BUMN: BNI

  • Investor saham di Kalsel menunjukkan tren positif hingga akhir tahun 2024

    Investor saham di Kalsel menunjukkan tren positif hingga akhir tahun 2024

    Sumber foto: Syahri Ruslan/elshinta.com.

    Investor saham di Kalsel menunjukkan tren positif hingga akhir tahun 2024
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Rabu, 06 November 2024 – 17:06 WIB

    Elshinta.com – Perkembangan investasi di bidang saham di Kalimantan Selatan (Kalsel) menunjukkan tren positif. Hingga akhir tahun 2024, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan lebih dari 170.000 investor saham yang terdaftar di provinsi Kalsel tersebut.

    Kepala Kantor Perwakilan BEI Kalsel, Yuniar, mengungkapkan bahwa hingga 4 November 2024, jumlah investor saham di Kalsel telah mencapai 170.683 orang, berdasarkan data Single Investor Identification (SID). “Kami sangat bersyukur dapat melampaui target yang ditetapkan. Saat pertama kali hadir di Banjarmasin pada 2011, jumlah investor di Kalsel tidak lebih dari seribu orang. Sekarang, angkanya telah mencapai lebih dari 170 ribu,” ujar Yuniar. 

    Pencapaian ini tidak lepas dari upaya BEI dalam mengedukasi masyarakat mengenai pasar modal. Pada tahun 2024 saja, BEI Kalsel telah menyelenggarakan 538 kegiatan literasi pasar modal yang diikuti oleh lebih dari 54.000 peserta.

    “Literasi dan edukasi pasar modal menjadi kunci utama dalam mendorong pertumbuhan jumlah investor di Kalsel. Kami percaya bahwa semakin banyak masyarakat yang paham tentang investasi, semakin besar pula minat mereka untuk terlibat,” tambah Yuniar seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Syahri Ruslan, Rabu (6/11).

    Pertumbuhan investor pada tahun 2024 tercatat cukup signifikan, yakni sebanyak 10.548 orang atau meningkat sekitar 6,57 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pencapaian ini menunjukkan bahwa meskipun Kalsel bukan merupakan pusat ekonomi terbesar di Indonesia, minat masyarakat terhadap investasi saham terus berkembang pesat.

    Dalam hal prospek saham, Yuniar menilai sektor-sektor tertentu berpotensi mengalami kenaikan menjelang akhir tahun. Saham-saham dari sektor perbankan, properti, dan tambang diperkirakan akan mencatatkan kinerja yang positif. Beberapa emiten yang dianggap menarik untuk investasi antara lain Bank BCA, BNI, BRI, Mandiri, serta perusahaan-perusahaan tambang seperti PT Adaro dan PT Bukit Asam.

    Namun, di sisi lain, saham dari sektor kesehatan, khususnya yang terkait dengan fasilitas kesehatan, belum menunjukkan minat yang signifikan dari para investor. Erni Ervianti Dewi, analis dari Phintraco Sekuritas, menyebutkan bahwa salah satu tantangan utama adalah rendahnya investasi di sektor kesehatan, terutama di luar kota-kota besar.

    “Fasilitas kesehatan di daerah masih terbatas, sehingga saham-saham di sektor ini belum terlalu menarik bagi investor,” jelasnya.

    Meski demikian, tren positif ini mencerminkan semakin kuatnya minat masyarakat Kalimantan Selatan untuk berpartisipasi dalam pasar modal, yang diyakini dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah di masa depan.

    Sumber : Radio Elshinta

  • BUMN dan Badan Gizi Berkolaborasi Percepat Program Swasembada Pangan

    BUMN dan Badan Gizi Berkolaborasi Percepat Program Swasembada Pangan

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri BUMN Erick Thohir mengadakan pertemuan dengan Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana untuk membahas kerja sama strategis dalam mempercepat program swasembada pangan nasional. Erick menegaskan pertemuan ini bertujuan mempererat kolaborasi antara Kementerian BUMN, perusahaan-perusahaan BUMN, dan Badan Gizi Nasional dalam pelaksanaan program makan bergizi gratis yang digagas Presiden Prabowo Subianto.

    “Saya mendukung penuh sinergi antara Kementerian BUMN dan BUMN dengan Badan Gizi Nasional untuk mempercepat swasembada pangan,” ujar Erick saat menerima kunjungan Dadan Hindayana di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (5/11/2024).

    Erick menjelaskan, salah satu topik utama dalam pertemuan tersebut adalah rencana pembentukan Satuan Pelayanan (SP) Gizi yang bertujuan menyediakan makanan bergizi untuk masyarakat di berbagai daerah di Indonesia. Targetnya, SP Gizi ini dapat melayani sekitar 3.000 orang. Mereka menyediakan makan bergizi gratis sekali sehari dari Senin sampai Jumat.

