BUMN: BRI

  •  BRI Setor Dividen Interim Rp10,88 Triliun ke Negara, Bukti Kontribusi BUMN untuk Pembangunan Nasional – Page 3

     BRI Setor Dividen Interim Rp10,88 Triliun ke Negara, Bukti Kontribusi BUMN untuk Pembangunan Nasional – Page 3

    Pembagian dividen interim 2024 oleh BRI didasarkan pada kinerja keuangan per 30 September 2024, dimana BRI secara konsolidasian berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp45,36 triliun.

    Sunarso juga menjelaskan bahwa pembagian dividen interim mencerminkan keberhasilan BRI dalam menjaga kinerja keuangan yang solid, didukung oleh modal dan likuiditas yang memadai. Per September 2024, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) BRI tercatat sebesar 26,76%, sementara Loan to Deposit Ratio (LDR) berada di level yang memadai sebesar 89,18%.

    Langkah strategis ini tidak hanya menjadi sinyal positif bagi pasar modal, tetapi juga menunjukkan konsistensi BRI dalam menjalankan transformasi bisnis untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan. Dengan fundamental yang kuat, Sunarso optimis BRI dapat terus berkontribusi pada pembangunan ekonomi nasional.

     

    (*)

  • Cak Imin Harap Desa Ketapanrame Jadi Model Pemberdayaan Desa Produktif

    Cak Imin Harap Desa Ketapanrame Jadi Model Pemberdayaan Desa Produktif

    Mojokerto

    Menko Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar (Cak Imin) berharap Desa Ketapanrame, Jatim menjadi model desa produktif untuk daerah-daerah lain di Indonesia. Cak Imin menyebut kemajuan desa ini juga terjadi lantaran adanya kerja sama dengan pihak luar.

    “Saya ini ditugasi oleh Pak Presiden, Pak Prabowo untuk mengkoordinasi seluruh pemberdayaan. Di kota, di desa, di laut, di darat, di udara, pemberdayaan kabeh lah,” kata Cak Imin dalam sambutannya di Wisata Sawah Sumber Gempong, Mojokerto, Jawa Timur, Jumat (17/1/2025).

    Cak Imin berharap desa ini menjadi prototype bagi daerah yang lain. Dengan demikian tingkat pengangguran di desa tersebut menurun karena ada penyerapan tenaga dari tempat wisata.

    “Tapi juga ingin juga Desa Ketapanrame ini menjadi prototype, yang menjadi kemahiran desa-desa di seluruh Indonesia. Karena itu, ada yang studi banding,” ujar Cak Imin.

    “Jadi, nanti Ketapanrame yang punya perjalanan panjang, sampai nggak ada pengangguran, tidak ada pengangguran. Ini tepuk tangan untuk Ketapanrame bisa menjadi prototype model dan bisa menjadi contoh kita dalam pemberdayaan desa,” tambahnya.

    Dalam kesempatan itu Cak Imin menyampaikan apresiasi dukungan dari pihak luar seperti BRI dalam memajukan pemberdayaan masyarakat lewat pariwisata. Dia berharap Desa Ketapanrame bukan hanya membanggakan bagi masyarakat Jawa Timur, tapi seluruh wilayah Indonesia.

    “Oleh karena itu, saya sangat apresiasi, hormat, dan bangga. Dan tentu kita akan support terus agar Ketapanrame ini tumbuh dan menjadi desa yang semakin maju, semakin menjadi kebanggaan bukan saja Jawa Timur, tapi juga kebanggaan bangsa Indonesia,” imbuhnya.

    (dwr/idn)

  • Desa Ketapanrame Mojokerto Bikin Menko PM Cak Imin Kagum

    Desa Ketapanrame Mojokerto Bikin Menko PM Cak Imin Kagum

    Mojokerto (beritajatim.com) – Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), Muhaimin Iskandar, menegaskan pentingnya kolaborasi dalam pemberdayaan masyarakat dan pembangunan pariwisata. Hal tersebut disampaikan saat melakukan kunjungan kerja ke Desa Ketapanrame, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Kamis (16/1/2025).

    Cak Imin (sapaan akrab, red) diterima langsung oleh Wakil Bupati (Wabup) Mojokerto, Muhammad Al Barra, di Wisata Sumber Gempong, salah satu destinasi unggulan desa tersebut. Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menyatakan kekagumannya terhadap pencapaian Desa Ketapanrame yang berhasil mengimplementasikan program Desa BRILian.

