BUMN: BRI

  • Peran Vital Buronan Kredit Fiktif BRI Unit Pasar Pon Ponorogo, Kejari Libatkan AMC

    Peran Vital Buronan Kredit Fiktif BRI Unit Pasar Pon Ponorogo, Kejari Libatkan AMC

    Ponorogo (beritajatim.com) — Tercatat sudah 6 bulan berlalu sejak Kejaksaan Negeri (Kejari) Ponorogo menetapkan DKSW alias Lette sebagai tersangka kasus dugaan kredit fiktif di BRI Unit Pasar Pon Ponorogo.

    Namun hingga kini, keberadaan sosok yang disebut sebagai pelaku kunci itu masih gelap. Jejaknya seolah terputus, tanpa kabar, tanpa komunikasi, bahkan dengan keluarga terdekatnya sendiri.

    Status Lette telah lama masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Meski begitu, upaya penelusuran yang dilakukan aparat penegak hukum belum membuahkan hasil. Kejari Ponorogo mengakui, minimnya informasi membuat proses pelacakan berjalan tidak mudah.

    Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejari Ponorogo, Ivan Yoko, menyampaikan bahwa sejak ditetapkan sebagai tersangka, Lette benar-benar menghilang dari radar. Tidak ada komunikasi dengan keluarga, kerabat, maupun lingkungan sekitarnya.

    “Yang bersangkutan sudah tidak berkomunikasi sama sekali dengan keluarga. Ini yang menjadi salah satu kendala utama kami di lapangan,” kata Ivan Yoko, Jumat (19/12/2025).

    Tim penyidik sebenarnya sempat mengendus keberadaan terduga Lette di wilayah Wonogiri, Jawa Tengah, pada bulan lalu. Informasi itu langsung ditindaklanjuti. Namun, setelah dilakukan pengecekan, orang yang dimaksud dipastikan bukan Lette.

    Tidak berhenti di situ, Kejari Ponorogo juga telah menempuh langkah-langkah koordinatif lintas lembaga. Surat permohonan bantuan pencarian telah dilayangkan kepada Kepolisian dan TNI. Bahkan, Kejari juga meminta dukungan Kejaksaan Agung melalui Adhyaksa Monitoring Center (AMC) untuk melacak pergerakan buronan tersebut.

    “Kami sudah bersurat ke Jaksa Agung untuk meminta bantuan AMC. Upaya pencarian terus dilakukan,” tegas Ivan.

    Keberadaan Lette dinilai sangat krusial dalam pengungkapan tuntas kasus dugaan kredit fiktif yang merugikan negara itu. Penyidik meyakini, Lette bukan sekadar pelaku pendukung, melainkan aktor sentral yang berperan menghubungkan berbagai pihak.

    Menurut Kejari Ponorogo, Lette diduga berperan mencari calon debitur fiktif, menjembatani komunikasi dengan tersangka lain, termasuk SPP yang merupakan mantan mantri di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Unit Pasar Pon Ponorogo, serta tersangka NAF. Bahkan, Lette juga disebut-sebut sebagai pihak yang disinyalir menghubungi oknum di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Ponorogo.

    “Peran Lette ini penting karena bisa membuka secara terang konstruksi perkara kredit fiktif ini,” ungkap Ivan.

    Kejaksaan menegaskan pencarian terhadap buronan tersebut akan terus dilakukan hingga yang bersangkutan berhasil diamankan. Kasus ini, menurut penyidik, belum sepenuhnya selesai sebelum seluruh peran dan alur kejahatan terungkap secara utuh. (end/ted)

  • Terus Salurkan Bantuan Bencana di Sumatera, BRI Jangkau Lebih dari 70 Ribu Masyarakat Terdampak

    Terus Salurkan Bantuan Bencana di Sumatera, BRI Jangkau Lebih dari 70 Ribu Masyarakat Terdampak

    Fajar.co.id, Jakarta — BRI terus menunjukkan komitmennya untuk hadir di tengah masyarakat melalui aksi tanggap darurat bagi korban bencana alam di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Sebagai bagian dari ekosistem Danantara, BRI Group bergerak cepat dan terkoordinasi dalam menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi masyarakat terdampak.