    “Program ini sudah dimulai sebagai proyek percontohan di Magelang dan menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam meningkatkan gizi masyarakat,” jelas Erick.

    Ia menegaskan dukungan terhadap inisiatif ini serta pentingnya peran BUMN dalam menciptakan ekosistem yang terintegrasi untuk mendukung operasional SP Gizi. Erick menggarisbawahi kolaborasi ini sangat penting untuk mencapai target swasembada pangan.

    “Dengan kolaborasi yang solid, kita dapat memastikan pemerataan dan keberlanjutan distribusi pangan bergizi di seluruh Indonesia,” tambahnya.

    Erick menyebutkan pembangunan SP Gizi membutuhkan investasi antara Rp 3 hingga Rp 5 miliar, dengan pendanaan dari APBN, kerja sama BUMN, dukungan instansi, seperti TNI, serta kontribusi dari bumdes dan sektor swasta. SP Gizi tersebut juga akan didukung oleh APBN dengan biaya operasional tahunan sekitar Rp 11 miliar, yang bervariasi tergantung lokasi, biaya pangan, dan logistik di setiap area.

    “SP Gizi ini juga membutuhkan ekosistem yang terintegrasi dengan berbagai BUMN, terutama di klaster pangan seperti Bulog, RNI, dan PTPN,” lanjut Erick.

    Pertemuan tersebut turut dihadiri sejumlah perwakilan direksi dari PLN, Pertamina, PGN, BRI, BNI, Mandiri, ID Survey, dan Telkomsel. Erick berharap kehadiran perwakilan BUMN ini dapat memperkuat ekosistem pangan nasional dengan peran khusus bagi BUMN klaster pangan seperti Bulog, RNI, dan PTPN.

    “BUMN akan menjadi ujung tombak dalam mendukung program-program strategis nasional. Dengan sumber daya dan kemampuan yang kita miliki, saya yakin kita bisa mencapai swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Erick.

  • Kode Transfer OVO ke BCA, Permata Bank, CIMB Niaga, dan Bank Lainnya

    Kode Transfer OVO ke BCA, Permata Bank, CIMB Niaga, dan Bank Lainnya

    Jakarta: Di era digital saat ini, kemudahan bertransaksi menjadi sangat penting, dan OVO hadir untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan OVO, kamu dapat melakukan transfer ke berbagai bank, seperti BCA, Permata Bank, CIMB Niaga, dan lainnya. Prosesnya yang cepat dan mudah membuat pengelolaan keuangan semakin praktis.
     
    Namun, sebelum melakukan transfer dari OVO ke bank lain, penting untuk mengetahui kode transfer yang diperlukan. Melansir laman OVO, berikut adalah kode transfer OVO ke bank-bank tersebut yang perlu kamu ketahui.

    Kode OVO ke BCA
    Untuk melakukan transfer dari OVO ke BCA, kamu perlu menggunakan kode transfer 39358. Pastikan memasukkan kode ini dengan benar saat melakukan transaksi agar transfer dapat diproses dengan lancar. Dengan kode ini, proses pengiriman uang ke rekening BCA kamu menjadi lebih cepat dan efisien.
     
    Sebagai contoh: 39358 + 08xx-xxxx-xxxx
    Kode OVO ke BRI
    Untuk melakukan transfer dari OVO ke BRI, kamu perlu menggunakan kode transfer 88099. Pastikan untuk memasukkan kode ini dengan tepat saat melakukan transaksi agar pengiriman uang ke rekening BRI kamu berjalan lancar. Dengan menggunakan kode transfer ini, proses transfer menjadi lebih cepat dan efisien, memudahkan kamu dalam mengelola keuangan.
    Sebagai contoh: 88099 + 08xx-xxxx-xxxx
     

    Kode OVO ke Permata Bank
    Jika kamu ingin mentransfer uang dari OVO ke Permata Bank, gunakan kode transfer 84. Pastikan kode ini dimasukkan dengan benar saat melakukan transaksi agar transfer dapat diproses tanpa kendala. Dengan menggunakan kode ini, proses pengiriman dana ke rekening Permata Bank akan menjadi lebih cepat dan mudah, memudahkan kamu dalam mengelola keuangan sehari-hari.
     
    Sebagai contoh: 84 + 08xx-xxxx-xxxx
    Kode OVO ke CIMB Niaga
    Untuk melakukan transfer dari OVO ke CIMB Niaga, kamu harus menggunakan kode transfer 8099. Memasukkan kode ini dengan benar sangat penting agar transaksi dapat berjalan dengan lancar. Dengan kode transfer ini, pengiriman uang ke rekening CIMB Niaga kamu akan lebih efisien dan cepat, memberikan kemudahan dalam pengelolaan keuangan kamu.
     