    “Program yang diinisiasi oleh BRI ini telah membawa perubahan signifikan terhadap ekonomi desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Desa Ketapanrame adalah bukti nyata bahwa kolaborasi yang baik antara pemerintah, BUMN, dan masyarakat dapat menciptakan keajaiban. Keberhasilan ini harus dijadikan contoh untuk desa-desa lain di seluruh Indonesia,” ungkapnya.

    Cak Imin berharap keberhasilan Desa Ketapanrame dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Indonesia dalam menciptakan pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan. Menurutnya, program Desa BRILian tersebut harus direplikasikan ke seluruh Indonesia agar manfaatnya dapat dirasakan lebih luas.

    Sementara itu, Wabup Mojokerto, Muhammad Al Barra, mengatakan keberhasilan Desa Ketapanrame tidak lepas dari peran berbagai sektor, termasuk dukungan signifikan dari BRI. “BRI memiliki kontribusi besar dalam kemajuan pembangunan pariwisata Ketapanrame. Selain pembangunan sarana dan prasarana, BRI juga membantu pembentukan lembaga keuangan desa yang mengelola uang kas desa,” katanya.

    Gus Barra (sapaan akrab, red) menyebut, program Desa BRILian tersebut telah mendorong inovasi berkelanjutan untuk desa dan BUMDes. Terbukti, pada tahun 2021, Desa Ketapanrame menerima dana CSR sebesar Rp1 miliar dari BRI untuk mengembangkan potensi wisata dan pembangunan berkelanjutan. Pada tahun 2023, Desa Ketapanrame kembali mendapatkan bantuan sebesar Rp500 juta.

    “Bantuan tahun 2023 yang direalisasikan pada tahun 2024. Laba bersih seluruh usaha desa pada tahun 2023 mencapai Rp3 miliar, dengan kontribusi terbesar dari sektor pariwisata, yang memberikan Pendapatan Asli Desa (PAD) sebesar Rp800 juta. Ini tentu merupakan prestasi yang luar biasa,” pungkasnya.

    Sebagai informasi, Desa Ketapanrame memiliki tiga destinasi wisata utama, yakni Air Terjun Dlundung, Taman Ghanjaran, dan Wisata Sumber Gempong. Ketiga destinasi ini telah masuk nominasi 75 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Kemenparekraf 2023, mengalahkan ribuan desa lain di Indonesia.

    Bukan itu saja, Desa Ketapanrame juga dinobatkan sebagai terbaik 1 Desa Wisata Nusantara 2023 kategori Desa Maju/Mandiri oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT). [tin/suf]

  • Pemerintah Berupaya Tingkatkan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Bantuan Permodalan – Page 3

    Pemerintah Berupaya Tingkatkan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Bantuan Permodalan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) berupaya meningkatkan pemberdayaan masyarakat, salah satunya memberikan modal bantuan melalui program Permodalan Nasional Madani (PNM).

    Hal itu disampaikan Muhaimin Iskandar, saat menghadiri kegiatan pemberdayaan temu inspirasi lokal melalui PNM Mekaar di GOR Seni Majapahit, Mojokerto.

    Muhaimin Iskandar mengatakan, Menko PN bersama BUMN melihat langsung dan memberikan dukungan kepada masyarakat yang tergabung PNM Mekaar Mojokerto. Dukungan terhadap model pemberdayaan menjadi bagian penting untuk menyukseskan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

    “Kita ingin pemberdayaan ekonomi yang sukses, terutama pada masyarakat prasejahtera, masyarakat ekonomi, memang tidak bisa dipungkiri bantuan sosial penerima manfaat kesejahteraan itu tetap akan ada, tetapi lambat laun kita akan mengurangi jumlahnya dan melahirkan pemberdayaan ekonomi,” ujar Muhaimin, Kamis (16/1/2025).

    Muhaimin menjelaskan, program PNM yang digulirkan melalui Bank BRI menjadi salah satu model pemberdayaan yang melibatkan 25 juta nasabah. Menurutnya, apabila pemberdayaan secara ekonomi diperbanyak hingga 150 juta orang, akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

    “Saya yakin pertumbuhan ekonomi akan cepat, saya yakin kesejahteraan akan terwujud,” jelas Muhaimin.

    Muhaimin menilai, salah satu syarat terbinanya pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui PNM, yakni sinergi kerja sama gotong royong, terutama kelompok kecil dan pembinaan pengawasan account officer (AO).

