 46M 16S BRI.CO.ID “Bank Rakyat Indonesia (BRI) is one of the largest commercial banks in Indonesia that always prioritizes customer satisfaction. Personal data, clien…”

    Manajemen BRI memberi kejelasan tentang kabar tersebut dengan mengatakan bahwa keamanan nasabah terjaga dan sistem tetap berjalan normal.

    “Kami memastikan bahwa saat ini data maupun dana nasabah aman. Seluruh sistem perbankan BRI berjalan normal dan seluruh layanan transaksi kami dapat beroperasi dengan lancar,” tulis Direktur Digital dan IT BRI Arga M Nugraha dalam keterangan tertulis, Kamis (19/12).

    Arga juga menjelaskan, nasabah masih bisa mengakses semua layanan perbankan BRI seperti biasa, termasuk BRImo, QLola, dan ATM/CRM. Ia juga menambahkan bahwa sistem keamanan teknologi informasi BRI sudah sesuai dengan standar internasional dan terus diperbarui secara rutin untuk menghadapi potensi ancaman digital.

    “Langkah-langkah proaktif dilakukan untuk memastikan informasi nasabah tetap terlindungi,” ujar Arga.

    Peretasan Bashe Ransomware

    BRI diduga mendapat serangan jenis Bashe Ransomware. Dilansir Microsoft, ransomware adalah jenis program jahat atau malware yang mengancam korban dengan cara merusak atau mengunci akses ke data atau sistem penting hingga tebusan dibayar.

    Awalnya, serangan ransomware lebih sering menargetkan individu, tetapi kini serangan ransomware juga mulai menyasar organisasi-organisasi besar.

    Perusahaan keamanan siber Falcon Feeds menjelaskan, Bashe Ransomware adalah kelompok ancaman siber yang baru muncul pada April 2024. Sebelumnya, kelompok ini dikenal dengan nama APT73 atau Eraleig. Kelompok ini terkenal karena menargetkan organisasi besar dengan menggunakan teknik pemerasan data melalui Situs Kebocoran Data (Data Leak Site/DLS) yang berbasis di Tor.

    Metode peretasan yang digunakan mirip dengan teknik yang diterapkan oleh kelompok ransomware terkenal, LockBit.

    Menurut laporan terbaru proyek Cyber Risk Management (CyRiM), serangan siber ransomware dapat menelan biaya hingga 193 miliar dolar AS dan memengaruhi lebih dari 600.000 entitas bisnis di seluruh dunia.

  • BREAKING NEWS: 2 Pegawai Bank Terlibat Skandal Pabrik Uang Palsu Miliaran Rupiah di Makassar – Halaman all

    BREAKING NEWS: 2 Pegawai Bank Terlibat Skandal Pabrik Uang Palsu Miliaran Rupiah di Makassar – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR –  Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Polres Gowa menggelar konferensi pers soal pengungkapan kasus terbongkarnya pabrik uang palsu Sulsel.

    Konfrensi pers berlangsung di Polres Gowa, Jl Syamsuddin Tunru, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (19/12/2024).

    Dihadiri Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawa dan Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak serta pimpinan Bank Indonesia (BI) cabang Sulsel.

    Dalam press release itu diperliharkan barang bukti sindikat uang palsu.

    Sejumlah barang bukti sindikat uang palsu jaringan UIN Alauddin Makassar ini ditampilkan pada konfrensi pers.

    Termasuk pengungkapan 17 tersangka.

    Dimana dua diantara 17 tersangka oknum pegawai bank BUMN yakni Inisial IR (37 tahun) dan AK (50 tahun).

    “Mereka masuk dalam peran dalam transaksi jual beli uang palsu. Pelaku menggunakan, dia menjual dan dia juga membeli uang palsu,” kata  AKBP Reonald Simanjuntak.

    “Transaksi mereka di luar dari bank mereka bekerja dan ini tindakan individu,” ujar Kapolres Gowa.

    AKBP Reonald mengatakan saat ini pihaknya terus menangani kasus uang palsu ini.

    Menurutnya, pengungkapan uang palsu ini sudah dimulai sejak awal Desember 2024.