    Sebagai contoh: 8099 + 08xx-xxxx-xxxx
    Kode OVO ke BNI
    Untuk melakukan transfer dari OVO ke BNI, kamu perlu menggunakan kode transfer yang disesuaikan dengan jumlah digit nomor ponsel kamu. Jika nomor ponselmu terdiri dari 10 digit, gunakan kode 874000. Untuk nomor 11 digit, gunakan kode 87400, dan untuk nomor 12 digit, cukup masukkan 8740. Jika nomor ponselmu memiliki 13 digit, gunakan kode 874. Pastikan untuk mengikuti format yang tepat agar transaksi dapat diproses dengan baik.
     
    Sebagai contoh:
     
    10 digit: 874000 + 08xx-xxxx-xxxx
    11 digit: 87400 + 08xx-xxxx-xxxx
    12 digit: 8740 + 08xx-xxxx-xxxx
    13 digit: 874 + 08xx-xxxx-xxxx
     

    Kode OVO ke Mandiri
    Untuk melakukan transfer dari OVO ke Mandiri, kamu perlu menggunakan kode transfer 60001. Memasukkan kode ini dengan akurat sangat penting agar transaksi dapat dilakukan tanpa masalah. Dengan kode ini, proses pengiriman dana ke rekening Mandiri akan berjalan dengan lebih cepat dan mudah.
     
    Sebagai contoh:
    – Setelah memasukan kode 60001.
    – Kemudian masukkan nomor telepon Anda
    Kode OVO ke Seabank
    Jika kamu ingin mentransfer uang dari OVO ke Seabank, pastikan untuk menggunakan kode transfer 535 di awal nomor rekening tujuan. Kode ini diperlukan agar transaksi dapat diproses dengan benar dan dana sampai ke rekening Seabank yang dituju. Dengan mengikuti langkah ini, transfer dari OVO ke Seabank akan menjadi lebih praktis dan cepat, sehingga memudahkan pengelolaan keuanganmu.
     
    Sebagai contoh: 535 + 08xx-xxxx-xxxx
    Kode OVO ke BSI
    Untuk melakukan transfer dari OVO ke Bank Syariah Indonesia (BSI), gunakan kode transfer 451 sebelum memasukkan nomor rekening tujuan. Pastikan kode ini benar agar transaksi berjalan lancar dan dana dapat diterima dengan tepat. Dengan kode transfer yang sesuai, proses pengiriman uang ke rekening BSI menjadi lebih mudah
     
    Sebagai contoh: 451 + 08xx-xxxx-xxxx
     
    Memahami kode transfer OVO untuk berbagai bank seperti BCA, BRI, Permata Bank, CIMB Niaga, BNI, Mandiri, Seabank, dan BSI membuat transaksi lebih lancar dan cepat. Pastikan memasukkan kode dengan benar agar uang sampai ke tujuan tanpa kendala. Dengan ini, OVO memudahkan pengelolaan keuanganmu dalam satu aplikasi praktis. (Nanda Sabrina Khumairoh)
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Opini : Mengelola Warisan Beban Fiskal

    Opini : Mengelola Warisan Beban Fiskal

    Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintahan Presiden Jokowi berakhir sejak Presiden terpilih Prabowo Subianto dilantik sebagai Presiden RI periode 2024—2029. Kini, pemerintahan baru mewarisi ‘beban’ fiskal yang ditinggalkan pemerintahan lama. Walhasil, pemerintahan baru dituntut mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) lebih optimal dan prudensial.

    Publik berharap kebijakan fiskal Prabowo, baik instrumen penerimaan maupun belanja negara dikelola secara efektif dan efisien. Maknanya, pemerintahan Prabowo diharapkan mampu meningkatkan penerimaan negara secara signifikan dan piawai menguatkan belanja yang berkualitas serta produktif.

    Bahkan, demi menjamin kualitas belanja (spending better) dan belanja yang produktif, Prabowo mengingatkan para menterinya untuk tidak menggunakan dana APBN untuk mencari uang.

    Dari sisi pendapatan negara, sebaran sumber pendapatan tampaknya mengalami ketimpangan. Sebab, mayoritas sumber pendapatan berasal dari pajak. Mengacu data BPS (2024) diperkirakan hingga akhir 2024, penerimaan negara yang berasal dari pajak mencapai Rp2.309,9 triliun atau 82,4% dari seluruh penerimaan.