    Hingga 18 Desember 2025, BRI Group telah melaksanakan 40 aksi tanggap darurat di berbagai wilayah terdampak bencana, yang didukung oleh 5 unit posko darurat bencana. Posko-posko tersebut berfungsi sebagai pusat koordinasi, distribusi bantuan, serta layanan kemanusiaan guna memastikan bantuan dapat tersalurkan secara cepat dan tepat sasaran.

    Bantuan yang disalurkan difokuskan pada pemenuhan kebutuhan mendesak masyarakat terdampak, meliputi 3.250 paket makanan siap santap, 63.500 paket sembako, 700 paket survival kit, serta 1.680 unit kasur dan selimut. Selain itu, BRI Group juga mendistribusikan 23 truk air bersih, 3.800 paket obat-obatan, dan 5.800 unit peralatan kebersihanuntuk mendukung kesehatan dan sanitasi di wilayah terdampak. Untuk memperlancar mobilisasi bantuan di area terdampak banjir, 2 unit perahu karet turut dikerahkan. Secara keseluruhan, manfaat program ini telah menjangkau 70.550 jiwa masyarakat terdampak.

    Corporate Secretary BRI Dhanny menyampaikan bahwa langkah cepat ini merupakan bagian dari komitmen BRI dalam memastikan kehadiran nyata di tengah masyarakat, khususnya dalam situasi darurat. “Sebagai bagian dari Danantara, BRI Group bergerak cepat dan bersinergi untuk memastikan bantuan kemanusiaan dapat segera menjangkau masyarakat yang membutuhkan. Kami tidak hanya fokus menjaga keberlangsungan layanan perbankan, tetapi juga memastikan peran sosial BRI hadir secara nyata dan berkelanjutan,” ujar Dhanny.

  • Nataru, BRINS Sebar Program TJSL Serentak di Berbagai Kota

    Nataru, BRINS Sebar Program TJSL Serentak di Berbagai Kota

    Jakarta: PT BRI Asuransi Indonesia (BRI Insurance) menjalankan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) secara serentak di berbagai kota. Langkah itu dilakukan untuk mengurangi beban warga menjelang libur Natal dan tahun baru 2026.

    Untuk wilayah Jakarta, TJSL dilaksanakan di dua lokasi, yaitu Yayasan Elsafan di Pondok Bambu, Jakarta Timur dan Panti Werdha Berea di Kedoya Jakarta Barat. Selain di Jakarta juga dilakukan secara serentak di kota lain di antaranya Medan, Surabaya, Denpasar, Manado, Jayapura, Solo.

    Melalui kegiatan tersebut, BRI Insurance menyalurkan sarana penunjang ibadah, seragam, paket sembako, hampers Natal, popok dewasa, serta kebutuhan lainnya. 

    Bantuan ini secara simbolis diberikan Direktur Bisnis Recky Plangiten kepada Ketua Yayasan untuk dibagikan ke anak-anak di Yayasan Elsafan dan Jimmy Prawiradigja SEVP Teknik di Panti Werdha Berea untuk para lansia.

    Recky menyebut program TJSL menjadi nilai tambah bagi masyarakat. Recky tidak ingin perusahaan hanya dilihat dari capaian bisnis, tetapi juga dari kontribusi sosial yang memberikan manfaat nyata.

    “Kami yakin bahwa keberhasilan perusahaan tidak hanya diukur dari kinerja bisnis semata, tetapi juga dari kepedulian dan kebermanfaatan yang dapat dirasakan langsung masyarakat,” kata Recky.

    SEVP Teknik Jimmy Prawiradigja berharap bantuan yang disalurkan dapat menghadirkan sukacita serta memperkuat semangat kebersamaan bagi para penerima manfaat.

    “Kami menyadari bantuan ini mungkin tidak seberapa, namun besar harapan kami agar dapat menjadi penyemangat, menghadirkan kehangatan dan bermanfaat serta menumbuhkan keyakinan bahwa untuk tumbuh kita tidak berjalan sendiri,” Ucap Jimmy

    Ketua Yayasan Elsafan Ritson Manyonyo mengatakan, bantuan itu sangat berarti bagi anak-anak disabilitas dan seluruh keluarga besar Yayasan Elsafan.

    “Perhatian dan kepedulian ini menjadi penyemangat bagi kami untuk terus melangkah ke depan,” kata Ritson.

    Hal senaga juga diungkapkan pengurus Panti Werdha Berea Zefanya Herman Sukirno, bahwa bantuan yang diberikan memberikan manfaat langsung bagi para lansia serta menghadirkan kehangatan di tengah perayaan Natal.