    “Benar, saat ini sudah ditingkatkan ke penyidikan. Kami mohon waktu, ini masih kami kembangkan lagi,” katanya

    Miliar Uang Palsu Sudah Beredar

    Pabrik uang palsu ini dicetak di Perpustakaan Syekh Yusuf, Kampus II Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Sulsel.

    Polisi mengungkap total uang palsu yang dicetak di perpustakaan ini berkisar Rp 2 miliar.

    Selebihnya, Rp 446 juta berhasil disita dari Kampus II UIN, lokasi yang diduga sebagai tempat percetakan.

    Berdasarkan informasi dihimpun dari pihak kepolisian, yang baru terungkap sejauh ini, sebagian uang itu telah disebarkan ke beberapa daerah di Sulsel diantaranya Kabupaten Gowa dan Kabupaten Wajo, serta di Sulawesi Barat (Sulbar) yakni Kabupaten Mamuju.

    Diberitakan Tribun-Timur.com sebelumnya, awal mula kasus ini terungkap saat salah seorang pelaku ditangkap di wilayah Kecamatan Pallangga.

    Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak mengatakan pelaku bertransaksi dengan uang palsu sebesar Rp 500 ribu emisi terbaru.

    “Awalnya di Pallangga. itu yang Rp 500 ribu transaksi dengan menggunakan uang palsu,” kata AKBP Reonald Simanjuntak, di Mapolres Gowa Jl Syamsuddin Tunru, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Sulsel, Senin (16/12/2024) malam.

    Dari penangkapan pelaku itu, polisi melakukan serangkaian penyelidikan dan pengembangan. 

    Alhasil, polisi mengungkap sejumlah barang bukti di kampus II UIN Alauddin Makassar Jl HM Yasin Limpo, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Sulsel.

    Libatkan Bank BUMN

    Polres Gowa melibatkan perbankan membongkar kasus uang palsu di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, Makassar.

    Yaitu Bank Indonesia (BI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank Negara Indonesia (BNI).

    Selain BI, BRI, dan BNI, Polres Gowa juga melibatkan Laboratorium Forensik atau labfor.

    “Kami juga meminta bantuan dari rektor UIN Alauddin Makassar. Kami melakukan berdasarkan join Investigation,” tambah AKBP Reonald Simanjuntak.

    Penyidikan ini menggunakan teknologi atau scientific Investigation.

    Total ada 100 jenis barang bukti yang disita polisi.

    Otak Pelaku Doktor UIN

    Dosen Dr Andi Ibrahim diduga menjadi otak di balik peredaran uang palsu senilai Rp2 miliar yang telah beredar di Gowa, Wajo Sulsel, dan Mamuju Sulbar. 

    Dia merupakan Kepala Perpustakaan UIN Alauddin, Makassar.

    Dalam kasus ini polisi menemukan pabrik uang palsu di lantai tiga perpustakaan UIN.

    Selain menemukan pabrik uang palsu, polisi juga menyita uang palsu di perpustakaan nilainya Rp446.700.000.

    Uang palsu yang disita merupakan pecahan Rp100 ribu.

    Akibat perbuatannya, ia pun dinonaktifkan dari jabatan Kepala Perpustakaan UIN.

    Polisi mengungkap total uang palsu yang dicetak di Perpustakaan Syekh Yusuf, Kampus II UIN Alauddin Makassar, berkisar Rp2 miliar.

    Selebihnya, Rp446 juta berhasil disita dari Kampus II UIN, lokasi yang diduga sebagai tempat percetakan.

     

    Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Polisi Libatkan BI, BRI, dan BNI Usut Uang Palsu di UIN Alauddin, Nilainya Nyaris Setengah Miliar

    Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Rp 1,5 M Uang Palsu UIN Sudah Beredar? Polisi Sita Rp 446 juta dari Rp 2M Dicetak di UIN Alauddin

     

     

  • Arman Tsarukyan Siap Balas Dendam, Islam Makhachev Yakin Pertahankan Gelar Juara UFC 311

    Arman Tsarukyan Siap Balas Dendam, Islam Makhachev Yakin Pertahankan Gelar Juara UFC 311

    JABAR EKSPRES – Juara kelas ringan UFC, Islam Makhachev, bertekad untuk mempertahankan gelar juaranya yang keempat kali saat menghadapi Arman Tsarukyan di acara utama UFC 311 yang digelar di Intuit Dome, Los Angeles, Amerika Serikat, pada 18 Januari 2025 mendatang.