    Sementara itu, sisanya sebesar 17,6% terbagi ke sumber pendapatan negara bukan pajak (PNBP), yakni antara lain pengelolaan sumber daya alam (SDA) sebesar Rp207,7 triliun (7,4%). Kemudian diikuti pendapatan bukan pajak lainnya sebesar Rp115,1 triliun (4,1%), BUMN sebesar Rp85,8 triliun (3,1%), dan badan layanan umum sebesar Rp83,4 triliun (3,0%). Menurut Kemenkeu (2024), pada 2025 pendapatan negara diproyeksikan mencapai Rp2.996,9 triliun, dengan perincian bersumber dari pungutan pajak sebesar Rp2.490,9 triliun (83,1%), dan PNBP sebesar Rp505,4 triliun (16,9%).

    Merujuk data-data di atas, pertanyaan kritisnya, mengapa Indonesia yang kekayaan SDA-nya melimpah, tetapi penerimaan negara yang bersumber dari SDA terhitung kecil? Pertanyaan ini muncul mengingat Indonesia sebagai salah satu negara penghasil komoditas tambang terbesar di dunia.

    Namun, faktanya, total penerimaan negara yang bersumber dari SDA tersebut relatif tipis, sehingga timbul kecurigaan bahwa hasil tambang yang semestinya menjadi jatah negara, tetapi tidak masuk ke kas negara. Kecurigaan itu kian menguat lantaran mencuatnya kasus megakorupsi tambang timah dengan kerugian negara mencapai Rp271 triliun.

    Selain itu, penerimaan negara yang berasal dari BUMN juga tidak signifikan, karena tidak mencapai ratusan triliun, sebagaimana yang diharapkan. Padahal BUMN besar, seperti Pertamina, PLN, BRI, Bank Mandiri, BNI, Telkom Indonesia, dan KAI tidak mustahil bisa menyumbang penerimaan negara ratusan triliun rupiah.

    Sementara itu, dari sisi belanja negara, legacy yang ditinggalkan pemerintahan Jokowi menjadi tanggungan beban fiskal bagi pemerintahan baru. Indikatornya terjadi pelebaran defisit anggaran yang semula 2,29% (2024) menjadi kisaran 2,45%—2,82% (2025). Walhasil, untuk menutup defisit biasanya pemerintah menambah utang baru.

    Apalagi tahun depan pemerintah harus membayar utang dan bunganya yang sudah jatuh tempo. Selain itu, terjadi peningkatan imbal hasil surat berharga negara (SBN) dengan tenor 10 tahun, yang semula 6,7% (2024) menjadi kisaran 6,9%—7,3% (2025).

    Hal itu membawa konsekuensi membekaknya pembayaran bunga utang pemerintah. Padahal, pada tahun pertama pemerintahan Prabowo berencana akan menambah utang sebesar Rp775,86 triliun. Oleh karenanya pemerintahan baru tetap melebarkan rasio utangnya sebesar 37,98%—38,71%. Sementara itu, idealnya rasio utang pemerintah terhadap PDB di bawah 30%.

    OPTIMALISASI ANGGARAN

    Merujuk kerangka ekonomi makro (KEM) dan pokok-pokok kebijakan fiskal (PPKF) 2025, postur makro fiskal 2025 menunjukan target rasio pendapatan negara terhadap PDB kisaran 12,14%—12,36%, dan belanja negara kisaran 14,59%—15,18%.

    Angka-angka tersebut menunjukkan terdapat peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan APBN 2024. Namun, yang krusial tidak sekadar capaian target tersebut. Melainkan pendapatan dan belanja negara bisa dikelola secara optimal.

    Kebijakan fiskal diharapkan mampu menurunkan angka kemiskinan ekstrim, menurunkan gini ratio, meningkatkan investasi, menurunkan angka pengangguran terbuka, meningkatkan nilai tukar petani/nelayan, dan meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM). Oleh karenanya, diperlukan sejumlah kebijakan untuk menjamin fiskal dikelola secara optimal.

    Pertama, mendorong kreativitas tim ekonomi Prabowo dalam mencari dan menemukan sumber-sumber pendapatan baru, selain pajak (PNBP). Walhasil, pendapatan tidak hanya bertumpu pada perpajakan, sehingga proporsinya bisa berubah, setidaknya sumber dari pajak (70%) dan PNBP (30%).

    Kedua, menjamin peningkatan pendapatan negara tidak merusak iklim investasi, tidak merusak lingkungan, memperhitungkan keterjangkauan layanan publik, tidak membebani masyarakat berpendapatan rendah dan usaha mikro kecil.

    Ketiga, memastikan realisasi belanja sektor strategis sesuai dengan pagu anggaran, dan tidak terjadi kebocoran. Sektor strategis tersebut antara lain, pendidikan, kesehatan, Perlinsos, hilirisasi serta ekonomi hijau, dan lainya. Terutama dana Perlinsos butuh pengawasan khusus, untuk menjamin dana sosial itu tepat sasaran.