    “Ini tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan para lansia, tetapi juga membawa kebahagiaan dan rasa kebersamaan di panti kami,” kata Zefanya.

    Jakarta: PT BRI Asuransi Indonesia (BRI Insurance) menjalankan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) secara serentak di berbagai kota. Langkah itu dilakukan untuk mengurangi beban warga menjelang libur Natal dan tahun baru 2026.
     
    Untuk wilayah Jakarta, TJSL dilaksanakan di dua lokasi, yaitu Yayasan Elsafan di Pondok Bambu, Jakarta Timur dan Panti Werdha Berea di Kedoya Jakarta Barat. Selain di Jakarta juga dilakukan secara serentak di kota lain di antaranya Medan, Surabaya, Denpasar, Manado, Jayapura, Solo.
     
    Melalui kegiatan tersebut, BRI Insurance menyalurkan sarana penunjang ibadah, seragam, paket sembako, hampers Natal, popok dewasa, serta kebutuhan lainnya. 

    Bantuan ini secara simbolis diberikan Direktur Bisnis Recky Plangiten kepada Ketua Yayasan untuk dibagikan ke anak-anak di Yayasan Elsafan dan Jimmy Prawiradigja SEVP Teknik di Panti Werdha Berea untuk para lansia.
     
    Recky menyebut program TJSL menjadi nilai tambah bagi masyarakat. Recky tidak ingin perusahaan hanya dilihat dari capaian bisnis, tetapi juga dari kontribusi sosial yang memberikan manfaat nyata.
     
    “Kami yakin bahwa keberhasilan perusahaan tidak hanya diukur dari kinerja bisnis semata, tetapi juga dari kepedulian dan kebermanfaatan yang dapat dirasakan langsung masyarakat,” kata Recky.
     
    SEVP Teknik Jimmy Prawiradigja berharap bantuan yang disalurkan dapat menghadirkan sukacita serta memperkuat semangat kebersamaan bagi para penerima manfaat.
     
    “Kami menyadari bantuan ini mungkin tidak seberapa, namun besar harapan kami agar dapat menjadi penyemangat, menghadirkan kehangatan dan bermanfaat serta menumbuhkan keyakinan bahwa untuk tumbuh kita tidak berjalan sendiri,” Ucap Jimmy
     
    Ketua Yayasan Elsafan Ritson Manyonyo mengatakan, bantuan itu sangat berarti bagi anak-anak disabilitas dan seluruh keluarga besar Yayasan Elsafan.
     
    “Perhatian dan kepedulian ini menjadi penyemangat bagi kami untuk terus melangkah ke depan,” kata Ritson.
     
    Hal senaga juga diungkapkan pengurus Panti Werdha Berea Zefanya Herman Sukirno, bahwa bantuan yang diberikan memberikan manfaat langsung bagi para lansia serta menghadirkan kehangatan di tengah perayaan Natal.
     
    “Ini tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan para lansia, tetapi juga membawa kebahagiaan dan rasa kebersamaan di panti kami,” kata Zefanya.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (FZN)

  • Bermula dari 10 Meter Kain, Kini UMKM Batik Binaan BRI Ini Tembus Pasar Internasional

    Bermula dari 10 Meter Kain, Kini UMKM Batik Binaan BRI Ini Tembus Pasar Internasional

    Saat ini Batik Canting Asasi memiliki berbagai macam motif diantaranya Asasi, Barara, dan Panen. Motif Asasi menjadi favorit karena menggambarkan nilai budaya dan religi masyarakat setempat. Selain kain batik, sanggar ini juga memproduksi pakaian jadi seperti jaket, blazer, hingga setelan resmi yang digunakan berbagai kalangan, termasuk pejabat daerah.

    Batik Canting Asasi bukan sekadar usaha kreatif, tetapi juga wadah pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat sekitar. Saat awal berdiri, usaha ini hanya melibatkan empat orang. Kini, sudah ada 15 pekerja dan pengrajin, sebagian besar perempuan dan lansia.

    “Ada yang melukis, mencap, mewarnai, dan membuat jambul pada selendang. Kami juga memberdayakan lansia untuk membuat jambul. Beragam, ada yang usia 18, 24, 27 tahun sampai 60 tahun. Jadi dari milenial sampai lansia”, tutur Rita.