    Dalam wawancara dengan MMA Fighting, Makhachev menegaskan, “Setelah pertarungan saya melawan Volkanovski, saya mengatakan kepada semua orang bahwa saya harus mengakhiri pertanyaan yang ada, dan saya berhasil melakukannya. Jadi, saat melawan Tsarukyan kali ini, saya akan mencari cara untuk menyelesaikan pertarungan dan membuat semua orang terdiam.”

    Pertarungan ini akan menjadi pertemuan kedua antara Makhachev dan Tsarukyan setelah pertama kali bertemu pada April 2019, yang berakhir dengan kemenangan Makhachev melalui keputusan mutlak.

    Duel pertama tersebut menjadi debut UFC bagi Tsarukyan, yang meski kalah, berhasil menunjukkan performa kompetitif dan sejak saat itu memenangkan sembilan dari sepuluh pertarungan berikutnya.

    BACA JUGA: Sambut Libur Nataru, BRI Siapkan Uang Tunai Rp24,6 Triliun 

    Makhachev mengakui bahwa Tsarukyan telah berkembang pesat sejak pertemuan mereka yang pertama.

    “Tentu dia lebih berkembang, lebih berpengalaman, tetapi keterampilannya tetap sama,” ujar Makhachev.

    Menurut Makhachev, Tsarukyan sukses mengalahkan lawan-lawan yang kurang kuat dalam hal gulat, namun ia memiliki kelemahan ketika menghadapi lawan dengan kemampuan gulat yang seimbang.

    “Dengan Gamrot, dengan saya, itu selalu menjadi masalah baginya. Jika lawan punya pertahanan gulat yang baik, dia kesulitan,” tambah Makhachev.

    BACA JUGA: Ulama dan Tokoh Jawa Barat Sampaikan Pepeling untuk Gubernur Terpilih,  Begini Isinya!

    Meski Tsarukyan adalah salah satu lawan yang berat, Makhachev menilai bahwa pertarungan melawan Alexander Volkanovski jauh lebih sulit.

    “Dia (Tsarukyan) memang lawan yang tangguh, tetapi pertarungan melawan Volkanovski adalah yang terberat dalam karier saya di UFC,” jelasnya.

    Makhachev telah menganalisis pertarungan pertamanya melawan Tsarukyan dengan seksama dan kini lebih siap menghadapi ancaman dari sang penantang.

    Ia juga mencatat momen penting dalam laga Tsarukyan melawan Charles Oliveira, di mana Oliveira berhasil memberikan tekanan besar pada Tsarukyan.

    “Pada pertemuan pertama, saya tidak tahu banyak tentangnya, tapi sekarang saya paham betul kekuatan dan kelemahannya,” tutup Makhachev.

  • Sambut Libur Nataru, BRI Siapkan Uang Tunai Rp24,6 Triliun 

    Sambut Libur Nataru, BRI Siapkan Uang Tunai Rp24,6 Triliun 

    JABAR EKSPRES – Dalam memenuhi kebutuhan masyarakat selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) siapkan uang tunai sebesar Rp24,6 triliun.

    Jumlah tersebut terbilang kecil dibandingkan dengan alokasi tahun sebelumnya yang mencapai Rp25,2 triliun.

    Uang tunai sebesar Rp24,6 triliun yang disiapkan oleh BRI untuk memenuhi kebutuhan transaksi nasabah selama periode natal tahun baru antara 25 Desember 2024 hingga 1 Januari 2025 atau 8 hari.

    BACA JUGA: Ulama dan Tokoh Jawa Barat Sampaikan Pepeling untuk Gubernur Terpilih,  Begini Isinya!

    “Penyerapan rata-rata sih sebenarnya hampir sekitar 70-80 persen, masih di situ. Makanya itu, terus kami evaluasi biar ketersediaan pun juga kami pastikan, dan juga kami dorong untuk transaksi juga semakin digital,” kata Direktur Retail Funding & Distribution BRI Andrijanto, setelah konferensi pers Launching Fitur Cardless Withdrawal antara BRI dan Artajasa, di Jakarta, Rabu (18/12).