    “Ke depan saya kira semua aparat pemerintah harus punya visi itu, visi pemberdayaan, visi mendorong wujudnya kemandirian ekonomi,” terang Muhaimin.

     

  • Bayarkan Dividen Interim Rp20,33 Triliun, BRI Setor Rp10,88 Triliun ke Negara

    Bayarkan Dividen Interim Rp20,33 Triliun, BRI Setor Rp10,88 Triliun ke Negara

    Jakarta: PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menunjukkan komitmennya dalam memberikan kontribusi nyata kepada penerimaan negara dengan menyetor dividen interim sebesar Rp10,88 triliun. Jumlah ini merupakan bagian dari total pembayaran dividen interim BRI sebesar Rp20,33 triliun, yang setara dengan Rp135 per lembar saham dan telah dibayarkan pada Rabu, 15 Januari 2025.
     
    Berdasarkan struktur kepemilikan saham, negara menguasai 53,51 persen atau setara 80,61 miliar saham BRI, sementara 46,49 persen sisanya atau 70,04 miliar saham dimiliki publik. Dari total dividen tersebut, negara memperoleh Rp10,88 triliun, sementara pemegang saham publik menerima Rp9,45 triliun.
     
    Terkait dengan hal tersebut, Direktur Utama BRI Sunarso menjelaskan bahwa sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), BRI memiliki kewajiban menyetorkan dividen kepada negara melalui pembayaran dividen. Dirinya juga menegaskan bahwa laba yang dihasilkan perseroan tidak hanya menjadi hak pemegang saham, tetapi juga memainkan peran penting dalam mendukung keberlanjutan pembangunan nasional.

    “Melalui pembayaran dividen, mayoritas laba BRI kembali ke negara dan dimanfaatkan untuk berbagai program pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Ini adalah bentuk nyata dari kontribusi kami terhadap negara,” jelas Sunarso. 
     
     

     
    Sebagaimana diketahui, pembagian dividen interim 2024 oleh BRI didasarkan pada kinerja keuangan per 30 September 2024, di mana BRI secara konsolidasian berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp45,36 triliun.
     
    Sunarso juga menjelaskan bahwa pembagian dividen interim mencerminkan keberhasilan BRI dalam menjaga kinerja keuangan yang solid, didukung oleh modal dan likuiditas yang memadai. Per September 2024, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) BRI tercatat sebesar 26,76 persen, sementara Loan to Deposit Ratio (LDR) berada di level yang memadai sebesar 89,18 persen.
     
    Langkah strategis ini tidak hanya menjadi sinyal positif bagi pasar modal, tetapi juga menunjukkan konsistensi BRI dalam menjalankan transformasi bisnis untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan. Dengan fundamental yang kuat, BRI optimis dapat terus berkontribusi pada pembangunan ekonomi nasional.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Saham perbankan lesu seiring asing antisipasi kebijakan Trump

    Saham perbankan lesu seiring asing antisipasi kebijakan Trump

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Analis: Saham perbankan lesu seiring asing antisipasi kebijakan Trump
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 15 Januari 2025 – 18:11 WIB

    Elshinta.com – Analis saham sekaligus Founder Stocknow.id Hendra Wardana menyampaikan bahwa pelemahan saham-saham perbankan di pasar saham Indonesia seiring dengan investor asing yang melakukan aksi jual bersih (foreign net sell), sebagai upaya mengantisipasi kebijakan ekonomi Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Donald Trump.

    Ia menyebut, tekanan terhadap nilai tukar rupiah dan pasar saham Indonesia, membuat investor asing lebih selektif dalam memilih saham terutama pada sektor yang rentan terhadap fluktuasi nilai tukar.

    “Faktor-faktor eksternal seperti kebijakan ekonomi Amerika Serikat di bawah Donald Trump, yang memperkuat dolar AS, turut mempengaruhi aksi jual beli asing,” ujar Hendra saat dihubungi oleh Antara di Jakarta, Rabu.

    Selain itu, Hendra menjelaskan, pengetatan likuiditas pada sektor perbankan, dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) mendekati 95 persen pada beberapa bank besar, meningkatkan kekhawatiran terhadap likuiditas dan biaya dana.

    “Yang pada akhirnya mempengaruhi margin bunga bersih (NIM) dan profitabilitas bank,” ujar Hendra.

    Secara spesifik, Ia menjelaskan untuk PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang fokus pada pembiayaan segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), sangat terpengaruh oleh kenaikan kredit macet pada segmen ini.