  • OJK: Hapus tagih diambil jika utang tak terbayar usai restrukturisasi

    OJK: Hapus tagih diambil jika utang tak terbayar usai restrukturisasi

    UU P2SK telah mengatur bahwa penghapusbukuan dan penghapustagihan piutang macet UMKM dapat dilakukan untuk mendukung kelancaran pemberian akses pembiayaan UMKMJakarta (ANTARA) – Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae menyatakan bahwa rencana penghapusbukuan atau hapus tagih utang UMKM dapat dilakukan jika utang tersebut tetap tidak terbayar meski telah dilakukan restrukturisasi.

    “Hal (hapus tagih) tersebut dapat dilakukan oleh bank BUMN dan atau lembaga jasa keuangan non-bank milik negara dengan ketentuan bahwa upaya penagihan telah dilakukan secara optimal, termasuk upaya restrukturisasi, tetapi tetap tidak tertagih,” kata Dian Ediana Rae di Jakarta, Jumat.

    Ia menjelaskan bahwa upaya tersebut merupakan amanat Undang-Undang (UU) Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan Dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK).

    “Pada prinsipnya, UU P2SK telah mengatur bahwa penghapusbukuan dan penghapustagihan piutang macet UMKM dapat dilakukan untuk mendukung kelancaran pemberian akses pembiayaan UMKM,” ujarnya.

    Ia menyatakan bahwa pihaknya mendukung peraturan tersebut, mengingat pemberian akses pembiayaan kepada UMKM merupakan hal yang penting dalam meningkatkan ketahanan perekonomian nasional.

    Dian menuturkan bahwa undang-undang tersebut juga mengatur bahwa kerugian penghapusbukuan dan penghapustagihan piutang tersebut bukan merupakan kerugian negara, sepanjang dapat dibuktikan bahwa tindakan dilakukan berdasarkan iktikad dan prinsip tata kelola yang baik.

    “Jadi, memang itu merupakan ketentuan khusus yang terkait dengan bank BUMN dan itu hanya terkait dengan UMKM, demikian UU P2SK mengaturnya,” ucapnya.

    Pihaknya pun berharap bahwa Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) yang kini tengah disusun sebagai pedoman teknis pelaksanaan amanat Pasal 250 dan Pasal 251 UU P2SK itu dapat memperjelas mekanisme penghapusbukuan dan penghapustagihan tersebut.

    Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menyampaikan bahwa rancangan peraturan mengenai mekanisme penghapusbukuan dan penghapustagihan tersebut kini sedang dirumuskan oleh Kementerian Keuangan.

    “Saat ini sedang disusun payung hukum yang tepat untuk hal itu, antara lain mencakup aspek kriteria nominal dan jangka waktu, serta assessment cakupan data yang akan menjadi target dari kebijakan ini,” katanya.

    Pihaknya pun berharap peraturan tersebut segera selesai, mengingat UU P2SK sudah diterbitkan hampir dua tahun yang lalu, yakni pada 12 Januari 2023, dan kondisi para pelaku UMKM saat ini membutuhkan perhatian lebih agar dapat bersaing dengan berbagai produk impor di pasaran.

    “OJK siap mendukung kebijakan ini.dimaksud dan tentu kami sendiri juga sudah memiliki kebijakan-kebijakan yang sesuai dengan hal itu,” imbuh Mahendra.

    Baca juga: Soal hapus utang, Wamenkop usulkan kredit diberikan melalui koperasi
    Baca juga: Dirut BRI: Himbara tunggu rencana hapus utang UMKM
    Baca juga: BNI: Penerapan HAKI jadi agunan akan dongkrak pangsa pasar perbankan

    Pewarta: Uyu Septiyati Liman
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2024

  • ESDM Siapkan Tiga Jurus Kelola Sumur Minyak yang Nganggur..

    ESDM Siapkan Tiga Jurus Kelola Sumur Minyak yang Nganggur..

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyiapkan tiga strategi dalam mengelola sumur-sumur minyak idle di Indonesia. Hal ini penting dilakukan untuk mengerek kenaikan lifting.

    Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengungkapkan setidaknya terdapat tiga upaya dalam memanfaatkan sumur idle. Pertama, mengupayakan agar pengelolaan sumur idle ini dapat digenjot oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang telah memiliki hak pengelolaan di area tersebut.

    Kedua, mendorong kemitraan, membuka peluang bagi perusahaan lain untuk ikut mengelola sumur-sumur ini. Ketiga, jika dua langkah tersebut tidak berhasil, pemerintah akan mengambil alih pengelolaan dan mencari mitra strategis yang tepat untuk memaksimalkan potensi dari sumur idle.