    BRI memiliki peran besar dalam perjalanan Batik Canting Asasi. Melalui Rumah BUMN BRI Padang Panjang, Rita mendapat banyak pelatihan, pendampingan, hingga kesempatan mengikuti pameran skala nasional seperti BRI BRI UMKM EXPO(RT) 2025 yang berlangsung di BSD, Tangerang.

    “BRI selalu mendukung kami. Kalau ada pameran, ada staf BRI yang datang mendampingi dan menanyakan kebutuhan kami. Kami juga pernah dipercaya jadi narasumber pelatihan untuk teman-teman disabilitas. Sekarang sudah ada penyandang disabilitas yang bekerja di sanggar kami,” ungkap Rita.

    Selain pelatihan dan pameran, BRI juga membantu membuatkan e-katalog produk agar bisa menjangkau pembeli digital. Langkah itu menjadi terobosan penting untuk promosi dan memperluas pasar. Hasilnya, Batik Canting Asasi berhasil mendapatkan pesanan dari konsumen yang ada di luar negeri. Dikirim ke Jepang, Singapura, Malaysia, hingga Arab Saudi.

  • Transaksi Digital Diperkirakan Meningkat Saat Nataru, Didominasi QRIS

    Transaksi Digital Diperkirakan Meningkat Saat Nataru, Didominasi QRIS

    Jakarta

    Momentum libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026 diperkirakan menjadi katalis kuat bagi pertumbuhan ekonomi digital nasional. Dengan meningkatnya mobilitas masyarakat, volume transaksi sistem pembayaran diproyeksikan melonjak lebih dari 50% secara tahunan (year-on-year).

    Total transaksi selama periode puncak liburan bahkan diperkirakan mencapai 90 juta. Optimisme ini selaras dengan data Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan, yang memperkirakan sekitar 119,5 juta penduduk atau 42,01% dari total populasi akan melakukan perjalanan di Nataru.

    Angka tersebut menunjukkan kenaikan 2,71% dibandingkan periode sebelumnya, sekaligus menjadi sinyal meningkatnya aktivitas ekonomi di daerah tujuan mudik dan wisata. Direktur Utama PT Jalin Pembayaran Nusantara, Ario Tejo Bayu Aji, menilai bahwa korelasi antara mobilisasi fisik dan lonjakan transaksi digital semakin erat.

    “Kami melihat pemulihan daya beli yang signifikan di akhir tahun 2025. Seiring meningkatnya mobilitas masyarakat, transaksi digital diperkirakan terkonsentrasi pada sektor-sektor yang mendukung aktivitas selama perjalanan, seperti food & beverage (F&B), akomodasi dan transportasi perjalanan, ritel, serta berbagai layanan pendukung lainnya. Menariknya, adopsi digital semakin matang, dengan proyeksi sekitar 80% dari lonjakan volume transaksi ini didominasi oleh penggunaan QRIS. Hal ini mencerminkan pergeseran fundamental cara masyarakat bertransaksi saat berlibur maupun bepergian,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (18/12/2025).

    Meski pembayaran nontunai kian dominan, pelaku industri menilai ketersediaan uang tunai tetap menjadi elemen penting, khususnya di wilayah transit serta daerah tujuan wisata dan perlintasan antarkota.

    Direktur Operasional Jalin, Argabudhy Sasrawiguna menjelaskan bahwa kesiapan layanan digital yang ditopang oleh jaringan fisik menjadi kunci dalam menjaga kelancaran aktivitas ekonomi masyarakat selama periode Nataru. Periode siaga operasional atau Posko Nataru ditetapkan pada 20 Desember 2025 hingga 5 Januari 2026, dengan puncak transaksi diperkirakan terjadi pada malam pergantian tahun, 31 Desember 2025.

    “Infrastruktur fisik tetap relevan di tengah akselerasi digital. Kami memastikan kesiapan titik layanan penarikan tunai melalui pengelolaan jaringan ATM Himbara, BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN yang terhubung melalui ATM Link, agar tetap optimal melayani kebutuhan masyarakat.” sebut Argabudhy.

    Argabudhy menyebut pihaknya fokus menjaga stabilitas layanan, baik di kanal digital maupun jaringan ATM, di tengah lonjakan trafik yang masif, serta siap mengaktifkan Business Continuity Management (BCM) apabila dibutuhkan.