    “Investor asing melihat risiko yang meningkat dari kredit bermasalah tersebut, sehingga mereka lebih memilih untuk menjual saham BBRI dalam jumlah besar, yang kemudian menekan harga saham dan mencerminkan sentimen negatif terhadap prospek keuangan bank ini,” ujar Hendra.

    Untuk PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), Ia menjelaskan menjadi target aksi jual investor asing akibat perlambatan laju pertumbuhan kredit dan peningkatan biaya pencadangan untuk kredit bermasalah.

    “Kekhawatiran terhadap pertumbuhan laba yang lebih lambat dan potensi risiko yang masih membayangi sektor kredit menjadi alasan utama di balik aksi jual ini, yang pada akhirnya memberikan tekanan tambahan pada kinerja saham BBNI,” ujar Hendra.

    Sementara itu, untuk PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), Ia menyebut adanya kepercayaan investor asing terhadap kinerja dan prospek kedua bank tersebut.

    Dengan eksposur yang lebih rendah terhadap segmen kredit yang berisiko tinggi seperti UMKM, Ia menyebut BMRI mampu menarik minat investor asing yang mencari stabilitas di tengah tantangan ekonomi global.

    Terkait BBCA, Ia menyebut stabilitas dan manajemen risiko yang baik dari BBCA membuat saham bank tersebut menjadi pilihan utama bagi investor asing,

    “Bahkan di tengah ketidakpastian ekonomi, kepercayaan mereka terhadap kemampuan BBCA untuk tetap tumbuh dan mempertahankan profitabilitasnya menjadi alasan di balik pembelian bersih yang signifikan ini,” ujar Hendra.

    Dalam kesempatan ini, Hendra berharap ke depan program-program baru dari pemerintah, seperti peningkatan daya beli masyarakat, insentif perpajakan, dan pembatalan kenaikan PPN 12 persen dapat memperbaiki kinerja perbankan di Tanah Air.

    Lanjutnya, prediksi pertumbuhan kredit pada tahun 2025 di level 9-10 persen juga bisa menjadi katalis positif, terutama apabila likuiditas dapat dikelola dengan lebih baik.

    “Hal ini menunjukkan bahwa meskipun beberapa bank besar mengalami aksi jual bersih oleh asing, potensi pemulihan tetap ada, tergantung pada bagaimana kebijakan dan strategi diimplementasikan untuk menghadapi tantangan yang ada,” ujar Hendra.

    Sumber : Antara

  • Benarkah Saldo Dana Bantuan BPUM Rp1,2 Juta Akan Cair Lagi Tahun 2025? Ini Informasinya

    Benarkah Saldo Dana Bantuan BPUM Rp1,2 Juta Akan Cair Lagi Tahun 2025? Ini Informasinya

    JABAR EKSPRES – Kabar mengenai pencairan kembali saldo dana Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) sebesar Rp1,2 juta di tahun 2025 sedang menjadi perbincangan hangat di kalangan pelaku usaha kecil.

    Program ini sebelumnya diluncurkan oleh pemerintah untuk mendukung pelaku UMKM yang terdampak pandemi COVID-19.

    Apakah dana BPUM akan kembali cair di tahun 2025? Simak informasi lengkapnya berikut ini.

    BPUM adalah program bantuan langsung tunai yang diberikan oleh pemerintah kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

    Program ini bertujuan untuk membantu pelaku usaha bertahan di tengah situasi ekonomi yang sulit, terutama selama pandemi.

    BACA JUGA: Ini Besaran Dana Bantuan PKH 2025, Cek Saldo dan Nama Penerima di Aplikasi Cek Bansos

    BACA JUGA: Cek NIK KTP Anda Terdaftar Bansos PKH 2025, Cek Saldo Dana Bantuan di Link Ini

    Pada tahap sebelumnya, penerima manfaat mendapatkan bantuan sebesar Rp1,2 juta yang disalurkan melalui bank-bank mitra pemerintah, seperti BRI dan BNI.

    Apakah BPUM Akan Cair Lagi di 2025?

    Hingga saat ini, pemerintah belum memberikan pengumuman resmi mengenai pencairan kembali dana BPUM di tahun 2025.

    Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM masih melakukan evaluasi terhadap dampak dan efektivitas penyaluran BPUM pada periode sebelumnya.

    Jika evaluasi menunjukkan hasil positif, ada kemungkinan program ini akan kembali diperpanjang atau diluncurkan ulang untuk tahun 2025.

    Realisasi BPUM 2025 sangat tergantung pada alokasi anggaran yang disediakan oleh pemerintah. Hal ini akan diumumkan dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.