    “Satu kan urusannya yang punya KKKS kan, kedua kita dorong kemitraan, ketiga kalau ini tidak tetap tidak jalan diserahkan ke pemerintah, pemerintah akan mencarikan mitra nya. Nah, kita akan lakukan seperti itu,” kata Dadan di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (1/11/2024).

    Ia pun menargetkan pemetaan terkait sumur-sumur idle ini diharapkan selesai dalam dua bulan mendatang. Sekalipun data mengenai jumlah dan lokasi sumur-sumur tersebut sudah ada.

    “Kita masuk dalam rencananya sih dalam 2 bulan ini baru bisa selesai sebetulnya secara data sudah ada. Kita udah ada kita udah ada data itu sudah ada kan kita udah punya angka sekian ribunya kan ada,” ujarnya.

    Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan pentingnya optimalisasi sumur-sumur minyak idle di Indonesia. Sebab, dari total 44.900 sumur minyak yang ada, hanya 16.500 yang aktif dengan 5.000 sumur idle yang masih memiliki potensi untuk digenjot kembali.

    Ia lantas menekankan bahwa pemerintah siap mengambil langkah tegas jika perusahaan, termasuk BUMN tidak segera mengoptimalkan produksi dari sumur-sumur idle tersebut.

    Bahlil mengancam apabila Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) maupun BUMN tidak segera bertindak, pemerintah mempertimbangkan untuk mengambil alih sumur-sumur tersebut dan menyerahkannya kepada pihak yang lebih mampu.

    “Kalau kemarin kita cabut tahun 2018 IUP, nah ini kelihatannya berpotensi untuk kita melakukan penataan untuk sumur-sumur yang tidak dikerjakan baik oleh KKKS termasuk BUMN, kita akan ambil alih untuk kita tawarkan kepada perusahaan siapa yang mampu untuk meningkatkan lifting nasional kita,” ungkap Bahlil dalam acara BNI Investor Daily Summit, Rabu (9/10/2024).

    Bahlil menyoroti bahwa sebagian besar konsesi sumur idle dimiliki oleh BUMN, khususnya Pertamina. Ia lantas mengingatkan bahwa negara membutuhkan produksi, bukan izin yang dibawa tidur.

    “Jangan digenggam dong, kita negara butuh gimana? Kita prioritas kepada BUMN. Tapi jangan kita hanya kacamata kuda karena BUMN Ijin-ijinnya pun dibawa tidur. Negara gak butuh tidur. Negara butuh produksi,” kata dia.

    (pgr/pgr)

  • BNI dan UI kembangkan ekosistem keuangan di lingkungan pendidikan

    BNI dan UI kembangkan ekosistem keuangan di lingkungan pendidikan

    Selain itu, BNI dan UI juga mencetuskan ide untuk menciptakan platform mobile bernama Campus Financial Ecosystem (CFEST), yang akan menjadi solusi terintegrasi bagi mahasiswa, alumni, dosen, dan karyawan UI,Jakarta (ANTARA) – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI bersama Universitas Indonesia (UI) berkolaborasi mengembangkan ekosistem keuangan digital yang bertujuan untuk mewujudkan inovasi serta meningkatkan efisiensi di sektor pendidikan.

     

     

    “Kolaborasi ini menjadi contoh bagaimana sinergi antara institusi pendidikan dan sektor perbankan dapat menciptakan ekosistem digital yang inovatif dan efisien, serta mendorong transformasi digital yang lebih luas di dunia pendidikan,” kata Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo di Jakarta, Jumat.

     

    Salah satu inovasi yang dihadirkan adalah Student Payment Center (SPC) dan Virtual Account, yang memungkinkan pembayaran dan penerimaan uang SPP secara langsung terhubung Host to Host (H2H) antara UI dan BNI.

     

    Dengan sistem itu, UI dapat langsung mengidentifikasi pembayaran mahasiswa. Hal ini juga dinilai memudahkan UI dan mahasiswanya dalam mengelola pembayaran dan penerimaan secara cepat dan efisien.

     

    Proses pengisian kartu rencana studi pun dapat langsung dilakukan setelah pembayaran dan mahasiswa bisa membayar biaya pendidikannya langsung melalui aplikasi perbankan terbaru BNI, yakni wondr by BNI.

     

    BNI juga mendukung UI melalui platform BNIdirect yang memungkinkan seluruh transaksi finansial, seperti pembayaran dan penerimaan, dapat dilakukan secara digital tanpa harus datang ke kantor cabang.

     

    “Selain itu, BNI dan UI juga mencetuskan ide untuk menciptakan platform mobile bernama Campus Financial Ecosystem (CFEST), yang akan menjadi solusi terintegrasi bagi mahasiswa, alumni, dosen, dan karyawan UI,” ujar Okki.