    Alokasi uang tunai tersebut akan disebar di seluruh wilayah Indonesia. Selain itu, Andrijanto mengatakan untuk menyemarakan periode Natal-Tahun Baru, BRI juga telah menyiapkan berbagai promosi ataupun diskon belanja.

    “Tetap kita sebagai bank ya, pasti menyediakan ketersediaan kas, karena itu bagian dari liability-nya bank, yang harus kita penuhi terhadap servis kepada masyarakat,” ujarnya.

    BACA JUGA: iPhone 16 Siap Hadir di Indonesia! Cek Spesifikasi, Fitur Terbaru, dan Harga Tiap Variannya

    Sebelumnya, Senior Executive Vice President Operation BRI Nyoman Sugiriyasa mengatakan bahwa uang tunai senilai Rp24,6 triliun tersebut diperhitungkan dan disesuaikan berdasarkan tren transaksi masyarakat yang semakin mengarah pada layanan digital.

    Hal tersebut dapat terlihat dari transaksi tarik tunai di mesin ATM atau CRM BRI di sepanjang tahun 2024 yang menurun 10 persen secara tahun (year on year/yoy).

    Di sisi lain, transaksi digital di BRI tercatat terus meningkat. Seperti pada jumlah transaksi Super Apps BRImo yang alami peningkatkan sebesar 39,8 persen (yoy), transaksi QRIS BRI meningkat sebesar 176 persen (yoy) dan transaksi EDC merchant BRI alami peningkatkan juga sebesar 97,8 persen (yoy).

    BACA JUGA: Laga Hidup Mati, Timnas Indonesia Wajib Menang Atas Filipina Demi Satu Tiket Semifinal ASEAN Cup 2024

  • BRI pastikan data nasabah aman, merespons dugaan serangan ransomware

    BRI pastikan data nasabah aman, merespons dugaan serangan ransomware

    Seluruh sistem perbankan BRI berjalan normal dan seluruh layanan transaksi kami dapat beroperasi dengan lancar

    Jakarta (ANTARA) – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) memastikan data dan dana nasabah aman serta masyarakat dapat bertransaksi secara normal, merespons isu dugaan serangan ransomware yang beredar di media sosial.

    Hal itu diumumkan oleh Direktur Digital dan IT BRI Arga M. Nugraha melalui akun resmi Instagram BRI pada Rabu (18/12) malam.

    “Kami memastikan bahwa saat ini data maupun dana nasabah aman. Seluruh sistem perbankan BRI berjalan normal dan seluruh layanan transaksi kami dapat beroperasi dengan lancar,” kata Arga dalam keterangannya yang dikutip di Jakarta, Kamis.

    Lebih lanjut, Arga menyampaikan bahwa nasabah tetap dapat menggunakan seluruh sistem layanan perbankan BRI, termasuk layanan perbankan digital seperti BRImo, QLola, ATM/CRM, dan layanan BRI lainnya seperti biasa dengan keamanan data yang terjaga.

    Perseroan juga menegaskan bahwa sistem keamanan teknologi informasi yang dimiliki BRI telah memenuhi standar internasional dan terus diperbarui secara berkala untuk menghadapi berbagai potensi ancaman.

    “Langkah-langkah proaktif dilakukan untuk memastikan bahwa informasi nasabah tetap terlindungi,” kata Arga.

    Sebelumnya pada Rabu (18/12) malam, beredar informasi mengenai kebocoran data BRI di media sosial.

    Akun X (Twitter) @H4ckManac membagikan informasi bahwa BRI terkena serangan ransomware yang dilakukan oleh kelompok peretas Bashe. Informasi tersebut juga dibagikan oleh akun X lainnya seperti @FalconFeedsio.

    Pengguna @H4ckManac menyebutkan bahwa data-data yang diretas oleh Bashe antara lain data pribadi, data klien, dan data keuangan. Menurut informasi tersebut, peretas meminta pembayaran tebusan kepada BRI dengan batas waktu hingga 23 Desember 2024.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2024