    Selain kesiapan kapasitas operasional dan teknologi, Forum Link Nataru 2025/2026 juga menyoroti meningkatnya risiko kejahatan siber seiring lonjakan transaksi digital pada periode puncak liburan. Potensi fraud, khususnya melalui modus social engineering berbasis kecerdasan buatan (AI), dinilai semakin adaptif dan membutuhkan penanganan kolektif.

    Menyikapi hal tersebut, Jalin memperkuat sistem pengamanan melalui implementasi Fraud Management System (FMS) untuk memantau anomali transaksi secara real-time, sekaligus mendorong kolaborasi ekosistem melalui pertukaran insight industri terkait tren dan modus fraud terkini.

    Tonton juga video “Momen Pramono Naik LRT Usai Resmikan Pembayaran QRIS Tap-Ruang Baca”

    (ily/ara)

  • Polisi Limpahkan 15 Tersangka Kasus Kacab BRI, Dijerat Pasal 340 hingga Pasal 328

    Polisi Limpahkan 15 Tersangka Kasus Kacab BRI, Dijerat Pasal 340 hingga Pasal 328

    Bisnis.com, JAKARTA — Polda Metro Jaya telah melimpahkan 15 tersangka dan barang bukti kasus penculikan Kacab BRI Cempaka Putih Jakarta, MIP (37).

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto mengatakan pelimpahan belasan tersangka itu dilakukan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Timur (Kejari Jaktim).

    “Benar tahap 2 di Kejaksaan Jakarta Timur dengan 15 tersangka,” ujar Budi saat dikonfirmasi, Kamis (18/12/2025).

    Dia menambahkan, pasal yang menjerat belasan tersangka itu dengan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana, Pasal 333 KUHP tentang perampasan kemerdekaan hingga Pasal 328 KUHP tentang penculikan.

    “340 dan atau 338 dan atau 333 dan atau 328 KUHP,” pungkas Budi.

    Sekadar informasi 15 tersangka dibagi menjadi empat klaster. Misalnya, klaster aktor intelektual yakni Candy alias Ken (41) berperan sebagai pemberi ide terkait pemindahan rekening dormant dan mencari targetnya.

    Selanjutnya, Dwi Hartono (40) mencari dan merencanakan penculikan, hingga mencari tim pembuntutan serta penculikan. Selanjutnya, AAM (38) dan YJP (40).

    Selanjutnya, klaster penculikan berinisial EW alias Eras (27), REH (23), JRS (35), AT (29) dan EWB (43). Klaster eksekutor penganiayaan yaitu YJP, MU (44) dan DSD (44). Klaster terakhir pembuntutan yakni AW (38), EWH (20), RS (40), AS (25).

    Sekadar informasi, motif pelaku melakukan penculikan ini berkaitan dengan pemindahan uang dari rekening dormant yang berisi miliaran rupiah ke rekening penampungan. Ilham menjadi target karena Dwi Hartono memperoleh kartu nama MIP dari rekannya.

  • Jaringan PRIMA tingkatkan akseptasi QR lintas negara di Malaysia

    Jaringan PRIMA tingkatkan akseptasi QR lintas negara di Malaysia

    Jakarta (ANTARA) – PT Rintis Sejahtera, pengelola Jaringan PRIMA (ATM/debit/pembayaran), berupaya untuk memperkuat akseptasi cross-border QR payment (pembayaran QR lintas negara) di Malaysia dengan mengadakan pertemuan bersama pelaku sistem pembayaran negara tersebut.

    Forum tersebut dihadiri oleh dua mitra Jaringan PRIMA, yaitu BCA dan BRI, serta pelaku sistem pembayaran Malaysia PayNet dan Touch ’n Go (TNG Digital) untuk membahas perkembangan, tantangan, dan arah penguatan ekosistem pembayaran digital kawasan.

    Senior Vice President PT Rintis Sejahtera Mathias Ananto dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu, menekankan pentingnya kolaborasi lintas negara untuk memperkuat ekosistem pembayaran digital yang andal dan terintegrasi.

    Ia juga menegaskan bahwa cross-border QR payment bukan hanya mengenai inovasi sistem pembayaran tetapi juga fondasi bagi ekonomi digital kawasan yang saling terhubung.