    Cara Mengecek Status Penerima Saldo Dana BPUM

    Jika program BPUM kembali diluncurkan di tahun 2025, pelaku UMKM dapat melakukan pengecekan status penerimaan melalui langkah-langkah berikut:

    1. Melalui Website Resmi

    – Kunjungi situs resmi eform.bri.co.id/bpum atau laman yang ditentukan oleh bank penyalur.

    – Masukkan NIK KTP untuk memeriksa apakah Anda termasuk penerima manfaat.

    2. Melalui Kantor Bank Penyalur

    Datang ke kantor BRI atau BNI terdekat dengan membawa KTP dan buku tabungan.

    3. Pemberitahuan SMS Resmi

    Penerima manfaat akan mendapatkan pemberitahuan melalui SMS resmi dari bank penyalur jika terdaftar sebagai penerima BPUM.

  • Lowongan Kerja Pegadaian 2025: Simak Posisi dan Syaratnya – Page 3

    Lowongan Kerja Pegadaian 2025: Simak Posisi dan Syaratnya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta PT Pegadaian membuka peluang karir bagi lulusan sarjana (S1) dari berbagai jurusan melalui tiga posisi strategis. Melalui pengumuman resmi di akun Instagram @pegadaian_id, lowongan kerja pegadaian ini meliputi posisi Officer IT Business Analyst 2025, Officer Aplikasi Bisnis CORE 2025, dan Specialist Aplikasi Bisnis CORE 2025.

    Pendaftaran telah dibuka sejak 15 Januari 2025 dan akan ditutup pada 19 Januari 2025.

    Tentang PT Pegadaian

    PT Pegadaian merupakan anak usaha dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang berfokus pada layanan gadai.

    Perusahaan ini berdiri sejak 1901 di Sukabumi, Jawa Barat, dan memiliki bisnis utama berupa pemberian pinjaman dengan jaminan barang bergerak, baik secara konvensional maupun berbasis syariah.

    Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 73 Tahun 2021, PT Pegadaian resmi tidak lagi berstatus sebagai BUMN setelah penyertaan modal negara dialihkan ke dalam modal saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.

    Berikut adalah detail posisi, kualifikasi, dan cara melamar lowongan kerja di PT Pegadaian.

    1. Officer IT Business Analyst 2025

    Kualifikasi:

    Berpengalaman sebagai Business Analyst, System Analyst, atau Data Analyst.
    Mampu melakukan analisis proses bisnis dan project management.
    Menguasai tools seperti Jira, Trello, dan memiliki keterampilan membuat laporan proyek.
    Memiliki pengetahuan dasar SQL dan kemampuan desain mockup sistem aplikasi.
    Terampil dalam data analytics dan memiliki kemampuan leadership.
    Lulusan minimal S1 (diutamakan dari jurusan Teknologi Informasi).
    Pengalaman kerja 2-3 tahun di bidang terkait.
    Komunikatif, inovatif, dan komitmen memiliki integritas tinggi saat kerja di Pegadaian.

     

  • Saham BBRI Kembali Naik Jadi Rp4.210, Kini Diburu Asing

    Saham BBRI Kembali Naik Jadi Rp4.210, Kini Diburu Asing

    Harga saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) pada hari ini, Kamis, 16 Januari 2025, tercatat mengalami kenaikan saat pembukaan pasar sesi pertama. Saham BBRI dibuka dengan kenaikan sebesar 120 poin atau 2,93%, mencapai Rp4.210 per lembar saham.

    Kenaikan ini terjadi meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sedang mengalami penurunan pada sesi pertama pagi ini. Pada perdagangan bursa sebelumnya, saham BBRI ditutup di harga Rp4.090.

    Diketahui, investor asing aktif melakukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp593,86 miliar dalam perdagangan saham di seluruh pasar, Rabu (15/1). Di pasar reguler, investor asing juga mencatatkan net buy sebesar Rp563,66 miliar.

    Saham BBRI diborong asing

    Saham BBRI menjadi yang paling diminati dengan net buy tertinggi mencapai Rp429,12 miliar dari investor asing. Disusul PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp157,06 miliar dan posisi ketiga PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebesar Rp54,77 miliar.

    Sebaliknya, aksi jual bersih (net sell) terbesar oleh investor asing terjadi pada saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), meski nilainya tergolong relatif kecil, yakni sebesar Rp32,2 miliar. Aksi jual bersih berikutnya tercatat pada saham PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) dengan nilai Rp23,21 miliar.