     

    CFEST diharapkan akan menjadi platform digital yang menggabungkan kebutuhan akademik, seperti jadwal kuliah, absensi, hingga informasi kalender akademik, dengan solusi perbankan, termasuk kartu identitas mahasiswa digital.

    Dengan desain yang sederhana dan mudah diakses, aplikasi ini diharapkan dapat mendorong terciptanya cashless society di lingkungan kampus dan meningkatkan nilai bisnis di UI.

     

    Untuk diketahui, kerja sama antara UI dan BNI telah terjalin sejak 1988. Selama lebih dari satu dekade terakhir, BNI telah memberikan solusi digital untuk berbagai kebutuhan finansial kampus, seperti pembayaran SPP, pajak, dan payroll.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2024

  • BNI kerja sama terkait pembiayaan mitra dan vendor untuk BSD

    BNI kerja sama terkait pembiayaan mitra dan vendor untuk BSD

    BNIdirect Supply Chain merupakan sebuah platform yang terintegrasi dalam satu ekosistem bisnis digital BNIdirect.Jakarta (ANTARA) – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) bekerja sama dengan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSD) untuk pembiayaan mitra dan vendor melalui BNIdirect Supply Chain.

    Kolaborasi itu ditandai penandatanganan perjanjian kerja sama antara kedua belah pihak tersebut.

    “BNIdirect Supply Chain merupakan sebuah platform yang terintegrasi dalam satu ekosistem bisnis digital BNIdirect. Dengan memanfaatkan teknologi melalui platform digital BNIdirect Supply Chain, kami berharap dapat memberikan solusi yang lebih efektif dan efisien bagi para mitra dan vendor BSD,” kata SEVP Corporate Banking BNI Pancaran Affendi dalam keterangan resmi, di Jakarta, Jumat.

    Kerja sama yang disepakati itu berupa sokongan untuk pembiayaan mitra dan vendor BSD melalui BNIdirect Supply Chain. BSD sendiri menjadi bagian dari Sinar Mas Land dan menjadi bagian integral dari Sinar Mas Group.

    Di dalam BNIdirect Supply Chain, katanya lagi, tersedia layanan BNI Financial Supply Chain Management (FSCM) yang akan memudahkan mitra dan vendor BSD dalam mengakses pembayaran invoice. Melalui layanan yang terintegrasi ini, pihaknya memastikan proses operasional menjadi lebih cepat, sehingga bakal mendukung pertumbuhan bisnis para mitra mereka.

    “Kerja sama antara BNI dan Sinar Mas Land ini telah berlangsung lebih dari dua dekade. Ini merupakan langkah strategis BNI dalam mendukung pertumbuhan bisnis nasabah, khususnya di sektor properti,” ujarnya.

    Platform BNI FSCM dinyatakan memiliki sejumlah keunggulan, seperti jaminan keamanan transaksi bisnis melalui penerapan authorization matrix approval dalam setiap transaksi, fitur BNI FSCM memudahkan monitoring secara real-time untuk informasi transaksi, serta penyimpanan dan penyediaan data laporan keuangan perusahaan secara elektronik yang bisa diakses kapan dan di mana saja.

    CFO Residential BSD Sinar Mas Land Handoko Wibowo menyambut positif kerja sama dalam pemanfaatan platform digital BNIdirect Supply Chain.

    Pihaknya mengharapkan adanya kemudahan akses pembiayaan ini dapat meningkatkan produktivitas dan berdampak positif pada pertumbuhan bisnis mitra dan vendor Sinar Mas Land, yakni BSD.

    “Melalui layanan BNI FSCM di BNIdirect Supply Chain ini, kami berharap dapat memperkuat sinergi dengan para mitra dan bersama-sama membangun ekosistem bisnis yang berorientasi seamless operation,” kata Handoko pula.
    Baca juga: BNI gelar expo di ICE BSD guna perkuat hubungan dengan para nasabah

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2024

  • Akademisi: Rayuan investasi bodong meningkat menjelang akhir pekan

    Akademisi: Rayuan investasi bodong meningkat menjelang akhir pekan

    Meningkat menjelang ‘weekend’ karena kan bank itu tutup sehingga kalau uang sudah masuk maka akan susah dan lama kembaliSurabaya (ANTARA) – Dosen sekaligus Wakil Dekan Bidang Akademik, Mahasiswa dan Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Wisnu Wibowo menyatakan rayuan investasi bodong cenderung meningkat saat menjelang akhir pekan.

    “Meningkat menjelang weekend karena kan bank itu tutup sehingga kalau uang sudah masuk maka akan susah dan lama kembali,” katanya dalam Media Gathering BNI di Surabaya, Jawa Timur, Jumat.