    “Jaringan PRIMA berkomitmen untuk memperkuat interoperabilitas, memitigasi risiko transaksi, dan membantu menciptakan pengalaman pembayaran yang aman dan praktis bagi wisatawan Indonesia saat bertransaksi di Malaysia,” kata Mathias.

    Diskusi yang diselenggarakan di Penang, Malaysia, menjadi ruang dialog santai namun mendalam mengenai integrasi QRIS (Indonesia) dan DuitNow (Malaysia).

    Pertemuan juga membahas implementasi cross-border QR payment yang memberikan kemudahan bagi wisatawan Indonesia ketika bertransaksi di Malaysia.

    Untuk diketahui, Penang yang dikenal sebagai destinasi favorit untuk wisata kesehatan dan rekreasi kembali menjadi titik penting dalam perkembangan transaksi antarnegara karena tingginya mobilitas masyarakat Indonesia.

    Diskusi antara Jaringan PRIMA, PayNet, TNG Digital, BRI dan BCA turut membahas data terbaru terkait peningkatan signifikan transaksi lintas negara, sekaligus membahas strategi untuk mendorong adopsi bagi pengguna.

    Hal itu selaras dengan harapan PayNet agar wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Malaysia dapat mengadopsi DuitNow QR sebagai metode pembayaran yang lebih seamless dan praktis.

    Account Manager Business International PayNet Sofiya Qistina Ain menyampaikan bahwa bagi wisatawan, keamanan dan kemudahan merupakan hal utama saat bertransaksi di luar negeri.

    Oleh sebab itu, melalui integrasi DuitNow QR dan QRIS, Qistina menyampaikan pihaknya ingin memastikan pengguna Indonesia dapat berbelanja di Malaysia dengan cara yang sudah familiar, aman, dan tanpa hambatan.

    “Kami juga terus memberikan edukasi dan menyempurnakan pengalaman pengguna agar pembayaran lintas negara terasa senatural pembayaran di dalam negeri,” katanya.

    Sementara itu, Manager Crossborder Payments TNG Digital Fang Xin Yin mengatakan bahwa transaksi outbound dan inbound antara Malaysia dan Indonesia tumbuh signifikan dibanding tahun lalu, menandakan besarnya potensi pembayaran QR antara kedua negara.

    “Untuk inbound ke Malaysia, kami mencatat pertumbuhan 240 persen year on year dari transaksi pengguna Indonesia. Untuk outbound ke Indonesia, pertumbuhannya bahkan mencapai 320 persen,” katanya.

    Langkah kolaboratif menjadi salah satu fokus utama, khususnya dalam membuat konten edukasi bagi wisatawan Malaysia maupun Indonesia mengenai sistem pembayaran cross-border QR payment.

    Diskusi ini juga mengarah pada penyelarasan strategi tahun 2026 yang menargetkan peningkatan volume transaksi lintas negara hingga tiga kali lipat melalui perbaikan limit transaksi, penyempurnaan pengalaman pengguna (user journey), serta penguatan mitigasi risiko.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Gelar RUPSLB, BRI Perkuat Tata Kelola dan Akselerasi Kinerja Tahun 2026

    Gelar RUPSLB, BRI Perkuat Tata Kelola dan Akselerasi Kinerja Tahun 2026

    Jakarta

    PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). RUPSLB kali ini diselenggarakan di Kantor Pusat BRI Jakarta dan dihadiri oleh jajaran Dewan Komisaris dan Direksi BRI.

    Direktur Utama BRI Hery Gunardi menyampaikan kinerja Perseroan menunjukkan tren yang konsisten menuju capaian akhir tahun yang solid. Pertumbuhan kredit dan pembiayaan diupayakan dapat berada di kisaran guidance tahun 2025 Perusahaan, dengan tetap mempertimbangkan kondisi makroekonomi global dan domestik. Sementara kualitas aset diperkirakan tetap berada pada level yang terkendali.

    Adapun, BRI mencatatkan kinerja keuangan yang terjaga hingga Triwulan III Tahun 2025, ditopang oleh pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan serta pengelolaan risiko yang pruden. Secara konsolidasian, total aset Perseroan meningkat menjadi Rp2.123 triliun, didorong oleh pertumbuhan kredit dan pembiayaan sebesar 6,26% secara tahunan (year on year/yoy).