    Dari kondisi ini, kenaikan saham perbankan diyakini karena pasar merespons keputusan Bank Indonesia (BI) untuk memangkas BI Rate, dengan mengakumulasi saham-saham yang sensitif terhadap perubahan suku bunga.

    BBRI sempat lama anjlok

    Di sisi lain, Research Associate Panin Sekuritas, Novi Vianita sebelumnya menjelaskan penurunan harga saham BBRI beberapa pekan lalu disebabkan oleh sentimen aksi jual asing di tengah ketidakpastian global. Ia menjelaskan bahwa kebanyakan investor asing masuk ke pasar modal Indonesia lewat saham perbankan.

    “Betul, kenapa bank atau dalam hal ini BBRI trennya masih turun akibat aksi jual asing, karena kepemilikan asing itu lebih banyak di bank, jadi kalau asing keluar itu bakal terasa banget buat pergerakan harga emiten bank,” kata Novi kepada Fortune Indonesia, Rabu (15/1).

    Saham BBRI sempat bertengger di bawah level Rp4.000. Sentimen lain penurunan harga saham BBRI disebut karena adanya pelemahan daya beli. Adapun porsi penyaluran kredit BRI terhadap segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) itu cukup besar yaitu 83,25% pada kuartal I-2024.

    “Sehingga dengan adanya pelemahan daya beli itu berpengaruh terhadap kinerja BBRI. Di samping itu, outflow asing terbilang deras karena pertimbangannya NPL (non-perfoming loan) UMKM dan penurunan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed,” kata Novi.

  • Cicilan KUR BRI 16 JAN 2025 Tabel Angsuran Lengkap Sampai Rp 500 Juta

    Cicilan KUR BRI 16 JAN 2025 Tabel Angsuran Lengkap Sampai Rp 500 Juta

    Cicilan KUR BRI 2025 Tabel Angsuran Lengkap Sampai Rp 500 Juta

    TRIBUNJATENG.COM- Bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI sangat kompetitif karena mendapatkan subsidi dari pemerintah yakni 0,5 persen per bulan.

    Berikut tabel pinjaman KUR BRI 2025:

    1. tabel pinjaman KUR BRI 2025 Rp 1 Juta – Rp 50 Juta

    tabel pinjaman KUR BRI 2025 Rp 1 Juta – Rp 50 Juta

       .

    2. tabel pinjaman KUR BRI 2025 Rp 50 Juta – Rp 150 Juta

    tabel pinjaman KUR BRI 2025 Rp 50 Juta – Rp 150 Juta

         .

    3. tabel pinjaman KUR BRI 2025 Rp 175 Juta – Rp 500 Juta

    tabel pinjaman KUR BRI 2025 Rp 175 Juta – Rp 500 Juta (Tribun Jateng)

        .

    Syarat KUR BRI

    :

     * Berusia minimal 17 tahun (atau 21 tahun untuk KUR Mikro)

     * Tidak sedang menerima kredit dari perbankan kecuali kredit konsumtif seperti KPR, KKB, dan Kartu Kredit

    Punya Usaha:

     * Usaha produktif dan layak

     * Telah berjalan minimal 6 bulan

     * Memiliki Surat Izin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK) atau surat izin usaha lainnya yang dipersamakan (untuk KUR Kecil)

    Dokumen:

     * KTP

     * Kartu Keluarga (KK)

     * NPWP (untuk plafond di atas Rp 50 juta)

     * Surat Izin Usaha (SIUP) atau Izin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK)

     * Agunan (untuk KUR Mikro dan Kecil dengan plafond di atas Rp 50 juta)

     

    Jenis KUR BRI:

     * KUR Mikro: Plafond hingga Rp 50 juta, tanpa agunan, bunga 6 persen per tahun

     * KUR Kecil: Plafond Rp 50 juta hingga Rp 500 juta, dengan agunan atau tanpa agunan, bunga 7 persen per tahun

     * KUR TKI: Plafond hingga Rp 25 juta, tanpa agunan, bunga 3 persen per tahun

    Informasi lebih lanjut:

     * Call center BRI: 14017

    Tips:

     * Siapkan semua dokumen yang diperlukan dengan lengkap dan rapi.

     * Pastikan usaha Anda memiliki prospek yang baik dan layak untuk dibiayai.

     * Ajukan KUR sesuai dengan kebutuhan modal usaha Anda.

    Semoga informasi ini bermanfaat!

     

     

     

    (*)