    Wisnu menjelaskan akhir pekan menjadi waktu sasaran memberi rayuan kepada masyarakat lantaran faktor adanya perbankan yang libur cukup panjang sehingga masyarakat akan kesulitan untuk mendapatkan uangnya kembali.

    Selain itu, ia menuturkan masyarakat cenderung dalam keadaan yang sudah lelah saat menjelang akhir pekan sehingga sangat berpotensi terjebak penasaran investasi bodong.

    Baca juga: BEI raih penghargaan dari OJK program pencegahan investasi bodong

    Baca juga: Satgas pasti OJK blokir 2.741 entitas ilegal Januari-September 2024

    Terlebih, investasi bodong selalu menjanjikan keuntungan yang besar sehingga akan mudah menyasar masyarakat yang sedang membutuhkan dana.

    Wisnu menjelaskan beberapa rayuan yang sering ditawarkan oleh pelaku investasi bodong di antaranya adalah adanya imbal hasil yang di luar batas kewajaran dalam waktu singkat.

    Oleh sebab itu, masyarakat harus mengetahui ciri-ciri investasi bodong termasuk mengenai penekanan utama pada perekrutan, tidak dijelaskan cara mengelola investasi, tidak dijelaskan underlying usaha, serta tidak mempunyai struktur perusahaan.

    Ciri-ciri lainnya adalah kegiatan menyerupai money game atau skema ponzi sehingga dapat mengakibatkan kegagalan pengembalian dana nasabah yang diinvestasikan.

    Baca juga: Kemenkumham dan BEI sosialisasikan upaya pencegahan investasi bodong

    Baca juga: OJK tutup 10.890 investasi bodong hingga pinjol ilegal

    Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2024

  • BNI dinilai mampu jaga kinerja di tengah tekanan ekonomi

    BNI dinilai mampu jaga kinerja di tengah tekanan ekonomi

    BNI mampu menjaga momentum pertumbuhan kinerja yang positif di tengah tekanan ekonomi global dan regional saat iniJakarta (ANTARA) – Ketua Komisi XI DPR RI Misbhakun menilai PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mampu menjaga kinerja di tengah tekanan ekonomi lantaran berhasil mencetak laba Rp16,3 triliun pada kuartal III-2024.

    “BNI mampu menjaga momentum pertumbuhan kinerja yang positif di tengah tekanan ekonomi global dan regional saat ini,” kata Misbakhun di Jakarta, Jumat.

    Tahun ini, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) BNI terutama berasal dari pertumbuhan tabungan ritel, sejalan dengan program transformasi struktur pendanaan. Hal ini berdampak pada perbaikan Cost of Fund (CoF) BNI yang tercermin pada rasio Net Interest Margin (NIM) hingga kuartal III-2024.

    Pertumbuhan tersebut didukung oleh program terstruktur perusahaan, termasuk digitalisasi. Jumlah pengguna layanan BNI Mobile Banking dan wondr by BNI meningkat 14,8 persen (year-on-year/yoy) menjadi 17,9 juta pengguna.

    Transaksi digital bank pelat merah itu juga tercatat tumbuh signifikan, mencapai 1,04 miliar transaksi atau naik 40,9 persen dengan nilai transaksi yang meningkat 26,2 persen yoy menjadi Rp1.104 triliun.

    “Digitalisasi merupakan hal yang penting untuk dilakukan perbankan, utamanya bank milik negara untuk mempermudah akses masyarakat terhadap layanan keuangan,” tambah Misbakhun.

    Ia juga memandang BNI tidak hanya fokus pada perbaikan kinerja tetapi juga konsisten dengan agenda keberlanjutan yang bisa memberi dampak jangka panjang pada perekonomian nasional.

    “Portofolio hijau yang mencapai Rp188 triliun, atau sekitar 26 persen dari total portofolio kredit BNI jadi bukti komitmen BNI dalam pembiayaan yang bertanggung jawab untuk aktivitas bisnis berkelanjutan,” ujarnya.

    Dalam paparan kinerja BNI sebelumnya, penyaluran kredit hijau BNI hingga September 2024 telah mencakup berbagai sektor, termasuk energi baru terbarukan (EBT) seperti pembangkit listrik tenaga air, tenaga surya, dan biogas, dengan total pembiayaan mencapai Rp10,2 triliun.

    Selain itu, pembiayaan untuk sektor penanggulangan polusi udara sebesar Rp3,4 triliun, serta pengelolaan sumber daya alam dan penggunaan lahan yang berkelanjutan sebesar Rp31,9 triliun.

    Baca juga: BNI yakin kredit bakal tumbuh di tahun pertama pemerintahan Prabowo
    Baca juga: BNI siap dukung program hilirisasi dan ketahanan pangan Prabowo

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Ahmad Wijaya
    Copyright © ANTARA 2024