    Dari sisi pendanaan, Perseroan mencatat Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp1.475 triliun, tumbuh 8,25% yoy yang sebagian besar terbentuk dari dana murah (giro dan tabungan) dengan komposisi 67,7%, sehingga mendukung efisiensi biaya dana Perseroan. Kualitas aset Perseroan tetap terjaga, tercermin dari rasio Non-Performing Loan (NPL) yang berada pada level 3,1%, dengan NPL Coverage mencapai 183,1%. Hal ini mencerminkan kehati-hatian Perseroan dalam mengelola risiko kredit di tengah dinamika perekonomian.

    Dari sisi funding, struktur DPK diproyeksikan masih ditopang oleh dana murah dengan rasio Current Account & Saving Account (CASA) yang mendukung efisiensi biaya dana secara berkelanjutan. Adapun profitabilitas diperkirakan tetap terjaga sejalan dengan kinerja asset.

    “Dari sisi profitabilitas, laba bersih konsolidasian Perseroan tercatat sebesar Rp 41,23 triliun, didukung oleh capaian Return on Asset (ROA) sebesar 2,7% dan Return on Equity (ROE) sebesar 17,0%. Sementara itu, tingkat permodalan Perseroan tetap kuat dengan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) konsolidasi dan bank only masing-masing sebesar 25,4% dan 23,0%, yang memberikan ruang memadai untuk mendukung pertumbuhan bisnis jangka panjang,” ungkapHery, dalam keterangan tertulis, Rabu (17/12/2025).

    Adapun RUPSLB menyetujui tiga mata acara rapat, yakni Perubahan Anggaran Dasar Perseroan, Pendelegasian Kewenangan Persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2026, serta Perubahan Susunan Pengurus Perseroan.

    Dalam agenda pertama, RUPSLB menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka penyesuaian dengan peraturan perundang-undangan dan kebijakan yang berlaku. Perubahan tersebut antara lain mencakup penyesuaian terhadap Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2025, termasuk pengaturan mengenai hak-hak istimewa atas Saham Seri A Dwiwarna milik Negara Republik Indonesia.

    Selain itu, perubahan Anggaran Dasar juga dilakukan untuk menyesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 30 Tahun 2024 tentang Konglomerasi Keuangan dan Perusahaan Induk Konglomerasi Keuangan.

    Agenda kedua RUPSLB menyetujui pendelegasian kewenangan kepada Dewan Komisaris, dengan terlebih dahulu memperoleh persetujuan tertulis dari Pemegang Saham Seri B Terbanyak, untuk menyetujui Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Perseroan Tahun 2026, termasuk perubahannya.

    Pada agenda ketiga, RUPSLB menyetujui perubahan susunan Pengurus Perseroan sebagaimana telah ditetapkan, sehingga susunan Direksi dan Komisaris perseroan menjadi sebagai berikut:

    Dewan Komisaris

    Komisaris Utama

    Kartika WirjoatmodjoWakil Komisaris Utama / Komisaris IndependenParman NataatmadjaKomisarisHelvi Yuni MorazaKomisarisAwan Nurmawan NuhKomisaris IndependenLukmanul KhakimKomisaris IndependenEdi Susianto

    *Anggota Dewan Komisaris yang diangkat tersebut baru dapat melaksanakan tugas dan fungsi dalam jabatannya apabila telah mendapat persetujuan dari OJK dan memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    Direksi

    Direktur Utama Hery GunardiWakil Direktur UtamaViviana Dyah Ayu Retno Kumalasari*Direktur MicroAkhmad PurwakajayaDirektur Commercial Banking Alexander Dippo Paris Y.SDirektur Treasury and International BankingFarida ThamrinDirektur Corporate BankingRiko TasmayaDirektur Network and Retail Funding Aquarius RudiantoDirektur Information Technology Saladin Dharma Nugraha EffendiDirektur Operations Hakim PutratamaDirektur Legal and ComplianceMahdi Yusuf*Direktur Manajemen RisikoEty Yuniarti*Direktur Finance and StrategyAchmad Royadi*Direktur Consumer Banking Aris Hartanto*

    *Anggota Direksi yang diangkat tersebut baru dapat melaksanakan tugas dan fungsi dalam jabatannya apabila telah mendapat persetujuan dari OJK dan memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    (akn/ega)

  • Luncurkan Corporate Rebranding, BRI Tegaskan Tetap Fokus di Segmen UMKM

    Luncurkan Corporate Rebranding, BRI Tegaskan Tetap Fokus di Segmen UMKM

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — BRI resmi meluncurkan langkah strategis melalui Launching Corporate Rebranding BRI sebagai bagian dari transformasi berkelanjutan perusahaan untuk memperkuat relevansi merek, merespons dinamika kebutuhan masyarakat, serta menegaskan komitmen BRI dalam mendukung dan mewujudkan setiap ambisi rakyat demi kemajuan negeri. Melalui pembaruan corporate rebranding ini, BRI menghadirkan identitas yang lebih modern, universal, inklusif, dan relevan bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

    Pembaruan identitas tersebut tetap berpijak pada nilai-nilai utama yang telah menjadi fondasi Perseroan, yakni DNA keberpihakan kepada rakyat, tetap fokus dalam pengembangan dan pemberdayaan UMKM, serta peran strategis BRI sebagai agent of development.

    Seperti diketahui, BRI sendiri terus fokus dalam penyaluran pembiayaan kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), yang sejak awal menjadi DNA bisnis perseroan. Tercatat hingga Triwulan III 2025, porsi kredit UMKM konsolidasian yang disalurkan BRI mengambil porsi lebih dari 80% dengan nilai mencapai Rp1.150 triliun atau menjadi yang terbesar di Indonesia.

    Kegiatan peluncuran Corporate Rebranding BRI pada Selasa (16/9) dihadiri oleh Kepala BP BUMN sekaligus COO Danantara Indonesia Dony Oskaria, Komisaris Utama BRI Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama BRI Hery Gunardi serta jajaran Dewan Komisaris dan Direksi BRI.

  • BRI Bagi-bagi Dividen Interim Rp 137 per Saham, Catat Tanggalnya

    BRI Bagi-bagi Dividen Interim Rp 137 per Saham, Catat Tanggalnya

    Jakarta

    PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mengumumkan rencana pembagian dividen interim untuk Tahun Buku 2025. Pembagian dividen interim sebagai upaya BRI dalam memberikan nilai tambah kepada negara dan pemegang saham. Informasi ini disampaikan melalui keterbukaan informasi kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hari ini.

    Corporate Secretary BRI Dhanny mengungkapkan dividen interim Tahun Buku 2025 akan dibagikan berdasarkan laporan keuangan Perseroan yang berakhir pada tanggal 30 September 2025, dimana hingga akhir September 2025, BRI mencatatkan kinerja keuangan yang solid dengan laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp 41,2 triliun, ditopang oleh pertumbuhan pembiayaan UMKM serta pengelolaan risiko yang terjaga.

    “Adapun dividen interim yang akan dibagikan sebesar Rp 137 per saham dan akan dibayarkan kepada pemegang saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada tanggal pencatatan (recording date) yang telah ditetapkan,” kata Dhanny dalam keterangan tertulis, Rabu (17/12/2025).

    Dia mengatakan pembagian dividen interim ini telah memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk Undang-Undang Perseroan Terbatas, Peraturan OJK terkait keterbukaan informasi, serta Anggaran Dasar Perseroan yang telah memperoleh persetujuan dari Kementerian Hukum Republik Indonesia.

    “Melalui pembagian dividen interim ini, BRI menegaskan kinerja keuangan yang solid serta fundamental bisnis yang kuat, sejalan dengan strategi pertumbuhan berkelanjutan Perseroan dalam mendukung perekonomian nasional, khususnya melalui penguatan pembiayaan UMKM dan transformasi berkelanjutan BRI ke depan. Selain itu sebagai bank milik negara, pembagian dividen interim ini juga menjadi wujud kontribusi nyata BRI dalam mendukung penerimaan negara dan pembangunan nasional”, tutup Dhanny.

    Berikut adalah jadwal pembagian dividen interim.

    1. Pengumuman jadwal dan tata cara pembagian dividen interim: 17 Desember 2025

    2. Akhir periode perdagangan saham dengan hak dividen interim (cum dividen):

    Pasar Reguler dan Negosiasi: 29 Desember 2025Pasar Tunai: 2 Januari 2026

    3. Awal periode perdagangan saham tanpa hak dividen interim (ex dividen):

    Pasar Reguler dan Negosiasi: 30 Desember 2025Pasar Tunai: 5 Januari 2026

    4. Daftar pemegang saham yang berhak dividen interim: 2 Januari 2026

    5. Pembayaran dividen interim: 15 Januari 2026

    (akd/ega)